• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGAJARAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER GASAL TAHUN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGAJARAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER GASAL TAHUN 2015/2016."

Copied!
229
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGAJARAN LAPANGAN (PPL) SEMESTER GASAL TAHUN 2015/2016

SMA NEGERI 2 BANTUL

JALAN RA KARTINI TRIRENGGO BANTUL KECAMATAN BANTUL, KABUPATEN BANTUL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

10 Agustus 2015 s.d 12 September 2105

Disusun dan Diajukan guna Memenuhi Persyaratan dalam Menempuh Mata Kuliah PPL

Disusun Oleh: Sukma Eka Parameita

NIM 12201241072

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah serta karunia-Nya, sehingga saya dapat melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Semester Khusus Tahun 2015 di SMA N 2 Bantul. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan serta penyusunan laporan ini tidak dapat lepas dari bimbingan, bantuan, dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd. M.A. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Dr. Widyastuti Purbani, M.A. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Bapak/Ibu Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY atas bimbingan yang diberikan sehingga memberikan bekal dalam PPL.

4. Segenap pimpinan dan staf Unit Praktik Pengalaman Lapangan (UPPL) Universitas Negeri Yogyakarta yang telah bekerjasama mewujudkan PPL terpadu, sehingga kami dapat efektif dan efisien tanpa mengurangi makna mata kuliah tersebut.

5. Ibu Kusmarwanti, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing micro teaching sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam melaksanakan praktik mengajar.

6. BapakDrs. Isdarmoko, M.Pd., M.Mpar., selaku kepala sekolah SMA N 2 Bantul yang telah memperkenankan kami untul melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 2 Bantul.

7. Bapak Dedy Setyawan, M. Pd selaku koordinator PPL di SMA N 2 Bantul yang telah membimbing kami selama PPL di SMA N 2 Bantul

8. Bapak Jumarudin, S. Pd selaku guru pembimbing di SMA N 2 Bantul yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan nasihat sehingga kegiatan PPL dapat berjalan lancar.

9. Staf Guru dan Karyawan SMA N 2 Bantul yang juga turut mendukung selama kami PPL.

10. Seluruh siswa di SMA N 2 Bantul yang telah memberikan dukungan dan kerja sama yang baik selama kami melaksanakan PPL.

(4)

iv

Terima kasih juga saya sampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu atas dukungan, partisipasi dan kerjasama yang telah terjalin selama ini.

Saya meyadari bahwa dalam seluruh rangkaian kegiatan PPL dan penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga kegiatan PPL yang telah kami laksanakan dan laporan ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

Bantul, 12 September 2015

(5)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PENGESAHAN ……….. ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

DAFTAR ISI ……….. v

ABSTRAK ………. vi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi………. 1

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL…….. 9

BAB 11 PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan………..………….. 13

B. Pelaksanaan………..….. 17

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi……….. 19

BAB III PENUTUP A. Simpulan……… 22

B. Saran……….. 22

DAFTAR PUSTAKA ………. vii

(6)

vi

ABSTRAK

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA N 2 BANTUL

Oleh :

Sukma Eka Parameita 12201241072

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Praktik Pengajaran Lapangan (PPL) merupakan suatu bentuk pendidikan yang memberikan pengalaman mengajar bagi mahasiswa di lapangan. Kegiatan PPL merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai wujud pengabdian mahasiswa kepada sekolah atau lembaga masyarakat sekaligus untuk melatih mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki. Salah satu lokasi yang ditunjuk oleh Universitas Negeri Yogyakarta adalah SMA N 2 Bantul

Kegiatan yang dilakukan adalah observasi lingkungan pembelajaran, bimbingan dengan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) dan guru pembimbing, kegiatan praktik mengajar, pembuatan media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, analisis hasil evaluasi, dan pembuatan laporan sebagai kegiatan akhir dalam rangka Praktik Pengajaran Lapangan di SMA N 2 Bantul. Kegiatan PPL dilaksanakan mulai tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015 di SMA N 2 Bantul. Selama praktik mahasiswa diberi kepercayaan untuk mengampu kelas X MIA 1 dan X MIA 2 di bawah bimbingan Bapak Jumarudin, S. Pd

Hasil yang diperoleh dari kegiatan PPL yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata berkaitan dengan perencaan, penyusunan perangkat pembelajaran, proses pembelajaran dan pengelolaan kelas. Mahasiswa telah dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu serta keterampilan yang dimiliki sesuai dengan prodi masing-masing. Selain itu, mahasiswa juga memperoleh pengalaman faktual mengenai proses belajar mengajar dan kegiatan persekolahan lainnya yang selanjutnya sangat berguna bagi praktikan untuk mengembangkan dirinya sebagai guru dan tenaga pendidikn yang professional, memiliki nilai, sikap, dan pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan.

(7)

vii

DAFTAR PUSTAKA

Ummi Rochmawati. 2013. Laporan Individu KKN-PPL Unit Lokasi SMP N 1 Klaten. Yogyakarta: FBS UNY

Rizal Asmara Sari. 2013. Laporan Individu PPL Unit Lokasi SMA 1 Kretek.Yoyakarta : FIS UNY

Tim Pembekalan PPL. 2014. Materi Pembekalan KKN-PPL.Yogyakarta : LPPMP UNY

(8)

viii

LAMPIRAN

Lampiran 1. Matriks PPL Individu

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 3. Program Remidi dan Program Pengayaan Lampiran 4. Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian

Lampiran 5. Kunci Jawaban Ulangan Harian Lampiran 6. Silabus

Lampiran 7. Jam Efektif Lampiran 8. Program Semester Lampiran 9. Program Tahunan

Lampiran 10. Kriteria Ketuntasan Minimal Lampiran 11. Absensi

Lampiran 12. Daftar Nilai

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

Sekolah merupakan lembaga yang berperan dalam membentuk kualitas sumber daya manusia. Pembentukan kualitas sumber daya manusia di sekolah terjadi dalam proses pembelajaran yang melibatkan interaksi antara guru dengan siswa. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai lembaga yang konsisten mengabdi dalam dunia pendidikan memfasilitasi mahasiswanya yang menempuh program studi pendidikan untuk menimba ilmu melalui Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah.

Program PPL yang dilaksnakan oleh UNY merupakan perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat, dimana melalui program ini mahasiswa di beri kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan warga sekolah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta bertanggungjawab atas pelaksanaan program kerja yang bermanfaat bagi warga sekolah sehingga dapat menjadi refensi dalam mengaplikasikan ilmu yang telah dimiliki agar bermanfaat dan dapat diterima masyarakat. Kegiatan PPL ini salah satunya dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bantul yang merupakan salah satu mitra kerjasama UNY. Melalui program ini UNY dan SMA Negeri 2 Bantul diharapkan dapat membentuk kerjasama yang bermanfaat bagi kedua belah pihak khususnya dalam hal pelaksanaan proses pembelajaran guna mencetak generasi bangsa yang berkualitas. Program PPL mampu memberikan masukan dan pemikiran yang fresh dan inovatif terkait pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan bantuan tenaga dalam merealisaikan program pengembangan sekolah.Bagi mahasiswa praktikan, program PPL menjadi salah satu kendaraan untuk terus eksis di dunia pendidikan serta mengasah kemampuan untuk menghadapi masalah, mencari solusi atas permasalahan serta memformulasikan langkah inovatif dan relistis untuk mengatasi permasalahan tersebut.

A. Analisis Situasi

1. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Bantul

Visi:

Terwujudnya SMADABA APIK (SMA Negeri 2 Bantul yang Agamis, Peduli Lingkungan, Intelektual, dan Berkepribadian Indonesia).

Misi:

a. Menciptakan suasana religious dalam semangat nasionalisme dan kekeluargaan.

(10)

2

teknologi dan informatika dalam suasana lingkungan yang asri, aman, bersih, dan sehat.

c. Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, memiliki kecerdasan kompetensi untuk hidup mandiri, mampu bersaing di taraf regional, nasional, dan internasional, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta arif terhadap lingkungan.

d. Mencetak insan yang santun dalam perilaku sesuai kepribadian dan budaya bangsa.

2. Kondisi Fisik Sekolah

SMA Negeri 2 Bantul merupakan sekolah menengah pertama yang berada di wilayah Kabupaten Bantul.SMA Negeri 2 Bantul beralamatkan di Jalan RA Kartini Trirenggo Bantul Yogyakarta.Pada awal berdirinya, SMA Negeri 2 Bantul bernama SMPP Negeri 44 Bantul.Sekolah ini berdiri sejak 1 Januari 1976, dan mulai operasional pada tanggal 1 Februari 1976.Tanggal 1 Februari inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi SMA Negeri 2 Bantul. Pada tahun 1985, SMPP 44 berganti nama menjadi SMA Negeri 2 Bantul.

SMA Negeri 2 Bantul memiliki wilayah yang cukup strategis, mudah untuk dijangkau peserta didik baik dari Kabupaten Bantul maupun peserta didik dari luar kabupaten.Sekolah ini berada di dekat Rumah Dinas Bupati Bantul, SMPN 1 Bantul, dan RSUD Panembahan Senopati.Lokasi yang strategis ini menjadi minat tersendiri bagi peserta didik untuk memilih sekolah ini.

Menempati area 15.000 m2, SMA Negeri 2 Bantul memiliki beragam sarana prasarana penunjang sekolah.Dilengkapi dengan garu listrik 25.000 watt, SMA Negeri 2 Bantul mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk seluruh ruangan. Gedung-gedung di SMA Negeri 2 Bantul diberi nama dengan nama-nama pahlawan nasional sebagai upaya untuk menghargai pejuang-pejuang bangsa. Berikut ini adalah sarana dan prasarana yang ada di SMA Negeri 2 Bantul:

a. Ruang Kepala Sekolah

Terdapat satu Ruang Kepala Sekolah yang berada di Gedung Dewi Sartika lantai 1.Ruangan ini dilengkapi dengan meja, kursi, almari, AC dan berbagai kepentingan lainnya.

b. Ruang Guru

(11)

3 hall dan ruang kelas sayap utara.

c. Ruang Tata Usaha

Ruang tata usaha berada di depan, di samping ruang guru. Ruang tata usaha berfungsi untuk piket harian dan pencatatan administrasi serta tempat menyimpan seluruh file sekolah.

d. Ruang UKS “Permata SMADABA”

UKS Permata SMADABA dikelola oleh petugas UKS bersama-sama PMR dan PMI Bantul, UKS Permata SMADABA menyediakan layanan periksa dokter setiap hari Senin. Konsultasi kesehatan dan kosultasi gizi dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai lemabaga seperti Puskesmas Bantul 1, Poltekes Kemenkes Yogyakarta, dan sebagainya. Ruang UKS Permata SMADABA berada di Gedung Pangeran Diponegoro lantai 1. Ruangan itu diatur menjadi beberapa bagian: ruang periksa dokter, ruang konsultasi PIK-R, ruang tamu dan ruang baca, ruang perawatan putra, ruang perawatan putri, dan kamar mandi. Ruang UKS Permata SMADABA dilengkapi berbagai sarana untuk mendukung keterlaksanaan Trias UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Penciptaan Lingkungan Sekolah Sehat. Berbagai kelengkapan tersebut antara lain, almari obat-obatan standar penunjang P3K dan P3P, alamri administrasi, rak brosur kesehatan, rak pustaka UKS, replika makanan gizi seimbang, satu unit tabung oksigen, alat pengukur berat badan, tinggi badan, dan ketajaman mata, alat terapi tradisional, replika gigi, dragbar, dan simplisia tanaman obat tradisional.

e. Ruang Kelas

SMA Negeri 2 Bantul memiliki 27 ruang kelas pada Tahun Pelajaran 2015/2016.Terdiri atas 3 unit gedung yang masing-masing berupa bangunan lantai 2.Gedung Ki Hajar Dewantara yang berada di sayap utara memiliki 14 ruang kelas, Gedung Dr. Soetomo memiliki 6 kelas, dan lainnya berada di Gedung Diponegoro.Ruang kelas merupakan sarana untuk mempromosukan kesehatan. Ruang kelas dilengkapi dengan 3 buah tempat sampah untuk pemilahan sampah, wastafel di depan kelas, kipas angin, LCD, speaker, pencahayaan dan ventilasi sangat baik. Khusus ruang kelas unggulan (CI) dilengkapi dengan AC dan komputer.

f. Ruang Laboratorium

(12)

4

Negeri 2 Bantul. Diantaranya, Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, IPS, Komputer, dan Multimedia.

g. Ruang OSIS

Ruang OSIS berada sederet dengan Ruang UKS dan Ruang BK. OSIS memiliki kantin kejujuran sebagai upaya untuk mendukung pendidikan antikorupsi di SMA Negeri 2 Bantul.

h. Ruang BK

Ruang BK sangat representatif untuk mendukung konsultasi peserta didik secara individual maupun kelompok.Ruang konsultasi kelompok didesain dengan suasana lesehan, dan ruang konsultasi individual didesain sedemikian rupa untuk menjamin kerahasisaan.Peserta didik rutin mengunjungi ruangan ini untuk berkonsultasi tentang perkembangan dan kelanjutan studi, informasi beasiswa maupun konsultasi seputar masalah remaja.

i. Ruang Keterampilan

Ruang Keterampilan digunakan untuk kegiatan membatik.Batik merupakan warisan budaya dan kearifan local yang dilestarikan melalui pelajaran muatan local.

j. Kantin Sehat SMADABA

Kantin Sehat SMADABA diresmikan oleh Ibu Bupati Bantul pada tanggal 1 Februari 2013.Jajanan sehat, murah, dan variatif disediakan di kantin ini. Terdapat 6 penjual yang menyediakan beragam menu sehat, seperti nasi rames, batagor, bakso, aneka roti, minuman segar, dan lainnya. Secara berkala, kantin ini mendapat kunjungan dari pengawas Puskesmas dan Dinkes sehingga jajanan yang tersedia memenuhi standar kesehatan dan kelayakan pangan.Kantin Sehat SMADABA telah mendapatkan sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan dan Piagam Keamanan Pangan Bintang Satu dari Badan POM RI.

k. Perpustakaan Dewi Sartika

(13)

5

dalam seminggu dan dapat memperpanjang masa pinjam dengan menhubungi petugas perpustakaan.

l. Ruang Ibadah

Ruang ibadah berupa sebuah masjid, satu ruang agama Katholik, dan satu ruang agama Kristen.Masjid dilengkapi dengan serambi yang luas dan perpustakaan yang dikelola oleh Rohis.Ruang agama Katholik dan Kristen didesain untuk kegiatan pembelajaran dan peningkatan keimanan yang dilaksanakan di luar KBM pagi.Ruang ibadah merupakan sentra kegiatan pengembangan toleransi, persaudaraan, dan keimanan masing-masing.Masjid Al-Falaq SMA Negeri 2 Bantul telah disertifikasi arah kiblat dari Kemenag Kabupaten Bantul.

m. Pagar Sekolah

Terletak di pinggir jalan raya, SMA Negeri 2 Bantul dilindungi oleh pagar beton yang kokoh dan aman. Pagar sampung berbatasan langsung dengan kantor pemerintah dan lokasi perumahan. Bagian dalam pagar digunakan untuk mural dengan pesan-pesan kesehatan, tebing taman yang artistic atau dicat seragam dengan warna gedung. Di bagian dalam pagar, berdiri papan-papan identitas sekolah, papan identitas kelompok PIK-R dan identitas kelembagaan lainnya.

n. Kamar Mandi Peserta Didik dan Guru

Kamar mandi untuk peserta didik dan guru terpisah, dan antara laki-laki dan permpuan juga memiliki kamar mandi sendiri.Masing-masing dilengkapi dengan peralatan kebersihan, sabun, lap, tempat sampah, dan sikat kamar mandi.Secara berkala, kader jumantik melakukan pemantauan dan pemberantasan jenitik-jentik nyamuk untuk menjaga kondisi kamar mandi tetap bersih dan tidak menjadi sarang penyakit.

o. Tempat Cuci Tangan

Salah satu saran PHBS adalah penyediaan wastafle di setiap depan kelas, dalam ruang UKS, depan setiap gedung, laboratorium, dan kantin sekolah.

p. Halaman Sekolah dan Lapangan Olahraga

(14)

6

q. Promosi Kesehatan melalui Poster, Tugu, Mural dan Banner

Sebagai Healt Promoting School, SMA Negeri 2 Bantul mencanangkan diri sebagai sekolah bebas asap rokok dan bebas dari narkoba. Poster, slogan, pamphlet, dan mural tentang ajakan pola hidup bersih dan sehat tersebar di seluruh lingkungan sekolah.

r. Taman dan Kebun Sekolah

Ruang hijau terbuka didesain sebagai taman yang indah dan sejuk, dengan rumput gajah mini yang tumbuh subur dan tanaman keras sebagai peneduh. Jalan-jalan di taman yang bersih dan terawatt, dinaungi koridor hijau yang menghubungkan antargedung. Ruang hijau terbuka dilengkapi dengan greenhouse untuk pembelajaran lingkungan hidup bagi peserta didik.

s. Apotek Hidup dan Toga

Apotek hidup merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di SMA Negeri 2 Bantul.Kebun Toga memanfaatkan lahan-lahan di sela-sela bangunan ataupun pinggir tembok sekolah.

t. Tempat Pembuangan dan Pengolahan Sampah

Penanganan sampah dan limbah di SMA Negeri 2 Bantul dilakukan oleh siswa kader bekerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya bank sampah Genah Ripah Badegan. Sampah dipilah dengan tempat yang berbeda di setiap ruang kelas dan tempat-tempat strategis lainnya.Relawan sampah kemudian melakukan aksi jemput sampah dan memilah sampah.

u. Sumber Air Bersih

Sumber air bersih di SMA Negeri 2 Bantul berupa 9 sumur galian atau sumur bor yang tersebar di lingkungan sekolah, dan salah satunya digunakan sebagai sumber air minum, sedangkan lainnya digunakan untuk pengairan, air bersih kamar mandi maupun di laboratorium.

v. Hall Ir. Soekarno

Hall ini digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai dari ekstrakurikuler, kegiatan olahraga, pentas seni, sampai pertemuan resmi.Di sisi kanan dan kiri hall merupakan ruang terbuka hijau sehingga sirkulasi udara dan cahaya terpenuhi.Di luar hall ada loket bank yang digunakan untuk pembayaran kegiatan sekolah dan transaksi lainnya.

w. Kartini Meeting Room dan Cut Nyak Dien Meeting Room

(15)

7

lainnya.Dilengkapi dengan AC, kipas angina, speaker, dan LCD.Meeting room yang kedua adalah Kartini Meeting Room yang terletak di lantai 2 Gedung Dewi Sartika. Dengan kapasitas 90 orang, ruangan ini digunakan untuk rapat dinas, pertemuan wali murid, dan rapat koordinasi yang melibatkan seluruh guru dan karyawan. Ruangan ini juga sering digunakan untuk kegiatan tingkat Kabupaten Bantul.

3. Kondisi Personalia a. Potensi Peserta Didik

Berikut ini data jumlah peserta didik di SMA Negeri 2 Bantul:

KELAS L P JUMLAH

X MIPA 65 141 206

X IPS 6 34 40

Jumlah 71 175 246

XI

MIPA 66 131 197

XI IPS 19 28 47

Jumlah 85 159 244

XII

MIPA 63 119 182

XII IPS 17 48 65

Jumlah 80 167 247

TOTAL 236 501 737

b. Potensi Guru dan Karyawan

Berikut ini daftar guru dan karyawan:

NO NAMA NO NAMA

1 Drs. Isdarmoko, M.Pd. M.MPar 46 Sukisno, S.Pd. 2 Dra. Siswandarti, M.Pd. 47 Wahyudi, S.Pd. 3 Dra. Sri Bekti Suwarini 48 Drs. Sugeng Suranta

(16)

8

6 Afiati, S.Pd. 51 Waldini, SPAK

7 Dra. M. Kuswardani 52 Nur Habibah, S.Pd. 8 Drs. Sugiyarto, M.Pd. 53 Sri Sunarsih, S.Pd. 9 Dra. Sri Ndhadhari, M.Pd. 54 Umi Hanik, S.Ag.

10 Tris Sutikna, S.Pd. 55 Agus Tony Widodo, S.Pd. 11 Siti Marzukoh, S.Pd. 56 Suratna, S.Pd.

12 Siti Zubaidah, S.Pd. 57 Nur Wahyuni, M.Ag. 13 Rochmadi Agus W 58 Ari Tri Cahyono, S.Pd. 14 Arif Suhartaya, S.Pd. 59 Hervitasari, S.Pd.

15 Tri Priyanto, S.Pd. 60 Kholish Safri Wijaya, M.Pd. Si 16 Suhartuti, S.Pd. 61 Bekti Pangestuti, S.Pd.

17 Sri Yuliarti, S.Pd. 62 Gatot Supriyadi 18 Rosalia Ruri Susanti, S.Pd. 63 Sukohadi, S.Pd.

19 Dra. Sudati Winarni, M.Pd. 64 Nur Laili Dzul Fitrah, S.Pd. 20 Mardiman, S.Pd. 65 Indah Pinekawati

21 Samiyo, M.A. 66 Daliyo

22 Drs. Sukar 67 Supaya

23 Dra. Rinta Rihayani 68 Suryanto

24 Sunarti, M.Hum 69 Ngadino

25 Sini Aliyah, S.Pd.. 70 Subari

26 Suwondo, S.Pd. 71 Nilam Agustin

27 Drs. Kusyadi 72 Sri Wahyuningsih, S.Pd. 28 Sri Sudiasih, S.Pd. 73 Joko Santoso

29 Sriyanto, M.Pd. Si 74 Suwartini 30 Dra. RR Sitaresmi, M.Pd. 75 Sudarto 31 Yakun Paristri, S.Pd. 76 Basuki 32 Dra. Dewayanti Widaretna 77 Marliyanti

33 Ali Nasution, S.Ag. M.Pd.I 78 Wahyu Tri Suryanto

34 Suwartini, S.Pd. 79 Munadi

35 Sunarti, S.Pd. 80 Siti Suwarti, SP

36 Jumarudin, S.Pd. 81 Irfan Hastu Anggoro, SE 37 Rahmat Budiyanto, S.Pd. 82 Barowi Nugroho

38 Istiana, S.Pd. 83 Deny Artati, SE

39 Sudarti, S.Pd. 84 Sumardiyono

40 Bariyah, S.Pd. 85 Sumarno

(17)

9

42 Dedy Setyawan, M.Pd. 87 Ignatius Gunawan, S.Pd. 43 Sri Sudalmani, S.Pd. 88 Dra. Amurwani Rahayu 44 Aminnu Annafiyah, S.Kom. 89

45 Dra. Endang Nalowati 90

S2 S1 D3 SMA SMP SD JUMLAH

GT 11 43 1 - - - 55

GTT 2 6 1 - - - 9

Jumlah 13 49 2 - - - 64

PT - 1 - 5 1 1 8

PTT 3 - - 7 2 1 13

Jumlah 3 1 - 12 3 2 21

4. Kegiatan Peserta Didik

Dalam pengembangan potensi peserta didik selain akademik, dikembangkan pula potensi peserta didik dari segi non-akademik. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler dibentuk untuk menampung berbagai macam potensi peserta didik di SMA Negeri 2 Bantul, berikut ini adalah kegiatan ekstrakurikuler yang ada:

a. Pramuka

b. Keagamaan (Rohani Islam, Rohani Kristen, dan Rohani Katholik) c. Keolahragaan (Basket, Voli, Karate, Pencak Silat, dan Taewkondo) d. Kepemimpinan (Paskibra dan Pleton Inti)

e. Palang Merah Remaja

f. Seni (Teater, Band, Seni Tari, dan Paduan Suara)

g. Kelompok Ilmiah Remaja (SMADABA Research Community) h. Kelompok Majalah Kreasi

i. Kewirausahaan

j. Pembinaan Olimpiade Sains dan Teknologi

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL 1. Perumusan Program

Dalam merumuskan program PPL di SMA Negeri 2 Bantul, mahasiswa telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

(18)

10 c. Observasi potensi

d. Indentifikasi permasalahan

e. Diskusi dengan guru dan kepala sekolah f. Merancang program

g. Meminta persetujuan koordinator PPL

2. Rancangan Program PPL

Penerjunan Tim PPL UNY 2015 disesuaikan dengan target pihak universitas yakni Lembaga Pengembangan dan Penjamin Mutu Pendidikan (LPPMP) yang menghendaki sistem PPL tahun 2015 hanya khusus atau terfokuskan untuk praktik mengajar (tanpa KKN).

Dengan demikian, waktu penerjunan program PPL di sekolah dilaksanakan sebelum kegiatan perkuliahan mata kuliah micro teaching

dilaksanakan.Penerjunan dilaksanaka di sekolah yang telah dipilih sebelum perkuliah pembelajaran mikro dilaksanakan, dalam hal ini di SMA Negeri 2 Bantul.

Kegiatan pertama setelah danya penerjunan yang perlu dipersiapkan utnuk kelancaran kegiatan PPL adalah penyusunan rancangan kegiatan. Rancangan kegiatan PPL adalah sebagai berikut:

1) Tahap Persiapan

Tahap persiapan di kampus diawali dengan kegiatan pengajaran mikro (micro teaching) selama satu semester. Pengajaran mikro adalah mata kuliah yang harus diambil mahasiswa yang akan melaksanakan PPL. Pengajaran mikro juga sebagai prasyarat mahasiswa apakah dapat melaksanakan PPL atau tidak. Ketentuan lulus pada mata kuliah ini yang dijadikan syarat untuk mengikuti PPL adalah minimal nilai akhir B. Pembelajaran mikro lebih mengarah pada pembekalan ketermapilan dalam mengelola kelas.

Untuk pembekalan pengetahuan PPL, pihak universitas melalui LPPMP mengadakan pembekalan serta sosialisai pelaksanaan PPL. Hal ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa yang akan melaksanakan PPL dan sebagai syarat untuk mengambil mata kuliah pengajaran mikro.

2) Observasi Fisik Sekolah

(19)

11

menyesuaikan diri dengan sekolah serta menyesuaikan diri dengan PPL Mahasiswa praktikan juga melakukan obeservasi proses belajar mengajar di dalam kelas, dengan tujuan agar mahasiswa mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih dahulu mengenai tugas menjadi seorang tenaga pendidik/guru, khusunya dalam tugas mengajar. Objek pengamatannya adalah kompetensi professional guru pembimbing PPL. Selain itu, juga pengamatan terhadap keadaan kelas yang sebenarnya dan pada proses belajar yang terjadi di kelas. Melalui observasi ini mahasiswa akan lebih memperoleh pengetahuan mengenai proses belajar mengajar yang berlangsung, proses pendidikan di lembaga tersebut, tugas guru dan kepala sekolah, tugas instruktur dan lembaga, pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar, serta hambatan atau kendala serta pemecahannya. 3) Tahap Praktik Pengalaman Lapangan

a) Persiapan Perangkat Pembelajaran

Menyusun persiapan untuk praktik terbimbing, artinya bahwa materi atau tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa ditentukan oleh guru dan harus dikonsultasikan kepada guru pembimbing mata pelajaran (guru Ekonomi).Pemilihan perangkat pembelajaran harus sesuai dengan kondisi hasil dari observasi sebelumnya serta koordinasi dengan guru pembimbing mata pelajaran. Perangkat tersebut diharapkan bisa diinovasi dan dikreasikan oleh praktikan, agar kelak pembelajaran akan menyenangkan, dan tujuan pembelajaran mudah tercapai.

b) Praktik Mengajar Terbimbing

Praktik mengajar di kelas betujuan untuk menerapkan,mempersiapkan, dan mengembangkan kemampuan mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik, sebelum mahasiswa terjun langsung ke dunia pendidikan seutuhnya.Praktik menagajar terbimbing minimal dilakukan sebanyak empat kali pertemuan.Tahap inti dari PPL adalah latihan mengajar di kelas.Pada tahap ini mahasiswa praktikan diberi kesempatan untuk menggunakan seluruh kemampuan dan keterampilan mengajar yang diperoleh dari pengajaran mikro.

c) Praktik Persekolahan

Kegiatan praktik persekolahan di SMA Negeri 2 Bantul adalah: (a) Piket guru

(b) Piket perpustakaan (c) Piket UKS

(20)

12 (e) Inventarisasi fasilitas sekolah (f) Mengawasi seleksi OSN

(g) Dan kegiatan lain sebagai pendukung d) Penyusunan dan Pelaksanaan Evaluasi

Evaluasi merupakan tolok ukur keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam menangkap atau memahami materi yang telah disampaikan oleh mahasiswa praktikan. e) Mempelajari Administrasi Guru

Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa benar-benar mengetahui tugas-tugas administrasi guru selama mengajar di dalam kelas.Selama program PPL berlangsung, pembuatan administrasi harus dilakukan. Administrasi tersebut antara lain, silabus, prota dan prosem, RPP, dan alat kelengkapan mengajar lainnya.

4) Penyusunan Laporan

Penyusunan laporan merupakan tugas akhir dari kegiatan PPL, yang berfungsi sebagai laporan pertanggungjawaban mahasiswa atas pelaksanaan PPL.Laporan ini bersifat individu.Laporan ini disusun secara tertulis yang nantinya diketahui oleh guru pembimbing, dosen pembimbing PPL, koordinator PPL SMA Negeri 2 Bantul, dan Kepala SMA Negeri 2 Bantul.

5) Penarikan PPL

Penarikan PPL dilaksanakan pada hari Jumat, 11 September 2015 yang bertempat di Kartini Meeting Room.Penarikan PPL ini menandai berakhirnya kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Bantul.Kegiatan mengajar terbimbing sudah terpenuhi sesuai dengan target, dan dalam waktu setelah selesai mengajar terbimbing maka digunakan untuk melengkapi laporan-laporan.

(21)

13

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

A. Persiapan PPL

Sebelum kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan, mahasiswa perlu persiapan baik berupa persiapan fisik maupun non-fisik agar kegiatan berjalan dengan baik.Untuk itu, pihak Universitas Negeri Yogyakarta membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Persiapan-persiapan tersebut meliputi:

1. Pengajaran Mikro (Micro Teaching)

Persiapan paling awal yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan adalah mengikuti kuliah pengajaran mikro.Dalam program ini, praktikan melakukan praktik mengajar dalam kelas kecil yang biasanya terdiri 8 – 12 orang. Praktikan berperan sebagai guru dan teman lainnya berperan sebagai peserta didik dengan didampingi oleh seorang dosen pembimbing.

Program pengajaran mikro dilaksanakan satu pertemuan untuk setiap minggunya.Dalam setiap pertemuan, setiap praktikan berganti peran sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ketika praktikan berperan sebagai guru maka teman lainnya berperan sebagai peserta didik, begitu sebaliknya sampai semua praktikan dalam kelompok pengajaran mikro mendapat peran yang sama.

Usai melakukan praktik mengajar, dosen pembimbing dan teman satu kelompok memberikan komentar atau kritik dan saran yang membangun. Hal ini sangat berguna bagi mahasiswa agar semakin termotivasi untuk selalu memperbaiki cara mengajarnya dan mempersiapkan secara dini sebelum praktik mengajar yang sesungguhnya di sekolah. Mahasiswa diharapkan menjadi lebih siap dalam pelaksanaan PPL baik secara mental, material, penyampaian, maupun metode pengajarannya.Pengajaran mikro sebagai syarat bagi mahasiswa untuk dapat mengikuti PPL dengan nilai ketuntasan minimal adalah B.

2. Pembekalan

(22)

14

mikro, dan pembekalan kedua dan ketiga usai pengajaran mikro atau sebelum praktik langsung di sekolah.

Pembekalan yang dilakukan ini juga menjadi persyaratan khusus untuk bisa mengikuti PPL atau terjun ke lokasi di semester khusus ini.Oleh karena itu, bagi mahasiswa yang belum mengikuti pembekalan tidak diperbolehkan untuk diterjunkan ke lokasi PPL.

3. Observasi

Observasi dilakukan dalam dua bentuk, yaitu observasi pra-PPL dan observasi kelas pra-mengajar.

a. Observasi pra-PPL

Dibagi menjadi tiga aspek:

a) Observasi kondisi fisik, yang menjadi sasaran adalah sarana dan prasarana sekolah, kelengkapan dan lingkungan yang akan menjadi lokasi praktik PPL.

b) Observasi proses pembelajaran, praktikan melakukan pengamatan proses pembelajaran dalam kelas, perangkat pembelajaran yang digunakan, metode mengajar yang digunakan, media yang digunakan, administrasi mengajar, dan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

c) Observasi peserta didik, meliputi perilaku peserta didik di dalam kelas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maupun perilaku peserta didik di luar kegiatan pembelajaran. Hasil dari observasi ini digunakan sebagai masukan untuk menyusun strategi pembelajaran.

b. Observasi pra-mengajar

(23)

15

kelas saat mengikuti pembelajaran. Aktivitas guru di dalam kelas tersebut secara umum dapat diinformasikan ke dalam rangkaian proses pembelajaran sebagai berikut:

1) Membuka pembelajaran

a) Salam pembuka dan berdoa b) Presensi

c) Memberikan pengantar untuk masuk ke materi pelarajan d) Memberikan motivasi kepada peserta didik

2) Kegiatan inti pembelajaran

a) Memberikan contoh teks/materi konkrit

b) Menyampaikan materi pembelajaran berupa teori c) Memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya

d) Menjawab pertanyaan peserta didik dan menjelaskan lebih lanjut e) Kemampuan menggunakan metode dan model pembelajaran 3) Menutup pembelajaran

a) Mengevaluasi materi yang telah disampaikan dan dibahas

b) Memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah disampaikan c) Memberikan tugas, pesan, dan saran

d) Menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam Observasi pembelajaran di kelas juga bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai tugas sebagai guru yang berhubungan dengan proses pembelajaran di dalam kelas. Adapun aspek yang diamati dalam observasi di kelas dan peserta didik antara lain: 1) Perangkat pembelajaran

a) Silabus b) RPP

c) Media pembelajaran d) Sumber bahan ajar 2) Proses pembelajaran

a) Cara membuka pembelajaran b) Apersepsi dalam mengajar c) Penyajian materi

(24)

16 i) Cara memotivasi siswa j) Pemberian tugas

k) Penggunaan media di kelas l) Bentuk dan cara evaluasi m) Cara menutup pelajaran 3) Perilaku peserta didik

a) Perilaku peserta didik di dalam kelas b) Perilaku peserta didik di luar kelas

Berdasarkan hasil observasi, praktikan diharapkan dapat: 1) Mengetahui adanya pesriapan perangkat pembelajaran.

2) Mengetahui proses dan situasi pembelajaran yang sedang berlangsung. 3) Mengetahui kesiapan dan kemampuan peserta didik dalam menerima

pembelajaran.

4) Mengetahui metode, media, dan prinsip mengajar yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

5) Mengetahui sarana prasarana serta fasilitas yang tersedia untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

6) Mengetahui cara dan bentuk evaluasi.

7) Mengetahui perilaku peserta didik di dalam dan di luar kelas.

4. Persiapan sebelum Mengajar

Sebelum mengajar, mahasiswa PPL harus mempersiapkan perangkat pembelajaran, persiapan materi, dan media yang akan digunakan dalam mengajar agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana dan harapan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain: a. Pembuatan administrasi untuk persiapan mengajar seprti Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang berisi rencana pembelajaran untuk setiap pertemuan.

b. Pembuatan media, sebelum melaksanakan pembelajaran yang sesuai dan dapat membantu pemahaman peserta didik dalam menemukan konsep yang dapat berupa objek sesungguhnya ataupun model.

c. Diskusi dengan sesama rekan praktikan, yang dilakukan baik sebelum maupun sesudah mengajar untuk saling bertukar pengalaman dan juga untuk bertukar saran dan solusi.

(25)

17

B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 1. Pembuatan RPP

Persiapan yang dilakukan dalam menyusun RPP yaitu konsultasi dengan guru pembimbing tentang materi yang akan diajarkan. Format RPP yang digunakan yaitu sesuai dengan format RPP kurikulum 2013.

RPP dibuat ketika praktikan akan mengajar dan isinya disesuaikandengan materi dan kegiatan pembelajaran yang diinginkan. RPP diketik sesuai format kemudian dicetak dan diserahkan kepada guru pembimbing agar dapat dilakukan penilaian kesesuaian isi RPP dengan saat praktik mengajar. RPP yang telah dibuat yaitu 4 RPP untuk 8 kali pertemuan (untuk dua kelas). Guru pembimbing melakukan penilaian terhadap RPP yang telah dibuat dan memberikan saran untuk perbaikan RPP.

2. Praktik Mengajar

Mahasiswa PPL diberikan kesempatan oleh guru pembimbing untuk melakukan praktik mengajar di kelas X MIA 1 dan X MIA 2 dengan 2 kali pertemuan dalam seminggu, setiap pertemuan 2 jam pelajaran. Materi yang diajarkan sesuai dengan silabus Kurikulum 2013. Praktik mengajar mulai dilaksanakan pada minggu pertama yaitu tanggal 14 Agustus 2015. Berikut jadwal mengajar praktikan:

Hari Kelas Jam Ke

Jumat X MIA 1 5 - 6

X MIA 2 1 - 2

Sabtu X MIA 1 3 – 4

X MIA 2 5 - 6

Setelah Perubahan Jadwal (Bulan September)

Kamis X MIA 1 5 - 6

Jumat X MIA 1 5 - 6

X MIA 2 1 - 2

Sabtu X MIA 2 7 - 8

Kegiatan praktik mengajar dilaksanakan tanggal 14 Agustus – 12 September 2015 di kelas X MIA 1 dan X MIA 2 sebanyak 10 kali pertemuan (termasuk ulangan harian) di kelas X MIA 1 maupun X MIA 2 . Selain itu, praktik mengajar juga dilakukan ketika guru pembimbing sedang ada keperluan sehingga mahasiswa diminta untuk menggantikan mengisi kelas.

(26)

18

No. Hari/Tanggal Kelas Materi

1. Jumat, 14 Agustus 2015

X MIA 1 X MIA 2

Perkenalan pertama dengan siswa lewat permainan lalu meneruskan pembelajaran yang sudah berjalan dari guru

Materi yang disampaikan adalah membandingkan teks laporan hasil observasi dengan menggunakan permainan. Kelas dibagi menjadi dua kelompok besar untuk bersaing

menempelkan hasil

perbandingan yang telah mereka lalukan sebelumnya di papan yang sudah disediakan pada papan tulis.

3. Jumat, 21Agustus 2015

X MIA 1 X MIA 2

Siswa mengidentifikasi teks laporan hasil observasi secara individu. Lembar kerja sudah disediakan dan mereka mengidentifikasi teks laporan hasil observasi teman yang

Materi “mengabstraksi” pada teks LHO, siswa bekerja diluar ruangan dengn bekerja secara berkelompok (dua orang) 5. Jumat, 28 Agustus

2015

X MIA 1 X MIA 2

(27)

19 Prosedur Kompleks. Menonton video tentang cara menarik dan menyetor uang di bank. Lalu, siswa mempraktikkan dalam sebuah role playing.

8. Kamis, 27 September dan Sabtu, 5 Oktober 2015

X MIA 1 X MIA 2

Ulangan harian dilaksanakan selama 90 menit dengan 30 soal pilihan ganda, 10 soal isian singkat, dan 3 soal uraian 9. Kamis, 10 Oktober

2015 dan Sabtu 12 Septeber 2015

X MIA 1 X MIA 2

Remidi dilakukan oleh 5 orang dan 15 orang pengayaan untuk X MIA 1 dan 17 remidi 13 pengayaan untuk X MIA 2 10. Jumat, 11 Oktober

2015

X MIA 1 X MIA 2

Drama dilakukan guna menunjang hasil kerja siswa mengonversi teks LHO enjadi teks drma singkat. Ditampilkan oleh 4 kelompok dalam kelas X MIA 1 dan X MIA 2

C. Analisis Pelaksanaan PPL 1. Manfaat PPL

Menjalani profesi sebagai seorang guru selama pelaksanaan PPL telah memberikan gambaran yang cukup jelas bahawa untuk menjadi seorang guru tidak hanya cukup dengan penguasaan materi dan pemilihan metode mengajar, faktor penguasaan serta pengelolaan kelas juga sangat menentukan tingkat profesionalisme seorang guru.

(28)

20

a. Praktikan berlatih menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). b. Praktikan berlatih memilih dan mengembangkan materi, media, dan

sumber bahan ajar serta metode yang dipakai dalam pembelajaran. c. Belajar menyesuaikan materi dengan jam efektif yang tersedia.

d. Dapat berlatih melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas dan mengelola kelas.

e. Dapat berlatih melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik dan mengukur kemampuan peserta didik dalam menerima materi yang diberikan.

f. Dapat mengetahui tugas-tugas guru selain mengajar (misalnya piket) sehingga dapat menjadi bekal untuk menjadi seorang guru yang professional.

2. Hambatan dalam Pelaksanaan PPL

Dalam pelaksanaan kegiatan PPL, mahasiswa praktikan mengalami beberapa hambatan di antaranya sebagai berikut:

a. Masih rendahnya motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga ada beberapa peserta didik yang sibuk sendiri dengan laptop/hp atau ada beberapa yang mengobrol sendiri di dalam kelas.

b. Ada beberapa peserta didik yang sering meninggalkan jam pelajaran karena ada kegiatan lain seperti OSIS, tonti, sosialiasasi, dan lainnya. c. Praktikan merasa belum mampu memanajemen waktu pembelajaran

dengan baik, sehingga kadang pembelajaran melebihi batas waktu (melebihi jadwal).

d. Keterbatasan sumber belajar/buku yang relevan dengan Kurikulum 2013.

3. Solusi Mengatasi Hambatan

(29)

21

b. Dalam menangani masalah peserta didik yang sering kali meninggalkan jam pelajaran, praktikan memberikan tugas tertentu agar meraka tetap memperoleh nilai dan tidak ketinggalan materi pelajaran.

c. Dalam menangani masalah manajemen waktu yang kurang baik, praktikan berkonsultasi dengan guru pembimbing dan meminta arahan untuk dapat memilih metode pembelajaran yang tepat sehingga waktu tidak molor. d. Dalam menangani keterbatasan sumber belajar/buku, praktikan

(30)

22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari serangkaian kegiatan PPL di SMA Negeri 2 Bantul pada bulan Agustus – September 2015 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) telah memberikan wawawan dan rasa tanggung jawab sebagai tenaga pendidik/guru dalam pengelolaan proses pembelajaran di sekolah, memberikan pengalaman pendidikan maupun persekolah yang dapat meningkatkan kemampuan/profesionalisme calon tenaga pendidik/guru di bidang kependidikan.

2. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bantul secara umum berupa praktik pembelajaran yang disesuaikan dengan guru pembimbing dan ada pula praktik persekolah.

3. Selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berlangsung, mahasiswa dapat mempraktikkan secara langsung ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, serta melatih dan mengembangkan profesi keguruan.

4. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) menambah pengetahuan factual dan nyata tentang tugas-tugas guru, selain mentransfer ilmu juga harus melakukan pendidikan sikap, nilai dan norma kedisiplinan pada peserta didik dengan berusaha memahami karakteristik kepribadian peserta didik.

5. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mampu membekali pengalaman nayata bagi mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik, baik dalam hal mengajar maupun seluk beluknya.

6. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dapat berjalan dengan lancar dan baik berkat kerja sama dari pihak mahasiswa, guru pembimbing, dan peserta didik.

B. Saran

1. Untuk Mahasiswa

a. Dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebaiknya mahasiwa mencari infromasi secara akurat mengenai sekolah.

b. Praktikan sebaiknya menjalin hubungan baik dengan siapa saja, pandai menempatkan diri dan berperan sebagaimana mestinya.

(31)

23

d. Praktikan harus banyak membaca referensi tentang materi yang akan diajarkan, dan sering berkonsultasi dengan guru pembimbing.

e. Rasa setia kawan, solidaritas serta kekompakan perlu dijaga dan diterusakan hingga Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) selesai dan di luar program tersebut, serta dapat memanfaatkan apa yang telah didapatkan dari PPL sebagai bekal di masa yang akan datang.

2. Pihak Universitas Negeri Yogyakarta

a. Sosialisasi kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) lebih ditingkatkan secara jelas dan transparan kepada pihak sekolah maupun kepada mahasiswa.

b. Memberikan pembekalan yang lebih representative mengenai proses pembelajaran yang sekiranya nanti dihadapi oleh mahasiswa di tempat praktik, khususnya pembuatan laporan PPL.

c. LPPMP hendaknya mengadakan pembekalan yang lebih nyata, tidak hanya sebatas teori yang disampaikan secara klasikal yang kebermanfaatannya kurang dirasakan.

d. Lebih teliti dalam menyeleksi sekolah tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sehingga kebermanfaatan program ini lebih bisa dimaksimalkan, serta lebih memperhatikan antara kebutuhan sekolah dengan jumlah mahasiwa praktikan bidang studi agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan jam mengajar.

e. Kemitraan dan komunikasi antara UNY dan SMA Negeri 2 Bantul lebih ditingkatkan lagi demi kemajuan dan keberhasilan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) serta kemajuan dan keberhasilan SMA Negeri 2 Bantul.

3. Pihak SMA Negeri 2 Bantul

a. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pengembangan kualitas pendidikan di sekolah.

b. Perlu adanya kontrol yang lebih cermat lagi terhadap mahasiswa dari pihak sekolah demi keberhasilan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). c. Menciptakan budayan dialog yang partisipatif antarkomponen sekolah,

(32)
(33)

MATRIK PROGRAM KERJA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2015

i

F01

Mahasiswa

NOMOR LOKASI : -

NAMA SEKOLAH/LEMBAGA : SMA NEGERI 2 BANTUL

ALAMAT SEKOLAH/LEMBAGA : JALAN RA. KARTINI RIRENGGO BANTUL

NO KEGIATAN PPL I II III IV V JML JAM

1. Pembuatan Program PPL

a. Observasi 8 8

b. Menyusun Matrik Program PPL 4 4

2. Administrasi Pembelajaran/Guru

a. Program Tahunan 4 4

b. Program Semester 4 4

3. Pembelajaran Kokurikuler (Kegiatan Mengajar Terbimbing)

a. Persiapan

1) Konsultasi 3 1 1 1 1 7

2) Mengumpulkan materi 3 1 1 1 1 7

3) Membuat RPP 3 2 2 2 2 11

4) Menyiapkan/membuat media 3 2 2 2 2 11

5) Menyusun materi/lab sheet 3 2 2 2 2 11

b. Mengajar terbimbing 6 6 6 6 6 30

4. Pembelajaran Ekstrakurikuler (Kegiatan Nonmengajar)

a. Palang Merah Remaja (PMR)

1) Persiapan 1 1

2) Praktek Mengajar PMR 1 1

5. Kegiatan Sekolah

a. Upacara Bendera Hari Senin 1 1 2

(34)

MATRIK PROGRAM KERJA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2015

ii

F01

Mahasiswa

c. Upacara 17 Agustus 2 2

d. Jaga Piket Salam 1 1 1 1 1 5

e. Jaga Piket Administrasi 5 5 5 5 5 25

f. Pendampingan Musikalisasi 4 4

g. TVRI Masuk Sekolah 3 3

h. Pemasangan stiker Inventarisasi 2 2

i. Membagi Seragam Batik Siswa Kelas X 1,5 1,5

j. Kerja Bakti 1 1

k. Pengepakan Workshop KIT untuk BIMTEK 1 1

6.. Kegiatan Kelompok PPL

a. Rapat Koordinasi Acara (Workshop Public Speaking) 1,5 1,5

b. Workshop Public Speaking 4 4

7. Pembuatan Laporan PPL 8 8

JUMLAH 150

Kepala Sekolah,

Drs. Isdarmoko, M.Pd., M.M., Par.

NIP. 19640727 199303 1 003

Dosen Pembimbing Lapangan,

Kusmarwanti, M.Pd.

NIP 19770923 200501 2 001

Yogyakarta, Agustus 2015 Mahasiswa,

Sukma Eka Parameita

(35)

MATERI PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

KELAS X SMA N 2 BANTUL

PENGERTIAN

Teks yang berisi penjabaran umum / melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan.

Karangan yang memaparkan suatu fenomena atau kejadian berdasarkan hasil pengamatan.

Teks klasifikasi karena teks tersebut memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

Mendeskripsikan atau menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum (general) seperti benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau peristiwa yang terjadi di alam semesta kita.

CIRI UMUM

Teks yang disusun secara sistematis dan objektif berupa hasil pengamatan untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis.

Bersifat objektif dan tidak memihak

Harus ditulis berdasarkan fakta yang terjadi pada saat pengamatan

Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang,dugaan-dugaan yang tidak tepat atau pemihakan terhadap sesuatu

Ditulis secara lengkap dan sempurna Sifatnya universal dan global

CIRI KEBAHASAAN

Adanya frasa/kelompok kata Adanya konjungsi

Kalimat simplek ( kalimat yang terdiri dari satu verbal)

Kalimat kompleks (kalimat yang terdiri dari dua atau lebih verba) Kata kerja/ verba

Kata benda/ nomina

(36)

STUKTUR LAPORAN HASIL OBSERVASI PERNYATAAN UMUM/KLASIFIKASI

Berisikan pernyataan umum atau gambaran global mengenai apa yang akan dibahas dalam teks tersebut

ANGGOTA/ASPEK YANG DILAPORKAN

Berisi rincian atau gambaran khusus mengenai objek yang dibahas

LAPORAN HASIL OBSERVASI AKAN DIKATAKAN IDEL JIKA

Memiliki struktur teks yang lengkap.

Memanfaatkan konjungsi atau kata penghubung yang tepat. Pengelompokkan kata dilakukan berdasarkan kriteria tertentu. Memfungsikan kelompok kata dan jenis kata sesuai keperluan.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGIDENTIFIKASI TEKS LAPORA HASIL OBERVASI

1. Menunjukkan hasil pengamatan 2. Bersifat objektif

3. Tidak memihak 4. Bersifat universal 5. Mengandung klasifikasi 6. Pernayataan umum 7. Aspek yang dilaporkan

LANGKAH MENGABSTRAKSI

1. Bacalah teks laporan hasil observasimu 2. Tentukan ide pokoknya

3. Tentukan kalimat utama tiap paragraf 4. Tentukan kata kunci tiap pragdraf 5. Buatlah kalimat berdsadakan kata kunci 6. Susunanlah kalimat hingga menjadi abstraksi

MENGEVALUASI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI 1. Hakikat Evaluasi

(37)

Teks laporan hasil observasi yang akan dievaluasi adalah hasil produksi dari teman sejawat/kelompok lain. Teks laporan hasil observasi tersebut dinilai dari segi kelengkapan struktur teks. Apabila teks laporan hasil observasi tersebut terdapat struktur secara langsung, maka penilaian yang dilakukan adalah ketepatan dalam pembuatan isi dalam pembuatan strukturnya.

2. Langkah-Langkah Evaluasi

a. Membaca teks laporan hasil observasi

Pada tahap ini diminta untuk membaca teks laporan hasil observasi secara keseluruhan dengan cermat.

b. Menganalisis bagian-bagian struktur teks

Pada tahap ini diminta untuk menganalisis (menjabarkan bagian-bagian) struktur teks laporan hasil observasi. Struktur teks laporan hasil observasi antara lain: 1) Pernyataan umum/klasifikasi

Tahap pernyataan umum atau klasifikasi merupakan semacam pembuka atau pengantar tentang hal yang akan dilaporkan. Pada tahap pembukaan disampaikan bahwa benda-benda di dunia dapat diklasifikasi berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan. Perhatikan bahwa kriteria itu ternyata digunakan untuk membedakan kelas dan subkelas.

Contoh:

“Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah, dan jantung. Semua itu dapat diperinci sebagai berikut.”

2) Anggota aspek yang dilaporkan

Anggota aspek yang dilaporkan berati membuat pembagian itu sampai sekecil-kecilnya. Dengan kata lain, bahwa pada tahap ini diminta untuk menjabarkan klasifikasi yang telah dituliskan pada tahap yang pertama sampai sekecil-kecilnya. Menjabarkan persamaan dan perbedaan yang telah digolongkan.

Contoh:

“Darah adalah cairan merah yang kental. Terdapat sekitar 3,5 liter darah pada rata-rata tubuh manusia dan dapat digolongkan menjadi golongan A, B, O, dan AB.”

(38)

dinding yang tipis dan tidak elastis. Adapun pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil.”

c. Penarikkan simpulan

Pada tahap terakhir ini diminta untuk menarik simpulan mengenai kelengkapan struktur teks laporan hasil observasi dan memberikan penialain akhir mengenai baik buruknya teks laporan hasil observasi.

3. Cara menyampaikan evaluasi :

1. Bertujuan memperbaiki

2. Menyertakan bukti, alasan agar penulis menyadari kesalahan 3. Menyampaikan secara santun

4. Menggunakan bahasa yang jelas (kata-kata yag dipilih tidak menyinggung perasaan)

MENGONVERSI LAPORAN HASIL OBSERVASI

Mengonversi teks laporan hasil observasi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

Materi Pembelajaran:

 Langkah- langkah konversi teks laporan hasil observasi menjadi teks monolog

 Langkah- langkah konversi teks laporan hasil observasi menjadi teks drama pendek

Contoh laporan teks hasil observasi

Biota Laut

Biota laut adalah seluruh makhluk hidup yang berkembang biak di laut. Biota laut yang ada di perairan Indonesia merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang sangat berlimpah. Biota laut itu di antaranya terumbu karang, ikan, dan tumbuh-tumbuhan laut yang menjadi bagian dari ekosistem laut.

Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat banyak jenisnya. Terumbu karang ini hidup di pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan hidup di perairan yang berada kurang lebih lima puluh meter di bawah permukaan laut dengan suhu tertentu, serta di air jernih yang tidak terkena polusi. Di samping terumbu karang, Taman Laut Bunaken juga dihuni beragam jenis ikan, seperti ikan kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning, goropa. Ikan lain di laut Indonesia yang sudah dijadikan industri, antara lain ikan tuna, tongkol, tenggiri, kerapu, dan baronang.

Di samping terumbu karang dan ikan, laut Indonesia juga memiliki tumbuhan laut. Di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, misalnya dibudidayakan rumput laut dan penanaman bakau. Tumbuhan bakau adalah tumbuhan dari marga

(39)

pipih dan gepeng, ada yang bulat seperti kantong, dan ada juga yang terurai seperti rambut. Semua dapat hidup karena perawatannya dipantau secara berkala untuk melihat perkembangannya.

Ketiga biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti ikan dan rumput laut bermanfaat bagi kesehatan karena banyak mengandung gizi. Terumbu karang itu juga berguna bagi ekologi dan ekonomi. Di samping itu, biota laut Indonesia juga bermanfaat bagi perkembangan pariwisata, seperti Raja Ampat di Papua, pulau Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara, dan Bunaken di Menado. Keragaman biota laut ini juga bermanfaat bagi lingkungan, terutama bakau yang telah menahan abrasi dari besarnya hantaman gelombang dan ombak laut.

Diolah dari sumber:“Biota Laut” Oceana, Volume XXXi, No.1, 2006, hlm. 27—38 1. Naskah drama

Bagus : “Sinta, tahukah kamu apa itu biota laut?”

Sinta : “Biota laut adalah semua makhluk hidup yang hidup di laut”

Bagus : “Apa saja yang termasuk biota laut?”

Sinta :Biota laut itu di antaranya terumbu karang, ikan, dan tumbuh-tumbuhan laut yang menjadi bagian dari ekosistem laut.”

Bagus :... Sinta :... Bagus :... Sinta : ...

2. Puisi

Laut

Laut

Telaga maha luas Dengan berjuta nama Mengikat pulau Mengintari benua

Pasir mu yang berwarna putih Terlihat suci tanpa noda

(40)

Kau menjadi rumah bagi ikan-ikan

Berbagai macam ikan yang cantik dan rupawan Ikan yang sering bernyayi dalam laut

Menari-nari mengintari laut

3. Pantun

Melihat daun tenggelam di segara Timbul rasa tuk meraih

(41)

MATERI PEMBELAJARAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS

KELAS X SMA N 2 BANTUL

Pengertian teks prosedur kompleks

Teks prosedur kompleks mempunyai kesamaan dengan teks prosedur, yakni teks yang berisi panduan langkah-langkah dalam melakukan sesuatu, hanya saja bersifat lebih kompleks. Kompleks di sini berarti teks tersebut memberikan panduan langkah-langkah yang lebih rinci dan jelas sehingga kemungkinan kecil masyarakat pembaca untuk salah dalam melakukan sesuatu sesuai panduan. Hal inilah yang membedakan teks prosedur yang kompleks dengan teks prosedur biasa. Akibatnya, teks prosedur kompleks dalam menerangkan setiap panduan langkah-langkah dijabarkan dalam bentuk paragraf dan tidak hanya sebatas poin-poin penting saja seperti pada teks prosedur.

Tujuan dari teks prosedur kompleks:

Menunjukkan atau menjelaskan bagaimana mengerjakan sesuatu dengan langkah-langkah yang urut.

Ciri Umum Teks Prosedur Kompleks  Berisikan langkah-langkah  Disusun secara informatif  Dijelaskan secara mendetail  Bersifat objektif

 Langkah berkelanjutan dengan penjelasan  Menggunakan syarat/pilihan

 Bersifat universal

 Bersifat aktual dan akurat  Bersifat logis

Struktur teks prosedur kompleks

1. Tujuan

Hasil akhir yang akan dicapai 2. Langkah-langkah

(42)

Ciri kebahasaan teks prosedur kompleks 1. Partisipan Manusia

Partisipan manusia ialah seseorang yang berpartisipasi dalam suatu kalimat. Contoh:

Setelah masuk ke dalam ruang ATM, Anda terlebih dahulu membaca panduan sebelum melakukan transaksi.

Anda adalah contoh partisipan manusia. Anda adalah seseorang yang dikenai suatu pekerjaan. Dengan kata lain, partisipan manusia adalah subjek (subjek bentuk manusia) dalam sebuah kalimat.

Perhatikan contoh berikut:

Di Indonesia ini, komunitas pecinta kopi semakin hari semakin bertambah pesat. Tak jarang bermunculan kedai kopi yang menyajikan rasa kopi yang begitu nikmat, mula kopi jenis arabika sampai kopi yang telah mengalami tahap fermentasi. Tentu saja untuk menikmati kopi berkualitas tersebut tidak bisa dengan harga yang murah. Walaupun begitu, kita tidak usah kecewa. Kini kopi dalam kemasan telah banyak beredar dengan rasa yang tidak kalah nikmat, Luwak White Coffee contohnya. Untuk mendapatkan cita rasa seduan yang nikmat, kita harus menyajikan dengan tepat pula. Berikut langkah-langkah dalam menyajikan Luwak White Coffee.

Kata atau frasa komunitas pecinta kopi adalah contoh partisipan manusia. Dari paragraf di atas, ditemui juga bentuk partisipan lainnya, yakni kata kita. 2. Verba Material dan Verba Tingkah Laku

Verba material adalah bentuk kata kerja berupa perbuatan yang dilakukan dengan fisik, misalnya membaca, berlari, menulis. Berkaitan dengan contoh teks prosedur tentang penyajian kopi luwak, verba materialnya adalah menyobek, memasukkan, tuangkan, panaskan, aduk, menyajikan, dll. Adapun verba tingkah laku adalah bentuk kata kerja yang merujuk baik fisik maupun psikologis. Verba perilaku yang dilakukan dengan fisik, disebut verba perilaku verbal. Perbedaan verba perilaku verbal dengan verba material yaitu verba material dilakukan dengan fisik kecuali lisan, sedangkan verba perilaku verbal dilakukan dengan lisan. Contoh verba perilaku verbal adalah berteriak, mencaci maki, bergumam, bersiul, memarahi, menertawakan, dll. Contoh:

Ketika Anda menjadi pendengar yang baik, jangan pernah

menertawakan setiap kesalahan yang dilakukan oleh si Pembicara.

(43)

perpaduan anatara ungkapan perasaan dan tindakan. Contoh verba perilaku mental antara lain menyukai, mengagumi, mencintai.

Contoh:

Andi kagum dengan kepandaian temannya dalam membacakan puisi.

3. Konjungsi Temporal

Konjungsi atau kata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan antar klausa, antar kalimat, dan antar paragraf. Adapun konjungsi temporal (waktu) adalah kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Dengan kata lain, konjungsi temporal menghubungkan waktu satu dengan waktu yang lain. Contoh konjungsi temporal misalnya: apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala.

Perhatikan kalimat berikut:

Konjungsi menurut jenisnya dibedakan menjadi tiga, yakni konjungsi antarklausa, konjungsi antarkalimat, dan konjungsi antarparagraf. Berikut penjelasan ketiga jenis konjungsi tersebut.

1) Konjungsi antarklausa adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih.

Perhatikan contoh kalimat berikut:

Dari kedua contoh di atas, terlihat bahwa konjungsi terdapat dalam satu kalimat. Itulah yang menjadi ciri konjungsi antarklausa. Konjungsi antarklausa inilah yang disebut sebagai konjungsi internal. 2) Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan satu

kalimat dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu, konjungsi ini selalu memulai satu kalimat yang baru dan huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital.

(44)

Dari contoh kalimat di atas, terlihat bahwa konjungsi digunakan untuk menghubungkan dua kalimat. Itulah yang menjadi ciri konjungsi antarkalimat. Jenis konjungsi ini disebut juga sebagai konjungsi eksternal.

3) Konjungsi antarparagraf adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan paragraf tempat konjungsi itu dipakai dengan paragraf sebelumnya. Konjungsi antarparagraf pada umumnya terletak pada awal paragraf.

Contoh:

Untuk menyajikan Luwak White Coffee yang nikmat, pertama-tama sobek pada ujung kemasannya. Selanjutnya, masukkan bubuk kopi luwak sekitar 7-8 gram ke dalam cangkir keramik. Kemudian, tambahkan gula secukupnya sesuai dengan selera kita dan tuangkan air panas ke dalam cangkir tersebut

Adapun untuk mendapatkan crema atau busa lembut berwarna cokelat keputihan di atas seduhan kopi, panaskan air yang akan digunakan untuk menyeduh tetapi jangan sampai mendidih. Setelah muncul gelembung-gelembung air sebelum mendidih, angkatlah air tersebut dan tuangkan ke dalam cangkir sampai sebatas tinggi kopi bubuk sekitar 2 cm. Aduklah campuran air dan bubuk kopi secara perlahan, lalu diamkan. Selanjutnya, tambahkan lagi air yang mendidih ke dalam cangkir hingga batas lehernya. Aduk secara perlahan lalu tutup dan diamkan selama 3-5 menit.

