Fisika Dasar I
Universitas Pamulang
2008/2009
Oleh :
1
Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar
yang mempelajari
sifat-sifat dan interaksi
antar materi dan radiasi
.
Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang
didasarkan pada pengamatan eksperimental
dan pengukuran kuantitatif (
Metode Ilmiah
).
METODE ILMIAH
Pengamatan terhadap Peristiwa alam
Hipotesa
Eksperimen
TidakCocok
Teori
Prediksi
Hasil negatif
Perbaiki teori
Kalibrasi
Model Pengamatan Peristiwa Alam
Eksperimen
Apakah yang diukur ?
Pengukuran
Kuantitas
(Hasil Pengukuran)
Penyajian
Harga Satuan
Alat Ukur
Standar ukuran Sistem satuan
Sistem Matrik SI
PENGUKURAN
Besaran Fisika
Konseptual
Matematis
Besaran Pokok
Besaran Skalar
besaran yang ditetapkan
dengan suatu standar ukuran
besaran yang dirumuskan dari besaran-besaran pokok
hanya memiliki nilai
memiliki nilai dan arah
KLASIFIKASI BESARAN FISIKA
Besaran Turunan
BESARAN DAN SATUAN
•
Besaran
sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan
secara kuantatif
•
Satuan
besaran yang bernilai satu, dan dipakai
sebagai standard dalam pengukuran.
•
Pengukuran
Besaran Pokok (dalam SI)
Massa Panjang
Waktu
Arus listrik Suhu
Jumlah Zat
Intensitas
Satuan (dalam SI)
kilogram (kg) meter (m)
sekon (s)
ampere (A) kelvin (K)
mole (mol)
kandela (cd)
SISTEM MATRIK DALAM SI
Faktor Awalan Simbol
1018 exa- E
1015 peta- P
1012 tera- T
109 giga- G
106 mega- M
103 kilo- k
102 hekto- h
101 deka- da
Faktor Awalan Simbol
10-1 desi- d
10-2 senti- c
10-3 mili- m
10-6 mikro-
10-9 nano- n
10-12 piko- p
10-15 femto- f
Panjang - meter :
Panjang - meter :
Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa
yang dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458
yang dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458
sekon
sekon..
Massa - kilogram :
Massa - kilogram :
Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium
dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm.
dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm.
Waktu - sekon
Waktu - sekon
Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran) Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran)
radiasi yang dipancarkan oleh atom cesium-133 dalam
radiasi yang dipancarkan oleh atom cesium-133 dalam
transisi antara dua tingkat energi (hyperfine level) yang
transisi antara dua tingkat energi (hyperfine level) yang
terdapat pada aras dasar (ground state).
terdapat pada aras dasar (ground state).
BESARAN TURUNAN
Contoh :
Kecepatan
• pergeseran yang dilakukan persatuan waktu
• satuan : meter per sekon (ms-1)
Percepatan
• perubahan kecepatan per satuan waktu
• satuan : meter per sekon kuadrat (ms-2)
Gaya• massa kali percepatan
Dimensi
Besaran Pokok Simbol Dimensi
Massa Panjang Waktu
Arus listrik Suhu
Jumlah Zat Intensitas
M L T
I
ANALISA DIMENSI
Perioda ayunan sederhana T dinyatakan dengan rumus berikut ini :
yang mana l panjang tali dan g percepatan gravitasi dengan satuan panjang per kwadrat waktu. Tunjukkan bahwa persamaan ini secara dimensional benar !
Jawab :
Dimensi perioda [T] : T Dimensi panjang tali [l] :L
Dimensi percepatan gravitasi [g] :LT-2
: tak berdimensi
Contoh :
Suatu besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila memiliki dimensi Suatu besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila memiliki dimensi
yang sama.
yang sama.
Setiap suku dalam persamaan fisika harus memiliki dimensi yang sama.Setiap suku dalam persamaan fisika harus memiliki dimensi yang sama.
gl T 2
2 L
T L T
KESALAHAN DALAM PENGUKURAN
Pengukuran : proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan
Kesalahan pengukuran (error) : derajad penyimpangan suatu hasil pengukuran terhadap nilai yang diharapkan
e = Yn - Xn
Kesalahan mutlak :
harga yang diharapkan harga pengukuran
Persentase Kesalahan :
Akurasi :
Persentase Akurasi : a = 100% - persentase kesalahan = A x 100
Derajad kepastian hasil pengukuran terhadap hasil yang diharapkan
KESALAHAN DAN PRESISI
Presisi
Akurat Derajad konsistensi
suatu pengukuran
?
Resolusi : perubahan terkecil suatu variabel yang diukur yang masih dapat terukur oleh alat ukur
Harga pengukuran ke n
Harga rata-rata dari n kali pengukuran
Batas ketelitian
n n n
X X X
1 Presisi
ANGKA SIGNIFIKAN
Mencerminkan batas ketelitian alat ukur yang digunakan
Mistar batas ketelitian 0,1 cm Hasil pengukuran disajikan dengan tidak lebih dari satu angka dibelakang koma
Contoh : 17,3 cm atau 4,5 cm
(17,3 cm)x(4,5 cm) = 77,85 cm2
Tiga angka penting Dua angka penting
78 cm2 Mengikuti jumlah angka
penting yang terendah
(17,3 cm)/(4,5 cm) = 3,84444444444444444 cm2 3,8 cm2
Penjumlahan dan pengurangan mengikuti jumlah angka desimal terkecil
128 + 5,35 = 128,35 128
1,0001 + 0,003 + 2,0004 = 3,004
Pembulatan :
• > 5 dibulatkan ke atas • < 5 dibulatkan ke bawah
2
•
Ruang dan Waktu
bersifat kontinu. Dalam mekanika, suatu kejadian terjadi di suatu titik tertentu dalam ruang dan pada saat tertentu. Disamping itu, ruang bersifat euclidean dan waktu bersifat sinkron bagi semua pengamat (mekanika Newtonian tidak mengenal adannya batas ketepatan dalam menentukan posisi dan ketepatan suatu obyek
)
•
Massa
Titik massa / partikel adalah sesuatu yang mempunyai massa tetapi dianggap tidak mempunyai volume.Konsep massa sebagai massa inersial (ukuran kelembaman benda, konsep hukum II Newton) dan massa yang berinteraksi (ukuran kekuatan dalam menimbulkan medan gaya gravitasi, konsep hukum gravitasi umum Newton) secara umum adalah sama
VEKTOR POSISI DAN KERANGKA ACUAN
• Vektor Posisi
Posisi titik dimana suatu kejadian terjadi dinyatakan dengan vektor jarak dari titik asal ke titik tersebut. • Kerangka Acuan
Suatu kerangka yang digunakan untuk menyatakan posisi suatu titik dalam ruang. Dalam banyak hal, digunakan tiga garis sumbu (X,Y,Z) yang saling
berpotongan tegak lurus di titik asal, disebut sistem Koordinat Kartesian. Kebutuhan akan kerangka
VEKTOR
Besaran vektor : besaran yang dicirikan oleh besar/harga dan arah
Contoh : vektor posisi, vektor kecepatan, vektor percepatan,dll Penyajian Vektor :
= vektor satuan yang menyatakan arah
• Dalam uraian/komponen sistem koordinat Kartesian:
A
A
e
A
A
ˆ
A;
A
e
ˆ
k
A
j
A
i
A
VEKTOR dan SKALAR
• Skalar
– simbol: A
– Kuantitas yang hanya memiliki besaran saja. – memenuhi aljabar biasa
• Vektor
– simbol: A atau
– Kuantitas yang memiliki besaran dan arah – memenuhi aljabar vektor
– Diagram: Gambar panah
• Panjang panah: besarnya vektor • Arah panah: Arah vektor
KOMPONEN SEBUAH VEKTOR
Ada 2 cara menyatakan vektor A
1. A=Ax + Ay
2.
Vektor A dengan komponen2 vektor Ax dan Ay yang saling tegaklurus.
KOMPONEN SEBUAH VEKTOR
(lanjutan)
Arah komponen vektor tergantung pada arah sumbu2 yang digunakan sbg acuan.
A=Ax + Ay
atau
PENJUMLAHAN VEKTOR
TAIL-TO-HEAD
R=A+B
PENGURANGAN VEKTOR
1. Sebuah vektor jika dikalikan -1, besarnya tetap tetapi arahnya berbalik 180 derajad.
PENJUMLAHAN VEKTOR
BERDASARKAN KOMPONENNYA
C = A + B Cx = Ax + Bx
Cy = Ay + By
) (
tan 1
2 2
x y
y x
C C dan
C C
C
VEKTOR SATUAN
Vektor dapat dituliskan dalam vektor-vektor satuan. Sebuah vektor satuan mempunyai magnitudo/ukuran yang besarnya sama dengan satu (1). Vektor satuan dalam sistem koordinat kartesis dinyatakan dengan i, j dan k yang saling tegaklurus.
x
Vektor A dapat ditulis:
Pembagian Ruas Garis
Titik P membagi ruas garis AB
dengan perbandingan
m
:
n
A
P
B
AP : PB =
m
:
n
m
n
A
B
P
Bila P
di luar
AB, maka AP dan PB
mempunyai arah yang
berlawanan
,
sehingga
m
dan
n
tandanya
berbeda
AP : PB =
m
: (-
n)
m
Contoh 1:
Ruas garis PQ dibagi menjadi lima bagian yang
sama oleh titik-titik A, B, C, dan D.
Hitunglah nilai-nilai perbandingan
a. PA : PD b. PB : BQ
c. AQ : QD d. AC : QP
Jawaban:
A
P
B
C
D
Q
a. PA : PD = 1 : 4
b. PB : BQ = 2 : 3
Pembagian Dalam Bentuk Vektor
O
B
A
P
p
a
b
n
m
a
,
b
dan
p
ber-turut-turut adalah
vektor posisi titik
A, B dan P.
Titik P membagi
garis AB dengan
perbandingan
m : n
, maka
vektor
p
= ….
n
m
a
n
b
m
p
Contoh 2
turut-turut adalah
vektor posisi titik
A, B dan P.
Titik P membagi
garis AB dengan
perbandingan
Contoh 3
Titik P membagi ruas garis AB
di luar
dengan perbandingan AP : PB = 9 : 4
Jika titik A(4,3,1) dan B(-6,-8,1),
maka koordinat titik P adalah….
Jawab:
AP : PB = 9 : (-4), karena P di luar AB
maka
4
9
)
4
(
9
b
a
Contoh 4
P adalah titik (-1,1,3), Q adalah (2,0,1)
dan R adalah(-7,3,7). Tunjukan bahwa
P, Q dan R segaris (kolinear), dan
Tentukan perbandingan dari PQ : QR
PQ = q – p =
QR = r – q =
QR = 3PQ,
Contoh 5
Titik A(3,2,-1), B(1,-2,1) dan
C(7,p -1,-5) segaris untuk nilai p =….
◘ -4 = k(p + 1)
-4 = - ⅓(p + 1),
ruas kiri & kanan di kali -3
12 = p + 1
PERKALIAN VEKTOR
• Perkalian
titik
A.B
= AB cos
A.B =
A
xB
x+ A
yB
y+ A
zB
z• Perkalian
Silang
C = A x B
C = AB sin
C
x= A
yB
z– A
zB
yC
y= A
zB
x– A
xB
zC
z= A
xB
y– A
yB
zC
B
A
B
A
PERKALIAN VEKTOR
Perkalian Dot
:
Hasil Kali Skalar Dua Vektor
a
b
Definisi:
a.b = |a||b|
cos
adalah sudut
antara vektor a
Contoh 6
|a| = 4
60
Jika |a
| = 4, |b| = 6.
sudut antara kedua
vektor 60
.
maka a.b = ….
Jawab:
a.b = |a||b|cos
= 4.6. cos 60
= 24.½ = 12
Contoh 7
|a| = 5
Jika |a
| = 5, |b| = 2.
sudut antara kedua
vektor 90
.
maka a.b = ….
Jawab:
a.b = |a||b|cos
= 5.2. cos 90
= 10.0 = 0
Jika
a =
a
1i +
a
2j +
a
3k
dan
b =
b
1i +
b
2j +
b
3k
maka
Hasil Kali Skalar Dua Vektor
dirumuskan dengan
Contoh 8
Jika
a =
2
i + 3j +
k
dan
b = 5i -j + 4k
maka
hasil kali skalar
a
.
b
= ....
Jawab:
a.b = a
1b
1+ a
2b
2+ a
3b
3= 2.5 + 3.(-1) + 1.4
= 10 – 3 + 4
Contoh 9
Jika
a =
2
i + 3j +
k
dan
b = 5i -j + 4k
maka
hasil kali skalar
b
.
a
= ....
Jawab:
b.a = b
1a
1+ b
2a
2+ b
3a
3= 5.2 + (-1).3 + 4.1
= 10 – 3 + 4
Sifat-sifat Perkalian Skalar
a.b = b.a
k(a .b) = ka.b = kb.a
a.a = |a|²
a.(b ± c) = a.b ± a.c
Contoh 10
Jika
a = -
2
i + 3j +
5k ,
b = 3i -5j + 4k dan
c = -7j + k
maka
a(b – c)
= ....
Jawab:
a.(b – c) = a.b – a.c
a.b = (-2)3 + 3(-5) + 5.4
= -6 – 15 + 20
a = -
2
i + 3j +
5k , b = 3i -5j + 4k
c = -7j + k
a.(b – c) = a.b – a.c
a.b = -1
a.c = (-2).0 + 3(-7) + 5.1
= 0 – 21 + 5
= -16
Contoh 11
Jika
vektor
a dan
b
membentuk
sudut
60
, |a| = 4, dan |
b
| = 3,
maka
a.(a + b) = ….
Jawab:
a.(a + b) = a.a + a.b
=
|a|² + |a|.
|
b
|
cos 60
= 16 + 12.½
Contoh 12
Dua vektor
u
= dan
v
=
saling tegak lurus. Nilai
x
yang
memenuhi adalah….
Dengan rumus hasil kali skalar
dua vektor, kita dapat menentukan
besar sudut
antara dua vektor.
Dari a.b = |a||b|cos
, kita peroleh
b
a
b
a
.
Tentukan besar sudut antara
vektor a = 2
i
+
j
- 2
k
dan
vektor b = -
j
+
k
Jawab:
Contoh 14
Diketahui titik-titik A(3,2,4), B(5,1,5)
dan C(4,3,6). AB wakil dari
u
dan
AC wakil dari v . Kosinus sudut
yang dibentuk oleh vektor
u
dan
v
adalah….
Jawab: misal sudut antara u
dan
v a
dalah
dan
Contoh 16
Diketahui |a|=2 ;|b|=3, dan
b.(a + b) =12. Besar sudut antara
vektor
a
dan
b
adalah….
Jawab:
b.(a + b) =12
b.a + b.b = 12
3.2.cos
(a,b)
+ 3² = 12
6.cos
(a,b) + 9 = 12
6.cos
(a,b) = 12 – 9
6.cos
(a,b) = 3
Contoh 17
Diketahui |a|=
6;(a –b)(a + b) =0
a.(a – b) =3. Besar sudut antara
vektor
a
dan
b
adalah….
Jawab:
(a
–
b)(a + b) = 0
a.a + a.b – b.a – b.b = 0
|a|² - |b|² = 0
→ |a|² = |b|² → |a| = |b| =
6
a.(a – b) = 3
a.a + a.b = 3
|a|² + |b|.|a| cos
(a,b)= 3
6 +
6.
6.cos
(a,b)
= 3
6 - 6.cos
(a,b) = 3
6 - 6.cos
(a,b) = 3
- 6.cos
(a,b) = 3 – 6
- 6.cos
(a,b) = -3
DIFERENSIAL VEKTOR
• Suatu besaran (termasuk vektor) fungsi besaran yang lain, sehingga dapat dideferensialkan terhadap variabelnya.
• Operator Del atau Nabla
• Operator ini dapat dioperasikan pada fungsi skalar maupun fungsi vektor.
• Pengoperasian operator nabla pada fungsi skalar S(x,y,z)
• Pengoperasian operator nabla pada fungsi vektor :
3
Kinematika
• Mempelajari tentang gerak benda tanpa
memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan
gerak.
• Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu
ukuran,
bentuk, rotasi
dan
getarannya
diabaikan tetapi
massanya tidak
(Sarojo, 2002)
• Pengertian dasar dari kinematika benda titik adalah
pengertian lintasan hasil pengamatan gerak
KINE
MATIKA
ManfaatPerancangan suatu gerak:
Jadwal kereta, pesawat terbang, dll Jadwal pits stop pada balapan F1, pengaturan lalu lintas
Untuk memprediksi terjadinya suatu
peristiwa
„ Gerhana bulan, gerhana matahari,
awal bulan puasa
Model (analogi) bagi fenomena lain di
luar ruang lingkup fisika.
„Pertumbuhan tanaman, pertumbuhan
KINEMATIKA (lanjutan)
Analogi kinematika pada bidang lain:
„ Sebuah bis melintasi motor patroli yang sedang diam
dengan ugal-ugalan di sebuah jalan dengan kelajuan 80 km/jam. Segera motor patroli ini
mengejar bis tersebut. Tentukan percepatan mobil patroli agar bis bisa tersusul dalam selang waktu 5 menit.
„ Jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta
dengan pertumbuhan 5% pertahun. Produksi
gula dalam negri hanya dapat memenuhi 70% dari kebutuhan dalam negri. Tentukan pertumbuhan produksi gula dalam negeri agar dalam jangka waktu 3 tahun dapat terpenuhi swasembada gula
Gerak yang dipelajari
• Gerak 1 dimensi
lintasan berbentuk garis lurus
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah tidak beraturan
Gerak lurus beraturan (GLB
)
• Gerak 2 dimensi
lintasan berada dalam sebuah
bidang datar
Gerak melingkar
Gerak parabola
• Gerak 3 dimensi
lintasan berada dalam ruang
(tidak dibahas)
Besaran fisika dalam studi
Kinematika
• Perpindahan (displacement)
• Kecepatan (velocity)
KERANGKA ACUAN
Jika kita tanyakan pada dua
mahasiswa berbeda di ruang ini “berapa jarak anda dari papan tulis”, maka kemungkinan kita mendapatkan jawaban yang
berbeda. Hal ini karena kerangka acuan yang dipakai berbeda.
„ Secara umum harga
besaran-besaran fisis tergantung dari pemilihan kerangka acuan pengamat
„ Dalam mempelajari kinematika
(bagian fisika lainnya) kerangka acuan perlu ditetapkan untuk
KERANGKA ACUAN (lanjutan)
„ Dalam fisika biasanya dipakai suatu set sumbu koordinat
untuk menggambarkan kerangka acuan yang dipakai
„ Pemilihan kerangka acuan tergantung pada situasi.
Dipilih yang
memudahkan kita untuk menyelesaikan masalah: Matahari: kerangka
acuan untuk gerak planit
PERPINDAHAN
„ Perpindahan dan kecepatan merupakan besaran-
besaran vektor
„ Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi
sebuah objek
„ Contoh: perhatikan gerak benda A dari x1 ke x2 pada
tayangan berikut ini:
„Panjang lintasan yang ditempuh: 60 m „ Perpindahan :
40 m ke kanan
40 m 10 m
O
x1
Perpindahan
• Perpindahan (displacement)
– letak sebuah titik
vektor posisi, yaitu
vektor yang dibuat dari titik acuan ke arah
titik tersebut
– 2D
– 3D
– Perpindahan
j
y
i
x
r
ˆ
ˆ
r
r
ro
t
r
r
(
)
k
z
j
y
i
x
Kecepatan (velocity)
• Kecepatan (velocity)
– Kecepatan rata-rata
KECEPATAN
„ Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan dibagi
dengan waktu yang diperlukan untuk perpindahan tersebut
x 2 − x 1 Δ x v = =
„ Kecepatan rata-rata: t 2 − t 1 Δ t
„ Jika pada contoh gerak tadi diperlukan waktu 10 sekon
untuk berpindah dari x1 ke x2 : Δ x 40 m
v = = = 4 m/s Δ t 10 s
40 m 10 m
O
x1
Contoh 1
Pada suatu lintasan lurus, seorang
pelari menempuh jarak 100 m dalam 10
s, kemudian berbalik dan berjoging
sejauh 50 m ke arah titik awal selama
20 s. Berapakah kelajuan rata-rata dan
kecepatan rata-rata untuk seluruh
KELAJUAN
„ Kelajuan dan kecepatan adalah
dua kata yang sering tertukar.
„ Kelajuan berkaitan dengan
D vs =
t panjang lintasan yang ditempuh
dalam interval waktu tertentu. Ingat kelajuan
„ Kelajuan merupakan besaran itu skalar,
kecepatan itu
skalar
vektor
Contoh: sebuah bis menempuh
perjalanan dari Bandung ke Bogor yang panjang lintasannya 120 km dalam waktu 4 jam. Maka “laju rata-rata” bis tersebut adalah 30 km/jam.
Contoh 2
„
Sebuah mobil menempuh jarak 60 km
pertama dalam 2 jam dan 60 km
berikutnya dalam 3 jam. Maka
kelajuan rata-rata mobil tersebut
adalah:
„
A. 25 km/jam
B. 24 km/jam
„C. 23 km/jam
D. 22 km/jam
„
E. 21 km/jam
JAWAB : B
Contoh 3
„
Seseorang mengendarai mobil dari Bogor
ke Bandung menempuh jarak 120 km.
60 km pertama dilalui dengan kelajuan
rata- rata 40 km/jam sedangkan 60 km
kedua dengan kelajuan rata-rata 60
PERCEPATAN
Percepatan adalah perubahan kecepatan persatuan waktu (laju kecepatan). Hubungan percepatan dengan waktu memiliki
analogi dengan hubungan kecepatan waktu.
v 2 − v 1 Δ v
a = =
Percepatan rata-rata:
t 2 − t 1 Δ t
Percepatan (accelaration)
• Percepatan (accelaration)
– Percepatan rata-rata
GERAK LURUS BERATURAN
Sebuah benda melakukan gerak lurusberaturan (GLB) jika ia bergerak dalam lintasan lurus dengan kecepatan konstan.
Jarak, s yang ditempuh selama waktu, t
tertentu adalah
s = v t
Apakah benda
yang jatuh bebas Sebuah kereta TGV Perancis
merupakan GLB? yang bergerak konstan 200
FORMULASI GLB
x
t=
x
0+
vt
t
: waktu (berubah)
x
0: posisi awal (tidak berubah)
v
: kecepatan (tidak berubah besar maupun arahnya)
Gerak Lurus Beraturan
• Gerak benda titik dengan lintasan berbentuk garis lurus dengan jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu sama besar, dan arah gerak tetap.
• Kecepatan rata-rata sama dengan kecepatan sesaat
vt
ro
t
Kurva
x
vs
t
untuk GLB
Waktu (s) 0 1 2 3 4 5
Posisi (m) 2 5 8 11 14 17
x (m)
Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4
20
Kemiringan kurva:
15
Δ
x
9 m
v
=
=
= 3 m/s
Δ
t
3 s
10 Δx = 9 m
5 Untuk GLB kemiringan kurva
Δt = 3 s posisi vs waktu adalah tetap
Kurva
v
vs
t
untuk GLB
Waktu (s) 0 1 2 3 4 5
Kecepatan (m/s) 3 3 3 3 3 3
v (m/s)
Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4
4
Perpindahan dari waktu t=1s
3
sampai t=4s adalah “luas” bagian di bawah kurva v vs t :
2
Δx = x(4) - x(1) = 9 m
1
RANGKAIAN BEBERAPA GLB
Waktu (s) 0 1 2 3 4 5 6
Posisi (m) 2 5 8 10 12 16 20
x (m)
Tinjau gerak dari t=4 sampai t=6
20
Δ
x
v
=
=
4 m/s
8m
15
Δ
t
2s
4m 10
2s Kecepatan rata-rata dalam selang waktu t = 0 s/d t = 5 s:
5 6m
Δ x x ( 5 ) − x ( 0 ) 16 m − 2 m
2s v = = = = 2 , 8 m/s
Δ t 5 s 5s
RANGKAIAN BEBERAPA GLB (lanjutan)
Selang Waktu (s) 0 s/d 2 2 s/d 4 4 s/d 6
Kecepatan (m) 3 2 4
v (m/s)
Perpindahan dalam selang
4
waktu 0 s/d 6 adalah luas bagian di bawah kurva:
3
3
Δ x = v Δ t = v Δ t + v Δ t + v Δ t
2
∑
i i 1 1 2 2 3 31
1 = 6 m + 4 m + 8 m = 18 m
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
v
t=
v
0+
at
t
: waktu (berubah)
v
0: kecepatan awal (tidak berubah)
a
: percepatan (tidak berubah besar maupun arahnya)
Gerak Lurus Berubah Beraturan
• Gerak benda titik dengan lintasan berbentuk garis lurus dengan jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tidak sama besar, sedangkan arah gerak tetap.
• Posisi benda
Kurva
v
vs
t
untuk GLBB
Waktu (s) 0 1 2 3 4 5
Kecepatan (m/s) 2 5 8 11 14 17
v (m/s)
Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4
20
Kemiringan kurva:
15
Δ v 9 m/s 2 a = = = 3 m/s
Δ t 3 s
10 Δv = 9 m
Untuk GLBB kemiringan
5 kurva kecepatan vs waktu
Δt = 3 s adalah tetap
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
Waktu (s) 0 1 2 3 4 5
Kecepatan (m/s) 2 5 8 11 14 17
v (m/s)
Tinjau gerak dari t=0 sampai t=5
20
Jarak yang ditempuh = Luas bagian di bawah kurva:
15
1
10 Δx = ( 2 + 17 ) m/s × 5 s = 47,5 m
2
5
FORMULASI GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
Waktu 0 t
Δ v v t − v 0
a = =
Kecepatan v0 vt Δ t t
v
=
v
+
at
v
t 0vt
1
Δ
x
= (
v
+
v
) ()
t
Δv=vt-v0 2 0 t
v0
2 1
Δ
x
=
v t
0+
2at
Contoh 4
Jika x adalah perpindahan benda, v adalah kecepatan gerak, a adalah percepatan gerak dan t adalah
waktu, maka diantara grafik-grafik berikut yang
menunjukkan gerak lurus berubah beraturan adalah:
x v a
C
A B
t t t
a v
E D
t t
JAWAB: C
Contoh 5
„
Sebuah batu dijatuhkan dari mulut sebuah
sumur. Dua sekon kemudian terdengar
suara batu tersebut menyentuh
permukaan air sumur. Tentukan
Contoh 6
„
Sebuah batu dijatuhkan dari ketinggian 20
m dari permukaan tanah. Tentukan
…
waktu yang diperlukan untuk mencapai
permukaan tanah
…
Kecepatan batu saat menyentuh permukaan
4
DINAMIKA
Bahasan tentang kaitan antara keadaan
gerak suatu benda dengan penyebabnya
Diam
↔ Bergerak
Lambat ↔ Cepat
Dinamika
• Dinamika adalah mempelajari
tentang gerak dengan
menganalisis penyebab
gerak tersebut. Dinamika
meliputi:
– Hubungan antara massa
dengan gaya : Hukum Newton
tentang gerak.
– Momentum, Impuls dan Hukum
kekekalan momentum
– Kerja, Energi dan Hukum
Hukum I Newton
Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan Nol, maka:
•
Benda yang mula-mula diam akan tetap diam•
Benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan konstanJika
∑
F
= 0 maka
v
= tetap
Hukum I Newton
“Setiap benda akan tetap diam
atau bergerak lurus dengan
kecepatan konstan kecuali
jika ada gaya luar yang
Kelembaman (Inersia)
Benda cenderung mempertahankan keadaan awalnya dan malas untuk berubah.
Contoh:
Pernahkah anda naik angkot? apa yang anda rasakan ketika mulai bergerak secara tiba-tiba, dan berhenti dengan tiba-tiba pula?
Hukum II Newton
m
F
a
totatau
F
tot
ma
Konsekuensi dari hukum II Newton ini
mg
w
“Benda akan mengalami percepatan jika
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut
dimana gaya ini sebanding dengan suatu
Bagaimana jika
resultan gaya yang
Hukum Newton II
bekerja pada suatu
Soal
• Hitung gaya total yang diperlukan untuk
mempercepat mobil balap dengan massa
1500 kg pada ½ g
SOAL
Mesin sebuah mobil balap mampu menghasilkan 10.000 N. Berapa
Hukum III Newton
•
Jika sebuah benda pertama memberikan gaya padabenda kedua, maka pada saat yang sama benda kedua ini juga memberikan gaya pada benda pertama dengan gaya
yang sama besar tapi berlawanan arah
•
Menurut bahasayang dipermudah
Faksi = -Freaksi
•
Sebuah buku terletak di atas meja. Pada buku tersebutHukum III Newton
(Aksi-Reaksi)
“Gaya yang bekerja pada suatu
benda (aksi) selalu mendapat
Kenapa anjing mental
setelah menabrak
dinding, padahal dia yang
memberikan gaya ke
dinding ?
KASUS
• Seorang mahasiswa baru diberi tugas
untuk menarik sebuah kereta tarik yang
dimuati buku-buku. Mahasiswa berkata
“bila saya melakukan gaya maju pada
kereta, kereta melakukan gaya yang sama
besar dan berlawanan. Bagaimana
mungkin saya dapat menarik kereta
tersebut?”
PENERAPAN
HUKUM-HUKUM
NEWTON
PENERAPAN
Gaya Sentripetal
fluida
Gesekan Fluida
v
mg
R
Gaya Gesek Fluida
v
R R bv
Konstanta kesebandingan
semakin kecil
(akhirnya menjadi nol)
semakin besar
b mg va
Latihan
Problem 1.
Sebuah mobil dengan massa 2000 kg
bergerak naik pada jalan dengan kemiringan 30◦.
Tentukan gaya pada mobil agar dapat (a) bergerak
lurus beraturan (b) bergerak lurus dipercepat
dengan a = 0, 5 m/s
2Problem 2.
Sebuah benda dengan massa 1 kg
begerak mengalami gaya dengan persamaan F =
50t + 20 N bergerak pada garis lurus. Pada t = 0 s
partikel berada pada x
0= 5 m dan v
0= 6 m/s.
GAYA
•
Gaya muncul sebagai interaksi dari dua buah
benda/sistem
•
Pada suatu benda bisa bekerja beberapa gaya
sekaligus. Gaya-gaya ini muncul karena adanya
interaksi benda tersebut dengan lingkungannya.
•
Jika benda dalam keadaan setimbang, resultan
Macam-macam gaya
• Gara interaksi : gaya yang ditimbulkan oleh suatu
benda pada benda lain walaupun letaknya berjauhan
• 4 gaya yang berpengaruh di alam yaitu
– Gaya Elektromagnetik (Electromagnetic Force)
– Gaya Gravitasi (Gravitation Force)
– Gaya Interaksi Kuat (Strongth Force)
– Gaya Interaksi Lemah (Weak Force)
– gaya gravitasi, gaya listrik, gaya magnet
• Gaya kontak : gaya yang terjadi hanya pada
benda-benda yang bersentuhan
BERAT (Gaya Gravitasi)
•
Berat
atau
Gaya
Gravitasi
adalah
gaya
tarik bumi terhadap benda-benda di
sekitar permukaan bumi.
W = berat benda
m = massa benda
g = percepatan gravitasi
Gaya Normal
•
Bekerja pada dua permukaan yang
bersentuhan
•
Arahnya tegak lurus permukaan (arah
normal)
•
Fungsinya (jika benda dalam keadaan
Gaya Gravitasi (berat) dan
Gaya Normal
• Galileo: benda yang jatuh dekat
permukaan bumi akan jatuh dengan
percepatan yang sama, g = 9,8m/s2.
• Sebuah benda diletakkan diatas meja
Gaya Normal
• Gaya normal adalah gaya
reaksi dari gaya berat yang
dikerjakan pada benda
terhadap bidang dimana
benda itu berada dan tegak
lurus bidang.
Gaya gesek
•
Bekerja
jika
ada
dua permukaan benda yang
bersentuhan secara langsung
•
Arahnya
berkebalikan dengan kecenderungan
arah gerak
Gaya Kontak/Gaya Gesek
• Gaya kontak yang bekerja tegak lurus
terhadap permukaan kontak dikenal dengan
“gaya normal”.
• Gaya dapat berupa : zat padat dengan zat padat dan zat cair dengan zat padat
• Gaya gesek dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keadaan permukaan, kecepatan relatif, gaya yang bekerja, dsb
Gaya gesek dinyataka
Gesekan statis
•
Terjadi
pada
saat
benda tetap diam
walaupun dikenai
gaya dari luar
Fdorong•
F
dorong=f
s•
f
s≤
μ
sN
dengan N =
gaya normal
•
Sebuah mobil bermassa 1200 kg sedang dalam keadaandiam. Seseorang ingin memindahkan mobil tersebut dan dia mendorong mobil dengan gaya sebesar 500 N pada arah mendatar, akan tetapi ternyata mobil tersebut tidak bergerak. Tentukan gaya-gaya yang bekerja pada
Gesekan kinetis
•
Timbul
pada
saat benda
sedang
bergerak
•
f
k=
μ
kN
Gaya Gesekan (Friksi)
• Gaya Gesek Statis (fs)
Gaya tangensial antara dua permukaan sebelum salah satu permukaan bergerak
• Gaya Gesek Kinetis (fk) Gaya tangensial antara dua permukaan jika salah satu permukaan bergerak
terhadap yang lain
N
f
k
k
Soal:
•
Sebuah buku bermassa 2kg terletak diam
di atas sebuah meja. Kemudian buku
ditarik dengan gaya F pada arah
mendatar. Koefisien gesekan statik dan
kinetik berturut-turut adalah 0.8 dan 0.4
sedangkan percepatan gravitasi adalah
10m/s
2. Tentukan besar gaya gesek
dan percepatan jika besarnya gaya F
adalah
Latihan
• Sebuah balok dengan massa m = 2 kg,
ditarik di atas meja licin dengan gaya P.
a. Berapa gaya normal
b. Berapa P agar balok mempunyai
Soal
• Sebuah kotak bermassa 10 kg ditarik dengan
gaya 40 N dengan sudut 30 derajat terhadap
horisontal.
Berapa percepatan kotak dan gaya kontak meja
pada kotak jika meja dan kotak licin?
Gaya Tegang Tali
• Gaya tegang tali adalah
gaya yang terjadi pada tali,
pegas atau batang yang
ujung-ujung dihubungkan
dengan benda lain.
Gaya tegang tali memenuhi
5
MOMEN GAYA atau TORSI:
Definisi Torsi
• Torsi (
) merupakan
besaran vektor
didefinisikan sebagai
hasil kali vektor lengan
(
L
) dengan vektor
gaya (
F
)
F
L
Torka(Torque)
• Torka atau momen gaya
menyebabkan benda
berotasi dan dinyatakan
Arah momen gaya
tergantung perjanjian,
umumnya
> 0 searah
jarum jam dan
< 0
• a) r sin jarak tegak lurus antara garis
kerja gaya dengan dan titik asal
• b) F sin adalah komponen gaya F tegak lurus r
Torsi dan
Kesetimbangan Tubuh
• a). Seseorang berdiri dengan
tegak dengan pusat massa
tubuh bagian atas menuju
pivot
sehingga tidak
menghasilkan torsi oleh otot
belakang untuk menjaga
keseimbangan.
• b). Seseorang yang bungkuk
akan mengakibatkan
terjadinya torsi otot belakang
untuk melawan torsi berat
Torsi pada Lengan
Torsi terhadap pergelangan tangan
(O’’) sebesar
’’ = 0,08 m
-5 N = -0,4 Nm. Tanda
negatif menunjukkan bahwa torsi
akan menyebabkan perputaran
searah jarum jam.
Torsi terhadap ujung atas tulang
hasta (O’) sebesar
’ = (0,08 + 0,23) m
-5 N = -1,5 Nm.
Torsi terhadap bahu (O) sebesar
= (0,08 + 0,23 + 0,28) m
5 N =
Torsi pada Lengan
• Torsi terhadap pergelangan tangan (O’’) sebesar
’’ = d’’ -F = (0,08 sin 30o) m -5 N = -0,2 Nm.
• Torsi terhadap ujung atas tulang hasta (O’) sebesar
’ = d’ -F = (0,08 + 0,23)
sin 30o m -5 N = -0,75 Nm.
• Torsi terhadap bahu (O) sebesar
= d -F = (0,08 + 0,23 +
0,28) sin 30o m 5 N = -1,475 Nm.
6
6
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
STATIS
STATIS
DAN ELASTISITAS
DAN ELASTISITAS
6
6
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
STATIS
STATIS
DAN ELASTISITAS
Syarat Kesetimbangan untuk Benda Tegar
F
Benda tegar
Apa yang terjadi jika terdapat gaya yang bekerja padanya ?
Pengaruh gaya pada benda tegar bergantung pada :
Bentuk dan ukuran benda
Berbagai gaya yang bekerja padanya Titik tangkap masing-masing gaya
F’
F r τ
F”
r CM
Bilamana benda dikatakan dalam kesetimbangan ? 1. Jika resultan gaya luar nol F 0
2. Jika resultan momen gaya luar nol τ 0
Kesetimbangan translasi Kesetimbangan rotasi
7
USAHA
dan
USAHA OLEH GAYA KONSTAN
F F
F cos
s
Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya didefinisikan sebagai hasil kali komponen gaya pada arah pergeseran dengan panjang pergeseran benda.
s
F
W
(
cos
)
(5.1)s
F
F
mg N
f
fs
Wf cos(1800) 1
Usaha oleh gaya F : W Fscos
Usaha oleh gaya gesek f :
Usaha oleh gaya normal N : WN 0
Usaha oleh gaya berat mg : Wmg 0 Mengapa ?
Usaha dan Energi Kinetik
Untuk percepatan tetap :
t
K Energi kinetikterkait dengan gerak benda. adalah energi yang
Teorema Usaha-Energi
K K
K
W f i
Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya untuk menggeser benda adalah sama dengan perubahan energi kinetik benda tersebut.
(5.5) (5.6)
fi d
W F s
Bagaimana jika gaya berubah terhadap posisi ?
Satuan :
SI newtonmeter (Nm) joule (J)
cgs dynecentimeter (dynecm) erg 1 J = 10 7 erg
s F d
dW
DAYA
Energi yang ditransfer oleh suatu sistem per satuan waktu
t W Prata rata
8
ENERGI POTENSIAL
DAN
Gaya Konservatip
P
Q 1
2
Gaya disebut konservatip apabila usaha yang dilakukan sebuah partikel untuk memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain tidak bergantung pada lintasannya.
WPQ(lintasan 1) = WPQ(lintasan 2)
Usaha total yang dilakukan oleh gaya konservatip adalah nol apabila partikel bergerak sepanjang lintasan tertutup dan kembali lagi ke posisinya semula
Contoh : Wg= - mg(yf - yi)
Usaha oleh gaya gravitasi
Gaya Tak-Konservatip
Gaya disebut tak-konservatip apabila usaha yang dilakukan sebuah partikel untuk memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada lintasannya.
A
d B
s W
AB(sepanjang d) WAB(sepanjang s)
Usaha oleh gaya gesek :
fs
Untuk F konservatip :
Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatip sama dengan
minus perubahan energi potensial yang terkait denga gaya tersebut.
Hukum Kekekalan Energi Mekanik
F Gaya konservatip
K Wc
Usaha oleh gaya konservatip :
U
K U K U Hukum kekekalan energi mekanik
f
Energi mekanik suatu sistem akan selalau konstanjika gaya yang melakukan usaha padanya adalah gaya konservatip
Perambahan (pengurangan) energi kinetik suatu sistem konservatip adalah sama dengan pengurangan (penambahan) energi potensialnya
Potensial Gravitasi di Dekat Permukaan Bumi
Usaha oleh medan gaya gravitasi adalah konservatip
9
MOMENTUM
LINEAR
dan
v
Laju perubahan momentum
Bagaimanakah momentum benda yang terisolasi, yaitu tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut ?
dt dp F
(9-4) Impuls
Momentum Linear :
Impuls : perubahan momentum benda.
Teorema Impuls-Momentum
F
Gaya rata-rata :
KEKEKALAN MOMENTUM LINIER
UNTUK SISTEM DUA PARTIKEL
m1
Hukum Newton III 0
Momentum partikel di dalam suatu sistem tertutup selalu tetap
Hukum kekekalan momentum
TUMBUKAN
Interaksi antar partikel yang berlangsung
dalam selang waktu yang sangat singkat Gaya impulsiv
Diasumsikan jauh lebih besar dari gaya luar yang ada
Kontak langsung
Proses hamburan
F
Hukum Newton III
2
Pada setiap tumbukan jumlah momentum sistem sesaat sebelum tumbukan adalah sama dengan jumlah momentumnya sesaat setelah tumbukan
Klasifikasi Tumbukan
Tumbukan Lenting Sempurna Berlaku hukum kekekalan momentum
dan kekekalan energi
Tumbukan Lenting Sebagian Energi mekanik berkurang
(tak berlaku hukum kekekalan energi mekanik)
Tumbukan Tak Lenting sama sekali Setelah tumbukan kedua partikel menyatu
v1i v2i
m1 m2
Sebelum tumbukan
vf m1 + m2
Setelah tumbukan
Hukum kekekalan momentum :
Untuk tumbukan tak lenting sama sekali dalam satu dimensi
Untuk tumbukan lenting sempurna dalam satu dimensi
v1i v2i
m1
m2
Sebelum tumbukan
v1f
m1
Setelah tumbukan
m2 v2f
Hukum kekekalan momentum :
TUMBUKAN DALAM DUA DIMENSI
v1i m1
m2
Sebelum tumbukan Setelah tumbukan
v1f
10
Pusat Massa Sistem Partikel
Pusat Massa
• Pusat Massa adalah titik tangkap
dari resultan gaya-gaya berat
pada setiap komponen dimana
jumlah momen gaya terhadap
titik(pusat massa) sama dengan
nol (Sarojo, 2002).
• Bagian massa(dm) dapat
dinyatakan dalam bentuk:
dm =
dV =
dA =
dL
= volume,
= luas dan
=
Titik Berat
• Titik berat adalah titik yang dilalui oleh
garis kerja resultan gaya berat sistem
dan merupakan garis potong dari garis
kerja gaya berat bila sistem ini
berubah-ubah (Sarojo, 2002).
• Titik berat dan pusat massa dapat
mempunyai kordinat yang sama atau
berhimpit jika benda tsb dekat
permukaan bumi.
m1
Bagaimana jika massanya lebih dari dua ?
n
M
Gerak Pusat Massa
• Gerak pusat massa suatu
benda dapat dihubungkan
dengan gaya netto yang
bekerja pada benda tersebut
• Gerak sistem partikel dapat
diwakili oleh gerak pusat
massa dan gaya F
extmerupakan gaya netto karena
gaya-gaya internal saling
Gerak Sistem Partikel
Kecepatan :
Momentum :
Percepatan :
v
Kecepatan bahan bakar relatip terhadap roket
v - ve
Untuk interval waktu yang sangat pendek :
dm v Mdv e
dM dm
Massa bahan bakar yang terbakar
Pengurangan massa roket
Latihan
Tentukan letak pusat massa dari
sistem benda titik yang terdiri dari: m
1= 5 kg berada di (0,0), m
2= 30 kg
berada pada (15,20), m
3= 20 kg
berada pada (30,0) dan m
4= 15 kg
berada pada (-15,10). Koordinat
Latihan
Sebuah peluru 6 kg ditembakkan pada
sudut elevasi 37◦ dengan kecepatan awal
v
0= 40 m/s. Pada saat t = 3, 2 s peluru
meledak menjadi 2 bagian dengan
perbandingan 2 : 1. Ternyata setelah
ledakan bagian peluru yang lebih berat
jatuh bebas dan bagian yang lain mengikuti
lintasannya. Hitung (a) kecepatan peluru
11
ROTASI
KECEPATAN SUDUT
DAN PERCEPATAN SUDUT
r P
lintasan titik P
Panjang busur lintasan : s r (10.1a)
Kecepatan sudut rata-rata :
1
Kecepatan sudut sesaat :
t
Percepatan sudut rata-rata :
t
Percepatan sudut sesaat :
dt d
GERAK ROTASI UNTUK PERCEPATAN SUDUT