ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL,
PROFITABILITA, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
( STUDI KASUS INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA)
IKHE PRATIWI
Universitas Trilogi
1. Latar Belakang
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai saham (Karnadi,1993). Nilai pemegang saham akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat yang ditandai dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham. Nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan baiknya nilai perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon investor, demikian pula sebaliknya nilai.
Dari sekian banyaknya emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, emiten masih dikelompokan ke dalam sembilan sektor meliputi pertanian, pertambangan industri dasar, aneka industri, industri barang konsumsi, property, infrastruktur utilitas dasar, keuangan, perdagangan barang dan jasa. Dalam penelitian ini peneliti memilih perusahaan – perusahaan yang tergabung dalam indrustri manufaktur. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku, mengolah bahan baku dan kemudian menjualnya.
2010: 8). Menurut Suharli (2006), nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Salah satunya, pandangan nilai perusahaan bagi pihak kreditur.
Suatu perusahaan untuk dapat melangsungkan aktivitas operasinya, haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan/profitable. Tanpa adanya keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan diminati sahamnya oleh investor, sehingga dengan demikian profitabilitas dapat mempengaruhi perusahaan. Profitabilitas memberikan nilai yang objektif mengenai nilai investasi pada sebuah perusahaan.
Menurut Analisa (2011), nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2010:122).
Profitabilitas merupakan daya tarik utama bagi pemilik perusahaan (pemegang saham) karena profitabilitas adalah hasil yang diperoleh melalui usaha manajemen atas dana yang di investasikan para pemegang saham dan juga mencerminkan pembagian laba yang menjadi haknya yaitu seberapa banyak yang di investasikan kembali dan seberapa banyak yang dibayarkan sebagai dividen tunai ataupun dividen saham kepada mereka.
perusahaan–perusahaan didalam industri yang menguntungkan tetapi sudah mapan dimana hanya sedikit tersisa kesempatan untuk tumbuh.
Kebijakan Dividen dapat dihubungkan dengan nilai perusahaan. Pengertian Kebijakan Dividen yang optimal (optimal dividend policy)
adalah kebijakan dividen yang menciptkan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan harga sahan perusahaan, Fred J Weston dan Eugene F Brigham (2005:199). Sedangkan, menurut Kartini (2001) mengenai reaksi pemegang saham terhadap pengumuman perubahan pembayaran dividen di BEI menunjukkan bahwa pengumuman kenaikan dividen berpengaruh negatif terhadap harga saham secara signifikan. Artinya, kenaikan dividen menyebabkan penurunan harga saham, sedangkan pengumuman penurunan dividen juga mengakibatkan penurunan harga saham (Andinata, 2010).
Total pengembalian (return) kepada pemegang saham selama waktu tertentu terdiri dari peningkatan harga saham ditambah dividen yang diterima. Jika perusahaan menetapkan dividen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, maka return yang diperoleh investor akan semakin tinggi. Jika dividen yang dibagikan besar maka hal tersebut akan meningkatkan harga saham yang juga berakibat pada peningkatan nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk menguji kembali beberapa variabel yang pernah diteliti sebelumnya dengan melakukan penelitian pada sejumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan judul “
Analisis Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Industri Manufaktur
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
(1) Bagaimana pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan?
(2) Bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan?
(3) Bagaimana pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan?
(4) Bagaimana pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen pada Nilai Perusahaan secara bersama – sama?
3. Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini antara lain :
(1) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan.
(2) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan.
(3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan.
(4) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan secara bersama – sama.
Adapun hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kontribusi sebagai berikut :
(1) Bagi Calon Investor
Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan pada saat melakukan investasi.
(2) Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengaplikasikan variabel-variabel penelitian ini untuk membantu meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan emiten untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen dimasa yang akan datang.
(3) Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori mengenai struktur modal, profitabilitas, dan kebijakan dividen yang diterapkan pada suatu perusahaan serta pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
5. Landasan Teori
Nilai Perusahaan
a. Pendekatan laba antara metode rasio tingkat laba atau price earning ratio, metode kapitalisasi proyek laba;
b. Pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas; c. Pendekatan dividen antara lain metode pertumbuhan
dividen;
d. Pendekatan aktiva antara lain metode penilain aktiva; e. Pendekatan harga saham
f. Pendekatan economic value added.
Beberapa penelitian terdahulu menggunakan speread value over cost, return saham, market value, total asset (Fama & French,1998; McConnel Muscarella,1984; Masulis,1980; Wright & Ferris,1997) untuk menentukan nilai perusahaan.
Untuk penilaian dengan menggunakan metode arus kas, konsep penilaian harus ditambahkan mencakup, nilai adalah perspekstif, pasar yang mendikte tingkat nilai pengembalian (required rate of return), nilai bervariasi pada kemampuan perusahaan di dalam menggenaralisasi arus kas prospektif, kecuali di dalam keadaan yang tidak lazim dimana aktiva bersih yang dilikuidasi mempunyai nilai yang lebih besar dari arus kas. Emery dan Finnerty (1997) mengatakan, jika analisis cash flow ini diterapkan dengan benar, maka dapat membantu para investor dalam menentukan nilai perusahaan. Metode cash flow dianggap sebagai metode yang paling akurat karena metode ini mencakup
analisa semua informasi. Untuk mengerti “nilai” yang
Menurut Hackel and Livnat (1996), alat ukur yang ideal untuk menilai kinerja perusahaan (nilai perusahaan) yang setidaknya bebas dari pengaruh kebijakan masing-masing entenitas adalah cash flow. Mereka mengatakan suatu asumsi bahwa analisa cash flow ini merupakan alat pengukur yang sangat penting bagi para investor maupun auditor. Hal ini dapat saja terjadi karena pengakuan jumlah keuntungan suatu entenitas dalam periode yang sama bisa berbeda, meskipun angka maupun data yang diberikan sama. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dalam metode akuntansi yang digunakan, estimasi 18 akuntasinya dan faktor lainnya. Spesifikasi terhadap pengakuan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan pada masing-masing entitas diterapkan sesuai dengan kebijakan entitas tersebut.
Struktur Modal
Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang dalam suatu perusahaan. Menurut Fama dan French (1998), mengatakan bahwa optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan.
Trade of Theory
Selain teori yang telah dikemukakan oleh MM (Modigliani dan Miller) masih terdapat teori struktur modal yang lain yang membahas hubungan antara stuktur modal dengan nilai perusahaan. Menurut trade-off theory yang diungkapkan oleh
Myers (2001:81), “Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat
utang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial distress). Biaya kesulitan keuangan (financial distress) adalah biaya kebangkrutan (bankruptcy costs) atau reorganization, dan biaya keagenan (agency costs) yang meningkat akibat dari turunnya kredibilitas suatu perusahaan. Trade-off theory dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan biaya kesulitan keuangan (financial distress) tetapi tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat penggunaan utang. Sejauh manfaat lebih besar, penambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak diperbolehkan.
Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba, semakin besar tingkat keuntungan/laba, semakin baik pula manajemen dalam mengelola perusahaan (Sutrisno, 2003:222).
profitabilitas berarti semakin baik, karna kemakmuran pemilik perusahaan meningkat dengan semakin tingginya profitabilitas.
Ada bermacam cara untuk mengukur profitabitas, yaitu:
(1) Gross Profit Margin(GPM). Rasio gross profit margin atau margin keuntungan kotor berguna untuk mengetahui keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang dijual. Gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat maka gross profit margin akan menurun, begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini mengukur efesiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. GPM dihitung dengan menggunakan rumus :
(3) Return On Investment (ROI) atau return on assets menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahiu rasio ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam 11 kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan.
Return On Investment (ROI) itu sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilakan keuntungan. Dengan demikian Return On Investment (ROI) menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan (Net Operating Income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan operasi tersebut (Net Operating Assets). Sebutan lain untuk
ROI adalah “Net Operating Profit Rate Of Return” atau “Operating Earning Power” ( Munawir,2004:89). ROI dihitung dengan menggunakan rumus :
(4) Return On Equity (ROE) atau return on net worth mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan makin besar.
Kebijakan Dividen
Kebijakan deviden sering dianggap sebagai signal bagi investor dalam menilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena kebijakan deviden dapat membawa pengaruh terhadap hargasaham perusahaan. Terdapat beberapa pandangan mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan:
Pandangan 1: Kebijakan dividen tidak relevan
cara aliran laba dipecah antara dividen dan laba ditahan tidak mempengaruhi nilai ini.
Pandangan 2: Kebijakan dividen yang relevan
Myron Gordon dan John Lintner dalam Eugane F Brigham & Joel F Houston(2007:480) mengatakan dividen lebih pasti daripada perolehan modal, disebut juga dengan teori bird in the hand, yaitu kepercayaan bahwa pendapatan dividen memiliki nilai lebih tinggi bagi investor daripada capital gains,teori ini mengasumsikan bahwa dividen lebih pasti daripada pendapatan modal.
6. Penelitian Terdahulu
Pengarang & Tahun
Topik Penelitian Hasil Penelitian
Taswan, dan Euis Soliha ( 2002 )
Pengaruh Kebijakan Utang Terhadap Nilai Perusaan Serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya, dengan menggunakan variabel Kepemilikan manajerial, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kebijakan utang, Nilai perusahaan, serta alat analisisnya Linear Structural Relations.
Profitabilitas dan kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Taswan ( 2003 ) Analis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Utang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, dengan menggunakan variabel Insider Ownership, Dividen Policy, Profitability, Firm Size, Nilai perusahaan, serta alat analisisnya Linear Structural Relations.
Sumarto ( 2007 ) Anteseden dan Dampak dari Kebijakan Dividen Beberapa Perusahaan Manufaktur, dengan menggunakan variabel Likuiditas, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Nilai Perusahaan, serta alat analisisnya Structural Equation Modeling.
Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
Sulistiono ( 2010 ) Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, dengan menggunakan variabel Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan, serta alat analisisnya Regresi Linier Berganda.
Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Wawan Andinata ( 2010 )
Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, dengan menggunakan variabel Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai Perusahaan, serta alat analisisnya Regresi Berganda.
Profitabilitas dan Kebijakan dividen berpengaruh secara negatif terhadap nilai perusahaan.
7. Kerangka Pemikiran dan Hipotesa
Untuk memudahkan penganalisaan pada penelitian ini maka diperlukan model penelitian sebagai berikut :
Struktur Modal
Profitabilitas
Kebijakan Dividen
Hipotesa
H1 : Adanya pengaruh Struktur Modal terhadap nilai perusahaan.
H2 : Adanya pengaruh Profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
H3 : Adanya pengaruh Kebijakan Dividen terhadap nilai perusahaan.
8. Metode Penelitian
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari variabel dependen dan variabel independen.
a. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain (Supomo dan Indianto,1999). penelitian ini menggunakan variabel struktur modal, profitabilitas, dan kebijakan dividen sebagai variabel independen.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (Supomo dan Indiarto,1999) variabel dependen pada perusahaan ini adalah nilai perusahaan.
Jenis dan Sumber Data
Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode studi kepustakaan dan studi observasi. Metode studi kepustakaan yaitu suatu cara yang dilakukan dimana dalam memperoleh data dengan menggunakan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam lingkup penelitian ini. Sedangkan metode studi observasi yaitu suatu cara memperoleh data dengan menggunakan dokumentasi yang berdasarkan pada laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh BEI melalui ICMD dimana data yang digunakan merupakan data time-servis Metode Analisis
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran umum dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dengan cara melihat tabel statistik deskriptif yang menunjukkan hasil pengukuran mean, nilai minimal dan maksimal, serta standar deviasi semua variabel tersebut.
Uji Asumsi Klasik
Penggunaan uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan pada penelitian ini. Tujuan lainnya untuk memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan mempunyai data yang terdistribusikan secara normal, bebas dari autokorelasi, multikolinieritas serta heterokedistisitas.
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dalam mempengaruhi variabel tidak bebas secara bersama-sama ataupun secara parsial. Persamaan regresi dengan linier berganda dalam penelitian ini adalah :
Y = βX1 + βX2 + βX3
Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Struktur Modal
X2 : Profitabilita
X3 : Kebijakan Dividen
9. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisa n dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang data yang digunakan, variable yang digunakan, dan metode analisis data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek peneli tian, analisis data dan pembahasanya.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran.
10.Daftar Pusaka
(1) Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011. Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas dan Nilai Perushaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Dalam Tesis Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.
(2) Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. Dalam E-Jurnal Akutansi Universitas Udayana Denpasar.
(4) Jusriani, Ika Fanindya. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan. Dalam Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
(5) Kisman, Z . Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Studyof Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
(6) Kisman, Z., & Shinta belle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT)
in Predictingthe Return of Stocks in Indonesia
Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and
Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189
(7) Kisman, Z.Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of
Theories and Evidence.Transylvanian Review.Vol XXIV, No.
08,2016.