• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EKSPERIMENTAL KENDALI EROSI LERENG DENGAN TEKNOLOGI LAPISAN PENUTUP SERAT JERAMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI EKSPERIMENTAL KENDALI EROSI LERENG DENGAN TEKNOLOGI LAPISAN PENUTUP SERAT JERAMI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EKSPERIMENTAL KENDALI EROSI LERENG DENGAN

TEKNOLOGI LAPISAN PENUTUP SERAT JERAMI

Abdul Rivai Suleman1, Muhammad Saleh Pallu2, Johannes Patanduk3 dan Tri Harianto4 1

Mahasiswa Program Studi Doktor Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Email: rivai.suleman@yahoo.co.id

2Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Email: salehpallu@hotmail.com

3

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Email: patandukjohn@yahoo.com

4Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Email: triharianto@ymail.com

ABSTRAK

Lahan berlereng memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dalam kendali erosi, semakin curam lereng, maka jumlah butir tanah yang terpercik akibat tumbukan butiran hujan akan semakin banyak. Masalah ini menyebabkan hilangnya stabilitas lereng tanah akibat perubahan-perubahan fisik tanah. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengkaji sifat fisik dan mekanis tanah terhadap karakteristik erosi pada lahan berlereng yang diberi lapisan penutup berupa serat jerami padi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji karakteristik erosi lereng pada berbagai kriteria hujan seperti hujan normal, hujan lebat dan hujan sangat lebat dengan menggunakan “ Rainfall Simulator “ dengan model “ Constant Head “, mengkaji tingkat laju erosi lereng pada lapisan tanah, baik pada kondisi tanpa lapisan penutup maupun dengan lapisan penutup, dan melakukan simulasi numerik pada kondisi model uji kendali erosi lereng dengan rangkaian validasi dan justifikasi tingkat reduksi erosi lereng akibat penutupan permukaan tanah dengan serat jerami padi. Penelitian ini diawali dengan melakukan pengamatan lapangan untuk memperoleh gambaran dan identifikasi lokasi pengambilan sampel tanah yang tererosi serta pengambilan sampel serat jerami padi pada lokasi yang telah ditentukan. Pengujian sifat fisik dan mekanis tanah dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah dan pengujian sifat fisik serta uji tarik serat jerami padi dilakukan di Laboratorium Analisis Kimia. Setelah itu dilakukan pembuatan model benda uji berupa wadah (kotak), diisi dengan tanah lalu dipadatkan dengan kepadatan standar yang dibutuhkan. Selanjutnya dilakukan simulasi hujan di Laboratorium Hidraulika, pada perlakuan tiga kemiringan lereng yang berbeda dengan tiga intensitas hujan yang juga berbeda. Prediksi laju erosi lereng menggunakan model USLE. Analisis dan validasi menggunakan model regresi linier sederhana dan model numerik. Hasil studi eksperimental ini diharapkan dapat diaplikasikan di lapangan untuk menguji sejauh mana kemampuan limbah jerami padi dalam mereduksi laju erosi lereng berdasarkan persentase penutupan permukaan tanah.

Kata kunci: erosi lereng, limbah jerami padi, sifat-sifat tanah, model regresi linier sederhana dan model numerik.

1. PENDAHULUAN

Erosi adalah suatu proses alam yang menyebabkan hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat oleh air hujan atau angin. Di daerah beriklim basah seperti Indonesia, erosi oleh air hujan yang penting, sedangkan erosi oleh angin tidak berarti. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut akan terbawa masuk ke sumber air yang disebut sedimen, dan akan diendapkan di tempat yang alirannya melambat; di dalam sungai, waduk, danau, reservoir, saluran irigasi, di atas tanah pertanian dan sebagainya. Dengan demikian, kerusakan yang ditimbulkan oleh peristiwa erosi terjadi di dua tempat, yaitu pada tanah tempat erosi terjadi (hulu), dan pada tempat tujuan akhir tanah yang terangkut tersebut diendapkan (hilir). Tanah yang tererosi mengalami kemunduran sifat-sifat kimia dan fisika tanah seperti kehilangan unsur hara dan bahan organik, meningkatnya kepadatan serta ketahanan penetrasi tanah, menurunnya kapasitas infiltrasi tanah serta kemampuan tanah menahan air. Peristiwa ini

(2)

DEGRADASI FUNGSI KENDALI BANJIR BERBASIS PARTISIPASI

MASYARAKAT, PERAN PEMERINTAH DAN STAKEHOLDER

TERHADAP PENGENDALIAN BANJIR NON STRUKTURAL KOTA

MAKASSAR

Muhammad Idrus Ompo1, Muh.Saleh Pallu2, Lawalenna Samang3, Farouk Maricar4

1Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar Telp.081524006451, Email: idrusompo@ymail.com

2Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar Jalan .Perintis Kemerdekaan Km.10 Telp.0814444983, E-mail :salehpallu@hotmail.com

3Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar Jalan .Perintis Kemerdekaan Km.10 Telp.081524159466 E-mail :samang.l@yahoo.com

4

Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin Makassar Jalan .Perintis Kemerdekaan Km.10 Telp.0811441184 E-mail : fkmaricar@yahoo.com

ABSTRAK

Pertambahan penduduk perkotaan yang semakin meningkat dari tahun ketahun yang tidak diiringi dengan penyediaan prasaran perkotaan berdampak terhadap perubahan tata guna lahan yang pada akhirnya dapat menimbulkan masalah terhadap penurunan kualitas layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur pengendali banjir.Partisipasi masyarakat dan peran pemerintah serta stakeholder berpengaruh terhadap degradasi fungsi kendali banjir.Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang dibangun berdasarkan teori. Penelitian tersebut menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) yang didasarkan pada evaluasi atas adanya hubungan saling ketergantungan antara variabel dengan teknik analisis konfirmatori first order dan second order Lokasi penelitian berada di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan gambaran tentang bagaimana peran pemerintah dan stakeholder sebagai masukan dalam suatu proses pengambilan kebijakan khususnya penanganan banjir diperkotaan secara non struktural.Pelaksanaan penelitian menggunakan model analisis dari beberapa variabel seperti partisipasi masyarakat, peran pemerintah dan stakeholder sebagai variabel bebas (penentu).

Kata Kunci : Partisipasi masyarakat, Pemerintah dan stakeholder

1. PENDAHULUAN

Latar belakang masalah

Pertambahan penduduk perkotaan di kota Makassar yang semakin padat tidak diiringi dengan penyediaan prasarana perkotaan yang efektif diantaranya drainase perkotaan yang dapat menimbulkan permasalahan banjir serta genangan.. Salah satu penyebab banjir yang menjadi isu publik saat adalah perubahan tata guna lahan yang sering tidak sesuai dengan peruntukannya. Kepadatan pemukiman sebagai penyebab tertutupnya lahan, erosi dan sedimentasi yang terjadi diberbagai kawasan perkotaan. Dengan demikian, maka penanggulangan banjir yang biasa dilakukan dengan pembangunan fisik semata (structural approach) harus disinergikan dengan pembangunan non fisik (nonstructural approach) yang menyediakan ruang lebih luas bagi munculnya partisipasi masyarakat sehingga tercapai hasil yang lebih optimal. Penanganan sistem drainase di kota Makassar belum ditangani secara terpadu oleh semua pihak. Di beberapa tempat mulai perencanaan sampai pembangunan drainase tersebut sama sekali memperlihatkan tidak adanya kordinasi dan keterlibatan masyarakat dan stakeholder. Sikap prilaku dan budaya masyarakat yang sering membuang sampah di saluran merupakan satu masalah dari sekian masalah dalam penganan banjir perkotaan.Sampah yang menumpuk di saluran dapat memperlambat pengaliran sehingga kapasitas saluran drainase menurun yang pada saat intensitas hujan tinggi terjadilah over topping pada saluran yang dapat menggenangi jalan serta permukiman. Keperdulian masyarakat dan stakeholder yang rendah dalam pemeliharaan saluran pembuang menyebabkan tumbuhan rumput serta enceng gondok tumbuh dengan subur dan membat saluran

(3)

MODEL PEREDAM GERUSAN DENGAN TIRAI BENTUK PERSEGI

SISI DEPAN MELENGKUNG (PSDM) PADA ZONA PILAR

Nenny1, Muh. Saleh Pallu 2 , M. Arsyad Thaha3 dan Farouk Maricar 4 1

Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin Jalan Perintis Kemerdekaan KM-10, Telp 085340570417, Email: nennykarim@yahoo.co.id

2

Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan, Km. 10, Telp 0411-587636, Email: salehpallu@hotmail.com

3

Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin Jalan Perintis Kemerdekaan KM-10, Telp 0411-587636, Email: athaha_99@yahoo.com

4 Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin Jalan Perintis Kemerdekaan KM-10, Telp

0411-587636, Email: fkmaricar@yahoo.com

ABSTRAK

Sungai mempunyai sifat yang dinamis yang dapat berubah dalam dimensi ruang dan waktu. Pada saat kondisi seimbang, aliran akan terganggu dengan adanya pilar jembatan dan merubah pola aliran dan membentuk pusaran disekitar pilar, sehingga terjadi penggerusan di dasar sungai. Tujuan penelitian ini, memberikan solusi berupa model peredam gerusan disekitar zona pilar dan mengevaluasi dari inovasi teknologi ini lebih lanjut, menganalisis karakteristik aliran dan gerusan di sekitar pilar dengan menggunakan model peredam gerusan, menganalisis pengaruh penempatan model peredam gerusan terhadap kedalaman dan jarak gerusan yang terjadi di sekitar pilar, menganalisis hubungan jarak penempatan model peredam gerusan dengan variasi tinggi muka air (H), menganalisis hubungan jarak penempatan model peredam gerusan dengan variasi debit aliran (Q), menganalisis model matematis yang diperoleh dari model peredam gerusan. Penelitian ini menggunakan saluran tanah dengan penampang bentuk trapezium, pengamatan yang dilakukan adalah kedalaman gerusan, data kontur, panjang gerusan, Dilakukan melalui pengamatan setiap percobaan dengan mencatat kedalaman dari awal running setiap selang waktu tertentu. Hasil yang diharapkan, yaitu gambaran dan analisis pola aliran dan gerusan di sekitar pilar dengan menggunakan model peredam gerusan, pengaruh penempatan model peredam gerusan terhadap pilar yang berkaitan dengan panjang gerusan, kedalaman gerusan, dan analisis hubungan jarak penempatan model peredam gerusan terhadap pilar dengan variasi waktu, tinggi muka air, dan debit aliran.

Kata Kunci : Gerusan local, pilar, tirai, pola aliran.

1. PENDAHULUAN

Sungai sejak jaman purba menjadi suatu unsur alam yang sangat berperan di dalam membentuk corak kebudayaan suatu bangsa. Ketersediaan airnya, lembahnya yang subur, dan lain-lain potensinya menarik manusia untuk bermukim disekitarnya. Kehidupan sehari-hari mereka tidak akan lepas dari memanfaatkan sungai dengan konsekuensinya manusia akan melakukan rekayasa terhadapnya yang perlu untuk lebih banyak dapat mengambil manfaat darinya. Tetapi kesadaran datang terlambat, bahwa manusia harus melakukannya secara bersahabat, agar tidak timbul dampak yang akan merugikan di kemudian hari. Sebagai unsur-unsur alam yang lain, segala tindakan terhadapnya akan menimbulkan dampak perubahan sifat dan keadaannya sebagai penyesuaian terhadap perlakukan apa yang diterimanya.

Meskipun secara sekilas sungai merupakan sistem yang kompleks, namun berdasarkan kompilasi hasil penelitian dalam kurun waktu yang lama, maka sungai dapat di mengerti sebagai sistem yang teratur (regulary system). Sistem yang teratur diartikan bahwa segala macam komponen penyusun sungai memiliki karakteristik yang teratur. Karakteristik ini menggambarkan kondisi spesifik sungai yang bersangkutan. Sistem sungai alamiah merupakan sistem sungai yang teratur dan kompleks yang setiap komponennya saling berpengaruh satu sama lain [6].

(4)

STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARBARU PASCA

PERPINDAHAN IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Ulfa Fitriati1

1Staf Pengajar, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Email: ulfa_fitriatist@yahoo.co.id

