• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PRINSIP EVALUASI KEMAJUAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN DALIL PYTHAGORAS BERPARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI SMP KANISIUS TIRTOMOYO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN PRINSIP EVALUASI KEMAJUAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN DALIL PYTHAGORAS BERPARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DI SMP KANISIUS TIRTOMOYO"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PRINSIP EVALUASI

KEMAJUAN BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN DALIL PYTHAGORAS

BERPARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF

DI SMP KANISIUS TIRTOMOYO

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

Vinsensius Prita Iswandaru NIM : 051414029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

PENERAPAN PRINSIP EVALUASI

KEMAJUAN BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN DALIL PYTHAGORAS

BERPARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF

DI SMP KANISIUS TIRTOMOYO

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

Vinsensius Prita Iswandaru NIM : 051414029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(3)
(4)

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(5)

iv

(6)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(7)
(8)

vii ABSTRAK

Iswandaru, Vinsensius Prita. 2010. Penerapan Evaluasi Kemajuan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dalil Pythagoras Berparadigma Pedagogi Reflektif di SMP

Kanisius Tirtomoyo. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika,

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa menurut Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada pembelajaran matematika dengan materi Dalil Pythagoras kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kanisius Tirtomoyo dilaksanakan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan fenomena dalam keadaan yang seadanya. Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif, yang berkaitan dengan langkah-langkah pembelajaran dan prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa menurut PPR selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas VIII C SMP Kanisius Tirtomoyo dalam pembelajaran matematika. Pengumpulan data berlangsung selama empat kali pertemuan dimulai tanggal 5 Oktober dan diakhiri pada tanggal 13 Oktober 2009. Pengumpulan data penelitian diperoleh dengan cara merekam kegiatan pembelajaran dengan alat bantu handy-cam. Data-data yang dihasilkan dianalisis melalui proses analisis data, dengan prosedur: (1) transkipsi data rekaman video, (2) menentukan topik data, (3) menentukan kategori data, (4) penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian terdiri dari uraian langkah-langkah pembelajaran dan prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa berpola PPR yang telah dilaksanakan. Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan selama empat pertemuan. Pertemuan pertama meliputi: (i) subjek guru mengawali kegiatan pembelajaran, (ii) subjek guru menjelaskan materi luas persegi dan luas segitiga siku-siku, (iii) subjek guru menjelaskan segitiga siku-siku dan (iv) subjek guru menjelaskan menghitung luas persegi dengan cara lain. Pertemuan kedua terdiri dari tiga langkah pembelajaran, meliputi (i) subjek guru melanjutkan materi tentang luas persegi, (ii) subjek guru memberikan latihan yang dikerjakan berkelompok, (iii) subjek guru memberikan tugas untuk digunakan pada pertemuan berikutnya. Pertemuan ketiga terdiri dari tiga langkah, meliputi: (i) subjek guru menjelaskan Dalil Pythagoras dan penurunannya, (ii) subjek guru memberikan kuis, (iii) subjek guru membahas tugas pertemuan sebelumnya. Dan pada pertemuan terakhir terdiri dari dua langkah pembelajaran, meliputi (i) subjek guru mengkondisikan siswa dan (ii) subjek siswa mengerjakan soal ulangan. Sedangkan prinsip-prinsip PPR pada evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan di SMP Kanisius Tirtomoyo meliputi (i) subjek guru melakukan penilaian terhadap kompetensi materi pelajaran, sedangkan penilaian nilai-nilai kemanusiaan dilaksanakan secara spontanitas, dan (ii) subjek guru melaksanakan evaluasi dengan menggunakan metode observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(9)

viii ABSTRACT

Iswandaru, Vinsensius Prita. 2010. The Application of Evaluation principle Toward Students Learning Progress in Pythagoras Theorem Using Reflektive

Pedagogy Paradigm in Kanisius Tirtomoyo Junior High School. Thesis.

Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

The aim of this study is to describe how the steps of learning implementation are employed and how students’ learning improvements evaluation principals according to Reflective Pedagogy Paradigm in learning Pythagoras for grade VIII in Kanisius Tirtomoyo Junior High school are employed.

Descriptive Qualitative method was used in this study. This method was used to reveal the real condition that was happened. The data is in qualitative, which relates to learning steps and students’ learning improvements evaluation principals according to Reflective Pedagogy Paradigm when the learning process were being held. The subject of this study is Math subject teacher and students of grade VIII C Kanisius Tirtomoyo Junior High school at Math period. The data was obtained on October 5, 2009 – October 13, 2009 which was divided in four meetings. The data was obtained by recording the learning activity using

handy-cam. The data was analyzed using data analytical process, with procedure: (1)

transcription of video recording data, (2) selecting the topic of the data, (3) selecting the category of the data, (4) drawing conclusion.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena berkat kasih dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi yang berjudul “Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar Siswa dalam Pembelajran Dalil Pythagoras Berparadigma Pedagogi Reflektif di SMP Kanisius Tirtomoyo” dengan baik.

Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai

pihak yang telah berkenan membimbing dan mendukung penulis. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Susento, MS. Selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan

bimbingan, dorongan, semangat, saran dan kritik serta kesabaran membimbing

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono, selaku Kaprodi Pendidikan Matematika yang

memberikan kritik dan saran yang berharga kepada penulis dan menyusun

skripsi ini.

3. Kepala Sekolah SMP Kanisius Tirtomoyo, Wonogiri, Bapak Drs. M. Katino

yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada peneliti untuk

melaksanakan penelitian, dan para guru dan karyawan SMP Kanisius

Tirtomoyo, terutama Bpk R. Hadi Santoso, S.Pd yang telah banyak

membantu sehingga penelitian dapat berlangsung dengan lancar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(11)

x

4. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Stephanus Suryanto dan Ibu Maria

Magdalena Wanti atas segala doa, kasih sayang, perhatian, kesempatan dan

semangat yang diberikan dengan tulus selama ini.

5. Kakakku V. Ari Widyaningtyas dan Widuri Gita Arumjati untuk nasihat dan

bimbingannya dan adikku Valentinus Krisna Prihantoro untuk doa dan

dukungannya.

6. Saudara kembarku Vinsensia Candra Hari Murti atas doa, dukungan, dan

tempat berbagi apapun.

7. Semua tim dalam penelitianku : Purba, Siwi, Debi, Kristin, Sammi, Rani dan

Rosma untuk kebersamaannya dalam suka dan duka selama penelitian.

8. Asiska Bunga Paramita untuk doa, dukungan, perhatian dan kasih sayang

selama ini, serta segala dukungan selama penyelesaian skripsi ini, Berkat

Tuhan selalu menyertai.

9. Sahabat-sahabatku, Wahyu, Aat, Angga, Adit, Danan, Tyo, Bayu, Dedek, atas

proses pendewasaan dan kebersamaan yang telah dilalui bersama penulis.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

mewujudkan skripsi ini.

Akhirnya penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk

itu saran dan kritik membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga tulisan ini

bermanfaat bagi pembaca.

(12)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………....…... ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

PERSEMBAHAN………...………….….. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…....………....… v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………vi

ABSTRAK………...……... vii

ABSTRACT………...………...…………... viii

KATA PENGANTAR………...……...…...ix

DAFTAR ISI………...xi

DAFTAR TABEL………....xvii

DAFTAR GAMBAR...………...xix

DAFTAR LAMPIRAN. ...………...xx

BAB I PENDAHULUAN ... ...1

A. Latar Belakang Masalah………...…………... 1

B. Perumusan Masalah ……...………..…....…...…. 3

C. Tujuan Penelitian………... 4

D. Pembatasan Istilah.………...…4

E. Manfaat Penelitian ………...… 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(13)

xii

BAB II LANDASAN TEORI ...7

A. Langkah-langkah pembelajaran...7

B. Evaluasi Kemajuan Belajar Siswa.…..………... 10

1. Pengertian, fungsi dan tujuan evaluasi...10

2. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)………....15

C. Materi dalil pythagoras………... 18

1. Materi persegi dan luas segitiga siku-siku... 18

a. Luas persegi... 18

b. Luas segitiga siku-siku... 19

2. Dalil pythagoras... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Jenis Penelitian………..….. 21

B. Subjek Penelitian………...21

C. Waktu dan Tempat Penelitian………...……... 22

D. Metode Pengumpulan Data………... 22

E. Metode Analisis Data………... 23

1. Reduksi data... 23

a. Transkripsi rekaman video... 23

b. Penentuan topik data... 24

2. Kategorisasi data... 24

(14)

xiii

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN ... 25

A. Hasil Observasi...……….... 25

B. Transkripsi Data...……….... 25

C. Topik Data………... 25

1. Pertemuan pertama... 26

a. Langkah-langkah pembelajaran... 26

b. Penerapan prinsip kemajuan belajar berpola PPR... 31

2. Pertemuan kedua... 32

a. Langkah-langkah pembelajaran... 32

b. Penerapan prinsip kemajuan belajar berpola PPR... 34

3. Pertemuan ketiga... 34

a. Langkah-langkah pembelajaran... 35

b. Penerapan prinsip kemajuan belajar berpola PPR... 36

4. Pertemuan keempat... 36

a. Langkah-langkah pembelajaran... 37

b. Penerapan prinsip kemajuan belajar berPPR...37

D. Kategori Data...37

1. Kategori data langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran ... 38

a. Pertemuan I... 38

b. Pertemuan II... 38

c. Pertemuan III... 38

d. Pertemuan IV... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(15)

xiv

2. Kategori data penerapan prinsip-prinsip kemajuan belajar berpola

PPR...39

a. Pertemuan I... 39

b. Pertemuan II...40

c. Pertemuan III...40

d. Pertemuan IV...40

BAB V HASIL PENELITIAN ...41

A. Langkah-langkah pembelajaran matematika...41

1. Pertemuan pertama...43

a. Subjek guru mengawali kegiatan pembelajaran...43

b. Subjek guru menjelaskan tentang materi luas persegi...44

c. Subjek guru menjelaskan luas segitiga dan segitiga siku-siku...46

d. Subjek guru menjelaskan menghitung luas persegi dengan cara lain... 49

2. Pertemuan kedua... .50

a. Subjek guru melanjutkan materi tentang luas persegi...50

b. Subjek memberikan latihan yang dikerjakan berkelompok... 52

(16)

xv

3. Pertemuan ketiga... 53

a. Subjek guru menjelaskan dalil phytagoras dan penurunannya ………..…53

b. Subjek guru memberikan kuis………. 56

c. Subjek guru membahas tugas pertemuan sebelumnya ………56

4. Pertemuan keempat... 57

a. Subjek guru mengkondisikan siswa ………58

b. Subjek siswa mengerjakan soal ulangan ………...……..58

B. Penerapan Prinsip PPR pada Evaluasi Kemajuan Belajar Siswa...59

1. Pertemuan pertama...60

a. Subjek guru memantau pemahaman subjek siswa terhadap materi...60

b. Subjek guru mengadakan penilaian keaktifan subjek siswa...61

2. Pertemuan kedua...62

3. Pertemuan ketiga...63

a. Subjek guru memantau perkembangan belajar siswa...63

b. Subjek guru mengadakan penilaian...64

4. Pertemuan keempat...64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(17)

xvi

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ...65

A. Langkah-Langkah Pembelajaran ………...65

B. Penerapan prinsip-prinsip PPR pada evaluasi pembelajaran…...69

BAB VII PENUTUP ...73

A. Kesimpulan………...73

B. Saran………....74

DAFTAR PUSTAKA………....76

LAMPIRAN………..77

(18)

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV.1.1. Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil

Pythagoras... ....26

Tabel IV.1.2 Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar

berpola PPR...31

Tabel IV.1.3 Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil

Pythagoras...32

Tabel IV.1.4 Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar

berpola PPR...34

Tabel IV.1.5 Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil

Pythagoras...35

Tabel IV.1. 6 Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar

berpola PPR...36

Tabel IV.1.7 Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil

Pythagoras...37

Tabel IV.1. 8 Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar

berpola PPR...37

Tabel IV. 2.1 Kategori Data langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

pertemuan I……….38

Tabel IV.2. 2 Kategori Data langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

pertemuan II………...38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(19)

xviii

Tabel IV.2. 3 Kategori Data langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

pertemuan III………..38

Tabel IV. 2. 4 Kategori Data langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

pertemuan IV………..39

Tabel IV 3.1 Kategori Data penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola

PPR pada pertemuan 1………...39

Tabel IV 3. 2 Kategori Data penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola

PPR pada pertemuan 2………...40

Tabel IV 3. 3 Kategori Data penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola

PPRpada pertemuan 3………...40

Tabel IV 3. 4 Kategori Data penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola

(20)

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1...11

Gambar 2.2...18

Gambar 2.3...19

Gambar 2.4...20

Gambar 4.1...27

Gambar 4.2...27

Gambar 4.3...27

Gambar 4.4...27

Gambar 4.5...28

Gambar 4.6...28

Gambar 4.7...28

Gambar 4.8...29

Gambar 4.9...29

Gambar 4.10...29

Gambar 4.11...29

Gambar 4.12... 30

Gambar 4.13...30

Gambar 5.1...45

Gambar 5.2...46

Gambar 5.3...48

Gambar 5.4...51

Gambar 5.5...52

Gambar 5.6...55

Gambar 5.7...55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(21)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A TRANSKRIPSI DATA

LAMPIRAN B MATERI & LATIHAN SOAL DARI BUKU PAKET

LAMPIRAN C LEMBAR KERJA SISWA

LAMPIRAN D SOAL, JAWABAN & DAFTAR NILAI

(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat besar dalam

membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi kemajuan

zaman. Akan tetapi perubahan dinamika pendidikan yang selalu berubah dan tidak

pernah stabil sesuai dengan perubahan masyarakat, ilmu pengetahuan dan

teknologi, dan terlebih perubahan globalisasi saat ini akan menimbulkan

tantangan yang serius yang harus dihadapi bagi dunia pendidikan. Sehingga

sekolah-sekolah harus mengusahakan dan mengejar agar supaya tidak tertinggal.

Mengungkap masalah tentang kualitas pendidikan, berkaitan erat dengan

masalah yang menyangkut proses pembelajaran yang pada hakekatnya merupakan

proses komunikasi, yaitu penyampaian pikiran atau pesan dari seseorang kepada

orang lain. Kegiatan terpenting dari proses pembelajaran adalah penyampaian

materi. Hal ini dikarenakan cara penyampaian materi akan menentukan berhasil

atau tidaknya suatu proses pembelajaran.

Sekolah sebagai lembaga yang meyelenggarakan pendidikan formal

mempunyai peranan yang penting dalam usaha mendewasakan manusia muda

yang berkualitas dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat dan warga

negara yang cerdas serta mampu mengoptimalkan kemampuan dan

ketrampilannya untuk bisa bersaing dengan orang lain tanpa mengesampingkan

nilai-nilai kemanusian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(23)

Untuk memngembangkan sikap-sikap kemanusiaan dan berkomitmen

untuk mengembangkan pembelajaran keilmuan, siswa harus mampu

mengembangkan bakat intelektual mereka dengan membekali mereka menjadi

pelaku perubahan sosial. Nilai kemanusiaan yang dimaksud adalah suatu kualitas,

sifat, atau penghayatan manusia yang diakui sebagai berharga, pantas dimiliki,

pantas diperjuangkan oleh semua orang yang berkemauan baik, apapun agama,

ras, atau budayanya (Subagyo, 2005a). Pendidikan kristiani dan pendidikan

akademik memang tidak sama. Tetapi paling tidak jika pembelajaran dalam

pendidikan kristiani berhasil maka suasana persaudaraan akan terjalin di dalam

maupun di luar sekolah, dengan demikian para siswa akan dapat mengikuti

kegiatan belajar dengan baik dan senang. Bila siswa itu sendiri sudah bisa

merasakan apa yang dipelajari relevan bagi kehidupan mereka dan bagi

masyarakat, mereka akan mempunyai motivasi tersendiri sehingga bergairah

dalam belajar.

Selanjutnya Subagyo menjelaskan pembelajaran berpola PPR merupakan

pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran bidang studi dengan

pengembangan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam pembelajaran tersebut, proses

pembelajaran disesuaikan dengan konteks siswa, pengembangan nilai-nilai

kemanusiaan diusahakan melalui dinamika pengalaman, refleksi, dan aksi, serta

dikawal dengan evaluasi (Subagyo, 2005b).

Berdasarkan pertimbangan tersebut penulis merasa perlu mengungkapkan

bagaimana langkah-langkah proses pembelajaran dilaksanakan dan sejauh mana

(24)

3

diterapkan dalam proses pembelajaran, sehingga mampu membentuk suatu

pendidikan yang berkualitas dan membentuk manusia muda yang mampu

mengoptimalkan kemampuan dan ketrampilannya untuk bisa bersaing dengan

orang lain tanpa mengesampingkan nilai-nilai kemanusian. Salah satu sekolah

yang menerapkan pembelajaran berpola PPR adalah SMP Kanisius Tirtomoyo,

SMP Kanisius Tirtomoyo merupakan sekolah kristiani dimana pembelajarannya

tidak sekedar untuk mencari ilmu, tidak sekedar untuk bekal mencari pekerjaan.

Itu semua penting dan perlu, tetapi pendidikan lebih untuk mencerahkan apa arti

dan bagaimana menjadi mahkluk manusiawi dan menumbuhkan komitmen

membangun masyarakat yang lebih manusiawi yang utuh dalam dunia masa

sekarang ini.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengajukan permasalahan

sebagai berikut;

1. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Dalil Pythagoras

dikelas VIII SMP Kanisius Tirtomoyo?

2. Sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa menurut PPR

diterapkan dalam pembelajaran Dalil Pythagoras di SMP Kanisius

Tirtomoyo?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(25)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

dilaksanakan dan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa

menurut PPR telah diterapkan dalam pembelajaran Theorema Pythagoras di SMP

Kanisius Tirtomoyo dilaksanakan.

D. Pembatasan Istilah

Istilah-istilah dalam pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian

didefinisikan sebagai berikut:

1. Langkah-langkah pembelajaran adalah suatu urutan yang terjadi dalam proses

pembelajaran yang dilakukan oleh seorang subjek atau siswa dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran

2. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah adalah cara pandang tentang

pendidikan di sekolah yang menekankan pada pengintegrasian usaha

penumbuhan nilai-nilai kemanusiaan dan pengembangan kompetensi siswa

melalui pelaksanaan pembelajaran untuk semua mata pelajaran di sekolah.

Penumbuhan nilai-nilai kemanusiaan dilakukan sesuai dengan konteks siswa

dan materi pelajaran, serta melalui mekanisme pemberian pengalaman,

refleksi, perwujudan aksi, dan evaluasi

3. Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan

sejauh mana tujuan pembelajaran sudah tercapai. Evaluasi pembelajaran yang

(26)

5

4. Guru adalah subjek penelitian, yaitu seorang Guru matematika SMP Kanisius

Tirtomoyo yang memberikan materi pelajaran.

5. Siswa adalah subjek penelitian yang menerima pelajaran. Dalam hal ini siswa

yang dimaksud adalah siswa kelas VIII-C SMP Kanisius Tirtomoyo pada

semester I tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 11

laki-laki dan 19 perempuan.

6. Topik Dalil Pythagoras khususnya rumus pythagoras dan penurunan rumus

phythagoras adalah materi dalam pembelajaran matematika kelas VIII

semester satu Sekolah Menengah Pertama tahun ajaran 2009/2010.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi peneliti

Dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat mendeskripsikan

langkah-langkah pembelajaran dan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar

siswa menurut PPR diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat menjadi

referensi untuk mengajar ketika peneliti telah terjun ke dalam dunia pendidikan.

2. Bagi guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan guru referensi dalam evaluasi

belajar dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), sehingga kemajuan siswa

dapat terlihat dan dapat dirasakan oleh siswa itu sendiri. Kemudian dapat

memotivasi para guru, khususnya guru-guru mata pelajaran matematika, untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(27)

berusaha menemukan cara-cara yang dapat ditempuh dalam memenuhi kebutuhan

(28)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Penelitian ini bertujuan untuk mengutarakan bagaimana langkah-langkah

pelaksanaan pembelajaran dan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar

siswa menurut PPR pada pembelajaran matematika dengan materi Dalil Pytagoras

kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kanisius Tirtomoyo.

Landasan teori yang akan dipakai dalam penelitian ini meliputi: (i)

Langkah-langkah pembelajaran, (ii) prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa menurut

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), (iii) Materi Dalil Pytagoras.

A.

Langkah-langkah pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses aktif individu siswa yang bersosialisasi

dengan guru, sumber atau bahan pelajaran, dan teman dalam memperoleh

pengetahuan baru. Proses aktif itu menyebabkan perubahan tingkah laku, mampu

mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilannya dimana sebelumnya siswa tidak

dapat melakukannya. (Herman Hudojo, 2001 :92)

Pembelajaran adalah membimbing siswa menuju tujuan, mendorong mereka

aktif mengolah atau memproses informasi, mendorong mereka berani mengemukakan

ide-idenya, mau belajar dari kesalahan, dan berdiskusi dengan guru. Melalui proses

inilah siswa memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan dirinya menjadi

manusia yang lebih mandiri, demokratis, berpikir variatif, dan berpikir kritis. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(29)

demikian proses pembelajaran dapat diartikan proses yang terjadi di dalam kelas

dengan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan guru dan siswa serta interaksi

antara kegiatan-kegiatan itu, selama pembelajaran berlangsung pada tiap-tiap

pertemuan

Sedangkan pembelajaran matematika adalah suatu proses pemberian

masalah/tantangan yang berkaitan dengan matematika yang didalamnya siswa harus

aktif membangun sendiri pengetahuannya dengan mengaitkan informasi baru dengan

pengetahuan sebelumnya sehingga terjadi proses pembentukan konsep (dalam Yeusy,

2007).

Menurut Riyanto ada tahapan-tahapan pokok yang harus diterapkan dalam

kegiatan pembelajaran, (i) tahap pemula (prainstruksional), (ii) tahap pengajaran

(instruksional), (iii) tahap penilaian dan tindak lanjut.

1.

Tahap Pemula (Prainstruksional), merupakan tahapan persiapan guru sebelum

kegiatan pembelajaran dimulai. Dalam tahapan ini kegiatan yang dapat dilakukan

guru antara lain;

a.

Memeriksa kehadiran siswa;

b.

Pretes (Menanyakan materi sebelumnya);

c.

Apersepsi (Mengulas kembali secara singkat materi sebelumnya).

2.

Tahap Pengajaran (Instruksional) yaitu langkah-langkah yang dilakukan saat

pembelajaran berlangsung. Tahapan ini merupakan tahapan inti dalam proses

pembelajaran, guru menyajikan materi pelajaran yang telah disiapkan. Kegiatan

(30)

9

a.

Menjelaskan tujuan pengajaran siswa;

b.

Menuliskan pokok-pokok materi yang akan dibahas;

c.

Membahas pokok-pokok materi yang telah ditulis;

d.

Menggunakan alat peraga;

e.

Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi.

3.

Tahap penilaian dan tindak lanjut (evaluasi), ialah penilaian atas hasil belajar

siswa setelah mengikuti pembelajarn dan tindak lanjutnya. Setelah melalui tahap

instruksional, langkah selanjutnya yang ditempuh guru adalah mengadakan

penilaian keberhasilan belajar siswa dengan melakukan posttest.

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam tahap ini, antara lain;

a.

Mengajukan pertanyaan pada siswa tentang meteri yang telah dibahas;

b.

Mengulas kembali materi yang belum dikuasai siswa;

c.

Memberi tugas atau pekerjaan rumah pada siswa;

d.

Menginformasikan pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan

berikutnya.

Sedangkan menurut Jerome S. Bruner, mengemukakan bahwa karena belajar

merupakan aktivitas yang berproses, sudah tentu di dalamnya terjadi

perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan-perubahan tersebut timbul melalui tagap-tahap

yang anatara satu dengan lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional. Sehingga

menurut proses belajar siswa menempuh tiga tahap, yaitu : (i) tahap informasi (tahap

penerimaan materi), (ii) tahap transformasi informasi (tahap pengubahan materi)dan

(iii) tahap evaluasi informasi (tahap penilaian materi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(31)

1.

Dalam tahap informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah

keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Di antara informasi yang

diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri, ada pula yang

berfungsi menambah, memperhalus dan memperdalam pengetahuan yang

sebenarnya telah dimiliki.

2.

Dalam tahap transformasi, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah

atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak

pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Bagi siswa

pemula, tahap ini akan berlangsung sulit apabila tidak disertai dengan bimbingan

seorang guru yang diharapkan kompeten dalam mentransfer strategi kognitif yang

tepat untuk melakukan pembelajaran materi pelajaran tertentu.

3.

Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana

informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami

gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi.

B.

Evaluasi Kemajuan Belajar Siswa

1.

Pengertian, fungsi dan tujuan evaluasi.

Dalam arti luas, evaluasi merupakan suatu proses merencanakan,

memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat

alternatif-alternatif keputusan (Mehren & Lehman, 1978:5). Sesuai dengan pengertian

tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan proses yang sengaja

(32)

11

Tujuan instruksional

(a) (c)

Pengalaman

belajar Hasil belajar

(b)

Gambar 2.1

tersebut akan dicoba untuk membuat suatu keputusan. Sedangkan Grondlund dan

Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses

mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik

untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.

Dalam pendidikan terdapat tiga unsur utama yang saling berkaitan, yaitu

tujuan pendidikan, pengalaman belajar-mengajar (proses) dan hasil belajar atau

evaluasi. Hubungan ketiga unsur tersebut dapat dilihat dalam gambar 2.1.

Garis (a) menunjukkan hubungan antara tujuan pendidikan dengan

pengalaman atau proses belajar, garis (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman

atau proses belajar dengan hasil belajar dan garis (c) menunjukkan hubungan tujuan

pendidikan dengan hasil belajar.

Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa kegiatan evaluasi dapat dinyatakan

dengan garis (c), yaitu suatu kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan

pendidikan telah dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil belajar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(33)

dapat dilihat setah mereka menempuh pengalaman belajar (proses belajar-mengajar).

Sedangan pada garis (b) merupakan kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan

pengalaman belajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Tujuan pendidikan pada hakikatnya merupakan perubahan pola tingkah laku

yang diinginkan pada diri siswa. Sehingga, dalam kegiatan evaluasi hendaknya

diperiksa sejauh mana perubahan pola tingkah laku siswa telah terjadi melalui peoses

belajarnya. Maka dengan mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan pendidikan,

dapat digunakan untuk mengambil tindakan perbaikan pembelajaran dan perbaikan

siswa yang bersangkutan. Dengan kata lain hasil evaluasi tidak hanya bertujuan untuk

mengetahui tercapai tidaknya tujuan pendidikan (dalam hal ini tingkah laku siswa),

tetapi sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar.

Sehingga sejalan dengan pengertian di atas, maka evaluasi berfungsi sebagai:

a.

alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan pendidikan. Sehingga evaluasi

harus mengacu pada tujuan pendidikan.

b.

umpan balik bagi perbaikan proses bejar-mengajar. Perbaikan mungkin dapat

dilakukan dalam hal tujuan pendidikan, kegiatan belajar siswa, strategi

mengajar guru, dll.

c.

dasar dalam penyusunan laporan kemajuan siswa kepada orang tuanya. Dalam

laporan tersebut dapat dikemukakan tentang kemampuan dan kecakapan

belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi

(34)

13

Sedangkan tujuan evaluasi adalah untuk:

a.

mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui

kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata

pelajaran yang telah ditempuh.

b.

mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah,

antara lain seberapa jauh keekfektifannya dalam mengubah tingkah laku para

siswa kea rah tujuan pendidikan yang diharapkan.

c.

menentukan tindak lanjut evaluasi, yaitu melakukan perbaikan dan

penyempurnaan dalam program pendidikan dan pembelajarn serta strategi

pelaksanaannya.

d.

memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak yang

berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat dan

para orang tua siswa.

Dilihat dari fungsinya, maka jenis penilaian dapat dibedakan menjadi beberapa

macam, yaitu:

a.

penilaian formatif, adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program

belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar

itu sendiri. Penilaian formatif berorientasi pada proses belajar-mengajar dan

diharapkan nantinya guru dapat memperbaiki program mengajar dan strategi

pelaksanaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(35)

b.

penilaian sumatif, adalah penilaian yang dilakukan pada akhir unit program,

yaitu pada akhir semester dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat

hasil yang dicapai siswa. Penilaian berorientasi pada produk bukan proses.

c.

penilaian diagnostik, adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat

kelemahan-kelemahan siswa serta factor penyebabnya. Penilaian ini

dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, remedial, dll.

d.

penilaian selektif, adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi,

misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.

e.

penilaian penempatan, adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui

ketrampilan prasyarat yang diperlukan suatu program belajar dan penguasaan

belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk

program tersebut.

Kemudian dari segi alatnya, evaluasi hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan

non tes. Tes ini ada yang diberikan secara lisan, tes tertulis dan tes tindakan. Soal-soal

tes ada yang disusun bentuk objektif atau ada juga dalam bentuk uraian. Sedangkan

untuk non tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara,

(36)

15

2.

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Dalam pembelajaran berpola PPR, penumbuhan nilai-nilai kemanusiaan

dilakukan sesuai dengan konteks siswa dan materi pelajaran,. Mekanisme dalam

dinamika pembelajaran berpola PPR meliputi mekanisme pemberian pengalaman,

refleksi, perwujudan aksi, dan evalusi. Sehingga dapat diambil kesimpulan, dinamika

pembelajaran berpola PPR meiputi mekanisme: (i) konteks, (ii) pengalaman, (iii)

refleksi, (iv) aksi dan (v) evaluasi.

1.

Konteks.

Nilai kemanusiaan yang akan dikembangkan disesuaikan dengan konteks siswa

dan materi pelajaran. Konteks siswa antara lain taraf perkembangan pribadi,

kondisi sosial, budaya, dan agama (Subagyo, 2005a). Konteks materi pelajaran

antara lain kompetensi dasar, ruang lingkup materi, sifat materi, keterkaitan

materi dengan kehidupan nyata, dan cara mempelajarinya

2.

Pengalaman

Pengembangan nilai kemanusiaan paling efektif dilakukan melalui pengalaman,

yaitu siswa mengalami sendiri nilai yang diperjuangkan itu (Subagyo, 2005a).

Untuk mengembangkan nilai persaudaraan, siswa perlu mengalami rasa

persudaraan antarteman dan dengan guru dalam kegiatan belajar di kelas,

misalnya melalui kegiatan kerja kelompok, atau bimbingan teman sebaya. Untuk

mengembangkan nilai solidaritas dengan korban bencana alam, siswa dalam

pembelajaran dapat mengalami situasi bencana secara tidak langsung, misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(37)

melalui membaca berita, melihat foto-foto, atau melakukan wawancara dengan

korban.

3.

Refleksi

Refleksi adalah kegiatan siswa meninjau kembali pengalaman yang lalu. Menurut

Subagyo (2005a), refleksi merupakan tahap di mana siswa menjadi sadar sendiri

mengenai kebaikan, keenakan, manfaat dan makna nilai yang diperjuangkan.

Tujuannya adalah agar nilai yang diperjuangkan menjadi menarik bagi siswa dan

kemudian mereka terpikat untuk memiliki atau menghayati nilai yang

diperjuangkan sampai pada keinginan untuk bertindak. Untuk membantu siswa

menyadari nilai kemanusiaan yang terkandung di dalam pengalaman, guru

memfasilitasi dengan berbagai cara, antara lain mengajukan pertanyaan

terbuka/divergen (Subagyo, 2005a), memberi tugas kepada siswa untuk

mengkomunikasikan pendapat/ perasaan mereka dalam bentuk lisan, tulisan, atau

gambar atau mengajak siswa berdiskusi.

4.

Aksi

Hasil refleksi siswa atas pengalaman perlu ditindaklanjuti hingga siswa

mempunyai niat, bersikap, dan berbuat atas kemauan sendiri terkait dengan nilai

kemanusiaan yang diperjuangkan. Menurut Subagyo (1995a), niat dan sikap

merupakan aksi batin sedangkan perbuatan merupakan aksi lahir. Keduanya

sama-sama diperlukan. Niat dan sikap perlu terwujud dalam perbuatan;

sebaliknya perbuatan perlu didasari pada niat dan sikap. Untuk membantu siswa

(38)

17

pertanyaan-pertanyaan (Subagyo, 1995a), memberi kesempatan kepada siswa

untuk mempraktekkan dalam pelajaran yang akan datang, atau memberi tugas

sebagai perwujudan aksi di sekolah, di rumah, atau di lingkungan tempat tinggal.

5.

Evaluasi

Guru melakukan penilaian terhadap proses maupun hasil belajar siswa yang

terkait dengan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan. Penilaian proses belajar

tersebut dilakukan melalui pengamatan terhadap siswa dalam tahap pengalaman

dan refleksi. Sedangkan penilaian hasil belajar tersebut dilakukan melalui

pengamatan terhadap aksi siswa dan catatan anekdot (peristiwa yang cukup

mencolok) yang terkait dengan aksi siswa (Subagyo, 2005a).

Dalam PPR, evaluasi merupakan kegiatan identifikasi untuk melihat apakah

suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, beharga atau tidak

dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaan. Dalam masalah akademik

evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui perubahan pola sikap dan perilaku. Untuk

penilaian perubahan pola sikap dan perilaku siswa dapat dilihat selama kegiatan

pembelajaran sedang berlangsung atau sesudahnya, seorang guru bisa dari dalam atau

dari luar kelas mengobservasi siswa, membuat catatan mengenai perilaku mereka

yang cukup mencolok yang baik maupun kurang baik.

Pada prinsip- prinsip evaluasi pembelajaran berpola PPR, evaluasi

mempunyai beberapa prinsip, yaitu;

a.

Evaluasi meliputi penilaian dalam perkembangan kompetensi materi pelajaran

dan sejauh mana nilai-nilai kemanusiaan telah diterapkan;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(39)

b.

Evaluasi merupakan bagian dari dinamika PPR yang meliputi penumbuhan

nilai-nilai kemanusiaan dilakukan sesuai dengan konteks siswa dan materi

pelajaran, serta melalui mekanisme pemberian pengalaman, refleksi,

perwujudan aksi, dan evaluasi;

c.

Evaluasi nilai-nilai kemanusiaan dilaksanakan dengan metode observasi.

C.

Materi Dalil Pythagoras

Materi Dalil Pythagoras dibatasi hanya pada pembahasan rumus Pythagoras

dan penurunan rumus Pythagoras. Sedangkan dalam pembahasannya mencakup

materi-materi sebagai berikut; (i) luas persegi dan luas segitiga siku-siku, (i) dalil

Pytagoras.

1.

Luas persegi dan luas segitiga siku-siku.

a.

Luas persegi

Luas persegi = panjang sisi x panjang sisi

Luas persegi ABCD = AB x BC

= AB x AB (karena BC = AB)

= (AB)

2

Untuk persegi yang panjang sisina = s, maka;

L = s x s = s

Gambar 2.2

D

C

(40)

19

b.

Luas segitiga siku-siku

Luas segitiga siku-siku

2

AC AB

ABC = × ,

Karena AB dan AC adalah sisi siku-siku maka

L ABC= 2 1

x panjang sisi siku-sikunya x panjang

sisi siku-siku lainnya

Gambar 2.3

2. Dalil Pythagoras

Dalil Pythagoras menyatakan bahwa dalam segitiga siku-siku, jumlah kuadrat

sisi tegak sama dengan kuadrat dari sisi miring. Sisi miring dalam segitiga

siku-siku dinamakan

hypotenusa,

sedangkan sisi tegak dalam segitiga siku-siku disebut

sisi siku-siku

Sebuah segitiga siku adalah segitiga yang mempunyai sebuah sudut

siku-siku sedangkan kaki-nya adalah dua sisi yang membentuk sudut siku-siku-siku-siku

tersebut, dan hipotenusa adalah sisi ketiga yang berhadapan dengan sudut

siku-siku tersebut. Pada gambar di bawah ini (lihat gambar 2.4),

a

dan b adalah kaki

segitiga siku-siku dan

c

adalah hipotenusa. C

A B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(41)

Pythagoras menyatakan teorema ini dalam gaya goemetris, sebagai pernyataan

tentang luas persegi adalah jumlah luas persegi

a

dan b sama dengan luas

persegi

c

.

Gambar 2. 4

a

b

(42)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang

menekankan pada keadaan yang sebenarnya dan berusaha mengungkapkan

fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Peneliti berusaha

mengungkapkan segala sesuatu yang terjadi di dalam kegiatan penelitian. Penelitian

ini digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana langkah-langkah pembelajaran

dilaksanakan dan untuk mendeskripsikan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi

kemajuan belajar siswa menurut PPR diterapkan pada proses pembelajaran

matematika kelas VIII SMP pada pokok bahasan Dalil Pythagoras khususnya

mengenai rumus pythagoras dan penurunan rumus Pythagoras berdasarkan penyajian

masalah dan bimbingan guru secara lisan.

Sedangkan analisis data dilakukan dengan langkah-langkah (

i

) transkripsi, (

ii

)

penentuan topik-topik, (

iii

) penentuan ketegori data dan (

iv

) penarikan kesimpulan.

B.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang guru mata pelajaran matematika

dan siswa kelas VIII C SMP Kanisius Tirtomoyo pada semester satu tahun ajaran

2009/2010. SMP Kanisius Tirtomoyo merupakan sekolah swasta yang berada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(43)

Kabupaten Wonogiri. Sekolah ini dipilih dengan pertimbangan bahwa dalam kegiatan

pembelajaran khususnya pembelajaran matematika, SMP Kanisius Tirtomoyo ingin

menumbuh kembangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri siswa dengan

menyaturagakan aspek akademis dan aspek nilai-nilai kemanusiaan yang

dikembangkan dengan pola PPR. Penelitian ini berfokus pada bagaimana

langkah-langkah pembejaran matematika dilaksanakan dan sejauh mana prinsip-prinsip

evaluasi dengan pola PPR diterapkan dalam kegiatan pembejaran matematika.

C.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada empat kali pertemuan, yaitu pada tanggal 5, 6,

12 dan 13 Oktober 2009. Pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga

merupakan kegiatan belajar mengajar atau penyampaian materi sedangkan pertemuan

keempat dilaksanakan kegiatan ulangan harian. Penelitian dilaksanakan di ruang

kelas XIII C SMP Kanisius Tirtomoyo.

D.

Metode Pengumpulan Data

Data penelitian ini dikumpulkan dalam pelaksanaan pembelajaran selama

empat kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung maksimal 2 jam pelajaran.

Dalam setiap pertemuannya dilakukan perekaman dengan menggunakan alat perekam

handy-cam

secara menyeluruh. Peneliti menggunakan rekaman video, agar dapat

melihat secara berulang-ulang sehingga ketika terdapat data yang terlewati dapat

(44)

23

langsung, data yang akan diperoleh tidak terperinci secara lengkap. Selain

menggunakan rekaman video, peneliti juga mengumpulkan data-data pendukung

berupa dokumen-dokumen pengajaran yang digunakan oleh guru yaitu rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan hasil evaluasi siswa. Dalam penelitian ini

peneliti juga dibantu oleh 3 teman yang melakukan penelitian, 1 orang sebagai

perekam sedangkan yang lain mencatat hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Hasil

catatan ini digunakan untuk meningkatkan validitas pengumpulan data, yaitu

membandingkan dengan hasil transkipsi dari video nantinya.

E.

Metode Analisis Data

Secara garis besar kegiatan analisis data pada penelitian ini dapat dibagi

menjadi tiga langkah, yaitu: reduksi data, kategorisasi data, dan penarikan

kesimpulan.

1.

Reduksi data

Reduksi data merupakan proses membandingkan bagian-bagian data untuk

menghasilkan topik-topik data. Reduksi data dapat dirinci menjadi dua kegiatan,

yaitu :

a.

Transkripsi Rekaman Video

Proses transkripsi ini merupakan penyajian kembali segala sesuatu yang

tampak dalam hasil rekaman video berupa proses pelaksanaan pembelajaran

selama empat pertemuan ke dalam bentuk narasi tertulis dilengkapi hasil

pengamatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(45)

b.

Penentuan topik-topik Data

Topik-topik data merupakan rangkuman bagian data yang mengandung

makna tertentu yang diteliti. Sebelum menentukan topik-topik data peneliti

menentukan makna-makna apa saja yang terkandung dalam penelitian.

Berdasarkan makna-makna tersebut peneliti membandingkan bagian-bagian

data tertentu pada hasil transkripsi sesuai makna yang terkandung di dalamnya

dan membuat suatu rangkuman bagian data, yang selanjutnya disebut

topik-topik data.

2.

Kategorisasi data

Kategorisasi data merupakan proses membandingkan topik-topik data satu sama

lain sehingga menghasilkan suatu kategori-kategori data. Topik-topik data yang

mempunyai kesamaan kandungan makna kemudian dikumpulkan dan ditentukan

suatu gagasan abstrak yang mewakili. Gagasan abstrak tersebut selanjutnya

disebut sebagai kategori data. Pengelompokan topik-topik data akan

menghasilkan kategori-kategori data yang bersesuaian.

3.

Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan proses analisis data peneliti dapat membuat suatu kesimpulan yang

berupa bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada pembelajaran

matematika dengan materi Dalil Phytagoras kelas VIII Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Kanisius Tirtomoyo dan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi

kemajuan belajar siswa menurut Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) diterapkan

(46)

25 BAB IV ANALISIS DATA

A. Hasil Observasi

Penelitian dilakukan selama empat kali pertemuan dengan subjek peneliti

adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas VIII C SMP Kanisius

Tirtomoyo. Data berupa proses pembelajaran yang telah direkam dengan handy–

cam. Perekaman bertujuan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang

dilakukan.

B. Transkipsi Data

Transkipsi data pembelajaran yang dilakukan oleh subjek terdapat dalam

lampiran A.

C. Topik Data

Topik data adalah rangkuman bagian data yang mengandung makna

yang sedang diteliti, dalam penelitian ini mengenai topik data langkah-langkah

pembelajaran dan penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola PPR.

Berikut akan ditentukan menjadi beberapa topik data dalam tabel IV.1.1 sampai

dengan IV.1.8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(47)

Keterangan;

G = Guru S = Siswa SS = Semua Siswa

SBS = Sebagian Besar Siswa BS = Beberapa siswa

1. Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2009 dan

kegiatan pembelajaran diadakan di ruang kelas SMP Kanisius Tirtomoyo. Materi

yang disampaikan pada pertemuan pertama adalah mencari luas persegi, luas

segitiga dan mencari luas persegi dengan menggunakan luas segitiga siku-siku.

Topik-topik data pada pertemuan pertama dibagi menjadi dua, yaitu topik-topik

data pertemuan pertama tentang langkah-langkah pembelajaran dan topik-topik

penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola PPR.

a. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Tabel IV.1.1.

Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil Pythagoras

No. Topik Data Bag. Data

1. G mengawali kegiatan pembelajaran dengan bercerita singkat tentang

seorang tokoh Phytagoras yang berkaitan dengan pokok bahasan Teorema Phytagoras.

Semua siswa memperhatikan G.

I.7-8

2. G menekankan pentingnya menguasai prasarat untuk mempelajari

Teorema Phytagoras kepada siswa dengan memberikan suatu cerita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yaitu tentang seseorang yang sedang berlatih mengendarai sepeda motor,dalam berlatih, harus bias menjaga keseimbangan dahulu, kemudian akan lebih mudah lagi untuk belajar mengendarai sepeda.

I.9-18

3. Dengan Tanya jawab G ingin mengetahui sejauh mana SS menguasai

rumus luas persegi yang telah dipelajari oleh siswa pada jenjang pendidikan sebelumnya. SBS aktif menjawab pertanyaan dari G. kemudian G menuliskan jawaban dari SBS di papan tulis. (lihat gambar 4.1)

(48)

27

Teorema Phytagoras Mengingat kembali tentang: Luas Persegi;

Luas persegi = panjang sisi x panjang sisi = s x s

= s2

(gambar 4.1)

(gambar 4.3)

4. Untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai materi luas

persegi, G memberikan kepada SS sebuah soal latihan mencari luas persegi dengan panjang sisi 7 cm.

G memberi waktu singkat untuk SS dalam mengerjakan soal itu.

I.37-39

5. G membahas soal latihan bersama-sama dengan SS. G menuliskan

langkah-langkah penyelesaiannya di papan tulis. (lihat gambar 4.2)

I.40-46

6. G mengadakan tanya jawab dengan SS

tentang persegi berdasarkan gambar 4.3. Pertanyaannya meliputi berapa panjang sisi, satuan dari panjang sisi , dan berapa luas persegi pada gambar 4.3

SBS dapat menjawab pertanyaan dari G.

I.53-57

7. G membahas langkah-langkah penyelesaian dari pertanyaan luas dari

persegi yang berdasarkan gambar 4.4 bersama-sama dengan SS. G menuliskan langkah-langkah penyelesaian tersebut di papan tulis.

I.59-67

Jawab :

L = s x s = 7 x 7 = 49

(gambar 4.2)

Jadi Luas Persegi itu 49 cm2

(gambar 4.4)

Pada gambar di samping hitunglah luasnya!

Jadi luas persegi itu = 4 x 4

= 16 satuan luas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(49)

8. G mengajak SS untuk mengingat-ingat rumus luas segitiga siku-siku yang telah dipelajari oleh siswa saat Sekolah Dasar. G mengadakan tanya jawab kepada SS sesuai

dengan gambar 4.5. Pertanyaannya meliputi bagaimana rumus luas segitiga siku-siku, dan sisi-sisi segitiga ABC.

BS dapat menjawab pertanyaan yang diberikan G.

I.77-93

9. G mengadakan tanya jawab dari

soal yang lain tentang sisi miring dalam segitiga siku-siku

berdasarkan segitiga PQR pada gambar 4.6.

SBS dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh G.

I.94-103

10. G menekankan pentingnya para siswa untuk menguasai sifat dan sisi

dari segitiga siku-siku sebagai dasar memahami teorema phytagoras dengan mengadakan tanya jawab tentang sisi miring dalam segitiga siku-siku. Pertanyaannya adalah apa itu sisi miring dalam segitiga siku-siku. Dengan tanya jawab itu, G mengajak SS untuk mendefinisikan sisi miring dalam segitiga siku-siku.

I.104-115

11. G memberikan kesempatan kepada SS untuk menjawab pertanyaan

tentang apa itu sisi miring pada segitiga siku-siku.

Ada S1 yang menjawab bahwa sisi miring adalah sisi yang terpanjang dalam segitiga siku-siku. Menurut G jawaban tersebut benar.

I.126-128

12. G menuntun siswa untuk mendefinisikan sisi miring berdasarkan

letak sisi miring dalam segitiga siku-siku. G memancing pemahaman siswa dengan pernyataan “sisi miring adalah sisi yang letaknya”.

I.129-141

13. Ada S2 yang menjawab sisi miring adalah sisi yang letaknya miring.

Menurut G jawabannya salah. G dan SBS merespon dengan tertawa karena dianggap lucu.

I.144-145

14. G memberikan kesempatan kepada SS untuk mencatat definisi sisi

miring. G mendikte definisi tentang sisi miring, yaitu sisi yang letaknya selalu di depan sudut siku-siku.

I.161

15. G memberikan pertanyaan tentang definisi sisi siku-siku dalam

segitiga siku-siku. G memberikan kesempatan kepada SS untuk menjawab pertanyaannya.

I.167-177

16. G membuat kesimpulan

rumus luas segitiga siku-siku dan menuliskannya di papan tulis. (lihat gambar 4.7)

I.179-191 Luas Segitiga Siku-siku ABC

= ½ x AB x AC

Luas Segitiga Siku-siku

= ½ x sisi siku-siku x sisi siku-siku

(gambar 4.7) (gambar 4.5)

C

A B

(gambar 4.6)

Q

(50)

29

17. G memberikan soal latihan tentang

menghitung luas segitiga siku-siku ABC yang digambarkan G di papan tulis (lihat gambar 4.8). G

menuliskan soal tersebut di papan tulis.

I.199-206

18. G memberikan waktu yang singkat kepada siswa untuk mengerjakan

soal menghitung luas segitiga ABC (lihat gambar 1.9)

I.207

19. G membahas langkah-langkah penyelesaian dari

soal latihan menghitung luas segitiga ABC secara bersama-sama dengan SS. G menuntun SS untuk mengerjakan penyelesaiannya. G menuliskan penyelesaiannnya di papan tulis. (lihat gambar 4.9)

I.209-219

20. G memberikan soal tentang

menghitung luas segitiga siku-siku yang telah ia gambar dipapan tulis (lihat gambar 4.10)

I.227

21. Bersama-sama dengan SS, G membahas penyelesaian soal tentang

menghitung luas segitiga G menuliskan penyelesaiannya di papan tulis.(lihat gambar 4.11)

I.229-235

22. G memberikan kesempatan kepada SS untuk mengerjakan sendiri

soal dari buku paket.

I.237

23. G memberikan penjelasan kepada SS, halaman dari buku paket dan

soal nomor berapa yang akan dikerjakan. G membagikan kertas folio kepada SS untuk mengerjakan soal latihan dari buku paket tersebut.

I.239-245

24. G memberikan waktu yang cukup kepada SS untuk mengerjakan soal

dari buku paket tersebut. SBS mengerjakan soal dari buku paket itu dengan sungguh-sungguh. G mengamati dan memperhatikan SS selama mengerjakan. G jg berkeliling kelas, mengamati dan

I.246-268

(gambar 4.8)

B

A C

15

10

Luas ∆ ABC = ½ x AB x AC = ½ x 10 x 15 = 75 cm2

(gambar 4.9)

(gambar 4.10)

Hitunglah Luas Segitiga pada gambar di samping!

L = ½ x 6 x 4 = 12

Jadi Luas Segitiga itu adalah 12 satuan luas.

(gambar 4.11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(51)

memperhatikan SBS secara lebih dekat.

25. G mengambil soal dari buku

paket, kemudian menyalin soal ke papan tulis (lihar gambar 4.12). dengan menggunakan media pengaris segitiga samakaki dan segitiga siku-siku.

I.271-273

26. G menjelaskan kepada SS tentang cara menghitung luas persegi

dengan bantuan luas segitiga (lihat gambar 4.12). SBS memperhatikan penjelasan dari guru.

I.275-293

27. G memberi waktu SS untuk menyalin gambar di papan tulis (lihat

gambar 4.12) dan cara-cara menghitung luas persegi dalam buku catatan masing-masing.

I.295-298

28. G memberikan soal kepada SS

untuk menghitung luas persegi ABCD (lihat gambar 4.13)

I.299-326

29. G memberi kesempatan SS untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya dalam mengerjakan soal dari buku paket. SBS menggunakan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya saat mengerjakan yang diberikan oleh G.

I.327-340

30. G berkeliling mengamati danmembantu jika ada S yang

mengalamikesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan, dengan membimbing langkah demi langkah.

I.331-344

31. Pada akhir pelajaran, G memberitahukan perubahan jadwal

pembelajaran matematika kepada SS. G juga menganjurkan kepada masing-masing siswa untuk membawa peralatan yang lengkap seperti buku berpetak, pena berwarna dan penggaris untuk mendukung kegiatan pembelajaran selanjutnya.

I.361-365

(gambar 4.12)

D

A H G

C E F

B

(52)

31

b. Penerapan prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola PPR. Tabel IV.1.2

Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar berpola PPR

No. Topik Data Bag. Data

1. Dengan Tanya jawab G ingin mengetahui sejauh mana SS

menguasai rumus luas persegi yang telah dipelajari oleh siswa pada jenjang pendidikan sebelumnya. SBS aktif menjawab pertanyaan dari G. kemudian G menuliskan jawaban dari SBS di papan tulis.

I.7-8

2. Untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai materi luas

persegi, G memberikan sebuah soal latihan mencari luas persegi dengan panjang sisi 7 cm dan memberi waktu pada SS untuk mengerjakan soal tersebut.

I.9-39

3. G mengadakan tanya jawab dari soal yang lain tentang sisi miring

dalam segitiga siku-siku berdasarkan segitiga PQR (lihat gambar 4.6).

SBS dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh G.

I.94-103

4. G memberikan kesempatan kepada SS untuk menjawab

pertanyaan tentang apa itu sisi miring pada segitiga siku-siku. Ada S1 yang menjawab bahwa sisi miring adalah sisi yang terpanjang dalam segitiga siku-siku. Menurut G jawaban tersebut benar.

I.126-128

5. G memberikan soal latihan tentang menghitung luas segitiga

siku-siku ABC sesuai dengan gambar 4.9 yang digambarkan guru di papan tulis. G menuliskan soal tersebut di papan tulis.

I.199-206

6. G memberikan penjelasan kepada SS, halaman dari buku paket

dan soal nomor berapa yang akan dikerjakan. G membagikan kertas folio kepada SS untuk mengerjakan soal latihan dari buku paket tersebut

I.239-245

7. G memberikan waktu yang cukup kepada SS untuk mengerjakan

soal dari buku paket tersebut. SBS mengerjakan soal dari buku paket itu dengan sungguh-sungguh. G mengamati dan

memperhatikan SS selama mengerjakan. G jg berkeliling kelas, mengamati dan memperhatikan SBS secara lebih dekat.

I.246-268

8. G memberikan soal kepada SS untuk menghitung luas persegi

ABCD sesuai dengan gambar 4.13

I.299-326

9. G memberi kesempatan SS untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya dalam mengerjakan soal dari buku paket. SBS menggunakan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya saat mengerjakan soal sesuai dengan gambar 4.13.

I.327-340

10. G mengamati SS saat mengerjakan soal latihan dari buku paket

dan membantu beberapa siswa yang menemui kesulitan dalam mengerjakan soal sesuai dengan gambar 4.13.

I.331-344

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(53)

2. Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2009 dan kegiatan

pembelajaran diadakan di ruang kelas SMP Kanisius Tirtomoyo. Kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan adalah melanjutkan materi pada pertemuan

pertama, kegiatan pembelajaran dilakukan dengan kegiatan mengerjakan soal dan

kemudian membahas soal bersama-sama. Untuk melihat sejauh mana pemahaman

siswa tentang materi, guru memberikan tugas-tugas yang dikerjakan secara

kelompok. Topik-topik data pada pertemuan kedua dibagi menjadi dua, yaitu

topik-topik data pertemuan kedua tentang langkah-langkah pembelajaran dan

topik-topik penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola PPR.

a. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Tabel IV.1.3

Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil Pythagoras

No. Topik Data Bag. Data

1. G melakukan kegiatan apersepsi kemudian melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya.

II.1-2

2. G menjelaskan cara-cara menentukan luas persegi dengan membagi persegi

menjadi beberapa segitiga siku-siku. SS masih sibuk dengan buku paket dan

buku catatan masing-masing.

II.3-16

3. G memberi dua buah soal, meski dalam suasana gaduh SS mengerjakan

soal-soal yang diberikan.

II. 17-24

4. G memberikan petunjuk dengan menggambar persegi terlebih dahulu

kemudian baru menggambarkan segitiga-segitiga siku-siku yang ada di

didalmnya.

II. 25-27

5. G berjalan mengamati SS yang mengerjakan soal, kemudian menyuruh S

untuk mengerjakan didepan sedangkan yang lain tetap mengerjakan.

II. 28-32

6. Melihat SS mengalami kesulitan G meminta SS memperhatikan G dalam menggambar persegi dan segitiga siku-siku penyusunnya. Kemudian

meminta SS untuk kembali mencoba menggambar.

II. 33-39

7. SS mencoba menggambar lagi di catatan, G kembali mengamati SS yang

sedang menggambar dan menuntun S yang kembali mengalami kesulitan.

(54)

33

8. G meminta perhatian siswa, kemudian G menunjuk gambar dipapan tulis

dan bertanya mengenai luas persegi yang akan dicari.

II. 59-61

9. Guru mengajak siswa untuk kembali mengingat pelajaran pada pertemuan

kemarin mengenai segitiga siku-siku yang memiliki luas yang sama dan

siswa pun merespons dengan baik sambil tetap memperhatikan.

II. 61-68

10. Guru menggunakan metode Tanya jawab untuk menuntun siswa

menemukan jawaban luas persegi dalam contoh soal.

II .69-102

11. Guru memberikan latihan soal tetapi sebelumnya ia meminta siswa untuk

mencatat hal yang penting.

II. 103-106

12. G berjalan ke arah meja siswa untuk memperhatikan pekerjaan mereka,

memberikan penjelasan kepada beberapa siswa yang kurang mengerti dan

menunjuk salah seorang siswa untuk mengerjakan hasil pekerjaannya di

papan tulis.

II. 107-116

13. G bersama-sama dengan siswa mengecek pekerjaan siswa yang di tulis di

papan tulis dan beberapa siswa menulisnya di buku.

II. 117-120

14. G menjelaskan tugas yang harus didiskusikan tiap kelompok dan meminta

siswa untuk membentuk kelompok seperti biasanya.

II.121-127

15. SS membentuk kelompok, masing-masing terdiri dari 4 anak. G berjalan menuju kelompok siswa dan menjelaskan hal-hal yang harus mereka

kerjakan.

II.128-144

16. G membantu siswa mengingatkan materi lalu dan memberikan pertanyaan

dalam rangka menyelesaikan latihan soal.

II. 145-160

17. G memberitahukan kepada siswa batas waktu untuk mengerjakan latihan

soal yaitu selama 10 menit. G kembali berkeliling melihat siswa

mengerjakan latihan soal.

II.160-164

18. G memberikan pertanyaan arahan kepada beberapa kelompok yang

mengalami kesulitan.

II. 165-171

19. G meminta siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok dan beberapa siswa

maju sebagai perwakilan kelompok.

II. 172-174

20. G memberikan tugas rumah membuat alat peraga yang terbuat dari kertas karton dengan mencatatnya di papan tulis. G pun menjelaskan tugas

tersebut.

II. 175-181

21. G dan SS bersiap-siap untuk pulang, kemudian di tutup dengan doa dan SS

bersalaman dengan guru.

II. 182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(55)

b. Penerapan prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola PPR Tabel IV.1.4

Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar berpola PPR

No. Topik Data Bag. Data

1. G memberi dua buah soal, meski dalam suasana gaduh SS mengerjakan

soal-soal yang diberikan.

II. 17-24

2. G berjalan mengamati SS yang mengerjakan soal, kemudian menyuruh S

untuk mengerjakan didepan sedangkan yang lain tetap mengerjakan.

II. 28-32

3. G memberikan latihan soal tetapi sebelumnya ia meminta siswa untuk mencatat hal yang penting.

II. 103-106

4. G berjalan ke arah meja S untuk memperhatikan pekerjaan mereka,

memberikan penjelasan kepada beberapa siswa yang kurang mengerti dan

menunjuk salah seorang siswa untuk mengerjakan hasil pekerjaannya di

papan tulis.

II. 107-116

Gambar

Tabel IV. 2. 4  Kategori Data langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
gambar atau mengajak siswa berdiskusi.
Gambar 2. 4
Tabel IV.1.1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pekerjaan dan latihan yang rutin tidak membuat saya.. mudah

Suatu wilayah mempunyai daya saing terhadap sektor i, apabila memiliki nilai PPW positif (PPW>0).Perubahan komponen pangsa wilayah (PPW) yang diperoleh dari hasil

Setelah semua kolom diatas telah terisi selanjutnya pengguna dapat melakukan klik pada tombol , maka akan keluar informasi dan konfirmasi berupa sms bahwa user

Dalam implementasinya, pengembangan sistem informasi yang juga ditujukan untuk mengelola sumber daya perusahaan tentu sangat diperlukan pengorganisasian yang teratur dan

Menurut Erlina Sari (2010), siswa mengalami kesulitan berkaitan dengan prinsip jarak dari titik ke garis, prinsip jarak dari titik ke bidang, prinsip jarak dua

Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha, kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap

Bagi pembaca, penelitian tentang deiksis pada novel Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang

Tujuan kajian ini adalah untuk meninjau pandangan Bapak/Ibu terhadap motivasi berprestasi sikap terhadap manajemen peningkatan mutu pendidikan dan kinerja guru di sekolah