Ramli Siregar SH, M.Hum
Prayudha H. Pulungan
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh pengangkutan barang melalui angkutan laut yang dilaksanakan oleh PT. Samudera Indonesia Tbk yang sering digunakan oleh masyarakat dalam mengangkut ataupun mengirimkan barang. Karena beban muatan yang akan diangkut atau dikirim lebih besar daripada menggunakan pesawat udara dan angkutan darat serta jarak tempuh yang dibutuhkan relatif lebih jauh dan ongkosnya relatif murah sehingga masyarakat banyak menggunakan pengangkutan melalui laut. Seperti yang tertulisn didalam pasal 8 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran yang menyebutkan kegiatan angkutan laut dalam negeri dilakukan oleh perusahaan angkutan laut nasional dengan menggunakan kapal berbendera indonesia serta diawaki oleh awak kapal berkewarganegaraan Indonesia. Adapun pertimbangan penulis memilih judul Kajian Aspek Hukum Perjanjian Pengangkutan Barang Melalui Angkutan Laut adalah karena ingin memberikan gambaran mengenai tanggung jawab pengangkut mengenai pemuatan dan pembongkaran barang, ganti rugi apabila barang yang diterima dalam keadaan rusak, dan tanggung jawab pengangkut terhadap keterlambatan barang.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan metode penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif adalah penelitian dengan mengolah data skunder saja yaitu berupa peraturan perundang-undangan, teori hukum dan beberapa pendapat para sarjana. Dan juga ditambah dengan melakukan penelitian kelapangan untuk mendukung informasi dan mendukung teori yang ada, yaitu dengan melakukan wawancara.
Hasil penelitian skripsi ini, bahwa PT. Samudera Indonesia Tbk Cabang Belawan menunjuk PT. Deli Jaya Samudera Sebagai perusahaan yang melayani pembongkaran dan pemuatan barang ke dalam kapal atau dari gudang ke kapal. Dalam melakukan usahanya sebagai perusahaan stavedoring yang melaksanakan jasa pembongkaran dan pemuatan barang di pelabuhan, perusahaan bongkar muat yang memiliki kewajiban yang harus dipenuhi. Ganti rugi yang diberikan apabila tuntutan ganti rugi disetujui, tidak akan memberikan keuntungan kepada penerima barang atas terkabulnya tuntutan ganti rugi sehingga nominal harga kerusakan atau kehilangan diganti dengan nilai itu juga. Pengangkut sangat bertanggung jawab terhadap kerusakan dan keterlambatan barang yang dilakukan, baik karena kelalaian pengangkut sehingga mengakibatkan terlambatnya barang yang disampaikan kepada penerima barang maupun terjadinya kejadian-kejadian yang
* Dosen Pembimbing II Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU Dosen Pembimbing II, Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU Mahasiswa, Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum USU
tidak dapat dielakkan sewaktu pengangkutan barang berlangsung. Akan tetapi pengangkut harus dapat membuktikan penyebab terjadinya keterlambatan penyampaian barang.
Kata Kunci : Pembongkaran dan Pemuatan, Ganti Rugi,