SD Muhammadiyah I Solo:
Agama Jadi Daya Tarik
Penghapusan Ebtanas Sekolah Dasar oleh Mendiknas jadi pembicaraan hangat di kalangan pendidik, termasuk di kota Solo. Ada yang menginginkan dilaksanakan Ebta bersama, tetapi ada yang menginginkan ujian sekolah sendiri. Pembicaraan yang hangat ini bahkan sampai melipatkan DPRD Kota Solo yang mengundang kepala-kepala sekolah SD di Solo. “Alhamdulillah, akhirnya keputusannya ujian sendiri,” ucap Kepala Sekolah SD Muhammadiyah I Solo Muhtadi SPd sambil menegaskan bahwa ia lebih suka ujian sendiri.
Karenanya, tolok ukur majunya sekolah pada masa mendatang bukan dalam NEM (Nilai Ebtanas Murni) seperti waktu lalu tetapi dilihat dari banyak sedikitnya lulusan sekolah diterima di sekolah favorit. “Alhamdulillah banyak lulusan SD Muhammadiyah I Solo yang diterima di sekolah favorit untuk saat ini,” ungkap Kepala Sekolah SD Muhammadiyah I Solo yang juga pengurus PP Tapak Suci. Ia berharap untuk tahun-tahun mendatang, lulusannya tetap banyak yang ditampung di sekolah favorit. Karena selama ini terbukti bahwa lulusan SD Muhammadiyah I Solo mampu berprestasi lebih di sekolah favorit mengungguli anak-anak yang mempunyai NEM lebih tinggi.
Selain tolok ukur tersebut, umumnya orang tua wali murid menyekolahkan anak-anaknya di SD Muhammadiyah I Solo mempunyai motivasi agar anak-anak-anaknya lebih terjaga agamanya. Sebab pelajaran agama Islam di sekolah ini memang mempunyai nilai lebih disbanding sekolah-sekolah yang lain. Selain pelajaran teoritis yang dilaksanakan di dalam kelas juga melalui pelajaran praktis tiap harinya. Pendek kata, tiada hari tanpa pelajaran agama. Karena memang tujuan sekolah ini, menurut Muhtadi SPd, adalah menghasilkan anak shalih.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan Sunardi Narendra SAg, sejak awal siswa sudah dibiasakan membaca Al Qur’an. Karena memang setiap hari, sebelum mata pelajaran biasa dimulai selalu didahului dengan suasana Qur’ani. Setiap pukul 06.55-07.10, siapapun yang ada di kompleks sekolah, baik yang ada di halaman, di kantor dan terlebih di kelas harus membaca Al Qur’an. Ini untuk membiasakan siswa agar selalu membaca Al Qur’an yang merupakan pedoman utama bagi umat Islam. Bahkan untuk hafalan Al Qur’an, SD Muhammadiyah I Solo mempunyai target hapal juz ama ketika siswa lulus sekolah. Selain itu juga dibiasakan Sholat Dhuha dan Shalat Berjamaah Dhuhur tiap harinya.
Bahkan untuk itu, sekolah yang berlokasi di sebelah Barat Puro Mangkunegaran Solo ini, mulai tahun ajaran 2000/2001 telah membuka kelas Program Khusus (PK) selain kelas regular yang sudah ada. Kelas ini mendapat perhatian yang besar dari orang tua calon siswa. Terbukti pada tahun ajaran 2001/2002 ini jumlah pendaftar ada 70 calon siswa, padahal yang diterima hanya 30 siswa. Karenanya, sisanya yang memenuhi syarat disarankan untuk masuk ke kelas regular yang tidak kalah prestasinya. Terbukti selama ini, siswa regular yang tiap kelasnya terdiri 3 kelas parallel ini mampu berprestasi di tingkat nasional. Seperti Almas Murastomo yang berprestasi di bidang Iptek, sebelumnya Fitri Dewi berprestasi dalam bidang Sinopsis dan Resensi Bahasa Indonesia dan Ananda Arum berprestasi dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Mulai saat ini, SD Muhammadiyah I Solo yang beralamat di Jl. Kartini No.1 Solo Telp (0271) 643420 ini sudah menerima titipan pendaftaran siswa baru. Dengan persyaratan pendaftaran: pertama, umur tidak kurang dari 6 tahun; kedua,
menyerahkan foto copy akte kelahiran; ketiga, surat keterangan dari TK (kalau ada); keempat, mengisi blangko pendaftaran; kelima, biaya pendaftaran Rp.20.00,-; keenam, biaya pendataan dan kecerdasan anak Rp.25.000,-; ketujuh,
informasi selanjutnya dapat ditanyakan di tempat pendaftaran. (eff)