ABSTRAK

Perpindahan pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru dimulai tahun 2012. Hal ini juga diikuti dengan maraknya pembangunan perumahan dan pertokoan yang marak di sekitar Kantor Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang baru. Tingginya angka pertumbuhan penduduk mengakibatkan meningkatnya kebutuhan air perkotaan, sehingga diperlukan studi mengenai kebutuhan air perkotaan pasca perpindahan ibukota provinsi tersebut di masa mendatang. Perkiraan penduduk 10 tahun mendatang dihitung dengan menggunakan metode proyeksi geometrik Perhitungan kebutuhan domestik dan kebutuhan non domestik dihitung berdasarkan Standar FAO dan Dirjen Cipta Karya. Pemanfaatan produktivitas instalasi produksi dari intake yang terpasang masih dibawah 70 % dengan cakupan layanan kurang dari 40 %. Saat ini hanya mampu melayani pada saat kebutuhan beban normal saja sehingga PDAM harus meningkatkan produktivitas intake yang ada hingga 100 %. Kebutuhan air perkotaan penduduk Kota Banjarbaru 10 tahun mendatang sebesar 409,5 liter/detik dengan prosentase cakupan layanan tetap. Berdasarkan penelitian ini diharapkan PDAM dapat mencari sumber air baru dan membangun intake dengan kapasitas total mencapai 450 liter/detik. Angka kebutuhan air perkotaan dapat mencapai 910 liter/detik jika PDAM ingin meningkatkan prosentase cakupan layanannya hingga 80%.

Kata Kunci : Kebutuhan air, proyeksi geometrik, Kota Banjarbaru.

1. PENDAHULUAN

Sumberdaya air memegang peranan penting dalam menunjang untuk kehidupan individu, masyarakat, perkembangan sosial dan ekonomi suatu daerah maupun ekosistem lingkungannya. Berbagai kegiatan ekonomi seperti penyediaan air baku untuk rumah tangga, pertanian, perkotaan, industri dan energi senantiasa memerlukan kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan serta layanan yang handal dan berkelanjutan. Penyelenggaraan pengelolaan sumberdaya air menghadapi berbagai permasalahan yang kompleks sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk yang diiringi dengan pertumbuhan sosial dan ekonomi yang pesat. Disatu sisi pertumbuhan penduduk semakin meningkatkan akan kebutuhan air untuk berbagai keperluan dan disisi lain menimbulkan pula eksploitasi daya dukung sumberdaya air. Kebutuhan air semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, peningkatan taraf hidup masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pada suatu daerah berdampak terhadap pertumbuhan penduduk melalui peningkatan vertilitas, kesempatan hidup dan mobilitas penduduk.

Tahun 2012 dimulai perpindahan pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru. Hal ini juga diikuti dengan maraknya pembangunan perumahan dan pertokoan yang marak di sekitar Jalan Trikora Banjarbaru. Tingginya angka pertumbuhan tersebut akan diikuti juga dengan kebutuhan air perkotaan, sehingga diperlukan studi mengenai kebutuhan air perkotaan pasca perpindahan ibukota provinsi tersebut di masa mendatang.

Tujuan penelitian ini adalah menghitung kebutuhan air perkotaan di masa mendatang. Sehingga upaya memenuhi kebutuhan air perlu direncanakan seiring proyeksi penduduk hingga 10 tahun mendatang.

2. KAJIAN PUSTAKA

Penelitian ini adalah penelitian yang mendasari penelitian selanjutnya, berikut road map penelitian yang direncanakan :

(5)

KAJIAN SISTEM DRAINASE DI LINGKUNGAN KANTOR BNI

CABANG BANJARMASIN

Novitasari1 1

Staf Pengajar, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Email: novitasari@unlam.ac.id

ABSTRAK

Kota Banjarmasin yang didominasi oleh lahan rawa dan dipengaruhi oleh pasang surut, serta perkembangan kota yang cukup pesat, maka makin banyak genangan air dan banjir yang terjadi di Kota Banjarmasin, salah satunya yang terjadi pada bangunan gedung kantor BNI Cabang Kota Banjarmasin di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin. Sehingga diperlukan penelitian sistem drainase yang efektif pada daerah sekitar dan di dalam lingkungan BNI itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis frekuensi dengan metode rasional untuk menentukan debit rencana yang terjadi. Sedangkan jenis saluran yang digunakan adalah saluran trapesium ekonomis yang bersifat semi ekohidrolik dengan saluran dasar porous. Berdasarkan kajian hidrologi dan hidrolika untuk kala ulang 5 dan 10 tahun pada wilayah penelitian menunjukkan bahwa dimensi saluran ekohidrolik yang direncanakan dengan fungsi tambahan untuk meresapkan air kedalam tanah masih cukup memadai sebagai sistem pembuangan air jika dirujuk pada kondisi hujan maksimum yang terjadi, namun berdasarkan survey lapangan sistem drainase yang ada tidak berfungsi dengan baik. Selain itu pada pengukuran elevasi halaman parkir kantor BNI sendiri diperoleh hasil bahwa elevasi kantor berada pada 10 cm – 15 cm lebih rendah dari elevasi badan jalan sehingga pada saat air masuk kedalam bangunan akan terperangkap didalamnya. Sehingga perlu dilakukan penataan kawasan area tangkapan air dan sistem drainase secara makro, serta memfungsikan kembali sistem drainase di areal kantor secara mikro. Selain itu alternatif lain yang bisa dilakukan adalah dengan membangun kembali bangunan kantor mengingat bangunan tersebut sudah cukup lama, dan menggantinya dengan bangunan tipe rumah panggung sehingga tidak mengganggu jalannya air pada saat hujan maksimum maupun pada saat pasang naik. Selain bangunan kantor halaman parkir dapat didesain dengan material porous untuk mengatasi masalah permeabilitas tanah yang sangat kecil.

Kata Kunci: sistem drainase semi ekohidrolik, pasang surut, Kantor BNI Cabang Kota Banjarmasin

1. PENDAHULUAN

Kota Banjarmasin sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Selatan yang didominasi lahan rawa. Selain itu, Kota Banjarmasin juga dijuluki kota seribu sungai, yang menggambarkan keadaan kota yang memiliki banyak sungai–sungai baik besar ataupun kecil. Kedua hal ini menyebabkan Kota Banjarmasin rawan akan genangan air ataupun bahaya banjir jika terjadi hujan deras yang bertepatan dengan pasang naik air Sungai Barito. Maraknya pembangunan di Kota Banjarmasin juga menjadi salah satu penyebab terjadinya genangan dan banjir di Kota Banjarmasin, salah satunya adalah pembangunan dengan mengurug atau menimbun tanah asli yang berupa tanah rawa dengan tanah keras untuk mengurangi biaya konstruksi, sehingga lahan rawa yang harusnya mampu menjadi tempat penampungan air hujan maupun air pasang sementara sebelum kembali ke sungai menjadi kehilangan fungsinya. Selain permasalahan pada larinya air, pembangunan dengan mengurug ini juga menyebabkan elevasi bangunan baru lebih tinggi dari elevasi bangunan lama disekelilingnya, sehingga ketika terjadi hujan maksimum atau air pasang maka elevasi terendah akan menjadi tempat berkumpulnya air. Salah satu permasalahan ini bisa ditemui pada bangunan kantor Bank BNI Cabang Kota Banjarmasin yang berada di Jalan Lambung Mangkurat Kota Banjarmasin.

Bangunan gedung yang dibangun pada tahun 1965 ini dikelilingi bangunan lain yang pembangunannya dengan cara mengurug sehingga bangunan tersebut berada pada elevasi terendah, dimana pada saat hujan yang cukup lama atau pada saat pasang naik terjadi genangan yang mengakibatkan air masuk ke dalam bangunan yang mengganggu proses pelayanan, salah satu genangan terbesar yang terjadi didalam bangunan

(6)

KORELASI EROSI LAHAN DAN SEDIMENTASI WADUK

(STUDI KASUS : WADUK CIRATA. JAWA BARAT)

Welstien Herma Tatipata1 ,Indratmo Soekarno 2,Arwin Sabar3 dan Sri Legowo4

1 Mahasiswa Program Studi Doktor Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Email: whtatipata@yahoo.com

2

Staf Pengajar, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Email: indratmosoekarno@yahoo.com

3 Staf Pengajar, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Email: arwinsabar@yahoo.com

4

Staf Pengajar, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Email: srilegowo@ftsl.itb.ac.id

ABSTRAK

Waduk Cirata memiliki fungsi majemuk antara lain untuk pembangkit energi listrik, budi daya ikan jaring terapung, sebagai reservoir atau penyediaan air dan pengembangan pariwisata . Saat ini waduk Cirata sudah tidak dapat berfungsi secara optimal dikarenakan daerah tangkapan airnya terganggu oleh ruasknya kondisi DAS Citarum dari hulu ke hilir yang berdampak pada meningkatnya laju erosi yang terjadi menuju waduk sehingga sedimentasi waduk menjadi sangat besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi tentang erosi lahan yang terjadi di DAS serta besarnya sedimentasi yang terjadi di dalam waduk. Dalam penelitian ini, model prediksi erosi yang digunakan adalah dengan pendekatan Universal Soil Loss Equation (USLE) yang di modifikasikan. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa erosi total yang terjadi di daerah tangkapan hujan adalah 11.542.317 ton/ha/tahun yang tergolong dalam kelas bahaya erosi V dari total seluruh subDas. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada dasarnya permasalahan yang terjadi dapat digolongkan menjadi dua yaitu permasalahan konservasi daerah tangkapan air dan permasalahan teknis waduk Cirata. Penyelesaian masalah harus tetap mengacu kepada upaya konservasi sumber daya air pada waduk.

Kata Kunci : daerah tangkapan air, erosi, sedimentasi, waduk Cirata.

1.

PENDAHULUAN

Tujuan umum pembangunan waduk Cirata selain sebagai pembangkit listrik tenaga air juga sebagai tempat pariwisata, penyediaan air minum, irigasi dan tempat memelihara ikan, dimana pada waduk Cirata telah terjadi pendangkalan yang disebabkan oleh adanya sedimentasi akibat erosi, dimana permasalahan yang timbul akibat sedimentasi adalah telah berkurangnya kapasitas waduk yang mengakibatkan berkurangnya kapasitas pengendalian banjir, produksi listrik dan pangan.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan pendangkalan pada waduk cirata, yaitu salah satunya adalah terjadinya erosi yang berlebihan di wilayah Daerah Aliran Sungai, dimana tanah yang tererosi terangkut aliran permukaan yang akan diendapkan ditempat-tempat yang alirannya sangat lambat atau berhenti pada badan air seperti sungai, saluran irigasi atau waduk (Ilyas, 2002 Suroso dkk, 2007 dan Wahid, 2009).

Dimana penelitian yang dimaksud berupa penelitian tentang erosi yang terjadi di Daerah Aliran Sungai serta besarnya sedimentasi yang terjadi di dalam waduk. Penelitian ini merupakan suatu upaya untuk mengetahui dan menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya pendangkalan pada waduk cirata yang berkaitan dengan kondisi daerah tangkapan air waduk.

Dari hasil identifikasi masalah yang dilakukan , dapat diketahui permasalahan-permasalahan yang ada dilapangan diantaranya adalah rusaknya kondisi DAS Citarum dari hulu ke hilir, diakibatkan pencemaran limbah industri maupun domestik dimana indikasi kerusakan DAS tampak pada indikator fungsi hidrologi, yaitu tingginya perbedaan suplai air pada musim hujan dan musim kemarau, Pemanfaatan lahan pertanian oleh petani lokal karena penebangan hutan oleh penduduk dan perkembangan usaha keramba jaring apung (KJA), yang telah mencapai 56.000 unit (2009) jauh melebihi jumlah yang telah direkomendasikan oleh UPTD Kabupaten Cianjur yaitu 6200 unit, Tingginya angka sedimentasi rata-rata 7,30 juta m3/tahun telah

Referensi

Dokumen terkait

Aspek-aspek yang diamati dalam observasi guru pada siklus I dan siklus II meliputi:(1) membuka pembelajaran dengan salam dan mengajak siswa berdoa, (2) mengabsen

Hal itu dikarenakan di dalam suatu entitas terdapat beberapa kepentingan yang berbentrokan, seperti misalnya di Jepang terdapat institusi sosial yang memprotes

Hasil penelitian sebelumnya yang telah dilaporkan memperlihatkan bahwa penggunaan cahaya monokromatik berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan broiler berkaitan dengan

5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang keunggulan sintesis basa Schiff dengan katalis asam alami dari vanilin dan

Data kualifikasi yang harus dibawa untuk diverifikasi adalah sesuai dengan form isian data kualifikasi yang di upload oleh penyedia jasa atau data kualifikasi yang diisi

Serta BAPAS tidak hanya memberikan bimbingan bekal kerja dari BAPAS Klas 1 Malang sendiri, tetapi BAPAS juga melakukan kerjasama kepada pihak swasta atau

Pemikiran Fazlur Rahman secara intrinsik yang berkaitan dengan pendidikan Islam adalah; (1) desakralisasi produk-produk pemikiran ulama klasik; (2) pembaruan metode pendidikan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan pada abnormal return, volume perdagangan saham, dan variablitas tingkat keuntungan sebelum dan sesudah pengumuman right