• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Preparasi Bevel Pada Restorasi Klas I Resin Komposit Berbasis Silorane Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Preparasi Bevel Pada Restorasi Klas I Resin Komposit Berbasis Silorane Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Struktur kimia resin komposit berbasis methacrylate.16
Gambar menimbulkan celah di antara restorasi dan
Gambar 3.Faktor konfigurasi (C-factors) pada preparasi gigi yang berbeda.   Preparasi gigi klas I memiliki nilai C-Factor tertinggi (paling tidak menguntungkan) sehingga lebih beresiko mengalami efek pengerutan polimerisasi
Gambar 4. Dampak klinis akibat pengerutan polimerisasi dan stress polimerisasi  yang tinggi.16
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dentin dalam keadaan lembab lebih baik untuk penetrasi resin komposit dan penggunaan teknik ethanol wet-bonding pada restorasi Klas II resin komposit nanoybrid lebih

horizontal dan vertikal yang dapat digunakan untuk menyembunyikan preparasi margin klas IV dan meningkatkan kesesuian warna untuk hasil estetik yang lebih baik. Pembuatan

Dalam penelitian ini, pengukuran celah mikro pada restorasi Klas V resin komposit dengan aplikasi Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai intermediate layer memiliki

1,3,8 Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa shrinkage akibat polimerisasi , resin komposit yang digunakan, perubahan suhu, beban kunyah, lokasi dari margin

Salah satu masalah utama untuk merestorasi kavitas Klas V dengan resin komposit adalah sedikitnya struktur enamel dibanding struktur dentin yang menyebabkan

Derajat celah mikro ditentukan dengan mengamati perluasan Methylene Blue 2% dari sisi gigi yang perluasannya paling panjang dan dinilai dengan sistem penilaian

Resin kom posit bulk fill m em iliki beberapa karakteristik penting antara lain pengerutan polim erisasinya rendah sehingga dapat m engurangi kebocoran m ikro, dapat

total-etch memiliki kekuatan tarik perlekatan yang lebih baik dibandingkan sistem adhesif self-etch pada restorasi klas I dengan menggunakan resin