MATERI BESARAN DAN SATUAN
A. Besaran
Besaran adalah suatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka dan nilaiyang memiliki satuan.Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagaibesaran harus mempunyai 3 syarat yaitu1. dapat diukur atau dihitung2. dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai3. mempunyai satuanBila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidakdapat dikatakan sebagai besaran.Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi
2
macam yaitu :1. Besaran Fisika
yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperolehdari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa.Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakanneraca.2.
Besaran non Fisika
yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam halini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contohbesaran non fisika adalah Jumlah.Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam :1.
Besaran vektor
adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contohbesaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.2.
Besaran skalar
adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contohkelajuan, perlajuan dan lain-lain.Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki satuan tanpa arah, sedangkanbesaran skalar adalah besaran yang memiliki satuan dan arah.100 km/Jam, makapasti kita akan bertanya, ke arah mana mobil tersebut bergerak. Apakah bergerak100km/jam ke timur, 100km/jam ke utara, dan lain sebagainya. Jadi, besaran vektorselalu dinyatakan dengan benar (angka) dan arah.Contoh besaran skalar adalah massa (kita tidak perlu
mempertanyakan arah4 kg), waktu,massa jenis, kelajuan, dan luas; sementara contoh besaran vektoradalah pergeseran (perpindahan), kecepatan, percepatan, gaya, dan berat. Yangmembedakan besaran vektor dari besaran skalar adalah bahwa untuk besara
Untuk penulisan besaran vektor dan besaran skalar, secara internasional telah ditetapkan bahwa penulisan vektor untuk tulisan tangan adalah dengan tanda panah di atas lambang besaran, sementara untuk tulisan cetak, digunakan huruf yang dicetak teba. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penulisan berikut ini. N = satuan newton N = besaran gaya normal N = vektor gaya normal Penggambaran besaran-besaran vektor dilakukan dengan menarik sebuah garis lurus dari sebuah titik pangkal menuju titik ujung yang pada titik ujung ini diberikan tanda panah (umumnya di titik ujung). Perhatikan gambar 1.8 yang menjelaskan perjalanan sebuah mobil dari posisi P1 menuju posisi P2. mobil tersebut melewati jalanan yang tidak lurus, tetapi berbelok melengkung. Penjang lintasan yang ditempuh mobil disebut jarak (besaran skalar), sedangkan perubahan posisi mobil, yang digambarkan dengan garis lurus dari P1 ke P2 disebut perpindahan (besaran vektor). Panjang garis lurus menyatakan besarnya besaran vektor tersebut, sedangkan arah garis (dalam sudut q) menyatakan arah vektor. Sebuah vektor bisa digeser-geser, dengan catatan panjang garis dan besar sudut q tidak diubah-ubah. Sebuah vektor dikatakan berubah apabila besar ataupun arahnya, atau keduanya berubah. Persamaan vektor A = B mengandung arti bahwa besar dan arah vektor A = B adalah sama; dengan kata lain A = B, qA = qB. Seperti telah disebutkan sebelumnya, untuk menjumlahkan dua besaran harus mempunyaibesaran yang sama. Disamping itu, karakter kedua besaran pun harus sama. Dengan demikian, kita tidak bisa menjumlahkan sebuah vektor dengan sklar.sebagai contoh, persamaan A = B dan penjumlahan A + B adalah tidak mempunyai arti fisis sama sekali. Sebuah vektor dapat dikalikan dengan sebuah skalar. Perkalian sebuah vektor dengan skalar yang nilainya positif hanya mengubah besar vektor, tidak mengubah arahnya. Akan tetapi, jika skalar yang dikalikan dengan angka negatif, maka disamping besarnya berubah, arah vektor pun menjadi kebalikannya (berputar sebesar 1800),vektor negatif dari A, ditulis-A, mempunyai besar yang sama dengan besar vektor A, tetapi memiliki arah yang berlawanan dengan arah vektor A.
Resultan Vektor
Sebuah vektor, sama halnya dengan sebuah skalar, dapat dijumlahkan, dikurangkan, ataudikalikan dengan vektor lainnya. Untuk melukiskan bagaimana sebuah vektor dijumlahkan, Dimulai dari titik O, siswa bergerak 4 m ke timur menuju titik Q, dan selanjutnya melangkah 3 m ke utara menuju titik P. jika perpindahan pertama kita
OPQ, yang sesuai dalil Phytagoras, panjang C sama dengan 3 4 5 m 2 2 + = .Jadi, jelas bahwa C _ A + B. Secara umum dapat dinyatakan, besar vektor resultan [A + B] _ A + B. Berdasarkan uraian diatas, jika vektor A dan B saling tegak lurus, maka besar resultan vektor A dan B dapat dihitung dengan rumus Phytagoras, yaitu R = 2 2 A + B dengan R = besar vektor resultan, A = besar vektor A, dan B = besar vektor B.
Dalam fisika besaran ada dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan : 1. Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih