• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN A"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK

Dwi Angga Oktavianto, Hananto Timor Perdana

E-mail: oktavianto.angga7@gmail.com, hanantotimor@gmail.com Abstrak : Konflik guru dan orang tua dalam pendidikan anak berujung sampai jatunya hukuman pidana pada guru. Orang tua perlu mengetahui peran mereka dalam pendidikan anak. Orang tua yang mengerti perannya tidak akan dengan mudah mempidanakan seorang guru.

Kata kunci : peran orang tua, pendidikan anak

Konflik antara orang tua dengan guru akhir-akhir ini sering menjadi sorotan

media. Beberapa kasus berujung pemidanaan pendidik oleh orang tua siswa.

Seorang guru di Sinjai Selatan, Sulawesi Selatan dipenjarakan karena memotong

rambut siswa (Makassar.tribunnews.com, 2016). Sedangkan di Kabupaten

Bantaeng guru dibui karena mencubit siswa (Makassar.tribunnews.com, 2016).

Guru menempeleng siswa yang ribut saat akan sholat berjamaah, juga berlanjut

kemeja hijau karena dilaporkan orang tua siswa (Kapanlagi.com, 2016).

Kasus pidana yang menimpa guru memerlukan jalan keluar agar

terselesaikan. Kasus yang tidak terselesaikan akan memunculkan kasus-kasus

lainnya. Guru akhirnya akan takut dalam melakukan pendisiplinan. Siswa akan

berlaku sesukanya ketika di sekolah, karena mereka merasa dilindungi oleh orang

tua. Guru dan orang tua harusnya memahami dan melaksanakan perannya

masing-masing dalam pendisilinan anak.

Komponen pendidikan harus kembali mengigat dan melaksanakan perannya

masing-masing. Peran masing-masing perlu dilaksanakan agar konflik antara guru

(2)

untuk mencapai tujuan nasional. Orang tua secara sadar harus menjalankan hak

dan keawajibannya dalam pendidikan nasional. Orang tua harus berpartisipasi

dalam pendidikan.

HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA PADA PENDIDIKAN ANAK

Pendidikan utama pada anak ialah di lingkungan keluarganya. Luther

meyakini bahwa keluarga merupakan kunci dari pembentukan karakter dan

perilaku anak (Ornstein and Levine, 2008). Keluarga mempunyai pengetahuan

yang mendalam mengenai kekuatan dan kelemahan anak. Keluarga adalah sumber

utama yang harus menyediakan kebutuhan anak (Iruka, dkk, 2014). Orang tua

adalah pendidik utama bagi anak sebelum anak mulai memasuki bangku sekolah,

dan mereka mempunyai pengaruh sangat besar dan menyeluruh .UU Sisdiknas

Pasal 7 berisi hak dan kewajiban orang tua. Hak dan kewajiban orang tua sebagai berikut;

(1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh

informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. (2) Orang tua dari anak usia wajib

belajar, berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.

Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan buat

anaknya. Orang tua tidak bisa memaksa anaknya untuk memilih satuan pendidik

sesuai kehendak. Harus ada musyawarah antara anak dan orang tua untuk

menentukan satuan pendidikan mana yang akan anak masuki. Orang tua sebatas

mengarahkan dan memberikan masukan. Satuan pendidikan yang tidak disukai

anak malah akan membuat anak tidak fokus dalam menempuh pendidikan.

Orang tua berhak memperoleh informasi tentang perkembangan anaknya.

(3)

kenakalan anak, pihak sekolah hendaknya secara langsung berkomunikasi dengan

orang tua. Orang tua berhak mengecek hasil belajar anaknya tanpa harus

dihubungi pihak sekolah terlebih dahulu. Jadi, jika sewaktu-waktu orang tua

datang ke sekolah untuk melihat daftar nilai maupun daftar hadir anaknya, sekolah

beserta guru wajib memberikan informasi sebenar-benarnya.

Orang tua wajib memberikan pendidikan dasar bagi anak usia wajib

sekolah. Pendidikan dasar adalah level untuk menumbuhkan minat, mengasah

kemampuan pikir, olah tubuh dan naluri. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan

anak mencakup semua kemampuan dasar yang diperoleh anak sebelum sekolah

(Redding, ) Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan

kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang

diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik

yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah (UU No. 2

tahun 1989). Usia wajib belajar pendidikan dasar adalah tujuh sampai lima belas

tahun (UU No.20 tahun 2003, Pasal 6, ayat 1).

Orang tua wajib memberikan contoh kepada anak. Anak akan melakukan

sesuatu ketika mereka merasa siap. Anak tidak perlu dipaksa orang tua maupun

guru, ketika mereka tidak siap (Ornstein and Levine, 2008). Anak diajarkan

berminat pada sesuatu yang baik. Anak diajak untuk belajar berpikir. Anak dilatih

mengolah tubuh, agar psikomotoriknya terlatih. Anak diajarkan bernaluri, sehingga

menumbuhkan rasa empati dan simpati. Anak dididik sikap sopan santun kepada yang

lebih tua. Dengan pengajaran dan pendidikan di rumah, diharapkan ketika anak berada di

sekolah akan mempunyai sikap yang baik terhadap teman sekolah, guru dan semua pihak

yang berada di sekolah. Ketika dimasyarakat pun diharapkan sikap-sikap yang

(4)

PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK DI SEKOLAH

Orang tua adalah orang yang bertanggung jawab utama dalam pendidikan

anak-anak. Para orang tua yang menentukan masa depan anak. Orang tua

mengakui keterbatasan dan peluang yang dimilikinya, sehingga orang tua

meminta pihak luar membantu mendidik anak-anak mereka (Umar, Munirwan,

2015). Pihak luar adalah guru di sekolah. Setelah anak-anak dititipkan di sekolah,

orang tua tetap harus bertanggung jawab untuk keberhasilan pendidikan

anak-anak mereka. Orang tua berperan penting dalam menentukan keberhasilan

pendidikan anak-anak mereka. Tanggung jawab antara lain dapat diwujudkan

dengan membimbing kelangsungan anak belajar di rumah sesuai dengan program

yang telah dipelajari oleh anak-anak di sekolah. Membimbing anak-anak belajar

di rumah dapat dilakukan dengan mengawasi dan membantu pengaturan tugas

sekolah serta menyelesaikan instrumen dan infrastruktur anak belajar. Luther

meyakinkan orang tua untuk membekali anak keterampilan sebagai bekal ketika

terjun ke masyarakat. Montessori menyatakan bahwa sekolah merupakan bagian

dari lingkungan sehingga dukungan peran serta orang tua sangat diperlukan

(Ornstein and Levine, 2008).

Orang tua menginginkan anaknya berprestasi. Orang tua harus berperan

jika ingin itu terwujud. Arifin (1992) menyebutkan, ada tiga peran orang tua yang

berperan dalam prestasi belajar anak, yaitu: (1). Menyediakan kesempatan

(5)

lainnya serta mendorong anak agar meminta bimbingan dan nasehat kepada guru.

(2). Menyediakan informasi-informasi penting dan relevan yang sesuai dengan

bakat dan minat anak. (3) Menyediakan fasilitas atau sarana belajar serta

membantu kesulitan belajarnya.

Peran penting orang tua dalam pendidikan sangat kompleks. Peran tersebut

antara lain; (1) Pengasuh dan pendidik. Orangtua berperan sebagai pendidik sebab

dalam pekerjaannya tidak hannya mengajar, tetapi juga melatih ketrampilan anak,

terutama sekali melatih sikap mental anak. (2) Pembimbing, bimbingan adalah

segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memberikan bantuan

kepada orang lain yang mengalami kesulitan, agar orang tersebut mampu

mengatasinya sendiri dengan penuh kesadaran. (3) Motivator , orang tua

memberikan dorongan tentang pentingnya belajar. Tujuannya dapat meningkatkan

prestasi belajar, sehingga anak benar-benar merasa penting dan membutuhkan apa

yang dianjurkan oleh orangtuanya. (4) Fasilitator, dalam belajar mengajar orang

tua menyediakan berbagai fasilitas seperti media, alat peraga, termasuk

menentukan berbagai jalan untuk mendapatkan fasilitas tertentu dalam menunjang

program belajar anak (Sucipto & Rafis, 2000: 109).

Orang tua harus banyak berperan terhadap pendidikan anak di sekolah.

peran orang tua dalam pendidikan anak ada dua (Smith, dkk., 2007). Pertama,

peran di rumah berupa mendiskusikan kegiatan di sekolah, monitoring anak.

Kedua, peran di sekolah berupa komunikasi dengan pihak sekolah, keterlibatan

orang tua pada instasi atau komite sekolah. Setelah menyerahkan pendidikan

anaknya pada jalur formal (sekolah), orang tua tidak boleh lepas tangan terhadap

(6)

sangat berhubungan dengan prestasi belajar anak di sekolah (Chowa, dkk., 2012).

Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak mempunyai dampak pada

perkembangan anak di kemampuan kognitif, bahasa, dan sosial (Rafiq, dkk.,

2013). Orang tua dalam menghadapi masalah seperti, anaknya dimarahi guru,

dicukur rambutnya, atau dihukum kedisiplinan oleh pihak sekolah asalkan tidak

menimbulkan trauma fisik tidak boleh lagi mempidanakan guru maupun pihak

sekolah. Orang tua juga bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada anaknya.

KESIMPULAN

Keberhasialan pedidikan adalah tanggung jawab semua pihak. Orang tua

tidak serta merta lepas tangan apabila sudah menitipkan anaknya pada satuan

pendidikan. Orang tua mempunyai peran, hak dan kewajiban dalam upaya

memajukan pendidikan. Peran, hak, dan kewajiban orang tua dapat dikatakan

sebagai partisipasi. Orang tua yang berpartisipasi dalam pendidikan anak, tidak

akan degan mudah mempidanakan guru yang tujuannya baik dalam mendidik dan

mendisiplinkan anaknya. Guru juga tidak dibenarkan melakukan tindakan

kekerasan fisik kepada siswa. Orang tua berpartisipasi dalam pendidikan anak

baik sebelum, saat, dan sesudah anaknya menyelesaikan pendidikan. Partisipasi

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 1992. Pokok-pokok Pemikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

Chowa, G. A. N., Ansong, D., & Osei-Akoto, I. (2012). Parental Involvement and Academic Performance in Ghana. YouthSave Research Brief 12-42. St. Louis, MO: Washington University, Center for Social Development.

Iruka, Iheoma., Curenton, Stepanine., & Eke, Winnie. 2014. Building Practitioners’ Competence to Work with Diverse Families. London: Academic Press

Kapanlagi.com. 2 Juli 2016. Kisah Samhudi, Pak Guru Malang Yang Dipenjara Karena Cubit Muridnya. Online Diakses 22 Juni 2016

Kementerian Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Ornstein, Allan C. & Levine, Daniel. 2008. Foundation of Education. New York: Houghton Mifflin Company

Rafiq, Hafiz M.W., et.al. 2013. Parental Involvement and Academic Achievement;

A Study on Secondary School Students of Lahore, Pakistan. International

Journal of Humanities and Social Science Vol. 3 No. 8.

Redding, Sam. 1996. Parents and Learning. Jenewa: International Bureua of Education-UNESCO.

Smit, Frederick et al. 2007. Types of parents and school strategies aimed at the creation of effective partnerships. International Journal of Parents in Education. Vol..1, No. 0, 45-52. European Network About Parents in Education.

Sucipto dan Rafis. 2000. Profesi Keorangtuaan. Jakarta: Rineka Cipta

Tribun Makassar. 9 Juni 2016. Ini Guru Mubasysyir, Guru di Sinjai yang dipenjarakan muridnya. Online. Diakses 22 Juni 2016.

Tribun Makassar. 9 Juni 2016. Ini Alasan Guru SMPN 1 Bantaeng Cubit Siswanya, yang Berakhir dipenjara. Online. Diakses 22 Juni 2016.

Umar, Munirwan. 2015. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak. Jurnal Ilmiah Edukasi Vol. 1 (1). Banda Aceh: UIN Ar-Raniry.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel tenaga kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produksi Jagung di Desa Labuan Toposo, dengan nilai Standardized Coefficients (ßi) variabel

Salep Wasir Untuk Bengkak atau Benjolan di Anus - Selamat datang di web Spesialis Hemoroid D-24 yanga Melayani Konsultasi 24 Jam Masalah Penyakit Wasir Ambeien Hemoroid dan

Website menampilkan informasi data yang dikirimkan oleh data logger Untuk menjamin kesesuaian informasi yang disediakan oleh website dengan kondisi aktual data sensor

Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui strategi bauran promosi, yaitu penjualan pribadi, periklanan, promosi penjualan yang digunakan dalam pelaksanaan event

Berdasarkan PemenKes RI nomor 146/MENKES/PER/XI/2010 tentang penyelenggaraan praktik bidan pada pasal 9 dijelaskan bahwa bidan dalam menjalankan praktiknya, berwenang untuk

Apabila Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan ternyata tidak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan karena luasnya

Alhamdulillahirobbil ‘Alamiin penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi