VOL. 2 NO. 4
Gunung Anak Krakatau Menggeliat
Energi Panas Bumi: Banyak Manfaatnya,
Murah, dan Ramah Lingkungan
D E S E M B E R 2 0 0 7
Daftar Isi Volume 2 No. 4 Desember 2007
03
Editorial
[03]Menyadari Maskulinisme dan Feminisme Bumi Mengingat Paradoks Kehidupan,
68
Profil
[68]Sugiharto Nitiharjo: Bergelut dengan Gerakan Tanah dan Air Bersih di Daerah Sulit Air, Berbagi Rasa yang Positif dan Mensyukuri76
Seputar Geologi
Informasi tentang kegiatan bidang geologi dan bidang lain terkait kegiatan kegeologian, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan diikuti oleh Badan Geologi.04
Geologi Populer
[04]Energi Panas Bumi: Banyak Manfaatnya, Murah, dan Ramah Lingkungan[18]Berwisata ke Gunung api [26]Gunung Anak Krakatau Menggeliat
[30]Daya Tarik Letusan Gunung Karangetang 2007 dan Potensi Bahayanya
34
Lintasan Geologi
[34]Sekilas Letusan G. Gamkonora Tanggal 9-13 Juli 2007
[48]Pengukuran Ground Penetrating Radar (GPR) di Sekitar Pusat Semburan Lumpur Panas Sidoarjo [52]Sumber Daya Tersembunyi di Daerah Sulit Air
62
Geofakta
[62]William Smith:The Father Of English Geology [65]Mengenal Lebih Jelas Istilah Plagiogranit Samudera
Pe
Redaksi Priatna Dewan Redaksi Oman Abdurahman,Prima M. Hilman, M. Taufik, Igan S. Sutawidjaja, Sugiharto Nitihardjo, Ipranta Redaktur Pelaksana Joko Parwata, M. M. Saphick Nurjaman, Bunyamin Koresponden Nandang Sumarna, Evina Widyantini, Nenen Andriyani Sirkulasi Asep Sofyan Fotografer & Dokumentasi Gatot Sugiharto, Titan Roskusumah Marketing & Humas Lilies M. Maryati Tata Letak & Artistik [V]Artstudio 022-70662366 Alamat Redaksi Gedung D Lantai IV Jl. Diponegoro No. 57 Bandung 40122 Telp. 022-7217321 Faks.022-7218154 website: http://www.bgl.esdm.go.id e-mail: warta@bgl.esdm.go.id
VOL. 2 NO. 4
Gunung Anak Krakatau Menggeliat
Energi Panas Bumi: Banyak Manfaatnya,
Murah, dan Ramah Lingkungan
D E S E M B E R 2 0 0 7
Daftar Isi Volume 2 No. 4 Desember 2007
03
Editorial
[03]
Menyadari Maskulinisme dan Feminisme Bumi Mengingat Paradoks Kehidupan,
68
Profil
[68]Sugiharto Nitiharjo: Bergelut dengan Gerakan Tanah dan Air Bersih di Daerah Sulit Air, Berbagi Rasa yang Positif dan Mensyukuri
76
Seputar Geologi
Informasi tentang kegiatan bidang geologi dan bidang lain terkait kegiatan kegeologian, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan diikuti oleh Badan Geologi.
04
Geologi Populer
[04]Energi Panas Bumi: Banyak Manfaatnya, Murah, dan Ramah Lingkungan[18]Berwisata ke Gunung api
[26]Gunung Anak Krakatau Menggeliat
[30]Daya Tarik Letusan Gunung Karangetang 2007 dan Potensi Bahayanya
34
Lintasan Geologi
[34]Sekilas Letusan G. Gamkonora Tanggal 9-13 Juli 2007
[48]Pengukuran Ground Penetrating Radar (GPR) di Sekitar Pusat Semburan Lumpur Panas Sidoarjo
[52]Sumber Daya Tersembunyi di Daerah Sulit Air
62
Geofakta
[62]William Smith:The Father Of English Geology
[65]Mengenal Lebih Jelas Istilah Plagiogranit Samudera
Pe
Redaksi Priatna Dewan Redaksi Oman Abdurahman,Prima M. Hilman, M. Taufik, Igan S. Sutawidjaja, Sugiharto Nitihardjo, Ipranta
Redaktur Pelaksana Joko Parwata, M. M. Saphick Nurjaman, Bunyamin Koresponden Nandang Sumarna, Evina Widyantini, Nenen Andriyani Sirkulasi Asep Sofyan Fotografer & Dokumentasi Gatot Sugiharto, Titan Roskusumah Marketing & Humas Lilies M. Maryati Tata Letak & Artistik [V]Artstudio 022-70662366 Alamat Redaksi Gedung D Lantai IV Jl. Diponegoro No. 57 Bandung 40122 Telp. 022-7217321 Faks.022-7218154 website: http://www.bgl.esdm.go.id e-mail: warta@bgl.esdm.go.id
Paradoks atau dua hal dalam satu diri yang seolah mungkin datang. Potensi energi panas bumi, airtanah, bertentangan, barangkali adalah salah satu ciri utama dan wisata sekitar gunungapi adalah tiga dari sekian kehidupan. Aneh, memang. Tapi, begitulah adanya. banyak aspek feminisme bumi. Kita pun sadar, bahwa Kita takut akan panasnya api. Sayangnya, kita sangat alam sebenarnya lebih banyak memberikan memerlukan api. Demikian pula air adakalanya kelembutan dan manfaatnya ketimbang kekerasan dan mendatangkan banjir yang terhadapnya kita murkanya.
menghindar. Namun, kita pun sadar, manusia tak
mungkin hidup tanpa air. Api dan air adalah dua Ya, betapa tidak, kita memiliki sekitar 256 lokasi panas paradoks dari tak terhitung banyaknya paradoks di bumi dengan potensi energi total sekitar 28 Gwe. Bila alam. Sikap manusia terhadap keduanya pun potensi itu dapat kita manfaatkan dengan sebaik-paradoks: kadang menyukai, adakalanya membenci. baiknya, maka bukan saja menyumbang untuk pencapain target elektrifikasi di tahun 2009 sebesar Beberapa filosof menyebut hal-hal yang bersifat 67%, melainkan kita pun sudah mulai melangkah ke penertiban hingga kekerasan sebagai aspek salah satu target millenium pembangunan bangsa-“maskulinisme”; dan hal-hal yang bersifat bangsa: energi bersih dan terbarukan. Demikian pula, pengampunan hingga kelembutan sebagai aspek potensi air tanah di daerah sulit air cukup dapat “feminisme”. Maka, paradoks pun adalah tabiat diandalkan, dan pariwisata gunungapi dapat kehidupan yang mengandung segenap aspek dikembangkan. Tidak kurang dari 250 lokasi daerah feminisme dan maskulinisme itu. Sebuah paradoks sulit air atau total sekitar 500.000 penduduk telah yang kita berada dalam pengaruhnya.. memperoleh air bersih bersumber dari airtanah hasil kegiatan tahun 1995-2007. Untuk itu, maka penelitian Apabila sifat bumi yang sedang mendatangkan dan promosi wilayah kerja pertambangan panas bumi bencana digambarkan sebagai maskulinisme bumi, perlu ditingkatkan; potensi air tanah di sekitar 5.000 dan keadaan bumi yang sedang tenang adalah sifat daerah sulit air atau desa tertinggal perlu feminismenya, maka paradoks pun merupakan ciri dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya; sebagaimana bumi. Bumi terkadang sangat maskulin, sehingga halnya potensi wisata lingkungan gunungapi dari dengan enteng begitu saja menjadi sumber bencana. sekitar 79 kawasan gunungapi kita perlu terus Namun, bumi pula lah yang sebenarnya sangat feminin ditingkatkan.
karena bumi adalah perbendaharaan manfaat yang
besar dan melimpah bagi semua makhluk hidup di Selain itu, pada saat yang sama kita harus senantiasa atasnya. Apa yang disajikan Warta Geologi kali ini pun sadar dan waspada terhadap kerentanan bumi kita. masih di sekitar paradoks bumi, maskulinisme Yaitu, kemungkinan munculnya bencana alam,
sekaligus feminisme bumi itu. terutama pada kawasan-kawasan yang telah diketahui
rawan terhadap bencana. Para pembaca yang budiman,
Semburan lumpur Lapindo (2006), letusan gunungapi Pembaca yang budiman,
Karangetang (Agustus 2007), dan Anak Krakatau Menghadapi paradoks alam, sebagian kita mungkin (Oktober 2007); kalau kita sepakat, dapatlah kita sebut bertanya: ”Manakah yang lebih dominan antara sebagai geliat maskulinisme bumi. Masyarakat di maskulinisme atau bencana dengan feminisme atau sekitar fenomena alam itu cukup direpotkan manfaat di alam itu?”. Jawabannya, semua saya kira karenanya. Kita pun disadarkan bahwa alam yang sepakat, “feminisme”-lah yang lebih dominan. Berkata sehari-hari tampak cantik, mengundang kita untuk sebagian diantara para filosof: “Maskulinisme mengunjunginya atau memanfaatkannya, dapat pula hanyalah pelengkap untuk 'tabiat' kehidupan yang m e n u n j u k k a n k e p e r k a s a a n n y a y a n g pada dasarnya feminin: mencipta, memelihara, mengkhawatirkan. Lalu, kita pun diingatkan, bahwa menumbuhkan hingga ke tingkat kesempurnaan”. suatu waktu mungkin beberapa gunungapi dari 79
gunungapi kita meletus; sejumlah sumber gempa dari Semoga kita mampu selalu bersyukur dengan ribuan sumber gempa yang ada berguncang; tsunami memanfaatkan sumber daya alam sebaik-baiknya. terjadi menyusul guncangan-guncangan itu; dan Pada saat yang sama, semoga kita pun diberi longsor menerjang banyak daerah. Pada saat itu kemampuan untuk selalu waspada dan berusaha betapa bumi menjadi sangat ”maskulin”. mengurangi resiko akibat bencana alam.
Namun, kecantikan dan kekayaan alam di sekitar gunungapi, feminisme bumi kita itu, menyembuhkan luka akibat bencana yang terjadi sebelumnya dan
menentramkan ingatan akan bencana alam yang Bandung, Desember 2007
Mengingat Paradoks Kehidupan,
Menyadari Maskulinisme dan Feminisme Bumi
E d i t o r i a l
Energi Panas Bumi:
Banyak Manfaatnya, Murah,
dan Ramah Lingkungan
Oleh: Dr. Sjafra Dwipa
engembangan panas bumi sebagai
salah satu sumber energi dewasa ini
P
s a n g a t s t r a t e g i s d a n menyumbangkan sesuatu yang nyata untukpencapaian milenium pembangunan
bangsa-bangsa. Dalam arus kuat perhatian
dunia terhadap ekonomi yang terintegrasi
dengan sosial dan lingkungan tersebut
sampai tahun 2015 itu, pengembangan
energi panas bumi sangat relevan. Sebab,
energi panas bumi merupakan sumber daya
yang bersifat bersih atau tidak mencemari
lingkungan dan dapat diperbaharui
(renewable). Keterdapatannya yang sering
berada di daerah-daerah terpencil akan
memicu pertumbuhan yang berarti apabila
sumber energi tersebut dikembangkan.
Panas bumi adalah sumber energi yang
k a r a k t e r n y a s a n g a t c o c o k u n t u k
pengembangan ekonomi lokal yang
Potensi energi panas bumi Indonesia merupakan sangat besar. Akan tetapi, pelepasan secara terbesar di dunia yaitu setara dengan 27 Gwe alamiah energi panas bumi itu di alam sangatlah (Gigawatt elektrik, setara dengan 10 trilyun watt kecil, rata-rata sekitar 1/16 watt per meter listrik). Sementara itu, saat ini hanya sebesar 857 persegi dari bawah permukaan bumi. Walaupun Mwe (Megawatt elektrik atau 1 juta watt listrik) setiap orang dapat mengkonversi energi panas yang sudah dimanfaatkan untuk pembangkit bumi menjadi tenaga listrik dengan efisiensi tenaga listrik. Potensi panas bumi Indonesia perlu 20%, namun hal itu hampir mustahil. Sebab, terus digali dan dikembangkan melalui berbagai untuk menghidupkan lampu 60 watt saja, bentuk penyelidikan cadangan, rencana misalnya, dengan energi panas bumi, maka kita pemanfaatan, dan implementasinya. Dengan membutuhkan semua arus panas dari area seluas demikian, potensi kekayaan tersebut dapat l a p a n g a n b o l a . G r a d i e n t e m p e r a t u r menjadikan Indonesia sebagai negara pelopor (peningkatan temperatur seiring bertambahnya dan produsen terbesar energi bersih bersumber kedalaman) bumi yang normal dari permukaan 0 0
dari panas bumi. hingga kerak bumi umumnya sebesar 17 -30 C
per kilometer kedalaman. Sistem Panas Bumi
Panas bumi adalah sumber energi panas yang Namun, dalam suatu daerah vulkanik kecil, terkandung di dalam air panas, uap air, dan seperti pegunungan vulkanik di Pulau Jawa, batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya Selandia Baru, dan Islandia, panas bumi dalam suatu sistem yang secara kejadian mempunyai gradien temperatur yang lebih tinggi semuanya tidak dapat dipisahkan dan untuk dibandingkan dengan gradien temperatur p e m a n f a a t a n n y a d i p e r l u k a n p r o s e s normal kerak bumi. Hal ini disebabkan karena penambangan. Secara alami, sumber energi pada kedalaman tertentu terdapat magma yang panas bumi tampil bersamaan dengan naik dari mantel bumi melewati kerak bumi k e b e r a d a a n g u n u n g a p i s e h i n g g a menuju permukaan. Magma yang naik ini keterdapatannya hampir selalu berada di daerah kemudian menghasilkan panas yang dapat yang berelevasi tinggi atau daerah hutan. dimanfaatkan sebagai energi.
Bumi, seperti juga matahari, menghasilkan panas Sistem panas bumi dapat dideskripsikan sebagai secara alamiah. Energi yang dihasilkan oleh air yang terkonveksi pada kerak bumi bagian atas panas bumi, seperti energi matahari, berjumlah dalam ruangan yang tertekan, kemudian panas
ditransfer dari sumber panas menuju tempat merupakan energi yang mendorong sistem ketika panas dilepas, biasanya di sekitar tersebut.
permukaan bumi. Terdapat tiga elemen penting
Manifestasi Panas Bumi di Permukaan yang berpengaruh dalam sistem panas bumi,
Suatu sumber daya panas bumi di bawah yaitu:
permukaan sering kali ditunjukkan oleh adanya manifestasi panas bumi di permukaan (geother-(1) sumber panas,
(2) reservoir dan batuan penutup (caprock), serta mal surface manifestation), seperti mata air
(3) fluida. panas, kubangan lumpur panas (mud pools),
geyser, kolam air panas, dan manifestasi panas Seperti telah diuraikan di atas, sumber panas bumi lainnya. Manifestasi panas bumi di pada lapangan panas bumi adalah magma yang permukaan diperkirakan terjadi karena adanya berasal dari kedalaman 50-100 km, bergerak ke perambatan panas dari bawah permukaan atau atas, menembus atau mengintrusi lapisan- karena adanya rekahan-rekahan yang lapisan batuan dengan membawa temperatur memungkinkan fluida panas bumi (uap dan air
0 0
yang tinggi (900 -1200 C) menuju kedalaman panas) mengalir dari bawah ke permukaan. dangkal yang berkisar antara 2-10 km. Bentuk
intrusi ini biasanya intrusi kecil yang berulang Daerah dimana terdapat manifestasi panas bumi seperti retas (dike). di permukaan biasanya merupakan daerah yang pertama kali dicari dan dikunjungi pada tahap Reservoir adalah suatu batuan yang mempunyai eksplorasi panas bumi. Dari karakteristik porositas dan permeabilitas yang baik serta manifestasi panas bumi di permukaan serta mengandung fluida panas akibat adanya panas kandungan kimia air yang dijumpai kita dapat bumi. Reservoir umumnya dilapisi oleh batuan membuat berbagai perkiraan mengenai sistem penutup yang impermeabel (tak dapat panas bumi di bawah permukaan, misalnya menyimpan fluida) dan berhubungan dengan mengenai jenis dan suhu reservoir.
permukaan atau daerah resapan. Pada
umumnya, reservoir yang sering dijumpai dalah Fumarol
batuan yang tersusun dari batuan vulkanik Fumarol (fumarole) adalah lubang kecil yang muda. Walaupun demikian, tidak tertutup memancarkan uap panas kering (dry steam) atau kemungkinan jenis batuan lainnya bertindak uap panas yang mengandung butiran-butiran air sebagai reservoir, seperti batuan sedimen dan (wet steam). Hampir semua fumarol yang
metamorf. merupakan manifestasi permukaan dari sistem
dominasi air memancarkan uap panas basah. Fluida pada umumnya berupa air meteorik, yaitu Temperatur uap ini umumnya tidak lebih dari
0 air yang berasal dari permukaan bumi. Kehadiran 100 C. air magmatik (air yang berasal atau dibawa oleh
magma) bersama volatil (komponen magma Di daerah tempat adanya sistem dominasi uap yang mudah menguap) sangat mempengaruhi dapat dijumpai wet fumarole atau pun dry komposisi kimia fluida. Pada reservoir tersebut air fumarole, yaitu fumarol yang memancarkan uap
0 meteorik dapat mengganti fluida yang biasanya bertemperatur tinggi, sekitar 100-150 C. keluar dari reservoir secara alamiah (hot springs) Fumarol jenis ini sangat jarang dijumpai di alam. atau fluida yang keluar melalui lubang bor. Air Salah satu contohnya adalah fumarol di meteorik akan berada dalam fasa (tahap) uap lapangan panas bumi Sarula (Sumatera Utara). atau fasa cair, tergantung kepada besarnya Kecepatan fumarol jenis ini umumnya sangat tekanan dan temperatur yang dimilikinya. Air ini tinggi (>100 meter/detik).
terkadang membawa unsur kimia dan gas seperti
Kolam Air Panas (Hot Pools)
CO , H S, dan lain-lain. 2 2
permukaan bumi, air mengalami penguapan Air panas dapat berasal dari suatu reservoir air yang disebabkan adanya perpindahan panas dari panas yang terdapat jauh di bawah permukaan permukaan air ke atmosfer. Panas yang hilang ke bumi atau mungkin juga berasal dari air tanah atmosfer sebanding dengan luas area kolam, (groundwater) yang menjadi panas karena temperatur pada permukaan, dan kecepatan pemanasan oleh uap panas.
angin. Kolam air panas dibedakan menjadi tiga,
Bila air tersebut berasal dari reservoir panasyaitu: bumi maka air tersebut hampir selalu bersifat
Kolam air panas yang tenang (calm pools) netral, umumnya jernih dan berwarna kebiruan.
Kolam air panas yang mendidih (boiling pools)
Bila air tersebut berasal dari air tanah yang
Kolam air panas yang bergejolak (ebullientmenjadi panas karena pemanasan oleh uap pools)
panas maka air yang terdapat di dalam kolam Temperatur pada calm pools umumnya berada di air panas umumnya bersifat asam. Sifat asam ini bawah temperatur titik didih (boiling point). Di disebabkan karena terjadinya oksidasi H di 2 sini laju aliran air umumnya kecil sekali. dalam uap panas. Kolam air panas yang bersifat Sedangkan temperatur pada boiling pools adalah asam (acid pools) umumnya berlumpur dan temperatur titik didih. Boiling pools seringkali kehijau-hijauan. Kolam air panas mungkin saja disertai dengan semburan air panas. Oleh karena terdapat di atas suatu reservoir air panas. itu boiling pools juga diklasifikasikan sebagai hot
Mata air panas atau mata air hangat juga springs atau mata air panas. Pada ebullient pools
merupakan salah satu petunjuk adanya sumber yaitu kolam air panas yang bergejolak, terdapat
daya panas bumi di bawah permukaan. Istilah letupan-letupan kuat yang muncul secara tidak
”hangat” digunakan bila temperatur air lebih beraturan disebabkan karena terlepasnya uap
0
kecil dari 50 C dan istilah ”panas” digunakan bila panas pada suatu kedalaman di bawah
0
temperatur air lebih besar dari 50 C. Mata air permukaan air. Letupan-letupan kecil dapat juga
panas atau mataair hangat ini terbentuk karena disebabkan karena adanya non-condensable gas
adanya aliran air panas atau air hangat dari (gas yang tidak dapat mengembun) seperti CO .2
lebar 50-200 km, mulai dari Sumatera hingga
Pemanfaatan sumber daya panas bumi pada perairan Maluku.
dunia pertanian dan perternakan telah terbukti Hingga di penghujung tahun 2006 telah m e m b a w a d a m p a k p o s i t i f . D e n g a n diketahui terdapat 256 kelompok lokasi panas memanfaatkan panas untuk menstabilkan bumi dengan total potensi sekitar 27 Gwe. Dari temperatur bagi pertumbuhan dan bobot berat sejumlah ini, 203 lokasi (80%) berasosiasi dari tanaman atau hewan yang akan dengan lingkungan vulkanik dan 53 lokasi (20%) diproduksikan. Pemanfataan tersebut bisa berada di lingkungan non vulkanik seperti di diaplikasikan pada temperatur ruangan, sirkulasi sebagian besar Pulau Sulawesi (kecuali Sulut), udara, menjaga kelembaban tanah dan udara Kalimantan Barat, dan di Kepala Burung Irian serta untuk sterilisasi media yang digunakan
Jaya. untuk tumbuhnya tanaman.
Pemanfaatan Energi Panas Bumi Pemanfaatan Panas Bumi untuk Pemanfaatan energi panas bumi dibagi atas Pembangkit Listrik
pemanfaatan tidak langsung (menggunakan Fluida panas bumi bertemperatur tinggi 0
tekanan uap untuk memutar turbin pembangkit (>225 C) telah lama digunakan di beberapa listrik) dan pemanfaatan langsung. Pemanfaatan negara untuk pembangkit listrik. Beberapa tahun langsung adalah penggunaan panas dari fluida terakhir ini perkembangan teknologi telah panas bumi. Dewasa ini pemanfaatan fluida memungkinkan digunakannya fluida panas bumi
0 0
panas bumi sangat beraneka ragam, baik untuk bertemperatur sedang (150 -225 C) untuk pemanas ruangan, rumah kaca, sterilisasi media pembangkit listrik. Energi panas bumi yang relatif tanaman, pengering hasil pertanian dan tidak menimbulkan polusi dan terdapat perikanan, pengering kayu, dll. menyebar di seluruh Kepulauan Indonesia, sesungguhnya merupakan salah satu energi yang Penggunaan fluida panas bumi tersebut sangat tepat untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit tergantung dari besarnya potensi yang listrik di masa yang akan datang untuk dimilikinya, terutama temperatur dari fluida yang memenuhi sebagian dari kebutuhan listrik
dihasilkan. nasional yang cenderung terus meningkat.
Tabel 1. Potensi Sumber daya dan cadangan panas bumi Indonesia.
14172
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Untuk kandungan panas atau cadangan yang pada prinsipnya sama seperti Pembangkit Listrik relatif kecil, namun mempunyai suhu yang cukup Tenaga Uap (PLTU). Perbedaaannya adalah pada tinggi sebagai sumber energi listrik, dapat PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan digunakan untuk pembangkit listrik berskala kecil broiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari dengan kapasitas terpasang antara 1-5 MW. Di reservoir panas bumi. Apabila fluida di kepala beberapa tempat pembangkit dibangun dengan sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat kapasitas kecil, seperti di Fang Thailand yang dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian berkapasitas 300 kW. Untuk mendukung turbin akan mengubah energi panas bumi keberadaan pembangkit tenaga panas bumi menjadi energi listrik. Apabila fluida panas bumi skala kecil, dibutuhkan campur tangan keluar dari kepala sumur sebagai campuran pemerintah, karena pembangkit skala kecil fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka menghadapi permasalahan keuangan dan tenaga kecil biasanya d i b a n g u n m e n g g u n a k a n pendekatan modular y a n g d a p a t mengurangi biaya konstruksi dan dapat ditempatkan dekat ke penggunaan tenaga panas bumi. Kunci suksesnya adalah pembangkit yang terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan kapasitasnya melebihi permintaan, dan selalu pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan mencari kemungkinan penyatuan sistem melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga pemanfaatan langsung air panas untuk fasa uap yang dihasilkan dari separator inilah memperbaiki perekonomian perusahaan yang kemudian dialirkan ke turbin. pembangkit dan juga masyarakat setempat.
Dari 256 lokasi panas bumi, baru 7 lapangan Hotel International Kirishima di Jepang termasuk panas bumi yang menghasilkan listrik dengan unik dalam memanfaatkan tenaga panas bumi. kapasitas terpasang sebesar 807 Mwe. Karena Selain untuk pemandian uap, hotel ini juga adanya efisiensi turbin, PLTP tersebut mampu memiliki pembangkit tenaga panas bumi skala memproduksi 857 Mwe. PLTP tersebut terdapat kecil (100 kW) yang dibangun pada tahun 1983 di Sumatera (Sibayak), Jawa Barat (Kamojang, dan masih digunakan sampai sekarang. Hotel ini Darajat, Wayang Windu Salak), Jawa Tengah juga menggunakan uap dari sumur panas bumi (Dieng), dan Sulawesi Utara (Lahendong).
Sibayak '95 Cadangan, 170 MW Terpasang, 2 MW
Dieng '02 Cadangan, 580 MW Terpasang, 60 MW
Gunung Salak '94 Cadangan, 600 MW Terpasang, 330 MW PLTP
Total Kapasitas : 807 MW
Lahendong '01 Cadangan, 175 MW Terpasang, 20 MW Darajat '94 Cadangan, 432 MW Terpasang, 145 MW
Kamojang '83 Cadangan, 333 MW Terpasang, 140 MW
Sumber
panas bumi yang sudah
dikembangkan menjadi PLTP
di Indonesia
Geologi Populer 13 untuk pemanas dan penyejuk ruangan. Pemanfaatan Panas Bumi Untuk Rumah
Kaca
P e m a n f a a t a n Pa n a s B u m i Pa d a Rumah kaca adalah sebuah ruangan yang Pertanian Terbuka dirancang untuk menumbuhkan tanaman di Air yang berasal dari panas bumi dapat bawah kondisi lingkungan yang terkontrol. Efek digunakan pada pertanian ladang terbuka rumah kaca menyebabkan terjebaknya radiasi matahari dan panas oleh penggunaan kaca, sebagai sumber irigasi atau pemanas tanah dan
plastik film atau fiberglass sebagai kontrol agen pensteril tanah. Aplikasi ini sangat baik
lingkungan permukaan untuk menutup area karena menggunakan pemanasan pada rentang
pertanian. Pemanasan rumah kaca merupakan suhu terendah dimana sumber dayanya sangat
salah satu aplikasi sumber daya panas bumi yang melimpah. Tumbuhan akar terbuka (sayuran sering digunakan.
varietas 'musim dingin') dan tumbuhan jenis
Evaluasi dari proyek rumah kaca melibatkan cepat tumbuh (seperti poplar) menunjukkan
pertimbangan dari struktur pemanasan, sistem pertumbuhan yang pesat dan menguntungkan
0 perancangan dan konsumsi energi setiap jika ditanam pada tanah dengan suhu 21 C.
tahunnya. Semua tanaman yang dipasarkan, bunga, dan banyak tumbuhan lainnya cocok Di dekat Ismir, Turki dan Oregon, USA, fluida
untuk ditanam dalam rumah kaca. Suhu dalam panas bumi juga telah dimanfaatkan untuk
ruang kaca merupakan suatu fungsi dari
memanaskan tanah pertanian (soil heating). Air 0 0
tanaman, yang diatur antara 18 -27 C. Beberapa panas bumi dialirkan melalui pipa-pipa yang
tumbuhan seperti mawar membutuhkan kontrol ditanam di bawah permukaan tanah. Di Oregon, kelembaban dan sirkulasi udara yang baik untuk penggunaan panas bumi pada pertanian ini tidak menghindari terjadinya penjamuran pada daun. hanya memperbaiki kualitas produksi tetapi juga Jamur Shiitake dapat tumbuh sepanjang tahun meningkatkan produksi jagung (45%), tomat di tanah yang dipanasi dari fluida panas bumi dalam rumah kaca di propinsi Fujian Cina. Lama (50%) dan kedelai (66%).
Rumah kaca di New Mexico Amerika Serikat yang menggunakan panas bumi untuk menstabilkan temperatur ruangan (website Geothermal Education Office, 2000)
Contoh sterilisasi media jamur,
Lapangan panas bumi Kamojang (Jawa Barat)
Skema pemanfaatan energi panas bumi untuk sterilisasi media tanam
Kamar sterilisasi media jamur, (autoclave) Kamojang (Jawa Barat)
Jamur siap panen,
Geologi Populer 17 Kopra yang dikeringkan dengan panas bumi,
Lahendong Sulawesi Utara
Kopra yang dikeringkan dengan panas matahari, Lahendong Sulawesi Utara
Berwisata ke Gunung api
anyak cara orang dalam memilih jenis
wisata ketika memanfaatkan waktu
B
liburan. Ada yang suka mengunjungi tempat rekreasi yang lengkap dengan berbagaiatraksi permainan, ada juga yang lebih menyukai
melihat riak air dan mendengar suara ombak di
pantai, dan ada pula yang memilih sebagai
oponturir dengan mendaki gunung dan
m e n i k m a t i b e r b a g a i k e i n d a h a n
pemandangannya. Untuk yang terakhir ini, bagi
anda yang tertarik dengan wisata gunung api,
dalam tulisan berikut ini kami mengajak anda
untuk mengetahui tentang wisata gunung api. Oleh: Igan S. Sutawidjaja
obyek wisata letusan gunung api berupa letusan Obyek Wisata Gunung api abu, letusan material pijar, leleran lava. Pada jarak Obyek wisata gunung api yang dihasilkan dapat yang aman, letusan gunung api ini menjadi merupakan obyek wisata yang sudah ada tontonan yang menarik, di samping melihat sebelumnya maupun obyek wisata yang sudah gumpalan abu yang disemburkan juga lontaran dikembangkan. Jenis obyek wisata tersebut batu pijar yang bila kejadiannya di waktu sore dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu obyek atau malam hari , terlihat seperti kembang api wisata utama dan obyek wisata penunjang. raksasa.
Obyek wisata utama adalah obyek wisata Obyek wisata gejala gunung api adalah gunung api sebagai hasil kegiatan gunung api, obyek wisata hasil kegiatan gunung api berupa diantaranya pemunculan mataair panas, mataair panas, semburan air panas, fumarola fumarola, solfatara, kawah, kaldera, danau (semburan uap air), solfatara (semburan asap
kawah, erupsi, dll. belerang), kubangan lumpur panas.
Obyek wisata erupsi gunung api adalah Obyek wisata mitigasi bencana geologi
20 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7 Obyek wisata kawah gunung
api : Danau Kawah G. Galunggung
Obyek wisata kawah gunung api : Kawah G. Bromo.
Obyek wisata kawah gunung api : Danau Kawah G. Kelimutu,
Obyek wisata kawah gunung api : Kawah G. Papandayan’
Obyek wisata kaldera gunung api, dari atas: Kaldera Bromo-Tengger, Jawa Timur; Kaldera Batur, Bali; dan Kaldera Rinjani, Lombok.
Foto: Igan S. Sutawidjaja
Foto: Igan S. Sutawidjaja
Foto: Igan S. Sutawidjaja Foto: Igan S. Sutawidjaja
Indonesia merupakan daerah kunjungan wisata Halmahera dan Sulawesi Utara. Secara geografis yang sarat dengan obyek-obyek wisata yang khas maupun administratif, deretan gunung api maupun alamiah. Salah satu obyek wisata alami tersebut dapat dijangkau dengan mudah baik yang perlu dikembangkan sesuai dengan nilai melalui darat, laut, maupun udara. Segala potensi sumber daya alamnya, yaitu gunung api. bentuk fenomena alam yang terjadi di gunung Potensi wisata gunung api Indonesia dengan 129 api, bentang alam, keindahan panorama, gunung api aktifnya merupakan aset wisata yang kesejukan udara dan kesuburan tanahnya l u a r b i a s a , k e i n d a h a h d a n a u k a w a h , merupakan sumber daya gunung api yang dapat pemandangan sebuah kaldera, hingga pan- dikembangkan dan dimanfaatkan secara orama letusan gunung api merupakan jenis maksimal sebagai sumber daya wisata gunung wisata yang dapat dijadikan andalan. Gunung api.
api merupakan tujuan disamping para ilmuwan,
Disamping memiliki potensi bahaya, gunung api juga para wisatawan baik domestik maupun
merupakan daerah yang sangat subur, sehingga manca negara, karena mempunyai daya tarik
m e n j a d i d a y a t a r i k s e b a g a i k a w a s a n tersendiri, keindahan, kelangkaan dan keindahan
permukiman, pertanian perkebunan dan segala panoramanya. Sampai saat ini wisata gunung api
aktifitas manusia lainnya. Potensi tersebut dapat masih mengandalkan pada daya tarik sumber
menjadi daya dukung yang kuat dalam upaya daya wisatanya saja, belum dikembangkan
pengembangan menjadi obyek wisata gunung dalam segi keilmuannya. Padahal diharapkan
api yang potensial. Pada saat terjadi letusan pun,
para wisatawan tidak hanya melakukan kegiatan gunung api dijadikan obyek wisata maupun wisata dari segi kesenangannya saja, tetapi juga penyelidikan keilmuan. Walaupun sangat bisa mendapatkan manfaat keilmuan yang beresiko tetapi menjadi obyek wisata yang langka
berguna. dan atraktif. Oleh sebab itu sudah saatnya bagi
instansi kepariwisataan ataupun para pengusaha Potensi Wisata Gunung api wisata tidak hanya menyuguhkan obyek wisata Indonesia salah satu negara yang kaya akan
gunung api dalam bentuk fisik alamnya saja, gunung api, memiliki l.k. 500 gunung api, 129
tetapi sebaiknya disertai dengan informasi diantaranya merupakan gunung api aktif yang
mengenai aspek ilmiah kegunungapian dan tersebar pada jalur gunung api sepanjang 7000
lingkungannya, agar obyek-obyek wisata km yang membentang mulai dari pulau Sumatra,
tersebut dapat bernilai lebih tinggi serta lebih Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Banda hingga
menarik.
adalah obyek wisata yang dibuat dalam rangka tidak banyak orang untuk melakukan wisata jenis mitigasi bencana geologi, diantaranya pos ini, karena memerlukan fisik yang prima dan pengamatan gunung api, dam penahan lahar, keterampilan.
saluran pembuangan air danau kawah dll.
Obyek wisata budaya/tradisi/kesenian Obyek wisata penunjang adalah obyek wisata adalah obyek wisata hasil kegiatan manusia yang gunung api yang bersifat umum, diantaranya unik dan langka yang terbentuk/terjadi sekitar panorama/bentang alam, air terjun serta obyek gunung api, seperti candi, kampung kuno, yang berhubungan dengan aktifitas manusia, kesenian khas. Selain obyek wisata utama, seperti obyek wisata budaya/tradisi/sejarah dan banyak obyek wisata budaya atau tradisi yang lainnya berupa candi, upacara keagamaan/adat, dilakukan di sekitar lereng gunung api. Hal ini rumah adat, kesenian. ikut melengkapi kunjungan wisata ke gunung
api. Obyek wisata panorama gunung api
adalah obyek wisata bentang alam yang Aspek Wisata Gunung api, terdiri atas aspek menimbulkan keindahan alam, seperti bentuk produk wisata gunung api dan aspek pasar. kerucut gunung api, kawah, kaldera dll. Aspek produk wisata mempunyai kandungan obyek wisata gunung api cukup besar dan Obyek wisata rekreasi/olah raga adalah menarik serta memiliki kekhasan, serta obyek wisata kegiatan manusia yang dilakukan di mempunyai potensi wisata budaya yang berada kawasan gunung api, seperti hiking, trekking, di sekitar gunung api sehingga dapat melengkapi rapelling dan lain-lain. Obyek wisata ini lebih sekaligus memperkuat keberadaan obyek wisata cenderung sebagai obyek wisata minat khusus, gunung api, sedangkan aspek pasar meliputi (1)
22 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7
lokasi gunung api umumnya mudah dikenal dan gunung api, dapat dijadikan sebagai obyek mudah dicapai serta umumnya terletak pada wisata gunung api.
jalur/lintasan wisata, (2) obyek wisata serta
Penutup sarana penunjang di sekitar gunung api dapat
Pengembangan kepariwisataan merupakan salah dijadikan elemen wisata yang sangat
satu cara yang dapat membantu meningkatkan mendukung, (3) minat wisatawan domestik dan
pertumbuhan perekonomian nasional. Untuk itu mancanegara ke kawasan gunung api masih
diperlukan suatu perencanaan yang matang besar, dan (4) Pos Pengamatan Gunung api yang
dengan melibatkan berbagai unsur seperti merupakan media informasi tingkat kegiatan
pemerintah pusat, pemerintah daerah dan Sianidasi pada tambang rakyat, Halmahera Utara, Malut
Obyekwisata utama erupsi gunung api (arah jarum jam dari kiri atas): Erupsi G. Bromo 2004, Jawa Timur; Erupsi G. Batur 1994, Bali; Erupsi G. Papandayan 2002, Jawa Barat; Wisata saat erupsi G. Anak Krakatau 1993, Lampung Selatan.
Foto: Reuter
Foto: Igan S Sutawidjaja Foto: Igan S. Sutawidjaja
elemen swasta, agar pemanfaatan berbagai wisatawan dengan mudah melakukan potensi obyek wisata dapat dijadikan andalan pemilihan. Perlunya meningkatkan pengetahuan bagi devisa negara serta dapat meningkatkan gunung api bagi calon para guide wisata gunung perekonomian daerah. Untuk merealisasikan hal api.n
tersebut perlunya meningkatkan promosi melalui berbagai media seperti Leaflet, buku, video tentang aset wisata gunung api yang dimiliki oleh Indonesia. Membuat paket wisata dalam kemasan yang menarik, sehingga para
Obyek wisata utama produk gunung api (arah jarum jam dari kiri atas) Endapan awan panas yang dipahat menjadi pura di Bali; Gua pada endapan lava G. Slamet, Jawa Tengah; Endapan belerang di Kawah Ijen, Jawa Timur; Endapan piroklastik G. Bromo; Endapan air panas di Baturaden.
Foto: Igan S. Sutawidjaja
Foto: Igan S. Sutawidjaja
Foto: Igan S. Sutawidjaja
Foto: Igan S. Sutawidjaja
Foto: Igan S. Sutawidjaja
24 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7
Obyek wisata mitigasi bencana gunung api
(arah jarum jam dari kiri atas) Outlet pembuangan air danau kawah G. Galunggung, Jawa Barat; Sabo dam di Kali Krasak, lereng G. Merapi, Jawa
Tengah; Inlet saluran pembuangan air danau kawah G. Kelut, Jawa Timur; Shelter pelindung dari bahaya lontaran batu (pijar) saat terjadi letusan di G. Asama, Jepang.
Menambang emas dari tailing tambang tembaga, Mimika, Papua.
Obyek wisata penunjang rekreasi atau olah raga
(dari kiri atas searah jarum jam): Mendaki puncak gunung api melewati batu-batu tajam di G. Anak Krakatau, Lampung Selatan; kepuasan mencapai puncak Mahameru, Jatim; Rapelling pada endapan batuapung di Pulau Rakata Komplek Krakatau.
Obyek wisata penunjang sekitar gunung api (arah jarum jam dari kiri atas) Air terjun banyak dijumpai pada lereng gunung api, beberapa yang dikembangkan menjadi obyek kesenangan; gunung api tempat wisata dan studi di lapangan; tempat peristirahatan paling nyaman di lereng gunung api, apalagi dilengkapi kolam renang/rendam air panas; gunung api merupakan sumber air bersih dan menjadi tempat kesenangan bermain air; gunung api merupakan tempat yang subur sehingga hutan tumbuh subur, apabila ditata akan menjadi obyek wanawisata.
Obyek wisata penunjang sekitar gunung api: Panorama Kaldera Batur dilihat dari lereng G. Batur
,
tampak dinding kaldera dan Danau Batur, latar belakang G. Agung, Bali (atas); Kaldera Rinjani di P
.
Lombok masih favorit sebagai wisata minat khusus (bawah).
Obyek wisata penunjang budaya, tradisi, dan kesenian sekitar gunung api (dari kiri atas searah jarum jam):
Tradisi Kasodo di
kawah G. Bromo, Jatim; Rumah
Adat Kampung Naga di lereng G.
Galunggung, Jabar; Candi Pandawa Lima di Dataran
Tinggi Dieng,
Jateng; Budaya dan kesenian adu domba di lereng G. Guntur ,
Gunung Anak Krakatau
Menggeliat
unung Anak Krakatau yang terkenal
dengan peristiwa letusan tahun 1883
G
d i i k u t i d e n g a n t s u n a m i d a n menimbulkan korban mencapai 36.000 ribuorang, pada tanggal 23 Oktober 2007 kembali
menggeliat setelah istirahat selama enam tahun.
Letusan kali ini terjadi di lereng atas sebelah barat
daya hampir ke selatan membentuk kawah baru.
Gunung api yang terletak di Selat Sunda
Lampung Selatan itu memuntahkan material
yang dierupsikan membentuk kolom asap
setinggi 100 sampai 600 m dari puncaknya dan
melontarkan batu (pijar) berdiameter sampai
tiga meter pada radius satu kilometer dari pusat
erupsinya. Selain itu, material ukuran dua sampai
enam sentimeter dilontarkan sejauh dua
kilometer.
26 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7
Jenis letusan Gunung Anak Krakatau pada umumnya strombolian, yaitu semburan magma akibat pelepasan gas yang dikeluarkan sedikit demi sedikit. Pada siang hari kita dapat menyaksikan semburan material magmatis membentuk kolom asap berwarna abu-abu atau abu-abu kehitaman dan suara dentuman. Adakalanya kolom asap berwarna putih, hal tersebut material
yang disemburkan tidak banyak, yang d i l e p a s k a n hanyalah gas. Pada malam hari dapat m e n y a k s i k a n l e t u s a n - l e t u s a n
Untuk menghindarkan terjadinya korban akibat s p e k t a k u l e r
letusan Krakatau, para pengunjung tidak d i m a n a k o l o m
diperkenankan memasuki wilayah radius tiga asap tidak tampak,
kilometer dari pusat erupsinya.
tetapi semburan magma dan lontaran batu pijar
Gunung Anak Krakatau, sejak lahir tahun 1929 tampak sangat menarik, seperti halnya
sampai sekarang telah meletus sekurang-kurang menyaksikan pesta kembang api.
80 kali atau terjadi setiap tahun berupa letusan B a g i p a r a w i s a t a w a n y a n g i n g i n esplosif atau efusif. Waktu istirahat kegiatan mendokumentasikan letusan Gunung Anak letusannya antara 1-8 tahun, tetapi kegiatan Krakatau, posisi yang paling baik dapat letusannya adakalanya terjadi 1-6 kali letusan dilakukan dari Pulau Rakata, yaitu di pantai utara dalam setahun, bahkan pada tahun 1993 dan Rakata di teluk sebelah barat. Dari tempat ini kita 2001 letusan terjadi hampir setiap hari sepanjang dapat menyaksikan letusan Gunung Anak tahun.
Krakatau baik siang atau malam hari secara aman
Komplek Gunung api Krakatau terdiri atas empat dari bahaya lontaran batu (pijar).
Seorang jurnalis sedang mengabadikan letusan Gunung Anak Krakatau dari pantai utara P. Rakata.
Letusan Gunung Anak Krakatau difoto dengan menggunakan zoom dari pantai utara P. Rakata.
pulau, yaitu Rakata, Sertung, Panjang dan Anak tidak akan menimbulkan bencana bagi Krakatau. Ketiga pulau pertama merupakan sisa penduduk di sekitar Selat Sunda maupun bagi pembentukan kaldera dari Gunung Krakatau pelayaran yang melewati Selat Sunda, karena purba, sedangkan Pulau Rakata adalah gunung jangkauan lontaran batu (pijar) terbatas di dalam api yang tumbuh bersamaan dengan gunung api komplek Gunung Krakatau atau beradius 3 Km Danan dan Perbuwatan sebelum terjadi letusan dari pusat erupsinya, tinggi tiang asap berkisar besar pada tahun 1883. Gunung Anak Krakatau antara 100 - 600 m. Yang dikhawatirkan dalam merupakan pulau gunung api yang terletak di hal ini adalah para pengunjung yang mendekat pusat Komplek Gunung Krakatau yang tersusun atau mendaki Gunung Anak Krakatau bisa dari lapisan selang-seling antara lava dan terkena lontaran batu pijar, kemudian abu yang piroklastik (material lepas), menyusun tubuhnya diterbangkan angin sehingga mencapai jalur mencapai tinggi 315 m dari muka laut, hasil pesawat terbang, apabila terhisap mesin jet, pengukuran pada Agustus 2003. Komplek maka akan merusak mesin tersebut. Letusan Gunung Krakatau ini tidak dihuni oleh penduduk, semacam ini juga tidak akan menimbulkan tetapi menjadi obyek menarik bagi para tsunami, karena material yang disemburkan wisatawan maupun para ahli gunung api sebagai jumlahnya sedikit dan jatuh di sekitar sumber obyek penelitian serta menikmati keindahan erupsinya.n
alamnya.
Kegiatan letusan Gunung Anak Krakatau saat ini merupakan tahap pembangunan tubuhnya dan
28 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7
Letusan Gunung Anak Krakatau pada malam hari, tampak semburan lava pijar dan lontaran batu pijar dofoto dengan menggunakan zoom dari pantai utara P. Rakata.
Geologi Populer 29 Tekanan magma mendorong
Anak Krakatau terus tumbuh
Sumber: Tempointeraktif.com
Lokasi Letusan G. Anak Krakatau
pada tanggal 23-25 Oktober 2007
Lokasi letusan G. Anak Krakatau dilihat dari Selatan pada tanggal 25 Oktober 2007
Asap letusan putih kelabu-hitam, setinggi 200-300 m di atas kawah, selang waktu antara letusan 3-6 menit Lokasi Letusan
Daya Tarik Letusan
Gunung Karangetang 2007
dan Potensi Bahayanya
ay I stay here?....”, itu salah satu pertanyaan seorang turis kepada
M
kami yang ingin menonton letusan Gunung Karangetang. Hampir setiap hari turis datang ke Pulau Siau untuk menyaksikan letusan Gunung Karangetang. Sering pula para turis d a t a n g k e p o s p e n g a m a t a n G u n u n g Karangetang dan memohon ijin mendirikan tenda di halaman pos pengamatan untuk menyaksikan keindahan letusan Gunung Karangetang pada malam hari. Letusan gunung tidak jarang menimbulkan bencana, akan tetapi membawa kesuburan dan juga memberikan kenimatan (amenities) kepada umat manusia.Letusan Gunung Karangetang Agustus 2007 memiliki daya tarik untuk ditonton di samping memiliki potensi bahaya. Gunung Karangetang terletak di Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Propinsi Sulawesi Utara. Kabupaten Sitaro merupakan kabupaten yang baru dibentuk. Sitaro sendiri singkatan dari nama tiga pulau yaitu Siau, Tagulandang dan Biaro.
Oleh: Cecep Sulaeman, dkk
30 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7
tersebut terjadi guguran-guguran piroklastik yang kadang-kadang menyebabkan awan panas guguran.
Bila kita melihat kejadian semburan material pijar pada malam hari, ibaratnya kita sedang menonton pesta kembang api. Semburan material dilihatnya seperti semburan kembang api yang keluar dari kawah kemudian jatuh ke tanah dan memancar menimbulkan bunga api baru. Luncuran material dilihatnya ibarat bola-bola api yang menggelinding. Barangkali itu salah satu daya tarik letusan Gunung Karangetang, sehingga turis jauh-jauh datang dari manca negara dengan rela tidur di tenda-tenda hanya ingin menonton letusan Gunung Karangetang.
Berdasarkan catatan, letusan selama Agustus 2007 umumnya mirip dengan letusan sebelumnya dan tampaknya sudah menjadi karakteristik dari kegiatan letusan Gunung Karangetang. Semburan-semburan material pijar tersebut biasa dikenal sebagai letusan Stromboli. Letusan Gunung Karangetang Agustus
Gunung api yang memiliki letusan Stromboli 2007
biasanya banyak diburu oleh wisatawan dan Kapan letusan Gunung Karangetang dimulai?,
fotografer. Seperti saat Gunung Batur di Bali perlu penelitian untuk menjawabnya, karena
sedang meletus pada tahun 1994 dan tahun setiap hari juga letusan terjadi. Guguran lava dari
1997, hotel-hotel di Kintamani selalu penuh oleh puncak sering terjadi, sinar api di puncak selalu
turis yang ingin melihat letusan stromboli. tampak pada malam hari. Pengamat Gunung
Sedangkan di Pulau Siau belum banyak hotel, Karangetang mengatakan sejak tahun 1980-an
sehingga para turis memilih mendirikan tenda-Gunung Karangetang tidak pernah mutiki
tenda untuk menyaksikan letusanstromboli. (bahasa Siau yang artinya tidur). Wajar kalau
Daniel (pengamat Gunung Karangetang) pernah
Peningkatan kegiatan Gunung Karangetang memperoleh penghargaan pelayanan luar biasa
biasanya diawali dengan meningkatnya gempa dari pemerintah RI, karena beliau juga sering
tektonik. Begitu pula peningkatan kegiatan pada tidak mutiki dalam melaksanakan tugasnya.
Agustus 2007 diawali dengan meningkatnya jumlah gempa tektonik lokal pada tanggal 5 Bila dilihat dari waktu meningkatnya intensitas
Agustus 2007. Sedangkan data deformasi letusan, letusan Agustus 2007 mulai meningkat
menunjukkan tubuh Gunung Karangetang secara mencolok sejak 11 Agustus 2007. Waktu
membengkak sejak Juni 2007. Tetapi ada juga itu terjadi leleran lava ke kali Sahede sejauh 1700
orang yang menghubungkan antara kejadian m dari kawah. Dari ujung lelerannya terjadi awan
letusan Gunung Api Karangetang Agustus 2007 panas guguran sejauh 2250 m. Dari kali tersebut
dan gempa Bengkulu September 2007 dengan terjadi penyimpangan leleran lava ke arah kali
peristiwa gerhana yang waktunya hampir Keting sejauh 1800 m dari puncak. Kegiatan
bersamaan. Memang sebelumnya kita mencatat letusan berikutnya adalah sering terjadi
peristiwa gerhana yang waktunya hampir semburan material pijar, luncuran material pijar,
bersamaan dengan bencana gempa di Flores dan leleran lava serta letusan abu. Diujung leleran lava
letusan Gunung Lewotobi tahun 1992.
Potensi Bahaya Letusan Gunung dinaikkan menjadi Awas, penduduk di Desa Dame tidak ada yang menolak dievakuasi ke kota Karangetang
Hasil pemantauan selama Agustus 2007, potensi Ulusiau. Lokasi penempatan pengungsi bahaya terdiri dari bahaya langsung dan bahaya disesuaikan dengan yang direkomendasikan sekunder. Bahaya langsung dari kawah pusat pada Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung terdiri dari lontaran batu pijar, aliran lava, Karangetang yang diterbitkan oleh Pusat guguran batu pijar, gas beracun, dan hujan abu. Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Sedangkan bahaya sekundernya adalah lahar.
Berdasarkan hasil informasi dari lapangan, Awan panas terjadi karena longsornya akumulasi banyak turis yang mendirikan tenda di Kampung material piroklastik yang masih panas di lereng Dame Atas. Kampung ini merupakan kampung tenggara yaitu ke arah Kali Sahade. Penduduk yang pandangannya ke arah puncak sangat jelas, Kampung Dame memperlihatkan pohon-pohon namun daerah ini merupakan daerah bahaya. kelapa pada jarak beberapa puluh meter di Untuk itu salah satu upaya ke depan sebaiknya pinggir Kampung Dame menjadi pirang karena Institusi Teknis bekerjasama dengan pemerintah kena awan panas pada tanggal 11 Agustus 2007. setempat memberikan rekomendasi suatu tempat yang aman untuk para turis dalam Lontaran batu pijar mencapai radius 300 m dari menonton letusan Gunung karangetang. kawah. Tetapi oleh karena Gunung Karangetang
berbentuk kerucut dengan kemiringan umumnya Sebuah letusan gunung api menimbulkan daya 12°, maka batu pijar tadi langsung meluncur ke tarik untuk ditonton dan diabadikan lewat bawah mencapai 1000 m dari puncak. sebuah kamera foto dan rekaman video, selain itu letusan gunung api mempunyai potensi Guguran lava, bisa terjadi dari puncak dan
menimbulkan korban bagi mereka yang berada diujung leleran lava. Arah guguran lava sering ke
disekitarnya. Adalah tugas bersama seluruh arah Kali Bahembang, Kali Keting dan kali
lapisan masyarakat untuk memahaminya. Batuawang.
Institusi pemerintah, lembaga penelitian, pemerintah daerah dan masyarakat yang berada Hujan abu, selama Agustus 2007 sering terjadi
di sekitar gunung api selayaknya bahu membahu letusan abu namun tidak ada berita sampai
melakukan kerjasama dan koordinasi. Sehingga d i m a n a m e n g e n d a p n y a . A k u m u l a s i
setiap saat tidak banyak terjadi kerugian harta pengendapan abu di puncak dan lereng
dan korban jiwa akibat letusan sebuah gunung berpotensi menjadi bahaya longsor.
api. Lahar, terjadi tanggal 8 September ke Kali
Karangetang sebuah gunung api di sebelah utara Sahade, setelah semalaman terjadi hujan lebat.
Pulau Sulawesi memberikan daya tarik bagi turis mancanegara. Ini adalah aset wisata yang luar M i t i g a s i B a h a y a G u n u n g A p i
biasa bagi pengembangan pariwisata Provinsi Karangetang
Letusan Gunung Karangetang Agustus 2007 Sulawesi Utara disamping wisata laut Bunaken. n tidak mengakibatkan korban. Dalam memitigasi
bencana, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melakukan kerjasama dan koordinasi dengan SATKORLAK PB. Gunung Karangetang dipantau secara menerus dari pos p e n g a m a t a n s e h i n g g a w a k t u t e r j a d i peningkatan kegiatan dapat diketahui. Setiap peningkatan status kegiatan diinformasikan kepada kepala daerah setempat (SATKORLAK PB). Sewaktu kegiatan Gunung Karangetang
32 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7
Sebuah letusan gunung api menimbulkan daya tarik untuk ditonton dan diabadikan lewat sebuah kamera foto dan rekaman video, selain itu letusan gunung api mempunyai potensi menimbulkan korban bagi mereka yang berada disekitarnya.
Dokumentasi Foto Letusan
Gunung Karangetang 2007
Tenda para turis untuk menonton letusan G. Karangetang Tumpukan lava sebagai potensi lahar
Tenda yang disiapkan untuk pengungsi Gunung Karangetang
Letusan tipe Strombolian pada 28 Agustus 2007 pukul 22:28 WITA Semburan batu pijar dan leleran lava ke arah kali Keting pada
36 W a r t a G e o l o g i . M e i 2 0 0 7
Letusan Gamkonora
Juli 2007
Oleh: Sri Hidayati, Ahmad Basuki, Agus Solihin, Muhammad Hendrasto, Sugiyo, Sumaryono & Rahmanto
unung Gamkonora, terletak di Kab. Halmahera Barat, Maluku Utara,
G
adalah gunungapi strato dengan ketinggian 1635 m dpl, merupakan gunungapi paling aktif dan termuda dalam rangkaian gunungapi di P. Halmahera. Sejarah letusan yang tercatat sejak abad ke 16, G. Gamkonora mempunyai tipe letusan explosif dengan skala kecil sampai sedang. Letusan terbesar terjadi pada tahun 1673 yang diikuti oleh tsunami. Periode perulangan letusan terpanjang 244 tahun dan terpendek 2 tahun. Hasil letusan berupa bahan-bahan piroklastik seperti bongkahan batuan, lapilli dan abu vulkanik, serta kadang-kadang mengeluarkan aliran lava.Pada 7 Juli 2007, gunungapi ini menunjukkan kenaikan aktivitas dengan asap putih tipis dengan ketinggian sekitar 100 m teramati dari puncak gunungapi. Sejak saat itu asap selalu teramati keluar dari puncak semakin tinggi dan warna asap menjadi kelabu-tebal. Pada tanggal 9 Juli 2007, pukul 14.50 WIT terjadi letusan dan tinggi asap mencapai 4000 m.
Pengamatan Kegempaan dan Visual Kegempaan yang terekam di G. Gamkonora didominasi oleh gempa tektonik jauh dan tektonik lokal, sedangkan gempa vulkanik dalam (VA), vulkanik dangkal (VB) dan hembusan hanya sesekali terekam.
Pada grafik terlihat bahwa tidak ada seismik prekursor yang signifikan mendahului letusan tanggal 9 Juli 2007. Kegempaan justru mengalami kenaikan pada saat terjadi letusan. Jumlah gempa hembusan menurun bersamaan dengan menurunnya aktivitas letusan.
Rangkaian letusan G. Gamkonora berlangsung antara tanggal 9-13 Juli 2007. Setiap letusan disertai asap-hitam-tebal-bergumpal yang menyebabkan hujan abu di daerah sekitar gunungapi. Akibat arah angin bertiup ke utara, hujan abu lebih sering turun di daerah utara gunungapi. Ketebalan abu di daerah tersebut mencapai 2 cm.
Setelah letusan besar pada tanggal 9 Juli 2007, dimana asap-hitam-tebal bergumpal teramati mencapai ketinggian maksimum 4000 m di atas puncak, aktivitas G. Gamkonora secara visual terlihat menurun. Ketinggian asap letusan
Letusan G.Gamkonora pada 10 Juli 2007 dilihat dari Pos PGA di desa Gamsungi. Terlihat asap coklat tebal dengan ketinggian mencapai 1500 m di atas puncak.
semakin menurun dan tekanan letusan juga Kronologi Letusan G. Gamkonora
terlihat semakin melemah. Sejak 8 Juli 2007, pukul 19.30 WIT, status
kegiatan G. Gamkonora dinaikkan dari Aktif
Pemeriksaan situasi kawah pasca letusan ke Normal (level I) menjadi Waspada (level II). puncak dilakukan pada tanggal 28 Juli 2007, Tanggal 9 Juli 2007, pukul 10.00 WIT status setelah dari pengamatan baik visual maupun kegiatan dinaikkan ke Siaga (level III) dan pukul k e g e m p a a n , a k t i v i t a s G . G a m k o n o r a 17.30 WIT status kegiatan mencapai level menunjukkan penurunan. Asap tebal masih tertinggi, Awas (level IV).
terlihat keluar dari Kawah Selatan, dan bau
belerang masih terasa sangat menyengat. Puncak aktivitas dari rangkain letusan Endapan abu tebal menutupi pinggiran kawah G.Gamkonora 9-13 Juli 2007 ini adalah letusan dan sekitar puncak. pada tanggal 9 Juli 2007, dimana letusan-letusan
36 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7
Periode pasca letusan Juli 2007. Terlihat asap masih cukup tebal keluar dari Kawah Utara.
yang terjadi disertai dentuman kuat dan asap pemunculan gempa vulkanik dalam. Sejak itu h i t a m - k e l a b u - t e b a l - b e r g u m p a l d a n asap mulai terlihat sering teramati keluar dari membumbung tinggi mencapai 4000 m di atas atas puncak.
puncak.
Selama Juni 2007-7 Juli 2007 seismograf di Pos PGA G. Gamkonora merekam 1 kali gempa
Penaikan dan Penurunan Status Kegiatan
vulkanik dalam, 7 kali gempa tektonik lokal dan
G. Gamkonora
57 gempa tektonik jauh. Tanggal 7 Juli 2007, pukul 19:05 WIT terekam getaran (tremor) Penaikan Status Kegiatan G.Gamkonora
vulkanik tidak menerus dengan amplituda 2-4 G. Gamkonora mulai memperlihatkan kenaikan
mm. Pengamatan visual dari Pos PGA, aktivitas aktivitas sejak akhir Juni 2007, dengan sehari-hari G. Gamkonora terlihat asap putih tipis
TANGGAL JAM (WIT) KEGIATAN
8 Juli 2007 17.30
19.30
Terjadi hembusan asap dan abu (letusan freatik ), asap berwarna putih-kelabu-tebal dengan ketinggian 200 m di atas puncak.
Hembusan abu terbawa angin ke arah utara.
Status kegiatan G. Gamkonora dinaikkan dari Aktif Normal (level I) menjadi Waspada (level II).
9 Juli 2007 10.00
16.28
17.30
18.46
19.44-00.11
Status kegiatan G. Gamkonora dinaikkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).
Teramati sinar api dengan ketinggian 5-10 m di atas puncak.
10 Juli 2007
18.05-23.02 Terjadi letusan sedang, asap tidak teramati karena tertutup kabut/gelap.
11 Juli 2007 03.52-07.51
08.50 – 09.15
Terjadi letusan, asap putih-kel abu-tebal dengan ketinggian 1000-2500 m.
Hembusan asap terus berlangsung, berwarna putih-kelabu-tebal, bertekanan lemah-sedang, dengan ketinggian berkisar 500-1000 m (susul menyusul).
Sejak tengah hari beberapa kali terjadi letusan, tetapi asap tidak teramati karena tertutup kabut.
12 Juli 2007 01.41 Terjadi letusan, asap tidak teramati karena tertutup kabut.
13 Juli 2007 Pada pagi hari masih terjadi letusan kecil-sedang, asap tidak teramati (tertutup kabut).
Pada pukul 05.09 WIT terjadi letusan cukup besar dan terjadi hujan abu disekitar Pos PGA G. Gamkonora dan sekitarnya (abu tertiup angin ke arah barat).
Kemudian sampai pukul 24.00 WIT tidak terjadi letusan. 03.00-03.30
Terjadi letusan, tekanan lemah, asap tidak teramati karena tertutup kabut. 14.02-16.39
Terjadi letusan disertai suara dentuman, 07.24-13.57
ketinggian 2000-4000 m. ketinggian mencapai 4000 m.
Terjadi letusan disertai suara dentuman kuat. Asap hitam- kelabu-tebal-bergumpal dan Status kegiatan G. Gamkonora dinaikkan dari Siaga (level III) menjadi Awas (level IV). tekanan gas kuat. Tinggi asap mencapai 4000 m di atas puncak.
Terjadi letusan disertai suara dentuman k uat. Asap hitam- kelabu-tebal-bergumpal dengan
03.54 Teramati lontaran material pijar, ketinggian 10-15 m. Teramati sinar api dengan ketinggian 10-20 m di atas puncak.
warna asap kelabu-tebal-bergumpal dengan kisaran
dengan ketinggian 25 m-100 dari puncak. Pada tanggal 9 Juli 2007, pukul 16.30 WIT tercatat hembusan abu semakin tinggi dan Pada 8 Juli 2007 pukul 17:30 WIT, terjadi mencapai 4000 m dari puncak G. Gamkonora. hembusan asap dan abu berwarna putih-kelabu- Maka pada pukul 17.30 WIT status kegiatan tebal dengan ketinggian 200 meter dari puncak. dinaikkan dari Siaga (level III) menjadi Awas (level Hembusan abu terbawa angin ke arah utara dan IV).
jatuh di sekitar Desa Gamkonora, Gamsungi,
Tobelo, Sarau, Talaga dan Batake, kurang lebih 7 P e n u r u n a n S t a t u s K e g i a t a n km dari Kawah Puncak G. Gamkonora, sehingga G.Gamkonora
desa-desa tersebut terlanda hujan abu tipis. Penurunan Status Kegiatan dari Awas (level IV) ke
Maka pada 8 Juli 2007, pukul 19.30 WIT, status Siaga (level III)
kegiatan G. Gamkonora dinaikkan dari Aktif
Normal (level I) menjadi Waspada (level II). Kegempaan
Pengamatan dari tanggal 9-15 Juli 2007 hanya Tanggal 9 Juli 2007, sejak pukul 06.00-09.30 WIT tercatat 2 kali vulkanik dangkal dan beberapa kali seismograf di Pos PGA G. Gamkonora merekam tektonik jauh. Pemantauan kegempaan getaran (tremor) menerus dengan amplitude 8 didominasi oleh getaran (tremor) hembusan dan mm dan diiringi dengan gempa-gempa letusan letusan yang menunjukkan penurunan dari segi dengan amplituda mencapai 30 mm (Foto 2). jumlah dan energinya secara signifikan. Grafik 1 Pengamatan visual dari Pos PGA pada pukul dan 2 memperlihatkan estimasi energi gempa 06.00-09.30 WIT, sering terlihat asap tebal hembusan dan letusan yang menunjukkan dengan ketinggian mencapai 1000 m dari penurunan secara tajam setelah tanggal 14 Juli puncak G. Gamkonora. Maka pada tanggal 9 Juli 2007.
2007, pukul 10.00 WIT status kegiatan dinaikkan dari Waspada (level II) ke Siaga (level III). Visual
Pengamatan visual dalam periode 10-15 Juli
38 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7
Rekaman seismograf analog pada tanggal 9 Juli 2007, merupakan rangkaian peningkatan kegiatan G. Gamkonora pada saat dan menjelang letusan yang merupakan dasar peningkatan status dari Waspada menjadi Siaga dan Awas.
2007 dari PGA G. Gamkonora sering tertutup kabut, namun pada saat cuaca cerah tampak ketinggian asap, letusan dan hembusan mengalami penurunan yang sangat tajam dari 2000 m menurun hingga kurang dari 100 m dari puncak. Pada tanggal 10 Juli 2007 teramati sinar api, namun sejak 11-15 Juli 2007, tidak teramati sinar api dan tidak tampak adanya api diam.
Berdasarkan data-data kegempaan dan pengamatan visual G. Gamkonora serta hasil analisis data, sejak 16 Juli 2007 pukul 00.45 WIT, status kegiatan G. Gamkonora, diturunkan dari AWAS (Level IV) menjadi SIAGA (Level III).
Penurunan Status Kegiatan G.Gamkonora dari Siaga (level III) ke Waspada (level II)
Sejak tanggal 16 Juli 2007 kegiatan G.Gamkonora, dilihat baik dari visual maupun kegempaan mengalami penurunan. Maka, pada tanggal 24 Juli 2007, pada pukul 13.00 WIB, status kegiatan G.Gamkonora diturunkan dari Siaga (level III) ke Waspada (level II).
Energi kumulatif gempa hembusan dari tanggal 10 Juli-17 Juli 2007.
Sampai tanggal 30 September 2007, kegiatan G. NORMAL (Level I) menjadi WASPADA (Level II). Gamkonora masih dalam status Waspada (level Sehubungan dengan status kegiatan G.
II). G a m k o n o r a ” W A S P A D A ” m a k a
direkomendasikan :
1. Masyarakat di sekitar G. Gamkonora diharap
Upaya Mitigasi
tenang, tidak terpancing isu-isu tentang Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
letusan G. Gamkonora. (PVMBG) menaikkan/menurunkan status
kegiatan suatu gunungapi senantiasa diikuti
2. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana dengan rekomendasi dan langkah-langkah
Geologi selalu berkoordinasi dengan upaya mitigasi.
Pemerintah Provinsi Maluku Utara (selaku
Ketua SATKORLAK PB) dan Pemerintah Penaikan Status Kegiatan
Kabupaten Halmahera Barat (Ketua SATLAK Langkah-langkah mitigasi yang telah dilakukan
PB) tentang aktivitas G. Gamkonora. pada saat kenaikan kegiatan/ krisis di G.
Gamkonora adalah sebagai berikut:
3. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari
SATLAK PB dan SATKORLAK PB. Aktif Normal - Waspada (Level II)
Sejak 8 Juli 2007 pukul 19:30 WIT, Status
4. Masyarakat di sekitar G. Gamkonora dan kegiatan G. Gamkonora dinaikkan dari AKTIF
40 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7
pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan Sejak menunjukkan kenaikan aktivitas pada mendaki dan mendekati kawah yang ada di tanggal 8 Juli 2007 dan letusan terbesar dari puncak G. Gamkonora. seluruh rangkaian letusan pada bulan Juli 2007 ini terjadi pada tanggal 9 Juli 2007, penduduk 5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi sekitar G. Gamkonora telah mengungsi ke
dengan Pos Pengamatan G. Gamkonora di wilayah selatan dan utara dari gunungapi. Desa Gamsungi, Kecamatan Ibu Selatan,
Kabupaten Halmahera Barat atau dengan Ada dua wilayah pengungsian yaitu di Kec. Ibu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Tengah dan Desa Tosoa (Gambar Peta Kawasan Geologi di Bandung. Rawan Bencana), sedangkan masyarakat yang tinggal di Desa Tobelos, Gamkonora dan Sarau Waspada - Siaga (Level III) tetap berada di desanya (tidak mengungsi). Sehubungan dengan terjadinya peningkatan
status dari WASPADA (Level II) menjadi SIAGA Penurunan Status Kegiatan ( L e v e l I I I ) , m a k a k a m i merusak lahan tanaman,
namun dalam selang waktu 1-2 tahun dapat Awas (Level IV) Siaga (Level III)
menyuburkan lahan yang baik untuk pertanian. Pada saat kegiatan G. Gamkonora mulai mereda
dan pada tanggal 16 Juli 2007 status kegiatan diturunkan dari AWAS (Level IV) menjadi SIAGA Siaga - Awas (Level IV) (Level III) langkah-langkah yang dilakukan oleh Sehubungan dengan terjadinya kegiatan letusan PVMBG adalah sebagai berikut:
G . G a m k o n o r a t e r s e b u t , m a k a k a m i
rekomendasikan: 1. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi, Badan Geologi, Departemen Energi Langkah rekomendasi No. 1 s.d. 6 sama dengan dan Sumberdaya Mineral, tetap berada di Pos langkah pada tahap Siaga seperti di atas. PGA G.Gamkonora melakukan pemantauan
secara menerus untuk mengetahui tingkat
7. Bagi masyarakat yang bermukim pada radius 8 aktifitas G. Gamkonora. km dari pusat letusan (Kp. Baru, Kp. Adu, Kp.
Nanas, Kp. Ngawet, Kp. Jere, Kp. Gamsungi, 2. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan Kp. Bataka, Kp. Talaga, Kp. Tobelos, Kp. seluruh institusi baik pemerintah maupun Gamkonora dan Kp. Sarau), untuk swasta dalam penanganan bencana.
menghindari lontaran material pijar dan hujan
abu lebat disarankan untuk mengungsi ke 3. Jika data-data yang diperoleh di lapangan
Kecamatan Ibu. menunjukkan adanya penurunan atau
kenaikan kegiatan maka status kegiatan
Jumlah pengungsi yang tercatat sampai dengan tanggal 10 Juli 2007 ada 8439 jiwa.
Desa Jumlah Pengungsi
Gamsungi 893 Ds. Tongute Ternate, Kec. Ibu Tengah
Bataka 1437 Ds. Tongute Ternate, Kec. Ibu Tengah
42 W a r t a G e o l o g i . D e s e m b e r 2 0 0 7 sumbernya tentang letusan G . G a m k o n o r a , o l e h karenanya masyarakat harus memperhatikan arahan dari SATLAK PB dan SATKORLAK PB.
3. Dalam status SIAGA, SATLAK PB dan SATKORLAK PB harus senantiasa berkoordinasi d e n g a n T i m Ta n g g a p Darurat yang berada di Pos PGA G. Gamkonora di desa Gamsungi, Kecamatan Ibu T e n g a h , K a b u p a t e n Halmahera, Prop. Maluku Utara atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
4 . M a s y a r a k a t d i l a r a n g beraktifitas di daerah dalam radius 3 km dari puncak G.Gamkonora.
5. Masyarakat hendaknya menjaga kesehatan dengan memakai masker di daerah yang terlanda hujan abu vulkanik.
6. Abu vulkanik hasil letusan dan hembusan sebagaian besar terbawa angin kearah utara G. Gamkonora. Oleh karena itu pada saat hujan lebat masyarakat yang bermukim di bantaran dan G.Gamkonora akan diturunkan atau dinaikkan
sekitar sungai-sungai di sebelah utara G. sesuai dengan tingkat kegiatannya.
Gamkonora harus waspada dan siap siaga mengantisipasi kemungkinan banjir lahar. Sehubungan dengan penurunan status G.
Gamkonora dari AWAS (Level IV) menjadi SIAGA (Level III) maka kami merekomendasikan
Siaga (Level III) Waspada (Level II) pengungsi diperbolehkan kembali kerumah
Mulai tanggal 24 Juli 2007 status kegiatan G. masing-masing dan beraktifitas seperti biasa.
Gamkonora diturunkan dari SIAGA (Level III) menjadi WASPADA (Level II). Langkah-langkah 1. Dalam status SIAGA, kemungkinan masih ada
yang dilakukan PVMBG adalah adalah sebagai letusan atau hembusan yang terjadi di G.
berikut: Gamkonora, namun tidak membahayakan
dan tidak menganggu pemukiman serta
1. Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan aktifitas penduduk di luar radius lebih dari 3
http://www
.abc.net.au/reslib/200707/r159374_581