Kata adapun adalah kata hubung yang berfungsi menghubungkan _aragraph pertama dengan _aragraph kedua sehingga terlihat keterkaitan bahasan antarkedua _aragraph tersebut. Itulah contoh konjungsi antarparagraf.

2. Syarat dan Pilihan

Syarat dan pilihan pada teks prosedur kompleks diungkapkan dengan konjungsi yang sama, yaitu jika, apabila, atau seandainya. Syarat ditengarai dengan adanya konsekuensi yang harus kita terima jika menerima suatu keputusan. Adapun pilihan ditengarai dengan adanya dua hal atau lebih yang dapat kita pilih.

Contoh:

1) Jika Anda ingin mendapatkan rasa manis yang pas, cukup tuangkan gula sebanyak tiga sendok.

(45)

Kalimat pertama adalah jenis kalimat syarat. Jika kita menginginkan rasa yang manis, konsekuensinya harus menuangkan gula sebanyak tiga sendok. Adapun kalimat kedua adalah contoh pilihan. Kita mempunyai dua alternatif pilihan tempat untuk menyajikan kopi.

3. Kalimat Imperatif

Kalimat yang mengandung perintah disebut kalimat imperatif. Oleh karena itu, kalimat imperatif adalah kalimat yang berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu. Berikut ini contoh kalimat imperatif yang terdapat dalam teks prosedur kompleks di atas.

1) Masukkan kopi bubuk ke dalam cangkir

2) Tuangkan air panas dan aduk hingga bercampur

3) Sajikan kopi selagi panas

Untuk menyusun teks prosedur kompleks yang baik, kiranya unsur kebahasaan di atas sangat perlu untuk diperhatikan. Gunakanlah bentuk-bentuk kalimat imperatif dalam membuat langkah-langkah. Perhatikan pula penggunaan konjungsi temporal untuk menghubungkan tiap langkah-langkah prosedur. Untuk menambah kompleksitas, munculkan juga bentuk kalimat syarat dan pilihan.

Contoh Teks Prosedur Kompleks Contoh 1

Cara Efektif Berhenti Merokok

Berhenti dari kebiasaan merokok merupakan hal yang cukup sulit. Entah apa yang membuat rokok sangat diminati oleh manusia. Meskipun sudah ditulis kerugian dari merokok dikemasannya. Benda yang berbentuk silinder ini pertama kali digunakan oleh suku bangsa Indian di Amerika, untuk kepentingan ritual. Untuk kepentingan ritual? lalu kenapa rokok menjadi trend?.

Katanya rokok mempunyai beberapa keuntungan tapi masih belum biasa mengalahkan kerugian menjadi seorang perokok. Seperti, dengan Merokok katanya Mengurangi Resiko Parkinson, kemudian Nikotin membunuh kuman penyebab tuberculosis (TBC), Perokok lebih kuat dan cepat sembuh dari serangan jantung dan stroke, dan Perokok terhindar dari anemia. Selain itu beberapa orang mengatakan dengan merokok orang terlihat gaul, maco, keren, dan trendy. Terus berasap dimulut sampai paru-paru dikatakan katakan keren gitu? tidak logis.

Lalu apa kerugian merokok? Mulai dari kesehatan manusia, kesehatan kantong

(46)

polusi, menipisnya ozon bumi dan akirnya mengundang bencana. Bagaimana cara berhenti merokok?

Pertama, Konsultasi Dengan Dokter

Ini adalah cara yang paling saya sarankan, bertanyalah kepada dokter ataupun ahli kesehatan bagaimana cara berhenti merokok dengan cepat. Biasanya dokter juga memiliki resep untuk menghilangkan ketergantungan pada nikotin.

Kedua, Bantu dengan olahraga

Melakukan olahraga ringan secara rutin seperti melakukan jogging akan membantu proses berhenti merokok. Olahraga akan meningkatkan mood dan kesadaran serta meningkatkan energi dan menghilangkan stress akibat kecanduan rokok.

Ketiga, Berhenti Secara Bertahap

Untuk benar-benar lepas dari kecanduan merokok ada baiknya anda melakukannya secara bertahap. Dengan cara ini kita dapat mengkontrol pikiran masing-masing jika tubuh Anda perlahan-lahan tidak membutuhkan nikotin dari hari ke hari. Misalnya begini : jika biasanya sehari anda menghabiskan 1 bungkus rokok, maka usahakan sehari anda cukup mengkonsumsi 6 buah, kemudian 3 buah dan seterusnya hingga anda bisa benar-benar lepas dari jerat rokok.

Keempat, Dukungan dari Lingkungan

Jika anda ingin benar-benar berhenti merokok maka mintalah bantuan keluarga anda untuk mengingatkan anda. Selain keluarga peran teman-teman terdekat anda juga dapat membantu usaha anda untuk berhenti merokok.

Kelima, Sibukkan Diri Anda

Biasanya orang merokok di saat waktu senggang, dengan mencari kesibukan lain akan membuat anda lupa dengan rokok. Isi waktu anda dengan melakukan apa saja yang anda suka seperti olahraga dan berekreasi.

Mulai sekarang juga! Bulatkan tekad anda untuk berhenti merokok. Niatkan bahwa

dengan berhenti merokok anda sedang memperbaiki kualitas hidup dan kesehatan anda.

Sebenarnya faktor penentu utama keberhasilan merokok adalah dari dalam diri sendiri. Tekad yang kuat dan kesadaran akan bahaya rokok terlebih dahulu harus anda pahami untuk dapat lepas secara total dari kecanduan rokok.

Contoh 2

Cara Menyajikan Luwak White Coffee yang Tepat

(47)

nikmat, mula kopi jenis arabika sampai kopi yang telah mengalami tahap fermentasi. Tentu saja untuk menikmati kopi berkualitas tersebut tidak bisa dengan harga yang murah. Walaupun begitu, kita tidak usah kecewa. Kini kopi dalam kemasan telah banyak beredar dengan rasa yang tidak kalah nikmat, Luwak White Coffee contohnya. Untuk mendapatkan cita rasa seduan yang nikmat, kita harus menyajikan dengan tepat pula. Berikut langkah-langkah dalam menyajikan Luwak White Coffee.

1. Masukkan bubuk kopi luwak ke dalam cangkir

Untuk menyajikan Luwak White Coffee yang nikmat, pertama-tama sobek pada ujung kemasannya. Selanjutnya, masukkan bubuk kopi luwak sekitar 7-8 gram ke dalam cangkir keramik. Kemudian, tambahkan gula secukupnya sesuai dengan selera kita. Jika ingin takaran yang pas, Anda dapat memasukkan gula sebanyak tiga sendok.

2. Tuangkan air panas dan aduk hingga bercampur

Langkah selanjutnya, tuangkan air panas ke dalam cangkir tersebut. Untuk mendapatkan crema atau busa lembut berwarna cokelat keputihan di atas seduhan kopi, panaskan air yang akan digunakan untuk menyeduh tetapi jangan sampai mendidih. Setelah muncul gelembung-gelembung air sebelum mendidih, angkatlah air tersebut dan tuangkan ke dalam cangkir sampai sebatas tinggi kopi bubuk sekitar 2 cm. Aduklah campuran air dan bubuk kopi secara perlahan, lalu diamkan. Selanjutnya, tambahkan lagi air yang mendidih ke dalam cangkir hingga batas lehernya. Aduk secara perlahan lalu tutup dan diamkan selama 3-5 menit.

3. Kopi luwak siap disajikan

Referensi

Dokumen terkait

selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang dengan sabar dan tulus memberi arahan, dorongan, dan semangat pada penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis

Penelitian ini bertujuan mengetahui kelengkapan dokumen Andalalin dibandingkan ketentuan yuridis dan teknis; mengetahui kinerja lalu lintas di ruas jalan dan simpang di

Peralatan yang dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk memonitor apakah pengelolaannya terhadap piutang sudah cukup baik adalah : (a) analisa umur piutang, (b)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala gudang Perum BULOG Kota Palu, dapat diperoleh informasi bahwa penetapan tenggang waktu pemesanan selama 1 minggu dan

Pendekatan perancangan dilakukan dengan bentukan bangunan baru yang melanjutkan langgam dan bentukan bangunan historis. Pengolahan fasad, garis dan bidang horisontal

– Zat atau obat yg berasal dari tanaman a bukan tanaman, sintetis a semi sintetis yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi

Tidak dipungkiri bahwa penggunaan printer dalam suatu pekerjaan tidak selalu efektif. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan printer dalam sebuah perusahaan, seperti

Bimbingan dan konseling relijius dan etis serta semua bidang konseling secara umum membutuhkan konselor yang memiliki ketajaman matahati dan kemampuan