• Tidak ada hasil yang ditemukan

rangkuman materi teknologi produksi tana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "rangkuman materi teknologi produksi tana"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MATAKULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA

“RESUME MATERI TEKNOLOGI KHUSUS PADA TANAMAN BUAH

TAHUNAN DAN SEMUSIM”

Oleh:

Anatasia

125040200111140

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

Penyiapan Lahan Tanaman Buah

Penyiapan lahan untuk tujuan budidaya tanaman merupakan upaya untuk menyiapkan kondisi lingkungan fisik yang sesuai dengan persyaratan tumbuh kembang tanaman. Sasarannya adalah untuk mengkondisikan lahan pertanaman agar tanaman mampu mengekspresikan potensinya, bukan sekedar dapat tumbuh tetapi juga harus menghasilkan buah dengan kualitas baik yang menjadi tujuan utama budidaya tanaman BUAH. Untuk menghasilkan hasil yang maksimal perlu diperhatikan : Pemilihan Lokasi, Pola Tanam, Jarak Tanam, Pemilihan Varietas dan Perawatan Tanaman.

Dasar Pemilihan Lokasi

Climate: The climate of the locality should be suited to the plants. Soil: Few prospective sites should be examined for both physical and chemical properties. Soil analysis gives information on the type of soil, its fertility; its pH value. Irrigation facilities: the water facilities should also be taken in to consideration (quantity and quality). Nearness to the market: Saves the over head charges in transport and gives close touch with market tastes. Transport facilities:Fruits being perishable cannot be moved for long distances without quick and refrigerated transport.

Availability of labour : Accessibillity to the area. Social factors. Presence of nurseries close by. Cost of the land

Tahapan Persiapan & Pembukaan Kebun

Clearing of the land : Membersihkan Lahan dari rerumputan, batu, pohon (pd hutan).

Leveling : Pencegahan erosi apabila lahan terdapat dilereng dengan diberi tanaman penyekat atau penahan erosi. Fencing : Pemberian Pagar Pembatas. Wind break plants : Tanaman Naungan untuk menahan angina / dapat dengan kawat besi. Roads and drains : Aliran Air / Saluran Pembuangan harus diperhatikan. Tillage : Pemberian Pupuk dan Pembuatan Lubang Tanam. Marking plant positions : Penentuan Jarak Tanam dan Jumlah Populasi Tanaman di Lahan. Selection of plants from the nursery : Bibit Awal, harus diketahui sejarah dari bibit yang akan digunakan. Season of planting Planting : Perhatikan apakah tanaman memerlukan Naungan.

STOCK DIVISION : Tanaman dibelah 2, SUCKER DIVISION : pada tanaman pisang, anakan tunas baru dibelah, LAYERING : perundukan akar tanaman ada Banking Up, Simple Layering, Radial Layering, AIR LAYERING : Pencangkokan atau penempelan mata Tunas, HARDWOOD CUTTINGS : Simple Cutting, Torn Cutting, Hammer Cutting, Semi wooded cutting, ROOT CUTTINGS : Contoh: guava, breadfruit, apple, blackberry and raspberry

(3)

hari akan menghasilkan buah berkualitas unggul. Batang atas dapat berupa mata tunas tunggal atau berupa ranting dengan lebih dari satu mata tunas atau ranting dengan tunas pucuk yang digunakan dalam sambungan (grafting).

TISSUE CULTURE : Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril. Tahapan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan : Pembuatan media, Inisiasi, Sterilisasi, Multiplikasi, Pengakaran, Aklimatisasi. Keuntungan Pemanfaatan Kultur Jaringan : Pengadaan bibit tidak tergantung musim, Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat, Bibit yang dihasilkan seragam. Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu). Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah, Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan lainnya.

TEKNIK KHUSUS PADA TANAMAN BUAH TAHUNAN

Kendala dalam pengembangan komoditas hortikultura adalah Skala usahatani tergolong kecil, belum diusahakan dalam skala industry, Tidak ada standarisasi mutu, baik untuk konsumsi segar maupun olahan, Belum ada penerapan teknologi pasca panen yang benar, dimulai dari tahap panen, distribusi dan pemasaran.

1. Tanaman Sayuran Semusim : Tanaman sayuran yang berumur kurang 1 tahun

a. Tanaman sayuran yang dipanen sekaligus : tanaman sehabis panen langsung dibongkar/dicabut

b. Tanaman sayuran yang dipanen berulangkali/lebih dari satu kali.

2. Tanaman Buah-buahan Semusim adalah tanaman buah-buahan yang berumur kurang 1 tahun dapat berbentuk rumpun, menjalar, dan berbatang lunak.

3. Tanaman Buah-buahan Tahunan.

a. Jenis tanaman buah-buahan yang tidak berumpun dan dipanen sekaligus.

b. Jenis tanaman buah-buahan yang tidak berumpun dan dipanen berulangkali/lebih dari satu kali c. Jenis tanaman buah-buahan yang berumpun dan dipanen terus menerus

4. Tanaman Sayuran Tahunan adalah tanaman sayuran yang berumur lebih dari satu tahun serta berbentuk pohon

5. Tanaman Biofarmaka adalah tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan, kosmetika dan kesehatan dan berumur lebih 1 tahun. a. Tanaman biofarmaka rimpang b. Tanaman biofarmaka non rimpang

6. Tanaman Hias adalah tanaman yang mempunyai nilai keindahan dan estetika

TANAMAN APEL

(4)

kandungan airnya agak kurang, bentuk buah apel Ana adalah lonjong, kulitnya berwarna merah dan tipis, daging buah lunak dan rasanya asam.

Pembungaan pada tanaman apel

Apel adalah tanaman daerah dingin, yang mengalami dormansi. Untuk mematahkan dormansi perlu suhu dingin (chilling requirement), paling efektif pada 2oC, Di daerah tropika, seperti di Batu Malang, apel layak dibudidayakan, karena suhunya relatif stabil dan mempunyai suhu chilling, dan tanaman tidak memerlukan dormansi untuk menghadapi musim dingin (winter)

Perompesan Daun ( Defoliasi buatan )

Teknik yang dilakukan adalah mencegah tanaman memasuki masa dormansi, dan perontokan seluruh daun (defoliasi), Teknik pengguguran daun berhasil diterapkan untuk budidaya apel dan peach di beberapa negara tropika, sehingga berbuah dua kali setahun, Pengguguran daun dapat dilakukan langsung dengan cara mekanik atau kimia (10% CuSO4 atau 10% urea), atau secara tidak langsung dengan pengeringan sehingga daun layu dan gugur.

DEFOLIASI DAUN PADA TANAMAN APEL (PEROMPESAN DAUN) BIASA DILAKUKAN SECARA MANUAL KETIADAAN DAUN AKAN MEMACU HORMON TANAMAN MEMECAHKAN DORMANSI KUNCUP TERMINAL

Idealnya perompesan daun dilakukan ketika tunas generatif sudah padat, biasanya sekitar 2 minggu setelah panen, Selain secara manual dengan tangan, perompesan daun bisa dilakukan dengan menyemprot daun tua (pembakaran daun) menggunakan zat pengatur tumbuh berbahan aktif Hidrogen Sianamida dengan 10% Urea. Dapat juga dengan bahan kimia Dormex dan lainnya. Efektifitas defoliasi daun dalam menginduksi pembungaan, dapat ditingkatkan dengan cara pemotongan pucuk pohon dan pelengkungan cabang.

Pelengkungan Cabang

Setelah dirompes dilakukan pelengkungan cabang untuk meratakan tunas lateral dimaksudkan untuk mendorong munculnya tunas generatif pada cabang lateral, Kegiatan ini dilakukan setelah tanaman beradaptasi di lapangan dan memiliki cabang cukup panjang serta kuat dilengkung, biasanya berdiameter sekitar 1 – 2 cm, Caranya yaitu 3 – 4 cabang dilengkungkan hingga mendatar dan diikat dengan tali yang ditancapkan pada tanah, Selanjutnya, ujung cabang dipotong.

Penjarangan Buah

Penjarangan dilakukan untuk meningkatkan kualitas buah yaitu besar buahnya seragam, kulit baik, dan sehat, Kegiatan ini dilakukan dengan mengurangi jumlah buah yang bergerombol dan menyisakan 2 – 3 buah yang sehat dan seragam per tandan, Kegiatan ini umumnya dilakukan ketika buah berumur 8 – 9 minggu dari bunga mekar.

(5)

Khusus apel Manalagi, ketika buah berumur sekitar 3 bulan dari bunga mekar perlu dibungkus dengan kertas yang bersih dan tahan air. Jika tidak dibungkus, bagian buah buah yang terpapar cahaya matahari langsung akan berwarna kemerahan dan bagian lainnya tetap kuning kehijauan sehingga penampilannya menjadi kurang menarik.

TEKNIK MEMACU PEMBUNGAAN PADA TANAMAN JERUK

Perlakuan Stres Air

Tanaman jeruk membutuhkan bulan kering selama 3-4 bulan untuk berbunga, Agar tanaman jeruk berbunga 2 kali setahun, dilakukan perlakuan strs air pada musim hujan dengan mengurangi air disekitar perakaran, Di sekitar tanaman dibuat parit sedalam 30-40 cm dan dihubungkan pada saluran yg lebih besar. Selanjutnya menggunakan mulsa plastik untuk menutupi akar untuk mengurangi penyerapan air pada musim hujan, Cekaman air dilakukan 1-2 bln sehingga tanaman mununjukkan gejala stres seperti daunnya layu, kusam, dan bentuk melengkung, Selanjutnya mulsa dibuka agar daun tidak gugur dan akan keluar tunas baru termasuk tunas bunga, Perlakuan stres air menengah menghasilkan 9 tunas, 32-90% nya adalah tunas generatif per tanaman. Stres air tinggi menghasilkan 50 tunas, 84% nya adalah tunas generatif.

Tingkat kelebatan bunga, proporsional dengan lama dan tingkat cekaman stres tersebut, melakukan cekaman air, pada tingkat menengah dan tinggi, yaitu -2.8 dan -3.5 MPa (potensial air daun tengah hari) selama 2-5 minggu, Setelah dua minggu dilakukan cekaman air, akibatnya potensial air daun (dini hari) -0.9 MPa sampai -2.25 MPa (siang hari). Hal ini, telah cukup menginduksi tunas-tunas generatif, Tujuan dilakukan stress air adalah untuk memaksa tanaman segera berbunga melanjutkan regenerasi karena kondisi yang terancam bahwa tanaman jeruk untuk berbunga membutuhkan suatu kondisi stress air yang biasanya secara alami terjadi pada musim kemarau dan biasanya bulan mei sampai september.

Induksi Pembungaan Tanaman Mangga (Mangifera indica)

(6)

produksi buah diluar musim telah dilaporkan oleh efendi (1994) pada mangga. Zat pengatur tumbuh NAA (Naftalena Acetic Acid) juga dilaporkan dapat mempercepat pembungaan mangga. Pemberian dosis 25,50,dan 75 ppm dapat mempercepat tanaman berbunga 1-2 minggu dibandingkan dengan yang tidak diberi NAA. Frekwensi penyemprotan 1 minggu sekali selama 12 minggu.

Pemangkasan bentuk tanaman Mangga

Pemangkasan pola 1-3-9-27

Teknik Perkecambahan Benih Pepaya

Pepaya merupakan spesies tanaman yang budidayanya menggunakan bahan tanam benih. Benih pepaya memiliki perbedaan dengan benih lain, yaitu sewaktu masih berada dalam buah, kulit benihnya dilapisi oleh zat berwarna keputihan lunak dan agak bening yang disebut dengan aril (sarco testa). Senyawa-senyawa fenolik yang terdapat pada pelapis benih (testa) berperan sebagai penghambat difusi air dan oksigen sehingga tidak tersedia untuk metabolisme embrio, Aril benih pepaya yang mengandung protein kasar, serat kasar dan abu ternyata berpengaruh negatif terhadap perkecambahan benih tersebut. Pembuangan aril dapat menghasilkan perkecambahan yang lebih cepat dan lebih serempak. Oleh karena itu dianjurkan agar benih pepaya yang akan ditanam dibuang arilnya, dicuci dan dikeringkan atau menggunakan KNO3.

Tanaman Durian

Top Working pada Tanaman Buah adalah suatu cara untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas buah yang dihasilkan oleh tanaman, yaitu dengan cara Sambung kulit, sambung celah, sambung tunas atau menempel sehingga tercipta suatu tanaman yang kuat ( bagian bawah) dan menghasilkan buah yang berkualitas (bagian atas). Pemangkasan Tanaman : Pemangkasan cabang dilakukan pada cabang yang kurang produktif, seperti cabang yang rusak, tua, tumbuh ke arah dalam tajuk, dan melintang pemangkasan tunas / ranting, dimaksudkan untuk penjarangan agar pohon tidak terlalu rimbun yang dapat menyebabkan pertumbuhan tunas kurus dan kurang sehat karena kurangnya sinar matahari akibat rimbunnya daun. Pemangkasan penjarangan dapat dilakukan baik dengan pola 1-0-1-0-1 maupun pola 1-0-0-1-0-0-1 melihat kondisi tanaman. Jika dengan pola pemangkasan 1-0-1-0-1 nantinya jarak tunas masih terlihat rapat, maka pemangkasan pola 1-0-0-1-0-0-1 dapat dilakukan.

(7)

garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokkan, baunya harum.

Panen dilakukan dengan menunggu buah yang sudah matang jatuh dan menggantung pada tali yang sudah dipasang, Buah yang dipetik langsung, dianginkan 1-2 hari, kemudian diperam.

TEKNIK KHUSUS PADA TANAMAN BUAH SEMUSIM

Nanas (Ananas comosus)

Perbanyakan Tanaman : Tunas anakan, Slip, Tunas mahkota, Mahkota, dan stek. Forcing Teknik : Forcing adalah kegiatan mengatur pembungan menggunakan zat pengatur tumbuh sehingga buah dapat dipanen serentak, sesuai waktu yang direncanakan. FORCING

dilakukan menggunakan zat pengatur tumbuh ethilen dalam bentuk ethrel yang dicampur dengan urea. Caranya, sebanyak 30 g urea dilarutkan dalam satu 1 air dan ditambah 0,6 ml ethrel. When grown in large quantities, pineapples bloom and ripen at different times. Even plants located right next to each other were sometimes ready to harvest several months apart. Calcium carbide can be use for forcing Calcium carbide releases acetylene gas when it comes into contact with water, which induces flowering.

Fungsi Gas Etilen : Mengakhiri masa dormansi, Merangsang pertumbuhan akar dan batang, Pembentukan akar adventif, Merangsang absisi buah dan daun, Merangsang induksi bunga bromeliad, Induksi sel kelamin betina pada bunga, Merangsang pemekaran bunga, Bersama auksin gas etilen dapat memacu pembungaan mangga dan nanas.

SEMANGKA (Citrullus Vulgaris Scard): Semangka merupakan tanaman buah semusim dari famili Cucurbitaceae yang pertumbuhannya merambat dengan percabangan cukup banyak.

PEMANGKASAN : Agar buah semangka yang di hasilkan berkualitas optimal maka perlu di lakukan pemangkasan yang bertujuan untuk mengatur percabangan dan pembuahan. Pertumbuhan batang utama dan cabang interal perlu diatur dan dibatasi agar buah yang dihasilkan sesuai dengan yang di kehendaki. Setelah dipilih dua cabang lateral yang terbaik, maka cabang- cabang lainnya dipangkas. TUJUAN pemangkasan supaya tanaman memusatkan hasil energi internalnya untuk perkembangan buah. Buah yang dipelihara yang bentuknya seragam, penampilan sempurna dan tidak berkerut. Setiap cabang sebaiknyanya hanya dipelihara 1 buah saja, bila dipelihara 2 cabang dan 1 batang utama bearti tiap pohon ada 3 buah. Batang dan cabang tanaman yang pertumbuhan daunnya terlalu panjang dipotong ujungnya, begitu juga dengan sulur-sulurnya agar energi internal yang ada khusus untuk perkembangan buah.

SEMANGKA TANPA BIJI : Semangka tanpa biji atau biasa disebut semangka seedless

(8)

rendah (kurang dari 290 C), maka daya kecambahnya pun akan lambat dan tidak membutuhkan

sinar matahari langsung. Pada bagian titik tumbuh semangka diploid(2n) ditetesi larutan colochicin 0,2% yang dapat dibuat dengan cara melarutkan 2 gr colochicin dalam 1 liter aquades.

Bila benih telah berkecambah dan daun pertama mulai tumbuh,maka larutan colchicin 0,2 % mulai diberikan, penetesan larutan tersebut dilakukan sebanyak 6 kali dalam waktu 4 hari secara terus menerus. Cara meneteskannya harus dilakukan tepat pada titik tumbuh bibit semangka,cukup sebanyak 1-2 tetes larutan kolsikin 0,2 %. Bibit yang telah berumur 2 minggu dipersemaian dapat dipindah ke lahan pertanaman. Berdasarkan penelitian, tingkat keberhasilannya hanya berkisar 10 %- 20 % dari jumlah tanaman yang mendapatkan perlakuan colchicin 0,2 % untuk menjadi buah semangka berbiji tetraploid (4n). Perbedaan antara semangka tetraploid (4n) dengan semangka diploid (2n) adalah semangka tetraploid memiliki keadaan fisik yang lebih besar, misalnya daun lebih besar dan tebal , bunga berukuran lebih besar dan lebih tebal daripada semangka diploid. Lalu biji-biji semangka 4n ini ditanam lagi sebagai benih induk untuk menghasilkan buah semangka 3n.

MELON KOTAK : Pembuatan melon kotak yaitu dengan cara memasukkan melon ke dalam kotak kubus yang terbuat dari bahan kaca atau plastik akrilik sejak buah masih muda. Tidak ada rekayasa genetik, yang ada hanyalah rekayasa bentuk. Dalam mengubah satu melon berbentuk kotak diperlukan dua sampai tiga kali pergantian kotak untuk menyesuaikan berat dan besar buah melon. PEMANGKASAN : Pemangkasan yg dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yg dikehendaki. Tanaman melon mempunyai banyak cabang yang tumbuh pada setiap daun, sehingga perlu pemangkasan. tanaman yg terlalu rimbun, terlalu banyak daun harus dipangkas. Pemangkasan dilakukan teratur terutama membuang daun-daun tua/rusak. Tanaman stroberi diremajakan setiap 2 tahun

KONDISI PENANGANAN PASCAPANEN HORTIKULTURA INDONESIA

Pada umumnya masih tradisional dan konvensional (minim teknologi, Belum semua komoditas mempunyai standar mutu, Susut pasca panen masih tinggi 25-40% (negara maju 5-20%).

(9)

(penguapan) cepat : mudah layu, Mudah terserang bakteri dan jamur, Mudah diinfestasi serangga, Mudah memar/luka akibat benturan, gesekan, dan gaya mekanis lainnya, Umur simpan terbatas. Factor biologi: Respirasi, Produksi etilen, Perubahan komposisi, Pertumbuhan dan perkembangan, Transpirasi, Kerusakan fisiologis, Kerusakan fisik, Kerusakan patologis.

KLIMAKTERIK VS NON-KLIMAKTERIK

Buah Klimakterik : Mempunyai sebuah “fase pematangan” (mis. Pelunakan menjadi lebih manis & keasaman berkurang), Mengalami peningkatan respirasi & produksi etilen selama pematangan, menunjukkan peningkatan CO2 dan laju etilen menjelang pematangan. Buah

Non-Klimakterik : Tidak menjalani “fase pematangan” , tidak ada perubahan CO2 dan etilen (tetap

rendah) selama pematangan.

Fase-fase Klimakterik : Praklimakterik minimum, Peningkatan klimakterik, Puncak klimakterik, Pasca-klimaterik

Tanaman Klimakterik : Apel, Alpukat, Pisan, Sukun, Anyelir, Srikaya, Jambu biji, Nangka, Kiwi, Mangga, Pepaya, Markisa, Pear, Rambutan, Sawo. Sirsak, Tomat, Manggis, Belimbing.

Tanaman Non Klimakterik : Anggur, Blueberry, Kakao, Cherry, Timun , Jeruk limau, Kelengkeng, Litchi, Cabai, Nanas, Delima, Strawberry, Tamarillo, Jeruk Mandarin , Jeruk Nipis.

1. Respirasi dan Lama hidup (shelf life) : Laju respirasi berbanding terbalik dengan lama hidup. Semakin tinggi respirasi semakin pendek hidupnya

2.Produksi Etilen : Gas hidrokarbon sederhana yang disintesis di seluruh jaringan tanaman dan beberapa mikroorganisme, bahan organik sederhana yang mempengaruhi proses fisiologi tanaman. Hormon alami penuaan dan pematangan, yang secara fisiologis aktif dalam jumlah sangat sedikit (0.1 ppm), Batas “flammable” di udara = 31% sampai 32% dari volume udara (>31,000 ppm)

3. Perubahan Komposisi : Perubahan pigmen selama perkembangan dan penuaan, Penurunan klorofil : buah +, sayuran -, Pembentukan karoten (pigmen kuning dan orange) : aprikot, persik, jeruk, tomat, +, Pembentukan antocianin (merah atau biru) : apel, cheri, strawberry + ; Perubahan karbohidrat : Pati (starch) ke gula , kentang -, apel, pisang, kebanyakan buah +, Gula ke pati: polong, jagung manis -, kentang +, Konversi pati dan gula menjadi CO2 dan H2O melalui

respirasi. Perubahan pektin : tidak larut menjadi larut , menunjukkan kelunakan tekstu. Kenaikan kadar lignin : kekerasan asparagus dan sayuran akar, Perubahan asam organik, protein, asam amino dan lemak mempengaruhi flavor, Kehilangan kandungan vitamin mempengaruhi kualitas nutrisi, Produksi volatil flavor sejalan pematangan meningkatkan kualitas buah

4. Pertumbuhan & Perkembangan : Perkecambahan kentang, bawang, bawang putih,tanaman akar mengurangi nilai utilisasi dan mempercepat kerusakan, Perakaran bawang dan tanaman akar juga tidak diinginkan, Pertambahan panjang & peningkatan kekerasan asparagus, Perkecambahan biji di dalam buah : tomat, lada, lemon

(10)

morfologi, anatomi, rasio luas permukaan dengan volume, luka permukaan, maturity). Eksternal : suhu, kelembaban, pergerakan udara, tekanan atmosfir.

6. Kerusakan Fisik : Kerusakan fisik : luka permukaan, memar) adalah faktor yang mempercepat kerusakan, Kerusakan mekanis mempercepat kehilangan air, infeksi jamur, meingkatkan produksi etilen

7. Kerusakan Patologi : Akibat serangan bakteri dan jamur, Patogen akan menyerang jaringan yang sehat dan mempercepat kerusakan, Umumnya terjadi menjelang senesen

Referensi

Dokumen terkait

(3) Kewenangan Pemerintah Daerah dalam melakukan upaya kesehatan lanjut usia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disesuaikan dengan Peraturan Daerah

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV maka diperoleh kesimpulan bahwa Proses berpikir Peserta didik MTs Almuhajirin waiheru ambon dalam

Pandangan hukum Islam terkait penyalahgunaan obat Tramadhol sudah sangat jelas melarang akan sesuatu yang memabukkan apalagi penyalah gunaanya secara berlebihan

Selain informasi mengenai fungsi pusat permukiman kota yang tersebar diseluruh Kecamatan yang disusun untuk kurun waktu 20 tahun, dibawah ini akan disajikan informasi

Baginya, pemilihan (election) memiliki unsur demokratis karena memberi warga negara kesempatan yang sama untuk bersuara dalam mengangkat atau mengganti para wakilnya. Pemilihan

Dalam kajian sedimentologi sendiri, pengamatan singkapan maupun inti sedimen dilakukan untuk menginterpretasi kondisi sedimen dan proses sedimentasi yang telah terjadi, jenis

d. Apotek wajib memusnahkan perbekalan farmasi yang tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan membuat berita acara. Pemusnahan ini dilakukan dengan

“Karena Rafa Wedding Organizer 354 mampu memaksimalkan budget yang saya miliki (adjust budgeting) dibandingkan dengan yang lain, dan juga memang sudah