• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran KAMMI Dalam Krisis Moral di Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran KAMMI Dalam Krisis Moral di Tengah"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Indonesia di masa ini sedang mengalami krisis yang fundamental dan menyeluruh. Mulai dari krisis ekonomi hingga krisis politik dan sosial. Dari konflik horizontal dan vertikal yang terjadi dalam kehidupan sosial, ini merupakan salah satu akibat dari semua krisis yang terjadi, sehingga dapat melahirkan disintegrasi bangsa. Jika dilihat Indonesia merupakan bangsa yang plural, ini dapat mengundang konflik yang dapat merugikan dan mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

Salah satu permasalahan yang tidak begitu tampak tapi besar permasalahan itu adalah moral masyarakat Indonesia yang begitu remuk. Dalam hal ini , pemerintah memandang sebelah mata dan menyampingkan masalah moralitas yang menjadi identitas masyarakat Indonesia. Begitupun hati nurani masyarakat Indonesia yang tidak menyadari atau bahkan menyadari namun tidak tergerak hatinya untuk melakukan suatu perubahan terhadap krisis moral yang melanda di masyarakat. Salah satu faktor yang menjadi penyebab kerusakan moral ini adalah ghazwul fikri (perang pemikiran) yang dilakukan oleh pihak eksternal sehingga merusak moral masyarakat Indonesia , tidak hanya remaja , namun anak kecil dibawah umur begitupun para orang tua yang sepatutnya menjadi teladan.

Krisis moral adalah suatu kondisi genting dalam suatu masyarakat atau kelompok yang mana terjadinya kemerosotan atau kerusakan perbuatan,sikap,akhlak dan budi pekerti. Krisis moral ini telah terlihat didalam masyarakat Indonesia, baik itu pada kalangan pemuda,orang tua bahkan kalangan anak kecil sekalipun. Krisis moral ini terindikasi dengan maraknya perbuatan yang mendekati zina atau bahkan zina, kebudayaan merokok atau bahkan obat – obatan terlarang dan minuman memabukan (khamr), komunitas yang meresahkan masyarakat atau bahkan tindak kriminal dan brutal yang menjamur di masyarakat, tidak hanya saja poin diatas , namun masih banyak lagi indikasi krisis moral yang terdapat didalam masyarakat,

(2)

parah. Berbagai bentuk dekadensi moral melanda bukan hanya di kalangan remaja, namun juga di kalangan anak – anak , orang tua , bahkan birokrat, teknokrat dan politisi.

Tentunya krisis moral pasti memiliki dampak , baik dampak kecil maupun besar. Dampak kecil yang terjadi didalam masyarakat seperti terjadinya tindak kriminal, pembunuhan, pemerkosaan, penyalahgunaan obat – obatan terlarang dan minuman keras (khamr) dan lain – lain yang pastinya dapat meresahkan masyarakat. Dampak besar adalah hilangnya generasi pemuda yang dapat memajukan bangsa Indonesia dan tentunya menjayakan Indonesia. Menjadi suatu perhatian lebih terkait krisis moral ketika sudah diketahui dampak dari krisis moral tersebut.

Krisis moral di Indonesia bukan merupakan masalah kecil. Terlebih pemerintah yang mengabaikan terjadinya atau penyebab faktor menjamur secara subuh dari krisis moral dibiarkan secara percuma dan tidak ada tindak lanjut atau tindakan preventif atau represif.Hal ini menjadi faktor utama ketika tidak ada problem solving yang dilakukan oleh pihak tertentu , sehingga krisis moral menjadi penghalang terwujudnya Indonesia jaya.

Semua ini sangat berkaitan erat dengan cita – cita KAMMI yaitu JAYAKAN INDONESIA 2045. Cita ini tidak mungkin terwujud ketika perbaikan moral masyarakat Indonesia tidak di tanggapi serius oleh para kader KAMMI. Bahkan hanya akan sebatas menjadi angan belaka saja, jangan sampai Asyik memangku tangan, mati dalam angan – angan dan seharusnya ada pergerkan kritis,tersistematis, dan nyata ketika sudah tampak moral yang mengalami degradasi di masyarakat Indonesia.

Penjelasan diatas menimbulkan beberapa pertanyaan . Apa itu krisis moral ? , apa yang menyebabkan krisis moral itu terjadi ? , apa pandangan agama terhadap krisis moral di Indonesia berkaitan dengan masa fitnah ? ,apa saja krisis moral yang menjamur di masyarakat Indonesia?, apa pergerakan yang harus dilakukan oleh KAMMI dalam menghadapi krisis moral di Indonesia dalam mewujudkan citanya?

(3)

dengan kritis. Kemudian penulis akan memaparkan pandangan agama terhadap krisis moral ini berkaitan dengan pertanda akhir zaman. Semua pemaparan ini diharapkan

menjadi suatu perantara hidayah dari Allah agar kita sebagai kader dakwah memiliki pergerakan yang lebih progresif,massive, intensif dan preventif/represif.

Tentunya semua penyusunan makalah ini atas seizing Allah .

1.2. Rumusan Masalah 1. Apa itu krisis moral ?

2. Apa yang menyebabkan krisis moral itu terjadi ?

3. Apa pandangan agama terhadap krisis moral di Indonesia berkaitan dengan masa fitnah ?

4. Apa saja krisis moral yang menjamur di masyarakat Indonesia?

5. Bagaimana kepemimpinan Nabi Sulaiman Alaihi salam dalam mencapai kegemilangan kerajaannya?

6. Bagaimana moral pemuda Indonesia dalam mewujudkan Indonesia jaya ? 7. Apa pergerakan yang harus dilakukan oleh KAMMI dalam menghadapi krisis

moral di Indonesia dalam mewujudkan citanya?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa sebenarnnya krisis moral.

2. Untuk mengetahui dampak krisis moral pada masyarakat indonesia.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan munculnya krisis moral Pada masyarakat indonesia.

4. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi adanya krisis moral yang terjadi pada masyarakat indonesia.

1.4. Manfaat Penulisan

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Krisis Moral

Dari segi etimologis perkataan Moral berasal dari bahasa latin yaitu “Mores” yang berasal dari suku kata “Mos”. Mores berarti adat-istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak, yang kemudian artinya berkembang menjadi kebiasaan dalam bertingkah laku yang baik, susila. Menurut W.J.S. Poerdarminto moral merupakan ajaran tentang baik buruknya perbuatan dan kelakuan. Kata “moral” memiliki arti (1) ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, susila; (2) kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, isi hati atau keadaan perasaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Dalam pembahasan ini yang menjadi poin penting adalah krisis moral. Krisis moral adalah kondisi kemerosotan/degradasi perilaku,akhlak,budi pekerti, tata krama dan sikap dalam suatu individu atau kelompok yang terindikasi. Penjelasan krisis moral disinggung dalam latar belakang dimakalah ini. Benang merahnya adalah krisis moral merupakan kondisi genting pada masyarakat yang disebabkan oleh faktor – faktor internal ataupun eksternal. Faktor internal adalah perhatian dari masyarakat itu sendiri hingga tindakan preventif dan represif yang dilakukan oleh pemerintah atau pihak lain. Sedangkan faktor eksternal adalah pengaruh secara langsung atau tidak langsung yang diberikan oleh pihak luar. Dalam kasus ini, banyak sekali faktor yang mempengaruhi krisis moral terjadi di masyarakat Indonesia yang akan dibahas pada poin pembahsan selanjutnya.

2.2 Faktor Terjadinya Krisis Moral Di Indonesia

Dalam poin pertama di bab pembahasan ini sudah disinggung mengenai faktor penyebab terjadinya krisis moral di Indonesia. Penyebab terjadinya krisis moral di Indonesia setidaknya disebabkan oleh 2 faktor , yaitu faktor internal dan eksternal.

(5)

1. Tindakan preventif dan represif dari pemerintah

Pemerintah yang memandang sebelah mata terhadap kasus krisis moral di masyarakat Indonesia membuat degradasi moral memuncak. Tindakan preventif dan represif dari pemerintah tidak ada bukti nyata. Seperti halnya dalam menanggapi kasus kenakalan pada remaja di era sekarang, tidak ada tindakan pencerdasan kepada para remaja tersebut atas tindakan brutal yang dilakukannya. Adapun tindakan yang dilakukan adalah ketika sudah mengalami atau mengganggu keamanan, maka tindakan yang dilakukan adalah penangkapan.Namun , sangat disayangkan tindakan preventif (pencegahan) dan represif (pengetatan aturan) tidak dilakukan sebelum terjadinya kasus yang tidak diharapkan. Hal ini menjadi faktor memumcaknya krisis moral di Indonesia.

2. Kesadaran Hati Nurani Masyarakat

Masyarakat sudah memandang krisis moral pada remaja atau anak dibawah umur sebagai pemakluman atau bahkan hal yang dianggap lumrah , karena asumsi zaman telah berubah. Hal ini menjadikan penyebab memuncaknya kerusakan moral pada masyarkat. Penyebab lain adalah orang tua yang membiarkan anak – anaknya untuk melakukan tindakan yang brutal sampai penyelewengan seksual.

3. Media Masa Tanpa Filtrasi

Media masa menjadi penyebaran informasi utama. Bahkan di era sekarang , semua kalangan dapat mengakses media masa ini. Dalam kasus ini, krisis moral melanda di masyarakat karena informasi yang diberikan tanpa ada filtrasi, dengan memberikan pertimbangan atas dampak yang diberikan kepada masyarakat. Terlebih kepada para anak kecil dan remaja yang pada dasarnya belum bisa membedakan hal yang baik dan buruk, dan akan mengikuti hal yang menjadi trend. Tayangan – tayangan yang tidak mendidik menjadi perantara pemberian informasi buruk yang tidak sepatutnya ditayangkan , karena tentunya berdampak pada setiap individu yang menontonya.

(6)

pemikiran) yang semakin dilancarkan di dunia Islam, Muhammad Qutb mendefinisikan secara terminologis sebagai “Beragam sarana dan media selain bentuk invasi militer,yang secara massif dipropagandakan pasca (kegagalan) perang salib dengan tujuan untuk menghapus nilai – nilai keislaman dalam kehidupan kaum Muslimin dan untuk memalingkan komitmen mereka terhadap Islam, dengan menyebarkan virus akidah dan hal – hal lain yang terkait dengannya, seperti pemikiran, adat – istiadat dan bahkan hingga gaya hidup (life style).”

Dalam kita Limadza Taakhara muslimun wa Taqaddama ghairuhum karangan syekh Amir Syakib Arsalan disebutkan bahwa kemunduran umat Islam kini terjadi karena dua faktor , yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal karena umat Islam telah banyak yang meninggalkan Al-Qur’an dan Al-Hadits. Sedangkan faktor eksternal karena umat atau Negara lain tidak pernah rela bial umat Islam berdigdaya atas mereka. Faktor kedua inilah yang dipredksi Samuel P. Humington sampai sekarang masih berkelanjut bahwa perang yang terjadi di dunia tak lain adalah perang peradaban, bukan ideology. Persaingan agama – agama di dunia seperti Islam, Kristen, Hindu dan Konghucu , tak akan bisa dihindari.

Umat Islam menanggapi Barat dengan kepercayaan. Umat Islam mengadopsi pemikiran Barat lantaran terpesona oleh gemrlap dunia Barat. Barat Nampak berhasil meningkatkan pendapatan per-kapita masyakaratnya, membangun berbagai infrastruktur, menghasilkan banyak orator dan ilmuwan – ilmuwan handal, serta kedinamisan mereka dalam bersosial antara laki – laki dan perempuan dan lain sebagainya. Padahal , semakin lama semakin nyata bahwa kebangkitan yang didegung – degungkan Barat itu semu, karena kian lama kian terlihat bahwa banyak celah dan mudharat dalam ide maupun metode – metode Barat. Berkaitan pula dengan terjadinya krisis sosial di masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia baik dikalangan anak kecil, pemuda bahkan orang tua sekalipun , telah memandang budaya Barat merupakan suatu trend yang perlu diadopsi kedalam masyarakat Indonesia, dengan alasan perkembangan zaman.

(7)

1. Fun (Kesenangan)

Produk ghazwul fikri yang bertujuan membuat Umat Islam beralih perhatiannya dari nilai – nilai Islam kepada permainan – permainan Barat. Contoh produk besar ini adalah Game. Dalam hal ini, Game menjadi perhatian khusus tidak hanya kalangan anak kecil bahkan hingga kalangan orang tuapun teracuni oleh produk ini, dampaknya adalah waktu yang tersia – siakan dan jauh dari pembelajaran agama Islam. Produk besar lain adalah pergaulan bebas antara laki – laki dan perempuan. Tentunya pergaulan antara laki – laki dan perempuan di Barat sangatlah dinamis , sehingga sangat memungkinkan terjadinya penyelewengan seksual dan hedonisme menjadi budaya yang lumrah di kalangan masyarakat.

2. Film (Film atau movie)

Produk diluncurkan oleh Barat melaluli The movie atau film – film dengan cerita dan grafik film yang luar biasa menankjubkan dan menarik untuk ditonton di setiap kalangan. Film ini merupakan media yang terbesar yang dapat diakses di zaman ini. Tentunya dengan perkembangan akses internet yang cepat membuat user mudah untuk mencari film terbaru. Film ini menjadi senjata untuk memasukan content perusakan pemikiran Umat Islam. Tentunya didalam film yang diluncurkan oleh Barat berisi hedonisme,pergaulan bebas,minuman keras,obat – obatan terlarang,kriminalitas dan tindakan brutal,propaganda,fashion dan lain sebagainya, sehingga menjadi doktrin untuk melakukan hal yang sama didalam film tersebut.

3. Food (Makanan atau minuman)

(8)

dan merusak tubuh Umat Islam , namun menjadi sumber penghasilan bagi Barat untuk menjadi modal untuk memerangi Umat Islam.

4. Fashion (Model berpakaian)

Model berpakaian yang diluncurkan oleh Barat menjadi produk untuk merusak adab seorang Muslim dalam berpakaian. Tentunya dalam berpakain seorang Muslim haruslah menutup aurat seperti berdasarkan firman Allah

dalam surat An-Nur ayat 31 :

َه ِم َرَهَظ اَم للِإ لنُهَتَنيِز َنيِد ُي َلَو لنُهَجوُرُف َن َفَيَو لنِهِرَٰص َأ ِم َن ُض َي ِتَٰنِم ُمّل لُقَو

ۖا ۡن ۡب ۡظ ۡح ۡب ۡن ۡض ۡغ ۡؤ ۡل

لنِهِئاَنۡب ۡوَأ َأ لنِهِتَلوُعُب ِءاَباَء َأ لنِهِئاَباَء َأ لنِهِتَلوُعُبِل للِإ لنُهَتَنيِز َنيِدُي َلَو ِهِبوُيُج ٰىَلَع لنِهِرُمُخِب َن ِر َيَوۡو ۡو ۡب ّۖن ۡب ۡض ۡل لنِهِتَلوُعُب ِءاَنۡب ۡوَأ َأ ِةَب ِإ يِلْوُأ ِرَغ َنيِعِبٰلتل ِوَأ لنُهُنَٰم َأ َكَلَم اَم َأ لنِهِئاَسِن َأ لنِهِتَٰوَخَأ ٓيِنَب َأ لنِهِنَٰو ِإ ٓيِنَب َأ لنِهِنَٰو ِإ َأۡر ۡلٱ ۡي ٱ ۡي ۡت ۡو ۡو ۡو ۡخ ۡو ۡخ ۡو

َنِم نِم َنيِف ُي اَم َمَل ُيِل لنِهِلُجۡخ ۡع ۡرَأِب َنِر َي َلَو اَسّنل ِتَٰر َع ٰىَلَع ْاوُرَهَي َل َنيِذلل ِل ّطل ِوَأ ِلاَجّرلۡب ۡض ِۖء ٱ ۡو ۡظ ۡم ٱ ۡف ٱ ٱ ْآوُبوُتَو ِهِتَنيِزّۚن َنوُحِل ُت ُ كللَعَل َنوُنِم ُم َهّيَأ اًعيِمَج ِهللل ىَلِإۡف ۡم ۡؤ ۡلٱ ٱ ٣١

(9)

Firman Allah untuk memerintahkan perempuan umat Islam untuk menutup aurat sebagai adab dan etika seorang Muslim. Bertolak

belakang dengan Firman Allah diatas, di zaman sekarang ini perempuan di Indonesia baik anak kecil, remaja ataupun orang tua sudah teracuni oleh cara berpakaian Barat. Seperti halnya di Barat semua orang bebas mengekspresikan dirinya melalui cara berpakaian , dari menggunakan pakaian yang ketat dan terbuka hingga hanya menggunakan pakaian dalam saja di depan umum, bahkan tidak berpakaian sama sekali. Pada masa ini Barat telah berhasil meracuni kaum hawa di Indonesia bahkan sudah terbukti

dan terlihat di masyarakat, sesuai dengan Sabda Rasulullah yaitu: “Ada dua macam penghuni neraka, aku tidak mau melihat mereka, yaitu : kaum yang mempunyai cambuk seperti ekor sapi yang mereka pergunakan untuk memukul orang lain dan wanita – wanita yang berpakaian tapi kelihatan aurat, dengan menggoyang – goyang pinggulnya, berlenggak – lenggok kepalanya seperti punduk unta, wanita itu tidak akan masuk surge, bahkan tidak akan mencium baunya surge padahal bau surge itu dapat tercium dari jarak yang sangat jauh”(H.R. Muslim)

Sangat ironi melihat sabda Nabi yang sudah sesuai dengan masa sekarang ini, maka wanita – wanita masyarakat Indonesia sudah mencapai orang yang diharamkan masuk kedalam surga. Bukankah hal ini sangat gentig ? dan bukankah telah tampak keberhasilan dari ghazwul fikri? , tidak hanya kaum hawa yang teracuni bahkan kaum adampun telah teracuni dengan indikasi cara berpakaian yang ke barat – baratan tanpa memperhatikan adab seorang Muslim dalam berpakaian.

2.3 Krisis Moral Di Indonesia

(10)

1. Mabuk dan Penyalahgunaan Obat – obatan

Krisis moral di masyarakat Indonesia terindikasi dengan meluasnya perilaku mabuk di tengah masyarakat. Jika zaman dulu mabuk menggunakan sarana yang sangat terbatas dan konvensional, saat ini sarana untuk mabuk semakin meluas dan bertambah jumlahnya. Ada perilaku mabuk konvensional , menggunakan minuman keras, baik yang dibuat secara tradisional atau berbentuk industry rumah tangga, seperti hasil fermentasi sederhana, maupun yang diproduksi dengan teknologi canggih dan berkualitas internasional.

Namun berkembang pula mabuk dengan penyalahgunaan obat – obatan , seperti “pil koplo”,yaitu sejenis mogadon,diazepam,nitrazepam dan lain sebagainya, yang menyebabkan pelakunya merasa nyaman dalam keadaan “koplo”. Dikenal pula mabuk dengan “pil gedek” yaitu turunan amphetamine, seperti ectasy, yang menyebabkan pelakunya merasa nyaman dalam kondisi aktif dan dinamis. Selain itu juga penyalahgunaan narkotika serta zat – zat adiktif lainnya, bisa menyebabkan pelakunya merasa “fly” atau semacam ekstase dengan tingkat ketergantungan yang sangat tinggi.

Semua pemaparan diatas sudah tampak di masyarakat Indonesia, tidak hanya dikalangan orang tua, bahkan hingga tingkat anak kecilpun sudah berperilaku memabukan. Dalam kasus ini, orang – orang yang berperilaku mabuk berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan kenikmatan yang semu, yang sering dikatakan “nge-fly” dengan kondisi seseorang merasakan kenyamanan dengan halusinasi. Caranyapun beragam , dari menggunakan bahan seadanya seperti penyalahgunaan lem aibon atau mencampur adukan minuman soda dengan obat lotion nyamuk, hingga tindakan kriminal mencuri atau merampok demi mendapatkan modal untuk membeli obat – obatan terlarang.

(11)

Pernyataan yang menjadi parameter krisis moralitas di masyarakat Indonesia adalah sabda Nabi yaitu :

“ia (khamr) adalah dosa besar yang paling besar dan induk kejahatan. Barangsiapa minum khamr, ia akan meninggalkan shalat, menggauli ibu, dan bibinya sendiri”.(H.R. Ibnu Abi Hatim)

Dalam Hadits lain Rasulullah bersabda :

“Dan janganlah sekali – kali meminum khamr. Sesungguhnya khamr adalah induk segala kejahatan.” (H.R.Al-Hakim)

Dan dalam Hadits lain Rasulullah bersabda :

“Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap khamr adalah haram.”(H.R. Muslim)

Begitupun dengan firman Allah yaitu :

ُهوُبِنَت َف ِنَٰط لشل ِلَمَع ّم ۡجٱ ۡي ٱ ۡن ٞس ۡجِر ُمَٰلَأ َو ُباَصنَأ َو ُرِس َم َو ُر َخ اَملنِإ ْآوُنَماَء َنيِذلل اَهّيَأَٰٓيۡز ۡلٱ ۡلٱ ۡي ۡلٱ ۡم ۡلٱ ٱ َنوُحِل ُت ُ كللَعَلۡف ۡم ٩٠

ِرِس َم َو ِر َخ يِف َءاَض َب َو َةَوَٰدَع ُمُكَن َب َعِقوُي نۡي ۡلٱ ۡم ۡلٱ ۡغ ۡلٱ ۡلٱ ۡي َأ ُنَٰطلشل ُديِرُي اَملنِإ ۡي ٱ

َنوُهَتنّم مُتنَأ َهَف ٰوَللصل نَعَو ِهللل ِر ِذ نَع ُكلدُصَيَوۡل ِۖة ٱ ٱ ۡك ۡم ٩١

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.(11) Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) (12).”

Sudah sangat terang Sabda Nabi dan firman Allah dalam menjelaskan dampak dari khamr dan hukumnya. Dampak dari perilaku mabuk

(12)

buruk lainnya , seperti meninggalkan shalat hingga perilaku zina, dan semua sudah tampak ditengah masyarakat Indonesia. Bukankah hal ini indikasi dari krisis sosial yang sangat genting ?

2. Penyelewengan Seksual

Krisis sosial yang sangat tampak di tengah masyarakat Indonesia adalah penyelewengan seksual, sejak pelecehan seksual,perkosaan,kekerasan seksual,pelacuran,perzinaan,kumpul kebo,free sex,sex party,homoseksual sampai kepada dampak – dampak yang dimunculkan akibat penyimpangan tersebut. Masyarakat seakan – akan telah sedemikian akrab dengan berbagai penyimpangan tersebut, sehingga tidak jarang mereka melegtimasi perbuatan menyimpang tersebut atas nama kebebasan dan hak asasi manusia.

Tentunya penyelewengan seksual ini tidak semata – mata terjadi tanpa ada sebab. Faktor utama penyebabnya adalah budaya barat telah masuk di tengah masyarakat dengan senjata ghazwul fikri melalui adegan porno atau semi porno yang menghiasi layar televise,VCD,DVD,juga di internet;melalui film,sinetron,telenovela,klip lagu,iklan,juga ramuan acara infotainment. Budaya barat tersebut adalah pergaulan dinamis antara laki – laki dan perempuan, atau biasa disebut dengan “pacaran” yang merupakan hubungan antara laki – laki dan perempuan sebelum adanya akad pernikahan. Hubungan sudah menjadi hal yang lumrah di tengah masyarakat, dan dianggap sebagai suatu bentuk pendewasaan. Hal ini sangat bertentangan dengan nilai – nilai islam yang

melarang mendekati zina sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Isra ayat 32 yaitu :

ة َشِحَٰف َناَك ُهلنِإ َنّزل ْاوُبَرَت َلَوۥ ٰۖٓى ٱ ۡق

ٗ

ليِبَس َءاَسَو

ٗ

ا ٣٢

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan merupakan jalan yang buruk.”

(13)

remaja bahkan anak kecil. Maka dampaknya adalah penyelewengan seksual, yang menjadi indikasi krisis moralitas masyarakat. Dampak lain adalah generasi penerus bangsa menjadi generasi lemah dan berhasrat nafsu yang menggejolak dan tidak akan mungkin untuk menjayakan Indonesia.

3. Perjudian dan Penipuan

Perjudian bukan merupakan barang baru, dari zaman – zaman terdahulu telah dikenal masyarakat secara luas. Hanya saja,dalam masyarakat modern ini, judi mengalami perkembangan dan modifikasi bentuk yang sangat beragam. Pada kalangan masyarakat tertentu, mentalitas judi telah menyebabkan mereka senantiasa berpikir dan betindak judi dalam berbagai momen kehidupan. Prosesesi pemilihan lurah bisa menjadi ajang judi,pertandingan olahraga bisa menjadi ajang judi, apa pun yang mereka lihat dan saksikan. Mentalitas ini membuat generasi bangsa melemah, karena masyarakat dijejali mimpi – mimpi kosong,harapan – harapan semu,janji – janji muluk yang tidak jelas,tanpa perencanaan,bercorak non ilmiah,irrasional,untung – untungan dan sesaat.

Tentunya islam sudah melarang melalui firman Allah didalam surat Al-Maidah ayat 90-91 yang telah dipaparkan sebelumnya. Perjudian bukanlah hal yang sesuai dengan nilai – nilai Islam, yang berdampak merusak generasi penerus bangsa.

Penipuan juga tidak kalah bahayanya dengan perjudian. Banyak kalangan masyarakat melakukan tindakan penipuan dengan sengaja dan terencana sebagai bagian dari cara hidup mereka. Islam memandang penipuan itu haram hukumnya baik dalam berjual beli maupun dalam masalah muamalah lainnya. Allah Ta’ala telah berfirman :

َنيِفّفَطُم ّل َوۡل ٞل ۡي ١

َنوُف َت َي ِسالنل ىَلَع ْاوُلاَت اَذِإ َنيِذلل ۡو ۡس ٱ ۡكٱ ٱ ٢

ُهوُنَزلو وَأ ُهوُلاَك اَذِإَو

ۡم ۡم

َنوُرِس ُيۡخ ٣

(14)

minta dipenuhi(2) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.(3)”(Al-Muthaffifin ayat 1-3)

Ini merupakan ancaman bagi orang – orang yang melakukan penipuan. Di zaman ini , bentuk penipuan bukan hanya mengurangi kadar timbangan, namun KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) merupakan kecurangan dalam skala besar. KKN merupakan tindakan yang merugikan masyarakat. Dalam bidang politik , kecurangan terjadi dalam melakukan Pemilihan Umum (Pemilu), yang terjadi sejaki di bilik suara,pada saat perhitungan di Tempat pemungutan suara, manipulasi angka – angka jumlah perolehan suara dan sebagainya.

Perjudian dan penipuan merupakan perbuatan keji yang dilarang oleh agama Islam. Indonesia dengan mayoritas penduduknya Islam sudah akrab dengan perjudian dan penipuan. Bahkan kasus ini menjamur di tengah masyarakat. Perjudian dan penipuan menjadi indikasi krisisnya morailtas masyarakat Indonesia yang bukan saja merugikan masyarakat itu sendir bahkan merugikan bangsa, karena rusaknya moral masyarakat menjadi pemutus generasi harapan bangsa dan sulitnya tercapai Indonesia jaya.

4. Tindak Brutal dan Kekerasan

Tawuran,perkelahian dan pembunuhan seakan telah menjadi menu keseharian berita – berita di media masa. Hanya perkara yang sangat sepele dan remeh, seseorang bisa membunuh orang lainnya, baik dengan sengaja dan perencanaan matang, maupun karena luapan emosi sesaat yang menyebabkan gelap mata.

Perkelahian pelajar di beberapa kota besar di Indonesia seakan – akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pelakunya. Gengsi dan harga diri diukur dengan apakah mereka berani terlibat dalam tawuran dan mengalahkan lawannya. Orang – orang yang tidak setuju dengan tawuran dianggap sebagai pengecut. Berapa banyak korban jatuh secara sia – sia akibat tawuran yang melibatkan anak – anak terdidik seperti ini.

(15)

kekerasan dengan sejumlah senjata tajam bahkan senjata api yang mereka miliki.Kehilangan nyawa dari korban bukan hal yang jarang ditemukan di tengah masyarakat di masa ini. Bahkan kekerasan fisik hingga pembunuhan menjadi hal yang akrab didengar di tengah masyarakat.

Padahal Allah telah berfirman :

موُل َم َلِتُق نَمَو َح ِب للِإ ُهللل َملرَح يِتلل َس لنل ْاوُلُت َت َلَوۡظ ّۗق ۡلٱ ٱ ٱ ۡف ٱ ۡق

ٗ

نَٰط ُس ِهّيِلَوِل اَن َعَج َقَف اۡل ۦ ۡل ۡد

ٗا

يّف فِر ُي َلَفۡس روُصنَم َناَك ُهلنِإ َقٗا ۥ ِۖل ۡت ۡلٱ ٣٣

Artinya : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya),melainkan dengan suatu alasan yang benar…..”(Al-Isra:33)

Ayat diatas bertentangan dengan kondisi di tengah masyarakat. Pembunuhan sudah sering kali tayang di televisi. Padahal pembunuhan sangat diharamkan di dalam Islam. Karenanya tindakan kekerasan dan merugikan orang lain, apalagi sampai ke tingkat pembunuhan, bisa dikenakan hukuman qisash bagi pelakunya. Menunjukan tindakan ini merupakan hal ini sangat berat dampaknya dan penting untuk dicegah. Namun , bertolak belakang dengan masa sekarang , malah tindakan ini menjamur di tengah masyarakat. Dampaknya tidak hanya meresahkan masyarakat namun disintegrasi bangsa dan Negara Indonesia.

Kejadian yang sering kita saksikan lewat media massa tentang adanya tindak kriminal,kebrutalan,kekerasan hingga sampai pembunuhan hanya karena alasan – alasan sepele, sangatlah menyimpang dari ketetapan Islam tentang kehidupan.

2.4 Harapan Moral Masyarakat Indonesia

(16)

Berikut penjelasan secara umumu harapan moralitas masyarakat Indonesia sebagai berikut :

1. Dekat dengan Al-Qur’an

Al – Qur’an adalah firman Allah yang berisi dari 114 surat dan 30 Juz. Al – Qur’an adalah Kitabullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

melalui malaikat Jibril Alaihi salam di bulan Suci Ramadhan secara

berturut – turut. Sebagaimana firman Allah didalam Al – Qur’an Surat Al – Baqarah ayat 185 :

دُه ُناَءُق ِهيِف َلِزنُأ ٓيِذلل َناَضَمَر ُر َشۡر ۡلٱ ٱ ۡه ىٗ

تَٰنّيَبَو ِسالنلّل

ٖ

نَمَف اَق ُف َو ٰىَدُه َنّم ِۚن ۡر ۡلٱ ۡلٱ

ُمُكنِم َدِه َش رَفَس ٰىَلَع ۡو َأ اًضيِرَم َناَك نَمَو ُصَي َف َر لشلُۖه ۡم ۡل ۡه ٱ

ٖ

ُديِرُي َلَو َر ُي ُمُكِب ُهللل ُديِرُي َخُأ ٍماليَأ ّم لدِعَف ۡس ۡلٱ ٱ َۗر ۡن ٞة

ُمُكِب َنوُرُك َت ُكللَعَلَو ُكٰىَدَه اَم ٰىَلَع َهللل ْاوُرّبَكُتِلَو َةلدِع ْاوُلِم ُتِلَو َر ُعۡش ۡم ۡم ٱ ۡلٱ ۡك ۡس ۡلٱ ١٨٥

Artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al – Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan – penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada dibulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari – hari yang lain.Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghedaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.“

Al – Qur’an ini merupakan petunjuk bagi manusia, sebagai penjelas dan pembeda antara yang haq dan batil, dan yang mengikuti atau berpegang teguh pada Al - Qur’an maka tidak akan merasa takut dan bersedih hati. Allah

hendak membuat manusia mudah dan tidak hendak membuat manusai dalam kesulitan.

(17)

lain. Ketika seseorang telah berpegang teguh pada Al – Qur’an maka tidak hanya sikap,lisan bahkan hatinya terjaga.

اوُقّرَفَت َلَو اًعيِمَج ِ ّا ِلْبَحِب اوُمِصَتْعاَو

Artinya: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” [QS. Ali Imaran : 103].

Ayat diatas memiliki nilai yang sangat tinggi. Diperintahkan kepada setiap individu dan masyarakat untuk berpegang teguh pada Al – Qur’an , dan Al – Qur’an sebagai pemersatu. Tidak hanya sebagai pemersatu, Al – Qur’an mengajarkan moral – moral yang sangat luar biasa , apabila diterapkan oleh setiap individu maka output-nya akan menghasilkan masyarakat yang bermoral, tidak seperti moralitas di masyarakat sekarang.

Moral yang diajarakan Al – Qur’an kepada manusia dapat diambil melalui kisah – kisah yang terdapat didalam Al – Qur’an, dan dapat diambil ibrah yang bisa diambil oleh manusia yang mentadaburi-nya. Dalam kisah Nabi Ibrahim Alaihi Salam, Surat Maryam ayat 41 – 50.

٤٠

(18)

sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.(43). Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.(44). Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan".(45). Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama".(46). Berkata Ibrahim: "Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan meminta ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.(47). Dan aku akan menjauhkan diri daripadamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo`a kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdo`a kepada Tuhanku".(48). Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishaq, dan Ya`qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.(49). Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi.(50).”

Di dalam kisah di atas diceritakan Nabi Ibrahim Alaihi Salam mengajak ayahnya dengan panggilan yang sangat lembut yaitu ِتَبَأَٰٓي (wahai ayahku), bukan menggunakan kata يبأ (Abi).Dalam kata ِتَبَأَٰٓي (wahai ayahku), tambahan huruf ت disini dalam bahasa arab menunjukkan panggilan yang sangat halus penuh penghormatan kepada seorang bapak. Kemudian Nabi Ibrahim Alaihi Salam menyampaikan dakwahnya untuk tidak berbuat syirik atau menyembah berhala yang tidak dapat mendengar,melihat dan menolong ayahnya sedikitpun.

(19)

Ibrahim Alaihi Salam mendapat balasan yang seperti itu, beliau tetap membalas dengan baik dan lembut, bahkan mendoakan ayahnya (ayat 47). Balasan atas moral yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim Alaihi Salam , setelah menjauhi ayahnya

adalah Allah mengaruniakan 2 anak yaitu Nabi Ishaq Alaihi Salam dan Nabi Ya’kub Alaihi Salam yang keduanya diangkat menjadi seorang Nabi dan di anurgerahkan sebagian Rahmat dan buah tutur kata yang baik dan mulia.

Hal ini menunjukan moral sangatlah penting, contoh kecil dalam etika berbicara kepada orang tua. Ketika Nabi Ibrahim Alaihi Salam dapat menunjukan etika dan adab yang baik kepada ayahnya, dan setelah

meninggalkannya atas perintah ayahnya , maka Allah memberikan balasan yang sangat luar biasa, yaitu dikarunia 2 anak yang diangkat menjadi Nabi dan diberikan sebagian Rahmat serta dijadikan buah tutur yang baik.

Begitu pun dalam masyarakat, ketika masyarakat memiliki moralitas

yang sangat baik,sesuai adab dan etika yang diajarkan oleh Rasulullah , tidak hanya dapat menjayakan Indonesia , namun tentunya dapat menjayakan Islam seperti pada masa keKhilafahan. Ketika masyarakat dapat mentaati aturan dan berpegang teguh pada Al – Qur’an tentunya Indonesia dapat menutupi setiap permasalahan disetiap sektor, karena generasi penerus

bangsa sudah memiliki moral dan ketaatan kepada Allah . Maka yang menjadi tugas bagi aktivis adalah menyadari betapa pentingnya Al – Qur’an untuk diterapkan di tengah masyarakat Indonesia. Tentunya untuk menjayakan Indonesia dan Islam.

2. Mengamalkan Sunnah Nabi

(20)

yang kemudian dipraktekan menjadi sebuah amalan . Banyak sekali sunnah Rasulullah yang dapat diterapkan di tengah masyarakat.

Dalam poin ini akan dibahas secara umum mengenai sunnah Nabi yang berkaitan dengan pembentukan moral masyarakat. Salah satu contoh Sunnah Nabi tersebut adalah Shalat di awal waktu dan berjama’ah di masjid. Rasulullah

bersabda “…… Seandainya orang – orang mengetahui pahala adzan dan barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian, niskcaya mereka akan berundi.Dan seandainya mereka mengetahui pahala menyegerakan shalat pada awal waktu, niscaya mereka akan berlomba – lomba melaksanakannya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala Shalat Isya dan Shubuh , niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan merangkak”(H.R. Bukhari)

Banyak hikmah yang dapat diambil dari ibadah shalat. Selain mencegah perbuatan keji dan munkar, berdisiplin juga merupakan hikmah yang lain. Shalat tepat waktu membuat seseorang untuk bersikap disiplin, adapun dalam hal ini difokuskan pada disiplin dalam waktu, namun seseorang yang sudah mencapai atau bisa shalat tepat waktu, Amar ma’ruf nahi munkar akan lebih terbentuk dengan cepat dan progresif. Bertolak belakang dengan seorang yang shalat diakhir waktu, maka shalatnya pun terburu – buru ataupun tidak ada penghayatan. Fadhilah Shalat tepat waktu telah disadakan Nabi yaitu : Dari Abdullah bin Mas’ud Radiallahu anhu, ia bercerita: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah : “perbuatan apakah yang paling dicintai Allah ? Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya” “Lalu apalagi?” tanyaku lebih lanjut. Beliau menjawab ,“berbakti kepada kedua orang tua”. Kutanyakan lagi, “setelah itu apalagi?” beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah”. (H.R. Bukhari)

(21)

Shalat berjama’ah mencerminkan manusia sebagai makhluk zoon politikoon, makhluk sosial yang memerlukan keberdadaan orang lain. Dalam, islam prinsip – prinsip bersosial ini termaktub dalam hubungan bermuamalah (bermasyarakat), yakni segala hal yang mengatur hubungan antarmanusia dalam kehidupannya. Dalam prinsip bermasyarakat, ketaatan pada tata tertib tercermin dalam shalat berjama’ah. Dalam hal ini, berjama’ah mengajarkan prinsip – prinsip kepemimpinan. Hal ini tercermin dalam hubungan yang berkesinambungan antara makmum dan imam.

Melaksanakan shalat berjama’ah bak menyisihkan sumbangan bagi si kaya yang bakhil untuk seorang fakir. Sangat berarti bagi si fakir, namun sulit untuk direalisasikan pada si bakhil. Bukankah Nabi pernah mengingatkan kita, bahwa “sesungguhnya letak keberkahan itu dalam kebersamaan!”. Shalat berjama’ah sangat identik dengan kebersamaan dan persaudaraan, persaudaraan akan membentuk masyarakat yang dapat merasakan penderitaan orang lain, tentunya bukan hanya merasakan saja namun akan timbul rasa simpati untuk membantu orang yang fakir dan miskin. Sedangkan fakir dan miskin menjadi salah satu faktor terjadinya kebrutalan dan kriminalitas, pergaulan bebas (sebagai pelarian dari penderitaan), dan obat – obatan terlarang dan khamr (sebagai jalan putus asa atas kondisi yang dialaminya). Maka, Shalat berjama’ah menjadi peran penting dalam membentuk moralitas masyarakat, tidak dari aspek shalatnya saja, melainkan dari aspek kebersamaan dan persaudaraan melalui berjama’ah.

Hal yang perlu digaris bawahi adalah membiasakan masyarakat untuk melaksanakan shalat tepat waktu dan berjama’ah akan membentuk moralitas masyarakat yang baik. Disisi lain akan membentuk masyarakat yang mencintai

(22)

Contoh lain sunnah yang membentuk moral masyarakat adalah Puasa sunnah. Puasa sunnah tentunya dapat melatih seseorang untuk menahan hawa nafsu, hal ini menjadi problem solving atas permasalahan pergaulan bebas, hubungan dinamis antara laki – laki dan perempuan (pacaran), dan tindak kriminalitas. Tentunya puasa sunnah yang dimaksud adalah puasa yang dijalankan dengan hikmah, bukan hanya sekedar menjalankannya saja, namun harus diiringi oleh pengkajian dan penjelasan mengenai Fadhilah puasa sunnah. Sehingga , output-nya adalah individu yang dapat membendungi hawa nafsunya dan tindakan yang dapat merugikan orang lain.

Banyak sekali sunnah – sunnah yang dapat membentuk moralitas masyarakat yang baik, mulai dari sunnah makan hingga sunnah tidur, semua itu merupakan bentuk pendidikan adab dan etika seorang Muslim, dan akan menjadikan seorang yang bermoralitas tinggi. Maka, ketika moralitas seseorang tinggi tidak akan ada celah untuk melakukan tindakan yang terindikasi krisis moral.

Dua poin diatas merupakan cara membentuk moral masyarakat yang baik. Penjelasannya pun secara umum, tidak mendetail. Karena banyak sekali poin yang berkaitan dengan pembentukan moral masyarakat, yang bila dipaparkan akan sangat

panjang. Hal inilah yang diterapkan oleh Rasulullah untuk berdakwah kepada warga Mekkah. Namun yang perlu digaris bawahi adalah Rasulullah tidak langsung secara detail bagaimana moral yang perlu dibentuk, melainkan dengan mencotohkan adab dan etika yang luar biasa. Maka , sebagai seorang aktivis dakwah menerapkan 2 poin diatas kepada diri sendiri terlebih dahulu, sebelum menerapkannya kepada masyarakat. Sehingga akan mudah bagi masyarakat untuk menerima dakwah.

2.5 Krisis Moral Berkaitan Dengan Akhir Zaman

Dalam poin ini,akan dibahas mengenai kebenaran tanda akhir zaman dalam moralitas manusia di muka bumi. Pembahasan di poin ini akan memfokuskan tanda – tanda kecil kiamat berkaitan dengan moral,etika dan adab. Berikut beberapa penjelasan mengenai kerusakan moral manusia di akhir zaman ini.

(23)

Di antara tanda – tanda (kiamat) yang telah Nampak adalah merebaknya perzinaan yang terjadi di tengah – tengah manusia, dan termasuk di tengah

masyarakat Indonesia. Nabi telah mengabarkan bahwa hal ini merupakan tanda – tanda kiamat. Telah tetap dalam ash-Shahiihain dari Anas Radhiallahu

anhu, dia berkata, Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya diantara tanda – tanda kiamat adalah (lalu beliau menyebutkan diantaranya:) dan merebaknya perzinaan”(Shahiih Al – Bukhari, kitab al – ‘ilmi Bab Raf’ul ‘ilmi wa zhuhuurul jahli(I/178,al-Fath), shahiih Muslim, kitab Al – ‘ilmi bab Raf’ul Qabdihi wa Zhuhuurul Jahli wal fitan fi Akhiiriz Zamaan(XVI/221,syarh An-Nawawi)). Dalam sabda lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu anhu , Rasulullah

bersabda : “Akan datang kepada manusia beberapa tahun yang penuh dengan tipuan…. (lalu beliau melanjutkan haditsnya, didalamnya disebutkan) dan menyebarnya perbuatan keji(zina)”(Mustadrak Al – Hakiim(IV/512)).

Dua Sabda Rasulullah berisi mengenai perzinaan akan datang di masa – masa mendekati akhir zaman. Dan sekarang sudah terbukti tanda akhir

zaman ini, bahkan di tengah masyarakat Indonesia. Padahal Allah

telah melarang mendekati perbuatan Zina ini, dan menyebutkannya sebagai ٗ ليِبَس َءاَسَو

(24)

ditangan-Nya , tidak akan hancur umat ini hingga kaum pria mendatangi kaum wanita, lalu dia menggaulinya dijalan. Orang yang paling baik di antara mereka saat itu berkata, Seandainyaengkau menutupinya di belakang tembok”, bukankah sudah banyak kalangan pemuda yang datang kepada kaum wanita dan menzinahinya ? Bahkan Al – Qurthubi Rahimahullah berkata dalam al-Mufhim, mengomentari hadits Anas terdahulu , “Di dalam hadits ini ada sebuah tanda dari tanda – tanda kenabian, karena beliau telah mengabarkan berbagai perkara yang akan terjadi, maka perkara itupun telah terjadi terutama di masa – masa sekarang ini”(Fat-thul Baari(I/179)). Jika hal ini sudah terjadi dimasa Imam Al –Qurthubi , maka sesungguhnya di zaman milenial ini sudah lebih Nampak merebaknya perzinaan, karena besarnya dominasi kebodohan dan tersebarnya kerusakan di tengah - tengah masyarakat.

2. Banyaknya Peminum Khamr (minuman keras) dan Menganggapnya Halal `

Telah merebak di masyarakat Indonesia ini peminum – peminum khamr dan memakanya dengan selain namanya, lebih buruk lagi adalah sebagian mereka ada yang menghalalkannya. Ini salah satu tanda – tanda kiamat, sebagai mana Imam Muslim Rahimahullah meriwayatkan dari Anas bin Malik

Radhiallahu anhu, beliau berkata , Rasulullah bersabda : “Di antara tanda – tanda kiamat adalah ……(lalu beliau menyebutkan di antaranya:) Dan diminumnya khamr”(Shahiih Muslim).Dalam riwayat lain oleh Imam Ahmad juga Ibnu Majah dari ‘Ubadah bin ash – Shamit Rahdhiallahu anhu, beliau berkata,

(25)

Beliau (Ibnu Shalah) menuturkan bahwa beliau mendengar dan melihat orang yang melakukan hal itu.(Fat-hul Baari(X/15)). Jika pada zaman Ibnu Shalah sudah banyak tampak yang seperti itu, maka di zaman sekarang sudah lebih banyak dan sangat Nampak nyatanya. Bahkan di zaman sekarang menjual khamr secara terang – terangan dan penyebaran narkoba dengan sangat pesat. Begitu buruk moralitas di tengah masyarakat kita, apakah hal ini patut untuk dibiarkan ?

3. Merajalelanya Perbuatan Keji, Pemutusan Silaturahmi dan Jeleknya Hubungan Bertetangga

Al – Imam Ahmad dan al – Hakim meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr

Radhiallahu anhu, bahwasannya Rasulullah bersabda : ”Tidak akan tiba hari kiamat hingga banyak perbuatan dan perkataan keji,pemutusan silaturahmi, dan jeleknya hubungan bertetangga”(Musnad Ahmad(X/26-31,Syarah Ahmad Syakir),beliau berkata “isnadnya shahi”). Ath – Thabrani meriwayatkan dalam al – Ausath dari Anas Radhialllahu anhu, beliau berkata, Rasulullah bersabda: “Di antara tanda kiamat adalah perbuatan dan perkataan yang keji (kotor), serta pemutusan silaturahmi”(Maj’mauz Zawaa-id (VII/284),al – Haitsami berkata ,“Perawinya adalah tsiqah”). Dua hadits diatas memiliki poin utama bahwa tanda – tanda akhir zaman adalah maraknya perbuatan dan perkataan keji, pemutusan silaturahmi dan jeleknya hubungan bertetangga, dan semua ini sudah tampak pada masyarakat Indonesia.

(26)

Tindakan brutal dan kriminalitas menjadi salah satu perbuatan keji di tengah masyarakat. Tindakan – tindakan ini menjadi indikasi degradasi moral masyarakat, terbukti dengan maraknya Geng motor yang merusak fasilitas umum, melakukan kekerasan, dan membunuh orang lain. Hal ini pun menjadi

bukti kebenaran sabda Rasulullah dalam hadits diatas.

Contoh kerusakan moral ditengah masyarakat diatas menjadi parameter gentingnya atas degradasi moral. Hal ini sangat perlu diperhatikan, karena semakin buruknya moral di tengah masyarakat Indonesia.

4. Banyaknya Wanita Berpakaian Tapi Telanjang

(27)

kerudungnya, megetatkan pakaiannya, sehingga lekuk – lekuk bagian tubuhnya Nampak, dada juga pantatnya tercetak, atau sebagian badannya terbuka.

Rasulullah bersabda, bahwa wanita – wanita tersebut akan masuk kedalam neraka, dan tidak akan mencium bau surga, padahal bau surge dapat tercium dari jarak sekian dan sekian . Seperti dalam hadits yang diriwayatkan

Abu Hurairah Radhiallahu anhu, dia berkata Rasulullah bersabda: “Ada dua kelompok manusia penghuni Neraka yang belum pernah aku lihat: kaum laki – laki yang membawa cambuk seperti buntut sapi mereka memukul manusia dengannya, dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang, selalu melakukan kemaksiatan dan mengajarkan kemaksiatannya kepada orang lain, kepala – kepala mereka bagaikan punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk kedalam surge dan tidak akan mendapatkan wanginya, padahal wangi surge itu tercium dari jarak sekian dan sekian”(Shahiih Muslim, bab Jahannam A’aadzanallahu mihaa(XVII/190,syarh an-Nawawi)). Wanita – wanita yang seperti dijelaskan diatas akan memasuki neraka, dan tidak akan mencium bau surge, apalagi memasuki kedalam surga. Betapa buruknya wanita – wanita ini, dengan etika – etika mereka yang keluar dari islam, karena jika sudah berkaitan dengan Neraka bahkan tidak akan mencium bau surga, bukankah sudah jelas kedudukannya yang sangat buruk ?

(28)

tindakan keji diatas. Karena sebagaimana dalam Al – Qur’an surat Yusuf ayat 28:

رُبُد نِم لدُق ُهَصيِمَق اَءَر المَلَفۥ

ٖ

يِظَع لنُكَد َك لنِإ ُكِدَك نِم ُهلنِإ َلاَق

ٞم ۡي ّۖن ۡي ۥ

٢٨

Artinya : ” …….Sesungguhnya godaan kalian wahai para wanita begitu besar.”

Sebagaimana dalam kisah Nabi Yusuf Alaihi salam yang digoda oleh seorang istri raja untuk melakukan perbuatan zina. Kemudian Nabi Yusuf berkata “sesungguhnya godaan kalian wahai para wanita begitu besar”, hal ini sama di zaman sekarang, terlebih dengan pakaiannya dan mereka mempercantik diri dan memperlihatkan sebagian auratnya. Wajar sekali jika kaum laki – laki mendekati zina, dan bahkan melakukan perbuatan zina.

Dalam pembahasan ini yang perlu digaris bawahi adalah krisis moral memang pasti akan terjadi di muka bumi ini. Seperti penjelasan di atas , akan terjadi maraknya peminum khamr,merajalelanya perzinaan,perbuatan keji,rusaknya hubungan antar tetangga,etika wanita yang keluar dari nilai Islam dan lain sebagainya. Semua ini merukapakan sebagian kecil dari tanda – tanda kiamat kecil, karena dalam buku “Kiamat Sudah Dekat” Yusuf bin Adillah Yusuf Al – Wabil, terdapat 57 tanda kiamat kecil, dan terdapat 16 tanda kiamat kecil yang berkaitan dengan moral. Semua tanda kiamat kecil yang berkaitan dengan moral Sungguh sudah terbukti kebenarannya di tengah masyarakat Indonesia.Betapa gentingnya moralitas masyarakat Indonesia, sehingga perlu ada tindakan cepat untuk menyelamatkan umat ini.

(29)

diri sebagai seorang yang akan diundang oleh Allah menjadi tentara – tentara Nya yang akan menjayakan Islam, Negara Muslim termasuk Indonesia berikut dengan memperbaiki moralitas masyarakatnya. Lantas bagaimana peran KAMMI?

2.6. Peran KAMMI Dalam Perbaikan Moral Masyarakat

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) merupakan sebuah gerakan mahasiswa muslim ekstra kampus yang berbekal yang berbekal semangat perubahan. Organisasi yang berdiri pada hari ahad tanggal 29 Maret 1998 atau bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijjah 1418 Hijriah ini merupakan organisasi yang turut menjadi variabel lengsernya Soeharto pada tahun 1998, dan juga yang senantiasa mengumandangkan Reformasi. Begitu gemilangnya organisasi ini dalam melakukan pergerakan perubahan, dan telah berhasil andil dalam melakukan Reformasi.

(30)

Bahasa Indonesia).Akhir prolog pembahasan adalah sebuah pertanyaan Apa bukti nyata hasil Reformasi yang dilakukan KAMMI di bidang sosial?, jika tidak ada, maka perlu di evaluasi atas keberadaan dan peran KAMMI.

Penulis akan memaparkan beberapa solusi atas pertanyaan – pertanyaan diatas. Peran KAMMI dalam menghadapi krisis moral di tengah masyarakat adalah melakukan Perbaikan Internal (kepada KAMMI) dan Perbaikan Eksternal (Kepada masyarakat). Berikut penjelasan dari dua peran KAMMI diatas:

1. Perbaikan Internal (Kepada KAMMI)

KAMMI adalah organisasi kader (harakatut tajnid) yang artinya organisasi yang mencetak kader dengan semangat integralistik untuk mengupayakan tercapainya tujuan organisasi. Hal ini sangat berkaitan erat dengan visi KAMMI yaitu “KAMMI adalah wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan kader – kader pemimpin dalam upaya mewujudkan bangsa dan Negara Indonesia yang Islami”. Visi ini sangat ideal, dan untuk mencapainya membutuhkan kader – kader yang tangguh dan memiliki wawasan agama yang luar biasa.

Dalam pembahasan ini, perbaikan internal yang dimaksud adalah memperbaiki kaderisasi KAMMI, bukan pada sistem melainkan proses yang dilakukan dalam kaderisasi di KAMMI. Berikut penjelasannya:

a. Optimalisasi Daurah Marhalah 1

(31)

Adapun hal yang perlu dioptimalisasi adalah pengajakan atau perekrutan kader baru untuk mengikuti Daurah Marhalah 1, sehingga jumlah kader yang terbentuk banyak, selain itu optimalisasi dalam pelaksanaan Daurah Marhalah 1, tentunya dalam setiap teknis kegiatan Daurah Marhalah 1, dalam hal teknis kegiatan, kader baru seharusnya lebih banyak untuk melakukan kegiatan terpusat diketimbangkan kegiatan yang dilakukan secara individu, tidak hanya teknis, melainkan menurut penulis perlu ada materi tambahan diluar pematerian wajib, dan tentunya materi tambahan seharusnya wajib untuk diadakan, karena meminimalisir penggunaan waktu yang sia – sia oleh kader baru.

b. Daurah Marhalah 1 Bukan Awal dari Kaderisasi

Dalam poin akan dibahas bahwa Daurah Marhalah 1 bukan awal kaderisasi, melainkan sebatas gerbang awal untuk menjadi kader KAMMI tentunya secara ideal sebelum menjadi kader KAMMI diperlukan modal atau kesamaan frame (bingkai atau pandangan) dengan memberikan bekal melalui materi wajib. Namun , seyogyanya pembetukan kader secara progresif dan massif harusnya dilakukan pada saat setelah Daurah Marhalah 1, maksud penulis adalah kaderisasi secara sistematis dan mengahasilkan output yang maksimal.

(32)

Sistem pengawasan dan setoran Amalan yaumi serta Evaluasi Amalan yaumi

Amalan yaumi adalah basis yang perlu dimiliki oleh setiap kader. Namun yang menjadi permasalahannya adalah tidak setiap kader memiliki kesadaran untuk menjadikan amalan yaumi penghias di setiap waktunya. Hal ini menjadi tanggung jawab dari pengurus KAMMI untuk menjaga dan mengawasi Amalan yaumi dari setiap kader, dan tentunya harus ada evaluasi dan sanksi yang diberikan secara tegas agar kader tidak menganggap rendah atau mudah terhadap amalan yaumi.

Maka yang diperlukan adalah evaluasi amalan yaumi dan sanksi. Adapun dalam sistem setoran amalan yaumi diperlukan sebuah fasilitas, bisa dilakukan melalui buku atau pun gform untuk mensetorkan amalan yaumi kader.

Pendataan kader dan grafik perubahan kader

Pendataan kader sangat diperlukan , bukan sebatas sebagai data administrasi melainkan sebagai data pegangan bagi pengurus.

Adapun dalam pencatatan grafik sebagai data bagi pengurus KAMMI untuk melihat apakah kader mendapati grafik yang naik atau turun, tentunya dengan parameter dari kehadiran, amalan yaumi dan bacaan buku. Sehingga jika kader didapati grafiknya menurun maka pengurus KAMMI dapat melakukan tindakan lanjutan, bisa teguran bahkan sanksi. Jika memiliki sistem yang jelas maka kaderisasi dengan tujuan tertentu akan tercapai.

(33)

Setiap kader harus diwajibkan memiliki bacaan buku. Sebagai pembiasaan , buku yang wajib dibaca bisa dimulai dari bacaan yang sederhana dan mudah terlebih dahulu. Karena , melihat kondisi dari setiap kader yang tidak semuanya memiliki kecintaan untuk membaca buku. Oleh karena itu perlu ada kewajiban dari kader untuk membaca buku.

Disisi lain ada kewajiban atau tuntutan, maka perlu ada evaluasi buku bacaan kader. Jika kader tidak menjalankan tuntutan tersebut , maka perlu adanya teguran dan sanksi atasnya. Mengingat juga IJDK AB 1 yang sangat banyak, maka perlu ada tindakan tegas, bukan hanya sekedar tuntutan , atau bahkan hanyak sekedar fasilitas.

Evaluasi kehadiran kader

Kehadiran kader dalam kegiatan kaderisasi sangatlah penting.Karena tidak mungkin inti pengkaderan tersampaikan pada kader jika hadir pun tidak. Pada intinya adalah evaluasi ini merupakan tindakan yang diberikan kepada kader jika kehadirannya tidak memenuhi persyaratan , atau tidak hadir sama sekali.

Evaluasi dilakukan secara terpusat atau dengan cara mendatangi kader yang jarang hadir atau bahkan tidak hadir sama sekali, hal ini penting karena menunjukan bahwa pentingnya kehadiran kader dalam setiap kegiatan kaderisasi, baik dalam acara KAMMI, setoran amalan yaumi, evaluasi buku bacaan, Madrasah KAMMI dan lain sebagainya, mengingat Visi KAMMI dan IJDK AB 1 yang perlu dibentuk dari setiap kader.

(34)

dan dioptimalisasi kegiatan dan sistem kaderisasi KAMMI. Seperti halnya Sertifikasi , sertifikasi merupakan sebuah kegiatan yang dapat secara tidak langsung mengevaluasi kader terhadap pengetahuan, bacaan, dan amalan yaumi. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah tindakan pengurus KAMMI sebelum sertifikasi dan sesudahnya. Jika kader tidak lulus sertifikasi maka salah satu faktornya adalah masa kaderisasi yang belum optimal sebelum sertifikasi, bisa karena tidak adanya kegiatan kaderisasi selain Madrasah KAMMI, atau Madrasah KAMMI yang belum optimal atau karena ada faktor lain yang belum ada pada sistem kaderisasi KAMMI. Begitupun dengan tindakan pengurus KAMMI setelah sertifikasi, jika hasil sertifikasi kader banyak yang tidak memenuhi IJDK AB 1, maka perlu ada tindakan yang progresif setelahnya. Jika tidak ada tindakan tersebut, atau bahkan dianggap sebagai hal yang wajar, maka visi KAMMI hanya sebatas angan saja, karena jika tindakan setelah sertifikasi sama atau bahkan kurang dari sebelum sertifikasi, bagaimana mungkin kader akan mencapai IJDK AB1 ?, adapun menurut penulis, berhasilnya kaderisasi yang dilakukan adalah dengan tercapainya IJDK AB1 dari kader, berikut dengan kuantitas dari kader yang mencapai IJDK AB 1. Jika kader banyak setelah Daurah Marhalah 1 , maka telah berhasil perekrutannya, namun jika pada masa kaderisasi mencapai jumlah yang banyak dari kader untuk mencapai IJDK AB 1, maka masa kaderisasi telah berhasil. Begitu pun sebaliknya. Penulis sangat berharap, optimalisasi kaderisasi dari komisariat ditingkatkan dan difokuskan, karena parameter dari keberhasilan kaderisasi adalah tercapainya kuantitas yang banyak dan mencapai IJDK AB 1.

(35)

adalah bukan sekedar melaksanakan kegiatan baru, namun perlu dioptimalisasikan dan diintensifkan, begitupun dengan Madrasah KAMMI.

Adapun dalam fungsi pengurus KAMMI dalam membentuk kader yang dapat mencapai IJDK AB 1 tidak sebatas sebagai fasilitator, namun ada fungsi lain yang perlu diperhatikan. Fasilitas sangatlah penting dalam membentuk kader, namun fungsi pengawasan, delegasi, instruksi, konsultasi , partisipasi ini pun perlu dioptimalkan. Seperti fungsi pengawasan atas Manhaj Tugas Baca dengan sistem yang telah dijelaskan, adapun fungsi partisipasi adalah sebagai bentuk fungsi pendekatan kepada kader untuk dapat menarik hatinya , agar mudah untuk mengikuti apa yang seharusnya dilakukan sebagai kader.

Peran KAMMI Daerah pun sangat penting. Berkaitan dengan pembentukan kader, KAMMI Daerah harus lebih tegas dan optimal dalam pengawasan pembentukan kader di komisariat, bukan dalam hal kuantitas saja, namun harus ada penagihan laporan baik tertulis atau tidak terkait kualitas kader. Hal ini bisa dilakukan dengan optimalisasi sertifikasi yang menjadi fasilitas dalam evaluasi kader, atau dengan cara lain seperti pemberian data khusus diluar sertifikasi. Namun , poin utamanya adalah KAMMI Daerah seharusnya menjadi peran penting dalam memperhatikan kaderisasi komisariat, jika komisariat tidak menghasilkan kader yang mencapai IJDK AB 1, maka harus ada tindakan lanjut dari KAMMI Daerah.

Berkaitan dengan Keberhasilan kepemimpinan Nabi Sulaiman Alaihi salam , ada poin penting yang menjadi faktor dalam keberhasilannya. Yaitu pengetahuan sebagai fondasi, dan melalui proses kaderisasi yang tepat. Maka ada hikmah yang bisa diambil dalam kaderisasi KAMMI, yaitu optimalisasi pembekalan pengetahuan dan

(36)

sebagaimana visi KAMMI, sangat perlu optimalisasi dalam Manhaj Tugas Baca, harus ada sistem sehingga kader mau melaksankan Manhaj Tugas Baca.

2. Perbaikan Eksternal (Kepada Masyarkat)

Dalam poin ini akan dibahas mengenai perbaikan eksternal. Masyarakat menjadi sasarannya. Solusi perbaikan masyarakat ini adalah pembahasan harapan moral masyarakat Indonesia, yaitu Dekat

Al – Qur’an dan menjalankan Sunnah Nabi . KAMMI harus banyak melakukan kegiatan yang dapat membuat masyarakat dekat dengan Al

- Qur’an dan Sunnah Rasulullah , dan perlu dilakukan dengan intensif, bukan hanya pada bulan Ramadhan saja.

(37)

BAB III KESIMPULAN

Krisis moral yang terjadi di masyarakat Indonesia sangatlah dibutuhkan solusi atas permasalahannya. Perlu ada pihak yang memperhatikan secara khusus atas permasalahan ini. Pihak tersebut bisa pemerintah, masyarakat,aktivis dan lain sebagainya. Namun di masa sekarang pemerintah sudah memandang sebelah mata dari permasalahan ini. Menganggap krisis moral menjadi suatu hal yang wajar, dan lebih memperhatikan permasalahan di pemerintahan. Lantas akan terjadi krisis moral yang memburuk.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

No Judul Buku Penulis

1 The Leadership of Sulaiman Ibnu Mas’ud

2 Hari Kiamat Sudah Dekat Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al - Wabil

3 Tegar di Jalan Dakwah Cahyadi Takariawan

4 Etika Hidup Seorang Muslim Aceng Zakaria

(39)

BIOGRAFI

Seorang laki – laki yang terlahir di Bandung 16 Januari 1999, bernama Alwan Assyauqi. Terlahir dari keluarga sederhana yang memiliki 3 saudara. Alwan bertempat tinggal di Margahayu raya saturnus ujung 1 gang haji usman, Rancasari Manjahlega.

Jenjang pendidikan yang telah ditempuh selama 12 tahun, di SD Tulus

Kartika, kemudian SMP Negeri 14 Bandung, kemudian SMA Negeri 24 Bandung dan sekarang sedang menempuh pendidikan di Politeknik Negeri Bandung dengan Jurusan Teknik Komputer , D3 Teknik Informatika.

Referensi

Dokumen terkait

Lahan dengan kemiringan 5% menunjukan kepadatan populasi fauna tanah tertinggi pada perlakuan SPB yang dikombinasikan dengan LRB (T4) sebesar 2069 individu/m 2

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah yang bertujuan untuk

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pertimbangan Teknis Impor Besi atau Baja, Baja Paduan, dan Produk Turunannya (Berita

Manfaat dari olahan daun katuk adalah untuk meningkatkan produksi telur dengan menurunkan kandungan kolesterol di dalam telur.[1] Manfaat lainnya dari daun katuk adalah untuk

Saran dari peneliti bagi orang tua agar dapat menambah ilmu pengetahuan serta mengetahui lebih dalam pola asuh yang selama ini diberikan kepada anak-anaknya

Sendangkan hasil pengukuran pada hari ketiga dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang memiliki kategori positive mood sangat rendah, serta rata-rata responden yang

Dengan kata lain terjadi peningkatan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya.” Dengan demikian akan lebih baik jika seorang yang bergelut didalam dunia

Melalui penelitian sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa data kualitas udara di Kota Surabaya memiliki pola musiman dan penelitian menggunakan metode GSTAR tidak dapat