• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Standard Operasional Prosedur (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

1

Modul Pelatihan Tenaga Teknis Pemugaran Tingkat Menengah 2013

MODUL PELATIHAN

TENAGA TEKNIS PEMUGARAN

TINGKAT MENENGAH

2013

KEBIJAKAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA II (Drs. Marsis Sutopo, M.Si)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN CANDI BAHAN BATU (Aris Munandar)

METODE PEMUGARAN CANDI BAHAN BATA (Ismijono)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN TRADISIONAL BAHAN KAYU (Drs. Wahyu Indrasana)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN KOLONIAL (Ir. A. Kriswandhono, M. Hum)

STUDI DAN PERENCANAAN PEMUGARAN (Ismijono)

MODUL PELATIHAN

TENAGA TEKNIS PEMUGARAN

TINGKAT MENENGAH

2013

KEBIJAKAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA II (Drs. Marsis Sutopo, M.Si)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN CANDI BAHAN BATU (Aris Munandar)

METODE PEMUGARAN CANDI BAHAN BATA (Ismijono)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN TRADISIONAL BAHAN KAYU (Drs. Wahyu Indrasana)

METODE PEMUGARAN BANGUNAN KOLONIAL (Ir. A. Kriswandhono, M. Hum)

STUDI DAN PERENCANAAN PEMUGARAN (Ismijono)

Standard Operasional Prosedur (SOP)

PENGAMANAN

OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

Jl. Badrawati Borobudur 56553 Telp. (0293) 788175,788225, Fax. (0293) 788367

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Candi Borobudur merupakan Warisan Budaya Dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1991, juga merupakan Obyek Vital Nasional di bidang kebudayaan yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.34/HM.001/MKP/ 2008 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional di Bidang Kebudayaan dan Pariwisata. Sebagai obyek vital nasional yang mengelola hajat hidup orang banyak, pengelolaan Candi Borobudur tidak terlepas dari adanya ancaman dan gangguan yang dapat berdampak terhadap fisik candi maupun personil yang berada di lingkungan candi.

Dalam rangka menciptakan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan di Candi Borobudur dan lingkungannya disusun suatu pedoman keamanan yang berlaku bagi petugas maupun pihak terkait. Pedoman pengamanan tersebut dalam bentuk SOP yang ditetapkan pada tahun 2015 dan berlaku di Zona I Candi Borobudur.

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR A. SOP Pengamanan Pengunjung ... 3

B. SOP Pengamanan dan Pengawalan Tamu VVIP dan VIP ... 15

C. SOP Penanganan Pencurian (tertangkap tangan) ... 19

D. SOP Penanganan Awal terhadap Teror Bom ... 25

E. SOP Penanganan Kebakaran... 39

F. SOP Penanganan Unjuk Rasa ... 47

INSTRUKSI KERJA A. Instruksi Kerja Kunjungan di Candi Borobudur ... 55

B. Instruksi Kerja Jaga dan Patroli ... 56

C. Instruksi Kerja Pengamanan dan Pengawalan terhadap Pimpinan saat Kunjungan ke Candi Borobudur... 58

D. Instruksi Kerja Pendampingan dan Pengawasan Kegiatan Pemanfaatan 60 E. Instruksi Kerja Penanganan Vandalisme ... 60

F. Instruksi Kerja Pengaturan Kegiatan Fotografer dan Guide ... 60

G. Instruksi Kerja Parkir Kendaraan di Zona I ... 62

PEDOMAN SISTEM PENGAMANAN OBVITNAS CANDI BOROBUDUR A. Pendahuluan ... 69

B. Identifikasi Obyek Pengamanan ... 79

(5)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGAMANAN

OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

Balai Konservasi Borobudur Borobudur Jalan Badrawati, Borobudur, Magelang 56553 Telp. (0293) 788225, 788175 Fax. (0293) 788367

e-mail : balai@konservasiborobudur.org website : www.konservasiborobudur.org

(6)
(7)

SOP PENGAMANAN

OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENGAMANAN PENGUNJUNG CANDI BOROBUDUR AREA : OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

TUJUAN

A. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya bagi pengunjung B. Terciptanya suasana yang aman dan nyaman bagi pengunjung

selama kunjungan di Candi Borobudur

C. Terciptanya suatu kondisi yang kondusif, aman, dan terkendali di Candi Borobudur

DESKRIPSI

Pengunjung banyak berdatangan dari berbagai belahan dunia setiap harinya di Candi Borobudur, terlebih lagi pada saat peak season. Situasi pada saat seperti ini tentu saja meningkatkan resiko keamanan yang lebih tinggi dibandingkan hari biasa, oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi keamanan terhadap Candi Borobudur maupun pengunjung. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan intensitas pengawasan terhadap pengunjung saat kunjungannya ke Candi Borobudur dengan tetap memberikan pelayanan sebaik-baiknya. Jika terdapat pengunjung yang belum memiliki izin kegiatan maka dapat dilayani dengan segera. Dalam kondisi yang rawan bencana maka keselamatan pengunjung menjadi prioritas utama.

Arus kunjungan yang sangat ramai di Candi Borobudur, tingkat kerawanan yang meningkat, dapat mengakibatkan beberapa pengunjung menjadi jatuh, sakit bahkan pingsan. Tidak menutup kemungkinan, tingginya intensitas kunjungan menyebabkan terjadinya kehilangan barang bahkan tindak pencurian. Satpam Obvitnas Candi Borobudur harus selalu siap siaga dalam menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi dalam kondisi seperti ini.

(8)

RUANG LINGKUP

A. Pelayanan pengunjungselama kunjungan di Candi Borobudur B. Pelayanan perizinan kegiatan pemanfaatan kepadapengunjung C. Prosedur pelaporan kehilangan barang dan penemuan barang

yang hilang

D. Prosedur pelaporan pengunjung yang terpisah dari rombongan maupun kehilangan salah satu rombongannya

E. Penanganan pengunjung yang jatuh,sakit, dan pingsan PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWAB

A. Para petugas keamanan wajib melakukan pelayanan prima dan ramah terhadap para pengunjung;

B. Bagi pengunjung yang diketahui melakukan kegiatan pemanfaatan tetapi belum memiliki izin tertulis :

1. Petugas keamanan menghentikan kegiatan

2. Bersama penanggungjawab kegiatan menuju Pos Keamanan (Kenari) dan menjelaskan prosedur perizinan serta memintanya mengisi buku tamu

3. Mendampingi penanggungjawab kegiatan ke kantor Balai Konservasi Borobudur untuk koordinasi dengan Kelompok Kerja Pemanfaatan dan Layanan Masyarakat. Prosedur maupun hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan perizinan lebih lanjut dapat dilihat pada SOP Perizinan dan Pemanfaatan Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon;

C. Jika terdapat pengunjung yang menemukan barang, mengalami kehilangan barang, maupun tertinggal rombongan di area Obvitnas Candi Borobudur, maka dapat menghubungi petugas keamanan di monumen atau Pos Keamanan Utama (Kenari) di sebelah barat laut Candi Borobudur;

1. Apabila terdapat penemuan barang baik oleh pengunjung maupun petugas keamanan, maka petugas keamanan wajib

(9)

a. Apabila diambil

Apabila barang yang dimaksud diambil oleh pemilik, maka :

• Petugas keamanan wajib mencatat identitas pemilik/ pengambil barang

• Sebelum pemberian barang temuan, petugas keamanan terlebih dahulu harus yakin bahwa barang tersebut benar-benar hak pemilik/ pengambil barang • Membuat laporan serah terima barang temuan. • Pengunjung yang telah memperoleh kembali

barangnya, dapat meninggalkan pos keamanan b. Apabila tidak diambil

• Koordinasi dengan pusat informasi Obvitnas Taman Wisata agar diinformasikan berita penemuan di area Zona II

• Apabila pada barang temuan terdapat identitas pemilik, maka barang akan dikirim oleh pengelola Obvitnas Candi Borobudur.

• Jika tidak terdapat identitas pemilik dan tidak diambil dalam jangka waktu 1 bulan, maka pihak pengelola tidak bertanggung jawab terhadap temuan tersebut. 2. Apabila pengunjung melaporkan kehilangan, maka petugas

keamanan wajib meminta identitas diri dan menanyakan informasi berkenaan dengan barang yang hilang (jenis barang, bentuk, jumlah, warna, dan lain-lain). Kemudian diinformasikan melalui pengeras suara. Apabila ditemukan, mengacu pada Poin C (1).

