• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kupang Data Statistik Perikanan. Kupang. 85 hal.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kupang Data Statistik Perikanan. Kupang. 85 hal."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abbdusysyahid, S., Haluan, J., dan Nurani, T. W. 2001. Sistem Pengembangan Perikanan Kakap Merah (Lutjanus Sp) di Kalimantan Timur. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan (MARITEK) Volume 1. Nomor 3 September 2001, ISSN 0853-3989. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal 17-36.

Alder, J., D. Zeller, T. Pitcher and R. Sumalia. 2002. A Method for Evaluating Marine Protected Area Management. Coastal Management Journal, 30 (2): 121-131. Baruadi, A. S. R. 2004. Model Pengembangan Kegiatan Perikanan Tangkap Ikan

Pelagis Di Provinsi Gorontalo. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Thesis (Tidak Dipublikasikan). Bogor.

Cofish, 2001. Peraturan Di Bidang Perikanan Perizinan Usaha Perikanan. Buku 1. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Proyek Pembangunan Masyarakat Parta dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Hal. 14–21.

Darmawan dan Whita, R., 1997. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengembangan Armada Perikanan Tangkap Nasional. Bulletin PSP. Volume VI Nomor 3 Desember 1997. ISSN 251-286X. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal. 41-53.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kupang. 2005. Data Statistik Perikanan. Kupang. 85 hal.

Dirjen Perikanan Tangkap DKP. 2004. Kebijakan Pembangunan Perikanan Tangkap. Disampaikan Pada Rapat Koordinasi Relokasi Nelayan Tingkat Nasional Tahun 2004 Tanggal 9 – 10 Desember 2004 Di Hotel Ibis Mangga Dua, Jakarta. Dirjen Perikanan Tangkap Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 4 Hal. Djojomartono, M., 1993. Pengantar Umum Analisis Sistem. Pelatihan Analisis Sistem

dan Informasi Pertanian. Kerjasama BPP Teknologi – Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor. 27 hal.

Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Jilid Satu. IPB Press. Bogor. 147 Hal.

FAO, 1995. The Code of Conduct for Responsible Fisheries. FAO of The United Nations. Rome. 41p.

Fauzi, A., dan Anna, S. 2002. Penilaian Depresiasi Sumberdaya Perikanan Sebagai Bahan Pertimbangan Penentuan Kebijakan Pembangunan Perikanan. Jurnal Pesisir dan Lautan Vol. 4 (2). Pp: 36-49.

Garcia, S., Sparre, P., and Csirke, J. 1989. Estimating Surplus Production and Maximum Sustainable Yield from Biomass Data when Catch and Effort Time Series are not Available. An International Journal on Fisheries Science, Fishing Technology and Fisheries Management. Fisheries Research, 8(1989)13–32.

Gaspersz, V. 1992. Analisis Sistem Terapan. Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri. Tarsito, Bandung. 669 hal.

(2)

Haluan, J., 2000. Pengaruh Ukuran Umpan Buatan Terhadap Hasil Tangkapan Pancing Tonda. Buletin PSP. Volume IX No. 2. Oktober 2000. ISSN 251-286X Terakreditasi. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal. 27-39. Hall, C.A., and J.W. Day., 1977. Ecosystem Modelling In Theory and Practised. John

Wiley and Sons. New York. 457 hal.

Husnan, S. dan Suwarsono. 1994. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN, Yokyakarta. 379 Hal.

Imron, M., 2000. Stok Bersama dan Pengelolaan Sumberdaya Ikan di Wilayah Perairan Indonesia. Buletin PSP. Volume IX No. 2. Oktober 2000. ISSN 251-286X Terakreditasi. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal. 41-52. Kadariah, Karlina L., dan Gray C., 1987. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 104 Hal.

Keen, P.G.w. and Morton, M.S.S. 1978. Dicision Support System. An Organizational Perspective. Adison Wesley Publishing Company, New York. 589 hal.

Kesteven G. L. 1973. Manual of Fisheries Science. Part I. An Introduction to Fisheries Science. FAO Fisheries Technical Paper. No. 118. Rome. 43 hal.

Makridakis, S., S.C. Wheelwright and V.E. McGee. 1992. Metode dan Aplikasi Peramalan, Edisi Kedua Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta. 532 hal.

Manetsch, P.G.W. and Park., 1977. System Analysis and Simulation With Application to Economic and Social Science. Michigan State University. 474 hal.

Marimin, 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kreteria Majemuk. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. 276 hal.

Masyahoro, A. 2004. Model Pengembangan Perikanan Purse Seine Berkelanjutan : Studi Kasus Perairan Teluk Tomini. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Disertasi (Tidak Dipublikasikan). Bogor. 215 hal.

Masyahoro, A., Jaya, I., dan Haluan, J. 2005. Model Pengembangan Perikanan Purse Seine Berkelanjutan di Perairan Kabupaten Parigi Moutong, Teluk Tomini. Bulletin PSP Volume XIV. No. 1. April 2005, ISSN 251-286X. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal 17 - 30.

Monintja D. 2001. Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir dalam Bidang Perikanan Tangkap. Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 156 hal.

Mulyono, S., 1991. Operations Research. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. 247 hal.

(3)

Nikijuluw, V.P.H. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional (P3R) dengan PT. Pustaka Cidesindo. Cetakan Pertama. Jakarta. 254 hal.

Nurani, T. W. 1997. Peluang Pengembangan Usaha Perikanan Longline untuk Produk Tuna Beku Sashimi. Bulletin PSP Volume VI. No. 3. Desember 1997, ISSN 251-286X. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal. 1–18.

Pemerintah Kabupaten Kupang, 2005. Kebijakan Pembangunan Perikanan Tangkap Di Kabupaten Kupang. Disampaikan pada Seminar Sehari Mengenai Pengembangan Perikanan Tangkap Di Kabupaten Kupang dalam Mensukseskan Program GEMALA, Tanggal 19 Juli 2005. Kupang. 12 hal. Pet-Soede, S., Machiels, M.A.M., Stam, M.A., Van Densen, W.L.T., 1999. Trend in an

Indonesian Coastal Fishery Based on Catch and Effort Statistics and Implications for The Perception of The State of The Stocks by Fisheries Officials. An International Journal on Fisheries Science, Fishing Technology and Fisheries Management. Fisheries Research 42 (1999) 41-56.

Rangkuti, F., 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta. 188 hal. Rau, J.G. and D.C. Wooten., 1980. Environmental Impact Analysis Handbook. Mc

Graw Hill Book Company. University of California at Irvine. Toronto. 976 hal. Saaty, T.L. 1991. Pengambilan Keputusan. Bagi Para Pemimpin. PT Pustaka

Binaman Pressindi, Jakarta. 270 hal.

Sekda Propinsi NTT. 2002. Gerakan Masuk Laut (GEMALA). Sekertariat Daerah Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang. 29 Hal.

Siswanto. 1990. Sistem Komputer Manajemen LINDO. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia. Jakarta. 242 hal.

Sparre, P. Dan Venema, S.C. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Buku 1 : Manual. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta. 438 hal.

Sultan, M. 2004. Pengembangan Perikanan Tangkap Di Kawasan Taman Nasional Laut Taka Bonerate. Sekolah Pascasarjana Intitut Pertanian Bogor. Disertasi (Tidak Dipublikasikan). Bogor. 169 hal.

Sutojo, S. 2002. Studi Kelayakan Proyek. Konsep, Teknik dan Kasus, Seri Manajemen Bank No. 66. PT. Damar Mulia Pustaka. Penerbit Buku Manajemen Terapan dan Perbankan. Jakarta. 225 Hal.

Tasrif., 1994. Kursus Analisis Kebijakan Menggunakan Sistem Dinamik. Pusat Penelitian Institut Teknologi Bandung. Bandung, 24-29 Januari 1994.

Turban, E. 1988. Dicision Support and Expert System. MacMillan Publishing Company, New York. 354 Hal.

(4)

Zulkarnain dan Darmawan, 1997. Penggunaan Model Schaefer dan Model Fox untuk Pendugaan Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus spp.) di Perairan Eretan, Indramayu. Bulletin PSP. Volume VI Nomor 3 Desember 1997. ISSN 251-286X. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hal. 31-40.

(5)
(6)

Lampiran 2 Diagram alir deskriptif model Datpot. Mulai File Data Potensi Sumberdaya Ikan Input

Periode dan Produksi Ikan Upaya Penangkapan For T = 1 To N bE a CPUE= − 2b a Eopt =− 4b a MSY 2 − = Cetak : CPUE dan Potensi Sumberdaya Lestasi (MSY) Selesai

(7)

Selesai Cetak : Alat Tangkap Terpilih Pemberian Skoring/Bobot Lampiran 3 Diagram alir deskriptif model Datkap.

Mulai File Data Alat Tangkap Ikan Input Jenis Alat Tangkap For T = 1 To N

(8)

(

)

= + = m 1 i DAi DBi Z

Lampiran 4 Diagram alir deskriptif model Datkan.

Mulai

File Data Perikanan

Tangkap

Input

Kendala MSY, kemampuan Tangkap dan lain-lain

For T = 1 To N m m m n mn m m n n n n b DA DB x a x a x a b DA DB x a x a x a b DA DB x a x a x a = − + + + + = − + + + + = − + + + + ... . . ... ... 2 2 1 11 2 2 2 2 2 22 1 21 1 1 1 1 2 12 1 11 Cetak : Optimasi Perikanan Tangkap Selesai

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

Lampiran 9 Diagram alir deskriptif model Datprosi. Mulai File Data - Sumberdaya Ikan - Eksploitasi sumberdaya - Permintaan ikan Input

Jumlah Tahun yang akan Diproyeksikan (N) For T = 1 To N Hitung Proyeksi - Sumberdaya Ikan - Eksploitasi sumberdaya - Permintaan ikan Tahun ke-T Time Series Double Moving Average 3 x 3 Cetak : - Sumberdaya ikan - Eksploitasi sumberdaya - Permintaan ikan Tahun ke-T Selesai

(14)

Setup.exe

Sepakat.lnk

Lampiran 10 Aplikasi SEPAKAT (sistem perencanaan dan pengembangan perikanan tangkap) di Kabupaten Kupang.

1. Install file DSS SEPAKAT dengan “Setup.exe” ke program file.

2. Klik “Sepakat.Ink”.

3. Masukkan password “sepakat” kemudian klik OK.

4. Keluar aplikasi model DSS SEPAKAT.

5. Untuk menghitung potensi sumberdaya ikan klik “potensi”, kemudian masukkan jenis ikan, hasil tangkapan ikan (tahun periode, hasil tangkapan dan trip penangkapan), lalu klik “effort dan MSY”. Kotak dialog terlihat hasil perhitungan “slope”, “intercept”, “effort optimum” dan “MSY” serta grafik MSY.

6. Klik “Seleksi Alat Tangkap”, dengan memasukkan data (pakar, alternatif dan kriteria), kemudian melakukan pemilihan seleksi alat tangkap berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dalam CCRF. Keluaran model anakap akan menghasilkan vektor prioritas.

7. Menghitung optimasi alat tangkap klik “Optimasi Alat Tangkap”, kemudian tekan “Lindo” selanjutnya “klik disini untuk melanjutkan”. Kotak dialog muncul software lindo kemudian masukkan variabel deviasional dalam fungsi kendala yang ingin dicapai dalam tujuan dengan kendala-kendala (MSY, kemampuan tangkap, trip penangkapan, jumlah nelayan, bahan bakar minyak, es dan air tawar).

8. Menghitung pendapatan dan kelayakan hidup nelayan, klik “Nelayan” kotak dialog terlihat Asumsi dan Koefisien, masukkan data (mode, jumlah trip, proporsi bagi hasil nelayan, jumlah nelayan (abk), jumlah tanggungan keluarga nelayan dan upah minimum propinsi) pada nilai awal. Kemudian klik

(15)

“Produktifitas” masukkan data produktifitas (jenis ikan, tangkapan dan harga) yang akan menghasilkan pendapatan kotor nelayan. Selanjutnya klik “Biaya Eksploitasi” masukkan data biaya eksploitasi (volume dan harga) yang menghasilkan total biaya eksploitasi.

