• Tidak ada hasil yang ditemukan

perpajakan Bentuk Usaha Tetap tujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "perpajakan Bentuk Usaha Tetap tujuan"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LOGO

Bentuk Usaha

Tetap dan PPh

Pasal 15

(2)

Sulistyaningsih (20120420493)

Created By :

Wicaksono Abdinur M (20120420094)

Hardianto Wisnu p (20120420445)

Ririn Hendriyani (20120420216)

(3)

Bentuk Usaha Tetap ( BUT )

4

5

6

BUT Menurut Undang-undang Pajak Penghasilan,

adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang

pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau

berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan

puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas)

bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak

bertempat kedudukan di Indonesia, untuk menjalankan

usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia, yang dapat

berupa tempat kedudukan manjemen, cabang

(4)

Tipe Aktivitas (Pasal 2 ayat (5) huruf i dan j Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000)

Tipe Aktivitas (Pasal 2 ayat (5) huruf i dan j Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000)

Jenis – jenis BUT

Tipe Asuransi (Lihat Pasal 2 ayat (5) huruf l Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000),

Tipe Asuransi (Lihat Pasal 2 ayat (5) huruf l Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000),

Tipe Fasilitas Fisik ( Pasal 2ayat (5) huruf a s/d h Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000)

Tipe Keagenan (Lihat Pasal 2 ayat (5) huruf k Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000)

(5)

Perbedaan mendasar antara PPh

Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan

BUT

Adanya kewajiban khusus pemotonagn PPh Pasal 26 atas penghasilan kena Pajak setelah dikurangi pajak di Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 26 ayat (4) UU PPh.

Adanya kewajiban khusus pemotonagn PPh Pasal 26 atas penghasilan kena Pajak setelah dikurangi pajak di Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 26 ayat (4) UU PPh.

Sumber penghasilan BUT yang dikenakan PPh adalah

penghasilan dari Indonesia saja karena BUT termasuk Wajib Pajak Luar Negeri

Adanya perlakuan khusus tentang penghasilan yang menjadi objek pajak BUT dan biaya yang boleh dikurangkan bagi BUT yang diatur dalam Pasal 5 UU PPh.

1

2

(6)

Force of Attraction Rule

Effectively Connected Income

Objek Bentuk Usaha Tetap

(7)

Non Deductible Expenses

royalti atau imbalan lainnya sehubungan penggunaan harta, paten, atau

hak-hak lainnya;

imbalan sehubungan dengan jasa manajemen dan jasa lainnya;bunga, kecuali bunga yang berkenaan dengan usaha perbankan

Pembebanan Biaya Pada BUT

Deductible Expenses

Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

Biaya administrasi kantor pusat, yang besarnya ditetapkan oleh Direktur

(8)

Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri

1. Dasar Hukum

Keputusan Menteri Keuangan No. 416/KMK.04/1996 jo Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. 29/PJ.4/1996

2. Wajib Pajak Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri

Orang yang bertempat tinggal atau badan yang didirikan dan

berkedudukan di Indonesia melakukan usaha pelayaran dengan kapal yang didaftarkan baik di Indonesia maupun di luar negeri atau

(9)

Objek Pajak

Pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan lainnya di

Indonesia

...

.

Pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar Indonesia

...

.

Pelabuhan di luar Indonesia ke pelabuhan di Indonesia

...

.

(10)

TARIF DAN PPh FINAL

Norma pengitungan khusus penghasilan

netto adalah 4% dari peredaran bruto.

Besarnya PPh yang terutang adalah 1,2%

dari peredaran bruto dan bersifat final.

Peredaran bruto adalah semua imbalan atau

nilai pengganti berupa uang atau nilai uang

yang

diterima

atau

diperoleh

WP

(11)

PELUNASAN PPH YANG TERUTANG

1

Penghasilan yang diperoleh dari perjanjan persewaan atau charter dengan pemotongan pajak, maka pihak yang membayar atau terutang hasil tersebut wajib memotong PPh yang terutang pada saat pembayaran atau terutangnya imbalan atau nilai pengganti

1

Penghasilan yang diperoleh dari bukan pemotong pajak, maka WP perusahaan pelayaran dalam negeri wajib disetor sendiri.

2

Dalam hal wajib pajak membayar pajak di luar Negeri atas penghasilan yang diterimanya dari luar negeri atas pengangkutan orang/barang termasuk

penyewaan kapal, pajak tersebut dapat diperhitungkan dengan PPh terutang berdasarkan keputusan Menteri Keuangan dan untuk masing-masing negara setingi-tingginya 1,2% dari penghasilan yang diterima

3

Dalam hal wajib pajak juga menerima atau memperoleh penghasilan lainnya selain tersebut diatas, maka atas penghasilan lainnya

(12)

Contoh Soal

PT ABC merupakan perusahaan pelayaran

dalam negeri yang melakukan usaha jasa

playaran termasuk penyewaan kapal,

melakukan kontrak pengangkutan barang milik

PT XYZ, dari Jakarta ke Banjarmasin.

(13)

Perusahaan Penerbangan Dalam Negeri

1. Dasar Hukum

Keputusan Menteri Keuangan No. 475/KMK.04/1996 jo Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. 35/PJ.4/1996

2. Wajib Pajak Perusahaan Penerbangan Dalam Negeri

Wajib pajak perusahaan penerbangan yang bertempat kedudukan di Indonesia yang memperoleh penghasilan berdasarkan perjanjian charter, meliputi semua bentur charter termasuk sewa ruangan pesawat udara baik untuk orang dan/atau barang (space charter).

3. Objek Pajak

Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar ngeri berdasarkan perjanjian charter.

(14)

TARIF DAN NON FINAL

1

Besarnya norma penghitungan netto bagi WP perusahaan penerbangan dalam negeri sebesar 6% dari peredaran bruto. Besarnya pajak penghasilan yang wajib dilunasi adalan 1,8% dari peresaran bruto.

1

PPh tersebut merupakan pembayaran PPh pasal 23 yang dapat dikreditkan terhadap PPh yang terutang dalam SPT Tahunan PPh untuk tahun pajak yang bersangkutan.

2

Pembayaran PPh yang terutang dilakukan melalui pemotongan oleh

pencharteran sepanjang pencharter tersebut adalah pemerintah, Subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, BUT, atau perwakilan

perusahaan luar negeri lainnya. Pemotongan dilakukan pada saat pembayaran atau saat terutangnya imbalan atau nilai pengganti.

(15)

Contoh Soal

PT Merpati Airlines sebagai maskapai

penerbangan nasional yang mempunyai rute

penerbangan di wilayah Indonesia dan juga

internasional. Dalam satu bulan, peredaran usaha

yang didapat dari berbagai jasa yang berkaitan

(16)

Wajib Pajak Pelayaran Dan

Penerbangan Luar Negeri

Perusahaan pelayaran atau penerbangan yang berkedudukan

di luar negeri yang melakukan usaha melalui bentuk usaha

tetap (BUT) di Indonesia.

Dasar Hukum :

Keputusan Menteri Keuangan No.

(17)

Objek Pajak

Semua nilai pengganti atau imbalan berupa uang atau nilai uang dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari suatu pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ke Pelabuhan di luar negeri.

(18)

Tarif dan Final

1

Besarnya Norma Penghasilan Neto bagi WP perusahaan

pelayaran dan/atau penerbangan luar negeri adalah sebesar 6%

dari peredaran bruto.

1

Besarnya PPh yang wajib dilunasi WP perusahaan pelayaran dan/atau penerbangan luar negeri seperti tersebut pada butir 2 adalah sebesar 2,64% dari peredaran bruto dan bersifat final.

2

Peredaran bruto adalah semua nilai pengganti atau imbalan berupa

uang atau nilai uang dari pengangkutan orang dan/atau barang yang

dimuat dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau

dari pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.

3

Dalam hal WP juga menerima atau memperoleh penghasilan lainnya selain penghasilan sebagaimana dimaksud pada butir 3 diatas, maka atas penghasilan lainnya tersebut dikenakan PPh berdasarkan

(19)

Dalam hal penghasilan diperoleh selain dari pemotong

pajak, maka WP perusahaan pelayaran dan/atau

penerbangan luar negeri wajib menyetor sendiri.

Pembebanan Biaya Pada BUT

Dalam hal penghasilan diperoleh berdasarkan

(20)

Contoh soal

• Tawau Samudera Abadi perusahaan pelayaran Malaysia

mempunyai BUT di Kalimantan yang mengangkut penumpang

di Indonesia untuk berpegian ke/dari Tawau, Malaysia.

(21)

Wajib Pajak Dalam Usaha Bangun Serah Bangunan (

Build

Operate And Transfer)

Bentuk perjanjian kerjasama yang dilakukan antara pemegang

hak atas tanah dengan investor, yang menyatakan bahwa

pemegang hak atas tanah memberikan hak kepada investor untuk

mendirikan bangunan selama masa perjanjian BOT dna

(22)

Perhitungan PPh Investor

Sewa dan penghasilan sehubungan dengan penggunaan

harta.

Penghasilan sehubungan dengan hak pengusahaan

bangunan seperti penghasilan dari pengusahaan hotel, pusat

fasilitas olah raga (“Sport center”), tempat hiburan, dan

sebagainya.

(23)

Perhitungan Pemegang hak atas tanah

Pembayaran berkala yang dilakukan oleh

investor kepada pemegang hak atas tanah

dalam atau selama masa bangun guna serah.

Bagian dari uang sewa bengunan.

Bagian keuntungan dari pengusahaan bangunan

dengan nama dan dalam bentuk apapun yang

telah diberikan oleh investor.

Penghasilan lainnya sehubungan dengan

perjanjian bangungunaserah yang diterima atau

diperoleh pemegang hak atas tanah.

(24)
(25)
(26)
(27)

Wajib Pajak Jasa Maklon Internasional

Dasar hukum

Keputusan Menteri Keuangan No.

543/KMK.03/2002

Pengertian

Wajib pajak badan dalam negeri yang melakukan

jasa pembuatan atau perakitan barang berupa

produk mainan anak-anak, dengan bahan-bahan,

spesifikasi, petunjuk teknis dan penentuan

imbalan jasa dari pihak pemesan yang

(28)

Tarif dan Final

Norma perhitungan khusus untuk menghitung

penghasilan neto berupa imbalan jasa maklon

internasional yang diterima atau diperoleh wajib pajak

ditetapkan sebesar 7% dari jumlah seluruh biaya

perakitan tidak termasuk biaya pemakaian bahan baku

Imbalan jasa maklon tersebut dikenakan PPh dengan

tarif tertinggi pasal 17 ayat (1) b UU pajak penghasilan

dan bersifat final

(29)

Penghasilan Lain – lain

Atas penghasilan lain selain imbalan jasa

maklon

internasional yang

diterima/diperoleh wajib pajak

dikenakan

pajak penghasilan bedasarkan ketentuan

(30)

LOGO

www.themegallery.com

Referensi

Dokumen terkait

pajak atau dikurangkan dari laba menurut akuntansi komersial. Biaya- biaya tersebut, adalah sebagai berikut :. a) Penggantian atau imbalan yang diterima atau diperoleh

yang termasuk dalam Transaksi Jasa antara lain : bunga utang luar negeri, asuransi, tenaga kerja. nlaskapai penerbangan, pelayaran, jasa ekspidisi, dll. Arus Lalu

PPh yang boleh dikreditkan atas seluruh PPh terutang PT Alif adalah pajak yang langsung dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri, yakni

Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau

Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri boleh dikreditkan terhadap pajak yang

 nilai ekspor bruto adalah semua nilai pengganti atau imbalan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai kantor perwakilan dagang di Indonesia

dengan konsep pajak atas penghasilan baik yang diperoleh di negara5. itu maupun penghasilan yang diperoleh di luar negeri

• Jika sudah positif diterima, kemukakan hal-hal yang Anda harapkan termasuk imbalan-imbalan tambahan yang akan diterima jika mereka dibutuhkan untuk kerja lembur, pekerjaan di