Handout Materi Kuliah
Obat Sistem Reproduksi
Obat adalah zat yang dibuat bertujuan untuk mendapatkan efek pengobatan (terapi) bila diberikan pada individu yang
sakit atau memerlukan
pengobatan. Obat diberikan atas indikasi, perlu menimbang
secara rasional, apakah
seseorang perlu memperoleh obat.
Saat Hamil :
Terjadi perubahan fisiologis secara dinamis, hal ini dikarenakan terbentuknya unit fetal-plasental-maternal.
Karena perubahan fisiologis inilah maka
farmakokinetika obat baik absorpsi, distribusi, metabolisme maupun ekskresi pun ikut berubah.
Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut
antara lain perubahan fungsi saluran cerna, fungsi saluran nafas, dan peningkatan laju filtrasi glomerulus pada ginjal
Penelitian : kebanyakan obat dapat melewati sawar plasenta ( plasenta barrier ) dengan mudah, sehingga janin yang dikandung pun ikut menerima obat.
Fungsi plasenta:
1. Menghantarkan gas pernafasan 2. Menghantarkan nutrisi
3. Saluran pembuang sisa metabolisme
4. Produksi hormone – organ endokrin temporer – estrogen and progesteron
5. Membentuk sawar atau sekat – incomplete, tidak selektiv – alkohol, steroids, narkotik, anestetik, beberapa antibiotik dan organisme dapat melintasinya.
Respon ibu dan janin terhadap obat selama kehamilan dipengaruhi oleh dua faktor utama:
1. Perubahan absorbsi, distribusi, dan eliminasi obat dalam tubuh wanita hamil.
2. Unit plasental-fetal yang mempengaruhi jumlah obat yang melewati sawar plasenta, persentase obat yang dimetabolisme oleh plasenta, distribusi dan eliminasi obat oleh janin
Masa kehamilan :
1. Trimester I : tahap paling kritis, proses pembentukan organ-organ penting bayi, janin sangat peka terhadap zat teratogenik (mampu menimbulkan kerusakan / kecacatan ).
Contoh : Thalidomide,
dibuat di Jerman Barat pada tahun 1953 oleh Chemie Grünenthal, dipakai sebagai obat tidur dan anti mual muntah wanita hamil pada trimester I.
Di lepas di pasaran tanpa uji klinis yang memadai.
2. Trimester II : Organ bayi sudah terbentuk, beberapa obat dapat mempengaruhi perkembangan janin
3. Trimester III : resiko terbesar adalah kesulitan bernafas, lahir prematur atau calon bayi lebih lama dalam kandungan
Wanita hamil normal adalah individu sehat yang seharusnya hanya memerlukan suplementasi asam folat untuk memenuhi kebutuhan janin. Obat termasuk zat asing yang bila diberikan kepada ibu hamil berpotensi menimbulkan efek samping pada ibu dan janin yang dikandungnya.
Alasan Medis pemberian obat pada ibu hamil atau melahirkan :
1. Makanan yang dikonsumsi tidak mampu
memenuhi kebutuhan ibu hamil
2. Ada infeksi yang harus segera dihilangkan.
3. Ada penyakit yang harus dikendalikan dengan obat : misal penyakit DM, penyakit gondok . 4. Bagian dari standar pelayanan medis (SPM),
misalnya :
a. Obat oksitosin pada persalinan normal, bagian dari manajemen aktif kala III (melahirkan plasenta) dalam mencegah perdarahan pasca persalinan.
Analgetika ( penghilang rasa nyeri ) Persalinan : 1. Pethidine : berefek tenang, rileks, malas
bergerak dan terasa agak mengantuk, tetapi tetap sadar . Diberikan pada kala I persalinan ( mulai kontraksi uterus sampai pembukaan lengkap), diberikan pada keadaan kontraksi rahim yang terlalu kuat.
2. Anestesi epidural : berefek ibu tidak merasakan sakit tanpa tidur, disuntikkan pada rongga kosong tipis (epidural) di antara tulang punggung bagian bawah
3. Entonox : campuran oksigen dan nitrous oxida
4. TENS : menggunakan mesin TENS
(transcutaneous Electrical Nerves Stimulation) 5. ILA (Intrathecal Labour Analgesia) : hampir mirip
dengan epidural
Uterotonika : Oksitosik
Obat yang merangsang kontraksi uterus
Bekerja selektif dan banyak digunakan dalam praktek kebidanan
Contoh : Ergonovin / ergometrin, Metilergonovin, Oksitosin, Prostaglandin semisintetik
Penggunaan klinik oksitosik, indikasi :
1. Induksi (memacu ) partus aterm (telah cukup usia kehamilan)
2. Mengontrol perdarahan pasca persalinan
3. Menginduksi abortus terapeutik sesudah
trimester I kehamilan 4. Uji oksitosin
5. Menghilangkan pembengkakan mamae
Contoh Oksitosik :
1. Oxytocin / Oksitosin sintetik. Indikasi : induksi persalinan, penanganan kala III persalinan. Sediaan : Ampul 10 iu/ml, Vial
2. Metilergometrin hidrogen maleat. Indikasi : 1. Penanganan aktif kala III persalinan,
2. atonia uteri (tidak adanya tegangan atau kekuatan otot) dan perdarahan post partum, 3. perdarahan dalam masa nifas,
4. subinvolusi (mengecilnya kembali rahim sesudah persalinan hampir seperti bentuk asal),
5. lokiometra (pembendungan getah nifas di dalam rongga rahim).
Contoh merk dagang : methergin 0,125 mg. Sediaan : Ampul 1ml (0.2mg), Tablet
Kesimpulan :
Nutrisi penting untuk ibu hamil dan janin adalah : asam folat, vitamin A, B, C, E, mineral (besi, kalsium, magnesium, zinc, iodium, selenium).
Defisiensi zat-zat gizi pada fase kehamilan berhubungan erat dengan tingginya angka kematian pada ibu (AKI) dan bayi (AKB) yang
merupakan komponen penting Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).
Panduan umum pemberian obat pada kehamilan :
1. Pertimbangkan mengatasi penyakit tanpa
menggunakan obat, terutama trimester I . 2. Gunakan bila manfaat yang diperoleh ibu lebih
besar dibandingkan kemungkinan resiko yang bakal terjadi pada janin.
3. Bila harus, pilihlah obat yang telah dipakai secara luas selama kehamilan (secara empiris / pengalaman pemakaian obat di lapangan relatif aman). Hindarilah penggunaan obat yang baru beredar karena belum cukup waktu untuk mengetahui keamanannya.
4. Sebaiknya hindari penggunaan obat polifarmasi (menelan berbagai jenis obat , 4 atau 5 jenis atau lebih)
5. Cari tahu apakah obat yang akan digunakan aman sesuai kategori dunia pengobatan
Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Selamat Belajar
Terima kasih telah mendownload materi kuliah ini dari