• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fisika Dasar I (pert1,2,3,4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Fisika Dasar I (pert1,2,3,4)"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

Fisika Dasar I

Universitas Pamulang

2008/2009

Oleh :

(2)

1

(3)

Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar

yang mempelajari

sifat-sifat dan interaksi

antar materi dan radiasi

.

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang

didasarkan pada pengamatan eksperimental

dan pengukuran kuantitatif (

Metode Ilmiah

).

(4)

METODE ILMIAH

Pengamatan terhadap Peristiwa alam

Hipotesa

Eksperimen

TidakCocok

Teori

Prediksi

Hasil negatif

Perbaiki teori

(5)

Kalibrasi

Model Pengamatan Peristiwa Alam

Eksperimen

Apakah yang diukur ?

Pengukuran

Kuantitas

(Hasil Pengukuran)

Penyajian

Harga Satuan

Alat Ukur

Standar ukuran Sistem satuan

Sistem Matrik SI

PENGUKURAN

(6)

Besaran Fisika

Konseptual

Matematis

Besaran Pokok

Besaran Skalar

besaran yang ditetapkan

dengan suatu standar ukuran

besaran yang dirumuskan dari besaran-besaran pokok

hanya memiliki nilai

memiliki nilai dan arah

KLASIFIKASI BESARAN FISIKA

Besaran Turunan

(7)

BESARAN DAN SATUAN

Besaran

sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan

secara kuantatif

Satuan

besaran yang bernilai satu, dan dipakai

sebagai standard dalam pengukuran.

Pengukuran

(8)

Besaran Pokok (dalam SI)

Massa Panjang

Waktu

Arus listrik Suhu

Jumlah Zat

Intensitas

Satuan (dalam SI)

kilogram (kg) meter (m)

sekon (s)

ampere (A) kelvin (K)

mole (mol)

kandela (cd)

(9)

SISTEM MATRIK DALAM SI

Faktor Awalan Simbol

1018 exa- E

1015 peta- P

1012 tera- T

109 giga- G

106 mega- M

103 kilo- k

102 hekto- h

101 deka- da

Faktor Awalan Simbol

10-1 desi- d

10-2 senti- c

10-3 mili- m

10-6 mikro-

10-9 nano- n

10-12 piko- p

10-15 femto- f

(10)

Panjang - meter :

Panjang - meter :

Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa

yang dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458

yang dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458

sekon

sekon..

Massa - kilogram :

Massa - kilogram :

Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium

dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm.

dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm.

Waktu - sekon

Waktu - sekon

Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran) Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran)

radiasi yang dipancarkan oleh atom cesium-133 dalam

radiasi yang dipancarkan oleh atom cesium-133 dalam

transisi antara dua tingkat energi (hyperfine level) yang

transisi antara dua tingkat energi (hyperfine level) yang

terdapat pada aras dasar (ground state).

terdapat pada aras dasar (ground state).

(11)

BESARAN TURUNAN

Contoh :

Kecepatan

pergeseran yang dilakukan persatuan waktu

satuan : meter per sekon (ms-1)

Percepatan

perubahan kecepatan per satuan waktu

satuan : meter per sekon kuadrat (ms-2)

Gaya

massa kali percepatan

(12)

Dimensi

Besaran Pokok Simbol Dimensi

Massa Panjang Waktu

Arus listrik Suhu

Jumlah Zat Intensitas

M L T

I

(13)

ANALISA DIMENSI

Perioda ayunan sederhana T dinyatakan dengan rumus berikut ini :

yang mana l panjang tali dan g percepatan gravitasi dengan satuan panjang per kwadrat waktu. Tunjukkan bahwa persamaan ini secara dimensional benar !

Jawab :

Dimensi perioda [T] : T Dimensi panjang tali [l] :L

Dimensi percepatan gravitasi [g] :LT-2

 : tak berdimensi

Contoh :

 Suatu besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila memiliki dimensi Suatu besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila memiliki dimensi

yang sama.

yang sama.

 Setiap suku dalam persamaan fisika harus memiliki dimensi yang sama.Setiap suku dalam persamaan fisika harus memiliki dimensi yang sama.

gl T 2

2 L

T L T

(14)

KESALAHAN DALAM PENGUKURAN

Pengukuran : proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan

Kesalahan pengukuran (error) : derajad penyimpangan suatu hasil pengukuran terhadap nilai yang diharapkan

e = Yn - Xn

Kesalahan mutlak :

harga yang diharapkan harga pengukuran

Persentase Kesalahan :

Akurasi :

Persentase Akurasi : a = 100% - persentase kesalahan = A x 100

Derajad kepastian hasil pengukuran terhadap hasil yang diharapkan

(15)

KESALAHAN DAN PRESISI

Presisi

Akurat Derajad konsistensi

suatu pengukuran

?

Resolusi : perubahan terkecil suatu variabel yang diukur yang masih dapat terukur oleh alat ukur

Harga pengukuran ke n

Harga rata-rata dari n kali pengukuran

Batas ketelitian

n n n

X X X  

 1 Presisi

(16)

ANGKA SIGNIFIKAN

Mencerminkan batas ketelitian alat ukur yang digunakan

Mistar  batas ketelitian 0,1 cm Hasil pengukuran disajikan dengan tidak lebih dari satu angka dibelakang koma

Contoh : 17,3 cm atau 4,5 cm

(17,3 cm)x(4,5 cm) = 77,85 cm2

Tiga angka penting Dua angka penting

78 cm2 Mengikuti jumlah angka

penting yang terendah

(17,3 cm)/(4,5 cm) = 3,84444444444444444 cm2 3,8 cm2

Penjumlahan dan pengurangan  mengikuti jumlah angka desimal terkecil

128 + 5,35 = 128,35 128

1,0001 + 0,003 + 2,0004 = 3,004

Pembulatan :

• > 5  dibulatkan ke atas • < 5  dibulatkan ke bawah

(17)

2

(18)

Ruang dan Waktu

bersifat kontinu. Dalam mekanika, suatu kejadian terjadi di suatu titik tertentu dalam ruang dan pada saat tertentu. Disamping itu, ruang bersifat euclidean dan waktu bersifat sinkron bagi semua pengamat (mekanika Newtonian tidak mengenal adannya batas ketepatan dalam menentukan posisi dan ketepatan suatu obyek

)

Massa

Titik massa / partikel adalah sesuatu yang mempunyai massa tetapi dianggap tidak mempunyai volume.Konsep massa sebagai massa inersial (ukuran kelembaman benda, konsep hukum II Newton) dan massa yang berinteraksi (ukuran kekuatan dalam menimbulkan medan gaya gravitasi, konsep hukum gravitasi umum Newton) secara umum adalah sama

(19)

VEKTOR POSISI DAN KERANGKA ACUAN

• Vektor Posisi

Posisi titik dimana suatu kejadian terjadi dinyatakan dengan vektor jarak dari titik asal ke titik tersebut. • Kerangka Acuan

Suatu kerangka yang digunakan untuk menyatakan posisi suatu titik dalam ruang. Dalam banyak hal, digunakan tiga garis sumbu (X,Y,Z) yang saling

berpotongan tegak lurus di titik asal, disebut sistem Koordinat Kartesian. Kebutuhan akan kerangka

(20)

VEKTOR

Besaran vektor : besaran yang dicirikan oleh besar/harga dan arah

Contoh : vektor posisi, vektor kecepatan, vektor percepatan,dll Penyajian Vektor :

= vektor satuan yang menyatakan arah

• Dalam uraian/komponen sistem koordinat Kartesian:

A

A

e

A

A

ˆ

A

;

A

e

ˆ

k

A

j

A

i

A

(21)

VEKTOR dan SKALAR

• Skalar

– simbol: A

– Kuantitas yang hanya memiliki besaran saja. – memenuhi aljabar biasa

• Vektor

– simbol: A atau

– Kuantitas yang memiliki besaran dan arah – memenuhi aljabar vektor

– Diagram: Gambar panah

• Panjang panah: besarnya vektor • Arah panah: Arah vektor

(22)

KOMPONEN SEBUAH VEKTOR

Ada 2 cara menyatakan vektor A

1. A=Ax + Ay

2.

Vektor A dengan komponen2 vektor Ax dan Ay yang saling tegaklurus.

(23)

KOMPONEN SEBUAH VEKTOR

(lanjutan)

Arah komponen vektor tergantung pada arah sumbu2 yang digunakan sbg acuan.

A=Ax + Ay

atau

(24)

PENJUMLAHAN VEKTOR

TAIL-TO-HEAD

R=A+B

(25)

PENGURANGAN VEKTOR

1. Sebuah vektor jika dikalikan -1, besarnya tetap tetapi arahnya berbalik 180 derajad.

(26)

PENJUMLAHAN VEKTOR

BERDASARKAN KOMPONENNYA

C = A + B Cx = Ax + Bx

Cy = Ay + By

) (

tan 1

2 2

x y

y x

C C dan

C C

C

 

(27)

VEKTOR SATUAN

Vektor dapat dituliskan dalam vektor-vektor satuan. Sebuah vektor satuan mempunyai magnitudo/ukuran yang besarnya sama dengan satu (1). Vektor satuan dalam sistem koordinat kartesis dinyatakan dengan i, j dan k yang saling tegaklurus.

x

Vektor A dapat ditulis:

(28)
(29)

Pembagian Ruas Garis

Titik P membagi ruas garis AB

dengan perbandingan

m

:

n

A

P

B

AP : PB =

m

:

n

m

n

(30)

A

B

P

Bila P

di luar

AB, maka AP dan PB

mempunyai arah yang

berlawanan

,

sehingga

m

dan

n

tandanya

berbeda

AP : PB =

m

: (-

n)

m

(31)

Contoh 1:

Ruas garis PQ dibagi menjadi lima bagian yang

sama oleh titik-titik A, B, C, dan D.

Hitunglah nilai-nilai perbandingan

a. PA : PD b. PB : BQ

c. AQ : QD d. AC : QP

Jawaban:

A

P

B

C

D

Q

a. PA : PD = 1 : 4

b. PB : BQ = 2 : 3

(32)

Pembagian Dalam Bentuk Vektor

O

B

A

P

p

a

b

n

m

a

,

b

dan

p

ber-turut-turut adalah

vektor posisi titik

A, B dan P.

Titik P membagi

garis AB dengan

perbandingan

m : n

, maka

vektor

p

= ….

n

m

a

n

b

m

p

(33)

Contoh 2

turut-turut adalah

vektor posisi titik

A, B dan P.

Titik P membagi

garis AB dengan

perbandingan

(34)

Contoh 3

Titik P membagi ruas garis AB

di luar

dengan perbandingan AP : PB = 9 : 4

Jika titik A(4,3,1) dan B(-6,-8,1),

maka koordinat titik P adalah….

Jawab:

AP : PB = 9 : (-4), karena P di luar AB

maka

4

9

)

4

(

9

b

a

(35)

(36)

Contoh 4

P adalah titik (-1,1,3), Q adalah (2,0,1)

dan R adalah(-7,3,7). Tunjukan bahwa

P, Q dan R segaris (kolinear), dan

Tentukan perbandingan dari PQ : QR

(37)

PQ = q – p =

QR = r – q =

QR = 3PQ,

(38)

Contoh 5

Titik A(3,2,-1), B(1,-2,1) dan

C(7,p -1,-5) segaris untuk nilai p =….

(39)
(40)

◘ -4 = k(p + 1)

-4 = - ⅓(p + 1),

ruas kiri & kanan di kali -3

12 = p + 1

(41)

PERKALIAN VEKTOR

• Perkalian

titik

A.B

= AB cos

A.B =

A

x

B

x

+ A

y

B

y

+ A

z

B

z

• Perkalian

Silang

C = A x B

C = AB sin

C

x

= A

y

B

z

– A

z

B

y

C

y

= A

z

B

x

– A

x

B

z

C

z

= A

x

B

y

– A

y

B

z

C

B

A

B

A

(42)

PERKALIAN VEKTOR

Perkalian Dot

:

(43)

Hasil Kali Skalar Dua Vektor

a

b

Definisi:

a.b = |a||b|

cos

adalah sudut

antara vektor a

(44)

Contoh 6

|a| = 4

60

Jika |a

| = 4, |b| = 6.

sudut antara kedua

vektor 60

.

maka a.b = ….

Jawab:

a.b = |a||b|cos

= 4.6. cos 60

= 24.½ = 12

(45)

Contoh 7

|a| = 5

Jika |a

| = 5, |b| = 2.

sudut antara kedua

vektor 90

.

maka a.b = ….

Jawab:

a.b = |a||b|cos

= 5.2. cos 90

= 10.0 = 0

(46)

Jika

a =

a

1

i +

a

2

j +

a

3

k

dan

b =

b

1

i +

b

2

j +

b

3

k

maka

Hasil Kali Skalar Dua Vektor

dirumuskan dengan

(47)

Contoh 8

Jika

a =

2

i + 3j +

k

dan

b = 5i -j + 4k

maka

hasil kali skalar

a

.

b

= ....

Jawab:

a.b = a

1

b

1

+ a

2

b

2

+ a

3

b

3

= 2.5 + 3.(-1) + 1.4

= 10 – 3 + 4

(48)

Contoh 9

Jika

a =

2

i + 3j +

k

dan

b = 5i -j + 4k

maka

hasil kali skalar

b

.

a

= ....

Jawab:

b.a = b

1

a

1

+ b

2

a

2

+ b

3

a

3

= 5.2 + (-1).3 + 4.1

= 10 – 3 + 4

(49)

Sifat-sifat Perkalian Skalar

a.b = b.a

k(a .b) = ka.b = kb.a

a.a = |a|²

a.(b ± c) = a.b ± a.c

(50)

Contoh 10

Jika

a = -

2

i + 3j +

5k ,

b = 3i -5j + 4k dan

c = -7j + k

maka

a(b – c)

= ....

Jawab:

a.(b – c) = a.b – a.c

a.b = (-2)3 + 3(-5) + 5.4

= -6 – 15 + 20

(51)

a = -

2

i + 3j +

5k , b = 3i -5j + 4k

c = -7j + k

a.(b – c) = a.b – a.c

a.b = -1

a.c = (-2).0 + 3(-7) + 5.1

= 0 – 21 + 5

= -16

(52)

Contoh 11

Jika

vektor

a dan

b

membentuk

sudut

60

, |a| = 4, dan |

b

| = 3,

maka

a.(a + b) = ….

Jawab:

a.(a + b) = a.a + a.b

=

|a|² + |a|.

|

b

|

cos 60

= 16 + 12.½

(53)

Contoh 12

Dua vektor

u

= dan

v

=

saling tegak lurus. Nilai

x

yang

memenuhi adalah….

(54)
(55)
(56)
(57)

Dengan rumus hasil kali skalar

dua vektor, kita dapat menentukan

besar sudut

antara dua vektor.

Dari a.b = |a||b|cos

, kita peroleh

b

a

b

a

.

(58)

Tentukan besar sudut antara

vektor a = 2

i

+

j

- 2

k

dan

vektor b = -

j

+

k

Jawab:

Contoh 14

(59)
(60)

Diketahui titik-titik A(3,2,4), B(5,1,5)

dan C(4,3,6). AB wakil dari

u

dan

AC wakil dari v . Kosinus sudut

yang dibentuk oleh vektor

u

dan

v

adalah….

Jawab: misal sudut antara u

dan

v a

dalah

(61)
(62)

dan

(63)

Contoh 16

Diketahui |a|=2 ;|b|=3, dan

b.(a + b) =12. Besar sudut antara

vektor

a

dan

b

adalah….

Jawab:

b.(a + b) =12

b.a + b.b = 12

(64)

3.2.cos

(a,b)

+ 3² = 12

6.cos

(a,b) + 9 = 12

6.cos

(a,b) = 12 – 9

6.cos

(a,b) = 3

(65)

Contoh 17

Diketahui |a|=

6;(a –b)(a + b) =0

a.(a – b) =3. Besar sudut antara

vektor

a

dan

b

adalah….

Jawab:

(a

b)(a + b) = 0

a.a + a.b – b.a – b.b = 0

|a|² - |b|² = 0

→ |a|² = |b|² → |a| = |b| =

6

(66)

a.(a – b) = 3

a.a + a.b = 3

|a|² + |b|.|a| cos

(a,b)= 3

6 +

6.

6.cos

(a,b)

= 3

6 - 6.cos

(a,b) = 3

(67)

6 - 6.cos

(a,b) = 3

- 6.cos

(a,b) = 3 – 6

- 6.cos

(a,b) = -3

(68)
(69)

DIFERENSIAL VEKTOR

• Suatu besaran (termasuk vektor) fungsi besaran yang lain, sehingga dapat dideferensialkan terhadap variabelnya.

• Operator Del atau Nabla

• Operator ini dapat dioperasikan pada fungsi skalar maupun fungsi vektor.

(70)

Pengoperasian operator nabla pada fungsi skalar S(x,y,z)

• Pengoperasian operator nabla pada fungsi vektor :

(71)

3

(72)

Kinematika

• Mempelajari tentang gerak benda tanpa

memperhitungkan penyebab gerak atau perubahan

gerak.

• Asumsi bendanya sebagai benda titik yaitu

ukuran,

bentuk, rotasi

dan

getarannya

diabaikan tetapi

massanya tidak

(Sarojo, 2002)

• Pengertian dasar dari kinematika benda titik adalah

pengertian lintasan hasil pengamatan gerak

(73)

KINE

MATIKA

Manfaat

Perancangan suatu gerak:

Jadwal kereta, pesawat terbang, dll Jadwal pits stop pada balapan F1, pengaturan lalu lintas

 Untuk memprediksi terjadinya suatu

peristiwa

„ Gerhana bulan, gerhana matahari,

awal bulan puasa

Model (analogi) bagi fenomena lain di

luar ruang lingkup fisika.

„Pertumbuhan tanaman, pertumbuhan

(74)

KINEMATIKA (lanjutan)

Analogi kinematika pada bidang lain:

„ Sebuah bis melintasi motor patroli yang sedang diam

dengan ugal-ugalan di sebuah jalan dengan kelajuan 80 km/jam. Segera motor patroli ini

mengejar bis tersebut. Tentukan percepatan mobil patroli agar bis bisa tersusul dalam selang waktu 5 menit.

„ Jumlah penduduk Indonesia sekitar 220 juta

dengan pertumbuhan 5% pertahun. Produksi

gula dalam negri hanya dapat memenuhi 70% dari kebutuhan dalam negri. Tentukan pertumbuhan produksi gula dalam negeri agar dalam jangka waktu 3 tahun dapat terpenuhi swasembada gula

(75)

Gerak yang dipelajari

• Gerak 1 dimensi

lintasan berbentuk garis lurus

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

Gerak lurus berubah tidak beraturan

Gerak lurus beraturan (GLB

)

• Gerak 2 dimensi

lintasan berada dalam sebuah

bidang datar

Gerak melingkar

Gerak parabola

• Gerak 3 dimensi

lintasan berada dalam ruang

(tidak dibahas)

(76)

Besaran fisika dalam studi

Kinematika

• Perpindahan (displacement)

• Kecepatan (velocity)

(77)

KERANGKA ACUAN

 Jika kita tanyakan pada dua

mahasiswa berbeda di ruang ini “berapa jarak anda dari papan tulis”, maka kemungkinan kita mendapatkan jawaban yang

berbeda. Hal ini karena kerangka acuan yang dipakai berbeda.

„ Secara umum harga

besaran-besaran fisis tergantung dari pemilihan kerangka acuan pengamat

„ Dalam mempelajari kinematika

(bagian fisika lainnya) kerangka acuan perlu ditetapkan untuk

(78)

KERANGKA ACUAN (lanjutan)

„ Dalam fisika biasanya dipakai suatu set sumbu koordinat

untuk menggambarkan kerangka acuan yang dipakai

„ Pemilihan kerangka acuan tergantung pada situasi.

Dipilih yang

memudahkan kita untuk menyelesaikan masalah: Matahari: kerangka

acuan untuk gerak planit

(79)

PERPINDAHAN

„ Perpindahan dan kecepatan merupakan besaran-

besaran vektor

„ Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi

sebuah objek

„ Contoh: perhatikan gerak benda A dari x1 ke x2 pada

tayangan berikut ini:

„Panjang lintasan yang ditempuh: 60 m „ Perpindahan :

40 m ke kanan

40 m 10 m

O

x1

(80)

Perpindahan

• Perpindahan (displacement)

– letak sebuah titik

vektor posisi, yaitu

vektor yang dibuat dari titik acuan ke arah

titik tersebut

– 2D

– 3D

– Perpindahan

j

y

i

x

r

ˆ

ˆ

r

r

ro

t

r

r

(

)

k

z

j

y

i

x

(81)

Kecepatan (velocity)

• Kecepatan (velocity)

– Kecepatan rata-rata

(82)

KECEPATAN

„ Kecepatan didefinisikan sebagai perpindahan dibagi

dengan waktu yang diperlukan untuk perpindahan tersebut

x 2 − x 1 Δ x v = =

„ Kecepatan rata-rata: t 2 − t 1 Δ t

„ Jika pada contoh gerak tadi diperlukan waktu 10 sekon

untuk berpindah dari x1 ke x2 : Δ x 40 m

v = = = 4 m/s Δ t 10 s

40 m 10 m

O

x1

(83)

Contoh 1

Pada suatu lintasan lurus, seorang

pelari menempuh jarak 100 m dalam 10

s, kemudian berbalik dan berjoging

sejauh 50 m ke arah titik awal selama

20 s. Berapakah kelajuan rata-rata dan

kecepatan rata-rata untuk seluruh

(84)

KELAJUAN

„ Kelajuan dan kecepatan adalah

dua kata yang sering tertukar.

„ Kelajuan berkaitan dengan

D vs =

t panjang lintasan yang ditempuh

dalam interval waktu tertentu. Ingat kelajuan

„ Kelajuan merupakan besaran itu skalar,

kecepatan itu

skalar

vektor

 Contoh: sebuah bis menempuh

perjalanan dari Bandung ke Bogor yang panjang lintasannya 120 km dalam waktu 4 jam. Maka “laju rata-rata” bis tersebut adalah 30 km/jam.

(85)

Contoh 2

Sebuah mobil menempuh jarak 60 km

pertama dalam 2 jam dan 60 km

berikutnya dalam 3 jam. Maka

kelajuan rata-rata mobil tersebut

adalah:

A. 25 km/jam

B. 24 km/jam

C. 23 km/jam

D. 22 km/jam

E. 21 km/jam

JAWAB : B

(86)

Contoh 3

Seseorang mengendarai mobil dari Bogor

ke Bandung menempuh jarak 120 km.

60 km pertama dilalui dengan kelajuan

rata- rata 40 km/jam sedangkan 60 km

kedua dengan kelajuan rata-rata 60

(87)

PERCEPATAN

Percepatan adalah perubahan kecepatan persatuan waktu (laju kecepatan). Hubungan percepatan dengan waktu memiliki

analogi dengan hubungan kecepatan waktu.

v 2 − v 1 Δ v

a = =

Percepatan rata-rata:

t 2 − t 1 Δ t

(88)

Percepatan (accelaration)

• Percepatan (accelaration)

– Percepatan rata-rata

(89)

GERAK LURUS BERATURAN

Sebuah benda melakukan gerak lurus

beraturan (GLB) jika ia bergerak dalam lintasan lurus dengan kecepatan konstan.

Jarak, s yang ditempuh selama waktu, t

tertentu adalah

s = v t

Apakah benda

yang jatuh bebas Sebuah kereta TGV Perancis

merupakan GLB? yang bergerak konstan 200

(90)

FORMULASI GLB

x

t

=

x

0

+

vt

t

: waktu (berubah)

x

0

: posisi awal (tidak berubah)

v

: kecepatan (tidak berubah besar maupun arahnya)

(91)

Gerak Lurus Beraturan

• Gerak benda titik dengan lintasan berbentuk garis lurus dengan jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu sama besar, dan arah gerak tetap.

• Kecepatan rata-rata sama dengan kecepatan sesaat

vt

ro

t

(92)

Kurva

x

vs

t

untuk GLB

Waktu (s) 0 1 2 3 4 5

Posisi (m) 2 5 8 11 14 17

x (m)

Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4

20

Kemiringan kurva:

15

Δ

x

9 m

v

=

=

= 3 m/s

Δ

t

3 s

10 Δx = 9 m

5 Untuk GLB kemiringan kurva

Δt = 3 s posisi vs waktu adalah tetap

(93)

Kurva

v

vs

t

untuk GLB

Waktu (s) 0 1 2 3 4 5

Kecepatan (m/s) 3 3 3 3 3 3

v (m/s)

Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4

4

Perpindahan dari waktu t=1s

3

sampai t=4s adalah “luas” bagian di bawah kurva v vs t :

2

Δx = x(4) - x(1) = 9 m

1

(94)

RANGKAIAN BEBERAPA GLB

Waktu (s) 0 1 2 3 4 5 6

Posisi (m) 2 5 8 10 12 16 20

x (m)

Tinjau gerak dari t=4 sampai t=6

20

Δ

x

v

=

=

4 m/s

8m

15

Δ

t

2s

4m 10

2s Kecepatan rata-rata dalam selang waktu t = 0 s/d t = 5 s:

5 6m

Δ x x ( 5 ) − x ( 0 ) 16 m − 2 m

2s v = = = = 2 , 8 m/s

Δ t 5 s 5s

(95)

RANGKAIAN BEBERAPA GLB (lanjutan)

Selang Waktu (s) 0 s/d 2 2 s/d 4 4 s/d 6

Kecepatan (m) 3 2 4

v (m/s)

Perpindahan dalam selang

4

waktu 0 s/d 6 adalah luas bagian di bawah kurva:

3

3

Δ x = v Δ t = v Δ t + v Δ t + v Δ t

2

i i 1 1 2 2 3 3

1

1 = 6 m + 4 m + 8 m = 18 m

(96)

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

v

t

=

v

0

+

at

t

: waktu (berubah)

v

0

: kecepatan awal (tidak berubah)

a

: percepatan (tidak berubah besar maupun arahnya)

(97)

Gerak Lurus Berubah Beraturan

• Gerak benda titik dengan lintasan berbentuk garis lurus dengan jarak yang ditempuh tiap satu satuan waktu tidak sama besar, sedangkan arah gerak tetap.

• Posisi benda

(98)

Kurva

v

vs

t

untuk GLBB

Waktu (s) 0 1 2 3 4 5

Kecepatan (m/s) 2 5 8 11 14 17

v (m/s)

Tinjau gerak dari t=1 sampai t=4

20

Kemiringan kurva:

15

Δ v 9 m/s 2 a = = = 3 m/s

Δ t 3 s

10 Δv = 9 m

Untuk GLBB kemiringan

5 kurva kecepatan vs waktu

Δt = 3 s adalah tetap

(99)

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

Waktu (s) 0 1 2 3 4 5

Kecepatan (m/s) 2 5 8 11 14 17

v (m/s)

Tinjau gerak dari t=0 sampai t=5

20

Jarak yang ditempuh = Luas bagian di bawah kurva:

15

1

10 Δx = ( 2 + 17 ) m/s × 5 s = 47,5 m

2

5

(100)

FORMULASI GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN

Waktu 0 t

Δ v v t − v 0

a = =

Kecepatan v0 vt Δ t t

v

=

v

+

at

v

t 0

vt

1

Δ

x

= (

v

+

v

) ()

t

Δv=vt-v0 2 0 t

v0

2 1

Δ

x

=

v t

0

+

2

at

(101)

Contoh 4

Jika x adalah perpindahan benda, v adalah kecepatan gerak, a adalah percepatan gerak dan t adalah

waktu, maka diantara grafik-grafik berikut yang

menunjukkan gerak lurus berubah beraturan adalah:

x v a

C

A B

t t t

a v

E D

t t

JAWAB: C

(102)

Contoh 5

Sebuah batu dijatuhkan dari mulut sebuah

sumur. Dua sekon kemudian terdengar

suara batu tersebut menyentuh

permukaan air sumur. Tentukan

(103)

Contoh 6

Sebuah batu dijatuhkan dari ketinggian 20

m dari permukaan tanah. Tentukan

waktu yang diperlukan untuk mencapai

permukaan tanah

Kecepatan batu saat menyentuh permukaan

(104)

4

(105)

DINAMIKA

Bahasan tentang kaitan antara keadaan

gerak suatu benda dengan penyebabnya

Diam

↔ Bergerak

Lambat ↔ Cepat

(106)

Dinamika

• Dinamika adalah mempelajari

tentang gerak dengan

menganalisis penyebab

gerak tersebut. Dinamika

meliputi:

– Hubungan antara massa

dengan gaya : Hukum Newton

tentang gerak.

– Momentum, Impuls dan Hukum

kekekalan momentum

– Kerja, Energi dan Hukum

(107)

Hukum I Newton

Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan Nol, maka:

Benda yang mula-mula diam akan tetap diam

Benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan konstan

Jika

F

= 0 maka

v

= tetap

(108)

Hukum I Newton

“Setiap benda akan tetap diam

atau bergerak lurus dengan

kecepatan konstan kecuali

jika ada gaya luar yang

(109)

Kelembaman (Inersia)

Benda cenderung mempertahankan keadaan awalnya dan malas untuk berubah.

Contoh:

Pernahkah anda naik angkot? apa yang anda rasakan ketika mulai bergerak secara tiba-tiba, dan berhenti dengan tiba-tiba pula?

(110)

Hukum II Newton

m

F

a

tot

atau

F

tot

ma

Konsekuensi dari hukum II Newton ini

mg

w

“Benda akan mengalami percepatan jika

ada gaya yang bekerja pada benda tersebut

dimana gaya ini sebanding dengan suatu

(111)

Bagaimana jika

resultan gaya yang

Hukum Newton II

bekerja pada suatu

(112)

Soal

• Hitung gaya total yang diperlukan untuk

mempercepat mobil balap dengan massa

1500 kg pada ½ g

(113)

SOAL

Mesin sebuah mobil balap mampu menghasilkan 10.000 N. Berapa

(114)
(115)

Hukum III Newton

Jika sebuah benda pertama memberikan gaya pada

benda kedua, maka pada saat yang sama benda kedua ini juga memberikan gaya pada benda pertama dengan gaya

yang sama besar tapi berlawanan arah

Menurut bahasa

yang dipermudah

Faksi = -Freaksi

Sebuah buku terletak di atas meja. Pada buku tersebut

(116)

Hukum III Newton

(Aksi-Reaksi)

“Gaya yang bekerja pada suatu

benda (aksi) selalu mendapat

(117)

Kenapa anjing mental

setelah menabrak

dinding, padahal dia yang

memberikan gaya ke

dinding ?

(118)

KASUS

• Seorang mahasiswa baru diberi tugas

untuk menarik sebuah kereta tarik yang

dimuati buku-buku. Mahasiswa berkata

“bila saya melakukan gaya maju pada

kereta, kereta melakukan gaya yang sama

besar dan berlawanan. Bagaimana

mungkin saya dapat menarik kereta

tersebut?”

(119)

PENERAPAN

HUKUM-HUKUM

NEWTON

PENERAPAN

(120)

Gaya Sentripetal

(121)

fluida

Gesekan Fluida

v

mg

R

Gaya Gesek Fluida

v

RR bv

Konstanta kesebandingan

semakin kecil

(akhirnya menjadi nol)

semakin besar

b mg va

(122)

Latihan

Problem 1.

Sebuah mobil dengan massa 2000 kg

bergerak naik pada jalan dengan kemiringan 30◦.

Tentukan gaya pada mobil agar dapat (a) bergerak

lurus beraturan (b) bergerak lurus dipercepat

dengan a = 0, 5 m/s

2

Problem 2.

Sebuah benda dengan massa 1 kg

begerak mengalami gaya dengan persamaan F =

50t + 20 N bergerak pada garis lurus. Pada t = 0 s

partikel berada pada x

0

= 5 m dan v

0

= 6 m/s.

(123)

GAYA

Gaya muncul sebagai interaksi dari dua buah

benda/sistem

Pada suatu benda bisa bekerja beberapa gaya

sekaligus. Gaya-gaya ini muncul karena adanya

interaksi benda tersebut dengan lingkungannya.

Jika benda dalam keadaan setimbang, resultan

(124)

Macam-macam gaya

• Gara interaksi : gaya yang ditimbulkan oleh suatu

benda pada benda lain walaupun letaknya berjauhan

• 4 gaya yang berpengaruh di alam yaitu

– Gaya Elektromagnetik (Electromagnetic Force)

– Gaya Gravitasi (Gravitation Force)

– Gaya Interaksi Kuat (Strongth Force)

– Gaya Interaksi Lemah (Weak Force)

– gaya gravitasi, gaya listrik, gaya magnet

• Gaya kontak : gaya yang terjadi hanya pada

benda-benda yang bersentuhan

(125)

BERAT (Gaya Gravitasi)

Berat

atau

Gaya

Gravitasi

adalah

gaya

tarik bumi terhadap benda-benda di

sekitar permukaan bumi.

W = berat benda

m = massa benda

g = percepatan gravitasi

(126)

Gaya Normal

Bekerja pada dua permukaan yang

bersentuhan

Arahnya tegak lurus permukaan (arah

normal)

Fungsinya (jika benda dalam keadaan

(127)

Gaya Gravitasi (berat) dan

Gaya Normal

• Galileo: benda yang jatuh dekat

permukaan bumi akan jatuh dengan

percepatan yang sama, g = 9,8m/s2.

• Sebuah benda diletakkan diatas meja

(128)

Gaya Normal

• Gaya normal adalah gaya

reaksi dari gaya berat yang

dikerjakan pada benda

terhadap bidang dimana

benda itu berada dan tegak

lurus bidang.

(129)

Gaya gesek

Bekerja

jika

ada

dua permukaan benda yang

bersentuhan secara langsung

Arahnya

berkebalikan dengan kecenderungan

arah gerak

(130)

Gaya Kontak/Gaya Gesek

• Gaya kontak yang bekerja tegak lurus

terhadap permukaan kontak dikenal dengan

“gaya normal”.

• Gaya dapat berupa : zat padat dengan zat padat dan zat cair dengan zat padat

• Gaya gesek dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keadaan permukaan, kecepatan relatif, gaya yang bekerja, dsb

Gaya gesek dinyataka

(131)

Gesekan statis

Terjadi

pada

saat

benda tetap diam

walaupun dikenai

gaya dari luar

Fdorong

F

dorong

=f

s

f

s

μ

s

N

dengan N =

gaya normal

Sebuah mobil bermassa 1200 kg sedang dalam keadaan

diam. Seseorang ingin memindahkan mobil tersebut dan dia mendorong mobil dengan gaya sebesar 500 N pada arah mendatar, akan tetapi ternyata mobil tersebut tidak bergerak. Tentukan gaya-gaya yang bekerja pada

(132)

Gesekan kinetis

Timbul

pada

saat benda

sedang

bergerak

f

k

=

μ

k

N

(133)

Gaya Gesekan (Friksi)

Gaya Gesek Statis (fs)

Gaya tangensial antara dua permukaan sebelum salah satu permukaan bergerak

Gaya Gesek Kinetis (fk) Gaya tangensial antara dua permukaan jika salah satu permukaan bergerak

terhadap yang lain

N

f

k

k

(134)

Soal:

Sebuah buku bermassa 2kg terletak diam

di atas sebuah meja. Kemudian buku

ditarik dengan gaya F pada arah

mendatar. Koefisien gesekan statik dan

kinetik berturut-turut adalah 0.8 dan 0.4

sedangkan percepatan gravitasi adalah

10m/s

2

. Tentukan besar gaya gesek

dan percepatan jika besarnya gaya F

adalah

(135)

Latihan

• Sebuah balok dengan massa m = 2 kg,

ditarik di atas meja licin dengan gaya P.

a. Berapa gaya normal

b. Berapa P agar balok mempunyai

(136)

Soal

• Sebuah kotak bermassa 10 kg ditarik dengan

gaya 40 N dengan sudut 30 derajat terhadap

horisontal.

Berapa percepatan kotak dan gaya kontak meja

pada kotak jika meja dan kotak licin?

(137)

Gaya Tegang Tali

• Gaya tegang tali adalah

gaya yang terjadi pada tali,

pegas atau batang yang

ujung-ujung dihubungkan

dengan benda lain.

Gaya tegang tali memenuhi

(138)

5

MOMEN GAYA atau TORSI:

(139)

Definisi Torsi

• Torsi (

) merupakan

besaran vektor

didefinisikan sebagai

hasil kali vektor lengan

(

L

) dengan vektor

gaya (

F

)

F

L

(140)

Torka(Torque)

• Torka atau momen gaya

menyebabkan benda

berotasi dan dinyatakan

Arah momen gaya

tergantung perjanjian,

umumnya

> 0 searah

jarum jam dan

< 0

(141)

• a) r sin  jarak tegak lurus antara garis

kerja gaya dengan dan titik asal

• b) F sin adalah komponen gaya F tegak lurus r

(142)

Torsi dan

Kesetimbangan Tubuh

• a). Seseorang berdiri dengan

tegak dengan pusat massa

tubuh bagian atas menuju

pivot

sehingga tidak

menghasilkan torsi oleh otot

belakang untuk menjaga

keseimbangan.

• b). Seseorang yang bungkuk

akan mengakibatkan

terjadinya torsi otot belakang

untuk melawan torsi berat

(143)

Torsi pada Lengan

Torsi terhadap pergelangan tangan

(O’’) sebesar

’’ = 0,08 m

-5 N = -0,4 Nm. Tanda

negatif menunjukkan bahwa torsi

akan menyebabkan perputaran

searah jarum jam.

Torsi terhadap ujung atas tulang

hasta (O’) sebesar

’ = (0,08 + 0,23) m

-5 N = -1,5 Nm.

Torsi terhadap bahu (O) sebesar

= (0,08 + 0,23 + 0,28) m

5 N =

(144)

Torsi pada Lengan

• Torsi terhadap pergelangan tangan (O’’) sebesar

’’ = d’’  -F = (0,08 sin 30o) m -5 N = -0,2 Nm.

• Torsi terhadap ujung atas tulang hasta (O’) sebesar

’ = d’  -F = (0,08 + 0,23)

sin 30o m -5 N = -0,75 Nm.

• Torsi terhadap bahu (O) sebesar

 = d  -F = (0,08 + 0,23 +

0,28) sin 30o m 5 N = -1,475 Nm.

(145)

6

6

KESETIMBANGAN

KESETIMBANGAN

STATIS

STATIS

DAN ELASTISITAS

DAN ELASTISITAS

6

6

KESETIMBANGAN

KESETIMBANGAN

STATIS

STATIS

DAN ELASTISITAS

(146)

Syarat Kesetimbangan untuk Benda Tegar

F

Benda tegar

Apa yang terjadi jika terdapat gaya yang bekerja padanya ?

Pengaruh gaya pada benda tegar bergantung pada :

Bentuk dan ukuran benda

Berbagai gaya yang bekerja padanya Titik tangkap masing-masing gaya

F’

F r τ

F”

r CM

Bilamana benda dikatakan dalam kesetimbangan ? 1. Jika resultan gaya luar nol  F 0

2. Jika resultan momen gaya luar nol τ 0

Kesetimbangan translasi Kesetimbangan rotasi

(147)

7

USAHA

dan

(148)

USAHA OLEH GAYA KONSTAN

F F

F cos

s

Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya didefinisikan sebagai hasil kali komponen gaya pada arah pergeseran dengan panjang pergeseran benda.

s

F

W

(

cos

)

(5.1)

s

F

(149)

F

mg N

f

fs

Wf cos(1800) 1

Usaha oleh gaya F : WFscos

Usaha oleh gaya gesek f :

Usaha oleh gaya normal N : WN 0

Usaha oleh gaya berat mg : Wmg 0 Mengapa ?

(150)
(151)

Usaha dan Energi Kinetik

Untuk percepatan tetap :

t

KEnergi kinetikterkait dengan gerak benda. adalah energi yang

Teorema Usaha-Energi

K K

K

Wfi 

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya untuk menggeser benda adalah sama dengan perubahan energi kinetik benda tersebut.

(5.5) (5.6)

(152)

  f

i d

W F s

Bagaimana jika gaya berubah terhadap posisi ?

 

Satuan :

SI newtonmeter (Nm) joule (J)

cgs dynecentimeter (dynecm) erg 1 J = 10 7 erg

(153)

s F d

dW  

DAYA

Energi yang ditransfer oleh suatu sistem per satuan waktu

t W Prata rata

(154)

8

ENERGI POTENSIAL

DAN

(155)

Gaya Konservatip

P

Q 1

2

Gaya disebut konservatip apabila usaha yang dilakukan sebuah partikel untuk memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain tidak bergantung pada lintasannya.

WPQ(lintasan 1) = WPQ(lintasan 2)

Usaha total yang dilakukan oleh gaya konservatip adalah nol apabila partikel bergerak sepanjang lintasan tertutup dan kembali lagi ke posisinya semula

Contoh : Wg= - mg(yf - yi)

Usaha oleh gaya gravitasi

(156)

Gaya Tak-Konservatip

Gaya disebut tak-konservatip apabila usaha yang dilakukan sebuah partikel untuk memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada lintasannya.

A

d B

s W

AB(sepanjang d)  WAB(sepanjang s)

Usaha oleh gaya gesek :

fs

Untuk F konservatip :

Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatip sama dengan

minus perubahan energi potensial yang terkait denga gaya tersebut.

(157)

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

F Gaya konservatip

K Wc 

Usaha oleh gaya konservatip :

U

K U K U Hukum kekekalan energi mekanik

f

Energi mekanik suatu sistem akan selalau konstanjika gaya yang melakukan usaha padanya adalah gaya konservatip

Perambahan (pengurangan) energi kinetik suatu sistem konservatip adalah sama dengan pengurangan (penambahan) energi potensialnya

(158)

Potensial Gravitasi di Dekat Permukaan Bumi

Usaha oleh medan gaya gravitasi adalah konservatip

(159)

9

MOMENTUM

LINEAR

dan

(160)

v

Laju perubahan momentum

Bagaimanakah momentum benda yang terisolasi, yaitu tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut ?

dt dp F

(9-4) Impuls

Momentum Linear :

(161)

Impuls : perubahan momentum benda.

Teorema Impuls-Momentum

F

Gaya rata-rata :

(162)

KEKEKALAN MOMENTUM LINIER

UNTUK SISTEM DUA PARTIKEL

m1

Hukum Newton III 0

Momentum partikel di dalam suatu sistem tertutup selalu tetap

Hukum kekekalan momentum

(163)

TUMBUKAN

Interaksi antar partikel yang berlangsung

dalam selang waktu yang sangat singkat Gaya impulsiv

Diasumsikan jauh lebih besar dari gaya luar yang ada

Kontak langsung

Proses hamburan

F

Hukum Newton III

2

Pada setiap tumbukan jumlah momentum sistem sesaat sebelum tumbukan adalah sama dengan jumlah momentumnya sesaat setelah tumbukan

(164)

Klasifikasi Tumbukan

Tumbukan Lenting Sempurna Berlaku hukum kekekalan momentum

dan kekekalan energi

Tumbukan Lenting Sebagian Energi mekanik berkurang

(tak berlaku hukum kekekalan energi mekanik)

Tumbukan Tak Lenting sama sekali Setelah tumbukan kedua partikel menyatu

v1i v2i

m1 m2

Sebelum tumbukan

vf m1 + m2

Setelah tumbukan

Hukum kekekalan momentum :

Untuk tumbukan tak lenting sama sekali dalam satu dimensi

(165)

Untuk tumbukan lenting sempurna dalam satu dimensi

v1i v2i

m1

m2

Sebelum tumbukan

v1f

m1

Setelah tumbukan

m2 v2f

Hukum kekekalan momentum :

(166)

TUMBUKAN DALAM DUA DIMENSI

v1i m1

m2

Sebelum tumbukan Setelah tumbukan

v1f

(167)

10

(168)

Pusat Massa Sistem Partikel

(169)

Pusat Massa

• Pusat Massa adalah titik tangkap

dari resultan gaya-gaya berat

pada setiap komponen dimana

jumlah momen gaya terhadap

titik(pusat massa) sama dengan

nol (Sarojo, 2002).

• Bagian massa(dm) dapat

dinyatakan dalam bentuk:

dm =

dV =

dA =

dL

= volume,

= luas dan

=

(170)

Titik Berat

• Titik berat adalah titik yang dilalui oleh

garis kerja resultan gaya berat sistem

dan merupakan garis potong dari garis

kerja gaya berat bila sistem ini

berubah-ubah (Sarojo, 2002).

• Titik berat dan pusat massa dapat

mempunyai kordinat yang sama atau

berhimpit jika benda tsb dekat

permukaan bumi.

(171)

m1

Bagaimana jika massanya lebih dari dua ?

n

(172)

M

(173)
(174)

Gerak Pusat Massa

• Gerak pusat massa suatu

benda dapat dihubungkan

dengan gaya netto yang

bekerja pada benda tersebut

• Gerak sistem partikel dapat

diwakili oleh gerak pusat

massa dan gaya F

ext

merupakan gaya netto karena

gaya-gaya internal saling

(175)

Gerak Sistem Partikel

Kecepatan :

Momentum :

Percepatan :

(176)

v

Kecepatan bahan bakar relatip terhadap roket

v - ve

Untuk interval waktu yang sangat pendek :

dm v Mdve

dM dm 

Massa bahan bakar yang terbakar

Pengurangan massa roket

(177)

Latihan

Tentukan letak pusat massa dari

sistem benda titik yang terdiri dari: m

1

= 5 kg berada di (0,0), m

2

= 30 kg

berada pada (15,20), m

3

= 20 kg

berada pada (30,0) dan m

4

= 15 kg

berada pada (-15,10). Koordinat

(178)

Latihan

Sebuah peluru 6 kg ditembakkan pada

sudut elevasi 37◦ dengan kecepatan awal

v

0

= 40 m/s. Pada saat t = 3, 2 s peluru

meledak menjadi 2 bagian dengan

perbandingan 2 : 1. Ternyata setelah

ledakan bagian peluru yang lebih berat

jatuh bebas dan bagian yang lain mengikuti

lintasannya. Hitung (a) kecepatan peluru

(179)

11

ROTASI

(180)

KECEPATAN SUDUT

DAN PERCEPATAN SUDUT

r P

lintasan titik P

Panjang busur lintasan : sr (10.1a)

Kecepatan sudut rata-rata :

1

Kecepatan sudut sesaat :

t

Percepatan sudut rata-rata :

t

Percepatan sudut sesaat :

dt d

(181)

GERAK ROTASI UNTUK PERCEPATAN SUDUT

Referensi

Dokumen terkait

pada lintasan geostasioner adalah .... Benda bidang homogen pada gambar berikut mempunyai ukuran AB = BC = √1γ cm. Koordinat titik beratnya terhadap titik E adalah ... Sebuah

44 Jika M adalah massa bumi, m adalah massa benda yang berada di dekat permukaan bumi dan R adalah jarak pusat massa benda terhadap pusat massa bumi, maka F dikenal

Ada beberapa macam neraca yang sering digunakan untuk mengukur massa suatu benda, yaitu :..  Neraca ohauss

(Disini volume zat cair yang dipindahkan lebih kecil dari volume benda tersebut oleh karena tidak semua bagian benda yang tenggelam). Dalam hal ini tekanan kebawah yang

Dalam statistik Fermi Dirac, partikel-partikel di dalam sistem (ensemble) dianggap sebagai partikel-partikel yang tak terbedakan, tetapi partikel tersebut harus memenuhi prinsip

Dalam percobaan ini akan ditentukan pusat massa, momen inersia serta jari- jari girasi dari benda tegar persegi panjang, segitiga serta piringan baik secara matematis

£V Ytom bukanlah sesuatu yang tak terbagi, melainkan terdiri dari partikel subatom £V Ytom-atom dari unsur yang sama, dapat mempunyai massa yang berbeda disebut Isotop £V Ytom

a) Konsep kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu, siswa beranggapan bahwa kalor itu sesuatu yang disimpan oleh suatu benda. Tetapi konsep yang benar yaitu