• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Lingkungan Hidup Strategis Klhs S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kajian Lingkungan Hidup Strategis Klhs S"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

BAB III

PROSES, LINGKUP KEGIATAN, METODE, DAN HASIL PELAKSANAAN

KLHS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2014-2018

3.1. Tahap Persiapan

Mekanisme pengkajian pengaruh (KRP) terhadap kondisi lingkungan

hidup di Kabupaten Banyuasin diawali dengan melakukan persiapan.

Tahap persiapan meliputi, antara lain:

3.1.1. Pembentukan Kelompok Kerja Pengendalian Lingkungan

(Pokja PL)

Pokja PL merupakan bagian dari Tim Penyusun RPJMD Kabupaten

Banyuasin tahun 2014-2018. Pokja PL bertugas melaksanakan tahapan

KLHS dengan cara saling bertukar informasi dan memberikan masukan

terhadap proses penyusunan RPJMD dengan pokja lain di bawah

koordinasi Ketua Tim Penyusun RPJMD. Kinerja Pokja PL juga melibatkan

pemangku kepentingan.

Pokja PL Kabupaten Banyuasin tahun 2014-2018 ditetapkan dengan

Surat Keputusan Kepala Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten

Banyuasin

Nomor

3514/S-KPTS/BAPPEDA&PM-PWFP/2013

tentang

Pembentukan Kelompok Kerja Pengendalian Lingkungan (Pokja PL)

Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuasin

Tahun 2014-2018 Tahun Anggaran 2013.

Pokja PL Kabupaten tahun 2014-2018 ditetapkan di Pangkalan Balai –

(2)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

2013. Adapun keanggotaan Pokja PL terdiri dari Kepala Badan Lingkungan

Hidup (BLH) sebagai Ketua, Kepala Bidang Pembangunan Wilayah, Fisik

dan Prasarana sebagai Sekretaris serta personil-personil dari SKPD yang

KRP-nya diperkirakan berdampak terhadap lingkungan hidup sehingga

Renstra SKPD-nya wajib disisipi KLHS. Namun, Pokja PL juga melibatkan

personil dari organisasi non pemerintah atau yang biasa dikenal dengan

LSM (khususnya LSM yang

concern

terhadap pelestarian dan pengawasan

lingkungan hidup di Kabupaten Banyuasin).

3.1.2. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) KLHS

Pokja PL menyusun KAK yang merupakan pedoman kerja bagi pokja

PL dalam rencana pelaksanaan RPJMD sejak tahap analisis gambaran

umum kondisi daerah sampai dengan penyusunan rancangan akhir

RPJMD.

KAK KLHS RPJMD Kabupaten Banyuasin tahun 2014-2018 terdiri dari:

a.

Latar Belakang

b.

Tujuan dan Sasaran

c.

Lingkup Kegiatan

d.

Hasil yang Diharapkan

e.

Rencana Kerja Pelaksanaan dan Metode Pengkajian

f.

Kebutuhan Narasumber/Akademisi yang diperlukan membantu Pokja

PL dalam melakukan analisis

g.

Waktu dan Pembiayaan

Adapun KAK pelaksanaan KLHS RPJMD Kabupaten Banyuasin tahun

2014-2018 dapat dilihat pada lampiran sebagai bagian tidak terpisahkan

(3)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

3.2. Pra Pelingkupan

Pokja PL melaksanakan pra pelingkupan yang meliputi kegiatan, antara

lain:

a. Mengidentifikasi isu-isu lingkungan, isu-isu sosial-budaya, dan isu-isu

ekonomi, melalui diskusi internal Pokja PL

b. Mengumpulkan data dan informasi terkait isu-isu, seperti gambaran

umum kondisi daerah, hasil-hasil kajian, dan publikasi-publikasi yang

ada

c. Mengidentifikasi jenis dan sumber data yang masih diperlukan namun

belum tersedia

d. Menginventarisasi pemangku kepentingan yang akan diikutsertakan

dalam pelaksanaan KLHS sesuai dengan daftar panjang isu

pembangunan.

Pra pelingkupan menghasilkan daftar panjang isu lingkungan,

isu-isu sosial-budaya, dan isu-isu-isu-isu ekonomi yang telah didukung dengan data

dan informasi awal. Daftar panjang isu-isu digunakan sebagai bahan

pelingkupan bersama para pemangku kepentingan.

Pokja PL melakukan pra pelingkupan untuk mempersiapkan daftar

panjang isu-isu lingkungan, isu-isu sosial-budaya, isu-isu ekonomi (isu-isu

pembangunan berkelanjutan). Pokja PL melakukan diskusi intenal untuk

mengumpulkan dan menyajikan data dan informasi berdasarkan

dokumen-dokumen yang ada. Pokja PL menyusun daftar panjang isu-isu

pembangunan berkelanjutan.

Isu-isu Pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Banyuasin dapat

(4)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Tabel 3.1.

Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan (PB) dan Deskripsi Singkatnya

Isu

Pembangunan

Berkelanjutan

(PB)

Deskripsi Singkat Isu PB

Badan Air

Ketersediaan air tawar bagi para pengguna secara umum dan

saat kemarau

(populasi perkotaan,

irigasi,

keperluan

industri, dsb.)

Kualitas air secara umum dan saat kemarau

Habitat penting yang membutuhkan air (lahan basah, tempat

pemijahan) dan keterkaitannya

Spesies ekosistem air tawar yang terancam punah ataupun

hampir punah

Praktek penangkapan jenis ikan air tawar yang bernilai

ekonomi tinggi/jenis ikan yang bermigrasi (atau jenis ikan

yang menjadi sumber mata pencaharian dari penduduk

setempat)

Praktek penangkapan jenis ikan air tawar yang bernilai

ekonomi tinggi/jenis ikan yang bermigrasi (atau jenis ikan

yang menjadi sumber mata pencaharian dari penduduk

setempat)

Erosi tepian sungai dan sedimentasi

Banjir

Wilayah Pesisir

Kualitas perairan pesisir secara umum dan saat kemarau

Habitat penting (mangrove, terumbu karang, dsb. ) dan

keterkaitannya

Spesies ekosistem pesisir/laut yang terancam punah

Penangkapan jenis ikan laut yang bernilai ekonomi tinggi

(atau jenis ikan yang menjadi sumber mata pencaharian

penduduk setempat)

Erosi pantai dan sedimentasi wilayah pesisir

Kawasan Hutan

dan

Perkebunan

Habitat darat yang penting dan keterkaitannya

Deforestasi (total luasan, distribusi ruangnya) dan pemicu

utama deforestasi (pertambangan, perkebunan kelapa sawit,

dsb.)

Rata-rata pemanenan hasil hutan (dibandingkan dengan

kemampuan regenerasi hutan)

Spesies ekosistem darat yang terancam punah atau hampir

punah.

Ketersediaan lahan perkebunan

Akuisisi lahan perkebunan

Kebakaran hutan

(5)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Kualitas, fertilitas dan polusi tanah

Degradasi lahan

Penebangan ilegal

Pertanian

Umum (dalam

arti luas

meliputi

peternakan,

perikanan dan

kelautan)

Ketersediaan

lahan

pertanian

(dibandingkan

dengan

kebutuhan bahan pangan)

Degradasi lahan (desertifikasi dan erosi)

Kualitas, fertilitas dan polusi tanah

Akuisisi lahan pertanian

Kawasan

Perkotaan dan

Industri

Kualitas air

Limbah rumah tangga (total jumlah dan laju penumpukan,

pemisahan, proses daur ulang dan pembuangan) – baik

padat maupun limbah cair

Limbah B3 industri (total jumlah dan laju penumpukan,

pemisahan, proses daur ulang dan pembuangan) – baik

padat maupun limbah cair

Pemisahan sarana transportasi

(jalan/rel kereta/moda

transportasi air dan keterkaitan antar moda)

Kualitas transportasi publik

Sarana untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki

Ruang publik (total luas, distribusi dan kualitas ruang)

Daya tahan terhadap resiko gempa dan bencana alam

lainnya

Kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan

Infrastruktur

Jalan dan

Jembatan

Kekurangan aksesibilitas

Kerusakan jalan

Pelebaran badan jalan dan peningkatan kualitas jalan

Industri

Pencemaran lingkungan akibat industri

Lokasi yang tidak sesuai dengan peruntukan

Distribusi hasil industri yang kurang merata

Daya beli masyarakat yang masih kurang

SDM yang kurang baik kualitas maupun kuantitas

Daya saing produk yang masih rendah

Pertambangan

dan Migas

Pencemaran lingkungan akibat penggalian

Kerusakan bentang alam dan bentang lahan

Eksploitasi yang melebihi daya tampung dan daya dukung

lingkungan

Peraturan yang tidak diterapkan

Distribusi hasil galian yang belum merata

Pengolahan hasil tambang yang belum maksimal

SDM yang kurang baik kualitas maupun kuantitas

Energi

Kekurangan energi

(6)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Pelabuhan dan

terminal

Belum maksimalnya fungsi pelabuhan barang

Perumahan dan

permukiman

Rentan terbentuknya kawasan kumuh

Sarana dan prasarana yang tidak memadai

Kurangnya ruang terbuka hijau

Penataan lingkungan yang tidak sesuai peraturan

Lokasi yang tidak sesuai peruntukan

Daya beli masyarakat yang kurang akibat mahalnya harga

rumah

Kualitas bangunan yang kurang maksimal

Perdagangan

dan Jasa

Distribusi hasil perdagangan yang kurang merata

Daya beli masyarakat yang masih kurang

SDM yang kurang baik kualitas maupun kuantitas

Daya saing produk yang masih rendah

Pariwisata

Akses menuju lokasi

Sarana dan prasarana pariwisata

Promosi pariwisata

Kurangnya destinasi

Pengembangan dan Pemeliharaan tempat pariwisata

Pengelolaan tempat wisata

Persampahan

dan Limbah

Budaya masyarakat yang kurang peduli

Sarana dan prasarana yang kurang memadai

Belum maksimal fungsi TPA

Jumlah SDM persampahan yang masih kurang

Tingkat kesadaran dunia usaha masih rendah

Transmigrasi

Pembebasan lahan

Prosedur transmigrasi

Pembekalan transmigrasi

Sanitasi

Budaya buang air besar sembarangan

Kurangnya sarana dan prasarana sanitasi

Sosialisasi terhadap masyarakat masih kurang

Perhubungan

Sarana dan prasarana telekomunikasi

Kurangnya jumlah sarana dan prasarana perhubungan darat

Optimalisasi infrastruktur perhubungan

Trayek dan rute perhubungan darat

Jalur pelayaran

Pengembangan perhubungan udara

Perencanaan

Pembangunan

SDA Perencanaan

Peraturan daerah perencanaan

Penanaman

modal

Kurangnya investor

Promosi daerah

Daya saing daerah

SDM yang kurang memadai

Lingkungan

Ekologi

(7)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Degradasi wilayah pesisir

Erosi, abrasi, intrusi air laut

Bencana alam dan penanggulangannya

Ketersediaan

Infrastruktur

(Availabilitas)

Kurangnya kuantitas dan kualitas infrastruktur

Aksesibilitas antar kecamatan yang masih sulit

Pengembangan dan Rehabilitasi sarana parasarana baru

Pelayanan Publik yang buruk akibat ketidaktersediaan

infrastruktur

Perikanan dan

Kelautan

Pencemaran akibat industri perikanan

Teknologi peningkatan kualitas perikanan

Pengolahan hasil perikanan

Distribusi hasil perikanan

Peternakan

Distribusi hasil peternakan

Teknologi peningkatan kualitas ternak

Penanggulangan penyakit ternak

Pengelolaan

pasar

Anggaran kurang memadai

Tidak adanya instansi induk pengelolaan pasar tingkat pusat

Pencemaran akibat sampah pasar

Sarana dan prasarana pasar

Jumlah pasar yang masih kurang

Air Minum

Sumber air baku

Sarana dan prasarana air minum

Sistem birokrasi dan prosedur yang rumit

SDM yang kurang memadai

Anggaran pengembangan air minum

Tata Ruang

Sanksi terhadap pelanggaran tata ruang

Pemanfaatan tata ruang yang tidak sesuai zonasi

Rendahnya penegakan hukum terkait tata ruang

Konversi Lahan

Komitmen pemerintah melaksanakan peraturan

Pembukaan lahan untuk kepentingan negara

Alih fungsi lahan kawasan lindung

Alih fungsi lahan kawasan budidaya

Daya Saing

Daerah

Pariwisata yang mandeg dan tidak bergairah

Produk daerah yang kurang terdistribusi dengan baik

Promosi produk daerah yang masih kurang

Kemandirian

Sosial dan

Ekonomi

Kemiskinan

Pendapatan Perkapita yang rendah

Kecilnya PAD

Kesenjangan sosial

Pengangguran

Pelayanan Publik yang buruk

Ketahanan pangan yang masih rawan

Dan lain-lain

(8)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Isu-isu pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Banyuasin tidak

hanya yang tertera dalam tabel di atas, namun masih banyak yang lainnya,

seperti antara lain: perubahan iklim, bencana alam, tingkat pengangguran,

kemiskinan, kriminalitas dan penyakit masyarakat, kesenjangan sosial,

Kematian Saat Melahirkan, ketimpangan gender, tingkat anak putus

sekolah, stabilitas keamanan di wilayah perbatasan,

good governance

,

olahraga, seni, budaya dan kepemudaan, tatanan ekonomi, pelayanan

pendidikan, kepastian hukum, perizinan, daya saing produk daerah,

pendapatan perkapita, SDM, birokrasi, pelayanan publik, perpustakaan,

arsip daerah dan dokumentasi, pengairan, pemberdayaan perempuan,

perlindungan anak dan keluarga berencana, kependudukan dan pencatatan

sipil, teknologi informasi dan komunikasi, kebersihan, pertamanan dan

pemakaman,

ketahanan

pangan,

pengawasan

aparatur

daerah,

kepegawaian, politik, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa

dan lain-lain (

long list

atau daftar panjang isu pembangunan berkelanjutan).

Pokja PL Penyusunan KLHS RPJMD Kabupaten Banyuasin tahun

2014-2018 mengidentifikasi pemangku kepentingan untuk dilibatkan dalam

proses KLHS. Pokja PL menggunakan metode pengaruh dan penting, yaitu

dengan mengidentifikasi stakeholders mana saja yang penting

dan

berpengaruh sampai dengan yang kurang penting dan kurang berpengaruh.

Penggunaan metode pengaruh dan penting tersebut menghasilkan

stakeholders mana saja yang wajib menyisipkan KLHS pada dokumen

Renstra mereka (terutama satuan kerja perangkat daerah).

Hasil

identifikasi

pemangku

kepentingan

dalam

pelaksanaan

Penyusunan KLHS RPJMD Kabupaten Banyuasin tahun 2014-2018 antara

(9)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Tabel 3.2.

Identifikasi Pemangku Kepentingan (PK) atau

Stakeholders

NO STAKEHOLDERS PK penting dan Berpengaruh

PK Penting

tapi kurang

berpenga-ruh

PK Kurang penting tapi

berpenga-ruh

PK Kurang penting dan

kurang berpengaruh

1 Bappeda dan Penanaman Modal

2 Inspektorat

3 Badan Ketahanan Pangan

4 Badan Pemberdayaan Perempuan & KB

5 Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

6 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pem. Desa

7 Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Petern, dan Kelautan

8 Badan Lingkungan Hidup

9 Badan Perizinan Terpadu

10 Badan Perpustakaan Arsip Daerah dan Dokumentasi

11 Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kesbangpol

12 BP DAS

13 BKSDA

14 BMKG

15 Badan Pertanahan Nasional

16 Dinas PU Bina Marga

(10)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

18 Dinas PU Pengairan

19 Dinas Kesehatan

20 Dinas Pendidikan

21 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

22 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

23 Dinas Perikanan dan Kelautan

24 Dinas Pertambangan dan Energi

25 Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

26 Dinas Pertanian dan Peternakan

27 Dinas Kehutanan dan Perkebunan

28 Dinas Pariwisata Seni Budaya, Pemuda dan Olah Raga

29 Dinas Sosial

30 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

31 Dinas Pengelolaan Pasar

32 RSUD

33 Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman

34 PDAM

35 Polisi Pamong Praja

36 Kepala Bagian Setda Kab. Banyuasin

37 Setwan

38 Perguruan Tinggi

39 Tokoh Masyarakat

(11)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

41 TNI/POLRI POL PP

42 LSM Lingkungan Hidup Wahana Bumi Hijau

43 LSM Lingkungan Hidup Khatulistiwa Hijau

Sumber: Hasil Rapat Internal Pokja PL tahun 2013

Pokja PL selanjutnya menggunakan hasil di atas sebagai acuan

analisis atau pemetaan pemangku kepentingan dengan menggunakan

teknik tertentu. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah melakukan

penilaian dan memberikan bobot terkait kondisi/persyaratan tertentu yang

harus ditetapkan lebih dahulu oleh Pokja PL.

Namun pembobotan

dipersempit ruang lingkupnya hanya pada SKPD saja untuk mempersempit

ruang lingkup. Lihat tabel 3.3.

Tabel 3.3.

Pembobotan SKPD yang Dinilai Berpengaruh dan Dipengaruhi oleh Isu PB

SKPD

Pengaruh terhadap Penyusunan

RPJMD

Pemahaman terhadap Pembangunan Berkelanjutan

Kepedulian terhadap Pembangunan Berkelanjutan Total

(4-3-2-1)* (4-3-2-1)* (4-3-2-1)*

Bappeda dan Penanaman Modal 4 4 4 12

Badan Lingkungan Hidup 4 4 4 12

Dinas PU Bina Marga 4 4 4 12

Dinas PU Cipta Karya 4 4 4 12

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4 4 4 12

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika 4 4 4 12

Dinas Perikanan dan Kelautan 4 4 4 12

Dinas Pertambangan dan Energi 4 4 4 12

Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan

Perdagangan 4 4 4 12

Dinas Pertanian dan Peternakan 4 4 4 12

(12)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

SKPD

Pengaruh terhadap Penyusunan

RPJMD

Pemahaman terhadap Pembangunan Berkelanjutan

Kepedulian terhadap Pembangunan Berkelanjutan Total

(4-3-2-1)* (4-3-2-1)* (4-3-2-1)*

Dinas Pariwisata Seni Budaya, Pemuda

dan Olah Raga 4 4 4 12

Dinas Pengelolaan Pasar 4 4 4 12

RSUD 4 4 4 12

Dinas Kebersihan, Pertamanan dan

Pemakaman 4 4 4 12

PDAM 4 4 4 12

*) 4=tinggi; 1=rendah

Sumber: Hasil Rapat Internal Pokja PL tahun 2013

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua SKPD yang dinilai

berpengaruh dan dipengaruhi oleh isu PB mempunyai bobot nilai yang

sama. Hal ini menggambarkan bahwa pengaruh dan kepentingan mereka

dalam pelaksanaan KLHS RPJMD ini sama besar porsinya, sehingga

KRP-nya akan dikaji lebih lanjut di tahap berikutKRP-nya dari pelaksanaan KLHS

RPJMD ini.

3.3. Tahap Pelingkupan

Tahapan kedua dari mekanisme pengkajian pengaruh KRP terhadap

kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Banyuasin setelah tahap persiapan

adalah tahap pelingkupan. Pelingkupan adalah proses penapisan daftar

panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan menjadi daftar pendek dengan

menggunakan kriteria strategis dan pembangunan berkelanjutan.

Pelingkupan yang dilaksanakan oleh Pokja PL dimulai pada saat Tim

Penyusun RPJMD melakukan analisis isu-isu strategis.

Pelaksanaan

pelingkupan menggunakan hasil pra pelingkupan. Pelingkupan dilakukan

bersama pemangku kepentingan melalui:

(13)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

b. Penapisan daftar panjang isu-isu lingkungan, isu-isu sosial-budaya, dan

isu-isu ekonomi dilakukan dengan menggunakan kriteria

sekurang-kurangnya lintas sektor, lintas wilayah, berdampak kumulatif jangka

panjang,

dan

berdampak

luas

terhadap

berbagai

pemangku

kepentingan.

c. Penyepakatan hasil penapisan.

Pelingkupan menghasilkan daftar pendek isu-isu lingkungan, isu-isu

sosial-budaya, dan isu-isu ekonomi yang telah disepakati oleh pemangku

kepentingan. Hasil pelingkupan digunakan untuk penajaman analisis isu

strategis RPJMD. Isu-isu strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

digunakan oleh Tim Penyusun RPJMD untuk proses penyempurnaan

rumusan visi, misi, dan kebijakan daerah.

Pokja PL melakukan pelingkupan dengan menggunakan hasil pra

pelingkupan. Pokja PL melibatkan pemangku kepentingan dalam

melakukan pelingkupan. Pokja PL menggunakan tabel hasil pra

pelingkupan untuk menggali data/informasi penting lainnya terkait

masing-masing isu pembangunan berkelanjutan yang ditelisik per tema.

Pokja PL menggunakan teknik pembobotan (weighing) dengan

mengombinasikan isu-isu PB dengan beberaqpa kriteria yang sesuai dengan

kondisi dan situasi di Kabupaten Banyuasin sendiri. Proses pembobotan

dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Pembobotan Isu-Isu PB

KELOMPOK ISU AKTUAL KOMPLEKS URGEN RELEVAN SENSITIF JUMLAH

Lingkungan Ekologi 5 5 5 5 5 25

Ketersediaan Infrastruktur 5 5 5 5 5 25

Kemandirian Sosial dan Ekonomi 5 5 5 5 5 25

(14)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

KELOMPOK ISU AKTUAL KOMPLEKS URGEN RELEVAN SENSITIF JUMLAH

Konversi Lahan 5 5 5 5 4 24

Kawasan Hutan dan Perkebunan 5 4 5 5 5 24

Pertanian Umum 5 5 5 5 4 24

Badan Air 4 5 4 5 4 23

Wilayah Pesisir 5 5 4 5 5 24

Kawasan Perkotaan dan Industri 5 5 4 5 5 24

Kesehatan 5 4 5 5 4 23

Sarana dan Prasarana Jalan dan

Jembatan 5 5 4 5 5 24

Industri 5 5 4 5 5 24

Pertambangan dan Migas 5 5 4 5 5 24

Energi 5 5 4 5 5 24

Pelabuhan dan Terminal 5 5 4 5 5 24

Permukiman dan Perumahan 5 5 4 5 5 24

Perdagangan dan Jasa 5 5 4 5 5 24

Persampahan dan Limbah 5 5 4 5 5 24

Pariwisata 4 4 3 5 3 19

Transmigrasi 4 3 3 5 3 18

Sanitasi 5 5 4 5 5 24

Perhubungan 5 5 4 5 5 24

Perencanaan Pembangunan 5 5 4 5 5 24

Penanaman Modal 5 5 4 5 5 24

Infrastruktur Keciptakaryaan 5 5 4 5 5 24

Perikanan dan Kelautan 5 4 4 5 5 23

Peternakan 5 4 4 5 5 23

Pengeloaan Pasar 4 4 4 5 3 20

Air Minum 5 4 5 5 5 24

Penataan Ruang 5 5 4 5 5 24

(15)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

KELOMPOK ISU AKTUAL KOMPLEKS URGEN RELEVAN SENSITIF JUMLAH

Bencana Alam 3 3 4 5 3 18

Pengangguran 5 5 5 5 4 24

Kemiskinan 5 5 4 5 5 24

Kriminalitas dan Penyakit Masyarakat 4 4 5 5 4 22

Kesenjangan Sosial 5 5 5 5 4 24

Kematian Saat Melahirkan 4 4 5 5 3 21

Ketimpangan Gender 4 4 4 5 3 20

Anak Putus Sekolah 4 4 5 5 3 21

Stabilitas Keamanan 5 5 4 5 5 24

Tata Pemerintahan 5 4 4 5 4 22

Seni Budaya, Pemuda dan Olahraga 4 4 4 5 3 20

Tatanan Ekonomi 5 5 4 5 4 23

Pelayanan Pendidikan 5 4 5 5 4 23

Kepastian Hukum 5 4 5 5 5 24

Perizinan 4 4 5 5 5 23

Daya Saing Produk Daerah 4 4 4 5 3 20

Pendapatan Perkapita 5 4 4 5 4 22

SDM 5 5 4 5 5 24

Birokrasi 5 4 4 5 5 23

Pelayanan Publik 5 5 4 5 5 24

Kapasitas Aparatur Daerah 5 4 4 5 5 23

Keuangan Daerah 5 4 5 5 5 24

Trantibmas 5 5 4 5 5 24

Linmas 4 4 4 5 4 21

Linsos 4 4 4 5 4 21

Perpustakaan, Arsip Daerah dan

Dokumentasi 3 3 3 5 3 17

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana

(16)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

KELOMPOK ISU AKTUAL KOMPLEKS URGEN RELEVAN SENSITIF JUMLAH

Pengairan 4 3 3 5 4 19

Kependudukan dan Pencatatan Sipil 5 3 4 5 4 21

Teknologi Informasi dan Komunikasi 4 3 4 5 3 19

Kebersihan, Pertamanan dan

Pemakaman 4 5 4 5 3 21

Koperasi dan UKM 4 4 3 5 3 19

Ketahanan Pangan 5 5 4 5 5 24

Pengawasan Aparatur Daerah 3 3 4 5 3 18

Kepegawaian 3 3 3 5 3 17

Politik 3 3 3 5 3 17

Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa 3 3 3 5 3 17

Catatan: Nilai 5 = Sangat Tinggi; Nilai 1 = Sangat Rendah Keterangan:

Aktual : Riil dan saat ini terjadi serta menjadi perhatian

Kompleks : Melibatkan sejumlah aspek yang saling terkait (aktor, sektor, wilayah)

Urgen : Darurat dan harus segera diatasi serta berpotensi berdampak jangka panjang Relevan : Mempunyai keterkaitan/Berpengaruh terhadap visi, misi dan tujuan pembangunan Sensitif : Berpotensi (secara berantai) mengurangi upaya pencapaian tujuan pembangunan

secara signifikan dan/atau beresiko biaya tinggi

Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Stakeholders Tahun 2013

Dari tabel di atas dapat diidentifikasi isu-isu PB yang mendapatkan

bobot nilai tertinggi yaitu berjumlah 4 (empat) isu yang masing-masing

berbobot 25. Dengan demikian, daftar pendek isu-isu lingkungan, isu-isu

sosial-budaya, dan isu-isu ekonomi yang dipilih Pokja PL untuk dianalisis,

berdasarkan hasil verifikasi dan konsultasi dengan stakeholders terkait,

antara lain:

1.

Isu Ketersediaan/Availabilitas Infrastruktur

2.

Isu Lingkungan Ekologi

3.

Isu Kemandirian Sosial dan Ekonomi

(17)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Adapun verifikasi atau penjelasan isu- isu strategis pembangunan

berkelanjutan (

short list

atau daftar pendek) pelaksanaan KLHS RPJMD

Kabupaten Banyuasin tahun 2014-2018 dapat dilihat pada matriks

tahapan KLHS di lampiran sebagai bagian tidak terpisahkan dari dokumen

KLHS RPJMD ini sendiri.

3.4. Identifikasi dan Analisis Data

Pokja PL menyusun baseline data yang diperoleh dari hasil melakukan

analisis data dan informasi. Pokja PL melengkapi data dan informasi yang

sudah diperoleh pada tahap pra pelingkupan dan pelingkupan. Penyusunan

baseline data bertujuan untuk memberikan informasi awal sebelum

melakukan kajian pengaruh RPJMD terhadap daftar pendek isu-isu

pembangunan berkelanjutan dari hasil proses pelingkupan.

Pokja PL melakukan analisis kecenderungan pada setiap isu

pembangunan

berkelanjutan

yang

telah

diidentifikasi

pada

saat

pelingkupan, bertujuan untuk:

a. memperoleh gambaran kecenderungan kondisi masa lampau hingga

saat ini;

b. mengidentifikasi

faktor

penyebab

utama

(

main

drivers

)

yang

mempengaruhi kondisi kecenderungan tersebut; dan

c. memprediksi perkembangan kondisi kecenderungan di masa yang akan

datang (tanpa intervensi RPJMD), berdasarkan hasil identifikasi

penyebab utama.

Gambaran tentang kondisi kecenderungan masa lalu dan kondisi saat

ini harus berdasarkan data hasil monitoring dan dokumen yang sudah ada

(Rencana dan Program lain di bidang yang sama atau mencakup wilayah

yang sama, status lingkungan hidup, kajian-kajian sebelumnya, baik dari

(18)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Penyebab utama (

main drivers

) adalah penyebab yang mempengaruhi

kecenderungan di masa lalu sampai dengan saat sekarang, dan

kemungkinan juga mempengaruhi perkembangan di masa yang akan

datang, yang bisa terdiri atas berbagai macam faktor, misalnya

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, kerangka peraturan

dan

perundangan, implementasi program-program sektor dan/atau

proyek-proyek infrastruktur skala besar, dll. Seluruh driver tersebut harus menjadi

bahan pertimbangan, saat memberikan gambaran tentang kecenderungan

perkembangan ke depan. Dengan demikian, sangatlah penting untuk

mengidentifikasi hal-hal yang menjadi penyebab utama tersebut, yang bisa

saja

dipengaruhi

oleh

implementasi

RPJMD.

Deskripsi

tentang

kecenderungan masa yang akan datang seringkali terkendala oleh hal-hal

yang tidak pasti, seperti misalnya: ketersediaan data tentang perkembangan

ekonomi ke depan, data tentang kemajuan teknologi, atau kemajuan

kerangka peraturan yang kesemuanya berpengaruh terhadap kondisi

kecenderungan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, KLHS harus

memberikan gambaran tentang kecenderungan ke depan, yang menjelaskan

misalnya tentang pendekatan skenario kondisi ke depan yang diinginkan.

Bagaimanapun juga, seluruh ketidakpastian harus terindikasi secara jelas.

Informasi

baseline

bisa kuantitatif ataupun kualitatif, dan terkadang

sangat berguna jika mengkombinasikan kedua jenis informasi tersebut.

Apabila yang tesaji hanya informasi kualitatif, maka harus berdasarkan

bukti-bukti yang valid.

Adapun analisis kecenderungan

baseline data

pelaksanaan KLHS

RPJMD Kabupaten

Banyuasin tahun 2014-2018 dapat dilihat pada

lampiran sebagai bagian tidak terpisahkan dari dokumen KLHS RPJMD ini

(19)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Tabel 3.5

Baseline Data Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan

Isu Strategis Pembangunan

Berkelanjutan

Jenis Data

Sumber Data

1.

Ketersediaan/Availabilitas

Infrastruktur

 Data, peta, dll terkait jalan, jembatan, pelabuhan, dermaga, terminal di Kab. Banyuasin

 Data, peta, dll terkait sarana dan prasarana perhubungan di Kab. Banyuasin

Bappeda & PM PU Bina Marga Dinas PU Cipta Karya Dishubkominfo dll

2.

Kemandirian Sosial dan Ekonomi

 Data, peta, dll terkait permukiman dan perumahan, perdagangan, jasa, transmigrasi, sanitasi, pertanian umum (pertanian, peternakan, perikanan), dll di Kabupaten Banyuasin

Dinas PU Cipta Karya Bappeda & PM Diskop,UKM,Perindag Disnakertrans Distannak

Disperik&Kelautan dll

3.

Daya Saing Daerah

 Data, peta, dll terkait kawasan industri, pariwisata, pertambangan, energi, migas, kehutanan, perkebunan, dll di Kabupaten Banyuasin

Diskop,UKM,Perindag Disparsenibudpora Distamben

Dishutbun dll

4.

Lingkungan Ekologi

 Data, pencemaran/kerusakan ekologi,peta, dll terkait limbah,dengan dll di Kabupaten Banyuasin

RSUD BLH DKPP

Dinas PU Cipta Karya dll

Sumber: Diskusi Internal Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan KLHS Tahun 2013

(20)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

3.5

Pengkajian Konsistensi Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

RPJMD

Tahap ini melakukan kajian keterkaitan dari rancangan RPJMD

yang berpotensi memberikan pengaruh, terutama yang mempunyai resiko

terhadap lingkungan hidup dalam konteks isu-isu pembangunan

berkelanjutan.

Tingkat kedalaman pengkajian konsistensi prinsip pembangunan

berkelanjutan terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah

kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah (RPJMD),

terkait muatan-muatan kajian di atas, sangat relatif, tergantung pada

kapasitas dan kapabilitas pemerintah daerah.

Metodologi

pengkajian

konsistensi

prinsip

pembangunan

berkelanjutan RPJMD ditentukan oleh Pokja PL dan narasumber yang

ada. Pokja PL memulai pengkajian konsistensi prinsip pembangunan

berkelanjutan terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah

kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah RPJMD

dengan berupaya memahami secara utuh deskripsi/uraian visi, misi,

tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan

program pembangunan daerah RPJMD.

1) Mengkaji Prinsip Keterkaitan

Kajian prinsip keterkaitan dilakukan dengan analisis substansi

(

content analysis

) terhadap rumusan isu strategis yang termuat dalam

visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan

umum dan program pembangunan daerah, baik secara horizontal

(21)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

antar wilayah; dan b) antar waktu, antar sektor, dan antar pemangku

kepentingan.

a) Keterkaitan Antar Wilayah

Keterkaitan antar wilayah meliputi wilayah administrasi (formal)

dan wilayah fungsional. Keterkaitan antar wilayah administrasi adalah

keterkaitan antara visi, misi, sasaran pokok dan arah kebijakan wilayah

administrasi yang bersangkutan dengan wilayah administrasi yang ada di

sekitarnya dan dengan tingkat di atasnya. Keterkaitan antar wilayah

fungsional menjelaskan keterkaitan antar wilayah yang didasarkan pada

kesamaan karakteristik fisik lingkungan, sosial budaya dan ekonomi.

Penetapan wilayah fungsional menjadi basis entitas geografis yang

diperoleh atas dasar hasil tahapan pelingkupan. Wilayah fungsional ini

dapat melintasi batas wilayah administrasi daerah yang bersangkutan.

Sebelum melakukan kajian keterkaitan antar wilayah, perlu

dilakukan kajian konsistensi antar dokumen terlebih dahulu, yaitu

antara RPJMD dan RTRW provinsi/kabupaten/kota. Untuk keperluan ini

(22)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Tabel 3.6

Instrumen Kajian Konsistensi RPJMD dan RTRW Kab. Banyuasin

RPJMD RTRW Catatan Perbaikan

Visi:

“Banyuasin Terdepan, Berdaya Saing dan Mandiri”

Misi:

1. Meningkatkan pembangunan

infrastruktur wilayah dan kawasan sebagai penunjang pembangunan dan pengembangan ekonomi kerakyatan; 2. Memantapkan iklim

investasi yang kondusif dengan menjamin keamanan dan kepastian hukum serta kemudahan lainnya untuk mewujudkan daya saing daerah;

3. Membangun tatanan ekonomi daerah berdasarkan keunggulan kompetitif sektor pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan dan sektor pertambangan serta energi menuju Banyuasin sedjahtera;

4. Menyediakan layanan akses pendidikan (iptek dan imtaq) berkualitas dan terjangkau demi mutu sumberdaya manusia yang unggul yang didukung oleh peningkatan sistem layanan kesehatan yang murah, berkualitas, dan merata melalui investasi layanan puskesmas;

(23)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

RPJMD RTRW Catatan Perbaikan

meningkatkan kemampuan pemerintah daerah yang amanah, profesional dan berwibawa untuk pembangunan

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Tujuan dan Sasaran (Terlampir)

Tujuan:

Mempercepat pertumbuhan Kabupaten Banyuasin melalui pengembangan pertanian dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan ditunjang kegiatan industri serta pertambangan untuk pembangunan

berkelanjutan.

Terdapat konsistensi substansi tujuan dan sasaran RPJMD dengan RTRW yang intinya untuk mewujudkan keseimbangan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam dengan pemeliharaan kualitas dan fungsi lingkungan hidup. (Tidak ada catatan perbaikan, namun substansinya diperkuat saja dengan partisipasi yang aktif dari masyarakat sehingga menjadi lebih aspiratif.

Strategi dan Arah Kebijakan

(Terlampir)

Kebijakan: 1. Pembentukan dan

pengembangan pusat pelayanan yang mencakup seluruh wilayah Kabupaten sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk mendorong

pertumbuhan wilayah sehingga meminimalisir ketimpangan antar wilayah;

2. Peningkatan

aksesibilitas, layanan sarana dan prasarana melalui pengembangan sistem transportasi ke seluruh wilayah dalam rangka pemerataan pertumbuhan wilayah Kabupaten Banyuasin; 3. Pemantapkan,

perlindungan dan peningkatan kualitas kawasan lindung;

(24)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

RPJMD RTRW Catatan Perbaikan

4. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan budidaya yang dikelola secara optimal, terintegrasi, sesuai dengan daya dukung wilayah dan ramah lingkungan; 5. Pengembangan

kawasan strategis kabupaten untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, kelestarian sumber daya alam hayati, dan budaya Kabupaten Banyuasin. 6. Peningkatan fungsi

kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.

Kebijakan Umum dan Program

Pembangunan Daerah

(Terlampir)

Rencana dan Indikasi

Program (Terlampir)

Terdapat konsistensi substansi kebijakan umum dan indikasi program pembangunan daerah RPJMD dengan RTRW yaitu untuk pengembangan ekonomi kerakyatan, daya saing, pertanian (umum), SDM, serta good governance (Tidak ada catatan perbaikan, namun substansinya diperkuat saja dengan partisipasi yang aktif dari masyarakat sehingga menjadi lebih aspiratif.

Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan tahun 2013

Tabel 3.7. sampai dengan Tabel 3.9. digunakan untuk melakukan

(25)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Tabel 3.8. digunakan untuk mengkaji keterkaitan antara dokumen

RPJMD dengan dokumen RPJMD daerah tetangga yang berbatasan

langsung.

Tabel 3.7

Instrumen Kajian Konsistensi RPJMD dengan RPJMD Daerah Lain

RPJMD Kabupaten

Banyuasin

RPJMD

Kabupaten Musi

Banyuasin

RPJMD Kota

Palembang

Catatan

Perbaikan

VISI: “BANYUASIN TERDEPAN, BERDAYA SAING DAN MANDIRI”

Visi RPJMD Kabupaten Muba 2012-2017 adalah “Musi Banyuasin Sejahtera, Mandiri, Adil, Religius dan Terdepan”. Visi ini memiliki keterkaitan dengan visi RPJMD Kabupaten

Banyuasin 2014-2018 yaitu pada penggunaan kata “mandiri” dan “Terdepan” serta sama-sama

menitikberatkan pada pencapaian dan peningkatan

kesejahteraan

masyarakat. Misi kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan

pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Visi RPJMD Kota Palembang 2008-2013 yaitu “Kota Internasional, Sejahtera, dan Berbudaya”

memiliki

keterkaitan dengan Visi RPJMD Kabupaten

Banyuasin yaitu sama-sama

menitikberatkan pada pencapaian dan peningkatan kesejahteraan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan

Kabupaten Banyuasin.

MISI:

1. Meningkatkan pembangunan

infrastruktur wilayah dan kawasan sebagai penunjang

Misi kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan

Misi keduanya pun memiliki

(26)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

RPJMD Kabupaten

Banyuasin

RPJMD

Kabupaten Musi

Banyuasin

RPJMD Kota

Palembang

Catatan

Perbaikan

pembangunan dan

pengembangan ekonomi kerakyatan; 2. Memantapkan iklim

investasi yang kondusif dengan menjamin keamanan dan kepastian hukum serta kemudahan lainnya untuk mewujudkan daya saing daerah;

3. Membangun tatanan ekonomi daerah berdasarkan

keunggulan kompetitif sektor pertanian, peternakan,

perkebunan, kehutanan,

perikanan, kelautan

dan sektor

pertambangan serta energi menuju Banyuasin sedjahtera; 4. Menyediakan layanan akses pendidikan (iptek dan imtaq) berkualitas dan terjangkau demi mutu sumberdaya manusia yang unggul yang didukung oleh peningkatan sistem layanan kesehatan yang murah, berkualitas, dan merata melalui investasi layanan puskesmas;

5. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih dengan meningkatkan kemampuan

pemerintah daerah yang amanah,

publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan

pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

peningkatan kesejahteraan, sarana prasarana, dan pertumbuhan ekonomi.

pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan

(27)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

RPJMD Kabupaten

Banyuasin

RPJMD

Kabupaten Musi

Banyuasin

RPJMD Kota

Palembang

Catatan

Perbaikan

profesional dan

berwibawa untuk pembangunan

berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan.

Tujuan dan Sasaran (Terlampir)

Tujuan dan Sasaran kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan

pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Tujuan dan sasaran kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan

Kabupaten Banyuasin.

Strategi dan Arah Kebijakan (Terlampir)

Strategi dan arah kebijakan kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan

pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

(28)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

RPJMD Kabupaten

Banyuasin

RPJMD

Kabupaten Musi

Banyuasin

RPJMD Kota

Palembang

Catatan

Perbaikan

Kabupaten Banyuasin.

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah (Terlampir)

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan

Daerah kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan

pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Sebagai penguatan rekomendasi, proses

perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan

Kabupaten Banyuasin. Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan, Tahun 2013

Sedangkan kajian keterkaitan vertikal dilakukan dalam rangka

mewujudkan harmonisasi dan sinkronisasi penyelenggaraan antar

urusan pemerintahan di daerah secara vertikal sampai tingkat nasional

ataupun internasional

yang relevan. Tabel 3.8.

digunakan dalam

(29)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Tabel 3.8

Instrumen Kajian Keterkaitan RPJMD Kab./Kota-Provinsi-Nasional

Dokumen

Perancanaan

Substansi yang Dikaji

Catatan

Perbaikan

Visi dan Misi

Tujuan dan

Sasaran

Strategi dan

Arah

Kebijakan

RPJMN

Visi RPJMN 2010-2014 adalah

“Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan

Berkeadilan”. Misinya adalah 1) Melanjutkan pembangunan menuju

Indonesia yang sejahtera; 2) Memperkuat pilar-pilar Demokrasi; 3) Memperkuat dimensi

keadilan di semua bidang. Visi dan Misi RPJMN sudah cukup

memenuhi prinsip

keterkaitan visi dan misi RPJMD

Kabupaten Banyuasin tahun 2014-2018 karena penggunaan kata

“Terdepan”, “Berdaya Saing” dan “Mandiri”

Tujuan dan sasaran RPJMN memiliki

keterkaitan dengan tujuan dan sasaran RPJMD

Kabupaten Banyuasin yaitu sama-sama ingin mencapai pembangunan ekonomi dan kesejahteraan.

Strategi dan Arah kebijakan RPJMN

memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kabupaten Banyuasin yaitu sama-sama melanjutkan pembangunan mencapai masyarakat yang sejahtera dengan

Banyuasin 2014-2018 harusnya mengadopsi juga isu demokrasi dalam setiap proses

perencanaan, pembangunan, pemanfaatan serta pengendalian program-program prioritas

(30)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Dokumen

Perancanaan

Substansi yang Dikaji

Catatan

Perbaikan

Visi dan Misi

Tujuan dan

Sasaran

Strategi dan

Arah

Kebijakan

juga berkorelasi

dengan kata “Sejahtera” pada RPJMN.

RPJMD Provinsi Sumatera Selatan

Visi RPJMD Provinsi

Sumatera

Selatan 2008-2013 adalah “Sumatera Selatan

Sejahtera dan Terdepan

Bersama Masyarakat Cerdas yang Berbudaya”.

dengan tidak meninggalkan kebesaran sejarah dan budaya

Sumatera Selatan.

Tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi

Sumatera

Selatan 2008-2013 memiliki keterkaitan dengan tujuan dan sasaran RPJMD

Kabupaten Banyuasin yaitu sama-sama ingin mencapai pembangunan ekonomi dan kesejahteraan.

Strategi dan Arah kebijakan RPJMD Provinsi Sumatera

Selatan 2008-2013 memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kabupaten Banyuasin yaitu sama-sama melanjutkan pembangunan mencapai masyarakat yang sejahtera dengan

seharusnya juga menitikberatkan pada

pemeliharaan nilai-nilai historis dan budaya agar masyarakat

bangga dengan budayanya dengan RPJMN dan RPJMD Sumatera

Selatan yaitu

Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 memiliki keterkaitan dengan RPJMN dan RPJMD Sumatera

Selatan yaitu

Strategi dan arah kebijakan RPJMD dengan RPJMN dan RPJMD Sumatera

RPJMD Kabupaten

(31)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Dokumen

Perancanaan

Substansi yang Dikaji

Catatan

Perbaikan

Visi dan Misi

Tujuan dan

Sasaran

Strategi dan

Arah

Kebijakan

sama-sama

menitikberatkan pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

sama-sama menitikberatkan pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Selatan yaitu sama-sama menitikberatkan pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan

masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan

Kabupaten Banyuasin.

Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan, Tahun 2013

b) Keterkaitan Antar Waktu, Antar Sektor, dan Antar Kepentingan

Keterkaitan antar waktu menjelaskan: (a) keterkaitan rangkaian

waktu pelaksanaan visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah

kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah pada

tahun pertama hingga tahun ke 5 (lima) dalam satu kurun waktu

perencanaan jangka menengah daerah; (b) keterkaitan dengan kurun

waktu perencanaan pembangunan jangka menengah sebelumnya.

Keterkaitan antar sektor menjelaskan keterkaitan antar kebijakan

dan/atau program pembangunan dari setiap sektor untuk mencapai

(32)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Keterkaitan antar pemangku kepentingan menjelaskan keterkaitan

antara pemangku kepentingan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat

(LSM), perguruan tinggi, dunia usaha, organisasi/tokoh masyarakat

dalam hal pengaruh mereka, baik manfaat maupun resiko, dalam

penyusunan dan pelaksanaan RPJMD.

Di bawah disajikan tabel untuk melakukan kajian prinsip

keterkaitan antar waktu, antar sektor, dan antar pemangku kepentingan

(Tabel 3.9).

Tabel 3.9

Instrumen Kajian Prinsip Keterkaitan RPJMD

No.

RPJMD

Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Catatan

Perbaikan

Keterkaitan

Antar Waktu

Antar Sektor

Antar

Pemangku

Kepentingan

1 Visi

Visi RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 yang berbunyi

“Banyuasin Terdepan,

Berdaya Saing dan Mandiri” memenuhi prinsip keterkaitan antar waktu dengan Visi RPJMD

Kabupaten Banyuasin 2009-2013 yang berbunyi

“Banyuasin Sebagai

Kawasan yang Mandiri dan

Penggunaan kata “Terdepan, Berdaya Saing dan Mandiri” sudah cukup memenuhi prinsip keterkaitan antar sektor karena setiap sektor urusan pemerintahan sangat

menentukan terwujudnya kondisi

Banyuasin yang ingin menjadi yang terdepan, berdaya saing dan mandiri.

Penggunaan kata “Terdepan, Berdaya Saing dan Mandiri” sudah cukup memenuhi prinsip keterkaitan antar pemangku kepentingan karena setiap stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat) sangat menentukan terwujudnya kondisi

Banyuasin yang ingin menjadi yang terdepan, berdaya saing

Tidak ada yang salah dengan penggunaan kata “Terdepan,

Berdaya Saing dan Mandiri”, namun hal ini sangat berat implikasinya terhadap kinerja Pemerintah

Kabupaten

Banyuasin karena pada

(33)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

No.

RPJMD

Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Catatan

Perbaikan

Keterkaitan

Antar Waktu

Antar Sektor

Antar

Pemangku

Kepentingan

Berdaya Saing”.

Dalam artian, Bupati terpilih bertekad

meneruskan dan meningkatkan apa yang telah dicapai oleh Bupati

terdahulu.

dan mandiri. tersebut sangat sulit dicapai hanya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun walaupun setiap sektor dan pemangku

kepentingan bekerja dengan keras karena sudah ada daerah lain di Sumsel yang jauh lebih baik

pembangunannya, contohnya Kota Palembang.

2 Misi

Misi RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar waktu dengan misi RPJMD 2009-2013 karena substansinya sama, yaitu menitikberatkan pada SDM, SDA, tata

pemerintahan dan tatanan ekonomi. Bupati terpilih bertekad meneruskan dan meningkatkanny a dengan menambahkan isu infrastruktur dan investasi.

Misi RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar sektor karena semua urusan SKPD telah

terakomodasi di dalam poin per poin misi.

Misi RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar pemangku kepentingan karena kepentingan pemerintah, masyarakat dan swasta telah terakomodasi.

Perlu diperhatikan dan

dipertimbangkan lagi mengenai penggunaan kata “Terdepan” dan “Mandiri” karena implikasinya sangat besar dan berat bagi kinerja Pemerintah

Kabupaten,

bahkan jika tidak tercapai dapat menurunkan kredibilitas

pemerintah di mata

(34)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

No.

RPJMD

Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Catatan

Perbaikan

Keterkaitan

Antar Waktu

Antar Sektor

Antar

Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar waktu dengan Tujuan dan Sasaran RPJMD 2009-2013 karena substansinya sama, yaitu menitikberatkan pada SDM, SDA, tata

pemerintahan dan tatanan ekonomi. Bupati terpilih bertekad meneruskan dan meningkatkanny a dengan menambahkan isu infrastruktur dan investasi.

Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar sektor karena semua urusan SKPD telah

terakomodasi di dalam poin per poin tujuan dan sasaran.

Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar pemangku kepentingan karena kepentingan pemerintah, masyarakat dan swasta telah terakomodasi.

Perlu diperhatikan dan

dipertimbangkan lagi mengenai penggunaan kata “Terdepan” dan “Mandiri” karena implikasinya sangat besar dan berat bagi kinerja Pemerintah

Kabupaten,

bahkan jika tidak tercapai dapat menurunkan kredibilitas

pemerintah di mata

Strategi dan arah kebijakan RPJMD

Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar waktu dengan Strategi dan arah kebijakan

RPJMD 2009-2013 karena substansinya

Strategi dan arah kebijakan RPJMD

Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar sektor karena semua urusan SKPD telah

terakomodasi di dalam poin per poin Strategi

Strategi dan arah kebijakan RPJMD

Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar pemangku kepentingan karena kepentingan pemerintah, masyarakat dan swasta telah

Perlu diperhatikan dan

dipertimbangkan lagi mengenai penggunaan kata “Terdepan” dan “Mandiri” karena implikasinya sangat besar dan berat bagi kinerja Pemerintah

Kabupaten,

(35)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

No.

RPJMD

Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Catatan

Perbaikan

Keterkaitan

Antar Waktu

Antar Sektor

Antar

Pemangku

Kepentingan

sama, yaitu

menitikberatkan pada SDM, SDA, tata

pemerintahan dan tatanan ekonomi. Bupati terpilih bertekad meneruskan dan meningkatkanny a dengan menambahkan isu infrastruktur dan investasi.

dan arah kebijakan.

terakomodasi. pemerintah di mata Program RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar waktu dengan

Kebijakan

Umum dan Program RPJMD 2009-2013 karena substansinya sama, yaitu menitikberatkan pada SDM, SDA, tata

pemerintahan dan tatanan ekonomi. Bupati terpilih bertekad meneruskan dan meningkatkanny a dengan menambahkan isu infrastruktur

Kebijakan Umum dan Program RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar sektor karena semua urusan SKPD telah

terakomodasi di dalam poin per poin tujuan dan sasaran.

Kebijakan

Umum dan Program RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar pemangku kepentingan karena kepentingan pemerintah, masyarakat dan swasta telah terakomodasi.

Perlu diperhatikan dan

dipertimbangkan lagi mengenai penggunaan kata “Terdepan” dan “Mandiri” karena implikasinya sangat besar dan berat bagi kinerja Pemerintah

Kabupaten,

bahkan jika tidak tercapai dapat menurunkan kredibilitas

pemerintah di mata

(36)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

No.

RPJMD

Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Catatan

Perbaikan

Keterkaitan

Antar Waktu

Antar Sektor

Antar

Pemangku

Kepentingan

dan investasi.

Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan, Tahun 2013

2)

Mengkaji Prinsip Keseimbangan

Pengkajian prinsip keseimbangan dimaksudkan untuk mencapai

keseimbangan

antara

kepentingan

ekonomi,

sosial-budaya,

dan

lingkungan hidup dalam satu daerah kajian yang bersangkutan (provinsi

atau kabupaten/kota). Keseimbangan yang dimaksud adalah bersifat

proporsional sesuai dengan karakteristik pada wilayah masing-masing

dan juga termasuk wilayah sekitarnya secara fungsional.

Di bawah disajikan tabel untuk melakukan kajian prinsip keseimbangan

(Tabel 3.10).

Tabel 3.10

Instrumen Kajian Prinsip Keseimbangan RPJMD

No

RPJMD

Prinsip Keseimbangan

Catatan

Perbaikan

Ekonomi

Sosial

Lingkungan

Hidup

1 Visi

Penggunaan kata “Berdaya Saing” sudah

memenuhi keseimbangan ekonomi.

Penggunaa n kata “Mandiri” sudah memenuhi keseimban gan sosial

Penggunaan kata

“Terdepan”, “Berdaya Saing” dan “Mandiri” belum merujuk kepada

pembangunan yang

berwawasan lingkungan

Sebaiknya

digunakan kata yang lebih singkat namun mengakomodasi semua prinsip keseimbangan, karena pada visi ini tampaknya perhatian

terhadap

(37)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

No

RPJMD

Prinsip Keseimbangan

Catatan

Perbaikan

Ekonomi

Sosial

Lingkungan

Hidup

telah cukup

mengakomodasi gan sosial

cukup pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap

Tujuan dan Sasaran telah cukup gan sosial.

Rumusan

Tujuan dan Sasaran telah cukup pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan

Kabupaten Banyuasin.

4

Strategi dan Arah

Kebijakan

Rumusan

strategi dan arah kebijakan telah cukup gan sosial.

Rumusan

(38)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

No

RPJMD

Prinsip Keseimbangan

Catatan

Perbaikan

Ekonomi

Sosial

Lingkungan

Hidup

kawasan Kabupaten Banyuasin.

5

Kebijakan Umum dan Program Pembanguna n Daerah

Rumusan

kebijakan umum dan program pembangunan daerah telah cukup

mengakomodasi prinsip

keseimbangan ekonomi.

Rumusan kebijakan umum dan program pembangu nan daerah telah cukup mengakom odasi prinsip keseimban gan sosial.

Rumusan kebijakan umum dan program

pembangunan daerah telah cukup

mengakomodasi prinsip

keseimbangan lingkungan hidup.

Proses

perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan

Kabupaten Banyuasin.

Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan, Tahun 2013

3)

Mengkaji Prinsip Keadilan

Pengkajian prinsip keadilan dimaksudkan untuk mencapai

keadilan antar kelompok masyarakat dan antar generasi. Pengkajian

prinsip keadilan antar kelompok masyarakat dan antar generasi lebih

menitikberatkan pada orientasi pencapaian kesejahteraan yang lebih baik

bagi seluruh pemangku kepentingan. Indikator utama yang dikaji dalam

hal ini adalah:

Keadilan pemerataan pembangunan bagi masyarakat untuk

mendapatkan manfaat sosial ekonomi pembangunan, keadilan dalam

akses, memperoleh, dan memanfaatkan sumber daya alam dan

memperoleh manfaat dari kualitas lingkungan hidup yang lebih baik dan

(39)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

Di bawah disajikan tabel untuk melakukan kajian prinsip keadilan

(Tabel 3.11).

Tabel 3.11

Instrumen Kajian Prinsip Keadilan RPJMD

No

RPJMD

Prinsip Keadilan

Catatan Perbaikan

Antar

Penggunaan kata “Terdepan”, “Berdaya Saing” dan “Mandiri” sudah

memenuhi

prinsip keadilan antar kelompok masyarakat.

Proses perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan. Senada dengan rekomendasi perbaikan dan atau penguatan misi dan tujuan, Proses-proses tersebut sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan Kabupaten Banyuasin.

2 Misi

Misi 1 telah cukup

mengakomodasi prinsip keadilan antar kelompok masyarakat.

Proses perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan. Senada dengan rekomendasi perbaikan dan atau penguatan misi dan tujuan, Proses-proses tersebut sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan Kabupaten Banyuasin.

3 Tujuan dan Sasaran

Tujuan dan sasaran telah cukup

mengakomodasi prinsip keadilan antar kelompok masyarakat.

(40)

BAB III

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018

No

RPJMD

Prinsip Keadilan

Catatan Perbaikan

Antar

Kelompok

Masyarakat

Antar

Generasi

generasi. Kabupaten Banyuasin.

4

Strategi dan Arah

Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan telah cukup

mengakomodasi prinsip keadilan antar kelompok

Strategi

Proses perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan. Senada dengan rekomendasi perbaikan dan atau penguatan misi dan tujuan, Proses-proses tersebut sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan Kabupaten Banyuasin.

5

Kebijakan Umum dan Program Pembanguna n Daerah

Kebijakan umum dan program pembangunan daerah telah cukup

mengakomodasi prinsip keadilan antar kelompok

Kebijakan

Proses perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan. Senada dengan rekomendasi perbaikan dan atau penguatan misi dan tujuan, Proses-proses tersebut sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan Kabupaten Banyuasin.

Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan, Tahun 2013

3.6

Pengkajian Pengaruh RPJMD

Maksud tahapan pengkajian ini adalah menganalisis dampak

positif dan negatif indikasi program prioritas RPJMD dan program yang

berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko lingkungan hidup

yang termuat dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah

(Renstra

SKPD)

terhadap

daftar

pendek

isu-isu

pembangunan

berkelanjutan. Analisis dilakukan dengan memperhatikan kecenderungan

perkembangan di masa yang akan datang sebagaimana digambarkan

Gambar

Tabel 3.2.Identifikasi Pemangku Kepentingan (PK) atau
Tabel 3.3.Pembobotan SKPD yang Dinilai Berpengaruh dan Dipengaruhi oleh Isu PB
Tabel 3.4Pembobotan Isu-Isu PB
Tabel 3.5Baseline Data Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “ Karakteristik Tablet

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung variabel penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen (SAM) terhadap hubungan antara

Buku Bunga Ratnpai Maluku Kie Raha: Kumpulan Puisi dan Pantun karya Husnyiah Albaar diharapkan menjadi bahanpembelajaran di sekolah.. Kami mengapresiasi bu ku kecil ini sebagai

Jumlah net income yang tampak dalam laporan keuangan laba rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi, jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran active learning tipe Group to Group Exchange terhadap

Penurunan kualitas (degradasi) dan dalam waktu bersamaan alih fungsi lahan pangan menjadi perkebunan kelapa sawit terus berlanjut dan berlangsung secara masif, tidak saja

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan menegani maksud dari pengumpulan data untuk penelitian tentang “ GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU

Hal berikutnya yang dilakukan adalah mendatangi berbagai institusi di dalam dan luar negeri yang terkait dengan pengembangan surfaktan, institusi yang mengembangkan