PENERAPAN PRINSIP EVALUASI
KEMAJUAN BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN DALIL PYTHAGORAS
BERPARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
DI SMP KANISIUS TIRTOMOYO
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh :
Vinsensius Prita Iswandaru NIM : 051414029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
PENERAPAN PRINSIP EVALUASI
KEMAJUAN BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN DALIL PYTHAGORAS
BERPARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
DI SMP KANISIUS TIRTOMOYO
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh :
Vinsensius Prita Iswandaru NIM : 051414029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii ABSTRAK
Iswandaru, Vinsensius Prita. 2010. Penerapan Evaluasi Kemajuan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Dalil Pythagoras Berparadigma Pedagogi Reflektif di SMP
Kanisius Tirtomoyo. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika,
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa menurut Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada pembelajaran matematika dengan materi Dalil Pythagoras kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kanisius Tirtomoyo dilaksanakan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan fenomena dalam keadaan yang seadanya. Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif, yang berkaitan dengan langkah-langkah pembelajaran dan prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa menurut PPR selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung. Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas VIII C SMP Kanisius Tirtomoyo dalam pembelajaran matematika. Pengumpulan data berlangsung selama empat kali pertemuan dimulai tanggal 5 Oktober dan diakhiri pada tanggal 13 Oktober 2009. Pengumpulan data penelitian diperoleh dengan cara merekam kegiatan pembelajaran dengan alat bantu handy-cam. Data-data yang dihasilkan dianalisis melalui proses analisis data, dengan prosedur: (1) transkipsi data rekaman video, (2) menentukan topik data, (3) menentukan kategori data, (4) penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian terdiri dari uraian langkah-langkah pembelajaran dan prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa berpola PPR yang telah dilaksanakan. Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan selama empat pertemuan. Pertemuan pertama meliputi: (i) subjek guru mengawali kegiatan pembelajaran, (ii) subjek guru menjelaskan materi luas persegi dan luas segitiga siku-siku, (iii) subjek guru menjelaskan segitiga siku-siku dan (iv) subjek guru menjelaskan menghitung luas persegi dengan cara lain. Pertemuan kedua terdiri dari tiga langkah pembelajaran, meliputi (i) subjek guru melanjutkan materi tentang luas persegi, (ii) subjek guru memberikan latihan yang dikerjakan berkelompok, (iii) subjek guru memberikan tugas untuk digunakan pada pertemuan berikutnya. Pertemuan ketiga terdiri dari tiga langkah, meliputi: (i) subjek guru menjelaskan Dalil Pythagoras dan penurunannya, (ii) subjek guru memberikan kuis, (iii) subjek guru membahas tugas pertemuan sebelumnya. Dan pada pertemuan terakhir terdiri dari dua langkah pembelajaran, meliputi (i) subjek guru mengkondisikan siswa dan (ii) subjek siswa mengerjakan soal ulangan. Sedangkan prinsip-prinsip PPR pada evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan di SMP Kanisius Tirtomoyo meliputi (i) subjek guru melakukan penilaian terhadap kompetensi materi pelajaran, sedangkan penilaian nilai-nilai kemanusiaan dilaksanakan secara spontanitas, dan (ii) subjek guru melaksanakan evaluasi dengan menggunakan metode observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii ABSTRACT
Iswandaru, Vinsensius Prita. 2010. The Application of Evaluation principle Toward Students Learning Progress in Pythagoras Theorem Using Reflektive
Pedagogy Paradigm in Kanisius Tirtomoyo Junior High School. Thesis.
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
The aim of this study is to describe how the steps of learning implementation are employed and how students’ learning improvements evaluation principals according to Reflective Pedagogy Paradigm in learning Pythagoras for grade VIII in Kanisius Tirtomoyo Junior High school are employed.
Descriptive Qualitative method was used in this study. This method was used to reveal the real condition that was happened. The data is in qualitative, which relates to learning steps and students’ learning improvements evaluation principals according to Reflective Pedagogy Paradigm when the learning process were being held. The subject of this study is Math subject teacher and students of grade VIII C Kanisius Tirtomoyo Junior High school at Math period. The data was obtained on October 5, 2009 – October 13, 2009 which was divided in four meetings. The data was obtained by recording the learning activity using
handy-cam. The data was analyzed using data analytical process, with procedure: (1)
transcription of video recording data, (2) selecting the topic of the data, (3) selecting the category of the data, (4) drawing conclusion.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat kasih dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar Siswa dalam Pembelajran Dalil Pythagoras Berparadigma Pedagogi Reflektif di SMP Kanisius Tirtomoyo” dengan baik.
Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak yang telah berkenan membimbing dan mendukung penulis. Untuk itu dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Susento, MS. Selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
bimbingan, dorongan, semangat, saran dan kritik serta kesabaran membimbing
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono, selaku Kaprodi Pendidikan Matematika yang
memberikan kritik dan saran yang berharga kepada penulis dan menyusun
skripsi ini.
3. Kepala Sekolah SMP Kanisius Tirtomoyo, Wonogiri, Bapak Drs. M. Katino
yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian, dan para guru dan karyawan SMP Kanisius
Tirtomoyo, terutama Bpk R. Hadi Santoso, S.Pd yang telah banyak
membantu sehingga penelitian dapat berlangsung dengan lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
4. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Stephanus Suryanto dan Ibu Maria
Magdalena Wanti atas segala doa, kasih sayang, perhatian, kesempatan dan
semangat yang diberikan dengan tulus selama ini.
5. Kakakku V. Ari Widyaningtyas dan Widuri Gita Arumjati untuk nasihat dan
bimbingannya dan adikku Valentinus Krisna Prihantoro untuk doa dan
dukungannya.
6. Saudara kembarku Vinsensia Candra Hari Murti atas doa, dukungan, dan
tempat berbagi apapun.
7. Semua tim dalam penelitianku : Purba, Siwi, Debi, Kristin, Sammi, Rani dan
Rosma untuk kebersamaannya dalam suka dan duka selama penelitian.
8. Asiska Bunga Paramita untuk doa, dukungan, perhatian dan kasih sayang
selama ini, serta segala dukungan selama penyelesaian skripsi ini, Berkat
Tuhan selalu menyertai.
9. Sahabat-sahabatku, Wahyu, Aat, Angga, Adit, Danan, Tyo, Bayu, Dedek, atas
proses pendewasaan dan kebersamaan yang telah dilalui bersama penulis.
10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
mewujudkan skripsi ini.
Akhirnya penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu saran dan kritik membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi pembaca.
xi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………....…... ii
HALAMAN PENGESAHAN...iii
PERSEMBAHAN………...………….….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…....………....… v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………vi
ABSTRAK………...……... vii
ABSTRACT………...………...…………... viii
KATA PENGANTAR………...……...…...ix
DAFTAR ISI………...xi
DAFTAR TABEL………....xvii
DAFTAR GAMBAR...………...xix
DAFTAR LAMPIRAN. ...………...xx
BAB I PENDAHULUAN ... ...1
A. Latar Belakang Masalah………...…………... 1
B. Perumusan Masalah ……...………..…....…...…. 3
C. Tujuan Penelitian………... 4
D. Pembatasan Istilah.………...…4
E. Manfaat Penelitian ………...… 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II LANDASAN TEORI ...7
A. Langkah-langkah pembelajaran...7
B. Evaluasi Kemajuan Belajar Siswa.…..………... 10
1. Pengertian, fungsi dan tujuan evaluasi...10
2. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)………....15
C. Materi dalil pythagoras………... 18
1. Materi persegi dan luas segitiga siku-siku... 18
a. Luas persegi... 18
b. Luas segitiga siku-siku... 19
2. Dalil pythagoras... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
A. Jenis Penelitian………..….. 21
B. Subjek Penelitian………...21
C. Waktu dan Tempat Penelitian………...……... 22
D. Metode Pengumpulan Data………... 22
E. Metode Analisis Data………... 23
1. Reduksi data... 23
a. Transkripsi rekaman video... 23
b. Penentuan topik data... 24
2. Kategorisasi data... 24
xiii
BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN ... 25
A. Hasil Observasi...……….... 25
B. Transkripsi Data...……….... 25
C. Topik Data………... 25
1. Pertemuan pertama... 26
a. Langkah-langkah pembelajaran... 26
b. Penerapan prinsip kemajuan belajar berpola PPR... 31
2. Pertemuan kedua... 32
a. Langkah-langkah pembelajaran... 32
b. Penerapan prinsip kemajuan belajar berpola PPR... 34
3. Pertemuan ketiga... 34
a. Langkah-langkah pembelajaran... 35
b. Penerapan prinsip kemajuan belajar berpola PPR... 36
4. Pertemuan keempat... 36
a. Langkah-langkah pembelajaran... 37
b. Penerapan prinsip kemajuan belajar berPPR...37
D. Kategori Data...37
1. Kategori data langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran ... 38
a. Pertemuan I... 38
b. Pertemuan II... 38
c. Pertemuan III... 38
d. Pertemuan IV... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Kategori data penerapan prinsip-prinsip kemajuan belajar berpola
PPR...39
a. Pertemuan I... 39
b. Pertemuan II...40
c. Pertemuan III...40
d. Pertemuan IV...40
BAB V HASIL PENELITIAN ...41
A. Langkah-langkah pembelajaran matematika...41
1. Pertemuan pertama...43
a. Subjek guru mengawali kegiatan pembelajaran...43
b. Subjek guru menjelaskan tentang materi luas persegi...44
c. Subjek guru menjelaskan luas segitiga dan segitiga siku-siku...46
d. Subjek guru menjelaskan menghitung luas persegi dengan cara lain... 49
2. Pertemuan kedua... .50
a. Subjek guru melanjutkan materi tentang luas persegi...50
b. Subjek memberikan latihan yang dikerjakan berkelompok... 52
xv
3. Pertemuan ketiga... 53
a. Subjek guru menjelaskan dalil phytagoras dan penurunannya ………..…53
b. Subjek guru memberikan kuis………. 56
c. Subjek guru membahas tugas pertemuan sebelumnya ………56
4. Pertemuan keempat... 57
a. Subjek guru mengkondisikan siswa ………58
b. Subjek siswa mengerjakan soal ulangan ………...……..58
B. Penerapan Prinsip PPR pada Evaluasi Kemajuan Belajar Siswa...59
1. Pertemuan pertama...60
a. Subjek guru memantau pemahaman subjek siswa terhadap materi...60
b. Subjek guru mengadakan penilaian keaktifan subjek siswa...61
2. Pertemuan kedua...62
3. Pertemuan ketiga...63
a. Subjek guru memantau perkembangan belajar siswa...63
b. Subjek guru mengadakan penilaian...64
4. Pertemuan keempat...64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ...65
A. Langkah-Langkah Pembelajaran ………...65
B. Penerapan prinsip-prinsip PPR pada evaluasi pembelajaran…...69
BAB VII PENUTUP ...73
A. Kesimpulan………...73
B. Saran………....74
DAFTAR PUSTAKA………....76
LAMPIRAN………..77
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV.1.1. Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil
Pythagoras... ....26
Tabel IV.1.2 Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar
berpola PPR...31
Tabel IV.1.3 Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil
Pythagoras...32
Tabel IV.1.4 Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar
berpola PPR...34
Tabel IV.1.5 Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil
Pythagoras...35
Tabel IV.1. 6 Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar
berpola PPR...36
Tabel IV.1.7 Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil
Pythagoras...37
Tabel IV.1. 8 Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar
berpola PPR...37
Tabel IV. 2.1 Kategori Data langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
pertemuan I……….38
Tabel IV.2. 2 Kategori Data langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
pertemuan II………...38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel IV.2. 3 Kategori Data langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
pertemuan III………..38
Tabel IV. 2. 4 Kategori Data langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
pertemuan IV………..39
Tabel IV 3.1 Kategori Data penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola
PPR pada pertemuan 1………...39
Tabel IV 3. 2 Kategori Data penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola
PPR pada pertemuan 2………...40
Tabel IV 3. 3 Kategori Data penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola
PPRpada pertemuan 3………...40
Tabel IV 3. 4 Kategori Data penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1...11
Gambar 2.2...18
Gambar 2.3...19
Gambar 2.4...20
Gambar 4.1...27
Gambar 4.2...27
Gambar 4.3...27
Gambar 4.4...27
Gambar 4.5...28
Gambar 4.6...28
Gambar 4.7...28
Gambar 4.8...29
Gambar 4.9...29
Gambar 4.10...29
Gambar 4.11...29
Gambar 4.12... 30
Gambar 4.13...30
Gambar 5.1...45
Gambar 5.2...46
Gambar 5.3...48
Gambar 5.4...51
Gambar 5.5...52
Gambar 5.6...55
Gambar 5.7...55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A TRANSKRIPSI DATA
LAMPIRAN B MATERI & LATIHAN SOAL DARI BUKU PAKET
LAMPIRAN C LEMBAR KERJA SISWA
LAMPIRAN D SOAL, JAWABAN & DAFTAR NILAI
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di Indonesia mempunyai peranan yang sangat besar dalam
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi kemajuan
zaman. Akan tetapi perubahan dinamika pendidikan yang selalu berubah dan tidak
pernah stabil sesuai dengan perubahan masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan terlebih perubahan globalisasi saat ini akan menimbulkan
tantangan yang serius yang harus dihadapi bagi dunia pendidikan. Sehingga
sekolah-sekolah harus mengusahakan dan mengejar agar supaya tidak tertinggal.
Mengungkap masalah tentang kualitas pendidikan, berkaitan erat dengan
masalah yang menyangkut proses pembelajaran yang pada hakekatnya merupakan
proses komunikasi, yaitu penyampaian pikiran atau pesan dari seseorang kepada
orang lain. Kegiatan terpenting dari proses pembelajaran adalah penyampaian
materi. Hal ini dikarenakan cara penyampaian materi akan menentukan berhasil
atau tidaknya suatu proses pembelajaran.