Sehingga menghasilkan pendapatan nelayan, klik “Pendapatan Nelayan” akan terlihat pendapatan bersih, pembagian pendapatan dan kelayakan hidup nelayan.

Kesimpulan akan terlihat status kelayakan nelayan (layak/tidak layak) dan kebijakan jika layak (menabung dan pola hidup sederhana).

9. Klik “Tata Niaga” untuk menghitung pendapatan pedagang pengumpul, kemudian masukkan data pada Asumsi dan Koefisien dengan nilai awal (mode, hari niaga, bulan niaga, jumlah tanggungan keluarga, upah minimum propinsi, biaya angkut, biaya bongkar muat, biaya pengawetan, biaya penyusutan, biaya retribusi dan biaya lain-lain. Kemudian masukkan data pada Produktifitas (jenis ikan, jumlah beli, harga beli, jumlah jual dan harga jual) akan menghasilkan (biaya pembelian dan penerimaan kotor). Biaya niaga pengumpul memasukkan data (volume dan harga), sehingga menghasilkan Pendapatan Pengumpul (pendapatan bersih dan kelayakan hidup pedagang pengumpul serta status kelayakan pedagang).

10. Untuk menghitung pendapatan pengolah ikan, Klik “Pengolah”, kemudian masukkan data pada Asumsi dan Koefisien dengan nilai awal (mode, hari niaga, bulan niaga, jumlah tanggungan keluarga, upah minimum propinsi, biaya garam, biaya penyusutan, biaya retribusi dan biaya lain-lain. Kemudian masukkan data pada Produktifitas (jenis ikan, jumlah beli, harga beli, jumlah jual dan harga jual) akan menghasilkan (biaya pembelian dan penerimaan kotor). Biaya niaga pengolah memasukkan data (volume dan harga), sehingga menghasilkan Pendapatan Pengolah (pendapatan bersih dan kelayakan hidup pengolah serta status kelayakan pengolah).

11. Klik “Finansial” adalah menganalisa kelayakan usaha perikanan tangkap dengan memasukkan data Asumsi dan Koefisien kelayakan finansial (umur proyek, biaya perawatan, jumlah trip, tingkat suku bunga, jangka waktu pengembalian modal dan pajak penghasilan). Kemudian memasukkan data pada Investasi (alat tangkap, perahu, mesin pendorong, alat bantu, lampu, dan biaya-biaya lain) dengan nilai volume dan harga. Pada Produktifitas, data yang dimasukkan (jenis ikan, tangkapan ikan dan harga ikan). Sedangkan pada Biaya Variabel, data yang dimasukkan (biaya bahan bakar minyak, biaya konsumsi, minyak tanah dan upah nelayan/abk). Keluaran Model anlaykan (NPV, IRR, B/C R, status kelayakan dan kebijakan yang diharapkan).

12. Model anprosi dapat digunakan untuk melihat prospek pasar. Klik “Prospektif”, dengan memasukkan data berupa sumberdaya lestari, eksploitasi sumberdaya dan permintaan ikan. Hasil periode proyeksi dengan mengklik “Basis Model” yang akan menghasilkan hitungan proyeksi.

(16)

Lampiran 11 Hasil analisis perikanan pelagis kecil di Kabupaten Kupang. SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0.85757906 R Square 0.73544185 Adjusted R Square 0.70237208 Standard Error 0.71655855 Observations 10 ANOVA df SS MS F Significance F Regression 1 11.41880207 11.4188 22.2391 0.001510258 Residual 8 4.107649266 0.513456 Total 9 15.52645134 Coefficients Standard

Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95.0% Upper 95.0% Intercept 9.83925932 1.071055864 9.186504 1.59E-05 7.369400073 12.3091186 7.369400073 12.30911857 X Variable 1 -0.00160056 0.000339401 -4.71583 0.00151 -0.002383218 -0.0008179 -0.00238322 -0.000817898

(17)

Lampiran 12 Hasil analisis perikanan pelagis besar di Kabupaten Kupang. SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0.77905815 R Square 0.6069316 Adjusted R Square 0.55779805 Standard Error 0.18992558 Observations 10 ANOVA df SS MS F Significance F Regression 1 0.44558292 0.445583 12.35269 0.00790769 Residual 8 0.288573812 0.036072 Total 9 0.734156732 Coefficients Standard

Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95.0% Upper 95.0% Intercept 2.62290841 0.319375533 8.212615 3.61E-05 1.886427115 3.35938971 1.886427115 3.359389711 X Variable 1 -0.00016688 4.74805E-05 -3.51464 0.007908 -0.000276367 -5.739E-05 -0.00027637 -5.73867E-05

(18)

Lampiran 13 Hasil analisis perikanan demersal di Kabupaten Kupang. Regression Statistics Multiple R 0.69943594 R Square 0.48921063 Adjusted R Square 0.42536196 Standard Error 0.1792749 Observations 10 ANOVA df SS MS F Significance F Regression 1 0.246253837 0.246254 7.662033 0.0243704 Residual 8 0.257115918 0.032139 Total 9 0.503369756 Coefficients Standard

Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95.0% Upper 95.0% Intercept 1.27950078 0.29313772 4.364845 0.002397 0.603523988 1.95547758 0.603523988 1.955477577 X Variable 1 -0.00012319 4.4504E-05 -2.76804 0.02437 -0.000225815 -2.056E-05 -0.00022582 -2.05623E-05

(19)

Lampiran 14 Skoring alat tangkap berdasarkan teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan sesuai kriteria CCRF.

Keterangan kriteria :

3) Mempunyai selektivitas yang tinggi 4) Tidak merusak habitat

3) Menghasilkan ikan berkualitas tinggi 5) Tidak membahayakan nelayan

6) Produksi tidak membahayakan konsumen 7) Hasil tangkapan sampingan (by-catch) rendah 9) Dampak ke biodiversity kecil

10) Tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi

10) Dapat diterima secara sosial (investasi murah, menguntungkan, tidak bertentangan dengan budaya setempat dan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada)

(20)

Lampiran 15 Skoring alat tangkap berdasarkan kegiatan penangkapan ikan yang berkelanjutan sesuai kriteria CCRF.

Keterangan kriteria :

7) Menerapkan teknologi ramah lingkungan 8) Jumlah hasil tangkapan tidak melebihi TAC 9) Menguntungkan

10) Investasi rendah

11) Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) rendah

12) Memenuhi ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku : (1) UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan; (2) Peraturan Daerah dan (3) Hukum adat istiadat.

(21)

Lampiran 16 Hasil olahan LINDO untuk sasaran perencanaan dan pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Kupang.

MIN DB1 + DA1 + DB2 + DA2 + DB3 + DA3 + DB4 + DA4 + DB5 + DA5 + DB6 + DA6 + DB7 + DA7 + DB8 + DA8 + DB9 + DA9 + DB10 + DA10 + DB11 + DA11 + DB12 + DA12 + DB13 + DA13 + DB14 + DA14

SUBJECT TO DB1 - DA1 + 2960.3 X1 + 3867.83 X2 + 2225.897 X3 + 4911.079 X4 + 1044.453 X5 + 3674.24 X6 + 1425.39 X7 + 3368.797 X8 + 3685.414 X9 <= 22999200 DB2 + 4 X1 >= 1895 DB3 + 7 X2 >= 418 DB4 + 5 X3 >= 745 DB5 + 4 X4 >= 1520 DB6 + 4 X5 >= 410 DB7 + 4 X6 >= 480 DB8 + 5 X7 >= 760 DB9 + 5 X8 >= 535 DB10 + 7 X9 >= 960 176 X1 + 160 X2 + 176 X3 + 120 X4 + 160 X5 + 176 X6 + 160 X7 + 176 X8 + 176 X9 - DA11 <= 7746870 8181 X1 + 17240 X2 + 12006 X3 + 3952 X4 + 1260 X5 + 9144 X6 + 1960 X7 + 2502 X8 + 8452.8 X9 - DA12 <= 25000000 73.8 X1 + 99.2 X2 + 82.8 X3 + 56 X4 + 49.2 X5 + 72 X6 + 59.2 X7 + 54 X8 + 81 X9 - DA13 <= 100000 9 X1 + 84.8 X2 + 106.2 X3 + 6.4 X4 + 49.2 X5 + 10.8 X6 + 40 X7 + 5.4 X8 + 79.2 X9 - DA14 <= 500000 END

LP OPTIMUM FOUND AT STEP 0 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) 262.6872

VARIABLE VALUE REDUCED COST DB1 0.000000 1.000000 DA1 0.000000 1.000000 DB2 0.000000 1.000000 DA2 0.000000 1.000000 DB3 0.000000 0.231901 DA3 0.000000 1.000000 DB4 0.000000 0.102439 DA4 0.000000 1.000000 DB5 262.687195 0.000000 DA5 0.000000 1.000000 DB6 0.000000 0.333333 DA6 0.000000 1.000000 DB7 0.000000 0.024390 DA7 0.000000 1.000000 DB8 0.000000 0.358266 DA8 0.000000 1.000000 DB9 0.000000 0.414634 DA9 0.000000 1.000000 DB10 0.000000 0.372822

(22)

DA10 0.000000 1.000000 DB11 0.000000 1.000000 DA11 0.000000 1.000000 DB12 0.000000 1.000000 DA12 0.000000 1.000000 DB13 0.000000 1.000000 DA13 0.000000 0.945799 DB14 0.000000 1.000000 DA14 0.000000 1.000000 X1 8283.078217 0.000000 X2 59.714287 0.000000 X3 149.000000 0.000000 X4 2380.000000 0.000000 X5 102.500000 0.000000 X6 1020.000000 0.000000 X7 152.000000 0.000000 X8 107.000000 0.000000 X9 137.142853 0.000000

ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2) 18101856.000000 0.000000 3) 0.000000 -1.000000 4) 0.000000 -0.768099 5) 0.000000 -0.897561 6) 0.000000 -0.758808 7) 0.000000 -0.666667 8) 0.000000 -0.975610 9) 0.000000 -0.641734 10) 0.000000 -0.585366 11) 0.000000 -0.627178 12) 7507676.000000 0.000000 13) 15412704.000000 0.000000 14) 0.000000 0.054201 15) 450274.218750 0.000000 NO. ITERATIONS= 0

RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES

VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE

DB1 1.000000 INFINITY 1.000000 DA1 1.000000 INFINITY 1.000000 DB2 1.000000 0.025000 1.000000 DA2 1.000000 INFINITY 1.000000 DB3 1.000000 INFINITY 0.231901 DA3 1.000000 INFINITY 1.000000 DB4 1.000000 INFINITY 0.102439 DA4 1.000000 INFINITY 1.000000 DB5 1.000000 INFINITY 0.241192 DA5 1.000000 INFINITY 1.000000 DB6 1.000000 INFINITY 0.333333

(23)

DA6 1.000000 INFINITY 1.000000 DB7 1.000000 INFINITY 0.024390 DA7 1.000000 INFINITY 1.000000 DB8 1.000000 INFINITY 0.358266 DA8 1.000000 INFINITY 1.000000 DB9 1.000000 INFINITY 0.414634 DA9 1.000000 INFINITY 1.000000 DB10 1.000000 INFINITY 0.372822 DA10 1.000000 INFINITY 1.000000 DB11 1.000000 INFINITY 1.000000 DA11 1.000000 INFINITY 1.000000 DB12 1.000000 INFINITY 1.000000 DA12 1.000000 INFINITY 1.000000 DB13 1.000000 INFINITY 1.000000 DA13 1.000000 INFINITY 0.945799 DB14 1.000000 INFINITY 1.000000 DA14 1.000000 INFINITY 1.000000 X1 0.000000 4.000000 0.100000 X2 0.000000 1.623306 5.376694 X3 0.000000 0.512195 4.487805 X4 0.000000 0.964770 3.035230 X5 0.000000 1.333333 2.666667 X6 0.000000 0.097561 3.902439 X7 0.000000 1.791328 3.208672 X8 0.000000 2.073171 2.926829 X9 0.000000 2.609756 4.390244 RIGHTHAND SIDE RANGES

ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE 2 22999200.000000 INFINITY 18101856.000000 3 1895.000000 INFINITY 762.687195 4 418.000000 1474.175415 418.000000 5 745.000000 1261.544312 745.000000 6 1520.000000 1492.226562 1005.112732 7 410.000000 1698.469238 410.000000 8 480.000000 1160.620605 480.000000 9 760.000000 1764.457153 760.000000 10 535.000000 1934.367920 535.000000 11 960.000000 1805.409912 959.999939 12 7746870.000000 INFINITY 7507676.000000 13 25000000.000000 INFINITY 15412704.000000 14 100000.000000 14071.579102 20891.171875 15 500000.000000 INFINITY 450274.218750

(24)

Lampiran 17 Masukan data dan keluaran model anlaykan untuk alat tangkap payang.

(25)

Lampiran 18 Masukan data dan keluaran model anlaykan untuk alat tangkap purse seine.

(26)
(27)

Lampiran 20 Masukan data dan keluaran model anlaykan untuk alat tangkap jaring insang.

(28)
(29)

Lampiran 22 Masukan data dan keluaran model anlaykan untuk alat tangkap pancing tonda.

(30)

Lampiran 23 Masukan data dan keluaran model anlaykan untuk alat tangkap pancing tunggal.

(31)
(32)

Lampiran 25 Masukan data dan keluaran model anlaykan untuk alat tangkap pole and line.

(33)
(34)
(35)
(36)

Lampiran 29 Masukan data dan keluaran model ananel untuk alat tangkap jaring insang.

(37)
(38)

Lampiran 31 Masukan data dan keluaran model ananel untuk alat tangkap pancing tonda.

(39)

Lampiran 32 Masukan data dan keluaran model ananel untuk alat tangkap pancing tunggal.

(40)
(41)

Lampiran 34 Masukan data dan keluaran model ananel untuk alat tangkap pole and line.

(42)
(43)

Lampiran 36 Masukan data dan keluaran model anniaga untuk alat tangkap purse seine.

(44)
(45)

Lampiran 38 Masukan data dan keluaran model anniaga untuk alat tangkap jaring insang.

(46)
(47)

Lampiran 40 Masukan data dan keluaran model anniaga untuk alat tangkap pancing tonda.

(48)

Lampiran 41 Masukan data dan keluaran model anniaga untuk alat tangkap pancing tunggal.

(49)
(50)

Lampiran 43 Masukan data dan keluaran model anniaga untuk alat tangkap pole and line.

(51)
(52)
(53)

Lampiran 46 Foto-foto alat tangkap di Kabupaten Kupang.

(Alat tangkap jaring insang)

(54)

(Alat tangkap purse seine)

(55)

(Alat tangkap pole and line)

(56)

(Alat tangkap bubu)

(57)

Referensi

Dokumen terkait

patuh, dalam melakukan perilaku yang baik, agar hidupnya bersih lahir dan batin yang pada gilirannya akan mendapatkan keselamatan dan kedamaian hidup didunia

Pada industri pembuatan etanol, juga akan diperoleh hasil lain, baik yang.. dapat dimanfaatkan langsung maupun harus diproses

Namun tidak jarang dalam kehidupan sosial terdapat banyak perbedaan sehingga menimbulkan adanya perbedaan perlakuan dalam hubungan sosial inilah yang disebut jarak

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk Melakukan Percepatan Pembangunan

agama islam selain motivasi dari dalam diri siswa sendiri, guru juga harus. memberi motivasi kepada siswa yang kurang aktif dalam

Secara parsial variabel sunset policy tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya. Secara parsial

Proses pendirian yayasan yang mudah mendorong orang untuk mendirikan yayasan dalam menjalankan kegiatan mereka. Oleh karenanya yayasan berkembang di masyarakat tanpa ada aturan

Gambar 4.9 Grafik t Terhadap Ln P untuk Penentuan Konstanta Laju Pertumbuhan Tanaman Padi yang Diberi Bionutrien CAF 1 dosis 2% yang ditambah ion logam