3. Jika ada pengunjung yang melaporkan telah terpisah dari rombongan maupun yang kehilangan salah satu rombongannya, maka petugas keamanan menginformasikan melalui pengeras suara agar rombongan menjemput anggotanya yang terpisah di Pos Keamanan Utama (Kenari) atau di tempat yang telah ditentukan. Petugas keamanan Keamanan dapat berkoordinasi dengan pusat informasi Obvitnas Taman Wisata.

(10)

a. Apabila dijemput di Pos Keamanan Kenari, petugas keamanan memastikan kebenaran identitas penjemput kemudian mencatat dalam Buku Mutasi.

b. Apabila dijemput di tempat yang ditentukan, petugas keamanan keamanan turut mendampingi sampai penjemput datang.

4. Jika petugas keamanan mengetahui adanya pengunjung yang jatuh, sakit, dan atau pingsan, segera koordinasi dengan petugas keamanan lain dan menghubungi ambulance. a. Jika pengunjung terjatuh:

- Tanyakan apakah bisa menggerakkan anggota tubuh dan bagaimana rasanya;

- Pastikan apakah terdapat patah tulang atau tidak; - Jika terdapat kemungkinan patah tulang, biarkan

pengunjung tetap berada di tempatnya;

- Jika pengunjung masih bisa berjalan maka petugas keamanan membantu pengunjung jatuh untuk duduk di tempat yang aman dari arus pengunjung;

- Koordinasi dengan petugas keamanan kesehatan; - Memberi payung untuk pengunjung hingga petugas

keamanan kesehatan datang;

- Ikut membantu atau mengamankan pengunjung yang jatuh menuju pos keamanan atau menuju ambulance; - Petugas keamanan mencatat data korban (nama,

umur, alamat, kondisi yang dialami). b. Jika pengunjung sakit

- Tanyakan penyakitnya atau yang dirasa;

- Jika pengunjung masih bisa berjalan maka petugas keamanan membantu pengunjung sakit untuk duduk di tempat yang aman dari arus pengunjung;

(11)

c. Jika pengunjung pingsan

- Petugas keamanan membantu pengunjung pingsan untuk mencari tempat yang aman dari arus pengunjung; - Koordinasi dengan petugas keamanan kesehatan; - Ikut membantu atau mengamankan pengunjung yang

pingsan untuk menuju pos keamanan atau menuju ambulance;

- Petugas keamanan mencatat data korban (nama, umur, alamat, kondisi yang dialami).

D. Saat terjadi tindak terorisme (bom), unjuk rasa, dan/atau kebakaran maka alur evakuasi pengunjung seperti yang telah diatur dalam SOP Penanganan Awal terhadap Teror Bom, SOP Penanganan Unjuk Rasa, dan/atau SOP Penanganan Kebakaran.

(12)

 

  Nomor SOP

Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif

Disahkan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur

Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 

SOP  PENGAMANAN  PENGUNJUNG    

Dasar Hukum Pelaksana 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor

11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Pengunjung Petugas Keamanan Petugas Kesehatan

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan SOP Penanganan Pencurian (tertangkap

tangan)

SOP Penanganan terhadap Terorisme (Ancaman Bom)

SOP Penanganan Aksi Unjuk Rasa SOP Penanganan Kebakaran

CCTV

Peralatan Pengamanan

Perlengkapan dan peralatan kesehatan

Peringatan Pencatatan dan Pendataan BALAI KONSERVASI BOROBUDUR SOP/POCB.01/BKB/2015 Desember 2015 Januari 2016

SOP Penanganan Awal terhadap Teror Bom

(13)

ALUR KEGIATAN PENGAMANAN PENGUNJUNG (PENEMUAN DAN/ ATAU KEHILANGAN BARANG)

ALUR  KEGIATAN  PENGAMANAN  PENGUNJUNG  (PENEMUAN  DAN/ATAU  KEHILANGAN  BARANG)      

No Aktivitas Pelaksana Mutu baku

Pengunjung Petugas

Keamanan Pemilik Persyaratan perlengkapan Waktu Output 1 Memberikan

pelayanan prima         Setiap saat Kepuasan pengunjung

2 Menghentikan kegiatan pemanfaatan yang belum berizin         10 menit Tertibnya alur perizinan kegiatan 3 Menemukan barang dan/atau kehilangan barang         Terwujudnya keamanan 4 Melapor kepada petugas keamanan         5 menit Terwujudnya keamanan 5 Menanyakan identitas diri pengunjung dan informasi lain         5 menit Kejelasan identitas penemu 6 Menginformasik an melalui pengeras suara jika ada penemuan barang         5 menit Pemberian informasi kepada pengunjung 7 Berkoordinasi dengan pusat informasi Pengelola Obvitnas Taman Wisata       Jika tidak ditemukan di area Zona I 10 menit Terjalin koordinasi yang baik       8 Menanyakan

(14)

yang hilang dan mencatat identitas pemilik/pengam bil barang       pemilik/ pengambil barang 9 Membuat laporan serah terima barang temuan         5 menit Tertibnya administrasi laporan pengamanan 10 Mengirim barang temuan jika terdapat identitas pemilik       Jika tidak

diambil Kesan yang baik bagi pengunjung                                  

ALUR  KEGIATAN  PENGAMANAN  PENGUNJUNG  (PENEMUAN  DAN/ATAU  KEHILANGAN  BARANG)      

No Aktivitas Pelaksana Mutu baku

Pengunjung Petugas

Keamanan Pemilik Persyaratan perlengkapan Waktu Output 1 Memberikan

pelayanan prima         Setiap saat Kepuasan pengunjung

2 Menghentikan kegiatan pemanfaatan yang belum berizin         10 menit Tertibnya alur perizinan kegiatan 3 Menemukan barang dan/atau kehilangan barang         Terwujudnya keamanan 4 Melapor kepada petugas keamanan         5 menit Terwujudnya keamanan 5 Menanyakan identitas diri pengunjung dan informasi lain         5 menit Kejelasan identitas penemu 6 Menginformasik an melalui pengeras suara jika ada penemuan barang         5 menit Pemberian informasi kepada pengunjung 7 Berkoordinasi dengan pusat informasi Pengelola Obvitnas Taman Wisata       Jika tidak ditemukan di area Zona I 10 menit Terjalin koordinasi yang baik       8 Menanyakan

(15)

 

No Aktivitas Pelaksana Mutu baku Pengunjung Petugas

Keamanan perlengkapan Persyaratan Waktu Output 1 Melapor kepada

petugas keamanan karena terpisah atau kehilangan salah satu rombongannya       5 menit Terwujudnya pengamanan terhadap pengunjung 4 Menanyakan dan mencatat identitas diri pengunjung dan informasi lain       10 menit Kejelasan idnetitas penemu 5 Menginformasikan melalui pengeras suara jika ada pengunjung terpisah rombongan atau kehilangan salah satu rombongan       5 menit Pemberian informasi kepada pengunjung 6 Berkoordinasi dengan pusat informasi Pengelola Obvitnas Taman Wisata     Jika tidak ditemukan di area Zona I 10 menit Terjalin koordinasi yang baik 7 Mencatat identitas

penjemput       5 menit Kejelasan identitas penjemput 9 Mendampingi sampai penjemput datang     Jika ditentukan tempat lain Terwujudnya pengamanan bagi pengunjung z          

ALUR  KEGIATAN  PENGAMANAN  PENGUNJUNG  (JATUH,  SAKIT,  ATAU  PINGSAN)  DI  CANDI  BOROBUDUR  

ALUR KEGIATAN PENGAMANAN PENGUNJUNG (KEHILANGAN ATAU TERPISAH ROMBONGAN)

(16)

No Aktivitas

Pelaksana Mutu baku

Pengunjung Petugas Keamanan di halaman atau monumen candi Petugas Keamanan di Pos Keamanan Persyaratan

perlengkapan Waktu Output

1 Menanyakan apa yang dirasa dan/ atau bisakah menggerakkan anggota tubuh       Jika pengunjung jatuh dan sakit 5 menit Kejelasan kondisi badan pengunjung 2 Memastikan apakah terdapat patah tulang atau tidak         10 menit Kejelasan kondisi badan pengunjung 3 Koordinasi dengan petugas keamanan di Pos Keamanan Kenari         5 menit Terjalin koordinasi dengan baik 4 Koordinasi dengan petugas kesehatan         5 menit Terjalin koordinasi dengan baik 5 Membawa ke tempat yang nyaman dan jauh dari pengunjung lain       Jika pengunjung pingsan 10 menit Pengamanan bagi pengunjung 6 Membantu pengunjung menuju pos keamanan atau ambulance         20 menit Pelayanan prima bagi pengunjung 7 Mencatat data korban dalam Buku Mutasi         5 menit Tertibnya administrasi laporan

ALUR KEGIATAN PENGAMANAN PENGUNJUNG (JATUH, SAKIT, ATAU PINGSAN) DI CANDI BOROBUDUR

(17)

SOP PENGAMANAN

OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENGAMANAN DAN PENGAWALAN TAMU VVIP DAN VIP

AREA : OBVITNAS CANDI BOROBUDUR TUJUAN :

A. Melakukan pengamanan dan pengawalan tamu VVIP dan VIP di Obvitnas Candi Borobudur;

B. Memudahkan petugas dalam membantu pengamanan dan pengawalan tamu VVIP dan VIP;

C. Memperlancar kegiatan kunjungan tamu-tamu negara atau tamu kantor ke Candi Borobudur;

D. Dapat segera bertindak apabila diperlukan dan segera berkoordinasi dengan instansi terkait;

E. Terciptanya situasi yang aman di Candi Borobudur. DESKRIPSI

Candi Borobudur sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia

(World Heritage) sering mendapat kunjungan, tamu kenegaraan dan

kunjungan yang dilakukan oleh jajaran pimpinan (pengelola Obvitnas Candi Borobudur). Kunjungan tersebut perlu dilakukan pengamanan dan pengawalan. Kegiatan pengamanan ini bertujuan memberikan pengamanan dan perlindungan langsung kepada pejabat negara atau para duta besar serta orang-orang yang berhak atau atas permintaaan saat melakukan kunjungan ke Candi Borobudur. Yang disebut pejabat adalah sebagai berikut :

A. Pejabat negara dalam negeri yang berhak mendapat perlindungan atau pengamanan VIP dan VVIP, adalah :

1. Pejabat VVIP (Presiden dan Wakil Presiden) 2. Pejabat MPR dan DPR

(18)

4. Menteri 5. Gubernur

6. Keluarga Presiden dan Wakil Presiden

B. Pejabat asing yang berhak mendapat perlindungan atau pen-gamanan VVIP dan VIP adalah :

1. Pejabat VVIP (Presiden dan Wakil Presiden)

2. Pejabat Badan PBB dan UNESCO

3. Menteri

4. Para Duta Besar

Pengelola Obvitnas Candi Borobudur dan Pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur saling berkoordinasi dalam hal pengamanan tamu-tamu kenegaraan yang berkunjung ke Candi Borobudur.

RUANG LINGKUP

Pengamanan tamu VVIP dan VIP

PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWAB

Pengamanan dan perlindungan tamu VIP maupun VVIP saat kunjungan ke Candi Borobudur

1. Koordinator Pokja Pengamananberkoordinasi dengan petugas keamanan dalam melakukan kegiatan pengawalan dan pengamanan kunjungan tamu di Candi Borobudur;

2. Koordinator Pokja Pengamanan beroordinasi dengan pihak pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur, PAM Obvit Polres Magelang, Polsek Borobudur, dan Polres Magelang dalam melakukan kegiatan pengamanan kunjungan tamu di Candi Borobudur;

3. Koordinator Pokja Pengamanan berkoordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (jika terdapat kunjungan presiden);

4. Petugas keamanan membantu pengaturan parkir kendaraan tamu VIP dan VVIP seperti yang telah diatur pada Instruksi Kerja

(19)

            Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif

Disahkan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur

Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 

PENGATURAN  PENGAMANAN  DAN  PENGAWALAN  TAMU  VVIP  DAN  VIP    

Dasar Hukum Pelaksana

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Koordinator Pokja Pengamanan Petugas Keamanan

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

Instruksi Kerja Pengaturan Parkir Kendaraan CCTV

Peralatan pengamanan

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

Kunjungan di Candi Borobudur dapat ditutup sementara selama kunjungan VVIP,VIP berlangsung

SOP/POCB.02/BKB/2015 Desember 2015

(20)

ALUR  PENGATURAN  PENGAMANAN  KUNJUNGAN  TAMU  VVIP,VVIP  CANDI  BOROBUDUR    

No Aktivitas Pelaksana Mutu baku

Petugas

Keamanan Perlindungan Koor. Pokja pimpinan Jajaran Balai Konservasi Borobudur

Persyaratan

perlengkapan Waktu Output

1 Koordinasi dengan petugas keamanan berkaitan dengan pengawalan dan pengamanan         2 Koordinasi dengan pengelola Obvitnas Taman Wisata Candi Borobudur dan pihak kepolisian         Selama kunjungan tamu Terjalinnya koordinasi yang baik 3 Koordinasi dengan Paspampres         Selama kunjungan tamu Terjalinnya koordinasi yang baik 4 Pengaturan parkir (sesuai Protap Pengaturan Parkir Kendaraan)         Selama kunjungan tamu Pengamanan terhadap tamu         5 Membantu pengawalan dan pengamanan tamu         Selama kunjungan tamu Pengamanan terhadap tamu 6 Penertiban peliputan media massa sesuai instruksi         Selama kunjungan tamu Tertibnya liputan media massa

ALUR PENGATURAN PENGAMANAN KUNJUNGAN TAMU VVIP,VIP CANDI BOROBUDUR

Koord. Pokja Pengamanan

(21)

SOP PENGAMANAN

OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENANGANAN PENCURIAN (TERTANGKAP TANGAN)

AREA : OBVITNAS CANDI BOROBUDUR TUJUAN :

Memberikan pedoman bagi petugas keamanan di lapangan dalam bersikap dan bertindak menghadapi adanya tindakan vandalisme, pelanggaran, maupun tindak pidana lainnya.

DESKRIPSI

Pelanggaran adalah perbuatan yang oleh umum baru disadari sebagai suatu tindak pidana karena Undang-undang menyebutkannya. Kejahatan adalah perbuatan yang bertentangan dengan keadilan, terlepas apakah perbuatan itu diancam pidana dalam suatu Undang-undang atau tidak, jika benar-benar dirasakan oleh masyarakat sebagai bertentangan dengan keadilan.

Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) sangat rentan terhadap segala tindakan yang dapat mengancam kelestariannya, baik pelanggaran maupun kejahatan. Pelanggaran yang sering terjadi diantaranya yaitu tindakan perusakan (vandalisme). Bentuk tindakan pelanggaran atau vandalisme di Candi Borobudur yaitu corat-coret di dinding batu candi dengan menggunakan spidol atau alat tulis lainnya, menggores batu candi, memanjat dinding dan stupa, dan tindakan vandalisme lainnya. Tidak menutup kemungkinan pula terjadi tindak kejahatan di area Obvitnas Candi Borobudur, seperti pencurian, teror bom, dan pembunuhan.

Terdapat banyak ketentuan maupun larangan yang diberlakukan di Candi Borobudur, hal tersebut dilakukan untuk menjaga kelestarian Candi Borobudur itu sendiri. Papan informasi maupun papan larangan dipasang di halaman maupun di atas monumen agar dapat diperhatikan dan ditaati oleh pengunjung. Pengunjung yang tetap melakukan apa yang telah dilarang dapat ditegur oleh petugas di lapangan agar tidak melakukannya

(22)

Satuan Pengamanan maupun Satuan Petugas Keamanan dan Ketertiban di lapangan harus selalu siap siaga, melakukan patroli untuk meminimalisir adanya tindakan pelanggaran dan kejahatan. Terlebih saat situasi kunjungan di Candi Borobudur sangat ramai pada peak season. Pada saat peak season, tingkat kerawanan semakin tinggi sehingga dapat menjadi peluang dan kesempatan melakukan tindak pidana pelanggaran dan kejahatan.

RUANG LINGKUP

Pengamanan jika terjadi tindak pidana pencurian PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWAB

Pengamanan jika terjadi tindak pidana pencurian (tertangkap tangan) 1. Petugas keamanan yang menyaksikan kejadian berkoordinasi

dengan petugas keamanan melalui alat komunikasi untuk menutup akses pintu masuk dan keluar terdekat

2. Jjika bantuan sudah datang, segera melakukan penangkapan terhadap pelaku

3. Petugas Satpam memborgol tangan tersangka (jika dirasa perlu) dan mengamankan tersangka untuk melindungi dari amuk massa; 4. Tidak diperbolehkan melakukan pemukulan/menghakimi sendiri; 5. Membawa tersangka maupun korban ke Pos Keamanan Utama

(Kenari)

6. Petugas keamanan mengamankan Barang Bukti;

7. Petugas keamanan di Pos Keamanan mencatat identitas tersangka, identitas korban, dan identitas saksi-saksi;

8. Koordinasi dengan Komandan Satpam dan Koordinator Pokja Pengamanan;

9. Berdasarkan instruksi Kepala Balai Konservasi Borobudur maka Koordinator Pokja Pengamanan dapat melapor dan meminta bantuan pihak kepolisian terdekat untuk menindaklanjuti tindak pidana yang terjadi;

(23)

12. Petugas Keamanan membuat berita acara kejadian;

13. Koordinator Pokja Pengamananmelaporkan kejadian kepada pimpinan.

(24)

          Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif

Disahkan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur

Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 

PENANGANAN  JIKA  TERJADI  TINDAK  PIDANA  PENCURIAN  (TERTANGKAP  TANGAN)    

Dasar Hukum Pelaksana

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Koordinator Pokja Pengamanan Petugas Keamanan

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

SOP Pengamanan Pengunjung CCTV

Peralatan pengamanan

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

SOP PENANGANAN PENCURIAN (TERTANGKAP TANGAN)

Peralatan Keamanan (sangkur, borgol) alat komunikasi (HT)

Dicatat dalam buku mutasi SOP/POCB.03/BKB/2015 Desember 2015

(25)

ALUR  PENGATURAN  PENANGANAN  JIKA  TERJADI  TINDAK  PENCURIAN  DI  CANDI  BOROBUDUR  

No Aktivitas Pelaksana Mutu baku

Petugas

Keamanan Pengamanan Koor. Pokja perlengkapan Persyaratan Waktu Output 1 Koordinasi dengan

petugas keamanan terdekat melalui HT untuk segera menutup akses pintu masuk dan pintu keluar     HT 5 menit Terjalinnya koordinasi dengan baik 2 Melakukan penangkapan bersama terhadap pelaku pencurian       10 menit Tertangkapnya tersangka 3 Memborgol tangan tersangka (jika dirasa perlu) dan melindungi dari amuk massa

      5 menit Pengamanan

tersangka

     

ALUR PENGATURAN PENANGANAN JIKA TERJADI TINDAK PENCURIAN DI CANDI BOROBUDUR

4 Tidak diperbolehkan melakukan pemukulan/ menghakimi sendiri       Pengamanan tersangka 5 Membawa tersangka maupun korban ke pos keamanan (kenari)       15 menit Pengamanan tersangka 6 Mengamankan

barang bukti       Pengamanan barang bukti

7 Mencatat identitas tersangka, korban, dan saksi-saksi       5 menit Kejelasan identitas tersangka, korban, dan saksi 8 Koordinasi dengan Komandan Satpam dan Kapokja Pengamanan       5 menit Terjalinnya koordinasi dengan baik      

(26)

9 Melapor dan meminta bantuan kepolisian terdekat untuk ditindaklanjuti       5 menit Terjalinnya koordinasi dengan baik 10 Membuat berita acara serah terima kepada kepolisian       5 menit Tertibnya administrasi laporan pengamanan 11 Menyerahkan tersangka, korban, dan saksi-saksi beserta identitasnya

    Barang bukti 5 menit Pengamanan

tersangka, korban, saksi

12 Membuat berita

acara kejadian       5 menit Tertibnya administrasi laporan pengamanan 13 Melaporkan kejadian kepada pimpinan       5 menit Terjalinnya koordinasi dengan baik  

(27)

SOP PENGAMANAN

OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENANGANAN AWAL TERHADAP TEROR BOM AREA : OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

TUJUAN :

A. Antisipasi adanya tindak terorisme dan/atau ancaman bom

B. Petugas dapat dengan sigap dalam bertindak menanggulangi adanya tindak terorisme dan/atau ancaman bom

C. Meminimalisir dampak yang bisa diakibatkan oleh ancaman bom tersebut

D. Menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan nyaman bagi personil maupun pengunjung

DESKRIPSI

Candi Borobudur pernah mengalami tragedi pengeboman yaitu pada hari Senin, 12 Januari 1985. Sebuah ledakan yang cukup dahsyat menghancurkan stupa Candi Borobudur yang merupakan tindakan terorisme. Kejadian pengeboman tersebut merupakan sejarah dan pembelajaran bagi pemerintah maupun masyarakat Indonesia. Jangan sampai kejadian tersebut terulang kembali.

Terdapat beberapa macam bom yaitu bom dengan sistem waktu

(timer), bom dengan sistem guncangan, bom dengan sistem buka,

dan bom dengan sistem remote. Jenis handak menurut kegunaannya yaitu handak pembakar (low explosive) dan handak penghancur

(hight explosive). Diperlukan langkah-langkah antisipasi maupun

penanggulangan adanya terorisme dan/atau ancaman bom. Langkah antisipasi yang dapat dilakukan ialah melakukan tugas jaga dan patroli secara berkala untuk mengetahui perkembangan situasi dan kondisi di lapangan, untuk menemukan keganjilan atau hal yang tidak biasa ditemui, dan menindaklanjutinya. Langkah penanggulangan dilakukan saat terjadi tindakan teriorisme maupun ancaman bom dan ditindaklanjuti sesuai prosedur.

(28)

RUANG LINGKUP

A. Menerima ancaman lewat telepon B. Menerima ancaman lewat surat

C. Terhadap benda/barang yang sudah diletakkan di suatu tempat yang diduga bom

PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWAB A. Menerima ancaman lewat telepon

1. Tetap bersikap tenang dalam menghadapi ancaman bom melalui telepon;

2. Diusahakan sebisa mungkin memperlama pembicaraan (di telepon) ;

3. Dilakukan perekaman pembicaraan jika memungkinkan; 4. Mengenali suara si pelepon (pria/wanita, logat bicara dengan

bahasa mana, dll)

5. Memperhatikan suara di belakang si penelepon untuk mengetahui dimana dia berada (di pinggir jalan, riuh pasar, musik, dll);

6. Melalui pembicaraan telepon, diusahakan mencari informasi mengenai bom (letak, bentuk, alasan melakukan ancaman bom, waktu, dll);

7. Mengingat-ingat dan mencatat isi pembicaraan;

8. Setelah pembicaraan selesai, menginformasikan dan koordinasikan hal tersebut dengan Koordinator Pokja Pengamanandan/atau Pimpinan Balai Konservasi Peninggalan Borobudur;

9. Segera selidiki kebenaran informasi tersebut;

10. Langkah selanjutnya seperti pada Prosedur Penanganan Terhadap Benda/Barang yang Sudah Diletakkan di Suatu Tempat yang Diduga Bom.

(29)

B. Menerima ancaman lewat surat

1. Tetap bersikap tenang dalam menghadapi ancaman bom melalui surat;

2. Menginformasikan dan koordinasikan hal tersebut dengan Koordinator Pokja Pengamanan dan/atau Pimpinan Balai Konservasi Borobudur;

3. Jika ancaman bom diterima lewat surat yang dikirim lewat pos, maka dapat dilihat asal pengirim dari cap pos;

4. Jika memakai tulisan tangan dapat diperkirakan tulisan tersebut berasal dari orang dalam atau orang dari luar instansi;

5. Jika memakai tulisan mesin ketik atau komputer, kesulitan mencari data tetapi dari gaya bahasa atau susunan kalimat dapat diperkirakan ancaman berasal dari orang dalam atau orang lain;

6. Mencari kebenaran adanya bom dengan memeriksa seluruh area Obvitnas Candi Borobudur;

7. Langkah selanjutnya seperti pada Prosedur Penanganan Terhadap Benda/Barang yang Sudah Diletakkan di Suatu Tempat yang Diduga Bom.

C. Terhadap benda/barang yang sudah diletakkan di suatu tempat yang diduga bom

1. Menjauhkan personil dari area ditemukannya benda/barang yang diduga bom;

2. Beritahukan kepada petugas keamanan yang lain tentang penemuan barang yang mencurigakan tersebut;

3. Melakukan pengecekan terhadap benda/barang yang diduga bom dengan menggunakan Metal Detector apakah terdapat unsur logam di dalamnya;

4. Bila di dalam benda/barang yang mencurigakan tersebut ada unsur logamnya dan alat Metal Detector berbunyi, maka usahakan benda tetap berada pada posisinya, jangan dibolak-balik ataupun diguncang karena belum mengetahui jenis apa bom tersebut;

(30)

5. Catat jam berapa kejadian penemuan barang yang mencurigakan tersebut;

6. Catat bentuk barang yang mencurigakan tersebut;

7. Menginformasikan dan koordinasikan hal tersebut dengan Koordinator Pokja Pengamanan dan/atau Pimpinan Balai Konservasi Borobudur;

8. Segera melapor ke pihak kepolisian (Polres Magelang) dan/ atau Satuan Gegana terdekat;

9. Memberi penangkal awal antara lain dikelilingi dengan ban bekas atau karung pasir;

10. Lokasi peletakan bom tersebut diberi tali pembatas (police

line) dalam radius 100 meter agar tidak dilewati pengunjung

maupun petugas;

11. Diberi tanda dengan bendera merah;

12. Evakuasi pengunjung dari lokasi penemuan ke daerah yang aman melalui pintu evakuasi terdekat;

13. Petugas Keamanan yang berjaga di Pos Keamanan Utama (Pos Kenari) menyiarkan pengumuman perintah evakuasi; 14. Petugas Keamanan membuka 4 (empat) pintu gerbang di

setiap sisi area Candi Borobudur dan berjaga di sampingnya; 15. Petugas Keamanan yang berada di area halaman Candi

Borobudur mengarahkan pengunjung untuk keluar dari keempat pintu gerbang yang ada guna menghindari adanya pengunjung yang saling berdesakan;

16. Pengunjung yang di evakuasi ditempatkan di Zona II Candi Borobudur, dipusatkan di lapangan Gunadharma;

17. Menunggu perintah dan/atau arahan dari Pimpinan Balai Konservasi Borobudur untuk menindaklanjuti langkah evakuasi pengunjung di Lapangan Gunadharma;

(31)

 

  Nomor SOP

Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif

Disahkan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur

Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 

PENANGANAN  TERHADAP  TERORISME  (ANCAMAN  BOM)    

Dasar Hukum Pelaksana

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Petugas Keamanan

Koordinator Pokja Pengamanan Kepala Balai Konservasi Borobudur PPNS

Polres Magelang Satuan Gegana

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

SOP Pengamanan Pengunjung

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

    Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif

Disahkan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur

Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 

PENANGANAN  TERHADAP  TERORISME  (ANCAMAN  BOM)    

Dasar Hukum Pelaksana

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Petugas Keamanan

Koordinator Pokja Pengamanan Kepala Balai Konservasi Borobudur PPNS

Polres Magelang Satuan Gegana

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

SOP Pengamanan Pengunjung

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

 

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

PENANGANAN AWAL TERHADAP TEROR BOM

Metal detector

Ban bekas atau karung pasir Police line Peralatan keamanan SOP/POCB.04/BKB/2015 Desember 2015 Januari 2016     Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif

Disahkan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur

Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 

PENANGANAN  TERHADAP  TERORISME  (ANCAMAN  BOM)    

Dasar Hukum Pelaksana

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Petugas Keamanan

Koordinator Pokja Pengamanan Kepala Balai Konservasi Borobudur PPNS

Polres Magelang Satuan Gegana

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

SOP Pengamanan Pengunjung

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

(32)

AL U R   PE N G AT U RAN  P EN AN G AN AN  M EN ER IM A   AN CA M AN  L EW AT   TEL EP O N     P el ak sana M ut u bak u P et ugas K eam anan K oor . P ok ja P engam anan K epal a B al ai K ons er vas i B or obudur PPN S P ol res M agel ang S at uan G egana P er sy ar at an per lengk apa n W ak tu O ut put               S el am a pr os es Ti dak pani k               S el am a pr os es Inf or m as i tent ang anc am an bom               S el am a pr os es Inf or m as i tent ang anc am an bom              

TURAN PENANGANAN MENERIMA

ANCAMAN LEW

(33)

M enc oba m engenal i suar a di penel epon dan lat ar s uar a di bel ak angn ya               S el am a pr os es Inf or m as i tent ang anc am an bom S ebi sa m ungk in m em per ol eh inf or m as i m engenai keber adaan bom ter sebu t dan menc at at ny a               S el am a pr os es Inf or m as i tent ang anc am an bom M engi nf or m as i kan dan m engk oor di nas ik an m engenai adany a anc am an bo m               5 m eni t Te rja lin koor di nas i dengan bai k M eny el edi ki kebenar an inf or m as i adany a bo m               S eger a K ej el as an inf or m as i dan pet unj uk              

(34)

              S eger a Te rja lin koor di nas i dengan bai k               5 m eni t Te rja lin koor di nas i dengan bai k               P engam anan pengunj un g               P engam anan bar ang              

(35)

AL U R   PE N G AT U RAN  P EN AN G AN AN  M EN ER IM A   AN CAM AN  L EW AT  S U RAT /K IR IM AN   PO S   AT AU   PA KE T       A kt iv ita s P el ak sana M ut u bak u P et ugas K eam anan K oor . P ok ja Pe ngam anan K epal a B al ai K ons er vas i B or obudur PPN S P ol res M agel ang S at uan G egana P er sy ar at an per lengk apa n W ak tu O ut put B er si kap tenang dal am m enghadapi anc am an               Ti dak pani k M engi nf or m as i kan dan m engk oor di na si kan hal anc am an bo m ter sebut               5 m eni t Te rja lin koor di nas i dengan bai k Jik a dik irim lew at pos , dapat di lihat as al pen gi rim dar i c ap pos               2 m eni t Inf or m as i tent ang anc am an bom              

TURAN PENANGANAN MENERIMA

ANCAMAN LEW AT SURA T/KIRIMAN POS AT AU P AKET

(36)

              5 m eni t Inf or m as i tent ang anc am an bom               M eni t Inf or m as i tent ang anc am an bom               K ebenar an inf or m as i tent ang anc am an bom              

(37)

AL U R   PE N G AT U RAN  P EN AN G AN AN  T ER HAD AP  B EN D A/ BARAN G  Y AN G  D ID U G A   SE BU AH   BO M     A kt iv ita s P el ak sana M ut u bak u P et ugas K eam anan K oor . P ok ja Pe ngam anan K epal a B al ai K ons er vas i B or obudur PPN S P ol res M agel ang S at uan G egana P er sy ar at an per lengk apa n W ak tu O ut put M engec ek benda/ bar ang yang di duga bom               5 m eni t Inf or m as i tent ang anc am an bom M engus ahak an benda/ bar ang tet ap ber ada di tem pat ny a                 P engam anan P engunj ung dan per soni l K oor di nas i dengan pet ugas keam anan yang la in               5 m eni t Te rja lin koor di nas i dengan bai k               ALUR PENGA

TURAN PENANGANAN TERHADAP

BENDA/BARANG

YANG DIDUGA

(38)

              2 m eni t Inf or m as i tent ang anc am an bom               5 m eni t Te rja lin koor di nas i dengan bai k               S eger a Te rja lin koor di nas i dengan bai k               5 m eni t Te rja lin koor di nas i dengan bai k              

(39)

M em ber i penangk al aw al di s ek el ili ng benda/ bar ang yang di duga bom               10 m eni t P engam anan ter hadap pengunj un g dan per soni l M em ber i t al i pem bat as d al am radi us 100 m et er dan m em ber i bender a m er ah               10 m eni t P engam anan ter hadap pengunj un g dan per soni l M engum um kan per int ah ev ak uas i pengunj un g               5 m eni t P engam anan ter hadap pengunj un g M em buk a dan ber jaga di s et iap sis i p in tu ger bang O bvi tnas C andi B or obudur               P engam anan ter hadap pengunj un g              

(40)

              P engam anan ter hadap pengunj ung               Te rja lin koor di nas i dengan bai k               S eger a P eny er ahan kew enangan kepada yang lebi h ber w enang               P engam anan per soni l               S el am a pr os es P et unj uk

(41)

SOP PENGAMANAN

OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENANGANAN KEBAKARAN AREA : OBVITNAS CANDI BOROBUDUR TUJUAN :

A. Mengantisipasi bahaya kebakaran

B. Menginformasikan alur penanganan bahaya kebakaran C. Melindungi personil dan pengunjung dari ancaman kebakaran D. Melindungi sarana dan prasarana yang terdapat di area Obvitnas

Candi Borobudur agar terhindar dari bahaya kebakaran DESKRIPSI

Kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Antisipasi akan adanya bahaya kebakaran sangat diperlukan. Dengan adanya langkah antisipasi tersebut, telah ada persiapan baik sarana maupun kesiapan personil dalam menghadapi kebakaran yang terjadi. Jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran, maka dapat meminimalisir bahkan menghentikannya sehingga tidak berakibat fatal dan menimbulkan korban jiwa.

