• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BATCH IV

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PENYUSUNAN DRAFT BUKU SAKU MENGENAI ALUR

PENYEDIAAN RUMAH SUSUN UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN SNVT PENYEDIAAN

PERUMAHAN PROVINSI JAWA BARAT

DISUSUN OLEH :

NAMA

: KARTIKA PRATIWI, S.T.

NIP

: 199411052019032013

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TAHUN 2019

(2)

ii

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BATCH IV

BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUPR WILAYAH IV BANDUNG

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PENYUSUNAN DRAFT BUKU SAKU MENGENAI ALUR PENYEDIAAN RUMAH SUSUN

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN SNVT PENYEDIAAN

PERUMAHAN PROVINSI JAWA BARAT

Disusun oleh :

KARTIKA PRATIWI, S.T.

199411052019032013

DISEMINARKAN PADA :

HARI

: JUMAT

TANGGAL

: 1 NOVEMBER 2019

MENTOR

Ragees Matonak Mirakelia, SH, MH

.

NIP. 197906132008022002

COACH

Dra. Ipah Saripah, M.A.

NIP. 196706041996032002

KEPALA BALAI DIKLAT PUPR

WILAYAH IV BANDUNG

Hasto A. Sapoetro, S.ST., M.T.

NIP. 196307211992031003

KEPALA PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN

FUNGSIONAL, BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA,

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Ir. Moeh Adam, MM

NIP. 196503031992031002

(3)

Kata Pengantar

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar bagi CPNS Golongan III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2018 dengan judul “Penyusunan Draft Buku Saku Mengenai Alur Penyediaan Rumah Susun Untuk Meningkatkan Pemahaman Pegawai Di Lingkungan Snvt Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat” sebagai pemenuhan tugas dalam rangkaian kegiatan pelatihan CPNS.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah membantu proses pelaksanaan aktualisasi dalam habituasi ini sehingga dapat berjalan dengan sangat baik. Ucapan terima kasih khususnya saya sampaikan kepada:

1. Ibu Ragees Matonak Mirakelia, SH, MH, selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan dan masukan selama kegiatan aktualisasi.

2. Ibu Dra. Ipah Saripah selaku Coach yang telah memberikan bimbingan dalam persiapan seminar aktualisasi.

3. Kasatker SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

4. PPK Rusun/Rusus SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat yang turut memberikan pengarahan dan masukan selama kegiatan aktualisasi.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan kegiatan aktualisasi ini. Untuk itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan kegiatan aktualisasi serta laporan ini. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...iii

DAFTAR ISI ... iv BAB I ... 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 2 1.3 Manfaat ... 3

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan ... 3

BAB II ... 5

GAMBARAN UMUM UNIT KERJA ... 5

2.1 Deskripsi Organisasi ... 5

2.2 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat ... 7

BAB III ... 9

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI ... 9

3.1 Penetapan Isu ... 9

3.2 Gagasan Pemecahan Isu ... 11

3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi ... 13

BAB IV... 17

PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI... 17

4.1 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ... 17

4.2 Realisasi Kegiatan Aktualisasi ... 17

4.3 Hambatan dan Solusi ... 24

BAB V ... 26

PENUTUP ... 26

5.1 Kesimpulan ... 26

5.2 Saran ... 26

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara memiliki peran dalam pelaksanaan kebijakan, penyelenggaraan pelayanan publik serta perekat dan pemersatu bangsa yang berlandaskan pada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seorang Aparatur Sipil Negara wajib memiliki nilai –nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Nilai-nilai dasar ANEKA ini harus diinteranalisasi dan diterapkan oleh para Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas dan kewajibannya di lingkungan kerja. Menurut Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 tahun masa percobaan.sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan landasan tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan On Job Training dan Pelatihan Dasar (Latsar) dengan tujuan menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN dan juga nila-nilai organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yaitu, iProve (Integritas, Profesional, Orientasi Misi, Visioner dan Etika-Akhlakul Kharimah).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan memberikan pelayanan publik kepada masyarakat melaui penyediaan perumahan untuk rakyat Indonesia sesuai dengan visi dan misi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu sendiri. Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan memiliki tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan perumahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan memiliki Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) sebagai pelaksana dalam penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan pengendalian program penyediaan perumahan. Adanya SNVT di bidang Penyediaan Perumahan diharapkan dapat mempercepat program serta pengawasan pembangunan rumah untuk masyarakat dan meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Salah satu tugas dan fungsi dari SNVT Penyediaan Perumahan adalah sebagai pelaksana dan pengendali dalam menyelenggarakan pembangunan rumah susun, rumah khusus maupun

(6)

2 rumah swadaya. Namun dalam pelaksanaannya, proses penyelenggaraan pembangunan perumahan masih dapat dikatakan belum berjalan optimal.

Penulis melaksanakan On the Job Training di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat sebagai Staf Teknik yang melaksanakan penyediaan rumah susun dan rumah khusus di Provinsi Jawa Barat. Selama melaksanakan On the Job Training, penulis telah melakukan environmental scanning dimana terdapat beberapa isu yang menjadi penyebab proses dalam penyediaan rumah susun di SNVT belum berjalan optimal. Adapun beberapa isu yang penulis dapatkan selama melaksanakan On the Job Training adalah minimnya koordinasi dan inisiatif pegawai SNVT dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tidak adanya kejelasan tahapan pekerjaan selama proses penyediaan rumah susun dikarenakan penanggungjawab pekerjaan yang tidak menentu dan terkesan acak, belum adanya koordinasi terkait kontrol dokumen atau pengarsipan sehingga pengarsipan dokumen tidak tersusun dan terarsip dengan baik, pemanfaatan sumber daya manusia yang belum optimal di lingkungan kerja SNVT tercermin dari pembagian tugas yang tidak merata atau tumpang tindih.

Berdasarkan beberapa isu hasil dari environmental scanning, penulis mengidentifikasi adanya penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari isu tersebut. Hasil dari identifikasi isu ini yang akan dijadikan dasar bagi penulis untuk dicarikan solusinya, yakni, berupa penggunaan media visual sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pegawai mengenai alur penyediaan rumah susun agar kegiatan penyediaan rumah susun di SNVT dapat berjalan optimal. Output media visual tersebut nantinya akan disajikan dalam bentuk buku saku sebagai rancangan aktualisasi penulis. Dengan adanya buku saku ini, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan bagi pegawai SNVT mengenai substansi dan alur penyediaan rumah susun mulai dari tahap usulan pembangunan sampai dengan tahap serah terima aset. Selain itu, penulis berharap dengan adanya buku saku ini, pegawai SNVT dapat meningkatkan komitmen mutu dalam melaksanakan tugas dan fungsi SNVT sebagai pelaksana sekaligus pengendali pembangunan rumah susun di daerah sehingga pegawai dapat meningkatkan pelayanan publik bagi masyarakat.

1.2 Tujuan

Tujuan dari rancangan aktualisasi ini adalah:

1. Sebagai salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan IIIA di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

(7)

3 2. Sebagai upaya internalisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam melaksanakan kegiatan Agenda II Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta dengan mempertimbangkan unsur Agenda III Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government.

3. Penerapan kode etik dan kode perilaku Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja. 4. Memberikan kemudahan akses informasi dan pengetahuan pegawai SNVT Penyediaan

Perumahan Provinsi Jawa Barat terkait alur penyediaan rumah susun.

5. Mendorong perubahan pada pegawai di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

6. Meningkatkan komitmen mutu pegawai SNVT dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelaksana sekaligus pengendali pembangunan rumah susun di daerah.

7. Memenuhi syarat kelulusan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

1.3 Manfaat

Rancangan Aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Sebagai masukan bagi unit organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai terkait alur penyediaan rumah susun sehingga tugas dan fungsi kerja pegawai dapat berjalan optimal. 2. Sebagai bahan untuk meningkatkan komitmen mutu pegawai SNVT dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelaksana sekaligus pengendali pembangunan rumah susun di daerah.

3. Sebagai bahan bagi peserta latsar untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai tugas, fungsi, dan alur penyediaan rumah susun yang diselenggarakan oleh unit kerja tempat peserta melaksanakan aktualisasi.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan yang menjadi cakupan aktualisasi yaitu:

1. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di di tempat On The Job Training penulis yaitu SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2. Mencakup isu atau masalah yang terdapat pada lingkungan kerja SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

3. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi melibatkan pegawai di lingkungan unit kerja SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

(8)

4 4. Kegiatan aktualisasi ini merupakan kegiatan nyata yang akan dilaksanakan selama 30 hari kerja terhitung tanggal 17 September 2019 sampai dengan tanggal 28 Oktober 2019 berdasarkan kalender Pelatihan Dasar CPNS formasi tahun 2018 oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

5. Kegiatan aktualisasi mencakup penyusunan buku saku mengenai alur penyediaan rumah susun di lingkungan SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

(9)

5

BAB II

GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Organisasi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan memiliki tugas dalam menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sesuai dengan yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2015.

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan melaksanakan fungsi yaitu: a. perumusan kebijakan di bidang penyelenggaran penyediaan perumahan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi penyediaan rumah umum, rumah khusus, dan rumah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah;

c. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan perumahan; d. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan

penyediaan perumahan;

e. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan;

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; g. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Sejalan dengan Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019 dan arah kebijakan pembangunan perumahan dalam mendukung perumahan rakyat Indonesia yang berdaulat dan mandiri melalui terpenuhinya akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap hunian yang layak, maka Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menetapkan Visi, yaitu; “Setiap Orang/Keluarga/Rumah Tangga Indonesia Menempati Rumah Yang Layak Huni”. Sedangkan misi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan yang merupakan rumusan upaya-upaya yang akan dilaksanakan selama periode Renstra 2015–2019 dalam mencapai visi serta mendukung upaya pencapaian target pembangunan nasional, berdasarkan mandat yang diemban oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja, amanat RPJMN tahap ketiga serta perubahan kondisi lingkungan strategis yang dinamis adalah sebagai berikut :

(10)

6 1. Meningkatkan iklim yang kondusif dalam kebijakan penyediaan perumahan;

2. Mempercepat penyediaan dan pembangunan perumahan rakyat yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas yang memadai untuk mendukung layanan infrastruktur dasar dan hunian yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’;

3. Mempercepat penyediaan perumahan dan pembangunan infrastruktur perumahan rakyat secara terpadu dari pinggiran didukung pemanfaatan teknologi dan industri konstruksi yang berkualitas untuk pembangunan perumahan dalam rangka keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan Negara, dan daerah pasca bencana/konflik dan kawasan maritim/nelayan dalam kerangka NKRI;

4. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya perumahan secara optimal;

5. Meningkatkan koordinasi dan kelembagaan pelaksanaan kebijakan pembangunan perumahan melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya dalam pembangunan perumahan.

Adapun sasaran program perumahan mengacu pada RPJMN dan Renstra Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Tahun 2015-2019, yaitu:

1) Meningkatnya pengembangan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan, penyusunan kebijakan, program dan anggaran, kerjasama, data dan informasi serta evaluasi kinerja pengembangan perumahan;

2) Terlaksananya pembangunan 550.000 unit satuan rumah susun yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas pendukungnya;

3) Terlaksananya pembangunan 50.000 unit rumah khusus di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan negara, daerah pasca bencana/konflik dan kawasanmaritim/nelayan;

4) Terwujudnya keswadayaan masyarakat untuk peningkatan kulitas dan pembangunan rumah/hunian yang layak bagi 1.750.000 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam lingkungan yang aman, sehat, teratur dan serasi;

5) Meningkatnya pembinaan dan pengembangan rumah umum dan komersial; 6) Terlaksananya fasilitasi bantuan PSU rumah umum sebanyak 676.950 unit;

7) Terselenggaranya pencadangan tanah dan pembangunan rumah susun melalui penyertaan modal Negara untuk Perum Perumnas;

8) Terfasilitasinya pengelolaan rumah susun sewa bagi MBR yang dilaksanakan oleh BUMN. 9) Terlaksananya pembangunan 550.000 unit satuan rumah susun yang dilengkapi dengan

(11)

7 10) Terlaksananya pembangunan 50.000 unit rumah khusus di kawasan tertinggal, kawasan

perbatasan negara, daerah pasca bencana/konflik dan kawasan maritim/nelayan;

11) Terwujudnya keswadayaan masyarakat untuk peningkatan kulitas dan pembangunan rumah/hunian yang layak bagi 1.750.000 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam lingkungan yang aman, sehat, teratur dan serasi;

12) Meningkatnya pembinaan dan pengembangan rumah umum dan komersial; 13) Terlaksananya fasilitasi bantuan PSU rumah umum sebanyak 676.950 unit;

14) Terselenggaranya pencadangan tanah dan pembangunan rumah susun melalui penyertaan modal Negara untuk Perum Perumnas;

15) Terfasilitasinya pengelolaan rumah susun sewa bagi MBR yang dilaksanakan oleh BUMN.

2.2 SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan memiliki Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT), di antaranya SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Sebagaimana visi yang ditetapkan dalam Renstra Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR 2015-2019, yaitu “Setiap orang/ keluarga/ rumah tangga Indonesia menempati rumah yang layak huni” untuk mengurangi backlog hunian maupun kepemilikan dan rumah tidak layak huni. maka yang menjadi tugas dari Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat sebagai perpanjangan tangan dari Ditjen Penyediaan Perumahan adalah untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pengendalian program Penyediaan Perumahan agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat sehingga dapat bermanfaat secara optimal. Secara garis besar, lingkup pembinaan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat mencakup Penyusunan Perencanaan Penyediaan Rumah Susun, Pemberdayaan Perumahan Swadaya dan Penyediaan Rumah Khusus.

Fungsi Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:

a. Peningkatan koordinasi antara pemerintah pusat maupun dinas Provinsi Jawa Barat sehingga tercapainya output yang efektif dan efisien;

b. Penyiapan pelaksanaan kegiatan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan; c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan perencanaan dan pengendalian program bidang

(12)

8 d. Pembangunan perumahan di Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari pengaruh tantangan dan isu-isu strategis di tingkat nasional yang dihadapi oleh Direktorat Penyediaan Perumahan.

Adapun tantangan dan isu-isu strategis pembangunan bidang Penyediaan Perumahan adalah:

a. Masih tingginya keluarga yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan kawasan kumuh.

b. Masih tingginya jumlah backlog di Indonesia;

c. Lemahnya koordinasi dan kelembagaan selama proses pembangunan fisik;

d. Ketidakjelasan pembagian peran dan kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah; e. Lemahnya koordinasi dan sinkronisasi antar pelaku pembangunan perumahan;

f. Belum optimalnya pemberdayaan dan peningkatan kapasitas bagi pemangku kepentingan;

g. Lemahnya pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan pembangunan perumahan belum maksimal.

(13)

9

BAB III

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 Penetapan Isu

Penetapan isu dilakukan dengan metode environmental scanning dimana isu diidentifikasi melaui proses observasi serta analisa tugas dan fungsi pokok di unit kerja selamat masa On the Job Training. Proses identifikasi isu dapat dijabarkan dalam tabel dibawah ini:

No Isu/ Masalah Penyebab Dampak

Kaitan dengan Agenda III 1. Belum adanya koordinasi untuk pengarsipan dokumen-dokumen administrasi di SNVT.

Tidak adanya media atau peran ‘document control’ untuk sistem pengarsipan seluruh administrasi di SNVT.

Terjadi miskomunikasi antar pegawai karena banyak dokumen yang tercecer dan tidak tersusun dengan rapi baik antar divisi maupun di internal divisi. Manajemen ASN, Whole of Government. 2. Minimnya inisiatif dan koordinasi antar pegawai SNVT selama proses penyelenggaraan penyediaan rumah susun. Kurangnya pemahaman pegawai SNVT mengenai substansi, alur penyediaan rumah susun serta tugas dan fungsi masing-masing pegawai.

Terjadinya

miskomunikasi antar pihak internal maupun pihak eksternal (kontraktor/ konsultan) dalam proses penyelenggaraan penyediaan rumah susun. Manajemen ASN, Whole of Government. 3. Dokumen lelang pengadaan yang dikumpulkan ke BP2JK mengalami revisi berkali-kali. Verifikator dokumen lelang tidak sama dan setiap verifikator memiliki standar format yang berbeda dalam memeriksa dokumen. Terhambatnya proses penyelenggaraan penyediaan rumah susun. Pelayanan Publik, Whole of Government.

(14)

10 Dari beberapa isu di atas dapat dilakukan penapisan isu untuk menentukan Core Issue yang akan diangkat untuk menjadi isu utama dalam rancangan aktualisasi, yaitu dengan menggunakan metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan (APKL). Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Metode APKL ini menggunakan teknik scoring dalam penetapan prioritas isu. Penetapan nilai untuk setiap isu didasarkan pada diskusi yang melibatkan atasan/ PPK Rumah Susun di lingkungan SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang

menjadi pembicaraan orang banyak. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.

No Isu/ Masalah A P K L Total

1. Belum adanya koordinasi untuk pengarsipan dokumen-dokumen administrasi di SNVT.

4 4 4 4 16

2. Minimnya inisiatif dan koordinasi antar pegawai SNVT selama proses penyelenggaraan

penyediaan rumah susun.

5 5 4 4 18

3. Dokumen lelang

pengadaan yang disubmit ke BP2JK mengalami revisi berkali-kali.

4 4 3 4 15

Tabel 3. 2 Analisis Isu Dengan Metode APKL

Berdasarkan Analisis APKL yang telah dilaksanakan pada tabel 3.2, terlihat bahwa isu mengenai “Minimnya inisiatif dan koordinasi antar pegawai SNVT selama proses

(15)

11 penyelenggaraan penyediaan rumah susun” memiliki perangkat tertinggi dengan skor APKL sebesar 18 poin dengan penjelasan sebagai berikut:

Kriteria Deskripsi Terkait Isu

Aktual 5 – Isu dinilai selalu menjadi pembicaraan utama pada setiap rapat internal Divisi Rusun maupun Rakor bulanan SNVT dan diharapkan isu tersebut dapat diselesaikan.

Problematik 5 – Isu dapat menimbulkan dampak negatif berupa miskoordinasi dan

tumpang tindih pekerjaan antar pegawai SNVT dalam melaksanakan tugas dan fungsi kerja akibat kurangnya pemahaman terhadap substansi mengenai penyelenggaraan penyediaan rumah susun.

Kekhalayakan 4 – Isu dinilai akan memberikan dampak bagi orang banyak apabila tidak diselesaikan.

Kelayakan 4 – Isu layak untuk dicarikan solusi dan penyelesaiannya.

Tabel 3.3 Penjelasan Analisis APKL terhadap Keterkaitannya dengan Skoring pada Isu Utama

Berdasarkan penjelasan analisis metode APKL diatas dapat disimpulkan bahwa isu atau masalah yang memiliki pengaruh paling signifikan serta layak untuk diselesaikan dan dicarikan solusinya adalah isu mengenai “Minimnya Inisiatif dan Koordinasi Antar Pegawai SNVT Dalam Penyelenggaraan Penyediaan Rumah Susun” dengan jumlah score 18.

3.2 Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan identifikasi dan penapisan isu dengan metode APKL pada tabel 3.1 dan tabel 3.2, perlu dianalisa kembali penyebab terjadinya isu tersebut. Hasil dari metode APKL menunjukkan bahwa isu yang paling signifikan adalah isu mengenai “Minimnya inisiatif dan koordinasi antar pegawai SNVT dalam penyelenggaraan penyediaan rumah susun”. Penyebab dari isu atau masalah tersebut dapat terjadi karena kurangnya pemahaman pegawai SNVT mengenai substansi dan alur penyediaan rumah susun serta tugas fungsi masing-masing pegawai. Berdasarkan identifikasi isu dan penyebab tersebut, maka gagasan pemecahan masalah yang penulis usulkan adalah dengan Penyusunan Draft Buku Saku

Mengenai Alur Penyediaan Rumah Susun Untuk Meningkatkan Pemahaman Pegawai di Lingkungan SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

Buku saku mengenai alur penyediaan rumah susun di lingkungan SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat ini nantinya akan disusun secara ringkas dan sistematis dengan memuat rincian alur penyediaan rumah susun, deskripsi kegiatan yang dilakukan, landasan hukum atau peraturan yang berlaku, dokumen yang dibutuhkan, serta tugas dan

(16)

12 fungsi stakeholder yang terlibat dalam setiap tahapannya. Buku Saku ini diharapkan dapat menjadi media untuk meningkatkan pemahaman pegawai mengenai alur penyediaan rumah susun sehingga dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan kinerja pegawai dalam berkoordinasi dengan pihak internal maupun eksternal.

(17)

3.3 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat

Isu yang Diangkat : Minimnya inisiatif dan koordinasi antar pegawai SNVT dalam penyelenggaraan penyediaan rumah susun.

Gagasan Pemecahan Isu : Draft Buku Saku Mengenai Alur Penyediaan Rumah Susun Untuk Meningkatkan Pemahaman Pegawai di Lingkungan SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

Tabel 3.4 Matriks Rancangan Kegiatan Penyusunan Draft Buku Saku Mengenai Alur Penyediaan Rumah Susun Untuk Meningkatkan Pemahaman Pegawai di Lingkungan SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 1. Melakukan identifikasi dan analisa awal terkait alur penyediaan rumah susun di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat. a. Melakukan konsultasi dengan atasan/ PPK dan rekan kerja mengenai alur penyediaan rumah susun di SNVT. Arahan mengenai alur penyediaan rumah susun secara garis besar.  Etika Publik Menerapkan etika dalam berkonsultasi dan berkoordinasi dengan atasan maupun rekan kerja.

Akuntabilitas

Penjelasan terkait alur teknis dan alur

penyediaan rumah susun yang dapat dipertanggungjawabkan . Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya perumahan secara optimal. Visioner; Etika-Akhlakul Karimah Integritas; Profesional 2. Mempelajari literatur dan data mengenai alur penyediaan rumah susun di SNVT Penyediaan Perumahan a. Mengumpulkan dan mempelajari literatur serta kebijakan terkait alur penyediaan rumah susun. b. Melakukan konsultasi dengan Alur penyediaan rumah susun sesuai dengan landasan hukum yang berlaku.  Nasionalisme Menjadikan Undang Undang dan peraturan yang berlaku sebagai landasan hukum.  Etika Publik Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan perumahan. Integritas; Profesional

(18)

14 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 Provinsi Jawa Barat. atasan/ PPK mengenai peraturan dan landasan hukum yang berlaku terkait penyediaan rumah susun. Menerapkan etika dalam berkonsultasi dengan atasan.  Akuntabilitas

Penjelasan terkait alur penyediaan rumah susun sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.

Etika-Akhlakul Karimah 3 Menyesuaikan alur penyediaan rumah susun dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku. a. Melakukan pengecekkan kesesuaian alur penyediaan rumah susun dengan peraturan/ aspek legal yang berlaku. Konsep alur kegiatan penyediaan rumah susun yang sudah sesuai dengan aspek legal yang berlaku.

Akuntabilitas

Alur penyediaan rumah susun yang dapat dipertanggungjawabkan karena sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Komitmen Mutu Pengecekkan peraturan sehingga menghasilkan data yang sinkron dan valid. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan perumahan. Etika-Akhlakul Karimah Integritas; Profesional 4. Membuat skema untuk konten draft buku saku secara garis besar.

a. Mencari referensi desain buku saku. b. Merancang

konsep desain

draft buku saku.

c. Membuat draft daftar isi untuk konten buku saku.

Outline dan

konsep draft buku saku.

Komitmen Mutu Pencarian referensi untuk mengahasilkan buku saku yang berkualitas.

Akuntabilitas Konten buku dapat dipertanggungjawabkan Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan Visioner; Etika-Akhlakul Karimah; Integritas 5. Melakukan penyusunan draft buku saku sesuai

a. Melakukan konsultasi dengan mentor,

atasan/PPK dan

Draft buku saku

mengenai alur penyediaan rumah

Komitmen Mutu Buku saku dirancang dengan penyajian yang menarik. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang Visioner Integritas

(19)

15 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 dengan outline yang telah dibuat.

rekan kerja mengenai outline buku saku; daftar isi, sistematika penulisan, urutan pembahasan, dan lain-lain. b. Layouting dan penyusunan isi buku. susun yang informatif.  Akuntabilitas Informasi yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan . penyelenggaraan penyediaan perumahan. Orientasi Misi Profesional 6. Sosialisasi usulan

draft buku saku dan

permintaan umpan balik.

a. Menginformasikan usulan draft buku saku kepada atasan/PPK dan pegawai SNVT. b. Permintaan

umpan balik dari mentor, atasan/ PPK, dan pegawai SNVT terkait buku saku.

Saran atau umpan balik dari atasan/ PPK, pegawai dan mentor mengenai

draft buku saku

untuk

disempurnakan kembali.

Akuntabilitas

Informasi di dalam draft buku saku harus dapat dipertanggungjawabkan

Etika Publik

Etika mengenai cara berkomunikasi dan meminta umpan balik dari mentor, atasan, maupun rekan kerja.

Pelayanan Publik Mengimplementasikan prinsip partisipatif pegawai di SNVT untuk mendapatkan umpan balik berupa perbaikan

draft buku saku.

Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya perumahan secara optimal. Etika-Akhlakul Karimah; Profesional; Integritas

7. Finalisasi draft buku saku dan publikasi.

a. Mengimplementasi kan saran dan hasil umpan balik dari mentor, atasan/PPK dan

Draft buku saku

final mengenai alur penyediaan rumah susun yang informatif sebagai

Komitmen Mutu Informasi dan konten buku hasil perbaikan untuk meningkatkan kualitas. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan Profesional; Integritas; Orientasi Misi.

(20)

16 No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi

Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7

rekan kerja pada buku saku. b. Proses cetak draft

buku saku dan publikasi di SNVT.

output kegiatan

aktualisasi.

Akuntabilitas

Perbaikan atas kinerja dan berorientasi pada hasil.  Pelayanan Publik Melayani keperluan organisasi.  Anti Korupsi Transparansi terhadap anggaran pada proses cetak dan publikasi.

penyediaan perumahan; Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

(21)

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

4.1 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan Aktualisasi ini dilaksanakan selama 30 hari kerja mulai tanggal 17 September 2019 sampai dengan tanggal 28 Oktober 2019 dengan rencana jadwal kegiatan sebagai berikut:

4.2 Realisasi Kegiatan Aktualisasi

Pada beberapa kegiatan penulis melaksanakan jadwal aktualisasi sesuai dengan rencana. Namun, terdapat beberapa penyesuaian di tahap penyusunan draft buku saku dikarenakan adanya tugas dan tanggung jawab yang penulis laksanakan di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Berikut penulis jabarkan rencana dan realisasi kegiatan aktualisasi: 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 3 5 6 Tanggal

4 Membuat skema untuk konten buku saku secara garis besar.

Finalisasi draft buku saku. 7

Melakukan identifikasi dan analisa awal terkait alur penyediaan rumah susun di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat. 1

Menyesuaikan mekanisme penyediaan rumah susun dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

2

Mempelajari literatur dan data mengenai alur penyediaan rumah susun di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

No Kegiatan

Penyusunan buku saku alur penyediaan rumah susun. Publikasi dan sosialisasi usulan draft buku saku dan permintaan umpan balik.

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

7 Finalisasi draft buku saku. 6

Publikasi dan sosialisasi usulan draft buku saku dan permintaan umpan balik. 3

Menyesuaikan mekanisme penyediaan rumah susun dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku. 4

Membuat skema untuk konten buku saku secara garis besar.

5 Penyusunan buku saku alur penyediaan rumah susun.

No Kegiatan

1

Melakukan identifikasi dan analisa awal terkait alur penyediaan rumah susun di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

2

Mempelajari literatur dan data mengenai alur penyediaan rumah susun di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

Tanggal

4.1 Tabel Rencana Kegiatan Aktualisasi

(22)

18

Kegiatan I

Melakukan identifikasi dan analisa awal terkait alur penyediaan rumah susun di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan I dilaksanakan selama tiga hari dimulai dari tanggal 17 September 2019 sampai dengan tanggal 19 September 2019. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan pada Kegiatan I adalah sebagai berikut:

a. Melakukan konsultasi dengan atasan/ PPK dan rekan kerja mengenai alur penyediaan rumah susun di SNVT.

Selama melaksanakan tahapan kegiatan ini, PPK beserta rekan kerja mendukung kegiatan aktualisasi penulis dengan memberikan masukan berupa ruang lingkup pembahasan mengenai Alur Penyediaan Rumah Susun. PPK Rumah Susun memberikan masukan terkait ruang lingkup buku saku. Beliau menyarankan kepada penulis agar arah konten buku saku berupa substansi dasar yang perlu diketahui terlebih dahulu oleh para pegawai di SNVT. Selain itu PPK Rumah Susun juga memberikan beberapa literatur yang dapat dijadikan bahan penyusunan buku saku.

Kegiatan II

Mempelajari literatur dan data mengenai alur penyediaan rumah susun di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan II dilaksanakan selama enam hari kerja dimulai dari tanggal 20 September 2019 sampai dengan tanggal 27 September 2019. Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan pada Kegiatan II adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan dan mempelajari literatur serta kebijakan terkait alur penyediaan rumah susun.

b. Melakukan konsultasi dengan atasan/ PPK mengenai peraturan dan landasan hukum yang berlaku terkait penyediaan rumah susun.

(23)

19 Selama melaksanakan kegiatan studi literatur, penulis banyak berkonsultasi dengan atasan/PPK dan juga rekan kerja mengenai peraturan dan kebijakan yang mengatur tentang alur penyediaan rumah susun mengingat landasan hukum (aspek legal) mengenai rumah susun sangat banyak. PPK Rumah Susun mengarahkan penulis untuk mempelajari beberapa peraturan yang mendasari proses atau alur penyediaan rumah susun diantaranya:

Undang Undang Nomor 1 Tahun 2011

Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun

Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2018

Tentang Pembangunan Rumah Susun Khusus pada Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama

Peraturan Menteri PUPR Nomor 01/PRT/M/2018

Tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun

Peraturan Menteri PUPR Nomor 01/PRT/M/2019

Tentang Tata Cara Pengajuan Usulan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun Khusus pada Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama

Kegiatan III

Menyesuaikan alur penyediaan rumah susun dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

Kegiatan III dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 23 September 2019 sampai dengan 27 September 2019 bersamaan dengan pelaksanaan Kegiatan II karena memang kegiatan ini dapat dijalankan secara paralel. Adapun tahapan kegiatan selama melaksanakan Kegiatan III ini adalah sebagai berikut:

(24)

20 a. Melakukan pengecekkan kesesuaian alur penyediaan rumah susun dengan peraturan/

aspek legal yang berlaku.

Selama melaksanakan tahapan kegiatan ini, penulis banyak membaca literatur terkait alur penyediaan rumah susun sesuai dengan referensi dan bahan yang telah diberikan oleh PPK. Selain itu, penulis juga melakukan pengecekkan kesesuaian alur penyediaan rumah susun dengan peraturan dan kebijakan yang masih berlaku, apakah ada revisi atau pembaharuan mengenai landasan hukum di setiap tahapannya sehingga penulis akan mendapatkan aspek legal yang valid setelah melaksanakan tahapan kegiatan ini.

Kegiatan IV

Membuat skema untuk konten draft buku saku secara garis besar.

Kegiatan IV dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 25 September 2019 sampai dengan 27 September 2019. Kegiatan IV dilaksanakan secara paralel bersamaan dengan Kegiatan II dan Kegiatan III karena Kegiatan IV masih memungkinkan untuk dilaksanakan selama kegiatan studi literatur berjalan. Adapun tahapan kegiatan selama melaksanakan Kegiatan IV adalah sebagai berikut:

a. Mencari referensi desain buku saku. b. Merancang konsep desain draft buku saku. c. Membuat draft daftar isi untuk konten buku saku.

Gambar 4. Proses pembuatan skema draft buku saku

(25)

21 Selama melaksanakan Kegiatan IV, penulis mencari referensi desain dan konsep buku saku yang dapat diaplikasikan pada output draft buku saku penulis. Selain itu, penulis juga mulai membuat kerangka atau skema untuk isi draft buku saku secara garis besar sesuai dengan arahan dari PPK Rusun SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat. Garis besar konten buku saku tersebut dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu, (i) Latar Belakang, (ii) Aspek Legal/ Dasar Hukum, (iii) Proses dan Bagan Alur Penyediaan Rumah Susun, (iv) Lampiran. Garis besar atau skema tersebut yang nantinya penulis jadikan panduan dalam penyusunan substansi draft buku saku.

Kegiatan V

Melakukan penyusunan draft buku saku sesuai dengan outline yang telah dibuat.

Kegiatan V merupakan kegiatan yang membutuhkan durasi lebih lama dibandingkan dengan kegiatan lain. Kegiatan V dilaksanakan selama 19 (sembilan belas) hari dari mulai tanggal 30 September 2019 sampai dengan tanggal 24 Oktober 2019. Dalam melaksanakan Kegiatan V terdapat ketidaksesuaian jadwal kegiatan terhadap rencana karena penulis harus menjalankan tugas dinas luar yang memakan waktu sekitar 5 (lima hari) yaitu di tanggal 9-12 Oktober 2019 dan di tanggal 16-17 Oktober 2019. Adapun tahapan kegiatan selama penulis melaksanakan Kegiatan V adalah sebagai berikut:

a. Melakukan konsultasi dengan mentor, atasan/PPK dan rekan kerja mengenai outline buku saku; daftar isi, sistematika penulisan, urutan pembahasan, dan lain-lain.

b. Layouting dan penyusunan isi buku.

(26)

22 Selama melaksanakan Kegiatan V, penulis mengolah konsep substansi, alur dan layout buku saku agar mudah dimengerti dan informatif. Penulis juga beberapa kali meminta masukan kepada rekan kerja, atasan/PPK dan mentor selama menyusun isi buku saku.

Kegiatan VI

Sosialisasi usulan draft buku saku dan permintaan umpan balik.

Kegiatan VI dilaksanakan selama satu hari yaitu pada tanggal 25 Oktober 2018. Adapun tahapan kegiatan selama penulis melaksanakan Kegiatan IV adalah sebagai berikut:

a. Menginformasikan usulan draft buku saku kepada atasan/PPK dan pegawai SNVT. Gambar 6. Output Kegiatan Aktualisasi; Draft Buku Saku

(27)

23 b. Permintaan umpan balik dari mentor, atasan/ PPK, dan pegawai SNVT terkait buku saku.

Dalam kegiatan sosialisasi draft buku saku, terdapat beberapa umpan balik dan masukan dari atasan/PPK Rusun dan rekan kerja sehingga dapat menjadi bahan perbaikan untuk finalisasi draft buku saku. Masukan atau umpan balik hasil dari sosialisasi tersebut diantaranya:

 Sistematika penulisan buku saku tidak perlu dibagi dengan Bab di tiap bagiannya.

 Alur dan urutan buku diperbaiki agar lebih runut dan sistematis.

 Tambahkan Profil Rusun SNVT Jabar pada lampiran mengingat buku saku ini masih diperuntukkan di ruang lingkup SNVT.

 Proses lelang pada tahapan pelaksanaan tidak perlu terlalu detail.

 Bagan Alur dibuat secara proses dan secara stakeholder.

 Tambahkan format contoh dokumen di bagian lampiran.

 Alur serah terima dijelaskan secara singkat saja berupa poin-poin.

 Dijelaskan kelengkapan berkas ketika proses serah terima aset.

 Dijelaskan peran SNVT ketika proses PHO sampai dengan FHO di bagian serah terima aset.

Umpan balik hasil dari kegiatan sosialisasi dijadikan sebagai bahan perbaikan bagi penulis untuk diimplementasikan guna menyempurnakan isi buku saku.

Kegiatan VII

Finalisasi draft buku saku dan publikasi.

Kegiatan VII dilaksanakan selama 3 (tiga) hari yaitu pada tanggal 28 Oktober 2019 dan 30 Oktober 2019. Kegiatan VII dilakukan tidak sesuai dengan rencana jadwal kegiatan karena terdapat perpanjangan waktu untuk seminar kegiatan aktualisasi sehingga penulis

(28)

24 memanfaatkan waktu tersebut untuk menyempurnakan isi buku. Adapun tahapan kegiatan pada Kegiatan VII adalah sebagai berikut:

a. Mengimplementasikan saran dan hasil umpan balik dari mentor, atasan/PPK dan rekan kerja pada buku saku.

b. Proses cetak draft buku saku dan publikasi di SNVT.

Selama melaksanakan Kegiatan VII, penulis melaksanakan penyempurnaan pada draft buku saku sesuai dengan umpan balik dan masukan yang penulis dapatkan baik itu dari mentor, atasan/PPK, maupun rekan kerja untuk selanjutnya draft buku saku tersebut akan dicetak dan diperbanyak sebagai output dari hasll pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini.

4.3 Hambatan dan Solusi

Selama melaksanakan kegiatan aktualisasi, penulis memiliki beberapa hambatan diantaranya: 1. Penulis merasa kesulitan dalam merangkum seluruh informasi pada tahapan kegiatan

studi literatur karena banyaknya peraturan dan kebijakan yang harus dipelajari. 2. Terdapat pergantian pimpinan (Kasatker dan PPK) di SNVT Penyediaan Perumahan

Provinsi Jawa Barat sehingga pimpinan yang baru menugaskan penulis untuk mendampingi dalam melakukan pengawasan proyek-proyek rumah susun yang sedang berlangsung di Jawa Barat. Hal ini tentu menyebabkan adanya ketidaksesuaian jadwal rencana dan realisasi kegiatan.

3. Padatnya kesibukan pimpinan terutama PPK setelah pergantian tersebut sehingga proses konsultasi sedikit sulit untuk dilaksanakan.

Adapun solusi dari hambatan-hambatan selama melaksanakan kegiatan aktualisasi di SNVT Penyediaan Perumaha Provinsi Jawa Barat dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Berkonsultasi dengan atasan/PPK, rekan kerja dan mentor terkait literatur pokok Alur Penyediaan Rumah Susun dan meminta referensi literatur untuk dijadikan bahan studi penulis kepada atasan/PPK atau rekan kerja.

(29)

25 2. Melakukan penyesuaian alokasi waktu pengerjaan kegiatan pada hari-hari berikutnya, serta memanfaatkan hari libur untuk mengejar ketertinggalan realisasi dengan rencana.

3. Memanfaatkan fasilitas email dan pesan singkat seperti whatsapp sebagai media asistensi kepada atasan/PPK.

(30)

26

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Belum adanya media informatif yang dapat dijadikan pegawai di SNVT untuk memahami lebih dalam mengenai proses Alur Penyediaan Rumah Susun sehingga setelah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini diharapkan draft Buku Saku mengenai Alur Penyediaan Rumah Susun ini dapat:

 Memberikan kemudahan akses informasi dan pengetahuan pegawai SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat terkait alur penyediaan rumah susun.

 Mendorong perubahan pada pegawai di SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

 Meningkatkan komitmen mutu pegawai SNVT dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai pelaksana sekaligus pengendali pembangunan rumah susun di daerah.

 Menginternalisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tercantum dalam Agenda II Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) serta dengan mempertimbangkan unsur Agenda III Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government dalam melaksanakan tugas dan fungsi kerja sehari-hari.

5.2 Saran

Penulis mengharapkan untuk mendapatkan dukungan dari SNVT terkait publikasi buku saku secara menyeluruh agar kegiatan aktualisasi penulis dapat bermanfaat secara optimal.

(31)

27

(32)

28

(33)

29

Gambar

Tabel 3. 1 Identifikasi Isu, Penyebab, Dampak dan Keterkaitan Dengan Agenda III
Tabel 3. 2 Analisis Isu Dengan Metode APKL
Tabel 3.3 Penjelasan Analisis APKL terhadap Keterkaitannya dengan Skoring pada Isu Utama  Berdasarkan penjelasan analisis metode APKL diatas dapat disimpulkan bahwa isu  atau masalah  yang memiliki  pengaruh  paling  signifikan  serta  layak  untuk diseles
Tabel 3.4 Matriks Rancangan Kegiatan Penyusunan Draft Buku Saku Mengenai Alur Penyediaan Rumah Susun Untuk  Meningkatkan Pemahaman Pegawai di Lingkungan SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi yang dikembangkan pada penelitian ini, dapat digunakan untuk melakukan simulasi Monte Carlo pada penjadwalan proyek, dengan hasil yang tidak jauh berbeda dengan luaran dari

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Calon

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan kerja magang

Kesimpulan dari penelitian Putz-Bankuti et al ini yaitu terdapat hubungan signifikan dari 25(OH)D dengan derajat disfungsi hati dan memberi kesan bahwa rendahnya kadar

Permasalahan yang lam yaitu tentang kemampuan individu dalam melakukan kerjasama dengan orang lain, kerjasama yang dimaksud yaitu sejauh mana individu mampu atau dapat

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,