• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sejarah Islam Asia Tenggara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Sejarah Islam Asia Tenggara"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MATA KULIAH DOSEN PEMBIMBING Sejarah Islam Asia Tenggara Drs. H. Suhaimi M.Ag

MAKALAH KELOMPOK

PERKEMBANGAN ISLAM DI BRUNEI DARUSALAM DAN RESPON PEMERINTAH TERHADAP EKSISTENSI ISLAM DI BRUNEI DARUSSALAM

DISUSUN OLEH : (KELOMPOK 5) DEPLIO SARI (NIM : 11442204436)

DEWI AWISTA KARTIKA RATNA (NIM : 11442201361) MEGI HARTATI (NIM : 11442204203)

RIKHA YULINDA (NIM : 11442204468) WAHYU RESTIAFANDI (NIM : 11442101262)

KELAS BKI 2 B

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH & ILMU KOMUNIKASI

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Puji syukur pemakalah sampaikan ke hadiarat Allah SWT, Tuhan semesta alam.Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, dan pengikutnya yang setia.

Alhamdulillah wa syukurillah berkat rahmat dan anugerah-Nya makalah yang mengangkat tema pembahasan “Perkembangan Islam Di Brunei Darusalam Dan Respon Pemerintah Terhadap Eksistensi Islam Di Brunei Darussalam” ini bisa diselesaikan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat digunakan oleh pembaca untuk menambah wawasan. Kritikan dan saran dari pembaca sangat pemakalah harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Pekanbaru, April 2015

Jumadil Tsani 1436 H

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan Penulisan ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... A. Sekilas Negara Brunei Darussalam ... B. Sejarah Masuknya Islam Ke Brunei Darussalam ... C. Perkembangan Islam di Brunei Darussalam ... D. Respon Pemerintah Terhadap Eksistensi Islam Brunei Darussalam ...

BAB III PENUTUP ... A. Kesimpulan ... B. Saran ...

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah Sejarah Masuknya Islam di Brunei Darussalam ? 2. Bagaimanakah Perkembangan Islam di Brunei Darussalam ?

3. Bagaimanakah Respon Pemerintah Terhadap Eksistensi Islam di Brunei Darusasalam ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui Sejarah Masuknya Islam di Brunei Darussalam 2. Untuk mengetahui Perkembangan Islam di Brunei Darussalam

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. SEKILAS NEGARA BRUNEI DARUSSALAM

Brunei Darussalam adalah sebuah negara kecil yang sangat makmur di bagian utara Pulau Borneo/Kalimantan dan berbatasan dengan Malaysia. Brunei terdiri dari dua bagian yang yang dipisahkan di daratan oleh Malaysia. Nama Borneo berdasarkan nama negara ini, sebab pada zaman dahulu kala, negeri ini sangat berkuasa di pulau ini

Secara geografis, Brunei adalah suatu negara di pantai Kalimantan bagian utara,

berbatasan dengan laut Cina Selatan, di sebelah utara dan dengan Serawak di sebalah selatan barat dan timur. Luas: 5,765 km2, penduduk 267.000 jiwa (1989), kepadatan penduduk 46/km2, agama: Islam( 63,4 %), Budha (14 %), Kristen (9,7 %), lain-lain (12,9 %). Bahasa Melayu, Ibu kota: Bandar Seri Begawan, satuan mata uang : Dolar Brunei (BI$) Brunei terbagi atas empat distrik atau bagian yaitu : Distri Brunei, Distrik Tutong, Distrik Belait, dan Distrik Temburong.

Sebagian besar wilayah Brunei terdiri dari daratan. Dengan pantai berupa rawa-rawa dengan hutan bakau, tetapi makin jauh kepedalaman tanah makin bukit-bukit dengan ketinggian kurang dari 100 M. Diperbatasan dengan Serawak terdapat daerah berbukit dengan ketinggian diatas 300M.

Penduduk Brunei hanya berjumlah 370 ribu orang dengan pendapatan berkapita sekitar 23,600 dollar Amerika atau sekitar 225 juta rupiah, Penduduknya 67% beragama Islam, Budha 13%, Kristen 10% dan kepercayaan lainnya sekitar 10%. Islam adalah agama resmi kerajaan Brunei Darusalam yang dipimpin oleh Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah (1967-kini). Brunei Darussalam merupakan negara yang bersendikan ajaran – ajaran “ahlu al sunnah wal jamaah” dan Mazhab Syafi’i ditetapkan sebagai Mazhab resmi negara dalam perlambangan negara. Bahkan didapatkan informasi bahwa itu telah ditetapkan jauh sebelumnya yaitu sejak raja ke 24, Sultan Abdul Momin pada tahun 1852 – 1885, sedangkan Mazhab lainnya dianggap sebagai kegiatan akademik saja. Sehingga Brunei Darussalam merupakan satu – satunya negara di dunia yang menetapkan dasar negara tidak hanya Islam tetapi juga Ahlussunnah Wal Jamaah bermazhab Syafi’i. Pemerintahan negara ini menganut sistem Monarki Absolut, dimana Sultan Brunei Darussalam selain bertindak sebagai Kepala Negara, beliau bertindak sebagai Kepala Pemerintahan, Menteri Keuangan, Menteri Pertahanan, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Diraja Brunei Darussalam, dan bahkan sebagai Imam Besar bagi Masyarakat Muslim Brunei Darussalam. Walaupun Brunei Darussalam memiliki Parlemen (Majelis Mesyuarat Brunei) namun demokrasi berbasis partai politik tidak diizinkan. Dan seluruh kebijakan yang berkaitan dengan Negara ditetapkan oleh Sultan.

(6)

Raja-raja Brunai Darusalam yang memerintah sejak didirikannya kerajaan pada tahun 1363 M yakni:

1. Sultan Muhammad Shah (1383 – 1402) 2. Sultan Ahmad (1408 – 1425)

3. Sultan Syarif Ali (1425 – 1432) 4. Sultan Sulaiman (1432 – 1485) 5. Sultan Bolkiah (1485 – 1524) 6. Sultan Abdul Kahar (1524 – 1530) 7. Sultan Saiful Rizal (1533 – 1581) 8. Sultan Shah Brunei (1581 – 1582) 9. Sultan Muhammad Hasan (1582 – 1598) 10. Sultan Abdul Jalilul Akbar (1598 – 1659) 11. Sultan Abdul Jalilul Jabbar (1669 – 1660) 12. Sultan Haji Muhammad Ali (1660 – 1661) 13. Sultan Abdul Hakkul Mubin (1661 – 1673) 14. Sultan Muhyiddin (1673 – 1690)

15. Sultan Nasruddin (1690 – 1710)

16. Sultan Husin Kamaluddin (1710 – 1730) (1737 – 1740) 17. Sultan Muhammad Alauddin (1730 – 1737)

18. Sultan Omar Ali Saifuddien I (1740-1795)

19. Sultan Muhammad Tajuddin (1795-1804) (1804-1807) 20. Sultan Muhammad Jamalul Alam I (1804)

21. Sultan Muhammad Kanzul Alam (1807-1826) 22. Sultan Muhammad Alam (1826-1828)

23. Sultan Omar Ali Saifuddin II (1828-1852) 24. Sultan Abdul Momin (1852-1885)

25. Sultan Hashim Jalilul Alam Aqamaddin (1885-1906) 26. Sultan Muhammad Jamalul Alam II (1906-1924) 27. Sultan Ahmad Tajuddin (1924-1950)

28. Sultan Omar ‘Ali Saifuddien III (1950-1967)

29. Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah (1967-kini)

B. SEJARAH ISLAM DI BRUNEI DARUSSALAM

Berkaitan dengan masuknya Islam di Brunei ditemukan beberapa sumber yang berbeda yaitu :

(7)

Portugis (1511) sehingga banyak ahli agama Islam pindah ke Brunei. Kemajuan dan perkembangan Islam semakin nyata pada masa pemerintahan Sultan Bolkiah (sultan ke-5), yang wilayahnya meliputi Suluk, Selandung, kepulauan Suluk, kepulauan Balabac samapai ke Manila. Masuknya Islam di Brunei didahului oleh tahap perkenalan. Islam masuk secara nyata ketika raja yang berkuasa pada saat itu menyatakan diri masuk Islam, lalu diikuti oleh penduduk Brunei dan masyarkat luas. Sehingga cukup beralasan jika Islam mengalami perkembangan yang begitu cepat.

b) Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia dikatakan bahwa agama Islam masuk ke Brunei pada abad ke-15. Sejak itu, kerajaan Brunei berubah menjadi kesultanan Islam. Pada abad ke-16 Brunei tergolong kuat di wilayahnya, dan daerah kekuasaannya meliputi pula beberapa pulau di Filipina selatan. Perubahan nama dari kerajaan menjadi kesultanan memberi informasi bahwa Islam di Brunei mendapat perhatian yang serius dari pihak pemerintah. Hal ini menjadi salah satu faktor sehingga penganut agama Islam semakin bertambah banyak.

c) Di sumber lain dikatakan bahwa silsilah kerajaan Brunei didapatkan pada Batu Tarsilah yang menuliskan silsilah raja-raja Brunei yang dimulai dari Awang Alak Batatar, raja yang mula-mula memeluk agama Islam (1368) sampai kepada Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan Brunei ke-19, memerintah antara 1795-1804 dan 1804-1807). Data ini menunjukkan sistim pemerintahan di Brunei adalah kesultanan atau monarki mutlak Islam, dan semuanya sangat memeperhatikan Islam sebagai agama resmi negara. d) Menurut Azyumardi Azra bahwa awal masuknya Islam di Brunei yaitu sejak tahun 977 kerajaan Borneo (Brunei) telah mengutus P’u Ali ke istana Cina. P’u Ali adalah seorang pedagang yang beragama Islam yang nama sebenarnya yaitu Abu Ali. Pada tahun itu juga diutus lagi tiga duta ke istana Sung, salah seorang di antara mereka bernama Abu Abdullah. Peran para pedagang muslim dalam penyebaran Islam di Brunei telah terbukti dalam catatan sejarah.

e) John L. Esposito seorang orientalis yang pruduktif banyak menulis tentang sejarah Islam, menurutnya bahwa Islam pertama kali datang di Brunei pada abad ke-15 dan yang pertama kali memeluk Islam adalah raja Berneo. Pendapat Esposito ini sejalan dengan pendapat lainnya bahwa pihak raja atau sultan yang lebih awal menyatakan diri masuk Islam, lalu kemudian diikuti oleh masyarakatnya.

C. PERKEMBANGAN ISLAM DI BRUNEI DARUSSALAM

Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan Islam di Brunei Darussalam adalah :

(8)

Perdagangan Portugis dan Arab merupakan golongan yang memainkan perang penting dalam penyebaran Islam di sekitar kepulauan Melayu, khususnya Negeri Brunei Darussalam. Pada abad 19 M, pedagang – pedagang Arab Persia menguasai perdagangan laut diantara dunia Arab dan Cina. Bahkan, mereka menjadi semacam penghubung antara

Kepulauan Melayu dan Negeri Cina. Sejarah Cina mencatat Brunei Darussalam sebagai polisi yang memiliki pelabuhan yang maju dan strategis serta banyak disinggahi pedagang dari Arab, Persia dan Cina. Pedagang yang beragama Islam boleh jadi menyebarkan agama Islam oleh mereka sendiri dengan membawa ulam – ulam Islam atau kapal – kapal Islam mereka atau melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi.

(b) Faktor Perkawinan

Amalan perkawinan merupakan salah satu faktor universal yang membantu penyebaran Islam di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Negeri Brunei Darussalam. Perkawinan tokoh Pendakwah Syarif Ali dengan Putri Raja Brunei dianggap telah

memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Brunei, ditambah dengan anak Syarif Ali dengan Putri Raja Brunei kelak menjadi Sultan Bolkiah (Sultan Brunei ke-5), turut mempengaruhi perkembangan Islam di Negeri Brunei

(c) Peranan Pendakwah

Kegiatan Islam oleh pendakwah islam dianggap berpengaruh dimulai pada kurun waktu Abad ke 10 M dan seterusnya. Kemungkinan usaha pendakwah ini lahir dari

persaingan yang terjadi diantara Islam dan kristen melalui ciri – ciri perang salib yang berlaku di Eropa. Diantara pendakwah Islam tersebut adalah Alwi Al-Fakih Al-Muqqadam

(d) Kedudukan Brunei Darussalam yang Strategis

Kedudukan Brunei yang strategis turut membantu penyebaran agama Islam di negeri itu. Brunei Darussalam terletak di pantai Barat Borneo (Kalimantan) yang menghadap ke Laut Cina Selatan yang menjadi arus perdagangan yang utama pada masa itu. Para

pedagang asing pada masa itu telah mengenal Brunei Darussalam sebagai pelabuhan utama dan terkemuka sehingga mereka menjadi pelabuhan persinggahan utama.

(9)
(10)

BAB III PENUTUP

(11)

Berdasarkan Pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Brunei Darussalam adalah negeri Melayu yang suasana dan tradisi keislamannya sangat kuat, bahkan telah mendarah daging. Islam masuk ke Brunei melalui beberapa teori. Islam di Brunei Darussalam mengalami perkembangan yang cukup pesat dari masalah pra-kolonialisme, kolonialisme, dan masa kemerdekaan serta pembentukan Kerajaan Brunei Darussalam. Hal ini didukung dengan diadopsinya hukum Islam sebagai hukum ketatanegaraan dan hukum publik, dan diperkuat oleh penerapan hukum Siasyi Syariah oleh Sultan Brunei. Walaupun Brunei Darussalam memiliki penduduk yang heteorogen, namun Brunei Darussalam dianggap sebagai negara yang berhasil menerapkan Hukum Islam tanpa pertentangan dan pertumpahan darah dari kaum minoritas.

B. SARAN

Kami menyarankan kepada pembaca untuk meneliti lebih jauh seluk – beluk Islam di Negeri Brunei Darussalam. Dan, kami mengakui bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempura, oleh karena itu saran, kritik, tanggapan, maupun masukan dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka.

DAFTAR PUSTAKA

(12)

Suhaimi. Drs. H, M.Ag. 2006. Cahaya Islam di Ufuk Asia Tenggara. Pekanbaru : Suska Press ___________________, dkk. 2009. Sejarah Islam Asia Tenggara. Pekanbaru : Unri Press Thohir, Ajid. 2004. Perkembangan Peradaban Di Kawasan Dunia Islam. Jakarta :Raja Grafindo Persada

https://saripedia.wordpress.com/tag/daftar-sultan-sultan-brunei/

http://blogger-maman.blogspot.com/2012/11/proses-masuknya-islam-di-brunei.html

http://youchenkymayeli.blogspot.com/2013/11/sejarah-masuknya-islam-di-brunei.html

http://kota-islam.blogspot.com/2013/03/sejarah-masuk-islam-di-brunei-darussalam.html

Referensi

Dokumen terkait

Dapat dikatakan bahwa Dinasti Sungha actor yang berperan penting dalam mengembalikan keberadaan Agama Hindu yang sempat tenggelam pada masa raja Ashoka, dengan

Serat Jangka Jayabaya yang diciptakan oleh Prabu Jayabaya yang merupakan seorang raja dari kerajaan Kediri menuliskan ramalan atau petunjuk-petunjuk terkait

Raja Ali Kelana dari Riau telah dilantik menjadi Sheikh Al Islam, satu jawatan yang lebih tinggi dari Mufti Kerajaan seperti yang digunakan oleh Khilafah Othmaniyyah Turki.. Kemudian

Nuwas terbunuh dalam kerusuhan rakyat. Dan raja terakhirnya adalah Zu Jadn. kerajaan Himyar juga merupakan lanjutan kerajaan Saba yang beribukota di Dafar. Lokasi kerajaan

Setelah lebih dari 3 dekade, sejak tahun 1949 sampai tahun 1975, situasi politik di Laos selalu dalam keadaan yang tidak stabil. Perang saudara diantara 3 golongan tidak separah

Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah kerajaan Samudra Pasai, yang didirikan pada abad ke-10 M dengan raja pertamanya Malik Ibrahim

Pada sekitar tahun 775 Masehi, seorang raja dari Dinasti Sailendra yang memerintah di Kerajaan Medang yang dikenal dengan julukan “Pembunuh musuh-musuh yang gagah

Ketertarikan di bidang perdaganganlah yang umumnya membawa bangsa Eropa ke Asia Tenggara, sementara para misionaris turut serta dalam kapal-kapal dagang dengan harapan untuk menyebarkan