• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS METODE PENGAJARAN GITAR KLASIK DI LPM FARABI KOTA MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS METODE PENGAJARAN GITAR KLASIK DI LPM FARABI KOTA MEDAN"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

0

ANALISIS METODE PENGAJARAN

GITAR KLASIK DI LPM FARABI

KOTA MEDAN

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN OLEH :

NAMA: NIKANOR PERMATA INARI SITOMPUL NIM : 05 0707021

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Permasalahan

Manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya selalu merespons alam sekitar. Misalnya ketika ia lapar dan ingin makan dan minum, maka ia berusaha menggunakan bahan-bahan makanan dan minuman di sekitarnya. Manusia juga menginginkan ilmu pengetahuan, maka terbentuklah lembaga pendidikan, baik yang sifatnya formal maupun informal atau nonformal. Dalam rangka memenuhi akan rasa keindahan, maka manusia akan menciptakan kesenian. Kesenian juga dalam proses transmisinya dari satu generasi ke generasi lain memerlukan proses pendidikan. Sehingga berdirilah berbagai institusi pendidikan kesenian di seluruh dunia.

(3)

2

diklasifikasikan sebagai elektrofon, yaitu alat music yang penggetar utamanya sinyal listrik dan kemudian diransmisikan menjadi gelombang bunyi.

Saat ini gitar termasuk ke dalam salah satu instrumen musik yang paling populer di dunia. Gitar adalah alat musik yang paling terkenal si seluruh dunia. Alat musik ini dimainkan menurut tipe atau jenisnya. Di antara sekian banyak tipe gitar, jenis gitar klasik adalah salah satu alat musik yang cukup banyak diminati.

Gitar juga sangat menarik untuk dibicarakan terutama dalam konteks persebarannya.1 Jika kita bandingkan dengan alat musik dawai lainnya di dunia, gitar merupakan satu-satunya alat musik dawai yang banyak diminati oleh berbagai bangsa di dunia (Harahap:105).

1

Dalam ilmu etnomusikologi, dikenal dua teori yang berkaitan dengan perubaan dan persebaran kebudayaan. Mengenai perubahan biasanya selalu dikaji melalui teori evolusi dan persebaran melalui teori difusi, yang diambil dari disiplin biologi, sejarah, atau arkeologi. Bukti pentingnya ilmu arkeologi dan sejarah dalam disiplidin etnomusikologi adalah dengan digunakan teori-teori dalam disiplin arkeologi dan sejarah dalam etnomusikologi. Di antaranya adalah teori evolusi. Seperti diketahui bahwa teori evolusi ini awalnya dikembangkan di dalam ilmu biologi, terutama oleh Charles Darwin. Teori ini mengemukakan bahwa dengan perubahan-perubahan yang lambat laun, nenek moyang manusia adalah kera. Awalnya berbulu lebat, berjalan dengan kaki dan tangan, bentuk kepala seperti kera, kemudian berjalan membungkuk, dan kemudian menjadi manusia modern (homo sapiens) yang berjalan dengan kedua kaki dan tangan digunakan untuk mengerjakan berbagai bidang pekerjaan manusia. Sementara itu di bidang antropologi teori ini dikonsepkan sebagai perubahan unsur-unsur kebudayaan dari yang sederhana menuju ke bentuk yang lebih kompleks. Dalam ilmu sejarah dan arkeologi, teori ini dikonsepkan sebagai perubahan manusia dan kebudayaannya secara lambat-laun menurut dimensi waktu dan ruang yang dilaluinya. Dalam kedua disiplin ini selalu pula dilakukan pembabakan atau periodesai berdasarkan kejadian-kejadian arkeologis dan sejarah yang berubah. Dalam etnomusikologi, teori evolusi digunakan untuk mengkaji perubahan musik (alat musik, genre musik, melodi, ritem, tangga nada, dan lainnya) dari bentuknya yang sederhana menjadi lebih kompleks. Pembabakan dalam sejarah dan arkeologi juga digunakan dalam etnomusikologi dan musikologi (Barat). Turunan dari teori ini adalah teori monogenesis, yang konsepnya adalah satu alat musik lahir dari satu kebudayaan tertentu. Lawannya teori poligenesis yang menyatakan beberapa unsur kebudayaan atau musik memiliki bentuk dan fungsi yang sama, namun itu kebetulan sama fungsi universalnya dalam kebudayaan manusia. Misalnya dayung perahu di seluruh dunia ini bentuk dan fungsinya adalah sama, namun tidak ada satu kawasan sumber dari dayung perahu ini. Selain itu digunakan pula teori difusi, yaitu persebaran kebudayaan dari satu tempat ke tempat lainnya. Teori difusi ini berhubungan erat dengan teori monogenesis. Selain itu digunakan pula teori floating terms, yang dapat dikonsepkan penggunaan istilah yang sama namun bentuknya berbeda. Misalnya hasapi

(4)

3

Pendidikan seni tidak hanya dapat diperoleh dari pendidikan formal saja melainkan bisa dari pendidikan nonformal, contohnya seperti les privat ataupun lembaga kursus musik. Karena itu sekarang banyak pendidikan seni yang menawarkan berbagai pilihan dari alat-alat musik yang ditawarkan untuk dipelajari, seperti: vokal, piano, biola, drum, bass, gitar elektrik, dan gitar klasik.

Lembaga kursus music di berbagai kota di Indonesia, dalam rangka meningkatkan daya saing sesame mereka ada yang menggunakan merek dagang ternama seperti Yamaha Musik, atau mengikutkan nama kota Medan menjadi Medan Musik. Namun ada pula yang mengikutkan nama orang terkenal seperti Purwacaraka Musi Studio. Ada pula yang menggunakan nama tokoh peradaban dunia, seperti Al-Farabi, seorang tokoh musik Dunia Islam, yang digunakan oleh lembaga kursus music yang dibina oleh Dwiki Darmawan. Semua ini adalah untuk membuat spesifikasi dan popularitas lembaga-lembaga pendidikan nonformal tersebut.

Menurut UU No. 22 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pendidikan dibagi ke dalam 3 kategori yaitu: (1) informal adalah pendidikan di rumah tangga; (2) formal adalah pendidikan yang berjenjang dari Sekolah Dasar sampai perguruan tinggi; (3) nonformal adalah pendidikan luar sekolah seperti lifeskill.

Menurut Robert V. Tarigan dalam tulisannya berjudul Peranan Pendidikan Nonformal Memberdayakan Ekolem, disebutkan bahwa:

Pendidikan nonformal atau pendidikan luar sekolah merupakan usaha sadar untuk menyiapkan, meningkatkan, dan mengembangkan sumber daya manusia agar memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan daya saing. Dengan demikian mampu merebut peluang dan tumbuh berkembang serta mengoptimalkan sumber-sumber di lingkungan masing-masing.

(5)

4

terpelajar. Namun ada juga yang sekedar hobi ataupun untuk sekedar mengisi waktu luang saja.

Manusia juga memerlukan pendidikan yang membedakannya dengan makhluk hewan. Berkat pendidikan ini, menusia memiliki peradaban ( sivilisasi ) dan berkembang dari masa ke masa. Selain itu, pada dasarnya manusia memerlukan keindahan dalam kehidupannya. Keperluan terhadap keindahan ini dipenuhi oleh unsure budaya yang disebut kesenian, seni atau lazim disebut seni budaya. Dalam rangka kegiatan berkesenian ini, manusia yang terlibat di dalamnya perlu sebuah sistem pengelolaan, agar prosesnya terjadi secara teratur, terarah, terpadu, dan mencapai sasaran.

Mengingat begitu orang yang menikmati gitar klasik maka saat ini sudah banyak kursus-kursus (Muhammad Ali 2006) musik yang membuka jurusan gitar klasik. Untuk Kota Medan saat ini ada banyak kursus musik yang membuka jurusan gitar klasik antara lain: Medan Musik2, Era Musika (Yamaha Music School), Lembaga Pendidikan Musik Farabi, Purwacaraka Music Studio, dan masih banyak lagi.

Pengenalan akan sistem notasi akan sangat menunjang, menurut Soewita (1993: 5) notasi musik adalah “ suatu sistem yang digunakan untuk menulis dan mencatat musik diatas kertas agar kita dapat membaca, menyimpannya untuk dokumen, atau disampaikan kepada orang lain. “

Kebanyakan orang yang mempelajari gitar secara otodidak3, namun kelemahan yang dihadapi dari hal semacam ini adalah lemahnya penguasaan

2 Saat ini Medan Musik sudah mempunyai cabang di Jalan Ahmad Yani (Kesawan), Deli Plaza (Lantai 3 ), Jalan Orion, Jalan Setia Budi, dan Jalan Cirebon Medan.

(6)

5

teori penting yang harus didapatkan dari musik itu. Pengetahuan yang hanya sebatas mengenal akord dan teknik meminkan yang sederhana tentu akan kurang mempunyai daya tarik yang baik. Hal ini berbeda jika kita mempunyai pengetahuan praktik dan teori yang didapatkan lebih baik karena ditunjang oleh pengetahuan teori musik dan praktik dasar dan format kurikulum yang teratur dari lembaga kursus musik atau privat yang ada.

Beberapa hal juga mendukung dalam metode pengajaran gitar juga meliputi pengajarannnya. Misalnya, bagaimana kualitas dan keahlian yang dimiliki oleh pengajar sehingga mampu mengangkat kemampuan murid yang belajar gitar. Dan yang lain juga sama pentingnya ialah sarana dan prasarana yang ada, sehingga faktor kenyamanan siswa/murid juga diperhatikan dan menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik.

Timawar (2003:13) mengatakan : “ Metode mengajar musik adalah cara mengajar yang didasarkan pada pola atau contoh yang diberikan guru/pelatih sesuai dengan taraf pendidikan siswa untuk memperoleh tujuan yang diharapkan. “

Berdasarkan kutipan diatas jelas sekali bahwa metode pendidikan yang meliputi pengajar, kurikulum, dan sarana prasarana seperti alat peraga dalam hal ini alat musik dan buku yang digunakan sangatlah penting peranannya. Karena didalam pendidikan seni musik kita tidak hanya mementingkan teori saja, tetapi antara praktik dan teori mempunyai peranan yang seimbang. Hal ini dikarenakan di dalam musik kita tidak hanya berbicara saja tetapi kita butuh memainkan dan mempraktikannya.

(7)

6

Dalam konteks etnomusikologi, pentingnya perhatian kepada proses pembelajaran atau enkulturasi, dikemukakan oleh Merriam (1964) seperti yang penulis terjemahkan sebagai berikut:

Dalam etnomusikologi pendidikan (enkulturasi ) budaya musik menjadi salah satu fokus kajiannya. Pendidikan musik ini menjadi salah satu fungsi musik yaitu untuk menjaga kontinuitas kebudayaan. Selain itu pendidikan musik mencakup pada aspek bagaimana kedudukan pemusik meneruskan keahliannya kepada generasi pemusik yang lebih muda.

Lembaga Pendidikan Musik (LPM) Farabi sebagai salah satu lembaga kursus musik yang cukup terkenal di Kota Medan juga memiliki teknik yang berbeda dalam hal mendidik siswa atau murid dalam memberi pengetahuan dan keterampilan bermusik. Hal ini seiring upaya dari pihak manajemen untuk mengembangkan lembaga kursus ini menjadi yang terdepan.

Hal ini bisa kita lihat dari guru-guru berkualitas dan berpengalaman dalam mengajar yang dipunyai oleh LPM Farabi. Kemudian disertai sarana dan prasarana yang baik, guna mendukung proses belajar mengajar.

LPM Farabi juga mengadakan home concert (pertunjukan di lingkungan sendiri) rutin setiap tahunnya dan menjadi wadah bagi para siswa / murid untuk menunjukan keterampilannya yang diperoleh selama mengajar.

(8)

7 1.2Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan di atas maka dapat diambil dua pokok permasalahan, yang menjadi topik bahasan dalam tulisan ini diantarannya :

(1) Bagaimana metode pengajaran yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan murid bermain gitar di LPM Farabi?

(2) Bagaimana kemampuan murid yang belajar gitar klasik di LPM Farabi? Dua pokok permasalahan di atas bertujuan untuk melihat apa relevansi dan hubungan antara metode pengajaran dan tingkat kemampuan siswa. Seterusnya akan berdampak kepada popularitas lembaga pendidikn LPM Farabi. Selain itu juga akan dikaji masalah-masalah yang dihadapi oleh LPM Farabi.

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara umum suatu penelitian bertujuan untuk mengetahui atau mengungkapkan objek yang diteliti sehingga ditemukan suatu kesimpulan yang menjadi pemecahan masalah yang diteliti.

1.3.1 Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

(1) Mengetahui sejauh mana perkembangan kemampuan dan keterampilan para murid di LPM Farabi dalam memainkan alat musik gitar klasik.

(2) Mengetahui sistem metode pengajaran yang ada di LPM Farabi.

(9)

8 1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana cara atau metode pengajaran yang baik serta teori yang digunakan dalam mengajar alat musik gitar klasik agar lebih meningkatkan kemampuan murid untuk memainkan alat musik gitar klasik. Selain itu manfaat lain yang dapat dirasakan dalam penelitian ini yaitu:

(1) Sebagai bahan informasi atau referensi bagi guru gitar klasik yang ingin meningkatkan kualitas dan metode pengajarannya.

(2) Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh penulis selama belajar di Departemen Etnomusikologi.

(3) Sebagai sarana untuk menssosialisasikan kepada masyarakat bagaimana cara atau metode pengajaran gitar klasik yang baik.

(4) Secara keilmuan akan bermanfaat bagi pengembangan ilmu etnomusikologi, yang juga memperhatikan pendidikan atau enkulurasi musik secara informal, khususnya alat musik gitar.

1.4Konsep Dan Teori Ynag Digunakan

Untuk membantu atau mendukung peneliti dalam melakukan analisa data dan informasi yang didapatkan, untuk itu peneliti harus memahami konsep yang akan diteliti dan teori apa yang digunakan agar mempermudah penelitian.

1.4.1 Konsep

(10)

9

1963:89). Pemilihan konsep yang tepat amatlah penting, tetapi rumit karena adanya sekian banyak konsep yang dapat dipilih. Maka perlulah ditentukan ruang lingkup dan batasan persoalan, sehingga jumlah konsep yang bersangkut paut dengan persoalan itu juga dapat dibatasi. Dalam hal ini adanya teoritis dapat membantu dan meringankan pekerjaan si peneliti.

Dalam tulisan ini, konsep-konsep yang penulis gunakan dan perlu diterangkan mencakup: (a) seni pertunjukan, (b) seni, (c) musik, (d) pendidikan, (e) manajemen, dan (f) pengajaran.

Seni pertunjukan yang didukung oleh musik, tari, dan teater menjadi satu bahagian dari konsep estetika. Musik sendiri adalah sebuah aktivitas yang material dasarnya adalah bunyi-bunyian yang mengandung nada dan ritme tertentu. Dengan demikian dalam seni pertunjukan pendekatan struktural atau teks dan fungsional atau konteks menjadi bahagian yang saling berintegrasi dan saling mendukung. Dalam seni pertunjukan gitar klasik misalnya, sekarang ini, bukan hanya gitar klasiknya saja yang ditampilkan tetapi terkadang diselingi juga oleh vokal dan bahkan dengan tarian seperti untuk mengiringi opera atau kabaret dalam tradisi budaya Eropa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta dkk. 1995), seni diartikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu ( dinilai dari segi kahalusannya, keindahannya, dan sebagainya). Sedangkan musik diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung suatu irama, lagu, dan keharmonisan.

(11)

10

punya unsur ritme, melodi, dan harmoni. Oleh karena itu musik digolongkan sebagai ilmu pengetahuan yang harus dipelajari dan digunakan secara benar pula.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Sedangkan Metode ialah suatu langkah atau cara-cara yang teratur yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan melalui suatu proses.

Manajemen berasal dari bahasa Inggris management yang berarti kegiatan mengelolah atau mengurus kebutuhan manusia (Takari 2008). Dalam konteks tulisan ini, manajemen yang penulis maksudkan adalah manajemen pendidikan, disertai manajemen organisasi, dan manajemen produksi yang dilakukan oleh LPM Farabi Kota Medan.

Pengajaran ialah suatu cara yang dilakukan dalam mentransfer suatu ilmu atau pengetahuan dari seseorang kepada orang lain melalui suatu proses yang dinamakan belajar dan mengajar. Kata kunci pengajaran inilah yang menjadi fokus utama, kajian ini. Perhatian ditumpukan kepada bagaimana cara institusi LPM Farabi dalam mentransfer ilmu dan keterampilan, khususnya kursus gitar.

Berdasarkan hal diatas maka metode pengajaran gitar klasik adalah bermakna sebagai kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk menciptakan proses belajar mengajar gitar klasik agar lebih efektif dan efisien bagi guru atau siswa dan sasaran dari proses pengajaran tersebut dapat dicapai dengan baik.

1.4.2 Teori

(12)

11

disiplin-disiplin ilmu tertentu, dan kebenaran objektifitasnnya telah diuji oleh pakar di bidangnnya. Teori yang digunakan dalam hal ini tentunnya masih relevan dengan ilmu yang digunakan dalam disiplin ilmu etnomusikologi.

Ilmu pengetahuan (sains ) adalah suatu disiplin yang mempunyai tahap-tahap dan prosedur tertentu, yang sering disebut dengan pendekatan ilmiah. Dalam hal ini dapat juga digunakanpendekatan saintifik yang biasanya digunakan dalam mengkaji fenomena alam biologi, social, budaya, dan lain-lainnya.dengan teori seorang ilmuwan dibekali dasar-dasar bagaimana mencari dan mengolah data sehingga didapatkan kesimpulan yang abash. Teori menurut Marckward ( 1990 : 1303 ) memiliki tujuh pengertian yaitu :

(1) Sebuah rancangan atau skema pikiran.

(2) Prinsip dasar atau penerapan ilmu pengetahuan. (3) Abstrak pengetahuan yang antonym dengan praktik. (4) Rancangan hipotesis untuk menangani berbagai fenomena. (5) Hipotesis yang mengarahkan seseorang.

(6) Dalam matematika sebuah teorema yang menghadirkan pandangan sistematik dari beberapa subjek, dan

(7) Ilmu pengetahuan tentang komposisi musik.

Dalam hal ini teori sangat dibutuhkan dalam penelitian untuk membantu ata mempermudah penulis dalam mengumpulkan informasi ( data ) yang diperlukan dalam atau melakukan penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori pendidikan dengan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif.

(13)

12

artinya didaskein atau pengajaran yang berarti perbuatan atau aktivitas yang menyebabkan timbulnya kegiatan atau kecakapan baru bagi orang lain.

Didaktik dapat dibagi atas dua bidang yaitu: didaktik umum, didaktik khusus. Didaktik umum memberikan prinsip-prinsip umum yang berhubungan dengan penyajian bahan pelajaran agar anak dapat menguasai sesuatu bahan pelajaran. Prinsip-prinsip ini berlaku bagi semua mata pelajaran contoh misalnnya: minat, peragaan, motivasi, dan sebagainnya, yang kesemuanya itu menyangkut semua mata pelajaran. Di sisi lain didaktik khusus membicarakan tentang cara mengajarkan mata pelajaran tertentu dimana prinsip didaktik umum digunakan. Seperti kita ketahui setiap mata pelajaran mempunyai cirri khas yang berbeda satu sama lain.

Jika kita lihat sebenarnya fungsi utama dari diadakannya tempat kursus ialah sebagai tempat untuk pembelajaran alat musik gitar klasik serta media sosialisasi penggunaan alat musik ini sesuai dengan teori-teori yang ada. Yang dimaksud dengan teorinya adalah aturan-aturan yang berlaku dalam memainkan alat musik ini yang seperti bagaimana cara membaca not balok dan memainkannya dengan membaca not tersebut, dan aturan ini berlaku di seluruh dunia.

(14)

13 1.5Metode Penelitian

Kemampuan siswa merupakan indikator dari keberhasilan suatu pengajaran oleh karena itu sangat perlu untuk dinilai tentang bagaimana kemampuan siswa di LPM Farabi dalam bermain gitar setelah belajar sekian lama di LPM Farabi.

Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu metodos yang berarti mengajar, menyelidiki, cara melakukan sesuatu atau prosedur.

Di samping itu metode dibagi lagi berdasarkan atas dua hal yaitu: (a) metodik umu dan (b) metodik khusus. Metodik umum yaitu pengetahuan yang membahas cara-cara mengajarkan sesuatu jenis mata pelajaran tertentu secara-cara umum artinya hanya secara garis besar jalan pelajaran beserta kesulitan-kesulitan pada suatu mata pelajaran tertentu. Metodik khusus adalah pengetahuan yang membentangkan cara-cara mengajarkan sesuatu jenis pelajaran tertentu yang secara-cara mendetail artinya diuraikan sampai kepada bagian-bagian yang sekecil-kecilnya.

Metode ialah cara atau jalan menyangkut masalah kerja yang dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu bersangkutan (Koentjaraningrat, 1985). Metode penelitian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitiab ini penulis melakukan pendekatan kualitatif agar lebih mengenai masalah pada objek dan agar data yang diperoleh lebih detail perolehan datanya bersumber dari ungkapan, catatan, atau tingkah laku masyarakat yang diteliti.

(15)

14 1.6Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang penulis tentukan hanya meliputi kota Medan yang merupakan salah satu kota di Propinsi Sumatera Utara, tepatnya di jalan Burjamhal No. B 28-29 Kota Medan. Sebagai alasan mengapa penulis menjadikannya sebagai lokasi penelitian adalah mengingat saat ini LPM Farabi merupakan tempat kursus yang ada di Medan sehingga sangat baik untuk perkembangan pendidikan musik di kota Medan.

1.7Kerja Lapangan

Dalam hal ini beberapa metode yang penulis lakukan ialah dengan wawancara dan observasi sebagai berikut.

1.7.1 Wawancara

Wawancara atau interview, merupakan cara yang dilakukan kalau kita mencoba mendapatkan keterangan secara lisan dari responden atau informan, dengan interaksi komunikasi dangan informan atau responden.

Dalam penelitian kali ini penulis melakukan metode wawancara berfokus dan wawancara bebas. Sebelum melakukan wawancara itu maka harus ditentukan dulu siapa yang akan diwawancara, dan hasilnya ditulis langsung di lapangan. Di dalam mengajukan pertanyaan penulis tidak memberi pertanyaan yang terlalu terpaku pada pokok pembicaraan namun dapat menyinggung berbagai hal walaupun tidak menyimpang dari konsep penelitian.

(16)

15

mengutarakan pertanyaan tidak mempunyai struktur tertentu, tetapi selalu berpusat pada pokok permasalahan. Wawancara bebas yaitu tidak berpusat pada pokok permasalaha tetapi tidak beralih dari satu hal ke hal lain. Sedangkan wawancara sambil lalu, yaitu dimana wawancara dilakukan tanpa persiapan sebelumnya, dan orang yang diwawancara itu kebetulan berada di suatu tempat.

1.7.2 Observasi (Pengamatan)

Observasi atau pengamatan dapat digunakan untuk menghimpun data dari interaksi antara peneliti dengan informan dengan mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh informan tersebut.

Sebelum melakukan pengamatan, maka harus diperhatikan : ruang dan lokasi penelitian, objek yang diteliti, kegiatan yang diteliti, waktu, tujuan penelitian tersebut. Agar lebih mendalami apa yang akan diteliti maka peneliti harus mengamati langsung objek yang akan diteliti dalam hal ini LPM Farabi kota Medan.

1.8Studi Kepustakaan

Untuk mencari konsep dan teori yang berhubungan dengan tulisan ini yang dapat dijadikan bahan bacaan yang relevan dengan objek penelitian. Sumber bacaan tersebut dapat berupa majalah, ensiklopedia, bulletin, buku, dan lain-lain. Semua itu merupakan sumber informasi yang dapat membantu penulis dalam mengerjakan penulisan ilmiah ini.

1.9 Kerja Laboratorium

(17)

Data-16

data akan disusun kembali sesuai dengan teknik-teknik penulisan karya ilmiah. Kemudian, seluruh hasil pengolahan data disusun dalam suatu hasil lapangan berbentuk skripsi.

1.10 Pengalaman Pribadi

Ada banyak hal yang bisa saya dapat sebagai penulis dari tulisan ilmiah ini antara lain saya dapat mengetahui tentang bagaimana dunia pendidikan dan bagaimana cara mengajar yang baik.

Musik merupakan salah satu bagaian dari kehidupan manusia. Hampir setiap hari manusia pasti mendengarkan musik, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanpa adanya musik maka kehidupan akan terasa sepi dan membosankan. Manusia menggunakan musik dalam banyak hal antara lain : sebagai media yang digunakan untuk mencairkan suasana, peningkat daya kerja, bahkan penemuan yang ada adalah musik dapat digunakan untuk merangsang otak bayi yang masih dalam kandungan guna meningkatkan tingkat kecerdasan bayi tersebut.

Bisnis seni sendiri begitu menonjol setelah dunia mengalami proses globalisasi. Lihat saja penghasilan yang relative besar para seniman baik itu musik, tari, atau teater yang ada di Indonesia seperti Ahmad Dhani, Purwacaraka, Dwiki Dharmawan, Konduktor Adie M.S dan Pemain Band seperti Peterpan, Nidji, Dewa, Dsb. Mereka merupakan contoh seniman yang baerhasil di dunianya yang tentu saja semuanya berhasil didapat oleh karena keseriusan, dan kerja keras sejak dini. Pengelolaan seni seperti dari sisi produksi, organisasi, maupun pemasaran juga menjadi penting ketika yang dihadapi adalah dunia industri seni.

(18)

17

berkarir di bidang-bidang seni. Dalam konteks Sumatera Utara misalnya sepengamatan penulis ada nama-nama seperti Marsius Sitohang yang bekerja sebagai seniman musik Batak Toba. Ia bergabung dengan beberapa kelompok ensambel musik tiup, sebagai seniman ia juga menjadi dosen honorer di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Selain itu ada juga Yusuf Wibisono yang pekerjaan utamanya adalah seniman dan manajer kesenian Melayu. Ia juga membuat gendang ronggeng Melayu yang pangsa pasarnya sampai ke Kalimantan, Semenanjung Malaysia, Brunai, Singapura dan lainnya. Sepengetahuan penulis mereka dapat hidup dari penghasilannya dan mencukupi nafkahnya sebagai seniman tradisional.

Peranan pendidikan nonformal seperti lifeskill ternyata juga berperan dalam membentuk suatu keterampilan seseorang dengan tujuan tentunya semakin meningkatkan sumber daya manusia untuk siap bersaing di dunia kerja. Saat ini pemerintah juga sudah menyikapi tuntutan dari era globalisasi ini dengan mendukung setiap warga Negara untuk mempunyai keterampilan di luar dari pendidikan formal. Contohnya saja di sekolah- sekolah saat ini sudah mencanangkan pengembangan diri sebagai ekstrakulikuler wajib seperti : musik, olahraga, bahasa asing, computer dan lain sebagainya, sebagai syarat agar siswanya dapat memiliki keterampilan.

Penulis terkadang melihat seseorang dengan hanya mengandalkan keterampilannya saja bisa dapat bekerja dan mencukupi kebutuhan hidupnya, bahkan terkadang seseorang yang tidak mempunyai pendidikan formal pun dapat mencukupi nafkahnya hanya dengan keterampilannya saja. Hal inilah yang menjadikan seseorang harus mempunyai keterampilan khusus agar dapat menambah daya saing di dunia kerja maupun di masyarakat.

(19)

18

(20)

19 BAB II

IDENTIFIKASI DAERAH PENELITIAN

2.1 Pengenalan

Pada Bab II ini akan dijelaskan kota Medan sebagai tempat atau lokasi LPM Farabi itu sendiri berada, hal ini juga dikarenakan Medan sebagai tempat domisili dari guru dan murid yang belajar di LPM Farabi . Selain itu Medan juga dikenal sebagai kota yang besar tentu juga memiliki potensi keunggulan budaya yang besar dan karakter masyarakatnya yang sangat kaya akan seni budaya serta kultur adat istiadatnya yang menarik untuk dibahas.

2.2 Gambaran Umum Kota Medan

Berabad-abad lampau, tepatnya sekitar tahun 15904 Guru Patimpus, seorang keturunan Raja Singa Maharaja memerintah negeri Bakerah di Dataran Tinggi Karo membangun sebuah perkampungan yang disebut Medan Puteri.kampung ini berkembang dan dipercaya sebagai cikal bakal Kesultanan Deli5.

Secara terminologi, menurut Tengku Lukman Sinar, SH6, laksamana Turki Sidi Ali dalam bukunya “ Al Muhiz ” (1554 M) menyebutkan adanya Aru dan Medina sebagai sebuah Bandar setelah melewati Bandar ini akan sampai di pulau Berhala.

Ada orang tidak sependapat bahwa “Medan“ dihubungkan dengan Medan pertempuran. Sultan Deli pertama memang berasal dari Hindustan yang ditunjuk oleh

4Tanggal 1 Juni 1590 kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Medan.

5

Dalam perkembangannya, pada tahun 1669 Kesultanan Deli Diplokamirkan oleh Tuanku Panglima Perungit sebagai upaya memisahkan diri dari Kesultanan Aceh.

(21)

20

Kesultanan Aceh untuk memerintah di tanah Deli. Sultan Kerajaan baru ini Kerajaan Deli diambil dari nama Dehli yaitu dari nama negeri asalnya.

Tempat kerajaan yang datar itu disebut “ Meiden “. Kata Maiden kemudian berubah pengucapannya oleh lidah orang Melayu menjadi Medan , tempat datar yang kemudian menjadi Medan.

Menurut catatan seorang pegawai kota Medan, seorang Inggris yang pernah berkedudukan di Penang bernama John Andersson yang pernah berkunjung ke Medan tahun 1823, menulis sebuah buku yang berjudul Mission To The East Coast Of Sumatera edisi Edinburg tahun 1826 menuliskan bahwa Medan masih sebuah kampong dengan jumlah penduduk sekitar 200 orang.

2.1.1 Masyarakat Kota Medan Dan Budayanya

Menurut Koentjaraningrat (1980 :146-147 ) bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontiniu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Hal senada dikemukakan oleh Roucek dan Warren (1984:12-13), mengatakan bahwa masyarakat adalah satu kumpulan manusia yang berhubungan secara tetap dan tersusun dalam menjalankan berbagai kegiatannya secara kolektif, dan merasakan bahwa mereka hidup bersama. Bukan individu yang sama saja yang menjadi anggota masyarakatnnya, karena anggota baru akan terus menerus lahir dan ada pula yang mati.

(22)

21

Menurut Biro Staristik, kota adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya lebih dari 2500 jiwa. Selain itu, salah satu kriteria penilaian terhadap suatu kota adalah berdasarkan tingkat kemajuan yang sudah dicapainnya, terutama dari segi ekonomi,serta menjadi pusat pemerintahan. Dalam hal ini, Medan merupakan pusat pemerintahan dari Provinsi Sumatera Utara.

Dari keterangan di atas, dapat kita ambil suatu pengertian dari masyarakat kota Medan yaitu sekumpulan orang yang jumlah penduduknya lebih dari 2500 jiwa yang berhubungan secara tetap dan menjalankan kegiatannya serta terikat oleh satu rasa identitas bersama yaitu masyarakat Medan atau yang disebut “ orang Medan “. Dalam tulisan ini yang menjadi masyarakat kota Medan yang dijadikan sebagai objek penelitian bukanlah masyarakat Medan secara keseluruhan yang mencapai jutaan orang, namun masyarakat tertentu yang ada di wilayah kota Medan yang menjadi objek penelitian tulisan ini yaitu pengajar/instruktur dan murid di LPM Farabi Medan. Mayoritas penduduk kota Medan beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha. Heterogenitas masyarakat kota Medan ini didukung oleh berkembangnya budaya toleransi yang tinggi. Karakter masyarakat yang demikian memungkinkan berkembangnya keharmonisan hubungan antara kelompok etnis atau suku bangsa dan agama yang berbeda-beda.

Masyarakat Kota Medan terdiri dari berbagai latar belakang sosial budaya yang semuanya mempunyai kebiasaan-kebiasaan serta adat-istiadat yang berbeda-beda. Mereka membentuk satu kesatuan dan saling berinteraksi, hingga membentuk suatu masyarakat yang disebut masyarakat kota medan.

Roucek dan Warren dalam bukunya Pengantar Sosiologi berpendapat sebagai berikut:

(23)

22

temporer dan menyebabkan kurangnya kontak antar pribadi, sikap acuh merupakan cirri dari kelompok sekunder. Kontak antar anggota di dalam kelompok sekunder seperti : tempat kerja, organisasi politik, gereja, kelap, pertunjukan, dan lain sebagainya.

Selain itu status sosial masyarakat juga merupakan hal yang penting untuk dibahas. Karena pada umumnya orang yang mampu untuk mendapatkan pendidikan nonformal, seperti kursus musik, les, privat, dsb. Tentulah orang yang harus mampu untuk membiayai semua keperluan itu.

Berdasarkan pengamatan penulis selama di lapangan dan wawancara dengan informan Dino Irwan, memang kebanyakan yang menjadi siswa di LPM Farabi berasal dari kelas ekonomi menengah yang tentunya mampu untuk membiayai kebutuhan pendidikannya.

Masyarakat kota Medan memang umumnya sangat apresiasi sekali terhadap seni ini terbukti dari munculnya kursus-kursus musik di kota Medan yang muncul seperti cendawan di musim hujan. Animo masyarakat terhadap seni juga terbukti dengan dibukanya jurusan Etnomusikologi, Universitas Sumatera Utara yang selama ini sangat konsisten dalam mengembangkan kesenian etnik daerah khususnya Sumatera Utara. Selain itu dengan semakin banyaknya tempat-tempat kursus musik diharapkan nanti akan menjadi media untuk mengembangkan bakat seni masyarakat.

(24)

23 2.2 Latar Belakang LPM Farabi

Mempelajari musik sebenarnnya mudah jika kita hanya mempelajari dasarnnya saja, tetapi untuk mendalami musik itu sulit. Oleh karena itu dibutuhkan ketekunan dan kerja keras supaya dapat mempelajarinnya dengan baik. Maksudnya adalah untuk menikmati musik sebenarnya kita cukup mendengarkan saja, tetapi jika ingin mengetahui lebih banyak, maka haruslah dipelajari bagaimana bentuk musik itu sendiri. Seperti bagaimana dinamikanya, tempo, birama atau pesan yang disampaikan musik itu sendiri. Hal inilah yang perlu ketekunan dan kerja keras untuk mengetahuinya lebih dalam.

Pada zaman sekarang ini dunia musik semakin maju dan semarak, sehingga selain menjadi hiburan, musik juga merupakan salah satu pencaharian ( Penghasilan ) bagi sebahagian orang atau masyarakat. Atan Hamdju dan Armillah Windawati ( 1981 : 10 ) menyatakan bahwa musik dibagi dalam 3 bagian yaitu:

(1) Vokal adalah musik yang dibunyikan dengan suara manusia ( Mulut ). (2) Instrument artinya alat musik.

(3) Campuran artinya vocal dengan instrument.

Untuk memiliki keterampilan bermain gitar yang baik seseorang harus sering belajar dan latihan sehingga memiliki Skill yang baik. Terkadang seseorang tentunya sudah memiliki bakat keterampilan bermain gitar secara alami. Namun, hal itu belum cukupuntuk bisa diandalkan dalam bersaing terhadap orang lain. Seseorang harus dilatih dan dibimbing oleh seseorang yang mengerti dan memahami tentang gitar klasik tersebut.

(25)

24

dilihat jika seseorang itu sudah bisa meminkan chord gitar dengan benar tapi dia juga mampu untuk menguasai teori yang ada serta teknik yang ada dalam gitar klasik, sehingga orang tersebut akan mampu meminkan gitar dengan baik dan benar.

Pertama kali LPM Farabi7 dipelopori berdirinya oleh Almarhum Jack Lesamana pada tahun 1978. kemudian diambil alih oleh anak-anaknya diantaranya Indra Lesamana, Gilang Ramadhan, dan Dwiki Dharmawan. Tetapi kemudian Dwiki Dharmawan orang yang meneruskannya apada tahun 1997 hingga sekarang.

Farabi diambil dari bahasa Arab dan dari seorang ahli musik arab yang manciptakanb tangganada maqam ( tangga nada musik Arab ). Yang dalam bahasa Arab terkadang disebut juga sebagai ahli musik.

Salah satu alasan didirikannya LPM Farabi adalah sebagai wadah untuk menjadi media pembelajaran musik serta mengembangkan bakat masyarakat. Hal ini sesuai dengan motto daripada LPM Farabi itu sendiri yaitu karena bakat saja tidak cukup. LPM Farabi juga mempopulerkan Jazz sebagai salah satu jurusan musik yang tersedia di LPM Farabi. Dengan membuka kelas Jazz di setiap kjurusannya bukan berarti LPM Farabi lebih mengedepankan Jazz karena di LPM Farabi juga tersedia kelas pop dan klasik.

LPM Farabi merupakan lembaga kursus musik yang memberikan program pertunjukan musik kontemporer bahkan dengan disiplin musik etnik. Menurut kurikulum ada enam level/grade yang bisa dipelajari di lembaga kursus musik ini. Profesionalitas dan kreatifitas merupakan modal utama untuk melatih dan menyiapkan peserta didik menuju industri musik kontemporer yang ada di Indonesia.

Para siswa nantinya akan mendapatkan sertifikat sebagai hasil belajar mereka sesuai dengan jurusan yang mereka pelajari yang antara lain terdiri dari : Gitar, Bas,

7

(26)

25

Drum dan Vokal. Selain musik kontemporer LPM Farabi juga tersedia kursus musik klasik yang terdiri dari : Strings Instruments, Woodwind Instruments, Brass Instruments, dan Vokal.

Ada beberapa kegiatan kursus yang ada di LPM Farabi : 1. Private Lessons

Untuk jurusan ini tersedia sekali seminggu dengan pulihan jurusan alat musik yang tersedia dan diarahkan oleh instruktur sesuai dengan standart kurikulum yang ada di Farabi.

2. Ensembles

Sebulan sekali diadakan pertunjukan ensamble dengan memainkan repertoar yang disediakan untuk mengembangkan kemampuan bermain siswa.

3. Performance

Para siswa dari berbagai jurusan yang ada di LPM Farabi dituntut untuk bisa mempunyai karakter permainan dalam penampilannya seperti improvisasi dan interpretasi.

4. Workshop dan Klinik

LPM Farabi juga mengadakan klinik musik dan Workshop tentang music untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi siswa.

2.3 Penjelasan Mengenai LPM Farabi

2.3.1 Asal-usul Nama Al-Farabi dalam Konteks Dunia Islam

(27)

26

oleh seorang ilmuwan dan tokoh music Islam Al-Farabi dalam menamakan LPM mereka ini. Untuk itu akan penulis kaji siapa Al-Farabi itu.

Nama Farabi diambil dari nama seorang ilmuwan dari Persia yaitu Al Farabi.

Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (870-950, Bahasa Persia: بارﺎــﻓ ﺪــﻤﺤﻣی

) atau Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa sumber ia dikenal sebagai Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Uzalagh al-Farabi), juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, dan Abunasir adalah seorang filsuf Islam yang menjadi salah satu ilmuwan dan filsuf terbaik di zamannya. Ia berasal dari Farab, Kazakhstan. Sampai umur 50, ia tetap tinggal di Kazakhstan. Tetapi kemudian ia pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu di sana selama 20 tahun. Lalu ia pergi ke Alepo (Halib), Suriah untuk mengabdi kepada sang raja di sana.

Al-Farabi adalah seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia Islam. Meskipun kemungkinan besar ia tidak bisa berbahasa Yunani, ia mengenal para filsuf Yunani; Plato, Aristoteles, dan Plotinus dengan baik. Kontribusinya terletak di berbagai bidang seperti matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al-Farabi telah menulis berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, Kitab al-Musiqa. Ia dapat memainkan dan telah menciptakan bebagai alat musik. Kehidupan sufi asketik yang dijalaninya membuatnya ia tetap berkehidupan sederhana dengan pikiran dan waktu yang tetap tercurah untuk karir filsafatnya. Akhirnya, pada bulan Desember 950, ia meninggal dunia di tempat ini (Damaskus) pada usia delapan puluh tahun.

(28)

27

Turkistan tahun 259 H (870 M), wafat 950 M dalam usia 80 tahun. Kampungnya kini masuk ke dalam bagian Republik Uzbekistan di Asia Tengah. Ayahnya seorang jenderal militer dan memiliki status sosial yang relatif baik. Namun sejak kecil lagi, Al-Farabi meninggalkan kampung Farab menuju Baghdad, untuk menimba ilmu bahasa Arab dan logika dari gurunya Abul Bashar Matta. Kemudian dia juga belajar filsafat dari Yuhanna Ibnu Khailan di daerah Harran. Kemudian ia juga mendalami ilmu-ilmu Aristoteles melalui Yuhanna. Ia paling gemar mengkaji pikiran Aristoteles yang tertuang dalam buku Anima dan Physica.

Kemudian ia mengembara ke Syiria, terus ke Mesir, dan akhirnya sampai ke Damaskus. Dalam pengembaraan ini, secara ekonomis ia begitu miskin, akhirnya ia dibantu secara finansial oleh Pangeran Saif Al-Dawlah dari Damaskus. Ia belajar, mengarang, mensyarah, mengkritik, dan bergulat di dunia sastra. Ia terkenal sampai ke Eropa bukan hanya filsafatnya tetapi juga logika dan metafisikanya. Di bidang musik, dengan dijiwai oleh ajaran Islam ia mengolah kembali model dan logika berpikir Yunani dalam musik, disertai dengan praktik musik kontemporer saat itu. Ia juga mencipta dan mengolah sistem-sistem musik yang berasal dari Timur Tengah. Bagaimanapun, Farabi secara tegas membedakan manusia di dunia ini menurut Al-Quran, yaitu manusia yang bertakwa dan manusia yang tidak bertakwa.

(29)

28

musik. Tujuan utama Al-Farabi mengkaji dan menjelaskan komposisi musik adalah untuk membantu dan memberi arah kepada para komposer dalam menciptakan melodi. Ia menjelaskan bahwa setelah komposer memilih unsur-unsur melodi, selanjutnya dapat berkonsultasi dengan tabel-tabel konsonan dan gerak melodi yang dibuatnya, begitu juga dengan wilayah nada atau suara penyanyi. Kemudian disesuaikan dengan modus-modus ritmik yang telah disusun secara logis.

Dalam membentuk gerak melodi ini ia menawarkan konsep-konsep interval satu nada ke nada berikutnya dengan memakai konsonan dan disonan dalam sistem modal. Saat transisi melodi seharusnya menggunakan interval konsonan. Al-Farabi menggunakan interval konsonan ke dalam tiga jenis: (a) konsonan besar, seperti oktaf dan balikannya, disajikan bersama atau melodis, (b) konsonan medium, yaitu kuint, kuart, antara oktaf dan kuint, serta antara oktaf dan kuart, disajikan secara bersama atau melodis, dan (c) konsonan kecil yang terdiri dari sekunde mayor (dengan rasio 9/8) atau interval lain yang lebih kecil dari kuart.

(30)

29

Al-Farabi menyebut gerak melodi dengan istilah al-intiqal, yang secara harfiah artinya bergerak dari satu titik ke titik lainnya. Al-intiqal ini menurutnya adalah transisi yang dapat terjadi antara satu nada dengan nada lain, dari interval yang satu ke interval lain, dari satu genus ke genus lain, jika kelompok nada itu terdiri dari tetrakord, kelompok nada, dan tonalitas yang berbeda. Namun tetap terdapat satu nada nukleus. Selanjutnya, Al-Farabi membuat kategori-kategori gerak melodi dalam bahasa Arab, yaitu: (1) al-nuqlah ‘ala istiqamah, artinya adalah gerak langsung atau rektilinier, yaitu gerakan yang tidak kembali ke nada awalnya; (2) al-nuqlah ‘ala in’itaf, artinya gerak berlipat, bertukar, melengkung, dan berkeliling. Artinya dalam melodi adalah kembali ke nada awal; (3) al-nuqlah ‘ala istidarah, artinya gerakan sirkular, berputar. Dalam melodi artinya kembali ke nada awal dan gerakannya terus diulang; (4) al-nuqlah ‘ala in’iraj, artinya adalah gerakan pembiasan atau deviasi— dalam melodi maksudnya adalah kembali ke nada awal, tetapi tidak sejauh gerak-gerak pertamanya; (5) al-nuqlah bi-in gerak melodi yang memperluas gerak sebelumnya, baik ke arah atas maupun ke bawah dengan nada awal yang berubah-ubah pula. Menurut Al-Farabi, gerak-gerak melodi di atas boleh saja saling dipadukan dengan menjaga rasa musik (Lihat Takari 2003)

(31)

30

menurunkan tangga-tangga nada seperti yang dilakukan oleh Phytagoras dari Yunani dengan membagi proporsi matematis senarnya. Sistem ini kemudian dalam etnomusikologi dikategorikan sebagai sistem devisif (pembagian). Dalam buku ini, memang unsur logika memang begitu menonjol dituangkannya, namun ia juga berharap bahwa jangan melupakan unsur perasaan dan spiritualitas dalam mengembangkan seni musik. Bagaimanapun, musik itu adalah bagian dari totalitas ajaran Islam dalam rangka tauhid kepada Allah. Demikian menurut pandangan Al-Farabi

Gambar 1. Al Farabi

Sumber: www.wikipidea.com

Keterangan Gambar : Abū Nasir Muhammad bin al-Farakh al-Fārābi (870-950

(32)

31

Jika ditinjau dari fungsi keberadaan LPM Farabi itu sendiri,maka penulis mengacu kepada teori Alan P. Merriam yaitu :

…use then refers to the situation in which is employed in human action: fungtion concern the reason for its employment and particularly the broader purpose which it serves …“ ( Merriam 1964 :210 )

Dari kalimat di atas dapat diartikan bahwa use (penggunaan) menitikberatkan pada alas an penggunaan atau menyangkut tujuan pemakaian musik, terutama maksud yang lebih luas, sampai sejauh mana musik itu mampu memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri.

Sesuai dengan yang sudah dikemukakan sebelumnya, bahwa memang LPM Farabi didirikan oleh dasar keinginan yang kuat untuk membina bakat-bakat atau talenta masyarakat Indonesia di bidang seni. LPM Farabi merasa saat ini hanya dengan modal bakat alam tentu tidaklah cukup untuk bersaing di dunia seni hiburan atau seni pertunjukan, untuk itu maka siswa LPM Farabi nantinya dituntut untuk memiliki Skill dan pengetahuan yang maksimal mengenai bakat yang dimilikinya.

Ditinjau dari segi etnisitas maka sepanjang penelitian, penulis melihat bahwa para instruktur gitar klasik yang ada di LPM Farabi kebanyakan adalah orang Batak toba ( dari ke-4 Instruktur semuanya merupakan suku Batak Toba ). Sedangkan murid yang belajar gitar klasik di LPM Farabi kota Medan kebanyakan didominasi oleh etnis Tionghoa. Bahkan jika di kumulatifkan mayoritas dari segi etnik yang belajar musik di LPM Farabi adalah orang dari etnis Tionghoa, sedangkan para guru/Instrukturnya merupakan etnis pribumi ( Mayoritas Batak Toba ). Untuk pimpinan LPM Farabi Kota Medan yaitu Bpk Dino Irwan adalah dari dari etnis Tionghoa.

(33)

32

mengenal dikarenakan satu almamater. Dan untuk pengalaman dan keahlian mereka memang sudah cukup ahli dan terampil bermain gitar dengan sertifikasi yang sesuai dengan standart LPM Farabi.

2.3.2 Perkembangan Sekolah

LPM Farabi merupakan salah satu tempat pendidikan non formal yang ada di kota Medan yang didirikan pada 1 Maret 2007.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI 2003 : 365 ) “ Gitar adalah alat musik dengan bahan kayu seperti biola, berleher panjang, berdawai 6 atau lebih, dimainkan dengan memetik dawai atau dengan jari “.

Menurut Banoe Panoe ( 2003 : 175 ) “ Gitar adalah alat musik dawai berpapan nada ( frets ) dalam berbagai bentuk dan modifikasi “.

Pengertian klasik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2003 : 574 ) yakni “ Bersifat seperti seni klasik, sederhana, serasi, dan tidak berlebihan “. Sedangkan menurut Banoe Panoe ( 2003 : 87 ) “ Klasik adalah keadaan atau kondisi yang mutunnya patut dicontoh dan terikat pada tradisi “.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan gitar klasik adalah alat musik berdawai 6 atau lebih yang memiliki bentuk telah disempurnakan dan memiliki keharmonisan nada.

Untuk cabang LPM Farabi saat ini memiliki total 9 cabang ( 7 diantaranya ada di pulau Jawa ) yang tersebar di Indonesia dengan pusatnya yang terletak di Jakarta tepatnya di Jalan Dharmawangsa XI/5, Kebayoran Baru, Jakarta. Sedangkan untuk di Medan LPM Farabi sendiri baru mempunyai satu cabang yaitu di Jalan Burjamhal No : 28-29 B.

(34)

33 1. Farabi Bintaro Jaya Branch

2. Farabi Hang Lekir Branch 3. Farabi Bogor Branch

4. Farabi ITC Cempaka Mas Branch 5. Farabi Kelapa Gading Branch 6. Farabi Cibubur Branch

7. Farabi Medan Branch, North Sumatra 8. Farabi Denpasar Branch, Bali

9. Farabi Depok Branch, West Java

(35)

34

Gbr.2 LPM Farabi Medan

( Sumber : Dokumentasi Nikanor, 2009 )

Keterangan Gambar : Gambar ini merupakan tampilan halaman luar gedung LPM Farabi Kota Medan yang terletak di jalan Burjamhal No : 29 A/B

2.3.3 Pandangan dan Sikap Masyarakat Kota Medan Terhadap LPM Farabi Secara umum, masyarakat mengatakan bahwa musik sebagai suatu yang penting dalam kehidupanya. Karena masih merupakan hiburan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Selain berfungsi sebagai penghibur, dapat juga berfungsi sebagai pengiring pelaksanaan kegiatan ( acara ) dalam masyarakat.

Selain itu persepsi masyarakat terhadap musik klasik yang menurut penelitian para ahli dapat meningkatkan kecerdasan intelektual anak menjadi salah satu alasannya untuk memberi anaknya kursus musik.

(36)

35

disbanding dengan kursus-kursus lainyya seperti les bahasa, computer, maupun les mata pelajaran sekolah. Namun harus diketahui bahwa kursus musik juga merupakan Lifeskill yang merupakan keahlian bagi seseorang yang dapat menjadi bekal dia kelak dan dapat menjadi sumber pencahariannya apabila ia memang serius dalam mempelajarinya.

Mengenai tanggapan murid dan orang tua murid tentang pengajaran gitar klasik di LPM Farabi dapat disimpulkan berbagaio persepsi seperti :

(1) Guru atau instruktur sangat dekat dengan murid sehingga dengan pendekatan yang baik maka murid akan merasa senang dan betah belajar di LPM Farabi selain itu akan menambah citra positif karena instruktur atau pengajarnya dapat berinteraksi secara baik dengan murid-muridnya. (2) Selain itu akselerasi tingkat kemahiran murid juga cukup terasa hal ini

membuat adanya persepsi dari si murid maupun orang tuanya bahwa mereka dating belajar ke tempat ini dengan tidak sia-sia hal ini terbukti dengan kemampuan si murid yang maju cukup signifikan sejak belajar di LPM Farabi Medan.

(3) Yang tidak kalah pentingnya adalah factor sarana dab parasarana yang baik yang membuat si murid semakin betah dalam ruangan. Berbagai fasilitas disediakan oleh LPM Farabi untuk menunjang kebutuhan proses belajar mengajar. Hal ini bisa dilihat dari tempat mengajar yang nyaman jauh dari kebisingan hal ini mutlak harus dimilik oleh setiap kursus musik guna kenyamanan proses belajar mengajar.

(37)

36

(38)

37 BAB III

STUDI ORGANOLOGI ALAT MUSIK GITAR KLASIK

Pada bab sebelumnya, kita sudah membahas mengenai identifikasi daerah penelitian yang meliputi kota Medan dan LPM Farabi sebagai lokasi penelitian. Pada bab ini, penulis akan membicarakan mengenai mengenal lebih dekat tentnag alat musik gitar klasik sebagai sarana penelitian beserta detai-detail yang terdapat didalamnya. Terlebih dahulu penulis akan membahas mengenai pengenalan instrument.

3.1 Sejarah Perkembangan Gitar Klasik. 3.1.1 Sejarah Singkat Gitar Klasik

Kata gitar atau guitar dalam bahasa Inggris, pada mulannya diambil dari nama alat musik petik kuno di wilayah Persia pada kira-kira tahun 1500 SM yang dikenal dengan nama Citar atau Cehtar.

(39)

38

Berdasarkan konstruksi al ud Arab dan kedua hasilnya, Vihuella menjadi popular di Spanyol sementara alat-alat musik pendahulunya sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan.

Di Eropa al ud disambut baik dan berkembang menjadi berbagai model lute Eropa hingga kira-kira akhir abad ke-17. Sementara itu vihuela berkembang terus menjadi berbagai macam gitar selama berabad-abad hingga akhirnya menjadi gitar klasik yang digunakan pada saat ini.

Sudah sekian banyak ahli menyelidiki, namun sampai kini asal usul gitar yang sesungguhnya masih terus diperdebatkan. Sekian banyak pendapat bertebaran, namun tetap saja di dalamnya mengandung sebuah keraguan. Sebuah alat musik kuno bernama Khitarra sering disebut sebagai nenek moyang gitar. Kendati begitu, hanya namanya saja yang mirip, lantaran bentuknya seperti harpa kecil. Berbagai artefak kuino di Mesopotamia dan Mesir juga menunjukan adanya alat musik petik dengan tubuh dan leher seperti gitar. Kenyataanya, hampir di semua kawasan pusat peradaban manusia, alat musik petik mirip gitar senantiasa ada.

(40)

39

Gbr 3. Gambar alat musik Chitarra atau Khittara

( Sumber : www. Gitaris.Com )

Keterangan Gambar : Gambar ini merupakan gambar alat musik Chitara atau Khitara dalam lukisan mitologi Persia

Selama dua abad lebih, Gitern berkembang menjadi berbagai bentuk dengan nama-nama baru yang mirip semisal Guitara, Guoitere,Gitarer, dan Gitar. Pada tahun 1300-an di Eropa berkembang dua desain Gitern dengan nama Guitare Latine dan Guitare Morrisca. Memasuki abad ke-15 mulai berkembang instrument petik lain dari Arab bernama Lute bentuknya seperti gitar namun tubuhnya mirip buah pir dengan Course yang lebih banyak.

(41)

40

maksimal, sekaligus nyaman dimainkan. Temuan jurado ini segera diikuti para pembuat gitar lainnya. Kini kendati tiap pembuat gitar punya kekhasan dan “resep “ masing-masing, ada patokan-patokan tertentu pada desain gitar yang mengikuti dan berpegang kepada desain Torres.

Gbr.4 dan 5 Guitara Latina dan Guitara Morisca

Guitara Latina Guitara Morisca

( Sumber : www. Gitaris .Com )

Keterangan Gambar : Gambar ini merupakan contoh alat musik Gitara Latina dan Guitara Morisca yang digunakan di eropa sekitar abad ke 16 dan 17 yang kelak menjadi asal mula gitar klasik

Gbr. 6 Al’ ud

(42)

41

Keterangan Gambar : Al’ut merupakan alat musik yang banyak dijumpai di timur tengah biasa juga digunakan dalam orkes musik gambus.

Gbr. 7 Evolusi tanbur

( Sumber : www. Gitaris .Com )

Keterangan Gambar : Jenis tanbur dari Persia yang merupakan bagian dari evolusi gitar klasik. Jika dibandingkan dengan alat musik saz dari Turki maka akan terlihat sekali kemiripannya

(43)

42

( Sumber : www. Gitaris.com )

(44)

43

Gbr. 9. Instrumen Hittie ( Instrumen mirip gitar tertua )

( Sumber : www. Gitaris.com )

Keterangan Gambar : Lukisan dari mesir kuno menggambarkan instrument hitie yaitu alat musik yang tergolong chordophone yang berjenis lira

3.1.2 Perkembangan Gitar Klasik Di Kota Medan 3.1.2.1 Compact Disk ( CD )

(45)

44

Gbr.10 Sampul CD Andres Segovia

( Sumber : www. Partiture.org )

Keterangan Gambar : Andress Segovia merupakan salah satu musisi gitar klasik yang berpengaruh di abad ke-20.

3.1.2.2 Kaset Dan Rekaman

Salah satu media sosialisasi gitar klasik di Indonesia ialah melalui kaset rekaman yang banyak dijual di toko-toko kaset, plaza-plaza maupun pasar bahkan kaki lima di pinggiran jalan.

Selain itu melalui kaset ini kita bisa mendengarkan melalui walkman sambil bersantai sekaligus juga mempelajari lagu-lagu gitar klasik. Banyak lagu-lagu gitar klasik baik musisi lokal maupun luar negeri mengkomersilkan lagu mereka melalui media ini seperti Jubing Kristianto dengan albumnya ” Hujan Fantasi “ maupun John Wiliams, Francis Goya dan lain sebagainya.

(46)

45

Tidak bisa dipungkiri seiring zaman yang semakin maju tentu diiringi juga dengan teknologi dan informasi yang semakin maju. Pada abad ke- 21 ini internet menjadi hal yang lumrah bagi generasi sekarang.

Hal ini juga berimbas kepada perkembangan gitar klasik, banyak orang sekarang lebih memilih Browsing di internet saja ketimbang harus membeli CD MP3, Kaset atau majalah. Ini dikarenakan kita bisa mendapat semua fasilitas itu di internet.

Banyak siswa, mahasiswa, akademisi, dan praktisi yang mencari kebutuhan mereka melalui internet. Bagi para siswa gitar klasik mereka bisa men-download partiture gitar, lagu, maupun video dari internet, bahkan bisa mengirim video permainan mereka ke internet agar bisa dilihat orang banyak.

Salah satu situs ( Alamat ) dari internet yang banyak diunduh para musisi gitar klasik antara lain : www.partiture.com, www.gitaris.com, www.geocities.com/jubing,

www.youtube.video.com dan lain sebagainya.

3.2 Pengenalan Instrumen.

Hal-hal yang harus dikuasai oleh seorang siswa pada tingkat dasar adalah pengenalan terhadap komponen-komponen gitar klasik yang berkaitan langsung dengan permainan gitar klasik. Selain itu juga harus dipahami tentang klasifikasi gitar yang mencakup klasifikasi alat musiknya. Karena dengan mengenal komponen-komponen gitar klasik maka siswa akan dituntut untuk lebih menguasai alat musik tersebut.

(47)

46

demikian, Adolph Rickenbecker sera dua rekannya Paul Bart dan George Beucamhmplahyang sukses mewujudkan gitar elektrik pertama dan memproduksinnya secara komersial di tahun 1930-an. Lankah ini diikuti oleh perusahaan-perusahaan pembuat gitar lainnya, termasuk Gibson yang akhirnya malah memimpin pasar gitar elektrik. Persaingan ketat melahirkan berbagai desain gitar yang beragam.

Dengan demikian, jenis gitar yang umum dipakai saat ini adalah

1) Keterangan Gambar :Gitar Klasik. Jenis gitar akustik berbahan senar nilondan sutra yang dililit logam.lehernya lebih lebar dari jenis alat musik lainnya

( Sumber : Gitarpedia, Jubing Kristianto, 2005 )

(48)

47

(49)
(50)

49

(51)

50 3.2.1 Pengenalan Bagian Gitar

Bagian-bagian pada gitar penting untuk diingat agar kita bias memahami bagian-bagian apa saja yang terdapat pada gitar. Tentunya ada istilah-istilah yang umum yang digunakan secara resmi oleh kursus-kursus yang ada dimanapun di dunia ini. Umumnya istilah yang digunakan memakai bahasa Spanyol karena memang asalanya dari sana tetapi di sini akan digunakan bahasa Indonesia saja agar lebih mudah dipahami dan diingat.

Gbr 11. Pengenalan Instrumen. Gitar Klasik

(52)

51

(53)

52 3.2.2 Klasifikasi Sachs Dan Hornbostel

Curt Sachs ( 1913 ) dan Erich Von Hornbostel ( 1933 ) adalah dua ahli organologi alat musik ( Instrumentenkunde ) berkebangsaan Jerman yang telah mengembangkan satu system pengklasifikasian / penggolongan alat musik.8

System penggolongan alat musik Sahcs dan Hornbostel berdasarkan pada sumber penggetar utama dari bunyi yang dihasilkan oleh sebuah alat musik. Selanjutnya Sahcs-Hornbostel menggolongkan berbagai alat musik atas lima golongan besar, yaitu :

1) Membranofon, di mana pengetar utama penghasil bunyi adalah membrane atau kulit. Contoh adalah gendang dan drum.

2) Idiofon, di mana penggetar utama bunyi adalah badan atau tubuh dari alat musik itu sendiri. Contoh adalah gong, symbal, atau alat perkusi.

3) Aerofon, di mana penggetar utama penghasil bunyi adalah udara. Sebagai contoh adalah suling, terompet, atau saksofon

4) Kordofon, di mana penggetar utama penghasil bunyi adalah dawai yang direngangkan. Contoh adalah gitar dan biola.

Dari system pengelompokan yang mereka lakukan, selanjutnya Sahcs-Hornbostel menggolongkan lagi alat musik kordofon menjadi lebih terperinci berdasarkan karakteristik bentuknya yakni:

(54)

53 5) Jenis Siter

Gbr 13. Pembagian alat musik dawai berdasarkan bentuknya : a) Busur ; b) Lira ; c) Harpa ; d) Lute ; e) Siter

( Sumber : Alat Musik Dawai Irwansyah Harahap 2004 )

Untuk Gitar klasik digolongkan kepada jenis lute , pada prinsipnya berarti gitar klasik menggunakan kotak resonator suara. Selain itu jenis lute mempunyai leher ( Neck )

yang berfungsi sebagai papan jari ( Finger Board ) atau juga sebagai penyangga dawai ( String Bearer ).

(55)

54 3.2.3 Pemain – Pemain Gitar Klasik Terpenting.

Repertoar gitar bertumbuh pesat dengan makin berlimpahnya gitaris dan composer yang tak henti mempopulerkan gitar. Salah satunya Fransesco Tarrega ( 1852-1909 ), gitaris dan composer kelahiran spanyol. Tarrega adalah perintis permainan gitar klasik menjadi sebuah ilmu dan seni tersendiri. Ia bukan saja dikenal sebagai pendidik yang bertangan dingin namun juga composer yang inovatif. Posisi duduk bermain gitar klasik yang dikenal sekarang ini adalah digagas oleh Tarrega. Posisi ini memungkinkan gitar dalam posisi stabil, serta membantu lengan kanan maupun kiri menjelajahi Freatboard dan senar di posisi manapun dengan leluasa.

Gebrakan Tarrega lainnya adalah mentranskrip berbagai komposisi untuk alat musik lain ke gitar tunggal. Termasuk berbagai komponis lainnya seperti Granados ( Piano ), Albeniz ( Piano ), Chopin ( Piano ), Bach ( Biola ), hingga Mahdelson ( Kuartet Gesek ). Murid-murid Tarrega pun menjadi sadar betapa gitar memiliki kemampuan setara dengan alat-alat musik lain yang lebih “ Bergengsi “.

(56)

55

1) Andres Segovia (Spanyol, 21 Februari1893 – 3 Juni1987)

( Sumber : www. Partiture.com )

2) Heitor Villa-Lobos (Brasil, 5 Maret1887-17 November1959)

( Sumber : www. Partiture.com )

3) Isaak Albeniz (Spanyol, 1860-1909 )

( Sumber : www. Partiture.com )

(57)

56 ( Sumber : www. Partiture .com )

5) Ferdinando Carulli ( Italy,1770-1841 )

( Sumber : www. Partiture .com )

(58)

57 BAB IV

ANALISIS METODE PENGAJARAN GITAR KLASIK DI LPM FARABI KOTA MEDAN

Pada bab ini penulis akan membicarakan mengenai hasil pengamatan dan tinjauan ilmiah penulis selama berada di LPM Farabi kota Medan. Fakta-fakta yang terkumpul di lapangan akan disusun sedemikian rupa sesuai dengan standart penulisan ilmiah.

Selanjutnya akan dibahas mengenai sarana dan prasarana yang ada di LPM Farabi juga akan dibahas tentang hasil pembelajaran siswa selama belajar di LPM Farabi dengan indikator ujian Grade yang diadakan oleh LPM Farabi dan hasil yang diraih oleh siswa.

3.3 Teknik Umum Bermain Gitar Klasik

Dalam bermain gitar klasik, setiap jari-jari tangan baik kiri ataupun kanan sudah memiliki aturan atau nama-nama yang ditentukan. Berikut ini beberapa hal yang sangat penting untuk diketahui dalam bermain gitar klasik.

3.3.1 Posisi Jari dan Tangan 3.3.1.1 Posisi Jari

Pengenalan nama-nama jari tangan kiri dan kanan : -Jari kiri diberi tanda dengan urutan angka 1- 4, urutannya yakni -Jari telunjuk diberi tanda dengan nomor 1

(59)

58 -Jari kelingking diberi tanda dengan nomor 4

Untuk lebih jelas lihat gambar berikut ini :

Gbr. 14 Urutan jari kiri

( Sumber : Yamaha Classic Guitar Fundamental )

- Pemberian nama-nama jari tangan kanan, ditandai secara tradisional, dan diberi huruf-huruf yang berasal dari bahasa Spanyol yaitu :

p untuk pulgar ( ibu jari )

i untuk indicio ( Jari telunjuk ) m untuk medio ( Jari tengah ) a untuk anular ( Jari manis )

Ch untuk chico ( Jari kelingking )

(60)

59

Gbr. 15 Urutan jari kanan

( Sumber : Yamaha Classic Guitar Fundamental )

3.3.1.2 Posisi Tangan

Pengunaan tangan kiri dalam bermain gitar klasik ialah sebagai berikut penjelasannya :

1) Semua kuku tanga kiri harus dipotong pendek, sehingga tidak menggangu waktu menekan senar.

2) Jempol kiri bertugas sebagai penopang dan jari-jari kiri.

3) Jari-jari kiri bertugas menekan senar dengan tegak lurus pada papan jari. 4) Dalam hal ini ibu jari harus selalu serasi dengan jari tengah dan tidak boleh

(61)

60

(62)

61

( Sumber : Dokumentasi Nikanor, 2009 )

Skema penggunaan tangan kanan dalam bermain gitar klaik adalah sebagai berikut :

1) Jari tangan kanan berdiri tegak lurus di atas senar ( petikan melodi ).

2) Kuku jari tangan dipotong melengkung, mencapai panjang kurang lebih 2 mm. 3) Jari kanan memetik senar bas ke-4 samapi ke-6. sedang senar 3 di petik oleh

jari ( I, m,dan a )

4) Dalam memetik gitar hendaknya pada posisi normal yaitu berada di depan soundhole atau lubang suara, karena suara gitar terbagi tiga yaitu harmonic, normal, dan hard

Gbr. 17 Posisi tangan kanan

(63)

62 3.3.2 Letak Atau Posisi Gitar Saat Dimainkan

Dalam memilih sikap bermain gitar, kita harus memperhitungkan bahwa baik lagu yang sederhana maupun yang sulit perlu kita bawakan dengan baik. Oleh karena itu tangan kiri dan kanan kita harus mampu bergerak dengan bebas. Untuk merealisasikan sikap ini dengan baik ada beberapa hal penting yang harus dilakukan yaitu :

1) Posisi duduk di bangku ( Kursi tanpa sandaran ), dengan keadaan badan tegak lurus dan rileks.

2) Pandangan mata berada dalam posisi melihat naskah lagu ( Partiture ), dan sesekali melihat pada senar gitar yang ditekan.

3) Posisi jari pada tangan kiri pada leher gitar, untuk menekan senar, dan jari kanan untuk memetik senar.

4) Posisi kaki kiri berada di atas pijakan agar bias menopang gitar. Gbr. 18 posisi yang baik dan benar

(64)

63

Jika ingin belajar gitar klasik dengan benar dan bias mengembangkan sendiri kemampuan musik siswa secara mandiri, mau tidak mau siswa harus memahami notasi, baik notasi angka , balok, dan nada dasar.

3.3.3.1 Notasi Angka dan Balok

Notasi angka adalah symbol nada dalam bentuk angka 1 sampai 7 yang digunakan dalam menulis nada – nada yang telah kita kenal dalam bentuk bunyi 1( do), 2 ( re ), 3 ( mi ), 4 ( fa ), 5 ( sol ), 6 ( la ), 7 ( si ), 1’ ( do’ ) yang tersusun dalam bentuk 1-1-1/2-1-1-1-1/2.

Notasi balok adalah symbol nada dalam bentuk huruf C sampai G yang digunakan dalam menulis nada-nada yang telah kita kenal dalam bentuk bunyi C ( do ), D ( re ), E ( mi ), F ( fa ), G ( sol ), A ( la ), B ( si ), C’ ( do’ ) yang tersusun dalam bentuk 1-1-1/2-1-1-1-1/2.

Gbr. 19 Notasi Balok

(65)

64

Garis paranada adalah tempat untuk meletakan not yang terdiri dari 5 ( Lima ) buah garis sejajar yang setiap garisnya memiliki jarak yang sama. Kelima garis sejajar itu menghasilkan 4 ( empat ) ruangan yang disebut spasi.

Gbr.20 Garis paranada dan spasi

( Sumber : Yamaha Classic Guitar Fundamental )

3.3.4 Bentuk Tanda Istirahat/Diam, Bentuk Not,Tanda Mula, Dan Birama. Tanda istirahat menunjukan nilainya masing-masing. Sebagai langkah awal dalam memahami jumlah ketukan dalam setiap istirahat, siswa harus mempelajari dan menghapal semua bentuk tanda istirahat berikut nilai yang telah ditentukan.

Gbr. 21 Bentuk tanda istirahat

Bentuk Tanda Diam Nilai Tanda Diam Penuh

Setengah Seperempat Seperdelapan Seperenambelas

(66)

65 Gbr. 22 Bentuk dan nilai not

Bentuk Nada Nama Nada Nilai Nada

Nada Penuh 4 Ketuk

Nada Setengah 2 Ketuk Nada Seperempat 1 Ketuk Nada Seperdelapan ½ Ketuk Nada Seperenambelas ¼ Ketuk

Tanda mula adalah angka berbentuk bilangan pecahan yang selalu ditulis sesudah tanda kunci pada garis pertama suatu lagu ( komposisi musik ). Bilangan pertama letaknya disebelah atas ( Pembilang ) dan bilangan kedua letaknya dibawah dan disebut (Penyebut ). Tanda mula yang biasa dipakai misalnnya, 4/4, 3/3, 2/4, 6/8, 3/8, dan 2/2. tanda mula4/4 dan 2/4 biasanya juga ditulis C dengan tegak lurus memotong ditengahnya.

Birama adalah garis tegak lurus yang membagi setiap baris garis paranada menjadi beberapa ruas yang mengandung jumlah ketukan not dan tanda istirahat yang sama banyaknya.

Gbr. 23 Birama

(67)

66

Tempo juga harus diperhatikan di dalam permainan karena tempo adalah cepat lambatnya pembawaan lagu, kecepatan tempo dikelompokan sebagai berikut :

- Tempo sangat lambat : Grave - Sangat Lambat Largo - Lebar dan luas

Largissimo - Lebih lambat dari largo Adagio - Lambat

Lento - Lambat Sedang - Tempo sedang lambat : Largeto - Lebih cepat dari largo

Andante -Lebih lambat dari moderato Andantino - Lebih cepat dari andante Maestosso - Agung

- Tempo sedang cepat Moderato - Sedang Allegreto - Gembira - Tempo cepat Animato - Gembira Allegro - Gembira

- Tempo paling cepat Allegro Vivae - Lebih cepat dari allegro Vavace - tergesa-gesa

Presto - Sangat Cepat Presstissimo - Secepat-cepatnya 3.4 Jenis Pertunjukan Gitar Klasik Yang Ada Di Kota Medan

Gambar

Gambar 1. Al Farabi

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu alat pengeringan yaitu rotary dryer (pengering putar) yang terdiri dari sebuah selongsong berbentuk silinder yang berputar, horisontal, atau agak miring ke bawah ke

1) Ketebalan sedimen kuarter delta Sungai Jeneberang yang berada di Kelurahan Barombong, Kecamatan Barombong, kawasan Tanjung Bayang diperoleh ketebalan sedimen

Untuk menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel, kita gunakan aturan persamaan yang setara, yaitu kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, atau dibagi

Tuhan semesta alam yang berkat rahmat-Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan akhir yang berjudul “Perhitungan Drop Tegangan Pada Jaringan Distribusi Primer 20 kV

Demikian juga dengan kinerja user, alasan meneliti kinerja user karena user yang menjalankan dan mengetahui baik atau tidaknya sistem yang berjalan pada perusahaan, jika tidak

terkait dengan pengajaran yang dilakukan oleh mahasiswa. Evaluasi yang diberikan guru pembimbing lebih kepada cara menghadapi siswa. Dalam melaksanakan praktik mengajar

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan TH bahwa, pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Makassar menjalin hubungan yang baik dengan pihak sekolah. Karena