• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERILAKU KELUARGA TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA DIDESA BANJARARJO KECAMATAN

AYAH TAHUN 2005

(2005 - Skripsi)

Oleh: SARIJAN -- E2A303171

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah terminologi semua penyakit yang menyerang saluran pernafasan yang bersikap akut baik saluran pernafasan bagian atas maupun bahwa. Penyakit ISPA masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Hal ini disebabakan masih tingginya angka kematian karena ISPA terutama pada bayi dan balita. Faktor lingkungan dan perilaku mempengaruhi kejadian penyakit ISPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk memgetahui hubungan faktor lingkungan dan perilaku terhadap kejadian ISPA. Metode yang digunakan yaitu tehnik survei dengan pendekatan Dilakukan terhadap respoden 132 dari 205 jumlah balita pada keluarga pengrajin gula kepala. Data diperoleh dengan wawacara dengan kuisioner. Penelitian menghubungkan antara kejadian ISPA dengan karakteristik, faktor lingan dan perilaku.

Karakteristik respoden yang meliputi jenis kelamin, umur pendidikan dan pekerjaan tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kejadian ISPA faktor lingkungan yang berhubungan dengan ISPA adalah kepadatan hunian, jenis bahan bakar, tidak ada cerobong asap dan ventilasi. Dengan proporsi balita dengan kejadian ISPA yang ditemukan pada kepadatan hunian yang padat hunian ((75%),jenis bahan bakar kayu bakar (69,7%) tidak ada cerbong asap 75,5% dan luas ventilasi yang tidak memnuhi syarat 92,2%.Sedangkan semua perilaku (pengetahuan, sikap dan praktik) yang buruk berpengaruh terhadap kejadian ISPA.

Dari hasil analisa penelitian disimpulkan bahwa karaktistik responden tidak berhubungan dengan kejadian ISPA. Faktor lingkungan yang berhubungan yaitu kepadatan hunian, luas ventilasi, jenis bahan bakar, dan cerobong asap.

Faktor perilaku semuanya berhubungan. Sehingga penelitian menyarankan perlu adanya penyuluhan tentang kesehatan lingkungan dan membantu cara untuk penanggulangan dan pencegahan kejadian ISP.

(2)

THE COLERATION OF BEHAVIOR AND ENVIROMENT FACTOR TOWARD ARI PREVALENCY TO CHILDREN FIVE AT BANJARARJO VILLAGE,AYAH SUBDITRICT,

KEBUMEN REGENCY ON 2005

Abstract

Acu Respiration infection (ARI) is temionology off all disease that attacked on windttly both upper and under windpipe. ARI still forms the most of the public heah problem. Such a ting resulted by high infant mortality rate because ARI, exactly, baby, and the children under five. The behavior and wnviroment factor can be influence ARI. The aim of research is find out the coleration of behavior and enviroment factor toward ARI prevalecy.

The method used is survey technique with cross sectional approach. The amount of sample was 132 from 205 children's under five. The data thisresearch was collected from interview with quistinaire. Result of the researchis conne cting between ARI prevalency with

characteritic, behavior and enviroment factor.

The resilt of the study reveal that there is no relationship between characteristic of the responden toward ARI is seks, age, education and jobrespondent. The enviroment factors the related with ARI are population density,a kind of fuel, there's no smokestack and ventilations. ARI prevalency to children under five which find out at poppulation desity is 75%, firewood as kind of fuel 69.7%, there's smokes the terms 92.2% where as all bed behaviors can be influential toward ARI.

There is no relationship between characteristic of the responden toward ARI is seks, age, education and job respodent. The enviroment factors the related with ARI are populationty, a kind of fuel, there's no smokestack and ventilations. Where as all bed behaviors can be influential rtoward ARI. From the resilt this research of this research, the writer propose to give infotmation about healthy of environment and intervention to ARI prevention.

Referensi

Dokumen terkait

Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga

(g) Pernyataan yang diberikan ekivalen dengan “Mengontrak pemain asing kenamaan adalah syarat perlu untuk Indonesia agar ikut Piala Dunia” atau “Jika Indonesia ikut Piala Dunia

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemberian asupan glikosida flavonoid terong belanda ( Solanum betaceum Cav.) dari fraksi n-butanol

Perlakuan perendaman pada suhu 45 °C selama 10 menit adalah perlakuan pemanasan yang tepat karena dengan waktu perlakuan yang singkat dapat mengurangi 9 jenis

Simpulan penelitian pengembangan ini adalah (1) Dihasilkan modul pembelajaran fisika dengan strategi inkuiri terbimbing pada materi fluida statis yang tervalidasi; (2)

Arahan peraturan zonasi untuk Zona L2 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81. ayat (2) huruf a

Dari berbagai kegiatan tersebut peran Koperasi dan UKM telah dan akan memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan ekonomi daerah yakni mendorong perubahan perilaku masyarakat

Menampilkan Tab Edit Golongan Memasukkan Data Golongan Yang Akan Dihapus Validasi Field Kosong Menampilkan Pesan Field Kosong Kosong Terisi Validasi Pencarian Data