• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan) Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan) Chapter III V"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Asahan

Penelitian ini dilakukan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan, Kota Kisaran, Provinsi Sumatera Utara, yang secara geografis Kabupaten Asahan berada pada 2030’00”-3010’00" Lintang Utara, 99001-100000 Bujur Timur dengan ketinggian 0 - 1.000 m di atas permukaan laut. Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut tersebut, maka Kabupaten Asahan dapat dibagi dalam 3 (tiga) bagian yaitu:

1. Asahan Bagian Bawah, seluas 1.113,55 Km2 atau sama dengan 15,87 % dari luas wilayah Kabupaten Asahan, dengan ketinggian 0 – 7 meter, yang meliputi 7 (tujuh) Kecamatan yakni : Kecamatan Medang Deras, Talawi, Tanjung Tiram, Sei Balei, Air Joman, Tanjung Balai dan Sei Kepayang.

2. Asahan Bagian Tengah, seluas 1.445,65 Km2 atau sama dengan 40,23 % dari luas wilayah Kabupaten Asahan, dengan ketinggian 7 – 25 meter, yang meliputi 8 (delapan) Kecamatan, yakni Kecamatan Air Batu, Lima Puluh, Meranti, Kisaran Barat, Kisaran Timur, Pulau Rakyat, Simpang Empat dan Aek Kuasan.

(2)

Gambar 3.1 Peta Kabupaten Asahan

(3)

Tabel. 3.1 Batas Wilayah Asahan

ebelah Utara erbatasan dengan Kabupaten Batubara dan Selat Malaka

ebelah Timur erbatasan dengan Kabupaten

Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka

ebelah Selatan erbatasan dengan Kabupaten

Labuhanbatu Utara dan Toba Samosir ebelah Barat erbatasan dengan Kabupaten Simalungun

3.2 Sejarah BKD Kabupaten Asahan

Gambar 3.2 Lambang Asahan

(4)

diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1980, Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 28, tambahan Lembaran Negara Nomor 3166.

Dengan demikian struktur Pemerintah Kabupaten Asahan pada saat itu terdiri dari :

a. Sekretaris Daerah Kabupaten

b. Sekretaris DPRD Kabupaten Asahan c. 21 (duapuluhsatu) Dinas Daerah

d. 7 (tiga) Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan dan 3 ( lima ) berbentuk Kantor

e. 25 (dua puluh) Kecamatan

f. 237 (dua ratus tiga puluh tujuh) Desa g. 34 (tiga puluh empat) Kelurahan

Pada waktu itu Bagian Kepegawaian merupakan komponen dari Sekretariat Daerah Tingkat II Asahan.

Bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang didasarkan pada otonomi luas, merata dan bertanggung jawab pada Kabupaten Asahan, maka perlu diupayakan peningkatan keamanan daerah, masyarakat sejahtera dan berbudaya. Maka pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kabupaten Asahan membentuk lembaga teknis daerah untuk mendukung penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan sebagai konsekuensi penerimaan tugas dan wewenang urusan rumah tangga daerah Kabupaten Asahan.

(5)

Daerah Kabupaten Asahan telah dibentuk beberapa lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan, antara lain :

1. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan terdiri dari :

• Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

• Badan Pengawas Daerah (BAWASDA)

• Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

2. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Kantor terdiri dari :

• Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa

• Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil

• Kantor Lingkungan Hidup dan Pariwisata

• Kantor Arsip dan Pengolahan Data Elektronik

Dengan demikian dasar pembentukan awal Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan adalah Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 03 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Asahan yang tertuang dalam Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor 03 Tahun 2001 pada tanggal 23 Februari 2001 dan sejak saat inilah Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah Tingkat II Asahan terpisah dari Sekretariat Daerah Kabupaten Asahan menjadi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan.

(6)

yang tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 130-67 Tahun 2002 tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota, maka dibuat Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 5 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan Nomor 03 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Asahan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 5 Tahun 2003 yang tertampung pada Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor 12, maka Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Asahan menjadi :

1. Lembaga Teknis Daerah berbentuk badan terdiri dari :

• Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

• Badan Pengawas Daerah (BAWASDA)

• Badan Kepegawaian Daerah. (BKD)

• Badan Pengelola Perizinan (BPP)

• Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD)

2. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Kantor terdiri dari :

• Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa

• Kantor Lingkungan Hidup dan Pariwisata

• Kantor Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat, dan Satuan Polisi Pamong Praja

(7)

Dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah/SKPD Kabupaten Asahan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah, jumlah Badan dan Kantor mengalami perubahan dan Kantor telah dihapuskan menjadi Dinas, antara lain:

A. Perangkat Daerah berbentuk Badan terdiri dari :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

2. Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

3. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)

4. Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD)

5. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BKBP)

6. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

B. Perangkat Daerah berbentuk Dinas terdiri dari :

1. Dinas Pendidikan

2. Dinas Kesehatan

3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

4. Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman

(8)

6. Dinas Sosial

7. Dinas Ketenagakerjaan

8. Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan Pemberd. Perempuan, Perlindungan Anak

9. Dinas Ketahanan Pangan

10. Dinas Lingkungan Hidup

11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

13. Dinas Pehubungan

14. Dinas Komunikasi dan Informatika

15. Dinas Koperasi dan Perdagangan

16. Dinas Penanaman Modal dan PTSP

17. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata

18. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

19. Dinas Perikanan

20. Dinas Pertanian

(9)

3.3 Visi Misi BKD Kabupaten Asahan A. Visi

Terwujudnya Aparatur yang Profesional dan Berkualitas B. Misi

• Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan aparatur

• Meningkatkan pelayanan prima bagi Pegawai Negeri Sipil

• Meningkatkan koordinasi untuk instansi

• Meningkatkan penataan administrasi kepegawaian

• Meningkatkan disiplin aparataur

• Meningkatkan kesejahteraan aparatur 3.4 Tugas Pokok dan Fungsi BKD Kabupaten Asahan

A. Tugas Pokok

Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas membantu kepala daerah melalui Sekretariat Daerah dalam melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan sesuai dengan Peraturan Daerah dan berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian yang berlaku sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan kepala daerah.

B. Fungsi Pokok

(10)

• Pelaksana penyiapan penyusunan perundang-undangan Daerah dibidang kepegawaian sesuai norma, standar dan prosedur yang ditetapkan (protap) pemerintah

• Pelaksana perencanaan pengembangan kepegawaian daerah

• Pelaksana penyiapan kebijaksanaan teknis pengembangan kepegawaian Daerah

• Pelaksana penyiapan kegiatan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan

• Pelaksana penyiapan dan penetapan pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah

• Pelaksana penyiapan dan penetapan gaji, tunjangan dan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan perundang-undangan

• Pelaksana penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah dengan berkoordinasi dengan instansi terkait

• Pelaksana urusan tata usaha di bidang kepegawaian

(11)

3.5 Struktur Organisasi BKD Kabupaten Asahan

Gambar 3.3 Susunan Organisasi BKD Kabupaten Asahan

Sumber: BKD Kabupaten Asahan, dikelola oleh sub bidang dokumentasi

3.6 Uraian Tugas dan Fungsi Sekretariat, Bidang dan Kelompok Fungsional Uraiannya tugas dan fungsi sekretariat, bidang dan kelompok fungsional dapat dilihat dalam paparan dibawah:

1. Sekretariat

(12)

Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai tugas :

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang umum yang meliputi pembinaan, ketatausahaan ketatalaksanaan dan hukum kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan dan kepegawaian di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah.

c. Megkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang keuangan yang meliputi pelaksanaan penyusunan anggaran, pembukuan keuangan baik masukan maupun pengeluaran dan mempersiapkan laporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban keuangan.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang perencanaan yang meliputi pengumpulan data statistik perumusan rencana dan program.

e. Menyusun Renstra Badan Kepegawaian Daerah.

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. Pembagian Tugas dan Fungsi di Lingkungan Sekretariat adalah sebagai berikut :

A. Kepala Sub Bagian Umum/Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Sekretariat yang yang berkaitan dengan urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan dan kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Umum/Kepegawaian mempunyai tugas :

(13)

b. Melaksanakan urusan surat menyurat yang meliputi menerima, membaca, meneliti, mengagendakan dan mendistribusikan surat masuk sesuai dengan tujuan surat.

c. Mempersiapkan administrasi perjalanan dinas dan mempersiapkan urusan rumah tangga dinas.

d. Mempersiapkan pelayanan angkutan dan perawatan kendaraan dinas serta memelihara kebersihan kantor dan pekarangan.

e. Mempersiapkan berkas pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji, cuti dan usul perpindahan pegawai.

f. Melaksanakan urusan administrasi Ketatausahaan.

g. Menyusun dan mempersiapkan rencana kebutuhan barang dan perbekalan serta alat tulis kantor.

h. Pengadaan perlengkapan dan perbekalan Badan.

i. Mempersiapkan dan menyusun pelaksanaan acara-acara dinas. j. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan.

B. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretariat yang berkaitan dengan penyusunan anggaran belanja langsung dan tidak langsung, pembukuan dan verifikasi serta penyusunan anggaran belanja langsung dan tidak langsung.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

(14)

b. Melaksanakan penyampaian dan melakukan pengolahan administrasi keuangan.

c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran/RKA Badan Kepegawaian Daerah.

d. Melaksanakan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran/DPA Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan APBD yang ditetapkan. e. Melaksanakan penyusunan laporan bulanan keuangan sesuai dengan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran/DPA.

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintah atasan.

C. Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Sekretaris yang berkaitan dengan pengumpulan data statistik bahan perumusan rencana dan program.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas :

a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja tahunan Badan Kepegawaian Daerah.

b. Melaksanakan pembuatan laporan dan mengevaluasi kegiatan kerja tahunan Badan Kepegawaian Daerah.

c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan data statistik dan analisa perencaaan dalam rangka penyusunan program kerja Badan Kepegawaian Daerah.

(15)

2. Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian

A. Kepala Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian mempunyai tugas sebagai unsur pelaksanaan sebahagian tugas dan fungsi Kepala Badan Kepegawaian Daerah yang berkaitan dengan analisa kebutuhan pegawai, pengadaan dan penempatan pegawai serta mutasi pegawai.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian mempunyai tugas :

a. Mengkoordinasi pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan dengan analisa kebutuhan pegawai.

b. Mengkoordinasi pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan dengan pengadaan dan penempatan pegawai.

c. Mengkoordinasi pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan dengan mutasi pegawai.

d. Mengkoordinasi penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia aparatur pemerintah Kabupaten.

e. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan. B. Kepala Sub Bidang Analisa Kebutuhan, Pengadaan dan Penempatan

Pegawai mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian yang berkaitan dengan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan, penempatan serta pengembangan pegawai. Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Analisa Kebutuhan,

Pengadaan dan Penempatan Pegawai mempunyai tugas :

(16)

lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan, pengadaan dan penempatan pegawai.

b. Menyiapkan bahan dan data, mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengelola data serta informasi yang berhubungan dengan rencana kebutuhan, pengadaan dan penempatan pegawai.

c. Menganalisa kebutuhan, menyiapkan bahan dan data dalam rangka penyusunan formasi pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan.

d. Menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis penerimaan calon pegawai yang meliputi penyiapan dan mengeluarkan pengumuman, menerima dan meneliti lamaran dan persyaratan administrasi serta menyiapkan bahan-bahan dalam rangka pelaksanaan seleksi.

e. Menempatkan CPNS sesuai bidang keahliannya.

f. Menyiapkan sumpah janji PNS yang baru diangkat dari CPNS. g. Menyiapkan proses usulan pengajuan KARPEG.

h. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang pengadaandan penempatan pegawai dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

i. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

C. Kepala Sub Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian yang berkaitan dengan mutasi kepegawaian.

(17)

a. Menghimpun dan mempelajari peraturan Perundang-Undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan mutasi kepegawaian.

b. Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengelolah data serta informasi yang berhubungan dengan bidang mutasi kepegawaian. c. Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk

teknis di bidang mutasi kepegawaian.

d. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang mutasi kepegawaian dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

e. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. f. Memproses adminsitrasi pemberhentian, pengangkatan dan

memindahan PNS dalam jabatan struktural dan fungsional.

g. Melaksanakan urusan adminstrasi kepegawaian tentang pemindahan pegawai baik tenaga teknis/administratif maupun tenaga fungsional, baik didalam Kabupaten maupun antar Kabupaten/Provinsi.

h. Melaksanakan/memproses adaministrasi rekomendasi pengangkatan PNS menjadi Kepala Desa.

i. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan. 3. Bidang Pendidikan dan Pelatihan

(18)

struktural, teknis fungsional dan ujian dinas dalam rangka terciptanya sumber daya manusia aparatur Pemerintah Kabupaten Asahan yang profesional dan berkualitas tinggi.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas :

a. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan dengan pendidikan/pelatihan prajabatan.

b. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan dengan pendidikan/pelatihan jabatan struktural.

c. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan dengan pendidikan/pelatihan teknis fungsional.

d. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan dengan penyelenggaraan ujian dinas.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintah oleh atasan. B. Kepala Sub Bidang Diklat Prajabatan dan Struktural mempunyai tugas

melaksanakan sebahagian tugas Bidang Pendidikan dan Pelatihan yang berkaitan dengan diklat prajabatan dan diklat jabatan struktural.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Diklat Praabatan dan Struktural mempunyai tugas :

a. Menghimpun dan mempelajari peraturan Perundang-Undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan Diklat Prajabatan dan Struktural. b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk

(19)

c. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang Diklat Prajabatan dan Struktural dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

d. Menyiapkan bahan dalam rangka rencana penyusunan pegawai yang akan mengikuti Diklat Prajabatan dan Struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan.

e. Menginventarisasikan bahan penyusunan laporan pegawai yang telah mengikuti Diklat Prajabatan dan Struktural.

f. Menyiapkan konsep keputusan dan intruksi tentang penerimaan calon siswa yang akan mengikuti Diklat Prajabatan dan Struktural.

g. Menyusun kebuthan Diklat Struktural sesuai dengan tingkat pendidikan PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan.

h. Menyiapkan konsep pengajuan bantuan PNS yang akan mengikuti pendidikan Prajabatan dan Struktural serta pendidikan lainnya.

i. Melaksanakan tugas lain yang di perintah oleh atasan.

C. Kepala Sub Bidang Diklat Teknis Fungsional dan Ujian Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Bidang Pendidikan dan Pelatihan yang berkaitan dengan pendidikandan pelatihan teknis fungsional dan pelaksanaan ujian dinas.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Diklat Teknis Fungsional dan Ujian Dinas mempunyai tugas :

(20)

lainnya yang berhubungan dengan Diklat Teknis Fungsional dan Pelaksanaan Ujian Dinas.

b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis di bidang Diklat Teknis Fungsional dan Pelaksanaan Ujian Dinas.

c. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang Diklat Teknis Fungsional dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah.

d. Menyiapkan bahandalam rangka rencana penyusunan dan pengusulan pegawai yang akan megikuti ujian dinas untuk kenaikan pangkat dan diklat teknis fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan. e. Menyiapkan konsep keputusan dan instruksi tentang penerimaan calon

siswi yang akan mengikuti diklat teknis fungsional dan ujian dinas. f. Menyiapkan bahan dan rangka penyusunan laporan bagi pegawai yang

telah megikuti diklat teknis fungsional dan ujian dinas.

g. Menyiapkan konsep pengajuan bantuan bagi PNS yang akan mengikuti pendidikan teknis fungsional dan ujian dinas.

h. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan. 4. Bidang Dokumentasi dan Kepangkatan

(21)

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Dokumentasi dan Kepangkatan mempunyai tugas :

a. Mengkoordinasikan penyiapan, pengumpulan data dan dokumentasi kepegawaian.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai dalam bidang kepangkatan yang berkaitan dengan tenaga fungsional. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai

dalam bidang kepangkatan tenaga administrasi.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai dalam bidang Pencantuman Gelar Kesarjanaan.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai dalam bidang Peninjauan Masa Kerja dan Kenaikan Gaji Berkala. f. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintah oleh atasan. B. Kepala Sub Bidang Dokumentasi mempunyai tugas melaksankan

sebahagian tugas Bidang Dokumentasi dan Kepangkatan yang berhubungan dengan pengumpulan data dan dokumentasi kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Dokumentasi

mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, menghimpun dan mengelolah data serta informasi yang berhubungan dengan kepegawaian.

b. Menyusun daftar urut Kepangkatan PNS.

c. Menyiapkan bahan dalam rangka menetapkan kebijaksanaan pengelolaan data kepegawaian serta memelihara DP-3 PNS.

(22)

e. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

C. Kepala Sub Bidang Kepangkatan Tenaga Administrasi dan Tenaga Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Bidang Dokumentasi dan Kepangkatan yang berkaitan dengan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai dalam bidang kepangkatan tenaga administrasi dan tenaga fungsional.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang KepangkatanTenaga Adminstrasi dan Tenaga Fungsional mempunyai tugas :

a. Melakukan urusan administrasi kepegawaian tentang kenaikan pangkat yang berhubungan dengan bidang tenaga administrasi dan tenaga fungsional.

b. Melakukan urusan administrasi kepegawaian tentang kenaikan gaji berkala.

c. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait sesuai dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan. 5. Bidang Pemberhentian dan Pensiun

A. Kepala Bidang Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana sebahagian tugas Badan Kepegawaian Daerah yang berkaitan pembinaan disiplin, kesejahteraan pegawai dan pemberhentian pegawai.

(23)

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan disiplin pegawai.

b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana pelaksanaan pemberhentian pegawai.

c. Mengkoordinasikan penyusunan rencana pelaksanaan kesejahteraan pegawai.

d. Mengkoordinasikan tugaslain yang diperintahkan oleh atasan.

B. Kepala Sub Bidang Pembinaan Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Kepala Bidang Pemberhentian dan Pensiun yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan pembinaan disiplin dan kesejahteraan pegawaidan.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Pembinaan Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan kedudukan hukum pegawai, peningkatan kesejahteraan, kesehatan, kebutuhan materil dan finansial pegawai.

b. Menyiapkan bahan dalam rangka penyelesaian masalah kepegawaian yang berhubungan dengan pelanggaran peraturan kepegawaian dan masalah kedudukan hukum pegawai.

c. Menyiapkan bahan telahan dan konsep keputusan dalam rangka penyelesaian batas pelanggaran peraturan kepegawaian.

d. Menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan mental pegawai.

(24)

f. Melaksanakan pemberian tunjangan cacat, dana perawatan, uang duka dan uang tunggu.

g. Pemberian tanda jasa dan cuti pegawai.

h. Memproses usul perceraian dan usul beristri lebih dari seorang bagi PNS.

i. Memproses usul Karis, Karsu dan Taspen.

j. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

C. Kepala Sub Bidang Pemberhentian Pegawai mempunyai melaksanakan tugas sebahagian tugas Bidang Pemberhentian dan Pensiun yang berkaitan dengan pemberhentian pegawai.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Pemberhentian Pegawai mempunyai tugas :

a. Melakukan penyelesaian administrasi pemberhentian dan pensiun pegawai.

b. Meneliti bahan-bahan kelengkapan usul mutasi pemberhentian PNS dengan hak pensiun.

(25)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bentuk penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode observasi terstruktur maupun tidak terstruktur serta wawancara secara terbuka dan mendalam kepada pihak yang berhubungan dengan judul penelitian ini peneliti sebagai instrumen utamanya. Metode kualitatif adalah metode yang lazim digunakan dalam penelitian ilmu sosial.

Data yang diperoleh tersebut berbentuk kata-kata dan dianalisis dalam terminologi respon-renspon individual, kesimpulan deskriptif atau bisa keduanya. Tujuan analisis adalah untuk mengorganisasikan data ke dalam makna, interpretasi individual atau kerangka kerja yang menjelaskan fenomena-fenomena yang dikaji. Kesimpulan yang dirumuskan tidak dimaksudkan untuk menggeneralisasikannya ke dalam populasi yang lebih besar.

Penelitian ini dilakukan untuk membangun pengetahuan melalui pemahanan dan penemuan. Pada konteks ini, statement-statement relasional digunakan dalan kerangka pengembangan teori.

(26)

4.1 Penyajian Data

Penyajian data terdiri dari hasil wawancara yag mendalam kepada informan, nama pegawai negeri spil yang ada di BKD, jenis pelayanan apa saja yang ada di BKD sesuai denga bidang, peranan BKD dalam proses pelaksanaan rekrutmen PNS Kabupaten Asahan, proses formasi dan beserta proses pengadaan pegawai negeri sipil.

4.2 Hasil Wawancara

Adapun variabel dan indikator yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan wawancara kepada infoman yang sudah ditentukan agar mampu mendapatkan informasi terkait dalam pelaksanaan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil dikantor Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan teori yang digunakan oleh peneliti dalam penyelesaian penelitiannya, antara lain yaitu :

4.2.1 Komunikasi

Pada dasarnya suatu kebijakan diformulasikan dengan maksud untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kebijakan tersebut dirumuskan secara rinci dan disusun secara jelas sesuai dengan kepentingannya. Kejelasan isi kebijakan berarti isi dan tujuan dari suatu kebijakan mudah dipahami implementor dan dapat diterjemahkan pada pengimplementasiannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan komunikasi yang baik antar stakeholder.

(27)

praktik pelaksanaan kekuasaan. Koordinasi berarti adanya kerja sama yang saling terkait dan saling mendukung antar pelaksana kebijakan dalam guna pencapaian tujuan implementasi kebijakan.

Maka diungkapkan oleh bapak Ahmad Syaiful yang memangku jabatan kepala pengadaan dan pemberhentian pegawai di badan kepegawaian daerah

bahwa proses pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dikantor badan

kepegawaian daerah kabupaten Asahan dilakukan berdasarkan dengan

kebutuhan dan permintaan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang sudah

ditetapkan oleh pemerintah daerah. Prosesnya adalah SKPD memberikan surat

pengusulan formasi yang dibutuhkan kepada BKD. Selanjutnya BKD

mengusulkan formasi hasil gabungan usulan SKPD ke KEMENTRIAN-PAN RB

ditembuskan ke Badan Kepegawaian Negara untuk mendapat persetujuan kuota

formasi PNS. Jika sudah ada kuota yang diusulkan, lalu kuota tersebut harus

didapat berdasarkan ketersediaan anggaran maka dibuka lowongan penerimaan

PNS sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan KEMENPAN-RB. Implementor

yang terkait dalam proses pelaksanaan rekrutemen PNS dikabupaten Asahan

yakni pihak Badan Kepegawaian Daerah yang menjalin kerjasama dengan Dinas

Kesehatan dan Dinas Pendidikan.

Sosialisasi pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dilakukan setiap

kali waktu untuk pelaksanaan rekrutmen sudah dekat waktunya, sasaran

pensosialisasian proses kegiatan tersebut adalah dikantor kecamatan dan desa

masing-masing dari kabupaten yang dilakukan bersama dengan pemerintah

daerah dan BKD. Secara lebih lanjut ibu Dewi dari kasubbid pengadaan dan

(28)

desa menjadi fokus, hal ini disebabkan oleh target pembukaan kesempatan bagi

tenaga honorer yang ada di kecamatan maupun desa untuk menjadi CPNS

ataupun PNS. Menurut informan juga bahwa masalah terbesar dalam

pelaksanaan rekrutmen PNS ini adalah kuota formasi pengadaan PNS yang

diminta oleh usulan SKPD tidak sesuai dengan yang diberikan KEMEN-PAN RB.

4.2.2 Sumber Daya

Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya menunjukkan setiap kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang memadai, baik sumber daya manusia, fasilitas, dan finansial. Ketersediaan sumber daya mempengaruhi efektifitas implementasi suatu program kebijakan tertutama dalam Proses Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan.

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah kecukupan baik kualitas maupun kuantitas implementor yang dapat melengkapi seluruh kelompok sasaran.

Menurut informan secara keseluruhan SDM siap dalam

melaksanakan proses pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil

dikantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan karena

adanya jalinan kerjasama dengan dinas kesehatan dan pendidikan

yang berkaitan dalam proses pelaksanaan.

(29)

Menurut informan, fasilitas yang terdapat pada Badan

Kepegawaian Daerah serta Dinas Kesehatan dan Pendidikan sudah

cukup memadai untuk mendukung pelaksanaan rekrutmen Pegawai

Negeri Sipil. Memiliki gedung perkantoran yang permanen, ruang

kantor setiap bidang atau satuan kerja sudah terpenuhi dengan

dilengkapi meja, kursi, AC, Komputer dan papan informasi.

3. Penyediaan Finansial

Sumber daya finansial adalah kecukupan modal investasi atas sebuah program atau kebijakan. Dengan adanya sumber daya finansial juga akan mendukung segala fasilitas yang dibutuhkan untuk kelancaran terlaksananya kebijakan atau program.

Menurut Informan secara keseluruhan, dana yang digunakan

dalam proses pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dikantor

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan berasal dari dana

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Asahan.

Keberhasilan pelaksanaan rekrutmen sangat dipengaruhi oleh potensi

pembiayaan. Potensi pembiayaan dalam proses rekrutmen sudah

ditentukan di dalam APBD. Bahkan dalam hal penggajian juga sudah

ditentukan dalan APBD itu sendiri. Anggaran yang dikategorikan

cukup apabila proses perencanaan dan proses implementasinya

berjalan lancar.(hasil wawancara dengan Kabid Pengadaan dan

(30)

4.2.3 Disposisi

Disposisi implementor adalah kecenderungan sikap maupun pemahaman yang dimiliki oleh implementor yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan dari implementasi kebijakan.

Menurut informan, sikap dan komitmen implementator terhadap

pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dapat memberikan dan

menempatkan pekerjaan kepada pegawai sesuai dengan kualifikasi pendidikan

dan kompetensi yang dimiliki oleh pelamar. Mereka juga menambahkan bahwa

dalam proses plaksanaan rekrutmen PNS yang dilakukan dikantor BKD

Kabupaten Asahan sudah sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah

ditetapkan. Permsalahannya yang terjadi dilapangan hanya kuota formasi

pengadaan PNS yang diminta tidak sesuai dengan yang diberikan.

4.2.4 Struktur Organisasi

Struktur birokrasi, menunjuk bahwa struktur birokrasi menjadi penting dalam implementasi kebijakan. Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal penting pertama adalah mekanisme dan struktur organisasi pelaksana sendiri. Mekanisme implementasi program biasanya sudah ditetapkan melalui standard operating procedurs (SOP) yang dicantumkan dalam guideline program atau

kebijakan.

Menurut informan, pembagian tugas dalam melaksanakan kebijakan

sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dan sudah

dijelaskan dalam job description. Adapun peran petugas lain yang menentukan

(31)

adalah fungsi Legislatif yakni untuk menentukan anggaran, Pemerintah Pusat

melalui KEMEN-PAN RB menentukan formasi, Pusat melalui Badan

Kepegawaian Negara menentukan Standard Operating Prosedures atau SOP.

4.3 Proses Formasi

Menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 yang dimaksud formasi adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai Negeri Sipil yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok untuk jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab dalam bidang penerbitan penyempurnaan Aparatur Negara.

Sebelum rekrutmen dilakukan, ada tahap penyusunan formasi yang dasarnya adalah pemetaan jabatan. Pemetaan jabatan ini bicara dua sisi, yaitu berapa personel, tugas-tugasnya apa. Kalau di suatu unit itu tidak ada kegiatan, maka dalam penyusunan formasi ada pemetaan jabatan, namun pedoman tentang itu sendiri dari pemerintah pusat menurut informasi beberapa responden dikatakan tidak ada. Pelaksanaan formasi selama ini didasarkan dari kegiatan dari unit yang ada, contohnya unit diklat. Apabila kebijaksanaan diklat tahun depan berkurang maka dalam jumlah personelnya dapat di-pindahkan ke tempat lain dan tidak memerlukan formasi lagi. Sementara bagi unit sesuai visi misinya pada tahun-tahun mendatang mengalami kenaikan intensitas kegiatannya, maka dapat menerima limpahan dari unit lain dan kalau tidak memadai baru melakukan rekrutmen.

(32)

maupun Pemerintah Daerah diajukan kepada BKN untuk disetujui. Namun sekarang wewenang persetujuan itu tidak hanya terletak pada BKN saja, namun juga harus mendapat persetujuan Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan). Kecenderungan sekarang yang terjadi biasanya usulan yang diajukan ke BKN tidak hanya kendala persetujuan, namun setelah melalui proses Menpan prosesnya lebih ketat dan biasanya yang disetujui adalah berdasarkan kuota yang ada, tidak berdasarkan kebutuhan yang mengusulkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kabid Pengadaan dan Pemberhentian Kepegawaian, yang menyatakan bahwa :

“Dalam proses formasi, pengusulan formasi yang kosong diajukan kepada

Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan juga harus mendapat persetujuan dari

Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan). Apakah

usulan yang diajukan seluruhnya diberikan atau tidak tergantung keputusan BKN

dan Menpan. Hasil dari pengusulan ini bisa mencapai 3 sampai 5 bulan.

Beliau juga menyatakan : “Untuk penyusunan formasi, di awal sudah ditentukan unit organisasi yang ditunjuk sebagai tempat pegawai bertugas”

(33)

4.4 Peranan BKD dalam Pelaksanaan Rekrutmen PNS Kabupaten Asahan

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan mengemban tugas membantu pemerintahan daerah selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan pegawai dalam pemerintahan daerah Kabupaten Asahan.

Berikut adalah hasil wawancara dengan Kabid Mutasi, Kepangkatan dan Informasi Kepegawaian mengenai peranan BKD Kabupaten Asahan dalam pelaksanaan rekrutmen PNS.

“Adapun peranan BKD Kabupaten Asahan dalam pelaksanaan rekrutmen PNS

adalah:

1. Sebagai pengusul formasi yang diajukan kepada Badan Kepegawaian

Negara (BKN) dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

(Menpan).

2. Mengumumkan kepada masyarakat tentang adanya penerimaan calon

Pegawai Negeri sipil.

3. Sebagai panitia penerima pendaftaran dalam penerimaan pegawai.

4. Sebagai panitia pengawas dalam pelaksanaan ujian.

5. Sebagai panitia yang memberikan pengumuman kelulusan bagi peserta yang

dinyatakan lulus.

6. Pengusulan Nomor Induk Pegawai (NIP).

7. Penetapan Surat Keterangan (SK) CPNS.

(34)

dari hasil wawancara mengenai hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan rekrutmen PNS.

“Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan rekrutmen PNS dapat

berasal dalam lingkungan BKD Kabupaten Asahan maupun dari pelamar .

Adapun faktor yang berasal dari BKD sebagai panitia adalah faktor anggaran

yang kurang, contohnya uang lembur untuk panitia pelaksana. Sedangkan faktor

yang berasal dari luar yaitu dari para pelamar adalah:

1. Untuk jurusan pendidikan yang diterima, misalnya untuk kualifikasi

pendidikan informatika, yang diterima teknik informatika komputer tetapi ada

pelamar dengan kualifikasi pendidikan informatika komputer menganggap

sama dengan teknik informatika komputer.

2. Batas usia pelamar sudah melebihi yang ditentukan tetapi jika tempat

pelamar bekerja yang berbadan hukum tidak dapat melengkapi persyaratan

yang ditentukan, misalnya guru swasta, persyaratan dilengkapi surat tugas

dan dicantumkan daftar gaji, pengalaman kerja dan SK I.

(hasil wawancara dengan salah seorang pegawai BKD bapak MHD. REZA

PAHLEVI yang terlibat dalam pelaksanaan rekrutmen PNS).

4.5 Data Sekunder

(35)

Tabel 4.1 Daftar Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Badan Kepegawaian Daerah

19571010 198503 1 031

KEPALA BADAN

KEPEGAWAIAN DAERAH

2 DARWIN, SH

PEMBINA TK. I

(IV/b)

19610905 198203 1 006 SEKRETARIS

3 DINA ARIANI, SH

PENATA MUDA

(III/a)

19840612 201001 2 001 KASUBBAG KEUANGAN

4 LELA SRIYANI, SE

PENATA MUDA

(III/a)

19820924 200604 2 004 STAF

5

NURUL ISLAMY

PANJAITAN, SP

PENATA MUDA

(III/a)

19840605 200604 2 008 STAF

6 LILI FITRIYANI A.Md

PENGATUR TK. I

(II/d)

19840701 201001 2 035 STAF

7 SITI WARDHANI, SE PENATA (III/c) 19710428 199803 2 002

KASUBBAG

19870206 200903 1 001 STAF

9

19620707 199103 1 007 STAF

11

NURLELY SYABRIANI,

S.Kom

PENATA MUDA

TK. I (III/b)

19790812 200901 2 003 STAF

12

GUNTUR

BUTAR-BUTAR

(36)

13 SAFRIZAL

PENGATUR

MUDA TK. I (II/b)

19821125 200901 1 002 STAF

14

AHMAD SYAIFUL P,

SAP, M.M

PENATA (III/c) 19850717 200312 1 001

KEPALA BIDANG

19631105 198602 1 004 STAF

17 BEBI PUSPITA RIA, SE PENATA (III/c) 1982126 200604 2 006 STAF

18 RISDIANTO, ST

PENATA MUDA

TK. I (III/b)

19790323 200604 1 007 STAF

19

TRISNO SETIAWAN,

SH

PENATA MUDA

(III/a)

19881001 201101 1 011 STAF

20

19591113 199003 1 002 STAF

22

RAHMAD SYAHRONI,

S.Sos

PENATA MUDA

TK. I (III/a)

19730315 200901 2 002 STAF

23 ASMARELI, SE

PENATA MUDA

(III/a)

19730315 200901 2 002 STAF

24 ASNAWATI, AP, Msi PEMBINA (IV/a) 19770714 199603 2 001

KABID PENDIDIKAN DAN

(37)

27 AMIN, SH

PEMBINA TK. I

(IV/b)

19651212 199308 1 001 STAF

28

VERA NINGSIH

SIAHAAN, S.Si

PENATA MUDA

TK. I (III/b)

19780511 200502 2 002 STAF

29 MISPARUDDIN, SE

PENATA MUDA

(III/a)

19660421 200604 1 004 STAF

30

TEGUH

MEULIANTORO, A.Md

PENGATUR TK. I

(II/d)

19840213 201001 1 004 STAF

31 NURLIYAH

19610701 198602 1 001 STAF

33

AGUSTIANTO

SITINJAK, AP

PEMBINA TK. I

(IV/b)

19740801 199402 1 003 STAF

34 NUR ASIYAH, SE

PENATA MUDA

(III/a)

19840411 201101 2 015 STAF

35

PENATA (III/c) 19851111 200502 1 001

KASUBBID BIDANG

196001109 1985503 1 004 STAF

38 TASWIR, ST

PEMBINA TK. I

(IV/b)

19610626 198903 1 004 STAF

39 Ir. MANGARA

PEMBINA

UTAMA MUDA

(IV/c)

19600525 199303 1 004 STAF

40

HADI PRASETYA,

S.STP

PENATA MUDA

(III/a)

19930105 201507 1 001 STAF

(38)

42

19631023 199003 1 003 STAF

43

19611226 199003 1 003 STAF

44 Drs. WITOYO, MM

PEMBINA

UTAMA MUDA

(IV/c)

19680625 199412 1 001 STAF

45

INDRA LESMANA,

A.Md

PENGATUR TK. I

(II/d)

19870218 201101 1 005 STAF

46

MHD. REZA PAHLEVI,

SAP, M.Si

PENATA (III/c) 19830607 200502 1 004

KABIB MUTASI,

KEPANGKATAN DAN

INFORMASI PGWAI

47 SYAMSUAR RW, S.E PENATA (III/c) 19750309 200801 1 002

KASUBBID INFORMASI

DAN DOKUMEN PEGWAI

48 SIMON SAMOSIR, S.E

PENATA TK. I

(III/d)

19640822 198503 1 003 STAF

49

ARIFIN SIREGAR, SE,

MM

PEMBINA (IV/a) 19680208 199803 1 002 STAF

50 SUTAMAN PENGATUR (II/c) 19670218 200801 1 001 STAF

51

PENATA (III/c) 19830206 200903 1 001 STAF

53

HOTMATIUR

SIALLAGAN, S.H

PENATA MUDA

(III/a)

19810511 200101 2 002 STAF

54

ABD. SALAM

NASUTION

PENGATUR TK. I

(II/d)

19630112 199003 1 002 STAF

55 JUMALI PENGATUR (II/c) 19780915 200103 1 001 STAF

(39)

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa pegawai dikantor BKD berjumlah 55 yang terdiri dari 1 kepala BKD dan 54 pegawainya. Didalam ruang lingkup BKD, terdapat 14 bagian bidang pengolahan pegawai yang tugas dan jenis pelayanannya berbeda-beda.

A.Komposisi Sumber Daya Manusia di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan

Jumlah Sumber Daya Manusia untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan adalah sebanyak 55. Namun masih ada pegawai yang belum menduduki jabatannya dikarenakan belum melakukan pelantikan.

Tabel. 4.2

Komposisi SDM Berdasarkan Strata Pendidikkan

No Strata Pendidikan Jumlah 1 Magister (S-2) 15 orang

2 Sarjana 37 orang

3 SLTA -

4 SLTP -

5 SD -

Total 52 orang

Sumber: kasubbag umum dan kepegawaian

(40)

jenjang pendidikannya adalah Sarjana (S1). Dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia yang ada di BKD Kabupaten Asahan sudah memadai dari segi kualitas

Tabel. 4.3

Komposisi SDM Berdasarkan Golongan

No Golongan Jumlah

1 Golongan IV 16 orang

2 Golongan III 27 orang

3 Golongan II 9 orang

4 Golongan I -

Total 52 orang

Sumber: kasubbag umum dan kepegawaian

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa komposisi SDM berdasarkan golongan yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan untuk golongan IV berjumlah 16 orang, golongan III berjumlah 27 orang, golongan II berjumlah 9 orang dan golongan I tidak ada . Dapat disimpulkan bahwa rata-rata pegawai BKD Kabupaten Asahan mempunyai pangkat golongan III.

Tabel. 4.4

Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 38 orang

(41)

Total 52 orang Sumber: kasubbag umum dan kepegawaian

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai BKD Kabupaten Asahan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 38 orang sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 14 orang. Dapat disimpulkan bahwa pegawai yang ada di BKD Kabupaten Asahan rata-rata berjenis kelamin laki-laki.

Adapun foto dokumentasi meliputi gedung perkantoran, fasilitas disertai juga lampiran dari Badan Kepegawaian Daerah. Semua Data sekunder peneliti sertakan pada bagian lampiran pada penelitian ini.

(42)
(43)
(44)
(45)

B.Jenis-Jenis Pelayanan Di Bidang Badan Kepegawaian Daerah 1. Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian

A. Perpindahan antar Kabupaten/Kota dan Propinsi Sumatera Utara Bagi PNS non Guru/Pengawas Sekolah, syaratnya:

1. surat permohonan pindah tugas dari yang bersangkutan (2 lembar)

2. fotocopy sah kartu pegawai (2 lembar) 3. fotocopy sah SK pangkat terakhir (2 lembar) 4. fotocopy sah DP-3 terakhir (2 lembar) 5. fotocopy sah ijazah terakhir (2 lembar)

Bagi PNS Guru/Pengawas Sekolah, syaratnya:

1. Surat permohonan pindah tugas dari yang bersangkutan (2 lembar)

2. Fotocopy sah kartu pegawai (2 lembar) 3. fotocopy sah SK pangkat terakhir (2 lembar) 4. fotocopy sah DP-3 terakhir (2 lembar) 5. fotocopy sah ijazah terakhir (2 lembar)

6. laporan bulanan sekolah yang akan ditinggalkan (2 lembar) 7. laporan bulanan keadaan sekolah yang akan dituju (2 lembar) 8. rekomendasi dari kepala sekolah/unit kerja yang ditinggalkan (2

lembar)

9. rekomendasi dar kepala sekolah/unit kera yang dituju (2 lembar) B. Perpindahan ke Kabupaten/Kota dari Provinsi lain atau

(46)

1. Fotocopy sah Kartu Pegawai (2 lembar) 2. Fotocopy sah SK Pangkat terakhir (2 lembar) 3. Fotocopy sah DP-3 terakhir (2 lembar) 4. Fotocopy sah ijazah terakhir (2 lembar) Kartu Pegawai (KARPEG)

1. Surat pengantar dari unit kerja yang bersangkutan 2. Fotocopy sah SK CPNS

3. Fotocopy sah SK PNS

4. Srat tanda tamat pendidikan da latihan (STTPL) prajabatan 2. Bidang Pendidikan dan Pelatihan

A. Ijin Belajar

1. Surat permohonan dari yang bersangutan 2. Surat pernyataan penanggung biaya sendiri 3. Surat pernyataan tidak meningalkan tugas

4. Surat pernyataan tidak menuntut penyesuaian ijazah 5. Surat pernyataan tidak menuntut menduduki jabatan 6. Fotocopy sah SK pangkat terakhir

7. Fotocopy sah kartu pegawai 8. Surat ijin dari atasan

9. Surat keterangan terdaftar di universitas 10. Jadwal perkuliahan di universitas

11. Surat pengantar atau rekomendasi dari instansi pengirim/atasan langsung

(47)

B. Surat keterangan memiliki ijazah

1. Surat permohonan dari yang bersangkutan 2. Surat pengantar dari instansi yang bersangkutan 3. Fotocopy sah SK CPNS/PNS

4. Fotocopy ijazah dan transkip nilai 5. Fotocopy sah DP-3 terakhir

6. Surat keterangan menyelesaikan perkuliahan di universitas 7. Surat pernyataan tidak menuntut penyesuaian ijazah 8. Fotocopy sah Akreditasi universitas yang bersangkutan C. Ujian Dinas TK. I dan II

Syarat umum : 1. Ujian Dinas TK.I, Pangkat Pengatur Tk. I(II/d), minimal 2 tahun dalam pangkat. 2. Ujian Dinas TK.II, Pangkat Penata Tk.I (III/d)

Persaratan yang dilampirkan: 1. Fotocopy sah SK Pangkat terakhir (3 lembar), 2. Fotocopy sah SK Jabatan terakhir bagi PNS yang menduduki jabatan struktural (3 lembar), 3. Fotocopy ijazah sah terakhir (3 lembar), 4. Foto ukuran 3 x 4 cm hitam putih (3 lembar), 5. Surat kepala dari unit kerja masing-masing (1 lembar).

D. Diklat prajabatan Golongan I dan II, syarat :

1. Fotocopy sah SK CPNS (2 lembar)

2. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah (2 lembar) 3. Surat izin dari atasan (1 lembar)

(48)

5. Foto berwarna ukuran 2 x 3 dan 3 x 4 berlatar belakang merah serta berpakaian dianas harian (2 lembar)

6. Selama mengikuti pendidikan, peserta harus mengikuti aturan yang sudah ditetapakan

Golongan III, syarat :

1. Surat penugasan dari Daerah/Instansi yang bersangkutan 2. Fotocopy sah SK CPNS

3. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter, dan ibu yang hamil diatas 6 bulan keatas tidak diperbolehkan mengikuti diklat

4. Map folio (sesuai ketentuan panitia)

5. Biaya diklat yang besarnya ditentukan surat edaran dari badan diklat Provinsi Sumatera Utara, dibebankan pada daerah/instansi yang bersangkutan

3. Bidang Dokumentasi dan Kepangkatan A. Kenaikan pangkat regular

Golongan I/a-II/d, syarat:

1. Fotocopy sah kartu pegwai (1 lembar)

2. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar) 3. Fotocopy sah DP-3, 2 tahun terakhir (1 lembar)

Golongan II/d-III/a, syarat:

1. Fotocopy sah kartu pegwai (1 lembar)

(49)

4. Fotocopy sah ujian dinas Tk. II (1 lembar) 5. Daftar riwayat hidup/pekerjaan (1 lembar)

Golongan III/a-III/d, syarat:

1. Fotocopy sah kartu pegawai (1 lembar) 2. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar) 3. Fotocopy sah DP-3, 2 tahun terakhir (1 lembar)

4. Fotocopy ijazah/transkip nilai khusus kenaikan pangkat dari Gol. III/c-III/d (1 lembar)

5. Fotocopy sah + asli LP2P dua tahun terakhir (1 lembar) 6. Daftar riwayat hidup/pekerjaan (1 lembar)

B. Kenaikan pangkat pilihan Golongan III/a-III/d, syarat:

1. Fotocopy sah kartu pegawai (1 lembar) 2. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar) 3. Fotocopy sah DP-3, 2 tahun terakhir (1 lembar) 4. Fotocopy sah SK petikan jabatan (1 lembar)

5. Fotocopy sah surat pernyataan pelantikan (1 lembar)

6. Fotocopy sah surat pernyataan melaksanakan jabatan (1 lembar) 7. Fotocopy sah + asli LP2P dua tahun terakhir (1 lembar)

8. Daftar riwayat hidup/pekerjaan (1 lembar)

Golongan III/d-IV/a, syarat:

(50)

3. Fotocopy sah DP-3, 2 tahun terakhir (1 lembar) 4. Fotocopy sah SK petikan jabatan (1 lembar)

5. Fotocopy sah surat pernyataan pelantikan (1 lembar)

6. Fotocopy sah surat pernyataan menduduki jabatan (1 lembar) 7. Fotocopy sah + asli LP2P dua tahun terakhir (1 lembar) 8. Daftar riwayat hidup/pekerjaan (1 lembar)

C. Kenaikan pangkat penyesuaian ijazah 1. Fotocopy sah kartu pegawai (1 lembar) 2. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar) 3. Fotocopy sah DP-3, 2 tahun terakhir (1 lembar) 4. Fotocopy sah ijazah/transkip nilai (1 lembar) 5. Fotocopy sah ijin belajar (1 lembar)

6. Uraian tugas (1 lembar)

7. Fotocopy sah ujian dinas penyesuaian ijazah (1 lembar) 8. Daftar riwayat hidup/pekerjaan (1 lembar)

D. Peninjauan masa kerja

1. Fotocopy sah kartu pegawai (1 lembar) 2. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar) 3. Fotocopy sah DP-3, (1 lembar)

4. Fotocopy sah SK pegawai honor (1 lembar) 5. Fotocopy sah SK CPNS (1 lembar)

(51)

1. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar)

2. Fotocopy sah surat pemberitahuan kenaikan gaji berkala terakhir (1 lembar)

3. Bidang Pemberhentian dan Pensiun A. Pensiun

1. Daftar susunan keluarga 2. Fotocopy sah surat nikah 3. Fotocopy sah SK CPNS

4. Fotocopy sah SK pangkat terakhir 5. Fotocopy sah kartu pegawai

6. Fotocopy sah SK alih jenis kepegawaian 7. DPCP

8. Foto ukuran 4 x 6 sebanyak 8 lembar B. Taspen

1. Fotocopy sah CPNS (2 lembar)

2. Fotocopy sah SK PNS/pangkat terakhir (2 lembar) 3. Fotocopy sah kartu pegawai (2 lembar)

4. Fotocopy sah SKUMTK (surat keterangan untuk mendapatkan tunjangan keluarga)

C. Kuris / Karsu

1. Fotocopy sah laporan perkawinan pertama (2 lembar) 2. Fotocopy sah kartu pegawai (2 lembar)

(52)

D. Cuti

Cuit terdiri dari : 1. Cuti tahunan, 2. Cuti besar, 3. Cuti sakit, 4. Cuti bersalin, 5. Cuti karena alasan penting, 6. Cuti diluar tanggungan negara, syarat:

1. Surat permohonan cuti yang bersangkutan 2. Surat pengantar dari unit yang bersangkutan

3. Khusus untuk cuti bersalin harus melampirkan surat keterangan dari dokter pemerintah

E. Pengajun pensiun pertama (SR4A) dan tabungan hari tua (THT + Taperum)

1. Formulir SR4A

2. Fotocopy sah + asli SK pensiun 3. Fotocopy sah + asli SK carpeg 4. Fotocopy sah + asli kartu pegawai 5. Fotocopy sah + asli kartu taspen

6. Surat keterangan pemberhentian pembayaran (SKPP) gaji yang defenitif dari KPKN/Biro Keuangan (lembar asli dan lembar kedua)

7. Foto hitam putih yang bersangkutan 3 x 4 1 lembar

8. KPPG istri/suami jika istri/suami PNS aktif atau fotocopy Karip jika istri/suami pensiun

(53)

a. Surat keterangan masih kuliah dari fakultas tahun ajaran berjalan

b. Surat keterangan tidak menikah atau tidak bekerja dari Lurah/Kepala Desa

10. Formulir taperum (lampiran 1 dan 2)

11. Fotocopy sah SK kenaikan pangkat atau golongan II/a, III/a, IV/a 12. Fotocopy + asli KTP bersangkutan yang masih berlaku

13. Fotocopy KTP suami/istri

14. Formulir SP3R dan buku rekening BRI, BPDSU, BDP Masing-masing dalam rangkap 2

F. Pengajuan PNS aktif meninggal dunia (AKT 2 dan 3) 1. Formulir AKT 2 dan 3

2. Surat pengantar dari instansi yang bersangkutan 3. Formulir SKPP

4. Surat kematian dari lurah dan disahkan oleh camat 5. Fotocopy + asli KTP pemohon yang masih berlaku 6. Foto alm/almh sebanyak 1 lembar

7. Fotocopy + asli kartu taspen 8. Fotocopy + asli SK CPNS/PNS 9. Fotocopy + asli Karis/Karsu

10. Foto terbaru pemohon ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar 11. Fotocopy + asli SK Carpeg

(54)

14. Fotocopy + asli kartu rumah tangga 15. KPPG suami/istri (bila suami/istri PNS) 16. Fotocopy Karip Janda

17. Fotocopy sah + asli Surat Nikah/Bimas Kristen 18. Surat Kuasa Ahli Waris

19. Surat penetapan wali oleh pengadilan negeri/agama bagi anak yang belum dewasa

Masing-masing dalam rangkap

4.6 Proses Pelaksanaan Rekrutmen PNS Di BKD Kabupaten Asahan I. Peryaratan Pengrekrutan :

1. Warga Negara Indonesia

2. Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun pada 1 Januari 2011 atau 40 (empat puluh) tahun pada 1 Januari 2011 bagi yang bekerja pada instansi Pemerintah/lembaga swasta yang berbadan hukum yang menunjang kepentingan nasional paling kurang 5 (lima) tahun pada 17 April 2002 (minimal pengangkatan yang bersangkutan tanggal 17 April 1997) secara terus menerus sampai saat ini

3. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

4. Tidak dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yeng tetap, karena melakukan tindak pidana kejahatan

(55)

6. Tidak Pernah diberhentikan tidak dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil /Anggota Tentara atau Pegawai Swasta

7. Tidak berkedudukan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai Negeri; (baik calon PNS/PNS, calon/ anggota TNI dan calon/Anggota POLRI)

8. Berkelakuan baik yang dinyatakan dengan surat Keterangan dari Kepolisian Resort setempat berdasarkan KTP yang bersangkutan

9. Sehat jasmani dan rohani yang dijelaskan dari dokter pemerintah (puskesmas/Rumah Sakit Pemerintah)

10. Bersedia ditempatkan di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau Negara lain yang ditentukan oleh pemerintah

11. Surat pencari kerja dari Kantor Dinas Tenaga Kerja setempat (AK.1/Kartu Kuning)

12. Bagi pelamar formasi guru, memiliki akta sesuai dengan kualifikasi pendidikannya.

II. TATA CARA PENGAJUAN LAMARAN

(56)

a. Foto copy sah (yang terbaru) ijazah/STTB dan Transkrip nilai sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan sebanyak 2 lembar;

b. Pas photo hitam putih ukuran 3x4 cm, sebanyak 4 (empat) lembar c. Bagi usianya lebih dari 35 tahun sampai dengan 40 tahun dan

mempunyai masa pengabdian pada instansi pemerintah/lembaga swasta yang berbadan hukum sesuai dengan PP No. 11 tahun 2002 d. Dalam lamaran harus menyebutkan jabatan yang akan dilamar; e. Foto copy sah Akta bagi yang melamar formasi guru;

2. Berkas lamaran dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing berkas dimasukkan kedalam map folio dan disampaikan kepada panitia pendaftaran langsung oleh yang bersangkutan atau tidak boleh diwakilkan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Formasi Guru menggunakan map folio warna : Kuning b. Formasi Kesehatan menggunakan map folio warna : Merah c. Formasi tenaga Teknis menggunakan map folio warna : Hijau III. TATA CARA PENGESAHAN IJAZAH/STTB :

1. Tata cara pengesahan Ijazah / STTB sesuai dengan Anak Lampiran I-a Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 tahun 2002 tanggal 17 Juli 2002 (terlampir)

IV. PENDAFTARAN

1. Pendaftaran pelamar dan seleksi administrasi dilaksanakan mulai tanggal 20 Nopember s/d 04 Desember 2010 (setiap hari kerja)

(57)

* Jum’at : pukul 08.00 WIB s/d 11.30 WIB * Sabtu & Minggu : Libur

2. Lokasi Tempat Pendaftaran :

a. Tenaga Teknis/Administrasi di Terminal Madya Kisaran Jl. Abdi Setia Bakti

b. Tenaga Pendidik / Guru di Dinas Pendidikan Kab. Asahan Jl. Jendral Ahmad Yani

c. Tenaga Kesehatan di Gudang Farmasi Kab. Asahan Jl. Durian Kel. Kisaran Naga

V. PENGAMBILAN NOMOR UJIAN

Pengambilan Nomor Ujian dilaksanakan pada tanggal 06 s/d 10 Desember 2010 pada hari dan jam kerja di tempat pendaftaran masing-masing formasi.

VI. UJIAN PENYARINGAN

1. Ujian penyaringan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan direncanakan 15 Desember 2010, tempat ujian ditentukan kemudian

2. Perlengkapan ujian yang harus dibawa oleh setiap peserta : a. Asli Kartu tanda peserta ujian

b. Pensil 2B

c. Karet Penghapus d. Alas untuk menulis

(58)

VII. LAIN-LAIN :

1. Bagi pelamar yang menggunakan Ijazah sementara atau Surat Keterangan Tanda Lulus Sementara tidak dibenarkan untuk melamar dan mengikuti ujian penyaringan

2. Tanda terima berkas diberikan kepada pelamar pada waktu pendaftaran, digunakan sebagai tanda bukti pada waktu pengambilan nomor ujian/tanda peserta

3. Peserta yang berhak mengikuti ujian adalah pelamar yang terdaftar dan memenuhi syarat serta memiliki nomor ujian/tanda peserta dari panitia sedang pelamar yang tidak memenuhi syarat tidak diberikan nomor ujian 4. Peserta yang telah dinyatakan lulus ujian penyaringan dan dapat

dipertimbangkan untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil, akan membuat berkas baru sesuai dengan persyaratan seperti pada Angka I diatas dan persyaratan lainnya untuk pengusulan pengangkatannya menjadi CPNS dalam rangkap 4 (empat)

Demikian pengumuman ini diperbuat dan disebarluaskan untuk diketahui oleh masyarakat umum.

4.7 Pembahasan

(59)

dengan variabel sebelumnya. Dari analisis data inilah nantinya akan diperoleh kesimpulan mengenai Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Di BKD Kabupaten Asahan.

4.7.1 Proses Pelasanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Di BKD Kabupaten Asahan

Dasar hukum dalam pelaksanaan Rekrutmen PNS di Pemerintah Kabupaten Asahan antara lain Surat Ka. BKN No. K26-30/V, 21-9/99, Tanggal 18-1-2010, Surat Menpan RB Tentang Persetujuan Rincian Tambahan Alokasi Formasi CPNS Daerah Tahun 2010 No.B/2771/M.PAN-RB/10/2010 Tanggal 29-10-2010, Keputusan Bupati Asahan No.445.BKD/2010 Tanggal 15-11-2010 Tentang Formasi CPNS Daerah Kabupaten Asahan Tahun 2010, Surat MenPAN No.52.F/M.PAN-RB/07/2010 Tanggal 21-7-2010 Perihal Persetujuan Prinsip Tambahan Formasi CPNS Daerah Tahun 2010.

A. Peranan BKD dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Asahan

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan salah satu unit kerja, organisasi, instansi yang dibentuk oleh pemerintah/pemerintah daerah dan sekaligus dipercaya untuk menyelenggarakan berbagai urusan dibidang kepegawaian daerah termasuk dalam hal rekrutmen atau pengangkatan pelamar umum dan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

(60)

1. Sebagai pengusul formasi yang diajukan kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan).

2. Mengumumkan kepada masyarakat tentang adanya penerimaan calon Pegawai Negeri sipil.

3. Sebagai panitia penerima pendaftaran dalam penerimaan pegawai. 4. Sebagai panitia pengawas dalam pelaksanaan ujian.

5. Sebagai panitia yang memberikan pengumuman kelulusan bagi peserta yang dinyatakan lulus.

6. Pengusulan Nomor Induk Pegawai (NIP). 7. Penetapan Surat Keterangan (SK) CPNS.

Dalam melaksanakan tugas dan peran tersebut pasti ada beberapa hambatan yang terjadi sehingga menghambat proses pelaksanaan rekrutmen PNS, baik faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar. Berikut adalah pernyataan dari hasil wawancara mengenai hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan rekrutmen PNS, yaitu :

Menurut informan tantangan terbesar yang dihadapi oleh pihak BKD pada saat akan melaksanakan rekrutmen PNS adalah mengusulkan permintaan kuota ke Kemen-PAN RB. Strategi yang dilakukan jika permintaan kuota tidak disetujui, pihak BKD melakukan validasi data sebagai bahan mengajukan tambahan formasi ke Pusat.

(61)

sehingga seluruh masyarakat sekitar Kabupaten Asahan dapat mengetahui pemberitaan ataupun pengumuman tersebut.

Selanjutnya pihak BKD sangat berperan penting dalam proses pelaksanaan rekrutmen PNS Kabupaten Asahan baik dari awal proses pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan berjalan.

Sebelum rekrutmen dilakukan, ada tahap penyusunan formasi yang dasarnya adalah pemetaan jabatan. Pemetaan jabatan ini bicara dua sisi, yaitu berapa personel, tugas-tugasnya apa. Kalau di suatu unit itu tidak ada kegiatan, maka dalam penyusunan formasi ada pemetaan jabatan, namun pedoman tentang itu sendiri dari pemerintah pusat menurut informasi beberapa responden dikatakan tidak ada. Pelaksanaan formasi selama ini didasarkan dari kegiatan dari unit yang ada, contohnya unit diklat. Apabila kebijaksanaan diklat tahun depan berkurang maka dalam jumlah personelnya dapat di-pindahkan ke tempat lain dan tidak memerlukan formasi lagi. Sementara bagi unit sesuai visi misinya pada tahun-tahun mendatang mengalami kenaikan intensitas kegiatannya, maka dapat menerima limpahan dari unit lain dan kalau tidak memadai baru melakukan rekrutmen.

(62)

Menpan prosesnya lebih ketat dan biasanya yang disetujui adalah berdasarkan kuota yang ada, tidak berdasarkan kebutuhan yang mengusulkan.

Kebijakan pengadaan pegawai PNS ini diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2000 perubahan atas Peraturan Pemerintah 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil. Pengadaan pegawai dilakukan mulai dari persyaratan, pelamaran, penyaringan, pengumuman serta seleksi dan penempatan Pegawai Negeri Sipil.

a. Persyaratan

Persyaratan pelamar harus disesuaikan dengan apa yang telah diperlukan oleh panitia. Biasanya persyaratan apa saja yang dicantumkan oleh pihak pelaksana/panitia sesuaikan oleh pedoman hukum yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2000 Tentang Pengadaan PNS.

b. Pelamaran

Dalam pelaksanaan pelamaran dalam pelayanannya pihak BKD memberikan kemudahan kepada calon pelamar. Hal ini berdampak positif dalam pelaksanaannya serta cukup efektif dan efisien.

(63)

Lalu “Untuk pelaksanaan pelamaran, untuk memudahkan pelayanan menggunakan ruangan yang memiliki banyak loket-loket supaya satu loket bisa 1 sampai 2 jurusan saja. Contohnya: aula yang memiliki banyak jendela.

Gambar 4.4 proses pelamaran yang dilakukan para pelamar c. Penyaringan dan Pelaksanaan Ujian

(64)

yang tidak memenuhi syarat administratif dikembalikan dan disebutkan alasan pengembaliannya. Surat lamaran yang memenuhi mengikuti ujian penyaringan, itulah proses penyaringan.

Gambar 4.5 proses pelaksanaan ujian yang diikuti para pelamar

(65)

Untuk proses ujian mulai dari membuat soal, memeriksa hasil ujian, dan kemudian memberikan hasilnya, pihak BKD Kabupaten Asahan bekerjasama dengan Universitas-universitas Negeri seperti, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Indonesia.

(66)

dan dibawa kembali ke BKD Kabupaten Asahan untuk kemudian dirangkingkan berdasarkan jumlah formasi. Selanjutnya diumumkan nama-nama yang lulus melalui media masa dan ditempelkan di papan-papan pengumuman di unit Pemda Kabupaten Asahan.

Setiap instansi ataupun dinas yang menjalin kerjasama dalam proses pengambilan soal dan proses pelaksanaan ujian sudah melakukan tugasnya dengan baik dan dilakukan secara hati-hati supaya tidak ada terjadi kebocoran tentang soal ujian dan kecurangan dalam pelaksanaan ujian, kerjasama antar tim juga berjalan dengan baik. Dalam penyediaan fasilitas pelaksanaan ujian sudah sesuai dengan kemampuan organisasi, misalnya dalam pemakaian gedung sekolah yang digunakan menurut kapasitas dapat menampung peserta ujian. Kerjasama yang dilakukan dengan pihak Kepolisian dan Petugas Satpol PP Kabupaten Asahan, pihak Universitas Negeri yang ditunjuk sebagai membuat soal, memeriksa hasil ujian dan memberikan hasil ujian, serta pihak sekolah yang ditunjuk sebagai penyedia fasilitas dalam pelaksanaan ujian sangat membantu BKD Kabupaten Asahan dalam proses pelaksanaan rekrutmen. Panitia juga memberikan kemudahan kepada pelamar dengan mengumumkanan nama-nama peserta yang lulus melalui media masa dan papan-papan pengumuman yang ada di Pemda Kabupaten Asahan.

d. Pengumuman

(67)

agar diketahui oleh umum. Pengumuman penerimaan pegawai dilakukan selambat-lambatnya 15 hari sebelum penerimaan lamaran. Dalam pengumuman dicantumkan antara lain, jumlah dan jenis jabatan yang lowong, kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan, syarat yang harus dipenuhi, alamat dan tempat lamaran ditujukan, batas waktu pengajuan lamaran, waktu dan tempat seleksi.

Gambar 4.6 para pelamar melihat pengumuman hasil ujian e. Proses Seleksi dan Penempatan

Tahap ini adalah tahap yang menentukan diterima tidaknya seseorang dan kemudian diangkat pada posisi tertentu sesuai dengan bidang keahliannya. Seleksi calon pegawai yang lulus disesuaikan berdasarkan rangking jabatan hasil testing yang dilaksanakan. Dasar menetapkan penerimaaan berdasarkan hasil rangking dari universitas, misalnya untuk formasi dokter ada 4 maka yang diterima rangking 1 sampai 4. Dalam hal ini calon pegawai yang lulus seleksi dengan hasil testing yang paling tinggi atau yang memiliki rangking tinggi sampai yang paling rendah akan ditempatkan pada jabatannya sesuai dengan rangking yang diperoleh.

Gambar

Gambar 3.1 Peta Kabupaten Asahan
Gambar 3.2 Lambang Asahan
Gambar 3.3 Susunan Organisasi BKD Kabupaten Asahan
Tabel 4.1 Daftar Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Badan Kepegawaian Daerah
+7

Referensi

Dokumen terkait

• UPAYA KESEHATAN : BUKAN SEKEDAR TERCAPAINYA HIDUP SEHAT INDIVIDU TAPI HARUS DAPAT MEMBAWA SETIAP PENDUDUK MENCAPAI SEHAT PRODUKTIFe. • SEHAT PRODUKTIF = SEHAT

 Dalam undang-undang ini ciptaan yang dilindungi adalah Dalam undang-undang ini ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra,. ciptaan

Selain itu, berdasarkan penilaian dan penetapan prioritas Analitycal Hierarchy Process (AHP), model yang digunakan AHP adalah supply chain management bawang merah

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui peran ustadz Madrasah Diniyah Hidayatul Falah dalam meningkatkan nilai-nilai religius melalui

Dengan ini menyatakan &ngan sebenarnya bahwa *ripsi dengan judul " Peran Ustadz tv{adrasah Diniyatr tfdaydul Falah datam Meningkatkan Nilai-Nilai Religius melalui

Melihat pada arah dari paradigma pembangunan yang sekarang dicanangkan, dan juga melihat pada program yang dijalankan dalam membuat rencana pembangunan tersebut, maka diperlukan

Mengingat terbatasnya ketersediaan data, pada Statistik Kehutanan Triwulan I I I tahun 2009 ini hanya mencakup ekspor impor hasil hutan, perdagangan internasional tumbuhan dan

Wilayah ini dikenal sebagai daerah upwelling yang kuat, dan beberapa studi sebelumnya telah dilakukan untuk mengadopsi mekanisme upwelling .Model numerik ini bisa