RUANG LINGKUP

A. Antisipasi terhadap bahaya kebakaran B. Penanggulangan bahaya kebakaran C. Pasca kebakaran

PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWAB A. Antisipasi bahaya kebakaran

1. Mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran di perkantoran maupun di area Candi Borobudur kemudian memperkecil potensi bahaya kebakaran tersebut

2. Mengidentifikasi sumber bahaya kebakaran dan sebisa mungkin meniadakan sumber bahaya kebakaran tersebut 3. Menyiapkan Alat Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR)

(42)

4. Membuat peta jalur evakuasi 5. Menyiapkan pintu darurat B. Penanggulangan bencana kebakaran

1. Apabila Petugas Keamanan mendapat informasi mengenai kebakaran segera menyalurkan informasi tersebut kepada rekannya melalui HT;

2. Petugas keamanan terdekat segera memeriksa lokasi dimaksud dengan membawa APAR;

3. Jika informasi tersebut benar bahwa telah terjadi kebakaran maka segera padamkan api dengan APAR dan mematikan aliran listrik;

4. Petugas keamanan sesegera mungkin menjauhkan personil dari area dimana terjadi kebakaran;

5. Petugas keamanan melapor kepada Koordinator Satpam dan/atau Koordinator Pokja Pengamanan untuk segera berkoordinasi dengan para pimpinan Balai Konservasi Borobudur;

6. Petugas keamanan segera menghubungi Petugas Mobil Kebakaran

7. Petugas keamanan dan pegawai Balai Konservasi Borobudur membantu mengevakuasi dokumen danperalatan yang ada; 8. Petugas dan pegawai Balai Konservasi Borobudur segera

bertindak cepat berusaha memadamkan api sebelum pemadam kebakaran tiba;

C. Pasca kebakaran

1. Petugas keamanan mengamankan TKP;

2. Petugas keamanan menginventarisir APAR yang digunakan 3. Petugas keamanan mengadakan patroli pengawasan tempat

(43)

6. Koordinator Pokja Pengamanan melaporkan perkembangan situasi dan kondisi serta berkoordinasi dengan Kepala Balai Konservasi Borobudur;

7. PPNS Balai Konservasi Borobudur menidndaklanjuti dengan dilakukannya penyidikan terhadap sebab dari adanya kebakaran tersebut;

8. Jika dianggap perlu, maka Kepala Balai Konservasi Borobudur dapat memberi instruksi kepada Koordinator Pokja Pengamananuntuk menghubungi pihak Polres Magelang; 9. PPNS Balai Konservasi Borobudur berkoordinasi dengan

Polres Magelang dalam melakukan penyelidikan lebih lanjut berkenaan dengan kebakaran yang terjadi.

(44)

 

  Nomor SOP

Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif

Disahkan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur

Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 

PENANGANAN  BAHAYA  KEBAKARAN    

Dasar Hukum Pelaksana

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Pegawai Balai Konservasi Borobudur Petugas Keamanan

Koordinator Pokja Pengamanan Kepala Balai Konservasi Borobudur PPNS

Polres Magelang

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

SOP Pengamanan Pengunjung

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

PENANGANAN KEBAKARAN

Alat pemadam api manual (karung goni basah) APAR

Alat Komunikasi (HT) Pemadaman dapat dilakukan secara

manual terlebih dahulu (karung goni dibasahi), jika tidka memungkinan maka menggunakan APAR

SOP/POCB.05/BKB/2015

Desember 2015

(45)

ALU R   PE NGA TUR AN   PE NA NGA NA N   KE BAK AR AN  DI  C ANDI  B O RO BUDUR   A kt iv ita s P el ak sana M ut u bak u P egaw ai B al ai K ons er vas i B or obudur P et ugas K eam anan K oor . P ok ja Pe ngam anan K epal a B al ai K ons er vas i B or obudur PPN S P ol res M agel ang P ers ya ra ta n per lengk a pan W ak tu O ut put K oor di nas i dengan pet ugas keam anan la inny a m engenai inf or m as i t el ah te rjadi kebak ar an               S eger a Ter jal innya koor di nas i dengan bai k M em er ik sa lok as i di m ak sud dengan mem baw a APAR             APAR 15 m eni t K ej el as an inf or m as i M em adam kan api dan m em at ik an alir an lis trik               10 m eni t P enanggul a ngan bahay a kebak ar an                       ALUR PENGA

(46)

              P engam ana n per soni l               5 m eni t Te rja lin koor di nas i dengan bai k               S eger a P enanggul a ngan bahay a kebak ar an               S eger a P engam ana n dok um en              

(47)

M em bant u m em adam kan api             APAR Air       P enanggul a ngan bahay a kebak ar an M engam ank an , m engaw as i dan m el ak uk an invent ar is ir di lo ka si kebak ar an               S el am a kej adi an pengam ana n di lok as i M el ar ang m em indahk an/ m engam bi l bar ang bukt i               S eger a Te rja lin koor di nas i dengan bai k M el ar ang m em as uk i TK P yang t el ah di ber i pol ic e lin e                            

(48)

              P engam ana n unt uk bar ang buk ti               P asca kebak ar an P et unj uk               Ji ka di per luk an Te rja lin koor di nas i dengan bai k               P

asca kejadi

an P et unj uk dan koor di nas i

(49)

SOP PENGAMANAN

OBVITNAS CANDI BOROBUDUR

JUDUL : PENANGANAN UNJUK RASA AREA : BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

POS KEAMANAN UTAMA CANDI BOROBUDUR TUJUAN :

A. Agar petugas di lapangan dapat cepat tanggap menghadapi situasi saat terjadi unjuk rasa di area Obvitnas Candi Borobudur

B. Menciptakan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung dan/atau pegawai

C. Menciptakan ketertiban dan keamanan di Candi Borobudur dan lingkungannya

DESKRIPSI

Unjuk rasa atau demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.

Di kawasan Candi Borobudur rentan pula adanya aksi unjuk rasa dikarenakan banyak pihak berkepentingan di dalamnya. Perlu adanya kesiapsiagaan pihak pengelola untuk menghadapi kemungkinan tersebut, juga membangun hubungan harmonis dengan masyarakat di lingkungan Obvitnas Candi Borobudur. Dengan adanya simpati dan peran serta masyarakat maka dapat meminimalisir adanya aksi unjuk rasa, saling mendukung upaya ketertiban dan keamanan di Candi Borobudur dan lingkungannya.

RUANG LINGKUP

A. Tahap menghadapi adanya informasi akan terjadi unjuk rasa B. Penanganan saat terjadinya unjuk rasa

(50)

PENJELASAN PROSEDUR DAN TANGGUNGJAWAB

A. Koordinator Pokja Pengamanan harus tetap bersikap tenang dan tidak panik saat menerima informasi akan adanya unjuk rasa; B. Koordinator Pokja Pengamanan menginformasikan kepada

petugas keamanan untuk mencari kebenaran informasi mengenai akan adanya unjuk rasa;

C. Jika benar akan terjadi aksi unjuk rasa, segera koordinasi secara berjenjang dengan para pimpinan pengelola Obvitnas Candi Borobudur untuk menentukan langkah selanjutnya

D. Pimpinan pengelola Obvitnas Candi Borobudur berkoordinasi dengan pengelola Obvitnas Taman Wisata Borobudur dan pihak kepolisian PAM Obvit Polres Magelang, Polsek Borobudur, serta Polres Magelang untuk pengamanan selanjutnya;

E. Koordinator Pokja Pengamanan menyiapkan petugas keamanan untuk selalu siap siaga;

F. Saat terjadi demo atau kerusuhan, petugas keamanan harus tetap bersikap tenang dan tidak panik dalam menghadapi aksi demo atau kerusuhan;

G. Petugas keamanan mengamankan pintu perkantoran dan/atau pintu gerbang Candi Borobudur dimana terjadi unjuk rasa;

H. Kendali operasi penanganan aksi unjuk rasa berada di Ka Polres Magelang;

I. Polres Magelang dapat berkoordinasi dan minta bantuan pada TNI jika diperkirakan tidak dapat menghadapi aksi unjuk rasa yang terjadi;

(51)

          Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif

Disahkan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur

Drs. Marsis Sutopo, M.Si NIP. 19591119 199103 1 001

 

PENANGANAN  JIKA  TERJADI  UNJUK  RASA    

Dasar Hukum Pelaksana

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur dan Taman Wisata Candi Prambanan serta Pengendalian Lingkungan Kawasannya;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obyek Vital Nasional;

Petugas keamanan

Koordinator Pokja Pengamanan Kepala Balai Konservasi Borobudur Polres Magelang

TNI

Keterkaitan Peralatan/perlengkapan

SOP Pengamanan Pengunjung

Peringatan Pencatatan dan Pendataan

BALAI KONSERVASI BOROBUDUR

PENANGANAN UNJUK RASA

Alat komunikasi (HT) Peralatan keamanan lainnya SOP/POCB.06/BKB/2015 Desember 2015

(52)

ALU R   PE NGA TUR AN   PE NA NGA NA N   JIK A   TE RJ ADI  UNJ UK  R AS A   D I  O BV ITN AS   CA NDI  B O RO BUDUR   P el ak sana M ut u bak u P et ugas K eam anan K oor . P ok ja P engam anan K epal a B al ai K ons er vas i B or obudur P ol res M agel ang TN I P er sy ar at an per lengk apa n W ak tu O ut put             S el am a pr os es Ti dak pani k             S eger a K ebenar an inf or m as i             S eger a Te rja lin koor di nas i dengan bai k            

TURAN PENANGANAN JIKA

TERJADI UNJUK RASA

(53)

K oor di nas i dengan pen gel ol a O bvi tnas T am an W is at a dan P ol res M agel ang             S el am a pr os es Te rja lin koor di nas i dengan baik M eny iapk an pet ugas keam anan unt uk sel al u si ap si aga             S eger a K es iaps iag aan pet ugas Tet ap ber si kap tenang dan t idak pani k sa at ter jadi unj uk ras a             sel am a pr os es Ti dak pani k M engam ank an di pi nt u pe rkant or an dan/ at au pi nt u ger bang can di di m ana ter jad i ak si unj uk ras a             S el am a pr os es P engam an an per soni l M engendal ik an si tuas i dan kondi si saat ter jadi ak si unj uk ras a             S el am a pr os es P engam an

an terhadap situas

i dan

kondi

si

(54)
(55)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

INSTRUKSI KERJA

Balai Konservasi Borobudur Borobudur Jalan Badrawati, Borobudur, Magelang 56553 Telp. (0293) 788225, 788175 Fax. (0293) 788367

e-mail : balai@konservasiborobudur.org website : www.konservasiborobudur.org

(56)
(57)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Fokus pengamanan Obvitnas Candi Borobudur adalah area Zona I Candi Borobudur. Dalam melaksanakan tugas pengamanan, selain berpedoman pada prosedur pengamanan yang berlaku bagi petugas maupun pihak terkait juga dibutuhkan suatu instruksi kerja. Instruksi kerja adalah petunjuk kerja yang menjelaskan tahapan-tahapan kerja secara terperinci. Instruksi kerja hanya melibatkan satu fungsi saja sebagai pendukung SOP Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur.

B. Maksud dan Tujuan

1. Menertibkan pengaturan kunjungan dan kegiatan pemanfaatan di Candi Borobudur

2. Menertibkan kegiatan fotografer dan guide di Candi Borobudur demi kenyamanan pengunjung dan dalam rangka pelestarian

3. Memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pimpinan dan jajarannya saat melaksanakan kunjungan dinas di Candi Borobudur

4. Membatasi jumlah kendaraan yang memasuki area Zona I Candi Borobudur

5. Terciptanya situasi yang aman dan nyaman di Candi Borobudur.

C. Ruang Lingkup

Instruksi Kerja Pengamanan Obvitnas Candi Borobudur meliputi : 1. Pengaturan Kunjungan di Candi Borobudur

2. Pengaturan Jaga dan Patroli

(58)

4. Pendampingan dan Pengawasan Kegiatan Pemanfaatan 5. Penanganan jika terjadi tindakan vandalisme

6. Pengaturan kegiatan fotografer dan guide di Obvitnas Candi Borobudur

(59)

BAB II

INSTRUKSI KERJA PENGAMANAN

A. Pengaturan Kunjungan di Candi Borobudur

1. Petugas Pengamanan membuka pintu gerbang timur pada pukul 04.00 WIB dan berjaga bersama petugas khusus untuk memastikan tiket masuk khusus kunjungan sunrise;

2. Melaksanakan pengawasan dan pengamanan pengunjung saat kunjungan sunrise;

3. Berkoordinasi dengan petugas pengamanan Pengelola Obvitnas Taman Wisata dan Hotel Manohara;

4. Menegur pengunjung sunrise jika diketahui melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu kelestarian candi, diantaranya yaitu :

- merokok di area Obvitnas Candi Borobudur (Zona I dalam)

- membawa makanan - corat coret batu candi

- membuang sampah sembarangan - memanjat dinding candi dan stupa - duduk-duduk di stupa candi

- memasukkan tangan pada stupa candi - memindahkan susunan batu candi

- membawa benda tajam, amunisi, tongkat, dan barang berbahaya lainnya

- membawa binatang selama kunjungan ke candi - melakukan kegiatan pemanfaatan tanpa ijin tertulis

dari pejabat berwenang

- melakukan kegiatan (selain tercantum di atas) yang dapat mengganggu kelestarian Candi Borobudur

(60)

5. Membuka pintu gerbang Zona I pada jam buka kunjungan umum yaitu pukul 06.00 WIB.

6. Berdasar tugas masing-masing melaksanakan menitoring pengawasan dan pengamanan terhadap pengunjung selama kunjungannya dan memberikan pelayanan kepada pengunjung dengan sebaik-baiknya;

7. Menegur pengunjung jika diketahui melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu keletarian candi (seperti yang tercantum pada Point d);

8. Menutup pintu gerbang timur jika sudah waktu tutup kunjungan pada pukul 17.15 WIB dan mempersilahkan pengunjung di halaman maupun di atas candi untuk segera turun menuju pintu keluar (pintu gerbang candi utara) terkecuali pengunjung sunset dengan memperlihatkan tiket khususnya;

9. Memastikan bahwa semua pengunjung umum telah keluar dengan berpatroli mengelilingi candi, terkecuali pengunjung

sunset;

10. Melaksanakan pengawasan dan pengamanan pengunjung saat kunjungan sunset;

11. Menegur pengunjung sunset jika diketahui melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu keletarian candi (seperti yang tercantum dalam Point 4);

12. Mempersilahkan pengunjung sunset untuk segera keluar pada waktu tutup kunjungan sunset yaitu pukul 19.00 WIB melalui pintu BMP;

13. Kembali memastikan bahwa semua pengunjung candi telah keluar dan menutup pintu monumen candi.

B. Pengaturan Jaga dan Patroli

1. Petugas CCTV selalu memantau situasi dan kondisi di area Obvitnas Candi Borobudur melalui CCTV, melaporkannya

(61)

3. Penjagaan dilakukan oleh Satpam selama 24 (dua puluh empat) jam yang terbagi dalam 4 (empat) regu. Keempat regu Satpam terbagi dalam 4 shift jaga, tiap shift adalah setiap 6 (enam) jam kerja. Jadwal jaga tiapshift yaitu pukul 00.00-pukul 06.00 WIB; pukul 06.00-pukul 12.00 WIB; pukul 12.00-18.00 WIB; dan pukul 18.00-00.00 WIB;

4. Jadwal jaga Satuan Petugas Keamanan dan Ketertiban adalah 12 (dua belas) jam, yang terdiri dari 2 (dua) regu shift pagi dan shift siang. Shift pagi mulai pukul 05.00 - 12.00 WIB dan shift siang mulai pukul 11.00 - 18.00 WIB;

5. Tiap regu Satpam melakukan patroli di Obvitnas Candi Borobudur dan lingkungannya. Patroli tiap regu yaitu 2 (dua) orang berjaga di Pos Keamanan Utama (Kenari) dan anggota lainnya berpatroli di area Obvitnas Candi Borobudur dan lingkungannya (sesuai situasi dan kondisi);

6. Dilaksanakan patroli oleh Satpam Jaga dengan berjalan kaki, untuk memonitoring situasi dan kondisi, menemukan potensi pelanggaran dan potensi bahaya tindak pidana di Obvitnas Candi Borobudur;

7. Menyiapkan dan membawa perlengkapan patroli diantaranya yaitu senter, pesawat radio panggil (HT), sangkur, tongkat, borgol, dan peralatan keamanan lainnya yang diperlukan; 8. Selama melakukan patroli, petugas patroli melaporkan

keadaan atau kondisi kepada petugas yang berjaga di Pos Keamanan Utama (Kenari)

9. Petugas di Pos Keamanan (Kenari) menerima laporan, kemudian mencatat dalam buku monitoring keamanan (Buku Mutasi) mengenai keadaan ataukondisi yang ditemui selama patroli yang dilakukan;

10. Koordinator Satpam berpatroli untuk mengkoordinir kesiapan dan kegiatan anggota Satpam;

11. Koordinator Pokja Pengamanan mengkoordinir kesiapan dan kegiatan Koordinator Satpam maupun anggota Satpam dan Satuan Petugas Keamanan dan Ketertiban, serta untuk membahas tugas, kendala maupun permasalahan di lapangan;

(62)

12. Jika petugas keamanan Obvitnas Candi Borobudur menemukan tindak pidana yang harus segera ditangani, segera berkoordinasi dengan koordinator Satpam atau Koordinator Pokja Pengamanan untuk kemudian dilaporkan kepada jajaran Pimpinan Balai Konservasi Borobudur; 13. Koordinator Pokja Pengamanan dapat mengajukan usul

kepada jajaran pimpinan Balai Konservasi Borobudur untuk segera menghubungi pihak kepolisian Polres Magelang; 14. Jika diperlukan, maka Pimpinan Balai Konservasi Borobudur

menindaklanjuti usulan untuk segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian guna menindaklanjuti tindak pidana yang terjadi di area Obvitnas Candi Borobudur;

15. PPNS Balai Konservasi Borobudur berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam menindaklanjuti adanya tindak pidana yang terjadi.

16. Personil POLRI Polres Magelang yang melakukan patroli untuk memonitoring situasi dan kondisi, harus mencatat dalam Buku Kontrol Petugas mengenai keadaan ataukondisi yang ditemui selama patroli yang dilakukan;

17. Pada situasi yang dinyatakan rawan dan sangat rawan oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur, Petugas Pengawas CCTV, Petugas Keamanan Obvitnas Candi Borobudur bersama dengan personil Obvitnas Taman Wisata Borobudur, PAM Obvit Polres Magelang, Polsek Borobudur, Polres Magelang melakukan patroli secara intens di Candi Borobudur dan lingkungannya.

C. Pengamanan dan pengawalan terhadap pimpinan saat kunjungan ke Candi Borobudur

(63)

d. Petugas keamanan melakukan pengawalan terhadap pimpinan (Ka Regu atau Waka regu) selama kunjungannya ke Candi Borobudur;

e. Pendampingan oleh Koordinator Pokja Pengamanan; f. Petugas keamanan mencatat semua kegiatan dan/

atau kejadian dalam Buku Mutasi;

2. Pengamanan terhadap Pimpinan (gangguan terhadap pimpinan)

Gangguan yang dimaksud adalah gangguan yang bisaterjadi terhadap pimpinan berupa gangguan psikis (ancaman, teror) maupun fisik (kekerasan) baik dari dalam maupun dari luar. a. Gangguan psikis;

1) Petugas keamanan menerima laporan dan/atau mengetahui secara langsung adanya gangguan tersebut;

2) Petugas keamanan memberikan pengamanan secara langsung;

3) Petugas keamanan melakukan koordinasi tentang pengamanan dengan pejabat terkait; 4) Koordinator Pokja Pengamanan berkoordinasi

dan/atau melaporkan kepada pihak POLRI jika gangguan sudah tidak bisa ditoleransi lagi; 5) Petugas keamanan mencatat dan melaporkan

semua kegiatan atau kejadian. b. Gangguan kekerasan;

1) Petugas keamanan menerima laporan dan/ atau mengetahui secara langsung akan adanya gangguan tersebut;

2) Petugas keamanan memberikan pengamanan secara langsung di tempat pimpinan berada; 3) Petugas keamanan melakukan koordinasi

tentang pengamanan dengan pejabat terkait; 4) Koordinator Pokja Pengamanan berkoordinasi

(64)

5) Petugas keamanan mencatat dan melaporkan kegiatan atau kejadian.

D. Pendampingan dan Pengawasan Kegiatan Pemanfaatan

1. Dilakukan kegiatan pengamanan dan pengawasan oleh petugas keamanan serta pendampingan oleh petugas Balai Konservasi Borobudur selama kegiatan pemanfaatan tersebut berlangsung;

2. Mencatat dalam Buku Tamu mengenai identitas penanggungjawab dan hal-hal berkenaan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan ke dalam Buku Mutasi;

3. Memberi kartu pengenal untuk dipakai selama melaksanakan kegiatan pemanfaatan;

4. Mengawasi tamu berkepentingan khusus tersebut agar mematuhi peraturan yang terdapat dalam surat perizinan maupun ketentuan yang berlaku di area Obvitnas Candi Borobudur;

5. Dapat menegur bahkan menghentikan kegiatan pemanfaatan jika tamu tidak mematuhi peraturan yang berlaku selama melaksanakan kegiatan pemanfaatan;

6. Menerima kembali kartu pengenal tamu jika telah selesai kegiatan.

E. Penanganan vandalisme

1. Wajib menegur jika terdapat pengunjung yang melakukan tindak vandalisme,;

2. Jika diperlukan, dapat membawa pelaku ke Pos Keamanan Utama (Kenari);

3. Memberi nasihat dan penjelasan kepada pelaku yang telah melakukan pelanggaran vandalisme tersebut;

4. Menyuruh pelaku untuk mengembalikan obyek vandalisme ke bentuk asal atau keadaan semula.

Gambar

Gambar 1.  Zona I Candi Borobudur seluas 25,382 Ha

Referensi

Dokumen terkait

Seminar Nasional dengan tema Peningkatan Peran Infrastruktur Transportasi pada Perekonomian Provinsi Jawa Timur dan Wilayah Indonesia Timur. Gedung Widyaloka 8

Kegiatan pengujian terhadap sumber tidak bergerak di Kota Makassar masih diharapkan pada pengujian oleh masing- masing usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi

1) Debitur melakukan permintaan informasi secara luring dan daring kepada OJK. 2) OJK berwenang menetapkan penyesuaian penyampaian cakupan informasi laporan debitur

Motivasi kerja adalah dorongan atau semangat yang timbul dalam diri seseorang atau pegawai untuk melakukan sesuatu atau bekerja, karena adanya rangsangan dari luar

kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebagai pelatihan untuk menerapkan teori. yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Perancangan

Abstrak: Tulisan ini mengungkapkan tentang kaidah perubahan bentuk mufrad menjadi bentuk mutsanna’ dan bentuk jama’ dalam bahasa Arab dengan pokok pembahasanya

Pengujian Keluaran Poor Signal Quality untuk Perintah Gerak Kiri-Kanan Robot Pengujian dilakukan dengan cara para responden diminta untuk mengangkat alis dan mengedipkan