• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Skor COPD Assessment Test (CAT) dengan Rasio FEV1 FVC pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Klinis di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara Skor COPD Assessment Test (CAT) dengan Rasio FEV1 FVC pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Klinis di RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun 2015"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di negara berpendapatan tinggi sampai rendah (Mannino dan Buist, 2007). Menurut World Health Organization (WHO) 2004, PPOK menempati urutan ke-4 dan ke-5 bersama HIV/AIDS sebagai penyebab kematian utama di negara maju dan berkembang. Di tahun 2004, terhitung 64 juta orang menderita PPOK di seluruh dunia dan di tahun 2005, 3 juta orang meninggal karena PPOK, setara dengan 5% dari total kematian global di tahun tersebut. Di Amerika Serikat, PPOK menyebabkan masalah kesehatan berat dan beban ekonomi bahkan diperkiran pada tahun 2030 akan menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak pada pria maupun wanita (WHO, 2012). Diperkirakan juga di Amerika Serikat terdapat 24 juta penduduk terdiagnosa PPOK dan ada 12 juta penduduk atau lebih yang belum terdiagnosa (ATS&ERS, 2004).

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan salah satu dari kelompok penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil survei penyakit tidak menular oleh Dirjen PPM & PL di 5 rumah sakit provinsi di Indonesia (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, dan Sumatera Selatan) pada tahun 2004, menunjukkan PPOK menempati urutan pertama penyumbang angka kesakitan (35%), diikuti asma bronkial (33%), kanker paru (30%) dan lainnya (2%) (Depkes RI, 2004). Untuk Indonesia, penelitian COPD Working Group tahun 2002 di 12 negara Asia Pasifik menunjukkan estimasi prevalensi PPOK Indonesia sebesar 5,6% (Regional COPD Working Group, 2003).

(2)

2

peningkatan usia harapan hidup penduduk dunia, pergeseran pola penyakit infeksi yang menurun sedangkan penyakit degeneratif meningkat serta meningkatnya kebiasaan merokok dan polusi udara (Riskesdas, 2013). Merokok merupakan salah satu faktor resiko terbesar PPOK. Perokok dilaporkan memiliki resiko 45% lebih tinggi terkena PPOK dibandingkan dengan yang tidak merokok. Walaupun begitu merokok bukan penyebab utama dari PPOK, banyak faktor risiko lain yang mempengaruhi PPOK (Mannino dan Braman, 2007).

Standard baku emas (gold standard) pada PPOK adalah dengan melakukan tes fungsi paru dengan pemeriksaan spirometri. Spirometri tidak hanya berfungsi sebagai alat diagnostik tetapi juga prognostik untuk melihat perbaikan fungsi paru setelah pemberian terapi. Normalnya, pada pasien PPOK terjadi hambatan aliran udara sehingga rasio FEV1/FVC akan mengalami penurunan. Hambatan aliran udara terjadi akibat dari peningkatan sekresi mukus. Semakin rendah rasio FEV1/FVC menandakan semakin tinggi derajat berat PPOK (ATS, 2004). Walaupun beratnya obstruksi dapat ditentukan dengan pemeriksaan spirometri, sayangnya dampak PPOK terhadap status kesehatan pasien tidak dapat dilihat.

Untuk mengetahui status kesehatan pasien diperlukanlah pemeriksaan COPD Assessment Test (CAT) (Ghobadi et. al, 2012). Skor CAT yang tinggi menunjukkan pasien mengalami keterbatasan atau hambatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari akibat penyakitnya. CAT dapat digunakan bersama-sama dengan spirometri untuk mengontrol status kesehatan pasien sehari-hari setelah pemberian terapi (CAT Development Steering Group, 2012). Menurut penelitian sebelumnya, kenaikan skor CAT memberikan gambaran yang signifikan terhadap penurunan rasio FEV1/FVC (Fadaii et. al, 2011).

(3)

3

1.2. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara skor COPD Asssessment Test (CAT) dengan rasio FEV1/FVC pada pasien PPOK klinis ?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Membuktikan adanya hubungan antara skor COPD Assessment Test (CAT) dan rasio FEV1/FVC pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) klinis.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui skor COPD Assessment Test (CAT) pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) klinis.

2. Untuk mengetahui rasio FEV1/FVC pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) klinis.

3. Untuk menganalisis hubungan antara skor COPD Assessment Test (CAT) dan rasio FEV1/FVC.

1.4. Manfaat penelitian

1. Bagi RSUP H.Adam Malik, penelitian bermanfaat dalam menambah informasi data mengenai hubungan antara skor COPD Assessment Test (CAT) dan rasio FEV1/FVC .

2. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat sebagai media untuk menuangkan ide atau gagasan berdasarkan teori yang didapat di perguruan tinggi serta merupakan kesempatan untuk membuktikan secara langsung ide tersebut dalam sebuah penelitian terutama mengenai hubungan antara skor COPD Assessment Test (CAT) dan rasio FEV1/FVC .

(4)

4

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti akan melakukan survei pola konsumsi pangan di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat untuk mengetahui situasi pangan penduduk yang akan

atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, hidayah, dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan

Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung dari jaringan tubuh atau mengalirkan darah menuju jantung sehingga darah yang dibawanya miskin

Wajib mengajukan perubahan izin dengan tembusan kepada Kepala Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi setempat dan Kepala Balai POM setempat. Izin perubahan dikeluarkan

Meniti hari merajut waktu Ku isi dengan menuntut ilmu Tuk menggapai

[r]

Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif Persentase kredit kepada UMKM terhadap total kredit Persentase kredit kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) terhadap total

PENGEMBANGAN PUSAT PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT (P4TO) dan PUSAT. EKSTRAK