NAMA : USWATUN NURHASANAH
NIM : 125080500111008
KELAS : B1
Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas MataKuliah Ilmu Lingkungan dan AMDAL
1. Pemerakarsa Kegiatan : Sarulla Operations Limited
2. Instansi yang berwenang : Badan Pengelola Dampak Lingkungan Provinsi Sumatera Utara
3. Instansi yang bertanggungjawab : Gubernur Sumatera Utara
4. Instansi yang membidangi : PT Pertamina Geothermal
5. Inti Permasalahan : Eksploitasi sumberdaya panas bumi di
Sumatera utara; Pemboran dan Pengoperasionalan sumur produksi
6. Dampak ke lingkungan :
1. Tahap prakonstruksi, kegiatan yang menimbulkan dampak penting adalah pembebasan lahan terhadap kepemilikan dan pengusahaan lahan serta keresahan masyarakat.
2. Tahap Kontruksi
a. Komponen Fisika Kimia
produksi akan memberikan dampak terhadap kualitas udara melalui emisi gas H2S.
Kebisingan. Kegiatan mobilisasi peralatan dan bahan; pemboran sumur dan uji produksi dan konstruksi PLTP akan menimbulkan dampak penting terhadap kebisingan. Tingkat kebisingan yang akan timbulkan oleh kegiatan tersebut akan meningkat dari rona sebelum kegiatan dimulai. Sedangkan kebisingan yang timbul diperkirakan tidak akan mengganggu kenyamatan masyarakat sekitar proyek.
Transportasi. Dampak terhadap komponen lingkungan gangguan lalu lintas pada tahap konstruksi disebabkan kegiatan mobilisasi alat dan bahan dari dan ke lokasi pembengunan proyek. Kegiatan transportasi alat dan bahan ini akan memberikan dampak terhadap gangguan lalu lintas.
b. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
Komponen sosial ekonomi budaya yang terkena dampak penting kegiatan proyek ini adalah kesempatan kerja dan berusaha, pendapatan masyarakat, dan keresahan masyarakat. Pada kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi akan menimbulkan dampak positif terhadap kesempatan kerja dan berusaha serta pendapatan masyarakat.
Penerimaan tenaga kerja untuk kegiatan konstruksi diperkirakan akan menambah sekitar 960 orang tenaga kerja konstruksi, yang diprakirakan akan berlangsung selama satu dua tahun. Penambahan tenaga kerja ini pada
akhirnya akan menambah peluang berusaha bagi masyarakat sekitarnya khususnya hal-hal yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan pekerja konstruksi seperti pemondokan, warung dan rumah makan, toko kelontong, serta jasa transportasi. Penambahan peluang bekerja dan usaha pada akhirnya akan membawa dampak pada bertambahkan pendapatan masyarakat baik melalui pendapatan langsung sebagai karyawan SOL atau kontraktor, sebagai pengusaha yang tumbuh sebagai pendukung kegiatan konstruksi maupun sebagai sebagai karyawan usaha sekunder.
a. Komponen Fisika Kimia
Tahap operasional PLTP dapat menimbulkan dampak terhadap kualitas udara terutama H2S dan kebisingan. Dampak ini akan berlangsung terus menerus selama operasional PLTP berlangsung terus, dengan tingkat emisi tergantung dari komposisi gas yang dikeluarkan dari operasinal PLTP. Resiko dampak yang mungkin terjadi terhadap masyarakat dan makluk hidup disekitar proyek dinilai cukup tinggi.
b. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
Pada tahap operasi yang menimbulkan dampak penting terhadap kesempatan kerja dan berusaha, pendapatan masyarakat, dan keresahan
masyarakat adalah kegiatan penerimaan tenaga kerja operasi. Jumlah tenaga kerja yang diterima pada tahap ini lebih sedikit dibandingkakan tahap konstruksi, mengingat pada tahap operasi lebih banyak memerlukan tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus.
Keresahan masyarakat disebabkan oleh proses seleksi tenaga kerja yang akan bekerja pada tahap operasi. Proses seleksi tenaga kerja yang akan bekerja pada tahap operasi lebih membutuhkan keahlian khusus, sehingga jika warga yang merasa mampu dan memenuhi syarat untuk bekerja ternyata kemudian tidak dapat bekerja karena satu lain hal. Kedua, keresahan juga dapat terjadi jika penduduk merasa jumlah tenaga kerja pendatang lebih banyak dibanding tenaga kerja lokal.
4. TAHAP PASCA OPERASI
a. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya