KARYA ILMIAH
DAMPAK PEMBULLYAN DI SMA KSATRYA
DisusunOleh:
Veronica Dara.C.
Monica Putri
Debora Monica.P.
Ahmad Ryan.K.
Restu Aditia
KELAS XI-IPS 2
LEMBAR PENGESAHAN
Penelitian ini telah dibaca dan disetujui oleh:
Guru sosiologi
SMA KSATRYA
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang
dampak pembullyan di SMA KSATRYA.
Karya ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan karya ilmiah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, Mei 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.latar belakang masalah
Perilaku bullying dari waktu ke waktu terus menghantui anak-anak Indonesia. Kasus
bullying yang sering dijumpai adalah kasus senioritas atau adanya intimidasi siswa yang lebih
senior terhadap adik kelasnya baik secara fisik maupun non-fisik. Di temukan fakta seputar
bullying berdasarkan survei yang dilakukan oleh Latitude News pada 40 negara. Salah satu
faktanya adalah bahwa pelaku bullying biasanya para siswa atau mahasiswa laki-laki. Dari
survei tersebut juga terdapat negara-negara dengan kasus bullying tertinggi di seluruh dunia.
Dan yang parahnya, Indonesia masuk di urutan ke dua. Lima negara dengan kasus bullying
tertinggi pada posisi pertama ditempati oleh Jepang, kemudian Indonesia, Kanada, Amerika
Serikat, dan Finlandia.
Disamping itu kasus bullying juga terjadi di SMA 90 Jakarta, sebanyak 68 siswa kelas
1 dipaksa membuka baju, push up, lari dan ditampar oleh siswa kelas 2 dan 3 dengan alasan
untuk keperluan penataran. Sekolah seperti tidak ada habisnya dari waktu ke waktu. Bullying
juga terjadi di SMA 82 Jakarta, AF seorang siswa kelas 1 menjadi korban kekerasan siswa
kelas 3 dikarenakan AF melewati koridor “Gaza” yang hanya boleh dilewati oleh siswa kelas
3. Sebanyak 30 siswa kelas 3 memukul AF danmengoleskan gel rambut pada telinga dan
rambut AF. Hal serupa juga terjadi di SMA Don Bosco Pondok Indah, berawal dari isu di
jejaring social Twitter, korban A kelas 1 di SMA tersebut mengaku mengalami
kekerasanseperti dipukuli dan disundut rokok yang dilakukan oleh seniornya setelah
diperiksa polisi ternyata bullying tersebut dilakukan oleh 9 siswa kelas 3 dan korban
SMA Swasta di Jakarta juga mengalami kasus bullying,salah satunya di SMA
PERGURUAN KSATRYA51. CR salah satu siswa kelas 10 SMA Perguruan KSATRYA51
yang dipukuli oleh siswa kelas 11 didalam kelas hingga babak belur. Ini terjadi karena CR
memiliki masalah dengan teman dari kakak kelas 11. Hal tersebut membuat Siswa kelas 11
tidak terima dengan adanya masalah temannyadengan CR.
Kami mengangkat tema ini karena menurut kami banyak khasus bullying yang terjadi
di sekitar kami. Terutama dalam lingkungan sekolah,banyak sekali siswa yang melakukan
atau mendapatkan bullying.Hal-hal tersebut membuat kami tertarik untuk melakukan
penelitian tentang bullying.1
B.Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut rumusan masalah yang dapat sebagai
berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan bullying?
2. Bagaimanakah bentuk prilaku bullying?
3. Bagaimanakah analisis kasus prilaku bullying ditinjau dari pemahaman moral
B. Untuk mengetahui bentuk prilaku bullying.
C. Untuk mengetahui analisis kasus prilaku bullying ditinjau dari pemahaman
moral remaja.
D.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sejalan dengan latar belakang
dan tujuan dalam penelitian yang bersifat eksploratoris sebagai landasan utama dan tolak
ukur dalam penyusunan maka dilakukan penelitian lapangan melalui wawancara dengan
Bab II
Pembahasan
A.Tinjauan pustaka
Teori-teori tentang bullying:
1. Olweus(1994: 9) mendefinisikan bullying merupakan tindakan negatif yang dilakukan seseorang atau lebih, yang dilakukan berulang-ulang dan terjadi dari waktu
ke waktu
2. attum dan Tattum (1993: 8) menjelaskan bahwa ”bullying adalah hasrat yang sadar dan disengaja untuk menyakiti dan membuat orang lain tertekan.”
3. Rigby (2002: 15) mendefinisikan bullying sebagai ”penekanan atau penindasan berulang-ulang, secara psikologis atau fisik terhadap seseorang yang memiliki
kekuatan atau kekuasaan yang kurang oleh orang atau kelompok orang yang lebih
kuat.”2
B.Hasil Pengamatan
Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau
mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. 3
ewintribengkulu,http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/bullying-pada-Ada banyak jenis bullying. Bisa menyakiti dalam bentuk fisik, seperti memukul,
mendorong, dan sebagainya. Dalam bentuk verbal adalah menghina, membentak, dan
menggunakan kata-kata kasar. 4
Wahyuning dkk (2003, h.3 dalam Widiharto, h.8) mendefinisikan moral sebagai hal yang berkenaan dengan norma-norma umum mengenai apa yang baik atau benar dalam
cara hidup seseorang. Norma-norma moral adalah tolak ukur yang dipakai masyarakat untuk
mengukur kebaikan seseorang.5
C. Analisis data
Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang-ulang dimana
tindakan terse,but sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai dan memnuat seseorang
merasa tidak nyaman.
Pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan pada alasan
mengapa suatu tindakan dilakukan dan bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan
bahwa sesuatu adalah baik atau buruk. Pemahaman moral bukan tentang apa yang baik atau
buruk, tetapi tentang bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu
adalah baik atau buruk.
Peserta didik dengan pemahaman moral yang tinggi akan memikirkan dahulu
perbuatan yang akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau melakukan
bullying kepada temannya.
Selain itu, keberhasilan remaja dalam proses pembentukan kepribadian yang wajar
dan pembentukan kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi berbagai tantangan
dan dalam kehidupannya saat ini dan juga di masa mendatang. Untuk itu mereka seyogyanya
mendapatkan asuhan dan pendidikan yang menunjang untuk perkembangannya.
Dari hasil field note kami yang berisi tentang dampak pembullyan di SMA,terutama
di SMA Ksatrya banyak orang yang merasakan dampak dari pembullyan itu tidak hanya orang yang di bully tetapi juga orang-orang di sekitarnya,mereka merasa tidak nyaman
dengan adanya tindakan yang merugikan atau bahkan menyakiti orang yang lemah. Tapi
menurut narasumber kami yang mengaku mengalami pembullyan di SMA Ksatrya
Bab III
PENUTUP
C.Kesimpulan
Bullying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan secara berulang-ulang dimana
tindakan tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk melukai dan memnuat seseorang
merasa tidak nyaman.
Pemahaman moral adalah pemahaman individu yang menekankan pada alasan
mengapa suatu tindakan dilakukan dan bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan
bahwa sesuatu adalah baik atau buruk. Pemahaman moral bukan tentang apa yang baik atau
buruk, tetapi tentang bagaimana seseorang berpikir sampai pada keputusan bahwa sesuatu
adalah baik atau buruk.
Peserta didik dengan pemahaman moral yang tinggi akan memikirkan dahulu
perbuatan yang akan dilakukan sehingga tidak akan melakukan menyakiti atau melakukan
bullying kepada temannya.
Selain itu, keberUJKTIR4U74hasilan remaja dalam proses pembentukan kepribadian
yang wajar dan pembentukan kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi
berbagai tantangan dan dalam kehidupannya saat ini dan juga di masa mendatang. Untuk itu
mereka seyogyanya mendapatkan asuhan dan pendidikan yang menunjang untuk
D. SARAN
Sebagai seorang pelajar, hendaknya mengetahui tentang perilaku bullying termasuk
jenis-jenis bullying sebagai antisipasi dan agar bisa menindaklanjuti kasus dengan tepat dan
cepat.
Jakarta, Mei 2017
DAFTAR PUSTAKA
repository.upi.edu/13635/4/S_SOS_1000119_Chapter1.pdf
http://ewintribengkulu.blogspot.com/2012/11/bullying-pada-remaja.html
http://satu-untuk-semuanya.blogspot.co.id/2014/05/bullying.html
http://batamnews.co.id/berita-17995-kenapa-bangga-membully.html