BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
BAB III
PROSES, LINGKUP KEGIATAN, METODE, DAN HASIL PELAKSANAAN
KLHS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2014-2018
3.1. Tahap Persiapan
Mekanisme pengkajian pengaruh (KRP) terhadap kondisi lingkungan
hidup di Kabupaten Banyuasin diawali dengan melakukan persiapan.
Tahap persiapan meliputi, antara lain:
3.1.1. Pembentukan Kelompok Kerja Pengendalian Lingkungan
(Pokja PL)
Pokja PL merupakan bagian dari Tim Penyusun RPJMD Kabupaten
Banyuasin tahun 2014-2018. Pokja PL bertugas melaksanakan tahapan
KLHS dengan cara saling bertukar informasi dan memberikan masukan
terhadap proses penyusunan RPJMD dengan pokja lain di bawah
koordinasi Ketua Tim Penyusun RPJMD. Kinerja Pokja PL juga melibatkan
pemangku kepentingan.
Pokja PL Kabupaten Banyuasin tahun 2014-2018 ditetapkan dengan
Surat Keputusan Kepala Bappeda dan Penanaman Modal Kabupaten
Banyuasin
Nomor
3514/S-KPTS/BAPPEDA&PM-PWFP/2013
tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Pengendalian Lingkungan (Pokja PL)
Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuasin
Tahun 2014-2018 Tahun Anggaran 2013.
Pokja PL Kabupaten tahun 2014-2018 ditetapkan di Pangkalan Balai –
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
2013. Adapun keanggotaan Pokja PL terdiri dari Kepala Badan Lingkungan
Hidup (BLH) sebagai Ketua, Kepala Bidang Pembangunan Wilayah, Fisik
dan Prasarana sebagai Sekretaris serta personil-personil dari SKPD yang
KRP-nya diperkirakan berdampak terhadap lingkungan hidup sehingga
Renstra SKPD-nya wajib disisipi KLHS. Namun, Pokja PL juga melibatkan
personil dari organisasi non pemerintah atau yang biasa dikenal dengan
LSM (khususnya LSM yang
concern
terhadap pelestarian dan pengawasan
lingkungan hidup di Kabupaten Banyuasin).
3.1.2. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) KLHS
Pokja PL menyusun KAK yang merupakan pedoman kerja bagi pokja
PL dalam rencana pelaksanaan RPJMD sejak tahap analisis gambaran
umum kondisi daerah sampai dengan penyusunan rancangan akhir
RPJMD.
KAK KLHS RPJMD Kabupaten Banyuasin tahun 2014-2018 terdiri dari:
a.
Latar Belakang
b.
Tujuan dan Sasaran
c.
Lingkup Kegiatan
d.
Hasil yang Diharapkan
e.
Rencana Kerja Pelaksanaan dan Metode Pengkajian
f.
Kebutuhan Narasumber/Akademisi yang diperlukan membantu Pokja
PL dalam melakukan analisis
g.
Waktu dan Pembiayaan
Adapun KAK pelaksanaan KLHS RPJMD Kabupaten Banyuasin tahun
2014-2018 dapat dilihat pada lampiran sebagai bagian tidak terpisahkan
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
3.2. Pra Pelingkupan
Pokja PL melaksanakan pra pelingkupan yang meliputi kegiatan, antara
lain:
a. Mengidentifikasi isu-isu lingkungan, isu-isu sosial-budaya, dan isu-isu
ekonomi, melalui diskusi internal Pokja PL
b. Mengumpulkan data dan informasi terkait isu-isu, seperti gambaran
umum kondisi daerah, hasil-hasil kajian, dan publikasi-publikasi yang
ada
c. Mengidentifikasi jenis dan sumber data yang masih diperlukan namun
belum tersedia
d. Menginventarisasi pemangku kepentingan yang akan diikutsertakan
dalam pelaksanaan KLHS sesuai dengan daftar panjang isu
pembangunan.
Pra pelingkupan menghasilkan daftar panjang isu lingkungan,
isu-isu sosial-budaya, dan isu-isu-isu-isu ekonomi yang telah didukung dengan data
dan informasi awal. Daftar panjang isu-isu digunakan sebagai bahan
pelingkupan bersama para pemangku kepentingan.
Pokja PL melakukan pra pelingkupan untuk mempersiapkan daftar
panjang isu-isu lingkungan, isu-isu sosial-budaya, isu-isu ekonomi (isu-isu
pembangunan berkelanjutan). Pokja PL melakukan diskusi intenal untuk
mengumpulkan dan menyajikan data dan informasi berdasarkan
dokumen-dokumen yang ada. Pokja PL menyusun daftar panjang isu-isu
pembangunan berkelanjutan.
Isu-isu Pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Banyuasin dapat
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Tabel 3.1.
Isu-Isu Pembangunan Berkelanjutan (PB) dan Deskripsi Singkatnya
Isu
Pembangunan
Berkelanjutan
(PB)
Deskripsi Singkat Isu PB
Badan Air
Ketersediaan air tawar bagi para pengguna secara umum dan
saat kemarau
(populasi perkotaan,
irigasi,
keperluan
industri, dsb.)
Kualitas air secara umum dan saat kemarau
Habitat penting yang membutuhkan air (lahan basah, tempat
pemijahan) dan keterkaitannya
Spesies ekosistem air tawar yang terancam punah ataupun
hampir punah
Praktek penangkapan jenis ikan air tawar yang bernilai
ekonomi tinggi/jenis ikan yang bermigrasi (atau jenis ikan
yang menjadi sumber mata pencaharian dari penduduk
setempat)
Praktek penangkapan jenis ikan air tawar yang bernilai
ekonomi tinggi/jenis ikan yang bermigrasi (atau jenis ikan
yang menjadi sumber mata pencaharian dari penduduk
setempat)
Erosi tepian sungai dan sedimentasi
Banjir
Wilayah Pesisir
Kualitas perairan pesisir secara umum dan saat kemarau
Habitat penting (mangrove, terumbu karang, dsb. ) dan
keterkaitannya
Spesies ekosistem pesisir/laut yang terancam punah
Penangkapan jenis ikan laut yang bernilai ekonomi tinggi
(atau jenis ikan yang menjadi sumber mata pencaharian
penduduk setempat)
Erosi pantai dan sedimentasi wilayah pesisir
Kawasan Hutan
dan
Perkebunan
Habitat darat yang penting dan keterkaitannya
Deforestasi (total luasan, distribusi ruangnya) dan pemicu
utama deforestasi (pertambangan, perkebunan kelapa sawit,
dsb.)
Rata-rata pemanenan hasil hutan (dibandingkan dengan
kemampuan regenerasi hutan)
Spesies ekosistem darat yang terancam punah atau hampir
punah.
Ketersediaan lahan perkebunan
Akuisisi lahan perkebunan
Kebakaran hutan
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Kualitas, fertilitas dan polusi tanah
Degradasi lahan
Penebangan ilegal
Pertanian
Umum (dalam
arti luas
meliputi
peternakan,
perikanan dan
kelautan)
Ketersediaan
lahan
pertanian
(dibandingkan
dengan
kebutuhan bahan pangan)
Degradasi lahan (desertifikasi dan erosi)
Kualitas, fertilitas dan polusi tanah
Akuisisi lahan pertanian
Kawasan
Perkotaan dan
Industri
Kualitas air
Limbah rumah tangga (total jumlah dan laju penumpukan,
pemisahan, proses daur ulang dan pembuangan) – baik
padat maupun limbah cair
Limbah B3 industri (total jumlah dan laju penumpukan,
pemisahan, proses daur ulang dan pembuangan) – baik
padat maupun limbah cair
Pemisahan sarana transportasi
(jalan/rel kereta/moda
transportasi air dan keterkaitan antar moda)
Kualitas transportasi publik
Sarana untuk pengendara sepeda dan pejalan kaki
Ruang publik (total luas, distribusi dan kualitas ruang)
Daya tahan terhadap resiko gempa dan bencana alam
lainnya
Kesehatan
Ketersediaan pelayanan kesehatan
Infrastruktur
Jalan dan
Jembatan
Kekurangan aksesibilitas
Kerusakan jalan
Pelebaran badan jalan dan peningkatan kualitas jalan
Industri
Pencemaran lingkungan akibat industri
Lokasi yang tidak sesuai dengan peruntukan
Distribusi hasil industri yang kurang merata
Daya beli masyarakat yang masih kurang
SDM yang kurang baik kualitas maupun kuantitas
Daya saing produk yang masih rendah
Pertambangan
dan Migas
Pencemaran lingkungan akibat penggalian
Kerusakan bentang alam dan bentang lahan
Eksploitasi yang melebihi daya tampung dan daya dukung
lingkungan
Peraturan yang tidak diterapkan
Distribusi hasil galian yang belum merata
Pengolahan hasil tambang yang belum maksimal
SDM yang kurang baik kualitas maupun kuantitas
Energi
Kekurangan energi
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Pelabuhan dan
terminal
Belum maksimalnya fungsi pelabuhan barang
Perumahan dan
permukiman
Rentan terbentuknya kawasan kumuh
Sarana dan prasarana yang tidak memadai
Kurangnya ruang terbuka hijau
Penataan lingkungan yang tidak sesuai peraturan
Lokasi yang tidak sesuai peruntukan
Daya beli masyarakat yang kurang akibat mahalnya harga
rumah
Kualitas bangunan yang kurang maksimal
Perdagangan
dan Jasa
Distribusi hasil perdagangan yang kurang merata
Daya beli masyarakat yang masih kurang
SDM yang kurang baik kualitas maupun kuantitas
Daya saing produk yang masih rendah
Pariwisata
Akses menuju lokasi
Sarana dan prasarana pariwisata
Promosi pariwisata
Kurangnya destinasi
Pengembangan dan Pemeliharaan tempat pariwisata
Pengelolaan tempat wisata
Persampahan
dan Limbah
Budaya masyarakat yang kurang peduli
Sarana dan prasarana yang kurang memadai
Belum maksimal fungsi TPA
Jumlah SDM persampahan yang masih kurang
Tingkat kesadaran dunia usaha masih rendah
Transmigrasi
Pembebasan lahan
Prosedur transmigrasi
Pembekalan transmigrasi
Sanitasi
Budaya buang air besar sembarangan
Kurangnya sarana dan prasarana sanitasi
Sosialisasi terhadap masyarakat masih kurang
Perhubungan
Sarana dan prasarana telekomunikasi
Kurangnya jumlah sarana dan prasarana perhubungan darat
Optimalisasi infrastruktur perhubungan
Trayek dan rute perhubungan darat
Jalur pelayaran
Pengembangan perhubungan udara
Perencanaan
Pembangunan
SDA Perencanaan
Peraturan daerah perencanaan
Penanaman
modal
Kurangnya investor
Promosi daerah
Daya saing daerah
SDM yang kurang memadai
Lingkungan
Ekologi
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Degradasi wilayah pesisir
Erosi, abrasi, intrusi air laut
Bencana alam dan penanggulangannya
Ketersediaan
Infrastruktur
(Availabilitas)
Kurangnya kuantitas dan kualitas infrastruktur
Aksesibilitas antar kecamatan yang masih sulit
Pengembangan dan Rehabilitasi sarana parasarana baru
Pelayanan Publik yang buruk akibat ketidaktersediaan
infrastruktur
Perikanan dan
Kelautan
Pencemaran akibat industri perikanan
Teknologi peningkatan kualitas perikanan
Pengolahan hasil perikanan
Distribusi hasil perikanan
Peternakan
Distribusi hasil peternakan
Teknologi peningkatan kualitas ternak
Penanggulangan penyakit ternak
Pengelolaan
pasar
Anggaran kurang memadai
Tidak adanya instansi induk pengelolaan pasar tingkat pusat
Pencemaran akibat sampah pasar
Sarana dan prasarana pasar
Jumlah pasar yang masih kurang
Air Minum
Sumber air baku
Sarana dan prasarana air minum
Sistem birokrasi dan prosedur yang rumit
SDM yang kurang memadai
Anggaran pengembangan air minum
Tata Ruang
Sanksi terhadap pelanggaran tata ruang
Pemanfaatan tata ruang yang tidak sesuai zonasi
Rendahnya penegakan hukum terkait tata ruang
Konversi Lahan
Komitmen pemerintah melaksanakan peraturan
Pembukaan lahan untuk kepentingan negara
Alih fungsi lahan kawasan lindung
Alih fungsi lahan kawasan budidaya
Daya Saing
Daerah
Pariwisata yang mandeg dan tidak bergairah
Produk daerah yang kurang terdistribusi dengan baik
Promosi produk daerah yang masih kurang
Kemandirian
Sosial dan
Ekonomi
Kemiskinan
Pendapatan Perkapita yang rendah
Kecilnya PAD
Kesenjangan sosial
Pengangguran
Pelayanan Publik yang buruk
Ketahanan pangan yang masih rawan
Dan lain-lain
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Isu-isu pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Banyuasin tidak
hanya yang tertera dalam tabel di atas, namun masih banyak yang lainnya,
seperti antara lain: perubahan iklim, bencana alam, tingkat pengangguran,
kemiskinan, kriminalitas dan penyakit masyarakat, kesenjangan sosial,
Kematian Saat Melahirkan, ketimpangan gender, tingkat anak putus
sekolah, stabilitas keamanan di wilayah perbatasan,
good governance
,
olahraga, seni, budaya dan kepemudaan, tatanan ekonomi, pelayanan
pendidikan, kepastian hukum, perizinan, daya saing produk daerah,
pendapatan perkapita, SDM, birokrasi, pelayanan publik, perpustakaan,
arsip daerah dan dokumentasi, pengairan, pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak dan keluarga berencana, kependudukan dan pencatatan
sipil, teknologi informasi dan komunikasi, kebersihan, pertamanan dan
pemakaman,
ketahanan
pangan,
pengawasan
aparatur
daerah,
kepegawaian, politik, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa
dan lain-lain (
long list
atau daftar panjang isu pembangunan berkelanjutan).
Pokja PL Penyusunan KLHS RPJMD Kabupaten Banyuasin tahun
2014-2018 mengidentifikasi pemangku kepentingan untuk dilibatkan dalam
proses KLHS. Pokja PL menggunakan metode pengaruh dan penting, yaitu
dengan mengidentifikasi stakeholders mana saja yang penting
dan
berpengaruh sampai dengan yang kurang penting dan kurang berpengaruh.
Penggunaan metode pengaruh dan penting tersebut menghasilkan
stakeholders mana saja yang wajib menyisipkan KLHS pada dokumen
Renstra mereka (terutama satuan kerja perangkat daerah).
Hasil
identifikasi
pemangku
kepentingan
dalam
pelaksanaan
Penyusunan KLHS RPJMD Kabupaten Banyuasin tahun 2014-2018 antara
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Tabel 3.2.
Identifikasi Pemangku Kepentingan (PK) atau
Stakeholders
NO STAKEHOLDERS PK penting dan Berpengaruh
PK Penting
tapi kurang
berpenga-ruh
PK Kurang penting tapi
berpenga-ruh
PK Kurang penting dan
kurang berpengaruh
1 Bappeda dan Penanaman Modal
2 Inspektorat
3 Badan Ketahanan Pangan
4 Badan Pemberdayaan Perempuan & KB
5 Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah
6 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pem. Desa
7 Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Petern, dan Kelautan
8 Badan Lingkungan Hidup
9 Badan Perizinan Terpadu
10 Badan Perpustakaan Arsip Daerah dan Dokumentasi
11 Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kesbangpol
12 BP DAS
13 BKSDA
14 BMKG
15 Badan Pertanahan Nasional
16 Dinas PU Bina Marga
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
18 Dinas PU Pengairan
19 Dinas Kesehatan
20 Dinas Pendidikan
21 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
22 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
23 Dinas Perikanan dan Kelautan
24 Dinas Pertambangan dan Energi
25 Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan
26 Dinas Pertanian dan Peternakan
27 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
28 Dinas Pariwisata Seni Budaya, Pemuda dan Olah Raga
29 Dinas Sosial
30 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
31 Dinas Pengelolaan Pasar
32 RSUD
33 Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman
34 PDAM
35 Polisi Pamong Praja
36 Kepala Bagian Setda Kab. Banyuasin
37 Setwan
38 Perguruan Tinggi
39 Tokoh Masyarakat
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
41 TNI/POLRI POL PP
42 LSM Lingkungan Hidup Wahana Bumi Hijau
43 LSM Lingkungan Hidup Khatulistiwa Hijau
Sumber: Hasil Rapat Internal Pokja PL tahun 2013
Pokja PL selanjutnya menggunakan hasil di atas sebagai acuan
analisis atau pemetaan pemangku kepentingan dengan menggunakan
teknik tertentu. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah melakukan
penilaian dan memberikan bobot terkait kondisi/persyaratan tertentu yang
harus ditetapkan lebih dahulu oleh Pokja PL.
Namun pembobotan
dipersempit ruang lingkupnya hanya pada SKPD saja untuk mempersempit
ruang lingkup. Lihat tabel 3.3.
Tabel 3.3.
Pembobotan SKPD yang Dinilai Berpengaruh dan Dipengaruhi oleh Isu PB
SKPD
Pengaruh terhadap Penyusunan
RPJMD
Pemahaman terhadap Pembangunan Berkelanjutan
Kepedulian terhadap Pembangunan Berkelanjutan Total
(4-3-2-1)* (4-3-2-1)* (4-3-2-1)*
Bappeda dan Penanaman Modal 4 4 4 12
Badan Lingkungan Hidup 4 4 4 12
Dinas PU Bina Marga 4 4 4 12
Dinas PU Cipta Karya 4 4 4 12
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4 4 4 12
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika 4 4 4 12
Dinas Perikanan dan Kelautan 4 4 4 12
Dinas Pertambangan dan Energi 4 4 4 12
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan 4 4 4 12
Dinas Pertanian dan Peternakan 4 4 4 12
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
SKPD
Pengaruh terhadap Penyusunan
RPJMD
Pemahaman terhadap Pembangunan Berkelanjutan
Kepedulian terhadap Pembangunan Berkelanjutan Total
(4-3-2-1)* (4-3-2-1)* (4-3-2-1)*
Dinas Pariwisata Seni Budaya, Pemuda
dan Olah Raga 4 4 4 12
Dinas Pengelolaan Pasar 4 4 4 12
RSUD 4 4 4 12
Dinas Kebersihan, Pertamanan dan
Pemakaman 4 4 4 12
PDAM 4 4 4 12
*) 4=tinggi; 1=rendah
Sumber: Hasil Rapat Internal Pokja PL tahun 2013
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua SKPD yang dinilai
berpengaruh dan dipengaruhi oleh isu PB mempunyai bobot nilai yang
sama. Hal ini menggambarkan bahwa pengaruh dan kepentingan mereka
dalam pelaksanaan KLHS RPJMD ini sama besar porsinya, sehingga
KRP-nya akan dikaji lebih lanjut di tahap berikutKRP-nya dari pelaksanaan KLHS
RPJMD ini.
3.3. Tahap Pelingkupan
Tahapan kedua dari mekanisme pengkajian pengaruh KRP terhadap
kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Banyuasin setelah tahap persiapan
adalah tahap pelingkupan. Pelingkupan adalah proses penapisan daftar
panjang isu-isu pembangunan berkelanjutan menjadi daftar pendek dengan
menggunakan kriteria strategis dan pembangunan berkelanjutan.
Pelingkupan yang dilaksanakan oleh Pokja PL dimulai pada saat Tim
Penyusun RPJMD melakukan analisis isu-isu strategis.
Pelaksanaan
pelingkupan menggunakan hasil pra pelingkupan. Pelingkupan dilakukan
bersama pemangku kepentingan melalui:
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
b. Penapisan daftar panjang isu-isu lingkungan, isu-isu sosial-budaya, dan
isu-isu ekonomi dilakukan dengan menggunakan kriteria
sekurang-kurangnya lintas sektor, lintas wilayah, berdampak kumulatif jangka
panjang,
dan
berdampak
luas
terhadap
berbagai
pemangku
kepentingan.
c. Penyepakatan hasil penapisan.
Pelingkupan menghasilkan daftar pendek isu-isu lingkungan, isu-isu
sosial-budaya, dan isu-isu ekonomi yang telah disepakati oleh pemangku
kepentingan. Hasil pelingkupan digunakan untuk penajaman analisis isu
strategis RPJMD. Isu-isu strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
digunakan oleh Tim Penyusun RPJMD untuk proses penyempurnaan
rumusan visi, misi, dan kebijakan daerah.
Pokja PL melakukan pelingkupan dengan menggunakan hasil pra
pelingkupan. Pokja PL melibatkan pemangku kepentingan dalam
melakukan pelingkupan. Pokja PL menggunakan tabel hasil pra
pelingkupan untuk menggali data/informasi penting lainnya terkait
masing-masing isu pembangunan berkelanjutan yang ditelisik per tema.
Pokja PL menggunakan teknik pembobotan (weighing) dengan
mengombinasikan isu-isu PB dengan beberaqpa kriteria yang sesuai dengan
kondisi dan situasi di Kabupaten Banyuasin sendiri. Proses pembobotan
dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Pembobotan Isu-Isu PB
KELOMPOK ISU AKTUAL KOMPLEKS URGEN RELEVAN SENSITIF JUMLAH
Lingkungan Ekologi 5 5 5 5 5 25
Ketersediaan Infrastruktur 5 5 5 5 5 25
Kemandirian Sosial dan Ekonomi 5 5 5 5 5 25
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
KELOMPOK ISU AKTUAL KOMPLEKS URGEN RELEVAN SENSITIF JUMLAH
Konversi Lahan 5 5 5 5 4 24
Kawasan Hutan dan Perkebunan 5 4 5 5 5 24
Pertanian Umum 5 5 5 5 4 24
Badan Air 4 5 4 5 4 23
Wilayah Pesisir 5 5 4 5 5 24
Kawasan Perkotaan dan Industri 5 5 4 5 5 24
Kesehatan 5 4 5 5 4 23
Sarana dan Prasarana Jalan dan
Jembatan 5 5 4 5 5 24
Industri 5 5 4 5 5 24
Pertambangan dan Migas 5 5 4 5 5 24
Energi 5 5 4 5 5 24
Pelabuhan dan Terminal 5 5 4 5 5 24
Permukiman dan Perumahan 5 5 4 5 5 24
Perdagangan dan Jasa 5 5 4 5 5 24
Persampahan dan Limbah 5 5 4 5 5 24
Pariwisata 4 4 3 5 3 19
Transmigrasi 4 3 3 5 3 18
Sanitasi 5 5 4 5 5 24
Perhubungan 5 5 4 5 5 24
Perencanaan Pembangunan 5 5 4 5 5 24
Penanaman Modal 5 5 4 5 5 24
Infrastruktur Keciptakaryaan 5 5 4 5 5 24
Perikanan dan Kelautan 5 4 4 5 5 23
Peternakan 5 4 4 5 5 23
Pengeloaan Pasar 4 4 4 5 3 20
Air Minum 5 4 5 5 5 24
Penataan Ruang 5 5 4 5 5 24
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
KELOMPOK ISU AKTUAL KOMPLEKS URGEN RELEVAN SENSITIF JUMLAH
Bencana Alam 3 3 4 5 3 18
Pengangguran 5 5 5 5 4 24
Kemiskinan 5 5 4 5 5 24
Kriminalitas dan Penyakit Masyarakat 4 4 5 5 4 22
Kesenjangan Sosial 5 5 5 5 4 24
Kematian Saat Melahirkan 4 4 5 5 3 21
Ketimpangan Gender 4 4 4 5 3 20
Anak Putus Sekolah 4 4 5 5 3 21
Stabilitas Keamanan 5 5 4 5 5 24
Tata Pemerintahan 5 4 4 5 4 22
Seni Budaya, Pemuda dan Olahraga 4 4 4 5 3 20
Tatanan Ekonomi 5 5 4 5 4 23
Pelayanan Pendidikan 5 4 5 5 4 23
Kepastian Hukum 5 4 5 5 5 24
Perizinan 4 4 5 5 5 23
Daya Saing Produk Daerah 4 4 4 5 3 20
Pendapatan Perkapita 5 4 4 5 4 22
SDM 5 5 4 5 5 24
Birokrasi 5 4 4 5 5 23
Pelayanan Publik 5 5 4 5 5 24
Kapasitas Aparatur Daerah 5 4 4 5 5 23
Keuangan Daerah 5 4 5 5 5 24
Trantibmas 5 5 4 5 5 24
Linmas 4 4 4 5 4 21
Linsos 4 4 4 5 4 21
Perpustakaan, Arsip Daerah dan
Dokumentasi 3 3 3 5 3 17
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
KELOMPOK ISU AKTUAL KOMPLEKS URGEN RELEVAN SENSITIF JUMLAH
Pengairan 4 3 3 5 4 19
Kependudukan dan Pencatatan Sipil 5 3 4 5 4 21
Teknologi Informasi dan Komunikasi 4 3 4 5 3 19
Kebersihan, Pertamanan dan
Pemakaman 4 5 4 5 3 21
Koperasi dan UKM 4 4 3 5 3 19
Ketahanan Pangan 5 5 4 5 5 24
Pengawasan Aparatur Daerah 3 3 4 5 3 18
Kepegawaian 3 3 3 5 3 17
Politik 3 3 3 5 3 17
Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa 3 3 3 5 3 17
Catatan: Nilai 5 = Sangat Tinggi; Nilai 1 = Sangat Rendah Keterangan:
Aktual : Riil dan saat ini terjadi serta menjadi perhatian
Kompleks : Melibatkan sejumlah aspek yang saling terkait (aktor, sektor, wilayah)
Urgen : Darurat dan harus segera diatasi serta berpotensi berdampak jangka panjang Relevan : Mempunyai keterkaitan/Berpengaruh terhadap visi, misi dan tujuan pembangunan Sensitif : Berpotensi (secara berantai) mengurangi upaya pencapaian tujuan pembangunan
secara signifikan dan/atau beresiko biaya tinggi
Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Stakeholders Tahun 2013
Dari tabel di atas dapat diidentifikasi isu-isu PB yang mendapatkan
bobot nilai tertinggi yaitu berjumlah 4 (empat) isu yang masing-masing
berbobot 25. Dengan demikian, daftar pendek isu-isu lingkungan, isu-isu
sosial-budaya, dan isu-isu ekonomi yang dipilih Pokja PL untuk dianalisis,
berdasarkan hasil verifikasi dan konsultasi dengan stakeholders terkait,
antara lain:
1.
Isu Ketersediaan/Availabilitas Infrastruktur
2.
Isu Lingkungan Ekologi
3.
Isu Kemandirian Sosial dan Ekonomi
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Adapun verifikasi atau penjelasan isu- isu strategis pembangunan
berkelanjutan (
short list
atau daftar pendek) pelaksanaan KLHS RPJMD
Kabupaten Banyuasin tahun 2014-2018 dapat dilihat pada matriks
tahapan KLHS di lampiran sebagai bagian tidak terpisahkan dari dokumen
KLHS RPJMD ini sendiri.
3.4. Identifikasi dan Analisis Data
Pokja PL menyusun baseline data yang diperoleh dari hasil melakukan
analisis data dan informasi. Pokja PL melengkapi data dan informasi yang
sudah diperoleh pada tahap pra pelingkupan dan pelingkupan. Penyusunan
baseline data bertujuan untuk memberikan informasi awal sebelum
melakukan kajian pengaruh RPJMD terhadap daftar pendek isu-isu
pembangunan berkelanjutan dari hasil proses pelingkupan.
Pokja PL melakukan analisis kecenderungan pada setiap isu
pembangunan
berkelanjutan
yang
telah
diidentifikasi
pada
saat
pelingkupan, bertujuan untuk:
a. memperoleh gambaran kecenderungan kondisi masa lampau hingga
saat ini;
b. mengidentifikasi
faktor
penyebab
utama
(
main
drivers
)
yang
mempengaruhi kondisi kecenderungan tersebut; dan
c. memprediksi perkembangan kondisi kecenderungan di masa yang akan
datang (tanpa intervensi RPJMD), berdasarkan hasil identifikasi
penyebab utama.
Gambaran tentang kondisi kecenderungan masa lalu dan kondisi saat
ini harus berdasarkan data hasil monitoring dan dokumen yang sudah ada
(Rencana dan Program lain di bidang yang sama atau mencakup wilayah
yang sama, status lingkungan hidup, kajian-kajian sebelumnya, baik dari
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Penyebab utama (
main drivers
) adalah penyebab yang mempengaruhi
kecenderungan di masa lalu sampai dengan saat sekarang, dan
kemungkinan juga mempengaruhi perkembangan di masa yang akan
datang, yang bisa terdiri atas berbagai macam faktor, misalnya
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, kerangka peraturan
dan
perundangan, implementasi program-program sektor dan/atau
proyek-proyek infrastruktur skala besar, dll. Seluruh driver tersebut harus menjadi
bahan pertimbangan, saat memberikan gambaran tentang kecenderungan
perkembangan ke depan. Dengan demikian, sangatlah penting untuk
mengidentifikasi hal-hal yang menjadi penyebab utama tersebut, yang bisa
saja
dipengaruhi
oleh
implementasi
RPJMD.
Deskripsi
tentang
kecenderungan masa yang akan datang seringkali terkendala oleh hal-hal
yang tidak pasti, seperti misalnya: ketersediaan data tentang perkembangan
ekonomi ke depan, data tentang kemajuan teknologi, atau kemajuan
kerangka peraturan yang kesemuanya berpengaruh terhadap kondisi
kecenderungan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, KLHS harus
memberikan gambaran tentang kecenderungan ke depan, yang menjelaskan
misalnya tentang pendekatan skenario kondisi ke depan yang diinginkan.
Bagaimanapun juga, seluruh ketidakpastian harus terindikasi secara jelas.
Informasi
baseline
bisa kuantitatif ataupun kualitatif, dan terkadang
sangat berguna jika mengkombinasikan kedua jenis informasi tersebut.
Apabila yang tesaji hanya informasi kualitatif, maka harus berdasarkan
bukti-bukti yang valid.
Adapun analisis kecenderungan
baseline data
pelaksanaan KLHS
RPJMD Kabupaten
Banyuasin tahun 2014-2018 dapat dilihat pada
lampiran sebagai bagian tidak terpisahkan dari dokumen KLHS RPJMD ini
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Tabel 3.5
Baseline Data Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan
Isu Strategis Pembangunan
Berkelanjutan
Jenis Data
Sumber Data
1.
Ketersediaan/Availabilitas
Infrastruktur
Data, peta, dll terkait jalan, jembatan, pelabuhan, dermaga, terminal di Kab. Banyuasin
Data, peta, dll terkait sarana dan prasarana perhubungan di Kab. Banyuasin
Bappeda & PM PU Bina Marga Dinas PU Cipta Karya Dishubkominfo dll
2.
Kemandirian Sosial dan Ekonomi
Data, peta, dll terkait permukiman dan perumahan, perdagangan, jasa, transmigrasi, sanitasi, pertanian umum (pertanian, peternakan, perikanan), dll di Kabupaten Banyuasin
Dinas PU Cipta Karya Bappeda & PM Diskop,UKM,Perindag Disnakertrans Distannak
Disperik&Kelautan dll
3.
Daya Saing Daerah
Data, peta, dll terkait kawasan industri, pariwisata, pertambangan, energi, migas, kehutanan, perkebunan, dll di Kabupaten Banyuasin
Diskop,UKM,Perindag Disparsenibudpora Distamben
Dishutbun dll
4.
Lingkungan Ekologi
Data, pencemaran/kerusakan ekologi,peta, dll terkait limbah,dengan dll di Kabupaten BanyuasinRSUD BLH DKPP
Dinas PU Cipta Karya dll
Sumber: Diskusi Internal Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan KLHS Tahun 2013
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
3.5
Pengkajian Konsistensi Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
RPJMD
Tahap ini melakukan kajian keterkaitan dari rancangan RPJMD
yang berpotensi memberikan pengaruh, terutama yang mempunyai resiko
terhadap lingkungan hidup dalam konteks isu-isu pembangunan
berkelanjutan.
Tingkat kedalaman pengkajian konsistensi prinsip pembangunan
berkelanjutan terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah
kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah (RPJMD),
terkait muatan-muatan kajian di atas, sangat relatif, tergantung pada
kapasitas dan kapabilitas pemerintah daerah.
Metodologi
pengkajian
konsistensi
prinsip
pembangunan
berkelanjutan RPJMD ditentukan oleh Pokja PL dan narasumber yang
ada. Pokja PL memulai pengkajian konsistensi prinsip pembangunan
berkelanjutan terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah
kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah RPJMD
dengan berupaya memahami secara utuh deskripsi/uraian visi, misi,
tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan
program pembangunan daerah RPJMD.
1) Mengkaji Prinsip Keterkaitan
Kajian prinsip keterkaitan dilakukan dengan analisis substansi
(
content analysis
) terhadap rumusan isu strategis yang termuat dalam
visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, kebijakan
umum dan program pembangunan daerah, baik secara horizontal
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
antar wilayah; dan b) antar waktu, antar sektor, dan antar pemangku
kepentingan.
a) Keterkaitan Antar Wilayah
Keterkaitan antar wilayah meliputi wilayah administrasi (formal)
dan wilayah fungsional. Keterkaitan antar wilayah administrasi adalah
keterkaitan antara visi, misi, sasaran pokok dan arah kebijakan wilayah
administrasi yang bersangkutan dengan wilayah administrasi yang ada di
sekitarnya dan dengan tingkat di atasnya. Keterkaitan antar wilayah
fungsional menjelaskan keterkaitan antar wilayah yang didasarkan pada
kesamaan karakteristik fisik lingkungan, sosial budaya dan ekonomi.
Penetapan wilayah fungsional menjadi basis entitas geografis yang
diperoleh atas dasar hasil tahapan pelingkupan. Wilayah fungsional ini
dapat melintasi batas wilayah administrasi daerah yang bersangkutan.
Sebelum melakukan kajian keterkaitan antar wilayah, perlu
dilakukan kajian konsistensi antar dokumen terlebih dahulu, yaitu
antara RPJMD dan RTRW provinsi/kabupaten/kota. Untuk keperluan ini
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Tabel 3.6
Instrumen Kajian Konsistensi RPJMD dan RTRW Kab. Banyuasin
RPJMD RTRW Catatan Perbaikan
Visi:
“Banyuasin Terdepan, Berdaya Saing dan Mandiri”
Misi:
1. Meningkatkan pembangunan
infrastruktur wilayah dan kawasan sebagai penunjang pembangunan dan pengembangan ekonomi kerakyatan; 2. Memantapkan iklim
investasi yang kondusif dengan menjamin keamanan dan kepastian hukum serta kemudahan lainnya untuk mewujudkan daya saing daerah;
3. Membangun tatanan ekonomi daerah berdasarkan keunggulan kompetitif sektor pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan dan sektor pertambangan serta energi menuju Banyuasin sedjahtera;
4. Menyediakan layanan akses pendidikan (iptek dan imtaq) berkualitas dan terjangkau demi mutu sumberdaya manusia yang unggul yang didukung oleh peningkatan sistem layanan kesehatan yang murah, berkualitas, dan merata melalui investasi layanan puskesmas;
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
RPJMD RTRW Catatan Perbaikan
meningkatkan kemampuan pemerintah daerah yang amanah, profesional dan berwibawa untuk pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Tujuan dan Sasaran (Terlampir)
Tujuan:
Mempercepat pertumbuhan Kabupaten Banyuasin melalui pengembangan pertanian dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan ditunjang kegiatan industri serta pertambangan untuk pembangunan
berkelanjutan.
Terdapat konsistensi substansi tujuan dan sasaran RPJMD dengan RTRW yang intinya untuk mewujudkan keseimbangan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam dengan pemeliharaan kualitas dan fungsi lingkungan hidup. (Tidak ada catatan perbaikan, namun substansinya diperkuat saja dengan partisipasi yang aktif dari masyarakat sehingga menjadi lebih aspiratif.
Strategi dan Arah Kebijakan
(Terlampir)
Kebijakan: 1. Pembentukan dan
pengembangan pusat pelayanan yang mencakup seluruh wilayah Kabupaten sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk mendorong
pertumbuhan wilayah sehingga meminimalisir ketimpangan antar wilayah;
2. Peningkatan
aksesibilitas, layanan sarana dan prasarana melalui pengembangan sistem transportasi ke seluruh wilayah dalam rangka pemerataan pertumbuhan wilayah Kabupaten Banyuasin; 3. Pemantapkan,
perlindungan dan peningkatan kualitas kawasan lindung;
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
RPJMD RTRW Catatan Perbaikan
4. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan budidaya yang dikelola secara optimal, terintegrasi, sesuai dengan daya dukung wilayah dan ramah lingkungan; 5. Pengembangan
kawasan strategis kabupaten untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi, peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, kelestarian sumber daya alam hayati, dan budaya Kabupaten Banyuasin. 6. Peningkatan fungsi
kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Kebijakan Umum dan Program
Pembangunan Daerah
(Terlampir)
Rencana dan Indikasi
Program (Terlampir)
Terdapat konsistensi substansi kebijakan umum dan indikasi program pembangunan daerah RPJMD dengan RTRW yaitu untuk pengembangan ekonomi kerakyatan, daya saing, pertanian (umum), SDM, serta good governance (Tidak ada catatan perbaikan, namun substansinya diperkuat saja dengan partisipasi yang aktif dari masyarakat sehingga menjadi lebih aspiratif.
Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan tahun 2013
Tabel 3.7. sampai dengan Tabel 3.9. digunakan untuk melakukan
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Tabel 3.8. digunakan untuk mengkaji keterkaitan antara dokumen
RPJMD dengan dokumen RPJMD daerah tetangga yang berbatasan
langsung.
Tabel 3.7
Instrumen Kajian Konsistensi RPJMD dengan RPJMD Daerah Lain
RPJMD Kabupaten
Banyuasin
RPJMD
Kabupaten Musi
Banyuasin
RPJMD Kota
Palembang
Catatan
Perbaikan
VISI: “BANYUASIN TERDEPAN, BERDAYA SAING DAN MANDIRI”
Visi RPJMD Kabupaten Muba 2012-2017 adalah “Musi Banyuasin Sejahtera, Mandiri, Adil, Religius dan Terdepan”. Visi ini memiliki keterkaitan dengan visi RPJMD Kabupaten
Banyuasin 2014-2018 yaitu pada penggunaan kata “mandiri” dan “Terdepan” serta sama-sama
menitikberatkan pada pencapaian dan peningkatan
kesejahteraan
masyarakat. Misi kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan
pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Visi RPJMD Kota Palembang 2008-2013 yaitu “Kota Internasional, Sejahtera, dan Berbudaya”
memiliki
keterkaitan dengan Visi RPJMD Kabupaten
Banyuasin yaitu sama-sama
menitikberatkan pada pencapaian dan peningkatan kesejahteraan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan
Kabupaten Banyuasin.
MISI:
1. Meningkatkan pembangunan
infrastruktur wilayah dan kawasan sebagai penunjang
Misi kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan
Misi keduanya pun memiliki
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
RPJMD Kabupaten
Banyuasin
RPJMD
Kabupaten Musi
Banyuasin
RPJMD Kota
Palembang
Catatan
Perbaikan
pembangunan danpengembangan ekonomi kerakyatan; 2. Memantapkan iklim
investasi yang kondusif dengan menjamin keamanan dan kepastian hukum serta kemudahan lainnya untuk mewujudkan daya saing daerah;
3. Membangun tatanan ekonomi daerah berdasarkan
keunggulan kompetitif sektor pertanian, peternakan,
perkebunan, kehutanan,
perikanan, kelautan
dan sektor
pertambangan serta energi menuju Banyuasin sedjahtera; 4. Menyediakan layanan akses pendidikan (iptek dan imtaq) berkualitas dan terjangkau demi mutu sumberdaya manusia yang unggul yang didukung oleh peningkatan sistem layanan kesehatan yang murah, berkualitas, dan merata melalui investasi layanan puskesmas;
5. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih dengan meningkatkan kemampuan
pemerintah daerah yang amanah,
publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan
pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
peningkatan kesejahteraan, sarana prasarana, dan pertumbuhan ekonomi.
pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
RPJMD Kabupaten
Banyuasin
RPJMD
Kabupaten Musi
Banyuasin
RPJMD Kota
Palembang
Catatan
Perbaikan
profesional danberwibawa untuk pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
Tujuan dan Sasaran (Terlampir)
Tujuan dan Sasaran kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan
pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Tujuan dan sasaran kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan
Kabupaten Banyuasin.
Strategi dan Arah Kebijakan (Terlampir)
Strategi dan arah kebijakan kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan
pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
RPJMD Kabupaten
Banyuasin
RPJMD
Kabupaten Musi
Banyuasin
RPJMD Kota
Palembang
Catatan
Perbaikan
Kabupaten Banyuasin.Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah (Terlampir)
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Daerah kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan
pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah kedua Kabupaten ini pun terkoneksi pada poin-poin tentang tata pemerintahan yang baik, pelayanan publik, peningkatkan kesejahteraan, serta peningkatan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Sebagai penguatan rekomendasi, proses
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan
Kabupaten Banyuasin. Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan, Tahun 2013
Sedangkan kajian keterkaitan vertikal dilakukan dalam rangka
mewujudkan harmonisasi dan sinkronisasi penyelenggaraan antar
urusan pemerintahan di daerah secara vertikal sampai tingkat nasional
ataupun internasional
yang relevan. Tabel 3.8.
digunakan dalam
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Tabel 3.8
Instrumen Kajian Keterkaitan RPJMD Kab./Kota-Provinsi-Nasional
Dokumen
Perancanaan
Substansi yang Dikaji
Catatan
Perbaikan
Visi dan Misi
Tujuan dan
Sasaran
Strategi dan
Arah
Kebijakan
RPJMN
Visi RPJMN 2010-2014 adalah
“Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan
Berkeadilan”. Misinya adalah 1) Melanjutkan pembangunan menuju
Indonesia yang sejahtera; 2) Memperkuat pilar-pilar Demokrasi; 3) Memperkuat dimensi
keadilan di semua bidang. Visi dan Misi RPJMN sudah cukup
memenuhi prinsip
keterkaitan visi dan misi RPJMD
Kabupaten Banyuasin tahun 2014-2018 karena penggunaan kata
“Terdepan”, “Berdaya Saing” dan “Mandiri”
Tujuan dan sasaran RPJMN memiliki
keterkaitan dengan tujuan dan sasaran RPJMD
Kabupaten Banyuasin yaitu sama-sama ingin mencapai pembangunan ekonomi dan kesejahteraan.
Strategi dan Arah kebijakan RPJMN
memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kabupaten Banyuasin yaitu sama-sama melanjutkan pembangunan mencapai masyarakat yang sejahtera dengan
Banyuasin 2014-2018 harusnya mengadopsi juga isu demokrasi dalam setiap proses
perencanaan, pembangunan, pemanfaatan serta pengendalian program-program prioritas
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Dokumen
Perancanaan
Substansi yang Dikaji
Catatan
Perbaikan
Visi dan Misi
Tujuan dan
Sasaran
Strategi dan
Arah
Kebijakan
juga berkorelasidengan kata “Sejahtera” pada RPJMN.
RPJMD Provinsi Sumatera Selatan
Visi RPJMD Provinsi
Sumatera
Selatan 2008-2013 adalah “Sumatera Selatan
Sejahtera dan Terdepan
Bersama Masyarakat Cerdas yang Berbudaya”.
dengan tidak meninggalkan kebesaran sejarah dan budaya
Sumatera Selatan.
Tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi
Sumatera
Selatan 2008-2013 memiliki keterkaitan dengan tujuan dan sasaran RPJMD
Kabupaten Banyuasin yaitu sama-sama ingin mencapai pembangunan ekonomi dan kesejahteraan.
Strategi dan Arah kebijakan RPJMD Provinsi Sumatera
Selatan 2008-2013 memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kabupaten Banyuasin yaitu sama-sama melanjutkan pembangunan mencapai masyarakat yang sejahtera dengan
seharusnya juga menitikberatkan pada
pemeliharaan nilai-nilai historis dan budaya agar masyarakat
bangga dengan budayanya dengan RPJMN dan RPJMD Sumatera
Selatan yaitu
Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 memiliki keterkaitan dengan RPJMN dan RPJMD Sumatera
Selatan yaitu
Strategi dan arah kebijakan RPJMD dengan RPJMN dan RPJMD Sumatera
RPJMD Kabupaten
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Dokumen
Perancanaan
Substansi yang Dikaji
Catatan
Perbaikan
Visi dan Misi
Tujuan dan
Sasaran
Strategi dan
Arah
Kebijakan
sama-samamenitikberatkan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
sama-sama menitikberatkan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selatan yaitu sama-sama menitikberatkan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan
masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan
Kabupaten Banyuasin.
Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan, Tahun 2013
b) Keterkaitan Antar Waktu, Antar Sektor, dan Antar Kepentingan
Keterkaitan antar waktu menjelaskan: (a) keterkaitan rangkaian
waktu pelaksanaan visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah
kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah pada
tahun pertama hingga tahun ke 5 (lima) dalam satu kurun waktu
perencanaan jangka menengah daerah; (b) keterkaitan dengan kurun
waktu perencanaan pembangunan jangka menengah sebelumnya.
Keterkaitan antar sektor menjelaskan keterkaitan antar kebijakan
dan/atau program pembangunan dari setiap sektor untuk mencapai
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Keterkaitan antar pemangku kepentingan menjelaskan keterkaitan
antara pemangku kepentingan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat
(LSM), perguruan tinggi, dunia usaha, organisasi/tokoh masyarakat
dalam hal pengaruh mereka, baik manfaat maupun resiko, dalam
penyusunan dan pelaksanaan RPJMD.
Di bawah disajikan tabel untuk melakukan kajian prinsip
keterkaitan antar waktu, antar sektor, dan antar pemangku kepentingan
(Tabel 3.9).
Tabel 3.9
Instrumen Kajian Prinsip Keterkaitan RPJMD
No.
RPJMD
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Catatan
Perbaikan
Keterkaitan
Antar Waktu
Antar Sektor
Antar
Pemangku
Kepentingan
1 Visi
Visi RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 yang berbunyi
“Banyuasin Terdepan,
Berdaya Saing dan Mandiri” memenuhi prinsip keterkaitan antar waktu dengan Visi RPJMD
Kabupaten Banyuasin 2009-2013 yang berbunyi
“Banyuasin Sebagai
Kawasan yang Mandiri dan
Penggunaan kata “Terdepan, Berdaya Saing dan Mandiri” sudah cukup memenuhi prinsip keterkaitan antar sektor karena setiap sektor urusan pemerintahan sangat
menentukan terwujudnya kondisi
Banyuasin yang ingin menjadi yang terdepan, berdaya saing dan mandiri.
Penggunaan kata “Terdepan, Berdaya Saing dan Mandiri” sudah cukup memenuhi prinsip keterkaitan antar pemangku kepentingan karena setiap stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat) sangat menentukan terwujudnya kondisi
Banyuasin yang ingin menjadi yang terdepan, berdaya saing
Tidak ada yang salah dengan penggunaan kata “Terdepan,
Berdaya Saing dan Mandiri”, namun hal ini sangat berat implikasinya terhadap kinerja Pemerintah
Kabupaten
Banyuasin karena pada
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
No.
RPJMD
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Catatan
Perbaikan
Keterkaitan
Antar Waktu
Antar Sektor
Antar
Pemangku
Kepentingan
Berdaya Saing”.Dalam artian, Bupati terpilih bertekad
meneruskan dan meningkatkan apa yang telah dicapai oleh Bupati
terdahulu.
dan mandiri. tersebut sangat sulit dicapai hanya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun walaupun setiap sektor dan pemangku
kepentingan bekerja dengan keras karena sudah ada daerah lain di Sumsel yang jauh lebih baik
pembangunannya, contohnya Kota Palembang.
2 Misi
Misi RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar waktu dengan misi RPJMD 2009-2013 karena substansinya sama, yaitu menitikberatkan pada SDM, SDA, tata
pemerintahan dan tatanan ekonomi. Bupati terpilih bertekad meneruskan dan meningkatkanny a dengan menambahkan isu infrastruktur dan investasi.
Misi RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar sektor karena semua urusan SKPD telah
terakomodasi di dalam poin per poin misi.
Misi RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar pemangku kepentingan karena kepentingan pemerintah, masyarakat dan swasta telah terakomodasi.
Perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan lagi mengenai penggunaan kata “Terdepan” dan “Mandiri” karena implikasinya sangat besar dan berat bagi kinerja Pemerintah
Kabupaten,
bahkan jika tidak tercapai dapat menurunkan kredibilitas
pemerintah di mata
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
No.
RPJMD
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Catatan
Perbaikan
Keterkaitan
Antar Waktu
Antar Sektor
Antar
Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar waktu dengan Tujuan dan Sasaran RPJMD 2009-2013 karena substansinya sama, yaitu menitikberatkan pada SDM, SDA, tata
pemerintahan dan tatanan ekonomi. Bupati terpilih bertekad meneruskan dan meningkatkanny a dengan menambahkan isu infrastruktur dan investasi.
Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar sektor karena semua urusan SKPD telah
terakomodasi di dalam poin per poin tujuan dan sasaran.
Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar pemangku kepentingan karena kepentingan pemerintah, masyarakat dan swasta telah terakomodasi.
Perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan lagi mengenai penggunaan kata “Terdepan” dan “Mandiri” karena implikasinya sangat besar dan berat bagi kinerja Pemerintah
Kabupaten,
bahkan jika tidak tercapai dapat menurunkan kredibilitas
pemerintah di mata
Strategi dan arah kebijakan RPJMD
Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar waktu dengan Strategi dan arah kebijakan
RPJMD 2009-2013 karena substansinya
Strategi dan arah kebijakan RPJMD
Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar sektor karena semua urusan SKPD telah
terakomodasi di dalam poin per poin Strategi
Strategi dan arah kebijakan RPJMD
Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar pemangku kepentingan karena kepentingan pemerintah, masyarakat dan swasta telah
Perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan lagi mengenai penggunaan kata “Terdepan” dan “Mandiri” karena implikasinya sangat besar dan berat bagi kinerja Pemerintah
Kabupaten,
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
No.
RPJMD
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Catatan
Perbaikan
Keterkaitan
Antar Waktu
Antar Sektor
Antar
Pemangku
Kepentingan
sama, yaitumenitikberatkan pada SDM, SDA, tata
pemerintahan dan tatanan ekonomi. Bupati terpilih bertekad meneruskan dan meningkatkanny a dengan menambahkan isu infrastruktur dan investasi.
dan arah kebijakan.
terakomodasi. pemerintah di mata Program RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar waktu dengan
Kebijakan
Umum dan Program RPJMD 2009-2013 karena substansinya sama, yaitu menitikberatkan pada SDM, SDA, tata
pemerintahan dan tatanan ekonomi. Bupati terpilih bertekad meneruskan dan meningkatkanny a dengan menambahkan isu infrastruktur
Kebijakan Umum dan Program RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar sektor karena semua urusan SKPD telah
terakomodasi di dalam poin per poin tujuan dan sasaran.
Kebijakan
Umum dan Program RPJMD Kabupaten Banyuasin 2014-2018 telah memenuhi prinsip keterkaitan antar pemangku kepentingan karena kepentingan pemerintah, masyarakat dan swasta telah terakomodasi.
Perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan lagi mengenai penggunaan kata “Terdepan” dan “Mandiri” karena implikasinya sangat besar dan berat bagi kinerja Pemerintah
Kabupaten,
bahkan jika tidak tercapai dapat menurunkan kredibilitas
pemerintah di mata
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
No.
RPJMD
Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
Catatan
Perbaikan
Keterkaitan
Antar Waktu
Antar Sektor
Antar
Pemangku
Kepentingan
dan investasi.Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan, Tahun 2013
2)
Mengkaji Prinsip Keseimbangan
Pengkajian prinsip keseimbangan dimaksudkan untuk mencapai
keseimbangan
antara
kepentingan
ekonomi,
sosial-budaya,
dan
lingkungan hidup dalam satu daerah kajian yang bersangkutan (provinsi
atau kabupaten/kota). Keseimbangan yang dimaksud adalah bersifat
proporsional sesuai dengan karakteristik pada wilayah masing-masing
dan juga termasuk wilayah sekitarnya secara fungsional.
Di bawah disajikan tabel untuk melakukan kajian prinsip keseimbangan
(Tabel 3.10).
Tabel 3.10
Instrumen Kajian Prinsip Keseimbangan RPJMD
No
RPJMD
Prinsip Keseimbangan
Catatan
Perbaikan
Ekonomi
Sosial
Lingkungan
Hidup
1 Visi
Penggunaan kata “Berdaya Saing” sudah
memenuhi keseimbangan ekonomi.
Penggunaa n kata “Mandiri” sudah memenuhi keseimban gan sosial
Penggunaan kata
“Terdepan”, “Berdaya Saing” dan “Mandiri” belum merujuk kepada
pembangunan yang
berwawasan lingkungan
Sebaiknya
digunakan kata yang lebih singkat namun mengakomodasi semua prinsip keseimbangan, karena pada visi ini tampaknya perhatian
terhadap
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
No
RPJMD
Prinsip Keseimbangan
Catatan
Perbaikan
Ekonomi
Sosial
Lingkungan
Hidup
telah cukupmengakomodasi gan sosial
cukup pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap
Tujuan dan Sasaran telah cukup gan sosial.
Rumusan
Tujuan dan Sasaran telah cukup pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan
Kabupaten Banyuasin.
4
Strategi dan Arah
Kebijakan
Rumusan
strategi dan arah kebijakan telah cukup gan sosial.
Rumusan
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
No
RPJMD
Prinsip Keseimbangan
Catatan
Perbaikan
Ekonomi
Sosial
Lingkungan
Hidup
kawasan Kabupaten Banyuasin.
5
Kebijakan Umum dan Program Pembanguna n Daerah
Rumusan
kebijakan umum dan program pembangunan daerah telah cukup
mengakomodasi prinsip
keseimbangan ekonomi.
Rumusan kebijakan umum dan program pembangu nan daerah telah cukup mengakom odasi prinsip keseimban gan sosial.
Rumusan kebijakan umum dan program
pembangunan daerah telah cukup
mengakomodasi prinsip
keseimbangan lingkungan hidup.
Proses
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan
Kabupaten Banyuasin.
Sumber: Hasil Rapat Pokja PL dengan Pemangku Kepentingan, Tahun 2013
3)
Mengkaji Prinsip Keadilan
Pengkajian prinsip keadilan dimaksudkan untuk mencapai
keadilan antar kelompok masyarakat dan antar generasi. Pengkajian
prinsip keadilan antar kelompok masyarakat dan antar generasi lebih
menitikberatkan pada orientasi pencapaian kesejahteraan yang lebih baik
bagi seluruh pemangku kepentingan. Indikator utama yang dikaji dalam
hal ini adalah:
Keadilan pemerataan pembangunan bagi masyarakat untuk
mendapatkan manfaat sosial ekonomi pembangunan, keadilan dalam
akses, memperoleh, dan memanfaatkan sumber daya alam dan
memperoleh manfaat dari kualitas lingkungan hidup yang lebih baik dan
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
Di bawah disajikan tabel untuk melakukan kajian prinsip keadilan
(Tabel 3.11).
Tabel 3.11
Instrumen Kajian Prinsip Keadilan RPJMD
No
RPJMD
Prinsip Keadilan
Catatan Perbaikan
Antar
Penggunaan kata “Terdepan”, “Berdaya Saing” dan “Mandiri” sudah
memenuhi
prinsip keadilan antar kelompok masyarakat.
Proses perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan. Senada dengan rekomendasi perbaikan dan atau penguatan misi dan tujuan, Proses-proses tersebut sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan Kabupaten Banyuasin.
2 Misi
Misi 1 telah cukup
mengakomodasi prinsip keadilan antar kelompok masyarakat.
Proses perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan. Senada dengan rekomendasi perbaikan dan atau penguatan misi dan tujuan, Proses-proses tersebut sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan Kabupaten Banyuasin.
3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran telah cukup
mengakomodasi prinsip keadilan antar kelompok masyarakat.
BAB III
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BANYUASIN 2014-2018
No
RPJMD
Prinsip Keadilan
Catatan Perbaikan
Antar
Kelompok
Masyarakat
Antar
Generasi
generasi. Kabupaten Banyuasin.
4
Strategi dan Arah
Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan telah cukup
mengakomodasi prinsip keadilan antar kelompok
Strategi
Proses perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan. Senada dengan rekomendasi perbaikan dan atau penguatan misi dan tujuan, Proses-proses tersebut sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan Kabupaten Banyuasin.
5
Kebijakan Umum dan Program Pembanguna n Daerah
Kebijakan umum dan program pembangunan daerah telah cukup
mengakomodasi prinsip keadilan antar kelompok
Kebijakan
Proses perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengendalian dan atau pengawasan pembangunan. Senada dengan rekomendasi perbaikan dan atau penguatan misi dan tujuan, Proses-proses tersebut sebaiknya selalu melibatkan masyarakat dan pihak swasta agar lebih aspiratif dan merata di setiap kawasan Kabupaten Banyuasin.