• Tidak ada hasil yang ditemukan

324735552 Paper Pengumpulan Dan Pengujian Bukti Audit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "324735552 Paper Pengumpulan Dan Pengujian Bukti Audit"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN AUDIT KINERJA

PENGUMPULAN DAN PENGUJIAN BUKTI AUDIT

Berdasarkan Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 9 /K/I-XIII.2/12/2011 tentang petunjuk pelaksanaan pemeriksaan kinerja, Tahap pelaksanaan pemeriksaan atau pemeriksaan terinci adalah tahap kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan entitas yang diperiksa. Tahap ini merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan pemeriksaan pendahuluan atau perencanaan pemeriksaan. Kegiatan utama pada tahap ini meliputi analisis, pengumpulan dan pengujian bukti pemeriksaan apakah bukti-bukti tersebut telah cukup, kompeten, dan relevan untuk menilai kinerja suatu entitas dibandingkan dengan kriteria pemeriksaan.

Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja pada tahap pelaksanaan terdiri atas 4 (empat) tahap, yaitu:

1. perolehan dan pengujian data untuk mencapai tujuan pemeriksaan;

2. penyusunan dan pengomunikasian konsep temuan pemeriksaan dengan entitas yang diperiksa;

3. perolehan tanggapan resmi dan tertulis atas konsep temuan pemeriksaan (opsional); 4. penyampaian temuan pemeriksaan

Pembahasan dalam paper ini hanya akan mencakup pengumpulan dan pengujian bukti audit.

Pengumpulan Bukti Audit

Dalam rangka pengumpulan bukti audit, auditor harus menyadari bahwa terdapat perbedaan materi pengumpulan bukti pada audit kinerja. Dalam audit kinerja, auditor lebih menekankan pada penggunaan data keuangan maupun data operasional untuk menilai :

1. Apakah sumber daya diperoleh secara ekonomis 2. Apakah sumber daya dimanfaatkan secara efisien

3. Apakah tujuan organisasi, program atau kegiatan dapat dicapai secara efektif

(2)

Ada beberapa tujuan pengumpulan bukti audit, diantaranya data dikumpulkan untuk memudahkan dalam menjelaskan objek yang diaudit, untuk mengukur output dan dampak dari bidang audit, menguji hipotesis, dan menjelaskan mengenai kinerja atau kekurangan dari kinerja auditee.

Tujuan dari tahap ini adalah untuk memperoleh bukti pemeriksaan sebagai pendukung temuan pemeriksaan dan simpulan pemeriksaan. Selain itu, berdasarkan bukti-bukti yang sudah diuji, pemeriksa dapat:

1. mengembangkan hasil pengujian untuk menilai apakah kinerja entitas yang diperiksa telah sesuai dengan kriteria atau tidak;

2. mengumpulkan hasil pengujian dan membandingkannya dengan tujuan pemeriksaan; 3. mengidentifikasikan kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki kinerja entitas;

dan

4. memanfaatkan hasil pengujian untuk mendukung rekomendasi dan kesimpulan pemeriksaan.

Jenis Jenis Bukti

Terdapat empat jenis bukti pemeriksaan yaitu: 1. Fisik

Jenis bukti ini dapat diperoleh dari beberapa hal berikut:

a. pengamatan langsung, misalnya: terhadap aktivitas dari orang, suatu kejadian, maupun kondisi aset tertentu;

b. pengamatan terhadap proses atau prosedur yang sedang berjalan; dan

c. inspeksi fisik dari uang kas, kunjungan lapangan ke suatu proyek, verifikasi persediaan, dan lain-lain.

Sumber-sumber di atas dapat didukung dengan foto atau dokumen lain seperti berita acara pemeriksaan fisik, dan deskripsi tertulis dari hasil pengamatan yang telah dilakukan.

(3)

Bukti testimonial/lisan merupakan pernyataan yang diperoleh secara lisan melalui wawancara, diskusi, atau dalam bentuk pernyataan tertulis sebagai respon dari pertanyaan atau wawancara. Bukti testimonial/lisan dapat didokumentasikan dalam bentuk dokumen hasil wawancara, rekaman percakapan yang disimpan dalam alat perekam atau magnetic tape beserta transkripnya.

3. Dokumenter

Bukti dokumen adalah bukti dalam bentuk fisik, baik berupa dokumen resmi ataupun barang elektronik. Bukti ini adalah yang paling umum diperoleh dari seluruh jenis bukti pemeriksaan. Bukti dokumen dapat diperoleh dari dalam maupun luar entitas yang diperiksa. Hal-hal yang termasuk bukti dokumen misalnya adalah peraturan perundangundangan, dokumen terkait organisasi (rencana strategis organisasi, visi dan misi organisasi, struktur organisasi), surat-surat, notulen rapat, dokumen kontrak, arsip, laporan laporan dari manajemen, dokumen instruksi untuk staf, Standard Operating and Procedure (SOP), petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, laporan pengendalian internal, surat elektronik (email) dan rekaman telepon, faktur-faktur, data-data dari sistem komputer, informasi manajemen terkait kinerja, hasil reviu dan evaluasi.

4. Analisis

Jenis bukti pemeriksaan ini dapat diperoleh dari entitas atau dikembangkan sendiri oleh pemeriksa. Bukti analisis yang diperoleh dari entitas perlu diuji kompetensi dan validitasnya untuk dapat digunakan sebagai bukti pemeriksaan. Bukti analisis dapat mencakup analisa rasio dan tren, perbandingan prosedur dan standar dengan ketentuan yang dipersyaratkan, perbandingan kinerja dengan organisasi sejenis, analisis dari pengujian terinci atas transaksi-transaksi, dan analisis biaya-manfaat. Teknik- Teknik Pengumpulan Bukti

Dalam mengumpulkan bukti audit, auditor dapat menggunakan teknik-teknik sebagai berikut :

(4)

Metode ini paling dikenal dalam dunia audit dan memiliki tingkat keyakinan yang tinggi. Tetapi kelemahan dari metode ini antara lain membutuhkan waktu yang cukup lama serta tenaga pikiran yang lebih besar. Metode ini juga tidak memberikan bukti fisik.

b Wawancara (Permintaan Keterangan)

Wawancara dilakukan auditor untuk memperoleh, melengkapi dan atau meyakini informasi yang dibutuhkan terkait dengan tujuan audit. Kelebihan dari wawancara adalah dapat mengetahui emosi pihak yang diwawancarai serta dapat menganalisis kemungkinan penyebabnya. Kekurangannya adalah hasil wawancara perlu diperkuat dengan sumber lainnya, menuntut keahlian interpersonal dan kemungkinan adanya jawaban mendua. Proses wawancara pada dasarnya meliputi tiga hal yaitu:

1 Merencanakan dan mempersiapkan wawancara 2 Membuka, melaksanakan dan menutup wawancara 3 Mencatat dan menganalisis hasil wawancara c Kuesioner

Kuesioner dapat digunakan untuk memperoleh masukan mengenai mutu pelayanan dan menganalisis sebab-akibat. Kelebihannya adalah efektif untuk memperoleh pendapat dari banyak orang dan meberikan tingkat keyakinan yang cukup tinggi. Kekurangnya adalah butuh waktu dan kadang sulit membuat kesimpulan.

d Observasi Fisik

Observasi dapat dilakukan dengan bentuk pemotretan, perekaman dan pengambilan contoh fisik objek tang dilakukan oleh auditor. Kelebihyan adalah meberikan keyakinan yang tinggi mengenai keberadaan suatu aset dan dapat mengetahui konsekuensi jika kriteria tidak dipenuhi. Kekurangan adalah lokasi yang sulit dikunjungi dan perlu dikuatkan dengan sumber lain.

Pengujian Bukti Audit

Bukti yang telah diperoleh dengan berbagai metode harus diuji. Metodologi meliputi tidak hanya sifat dan prosedur yang dijalankan auditor namun juga sejauh mana prosedur tersebut harus dilakukan.

Tujuan dan Manfaat Pengujian Bukti Audit

(5)

1 Mengembangkan hasil pengujian

2 Mengumpulkan hasil pengujian dan membandingkan dengan tujuan audit tersebut 3 Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki kinerja entitas

tersebut

4 Memanfaatkan hasil pengujian untuk mendukung rekomendasi dan simpulan audit Langkah-langkah Pengujian Bukti Audit

Langkah-langkah yang diperlukan dalam kegiatan pengujian bukti audit adalah : 1 Menentukan teknik pengujian

Dalam menguji bukti audit, auditor dapat menggunakan teknik-teknik pengujian antara lain wawancara, inspeksi, konfirmasi, review analitis. Dalam menentukan penggunaan suatu teknik pengujian bukti, auditor perlu mempertimbangkan jenis dan sumber bukti yang diuji, waktu, dan biaya yang diperlukan untuk menguji bukti. 2 Membandingkan hasil pengujian bukti-bukti audit dengan kriteria audit

3 Mengidentifikasi sebab akibat

4 Mengidentifikasi usulan dan rekomendasi atas temuan

Data-data pemeriksaan keuangan kinerja yang diperoleh selama pemeriksaan kinerja diuji untuk meyakinkan apakah suatu organisasi/program/fungsi pelayanan publik mempunyai pengendalian yang baik atau tidak; apakah suatu entitas mematuhi ketentuan perundang-undangan; atau apakah terdapat dugaan kecurangan di dalam entitas yang diperiksa

Teknik Analisis Bukti Audit

Menurut I gusti Agung Rai, teknik analisis bukti audit terdiri dari: 1. Model logika program

2. Membuat perbandingan dengan rasio 3. Distribusi data

4. Analisis regresi

5. Analisis manfaat-biaya 6. Simulasi dan pemodelan 7. Analisis isi dari data kualitatif

8. Analisis arus kerja dan arus komunikasi Penggunaan Konsultan

Audit kinerja merupakan audit yang sifatnya sangat rumit karena tidak hanya bersifat finansial saja, namun juga dapat menyangkut aspek social, teknologi, dan sebagainya. Dengan

(6)

adanya keterbatasan untuk mencapai objektivitas penilaian, adakalanya auditor melibatkan bantuan dari tenaga ahli dan konsultan. Tenaga ahli dan konsultan dapat digunakan dalam dua cara yaitu:

1 Diluar kegiatan audit

Tenaga ahli berperan membantu auditor menyelidiki masalah agar dapat ditarik suatu kesimpulan guna memberikan penilaian yang objektif. Tenaga ahli dan konsultan hanya dibutuhkan pada saat tertentu saja sehingga sifatnya bukan merupakan anggota tetap

2 Dilibatkan sebagai anggota yang menambahkan kekuatan tim audit yang diberi tugas. Peranan tenaga ahli adalah sebagai staf langsung dari tim yang diberi tugas audit sehingga posisinya berada dalam struktur audit.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah membuat kompor gasifikasi TLUD dengan memperhitungkan temperatur nyala api, waktu pendidihan air, kalor yang

Dalam membangun relasi subjek R cenderung inginj menunjukkan kepada masyarakat mengenai hubungan dan kedekatan subjek dengan pasangan dan subjek memiliki keyakinan

[r]

Jarum ditusukkan ke dinding dada sampai ke dalam rongga pleura, kemudian infus set yang telah dipotong pada pangkal saringan tetesan dimasukkan ke botol yang berisi air.. Setelah

Berdasarkan wawancara dan pengalaman peternak diketahui bahwa penetasan dengan cara modifikasi antara mesin tetas dan balai-balai penetasan (sekam) daya tetas yang dihasilkan

Kemudian pada motif yang sama juga terdapat 18 orang (36%) yang menyatakan pendapatnya bahwa mereka membaca surat kabar karena untuk mencari informasi-informasi aktual

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 58.366 usaha dikelola oleh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini