• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KHUSUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KHUSUS"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

TINJAUAN KHUSUS

Judul Hotel Resort Tema Arsitektur Organik

Penerapan Tema Pemanfaatan Potensi Alam Sebagai Pendekatan Terhadap Arsitektur Organik Pada Perancangan Hotel Resort.

III.1 Pengertian Tema

Arsitektur Organik merupakan topik yang dipakai dalam proyek ini, sehingga teori-teori Arsitektur Organik menjadi teori utama yang dipakai.

III.1.1 Pengertian Organik

 Organik adalah hal yang berkenaan dengan organ (alat pada tubuh manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan) atau dengan kata lain suatu kesatuan dari bagian-bagian yang membentuk satu kesatuan sistem.12  "Said of material or compound derived from vegetable or animal".13

Organik adalah kumpulan bahan atau senyawa dari kehidupan tumbuh-tumbuhan atau binatang.

 Organik adalah suatu kata yang menunjuk pada satu kesatuan, atau lebih tepat bila dikatakan suatu yang terpadu. Seperti yang digunakan dalam arsitektur, organik pada awalnya adalah bagian-bagian dari keseluruhan dan keseluruhan dari bagian-bagian. Keseluruhan merupakan sesuatu yang terpadu.14

12.

W.J.S. Porwadarmlta, Kamus Besar Bahasa Indonesia 13.

McGraw Hill, Dictionary for Engineers 14.

(2)

III.1.2 Pengertian Arsitektur Organik

 Arsitektur Organik mendeskripsikan hubungan dengan alam secara keseluruhan dan bagian-bagian yang mempunyai ikatan dengan kondisi alamnya.15

 Arsitektur Organik bersumber pada faktor prilaku alam, pola simetris dan garis-garis tegas, serta kehidupan yang sifatnya alami. Pada dasarnya, arsitektur organik adalah arsitektur yang berguru pada alam.16

 Arsitektur organik memiliki pada konsep pada hubungan yang harmonis antara keseluruhan dan bagian-bagiannya. Adanya hubungan pada proses kehidupan, kelahiran, pertumbuhan dan kematian. Setiap bagian dari struktur harus mencerminkan identitasnya masing-masing walaupun demikian tetap merupakan satu kesatuan dari keseluruhan bangunan.17

III. 2 Arsitektur Organik Menurut V.M. Lampugnani

Menurut V.M. Lampugnani, arsitektur organik secara garis besar memiliki tiga prinsip, yaitu :18

 Nature as Model

Merupakan inspirasi dari pelarian terhadap kota-kota besar dan peradaban teknologi, dengan menjadikan alam bsserta aturannya sebagai pedoman.

 Individualism

Merupakan otonomi intelektual dan kepribadian individual dengan tujuan-tujuan psikologis. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan kondisi-kondisi yang ada, termasuk kondisi lokasi individual terhadap tuntutan psikologis manusianya.

15

V.M. Lampugnani, 20" Cenniry_Afchlteclurs, Thames and Hudson 16

Frank Lloyd Wrighl, The Future of Architecture. N.Y. American Library, 1963, hal 225-226 17

Maggie Btrryraan, Organic Architecture. Microsoft Internet Explorer. 18

V.M. Lampugnani, Architecture and City Planning In The Twentieth Century. Van Nostrand Rcinhold

(3)

 Nationalism

Adanya keterkaitan antara seseorang/manusia dengan daerahnya dan budaya setempat. Hal ini diterapkan dengan memberkan karakter tidak hanya dari segi bangunan, lihgkungan dan pemakainya, tetapi juga dari daerah dimana bangunan tersebut berada, beserta tradisinya.

III. 3 Arsitektur Organik Menurut Frank Lloyd Wright

berbagai macam pandangan mengenai arsitektur organik sangatlah banyak dan arsitek yang menganut paham ini juga tidak sedikit, akan tetapi yang paling menonjol dan merupakan pelopor dari arsitektur organik adalah Frank Lloyd Wright.

Dasar-dasar arsitektur Frank Lloyd Wright berakar dari alam, yang kemudian dia sebut arsitektur organik. Alam, diatas segalanya adalah kekuatan inspirasi dari Wright yang paling besar. Dia pernah menganjurkan kepada murid-muridnya untuk "pelajari alam, cintai alam, tetaplah dekat dengan alam karena alam tidak akan pernah mengecewakan kamu ". Pengalaman masa kecilnya dimana dia ttnggal di sebelah barat daya Wisconsin mendekatkan dia dengan irama, po!a, warna dan sistim dari alam.

III.3.1 Konsep Alam Frank Lloyd Wright

Menurut Wright bangunan harus berada bersama alam, dimiliki oleh alam, sehingga antara alam dan bangunan dapat hidup bersama. Ada empat pendekatan konsep alam Frank Lloyd Wright, yaitu :19

 Manusia harus tinggal/hidup bersama alam

Adanya karakteristik yang menggambakan integrasi antara alam dengan lingkungan, tetapi bangunan berkesan tumbuh bersama-sama dengan lingkungan.

19

(4)

 Alam merupakan kekuatan dari inspirasi rancangan

Bentuk-bentuk yang dihasilkan merupakan inspirasi dari kondisi alam sekitar, baik dari segi kontruksi bangunan maupun penggunaan material bangunan.

 Alam mengajarkan cara yang tepat dalam pemakaian material

Dalam arsitektur organik, penggunaan, material dapat memberikan kesan ekspresif pada permukaan bangunan penekanan pada garis-garis dan tekstur material dapat mendukung usaha untuk menampilkan karakter bangunan.

 Penyesuaian diri terhadap alam

Penyesuaian terhadap alam dapat dilakkan dengan cara penyesuaian dengan kondisi tapak, waktu, indentitas lokasi dan penggunaannya.

III.3.2 Karakteristik Arsitektur Organik Frank Lloyd Wright Sedangkan secara garis besar ada empat karakteristik arsitektur organik menurut Frank Lloyd Wright, yaitu :20

1. It develops outward from within, in harmony with the conditions of its being; it not applied.

Berkembang dari dalam ke luar, harmonis terhadap sekitarnya dan tidak dapat dipakai begitu saja. Maksudnya adalah eksterior bangunan dengan tetap memperhatikan keharmonisan dengan kondisi tapak sekitarnya terbentuk atau berkembang dari dalam bangunan (interior). Disinilah keunikan arsitektur organik dimana ia berusaha untuk menerapkan gaya-gaya arsitekturnya pada keseluruhan bangunan baik interior maupun eksterior agar dapat mengekspreskan kesatuan bangunan secara utuh.

2. Conduction occurs within the nature of material, "where in glass is used as glass, stone as stone, wood as wood".21

20

James C. Snyder. Introduction to_Architecture, McGraw-ill, Inc., 1979, hal. 23-24 21

(5)

Konstruksi selalu terjadi dalam sifat-sifat alami dari material. Artinya bahwa dalam kontruksi, material yang digunakan fungsinya

disesuaikan dengan srfat-sifat dari bahan itu sendiri. Misalnya : kaca untuk masuknya cahaya atau melihat pemandangan luar, bukan digunakan sebagai tembok/pembatas ruangan atau kulit bangunan (seperti yang banyak kita Iihat pada bangunan bertingkat tinggi yang ada di Jakarta).

3. Elemen of a building are integral

Elemen-elemen dari sebuah bangunan adalah merupakan satu kesatuan utuh. Artinya bahwa ornament-ornamen yang tidak perlu sebaiknya dihilangkan apabila bukan merupakan bagian dari kesatuan bangunan. Tentang hal ini apat juga dilihat dalam bukunya yang lain dimana ia mengatakan bahwa :“Openings Should be seen as part of the structure. Eliminate unnecessary detail and ornament”.22 Bahkan mebel yang menjadi bagian dari interior bangunan ia desain sendiri agar konsepnya tentang keutuhan bangunan benar-benar merupakan kesatuan yang utuh.

Kata organik menunjuk pada kesatuan : barangkali terpadu atau intrinsic adalah kata yang lebih tepat untuk dipakai. Sebagaimana mulanya digunakan dalam arsitektur, organik berarti bagian pada keseluruhan sebagai keseluruhan pada bagian. Jadi keseluruhannya adalah terpadu adalah apa yang sesungguhnya diartikan oleh kata organik.23

4. Reflects time, place and purpose : “made by the people out o the ground in their ways of their own devising-true to time, place, environment and purpose. Folk building we might call them."

Bangunan-bangunan yang dirancang sebaiknya dapat mengekspresikan :

 Time : waktu/saat bangunan tersebut dirancang

22

(6)

23

Frank Lloyd Wright, The Future of Architectur,. New York, 1963, hal. 347

 Place : memberikan gambaran identitas dimana bangunan berada, berkaitan dengan budaya dan keadaan social ekonomi lingkungan setempat.

 Purpose : memperlihatkan kepentingan individual yang didasari oleh tujuan psikologi manusianya.

Tetapi selain dari keempat karakteristik mendasar diatas masih ada lagi konsepnya yang lebih detail tentang arsitektur yang berhasil dia terjemahkan kedalam idiologi desain secara total dimana dia menyebutkan arsitektur organik. Dtantaranya adalah :24

 Kesederhanaan dan ketenangan adalah kualitas yang dapat diukur untuk menentukan nilai seni sesungguhnya.

 Batasi jumlah ruangan dan ukuran ruangan sesuai dengan kebutuhan.  Jangan memasang alat-alat perlengkapan yang tidak enak dipandang.  Bangunan seharusnya nampak berkembang dengan mudah

dari tapaknya.

 Gunakan warna-warna yang natural.

 Tampilkan sifat-sifat yang alami dari material yang digunakan, dll. III.3.3 Pengaplikasian Arsitektur orgnik pada Ekspresi Bangunan

Menurut Frank Lloyd Wright, prinsip arsitektur organik dapat diaplikasikan pada ekspresi bangunan Melalui:

a. Tapak (site)

Bangunan-bangunan karya Wright menyatu dengan tapaknya. Bangunan yang paling jelas mengungkapkan “perkawinan” antara bangunan dengan tapaknya adalah salah satu hasil karyanya yang disebut “FallingWater”dekat Mill Run, Penssylvania.

24

(7)

b. Ruang (space)

Adanya ruang (interior), yang menjadi alasan bangunan itu sendiri, mendikte bentuk eksteriornya. Bagi Wright, ruang-ruang seharusnya mempunyai ciri-ciri seperti cairan, mengalir dengan bebas dan bentuknya tidak normal. Dalam bangunanya ia merancang agar orang keluar dari kotak (boxes), untuk meninjau keadaan luar secara visual yaitu lewat jendela, dengan adanya teras atau beranda dan perancangan tapak yang menarik.

c. Skala

Skala yang diguanakan adalah skala manusia. Bila ia sudah menentukan satu unit dari suatu ukuran maka akan digunakan sebagai standar ukuran bagi keseluruhan bangunan untuk kemudian menentukan proporsi.

Pintu-pintu akses dan langit-Iangit dibuat lebih rendah lagi, lebih dekat dengan skala manusia, sehingga menimbulkan perasaan yang intim menyatu dengan arsitekturnya.

d. Material

Bahan-bahan material yang natural dengan kondisi dan asalnya yang alami menjadi inspirasi dari

bangunan-bangunan wright. Untuk lebih efektifnya, jumlah material yang digunakan dijadikan bahan primer (mendominasi tampak eksterior dan interiornya bahkan sering digunakan sekaligus sebagai bahan strukturnya) sedangkan yang lainnya sebagai bahan skunder.

(8)

 Batu, merupakan bahan yang paling sering diungkapkan dalam karya-karya wright. Menurutnya batu yang merupakan material dasar bangunan-bangunan kuno dan bersejarah mempunyai nilai apresiasi yang tinggi.

 Batu bata (brick), batu bata mempunyai warna yang bermacam-macam, dimensi serta finishingnya. Untuk eksterior bangunan ia sering menggunakan bata ini untuk menekankan kesan horizontal pada bangunan.

 Kayu, Wright mengandalkan kayu sebagai dasar-dasar elemen strukturnya. Untuk interior, kayu selalu digunakan dengan respek karena merupakan bagian tak terpisahkan dari keindahan. Bahan bangunan mempunyai sifat dan karakter sendiri dalam menampilkan ekspresinya. Bahan yang sama tetapi penyelesaiannya berbeda akan menampilkan ekspresi yang

berbeda pula atau dengan kata lain, setiap ekspresi dari material secara langsung akan berhubungan dengan persepsi seseorang dan akan menghasilkan asosiasi yang berbeda-beda.

(9)

Berikut ini dapat dilihat beberapa macam bahan serta sifat dan kesan yang ditimbulkannya :

SIFAT-SIFAT BEBERAPA BAHAN BANGUNAN

Material Sifat Kesan

Penampilan

Contoh Pemakaian Kayu Mudah dibentuk,

juga untuk

konstruksi-kontruksi yang kecil ; bentuk-bentuk lengkung.

Hangat, lunak, alamiah, menyegarkan.

Untuk bangunan rumah tinggal dan tempat

masyarakat membutuhkan kontak langsung dengan bangunan. Batu Bata Fleksibel, terutama

pada detail, dapat untuk macam-macam struktur, bahkan untuk struktur-struktur

Praktis Banyak digunakan oleh bangunan perumahan, monumental dan komersial. Semen (Stucco) Dapat untuk eksterior dan

interior. Cocok untuk diberikan segala macam warna. Mudah rata Mudah rata (homogen), mudah dibentuk Dekoratif. Bangunan-bangunan di daerah Mediterania. Untuk elemen-elemen dekorasi.

Batu Alam Tidak membutuhkan proses , dapat dibentuk (diolah). Berat, kasar, alamiah, sederhana, informil. Untuk pondasi, dinding dekoratiff. Banyak digunakan untuk bangunan-bangunan kecil terutama rumah Beton Hanya menahan

gaya tekan.

Formil, keras, kaku, kokoh.

Bangunan-bangunan

(10)

monumental, pemerintahan. Baja Hanya menahan

gaya tarik. Keras, kokoh, kasar. Bangunan pemerintahan, bangunan utilitas. Metal Efisien Ringan, dingin. Bangunan

komersial. Kaca Tembus pandang,

biasanya digabung dengan bahan lain

Ringkih, dingin, dinamis.

Hanya sebagai pengisi.

e. Wama

Dalam memilih warna, sebaiknya kita secara selektif menganalisa warna-warna yang ada pada lingkungan disekitar bangunan yang akan direncanakan sehingga penampilannya menyatu denagn alam/sekitarnya. warna hitam pekat dan putih murni bertentangan dengan tesisnya tentang harmoni dan kesatuan. Sedangkan warna merah merupakan warna favorit yang sering ia gunakan sebagai aksen untuk banyak bangunannya, terutama warna merah yang hangat.

f. Cahaya

Baik cahaya alami maupun cahaya buatan adalah vital dalam arsitektur organik. Banguann yang akan diletakkan dalam tapak harus dianalisa dahulu terhadap cahaya alami agar mendapat "energi" matahari yang paling baik.

Untuk cahaya buatan Wright senang menggunakan efek cahaya tidak langsung.

g. Seni Dekorasi

Sebagian dari elemen dekorasi Wright dirancang untuk menjadi bagian dari kesatuan secara menyeluruh. Wright senang menyatukan benda-benda seni. Mebel, perlengkapan lampu, karpet, besi penompang kayu di perapian, bahkan taplak meja dimodel berbeda-beda antara tapak yang satu dengan yang lainnya, disesuaikan dengan lingkungannya.

(11)

h. Mebel/Furniture

Mebel seperti kursi, meja, lemari dan lain-lain dirancang sendiri oleh Wright agar sesuai dengan konsepnya tentang kesatuan. Seakan-akan mebel-mebel tersebut merupakan bagian dari keseluruhan bangunan.

i. Textile

Wright memilih textile yang sederhana dan natural. Dia menyukai linen, katun, beludru dan wol dengan tenunan rata dan halus. Textile digunakan sebagai pelengkap atau sebagai aksen terhadap tekstur ruangan disekitarnya.

j. Asesoris

Bentuk-bentuk asesoris yang ia gunakan bersifat geometris dan berorientasi alam.

III.4 Arsitektur Organik menurut Alvar Aalto

Alvar Aalto mempunyai pandangan yang berbeda mengenai arsitektur organik, desainya cenderung mengguanakan unsure emosi atau psikologi dari manusia atau pemakai bangunan. Alyar Aalto dalam pernyataannya menyatakan bahwa penghargaan terhadap alam dimulai dari manusia dan pada akhimya kembali pada manusia.25

Prinsipnya yang paling mendasar adalah selalu mengarah pada interaksi yang harmonis terhadap bangunan dan sekitarnya, terhadap teknologi dan manusia ; selalu memperhatikan hubungan antara keduanya.26

Tujuan utamanya adalah estetis, contohnya : secara harmonis seimbang dan bentuk-bentuk yang ekspresif, tetapi tujuan yang sebenarnya adalah membentuk keharmonisan terhadap kehidupan secara utuh, termasuk menemukan jawaban-jawaban secara biologis yang dapat diterima terhadap masalah lingkungan dan masyarakat yang humanis.

25

Frederick Gulheim, Alvar Aalto. Master of World Architecture, Hal. 323 26

(12)

III.4.1 Konsep Nature and Culture Alvar Aalto

 Adapun konsep Nature and Culture dari Alvar Aalto, yaitu ; Alvar Aalto dalam Arkkitechti menulis bahwa tempat-tempat perlindungan primitif dan perumahan-perumahan saling berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh dari kondisinya, penggunaan material setempat dan pola fakir masing-masing individu. Masing-masing bangunan arsitektur tersebut dimiliki oleh kondisi tapaknya dan topografinya seperti hewan yang tergantung pada hutan dan lingkungannya.

 Hal yang terpenting dari semua komunitas standarisasi adalah alam itu sendiri, dengan kekayaan dari bentuk-bentuknya dan system yang ada pada lingkungannya yang berada satu sama lain akan memberikan jiwa lokasi yang berbeda.

 Dari prinsip ekologikal Alvar Aalto, tujuan utamanya yaitu menciptakan tempat yang tepat tanpa menimbulkan konflik antar ilmu, seni dan teknologi dalam penerapannya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa konsep ekologikal Alvar aalto (From Architecture to Nature, From Nature to Architecture) memiliki perbedaan dengan konsep alam Frank Lloyd Wright (Architectur And Nature are One).

III.5 Studi Empiris III.5.1 Falingwater

Fallingwater terkenal sampai keseluruh penjuru dunia, banyak beribu-ribu pengunjung datang ke lokasi dari tahun ke tahun, Rumah yang didesain tidak biasa dalam suatu pengaturan yang indah.

(13)

sebagai tempat akhir pekan keluarga Kaufmann dan para teman mereka, Faling water juga sebagai hasil kebanggaan arsitek. Pennsylvania barat Conservancy.

Sejak Wright datang ke lokasi ia menghargai kekuatan suara air terjun, vitalitas hutan, batu karang dan batu bundar besar yang dramatis; ini adalah unsur-unsur alami. Tetapi Wright mengartikan pengertian ini lebih sangat mendalam. la memahami orang yang berkreasi secara alami, karenanya karya arsitektur menyesuaikan diri ke alam akan menyesuaikan diri ke besik dasar. Sebagai contoh, walaupun dari Falling water dibuka dengan ukuran jendela lebar, orang-orang yang berada di dalam seperti bernaung dalam gua, merasakan seolah-olah perasaan mereka di belakang bukit. Perhatian mereka diarahkan ke arah menara luar dengan langit-langit rendah, tidak ada hall megah tetapi, rangkaian batu karang dan pohon yang berkilauan daerah berhutan itu sebagai gantinya. Material untuk strukturnya perpaduan dengan pewarnaan batu dan kayu, sedang :warna aksen terang diberikan untuk perabot, seperti bunga liar atau burungi-burung di luar. Alur di dalam rumah, jalan dan tangga, berliku-liku tanpa formalitas, dan rumah dibuat pintu masuk utama yang cukup besar; karna banyak orang jalan keluar masuk. ruang privasi dan publik tersedia, kenyamanan sebuah rumah dan pergantian musim. Maka membuat orang tertarik untuk bersantai, masuk ke dalam menjelajahi hidup secara alami. Pengunjung juga bisa merasakan pengalaman arsitektur Wright sebagai exspansi hunian.

Falling water membuka suatu lembaran baru di dalam Arsitektur Amerika dan dipertimbangkan sebagai pekerjaan terbesar Wright'S yang pertama untuk desain rumah. Desain yang mendetail namun mengejutkan pengintegrasian angkur dinding batu ke batu karang dan teras beton bertulang bertingkat-tingkat modern. Connors negara dimana Fallingwater berada mungkin mengerti ketika salah satu kritik besar terhadap pergerakan modern di dalam arsitektur, bangunan ini adalah salah satu dari karya agung. Namun kita harus membuka perasaan yang lebih pada

(14)

disain, dibanding menangkap imajinasi kita adalah dalam arsitektur, mari kita lihat ruang dan habitat alami seperti kita melihat sesuatu yang baru, tetapi kita merasakan untuk menjadi bagian masa Iampau, bagaimanapun juga intinya bagaimana membuat karya desain yang alami.

Falling water bukanlah satu-satunya yang dibuat Wright dan sukes menganggkat tema alam, namun sejak Fallingwater telah diuji oleh half of century menyangkut ekspose yang paling luas, seseorang dapat katakan bahwa itu menandai suatu titik tinggi di dalam karya luas Wright'S, di arsitektur Amerika, didalam arsitektur abad ini, dan mungkin dalam semua arsitektur

Fallingwater salah satu bangunan rumah yang paling terkenal dunia berfungsi sebagai tempat akhir pekan. Di bangun mulai tahun 1936 dan selesai tahun yang berikut, Wright merancang rumah tersebut untuk Edgar J. Kaufmann. Wright tidak akan pernah menggambar sebelum ia mengenal apa yang ia akan gambar. Begitu pula cara dari Wrght. Wright memberikan nama bangunan nya Fallingwater. Bangunan akan menjadi rumah modern yang paling terkenal di dunia. Dan ia telah mengambarkannya semua itu dalam waktu kurang dari tiga jam.

Wright tidak akan pernah mendesain sebelum dia mengetahui dan mengenal apa yang akan ia gambar. ini adalah langkah yang beliau lakukan sebelum mendesain dan hal ini juga membangkitkan rasa seni beliau. - Edgar Tafel, FLW murid Frank I.R. Fallingwater Frank Lloyd Wright memberikan nama bangunan tersebut. Hal ini bahkan menjadi rumah modern yang paling terkenal di dunia. Frank memenggambar semua ini dalam kurang dari tiga jam.

(15)

Frank mendiskusikan berbagai hal dengan klien kami untuk menentukan motif untuk bangunan dan untuk mengatakan alasan kenapa sebagaimana adanya.

Frank turun ke dalam celah gunung itu untuk berhubungan secara langsung dengan air terjun dan merencanakan untuk sebuah rumah. Karenanya harus melanjutkan lankah-langkah setelah mendesain ruang keluarga menuju ke alur mana? Frank berniat untuk memperdalam alur untuk suatu kolam renang di bawah rumah.

Lantai utama adalah suatu pemproyeksian balkon atas arus air terjun. Untuk menaruh tangga dari balkbn rata dengan tanah berkontur. segala menimbulkan karakter dari

material yang digunakan pekerjaan batu dimaksudkan untuk mamadukan dengan apa yang ada pada celah gunung itu. Pekerjaan selanjutnya yaitu pada atas pengerjakan cerobong yang cukup besar maka. Sesuatu harus dilakukan untuk sudut dari

(16)

jembatan dan dermaga bersamaan untuk merubah skalanya.

Celah gunung merupakan Orientasi bangunan yang paling berhubungan dengan alam. hal ini dibuat untuk membendung air terjun tetap secara alamiah. Ini juga untuk menciptakan suasana riak dasar air terjun dan juga menciptakan pengulangan riak air terjun berulang-ulang. Riak arus air terjun mengalir jatuh ke dasar bangunan. Tetapi saya tidak suka pengulangan riak ini lebih dari dua kaki di atas batu prinsip dasar air terjun, lebih sedikit akan lebih baik. Saya dapat melihat disana bisa tiga atau empat kaki untuk ketinggian dari air terjun itu, dalam rangka membuat suatu kolam cukup dalam, unsure bak mandi juga masukan, Wirght menyarankan dekat luar di mana bunga dapat jatuh masuk ke dalamnya untuk membuat suasana segar dan alami.

Atap dan Lantal Fallingwater's dibuat dengan cantilevered yang mejorok keluar dari arus air terjun, yang terbuat dari beton bertulang, rumah tersebut direncanakan seperti mengapung datas arus cascading. Komposisi anchored secara visual terdiri dari unsur-unsur vertikal seperti cerobong dan tangga yang fasadenya dibuat dari batu yang diambil dari lingkungan sekitar. Tiap-Tiap detil menguatkan visi Wright'S mengenai bentuk kotak yang diambil sebagai konsepnya: langit-langit dan lantai memberikan kesan luas keluar dengan bebas, unsur-unsur vertikal meluas pergerakan menuju ke angkasa, dan jendela dibuat hingga mendekati sudut ruang, sebuah terobosan untuk arti sebuah kepuasan.

(17)

Wright's membuat desain pada bagian ruang dalam rumah yang berlanjut dengan keluar rumah, menggabungkan rumah dengan tapaknya. Wright mengusulkan mula-mula untuk mengcover bangunan dalam helaian emas seperti warna karat dan dengan demikian menghubungkan rumah' kepada perubahan musim. Kaufmann melihat ini sebagai pemboros, bagaimanapun, dan

secepatnya permukaan beton telah dicat suatu halus yang berwarna putih. Wright bertanya pada kliennya,“Di

mana kamu mnghabiskan semua waktumu ketika kamu adalah pada pemilik property ini ?” Dan mereka berkata, " Aduh kita menyukai untuk bertamasya pada sebuah batu,”Lalu apa yang ia lakukan ? la membangun rumah

pada batu karang dan tempat mereka telah hilang untuk tamasya mereka selamanya.

Wright pergi mengunjungi lokasi dengan Eddy Kaufmann pada bulan Desember 1934. Dan ia kembali lagi ke Taliesin dan ia menulis suatu surat ke Kaufmann dan berkata, " Aku sedang merancang suatu bangunan dengan irama

arus air." Dan bagaiman suatu efek suara bisa menjadi bagian dalam experiment visual Arsitektur serta dapat bercerita bagaimana bangunan dapat exsist menyangkut hubunganya dengan penglihatan temporar, sehingga kamu lihat bangunan seperti berubah musim dari waktu ke

(18)

waktu. Dan seperti anda mengetahui cerita di sini Wright ingin melapisi balkon, sandaran, dalam helaian emas. Dengan alasan ia ingin balkon ketihatan seperti daun-daun yang meninggalkan pohon rhododendron, maksudnya adalah daun-daun yang gugur dari pohon rhododendron. Dan ia cerita ingin bangunan tersebut benar-benar untuk nampak seolah-olah adalah daun-daun mati dan kemudian menjadi dilahirkan kembali lagi di musim semi. Sehingga rumah akan menceritakan mengenai siklus dan juga pergantian musim.

Wrigh menyebutnya sebagai suatu flat-chested arsitektur. Warna putih sebagai warna dasar, Vila Lecorbusier'S Savoir yang aku berpikir

Wright yang dicoba ke satu tingkat dan dengan hebat mengikutinya dalam Fallingwater. sedangkan bangunan Lecorbusier'S adalah suatu kotak, suatu kubus, Wright's membuat suatu format ke dalam.

Referensi

Dokumen terkait

Arsitektur Neo Vernakular adalah salah satu paham atau aliran yang berkembang pada era Post Modern yaitu aliran arsitektur yang muncul pada pertengahan tahun 1960, Post Modern

G ambar 5 Pengalaman P Pengam Proyek Perus matan Arsitekt Program St sahaan Dala dan Industr tur Perencana tudi Arsitektur am Perenca ri Lap aan Light Rail T. - Universitas

Sebagaimana kita ketahui struktur merupakan suatu bagian dalam bangunan yang memiliki fungsi penahan beban vertical dan horizontal tetapi bersamaan dengan berkembangnya

Klien mengatakan paham tentang penyakit, kondisi dan program pengobatan daun salam Klien menyebut pengertian hipertensi pengertian hipertensi, penyebabnya, tanda dan

Arsitektur organik adalah sebuah filosofi arsitektur yang mengangkat keselarasan antara tempat tinggal manusia dan alam, melalui desain yang mendekatkan dengan

UMAR ALI 41213110068 I ARSITEKTUR UMB I 65 Pompa Sumpit termasuk ke dalam Sistem Instalasi Pembuangan Air Kotor, Pompa Sump Pit selalu diletakkan disebuah bak yang

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, merupakan sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrem naqli

Quraish Shihab, sebagaimana yang dinyatakan dalam bukunya, pandangan yang dimaksud merupakan pandangannya melalui kacamata kaidah penafsiran 24 , dan secara penuh