Pranata Pembangunan
Pertemuan 10
Pemenuhan
kebutuhan
tempat
parkir
Tujuan Instruksional Khusus
•
Mahasiswa
dapat
mengkritisi
issue
‐
issue
yang
terkait
dengan
perparkiran
berdasarkan
peraturan
yang
terkait
•
Pertumbuhan
jumlah
kendaraan
•
Ketersediaan
parkir
dalam
bangunan
publik
•
Elaborasi
Peraturan
Prinsip
•
Perparkiran
diselenggarakan
berdasarkan
prinsip
sebagai
berikut:
– kepastian hukum; – transparan;
– akuntabel; – seimbang;
Tujuan
• Perparkiran diselenggarakan dengan tujuan:
– terwujudnya pelayanan parlOr yang aman, tertib, lancar,
dan terpadu dengan pusat kegiatan dan/ atau angkutan jalan;
– terwujudnya penyelenggaraan pelayanan parkir yang layak
sesuai dengan asas umum pemerintahan yang baik;
– terpenuhinya penyelenggaraan parkir yang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang‐undangan;
– terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum dalam
penyelenggaraan perparkiran;
– terwujudnya tertib lalu lintas dan angkutan jalan; dan
– Terwujud nya transparansi penerimaan pendapatan asIi
Parkir
di
RMJ
• Fasilitas Par,kir di Ruang Milik Jalan
– Penggunaan ruang milik jalan untuk fasilitas parkir
hanya dapat diselenggarakan di jalan kolektor dan jalan lokal berdasarkan kawasan (zoning)
pengendalian parkir.
– Penggunaan sebagaimana Gubernur. ruang milik jalan
untuk dimaksud pada ayat (1), fasilitas parkir ditetapkan oleh
– Penggunaan ruang milik jalan untuk fasilitas parkir
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat
Posisi
•
Fasilitas
parkir
terdiri
atas:
– di luar ruang milik jalan
• gedung parkir murni;
• gedung parkir pendukung;
• pelataran
I
taman parkir murni; danl atau
• pelataran
I
taman parkir pendUkung.
Persyaratan
•
Penyediaan fasilitas parkir harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
– Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); – Keselamatan dan kelancaran lalu lintas;
– Keamanan dan keselarnatan pengguna parkir; – Kelestarian lingkungan;
– Kemudahan bagi penggunajasa parkir; – Aksesibilitas penyandang disabilitas; dan
Ketentuan
Teknis
• Bangunan parkir yang menggunakan ramp spiral,
diperkenankan maksimal 5 lantai dan atau kapasitas
penampungan sebanyak 500 sampai dengan 600 mobil, kecuali apabila menggunakan ramp lurus.
• Kelonggaran ketentuan ayat (1) Pasal ini, dapat
diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah dengan
mempertimbangkan kepadatan/intensitas kendaraan setempat serta keserasian bangunan.
• Dalam menghitung kapasitas bangunan parkir
Ketentuan
Teknis
• Tinggi minimal ruang bebas struktur (headroom)
adalah 2,25 m.
• Setiap lantai ruang parkir yang berbatasan
dengan ruang luar harus diberi dinding
pengaman (parapet) setinggi minimal 90 cm dari permukaan lantai.
• Setiap lantai ruang parkir harus memiliki sarana
transportasi dan sirkulasi vertikal untuk orang.
• Pada bangunan parkir harus disediakan sarana
Ketentuan
Teknis
• Kemiringan ramp lurus bagi jalan kendaraan pada
bangunan parkir maksimal 1 berbanding 7.
• apabila lantai parkir mempunyai sudut
kemiringan, maka sudut kemiringan tersebut maksimal 1 berbanding 20.
• Pada ramp lurus jalan satu arah pada bangunan
Ketentuan
Teknis
•
Pada
ramp
melingkar
jalan
satu
arah,
lebar
jalan
minimal
3,65
m
dan
jalan
dua
arah,
lebar
jalan
minimal
7
m
dengan
pembatasan
jalan
lebar
50
cm,
tinggi
minimal
10
cm.
•
Jari
‐
jari
tengah
ramp
melingkar
minimal
9
m
dihitung
dari
as
jalan
terdekat.
•
Setiap jalan pada ramp
melingkar harus
mempunyai ruang bebas 60
cm
terhadap
Referensi
•
Perda
DKI
No.7
tahun
1991
tentang
Bangunan