Sekolah sebagai lembaga yang meyelenggarakan pendidikan formal
mempunyai peranan yang penting dalam usaha mendewasakan manusia muda
yang berkualitas dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat dan warga
negara yang cerdas serta mampu mengoptimalkan kemampuan dan
ketrampilannya untuk bisa bersaing dengan orang lain tanpa mengesampingkan
nilai-nilai kemanusian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk memngembangkan sikap-sikap kemanusiaan dan berkomitmen
untuk mengembangkan pembelajaran keilmuan, siswa harus mampu
mengembangkan bakat intelektual mereka dengan membekali mereka menjadi
pelaku perubahan sosial. Nilai kemanusiaan yang dimaksud adalah suatu kualitas,
sifat, atau penghayatan manusia yang diakui sebagai berharga, pantas dimiliki,
pantas diperjuangkan oleh semua orang yang berkemauan baik, apapun agama,
ras, atau budayanya (Subagyo, 2005a). Pendidikan kristiani dan pendidikan
akademik memang tidak sama. Tetapi paling tidak jika pembelajaran dalam
pendidikan kristiani berhasil maka suasana persaudaraan akan terjalin di dalam
maupun di luar sekolah, dengan demikian para siswa akan dapat mengikuti
kegiatan belajar dengan baik dan senang. Bila siswa itu sendiri sudah bisa
merasakan apa yang dipelajari relevan bagi kehidupan mereka dan bagi
masyarakat, mereka akan mempunyai motivasi tersendiri sehingga bergairah
dalam belajar.
Selanjutnya Subagyo menjelaskan pembelajaran berpola PPR merupakan
pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran bidang studi dengan
pengembangan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam pembelajaran tersebut, proses
pembelajaran disesuaikan dengan konteks siswa, pengembangan nilai-nilai
kemanusiaan diusahakan melalui dinamika pengalaman, refleksi, dan aksi, serta
dikawal dengan evaluasi (Subagyo, 2005b).
Berdasarkan pertimbangan tersebut penulis merasa perlu mengungkapkan
bagaimana langkah-langkah proses pembelajaran dilaksanakan dan sejauh mana
3
diterapkan dalam proses pembelajaran, sehingga mampu membentuk suatu
pendidikan yang berkualitas dan membentuk manusia muda yang mampu
mengoptimalkan kemampuan dan ketrampilannya untuk bisa bersaing dengan
orang lain tanpa mengesampingkan nilai-nilai kemanusian. Salah satu sekolah
yang menerapkan pembelajaran berpola PPR adalah SMP Kanisius Tirtomoyo,
SMP Kanisius Tirtomoyo merupakan sekolah kristiani dimana pembelajarannya
tidak sekedar untuk mencari ilmu, tidak sekedar untuk bekal mencari pekerjaan.
Itu semua penting dan perlu, tetapi pendidikan lebih untuk mencerahkan apa arti
dan bagaimana menjadi mahkluk manusiawi dan menumbuhkan komitmen
membangun masyarakat yang lebih manusiawi yang utuh dalam dunia masa
sekarang ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengajukan permasalahan
sebagai berikut;
1. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Dalil Pythagoras
dikelas VIII SMP Kanisius Tirtomoyo?
2. Sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa menurut PPR
diterapkan dalam pembelajaran Dalil Pythagoras di SMP Kanisius
Tirtomoyo?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan dan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa
menurut PPR telah diterapkan dalam pembelajaran Theorema Pythagoras di SMP
Kanisius Tirtomoyo dilaksanakan.
D. Pembatasan Istilah
Istilah-istilah dalam pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian
didefinisikan sebagai berikut:
1. Langkah-langkah pembelajaran adalah suatu urutan yang terjadi dalam proses
pembelajaran yang dilakukan oleh seorang subjek atau siswa dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran
2. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah adalah cara pandang tentang
pendidikan di sekolah yang menekankan pada pengintegrasian usaha
penumbuhan nilai-nilai kemanusiaan dan pengembangan kompetensi siswa
melalui pelaksanaan pembelajaran untuk semua mata pelajaran di sekolah.
Penumbuhan nilai-nilai kemanusiaan dilakukan sesuai dengan konteks siswa
dan materi pelajaran, serta melalui mekanisme pemberian pengalaman,
refleksi, perwujudan aksi, dan evaluasi
3. Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana tujuan pembelajaran sudah tercapai. Evaluasi pembelajaran yang
5
4. Guru adalah subjek penelitian, yaitu seorang Guru matematika SMP Kanisius
Tirtomoyo yang memberikan materi pelajaran.
5. Siswa adalah subjek penelitian yang menerima pelajaran. Dalam hal ini siswa
yang dimaksud adalah siswa kelas VIII-C SMP Kanisius Tirtomoyo pada
semester I tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 11
laki-laki dan 19 perempuan.
6. Topik Dalil Pythagoras khususnya rumus pythagoras dan penurunan rumus
phythagoras adalah materi dalam pembelajaran matematika kelas VIII
semester satu Sekolah Menengah Pertama tahun ajaran 2009/2010.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat mendeskripsikan
langkah-langkah pembelajaran dan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar
siswa menurut PPR diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat menjadi
referensi untuk mengajar ketika peneliti telah terjun ke dalam dunia pendidikan.
2. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat memberikan guru referensi dalam evaluasi
belajar dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), sehingga kemajuan siswa
dapat terlihat dan dapat dirasakan oleh siswa itu sendiri. Kemudian dapat
memotivasi para guru, khususnya guru-guru mata pelajaran matematika, untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berusaha menemukan cara-cara yang dapat ditempuh dalam memenuhi kebutuhan
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Penelitian ini bertujuan untuk mengutarakan bagaimana langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran dan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar
siswa menurut PPR pada pembelajaran matematika dengan materi Dalil Pytagoras
kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kanisius Tirtomoyo.
Landasan teori yang akan dipakai dalam penelitian ini meliputi: (i)
Langkah-langkah pembelajaran, (ii) prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar siswa menurut
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), (iii) Materi Dalil Pytagoras.
A.
Langkah-langkah pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses aktif individu siswa yang bersosialisasi
dengan guru, sumber atau bahan pelajaran, dan teman dalam memperoleh
pengetahuan baru. Proses aktif itu menyebabkan perubahan tingkah laku, mampu
mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilannya dimana sebelumnya siswa tidak
dapat melakukannya. (Herman Hudojo, 2001 :92)
Pembelajaran adalah membimbing siswa menuju tujuan, mendorong mereka
aktif mengolah atau memproses informasi, mendorong mereka berani mengemukakan
ide-idenya, mau belajar dari kesalahan, dan berdiskusi dengan guru. Melalui proses
inilah siswa memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan dirinya menjadi
manusia yang lebih mandiri, demokratis, berpikir variatif, dan berpikir kritis. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
demikian proses pembelajaran dapat diartikan proses yang terjadi di dalam kelas
dengan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan guru dan siswa serta interaksi
antara kegiatan-kegiatan itu, selama pembelajaran berlangsung pada tiap-tiap
pertemuan
Sedangkan pembelajaran matematika adalah suatu proses pemberian
masalah/tantangan yang berkaitan dengan matematika yang didalamnya siswa harus
aktif membangun sendiri pengetahuannya dengan mengaitkan informasi baru dengan
pengetahuan sebelumnya sehingga terjadi proses pembentukan konsep (dalam Yeusy,
2007).
Menurut Riyanto ada tahapan-tahapan pokok yang harus diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran, (i) tahap pemula (prainstruksional), (ii) tahap pengajaran
(instruksional), (iii) tahap penilaian dan tindak lanjut.
1.
Tahap Pemula (Prainstruksional), merupakan tahapan persiapan guru sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai. Dalam tahapan ini kegiatan yang dapat dilakukan
guru antara lain;
a.
Memeriksa kehadiran siswa;
b.
Pretes (Menanyakan materi sebelumnya);
c.
Apersepsi (Mengulas kembali secara singkat materi sebelumnya).
2.
Tahap Pengajaran (Instruksional) yaitu langkah-langkah yang dilakukan saat
pembelajaran berlangsung. Tahapan ini merupakan tahapan inti dalam proses
pembelajaran, guru menyajikan materi pelajaran yang telah disiapkan. Kegiatan
9
a.
Menjelaskan tujuan pengajaran siswa;
b.
Menuliskan pokok-pokok materi yang akan dibahas;
c.
Membahas pokok-pokok materi yang telah ditulis;
d.
Menggunakan alat peraga;
e.
Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi.
3.
Tahap penilaian dan tindak lanjut (evaluasi), ialah penilaian atas hasil belajar
siswa setelah mengikuti pembelajarn dan tindak lanjutnya. Setelah melalui tahap
instruksional, langkah selanjutnya yang ditempuh guru adalah mengadakan
penilaian keberhasilan belajar siswa dengan melakukan posttest.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam tahap ini, antara lain;
a.
Mengajukan pertanyaan pada siswa tentang meteri yang telah dibahas;
b.
Mengulas kembali materi yang belum dikuasai siswa;
c.
Memberi tugas atau pekerjaan rumah pada siswa;
d.
Menginformasikan pokok materi yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.
Sedangkan menurut Jerome S. Bruner, mengemukakan bahwa karena belajar
merupakan aktivitas yang berproses, sudah tentu di dalamnya terjadi
perubahan-perubahan yang bertahap. Perubahan-perubahan-perubahan tersebut timbul melalui tagap-tahap
yang anatara satu dengan lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional. Sehingga
menurut proses belajar siswa menempuh tiga tahap, yaitu : (i) tahap informasi (tahap
penerimaan materi), (ii) tahap transformasi informasi (tahap pengubahan materi)dan
(iii) tahap evaluasi informasi (tahap penilaian materi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.
Dalam tahap informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah
keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Di antara informasi yang
diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sendiri, ada pula yang
berfungsi menambah, memperhalus dan memperdalam pengetahuan yang
sebenarnya telah dimiliki.
2.
Dalam tahap transformasi, informasi yang telah diperoleh itu dianalisis, diubah
atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau konseptual supaya kelak
pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang lebih luas. Bagi siswa
pemula, tahap ini akan berlangsung sulit apabila tidak disertai dengan bimbingan
seorang guru yang diharapkan kompeten dalam mentransfer strategi kognitif yang
tepat untuk melakukan pembelajaran materi pelajaran tertentu.
3.
Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana
informasi yang telah ditransformasikan tadi dapat dimanfaatkan untuk memahami
gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi.
B.
Evaluasi Kemajuan Belajar Siswa
1.
Pengertian, fungsi dan tujuan evaluasi.
Dalam arti luas, evaluasi merupakan suatu proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat
alternatif-alternatif keputusan (Mehren & Lehman, 1978:5). Sesuai dengan pengertian
tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan proses yang sengaja
11
Tujuan instruksional
(a) (c)
Pengalaman
belajar Hasil belajar
(b)
Gambar 2.1
tersebut akan dicoba untuk membuat suatu keputusan. Sedangkan Grondlund dan
Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses
mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik
untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.
Dalam pendidikan terdapat tiga unsur utama yang saling berkaitan, yaitu
tujuan pendidikan, pengalaman belajar-mengajar (proses) dan hasil belajar atau
evaluasi. Hubungan ketiga unsur tersebut dapat dilihat dalam gambar 2.1.
Garis (a) menunjukkan hubungan antara tujuan pendidikan dengan
pengalaman atau proses belajar, garis (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman
atau proses belajar dengan hasil belajar dan garis (c) menunjukkan hubungan tujuan
pendidikan dengan hasil belajar.
Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa kegiatan evaluasi dapat dinyatakan
dengan garis (c), yaitu suatu kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan
pendidikan telah dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil belajar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat dilihat setah mereka menempuh pengalaman belajar (proses belajar-mengajar).
Sedangan pada garis (b) merupakan kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan
pengalaman belajar dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Tujuan pendidikan pada hakikatnya merupakan perubahan pola tingkah laku
yang diinginkan pada diri siswa. Sehingga, dalam kegiatan evaluasi hendaknya
diperiksa sejauh mana perubahan pola tingkah laku siswa telah terjadi melalui peoses
belajarnya. Maka dengan mengetahui tercapai tidaknya tujuan-tujuan pendidikan,
dapat digunakan untuk mengambil tindakan perbaikan pembelajaran dan perbaikan
siswa yang bersangkutan. Dengan kata lain hasil evaluasi tidak hanya bertujuan untuk
mengetahui tercapai tidaknya tujuan pendidikan (dalam hal ini tingkah laku siswa),
tetapi sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar.
Sehingga sejalan dengan pengertian di atas, maka evaluasi berfungsi sebagai:
a.
alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan pendidikan. Sehingga evaluasi
harus mengacu pada tujuan pendidikan.
b.
umpan balik bagi perbaikan proses bejar-mengajar. Perbaikan mungkin dapat
dilakukan dalam hal tujuan pendidikan, kegiatan belajar siswa, strategi
mengajar guru, dll.
c.
dasar dalam penyusunan laporan kemajuan siswa kepada orang tuanya. Dalam
laporan tersebut dapat dikemukakan tentang kemampuan dan kecakapan
belajar siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi
13
Sedangkan tujuan evaluasi adalah untuk:
a.
mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata
pelajaran yang telah ditempuh.
b.
mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah,
antara lain seberapa jauh keekfektifannya dalam mengubah tingkah laku para
siswa kea rah tujuan pendidikan yang diharapkan.
c.
menentukan tindak lanjut evaluasi, yaitu melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam program pendidikan dan pembelajarn serta strategi
pelaksanaannya.
d.
memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak yang
berkepentingan. Pihak yang dimaksud meliputi pemerintah, masyarakat dan
para orang tua siswa.
Dilihat dari fungsinya, maka jenis penilaian dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu:
a.
penilaian formatif, adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program
belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar
itu sendiri. Penilaian formatif berorientasi pada proses belajar-mengajar dan
diharapkan nantinya guru dapat memperbaiki program mengajar dan strategi
pelaksanaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
penilaian sumatif, adalah penilaian yang dilakukan pada akhir unit program,
yaitu pada akhir semester dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat
hasil yang dicapai siswa. Penilaian berorientasi pada produk bukan proses.
c.
penilaian diagnostik, adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat
kelemahan-kelemahan siswa serta factor penyebabnya. Penilaian ini
dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, remedial, dll.
d.
penilaian selektif, adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi,
misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.
e.
penilaian penempatan, adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui
ketrampilan prasyarat yang diperlukan suatu program belajar dan penguasaan
belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk
program tersebut.
Kemudian dari segi alatnya, evaluasi hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes dan
non tes. Tes ini ada yang diberikan secara lisan, tes tertulis dan tes tindakan. Soal-soal
tes ada yang disusun bentuk objektif atau ada juga dalam bentuk uraian. Sedangkan
untuk non tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara,
15
2.
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Dalam pembelajaran berpola PPR, penumbuhan nilai-nilai kemanusiaan
dilakukan sesuai dengan konteks siswa dan materi pelajaran,. Mekanisme dalam
dinamika pembelajaran berpola PPR meliputi mekanisme pemberian pengalaman,
refleksi, perwujudan aksi, dan evalusi. Sehingga dapat diambil kesimpulan, dinamika
pembelajaran berpola PPR meiputi mekanisme: (i) konteks, (ii) pengalaman, (iii)
refleksi, (iv) aksi dan (v) evaluasi.
1.
Konteks.
Nilai kemanusiaan yang akan dikembangkan disesuaikan dengan konteks siswa
dan materi pelajaran. Konteks siswa antara lain taraf perkembangan pribadi,
kondisi sosial, budaya, dan agama (Subagyo, 2005a). Konteks materi pelajaran
antara lain kompetensi dasar, ruang lingkup materi, sifat materi, keterkaitan
materi dengan kehidupan nyata, dan cara mempelajarinya
2.
Pengalaman
Pengembangan nilai kemanusiaan paling efektif dilakukan melalui pengalaman,
yaitu siswa mengalami sendiri nilai yang diperjuangkan itu (Subagyo, 2005a).
Untuk mengembangkan nilai persaudaraan, siswa perlu mengalami rasa
persudaraan antarteman dan dengan guru dalam kegiatan belajar di kelas,
misalnya melalui kegiatan kerja kelompok, atau bimbingan teman sebaya. Untuk
mengembangkan nilai solidaritas dengan korban bencana alam, siswa dalam
pembelajaran dapat mengalami situasi bencana secara tidak langsung, misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melalui membaca berita, melihat foto-foto, atau melakukan wawancara dengan
korban.
3.
Refleksi
Refleksi adalah kegiatan siswa meninjau kembali pengalaman yang lalu. Menurut
Subagyo (2005a), refleksi merupakan tahap di mana siswa menjadi sadar sendiri
mengenai kebaikan, keenakan, manfaat dan makna nilai yang diperjuangkan.
Tujuannya adalah agar nilai yang diperjuangkan menjadi menarik bagi siswa dan
kemudian mereka terpikat untuk memiliki atau menghayati nilai yang
diperjuangkan sampai pada keinginan untuk bertindak. Untuk membantu siswa
menyadari nilai kemanusiaan yang terkandung di dalam pengalaman, guru
memfasilitasi dengan berbagai cara, antara lain mengajukan pertanyaan
terbuka/divergen (Subagyo, 2005a), memberi tugas kepada siswa untuk
mengkomunikasikan pendapat/ perasaan mereka dalam bentuk lisan, tulisan, atau
gambar atau mengajak siswa berdiskusi.
4.
Aksi
Hasil refleksi siswa atas pengalaman perlu ditindaklanjuti hingga siswa
mempunyai niat, bersikap, dan berbuat atas kemauan sendiri terkait dengan nilai
kemanusiaan yang diperjuangkan. Menurut Subagyo (1995a), niat dan sikap
merupakan aksi batin sedangkan perbuatan merupakan aksi lahir. Keduanya
sama-sama diperlukan. Niat dan sikap perlu terwujud dalam perbuatan;
sebaliknya perbuatan perlu didasari pada niat dan sikap. Untuk membantu siswa
17
pertanyaan-pertanyaan (Subagyo, 1995a), memberi kesempatan kepada siswa
untuk mempraktekkan dalam pelajaran yang akan datang, atau memberi tugas
sebagai perwujudan aksi di sekolah, di rumah, atau di lingkungan tempat tinggal.
5.
Evaluasi
Guru melakukan penilaian terhadap proses maupun hasil belajar siswa yang
terkait dengan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan. Penilaian proses belajar
tersebut dilakukan melalui pengamatan terhadap siswa dalam tahap pengalaman
dan refleksi. Sedangkan penilaian hasil belajar tersebut dilakukan melalui
pengamatan terhadap aksi siswa dan catatan anekdot (peristiwa yang cukup
mencolok) yang terkait dengan aksi siswa (Subagyo, 2005a).
Dalam PPR, evaluasi merupakan kegiatan identifikasi untuk melihat apakah
suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, beharga atau tidak
dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaan. Dalam masalah akademik
evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui perubahan pola sikap dan perilaku. Untuk
penilaian perubahan pola sikap dan perilaku siswa dapat dilihat selama kegiatan
pembelajaran sedang berlangsung atau sesudahnya, seorang guru bisa dari dalam atau
dari luar kelas mengobservasi siswa, membuat catatan mengenai perilaku mereka
yang cukup mencolok yang baik maupun kurang baik.
Pada prinsip- prinsip evaluasi pembelajaran berpola PPR, evaluasi
mempunyai beberapa prinsip, yaitu;
a.
Evaluasi meliputi penilaian dalam perkembangan kompetensi materi pelajaran
dan sejauh mana nilai-nilai kemanusiaan telah diterapkan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
Evaluasi merupakan bagian dari dinamika PPR yang meliputi penumbuhan
nilai-nilai kemanusiaan dilakukan sesuai dengan konteks siswa dan materi
pelajaran, serta melalui mekanisme pemberian pengalaman, refleksi,
perwujudan aksi, dan evaluasi;
c.
Evaluasi nilai-nilai kemanusiaan dilaksanakan dengan metode observasi.
C.
Materi Dalil Pythagoras
Materi Dalil Pythagoras dibatasi hanya pada pembahasan rumus Pythagoras
dan penurunan rumus Pythagoras. Sedangkan dalam pembahasannya mencakup
materi-materi sebagai berikut; (i) luas persegi dan luas segitiga siku-siku, (i) dalil
Pytagoras.
1.
Luas persegi dan luas segitiga siku-siku.
a.
Luas persegi
Luas persegi = panjang sisi x panjang sisi
Luas persegi ABCD = AB x BC
= AB x AB (karena BC = AB)
= (AB)
2Untuk persegi yang panjang sisina = s, maka;
L = s x s = s
Gambar 2.2
D
C
19
b.
Luas segitiga siku-siku
Luas segitiga siku-siku
2
AC AB
ABC = × ,
Karena AB dan AC adalah sisi siku-siku maka
L ABC= 2 1
x panjang sisi siku-sikunya x panjang
sisi siku-siku lainnya
Gambar 2.3
2. Dalil Pythagoras
Dalil Pythagoras menyatakan bahwa dalam segitiga siku-siku, jumlah kuadrat
sisi tegak sama dengan kuadrat dari sisi miring. Sisi miring dalam segitiga
siku-siku dinamakan
hypotenusa,
sedangkan sisi tegak dalam segitiga siku-siku disebutsisi siku-siku
Sebuah segitiga siku adalah segitiga yang mempunyai sebuah sudut
siku-siku sedangkan kaki-nya adalah dua sisi yang membentuk sudut siku-siku-siku-siku
tersebut, dan hipotenusa adalah sisi ketiga yang berhadapan dengan sudut
siku-siku tersebut. Pada gambar di bawah ini (lihat gambar 2.4),
a
dan b adalah kakisegitiga siku-siku dan
c
adalah hipotenusa. CA B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pythagoras menyatakan teorema ini dalam gaya goemetris, sebagai pernyataan
tentang luas persegi adalah jumlah luas persegi
a
dan b sama dengan luaspersegi
c
.Gambar 2. 4
a
b
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang
menekankan pada keadaan yang sebenarnya dan berusaha mengungkapkan
fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut. Peneliti berusaha
mengungkapkan segala sesuatu yang terjadi di dalam kegiatan penelitian. Penelitian
ini digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana langkah-langkah pembelajaran
dilaksanakan dan untuk mendeskripsikan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi
kemajuan belajar siswa menurut PPR diterapkan pada proses pembelajaran
matematika kelas VIII SMP pada pokok bahasan Dalil Pythagoras khususnya
mengenai rumus pythagoras dan penurunan rumus Pythagoras berdasarkan penyajian
masalah dan bimbingan guru secara lisan.
Sedangkan analisis data dilakukan dengan langkah-langkah (
i
) transkripsi, (
ii
)
penentuan topik-topik, (
iii
) penentuan ketegori data dan (
iv
) penarikan kesimpulan.
B.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seorang guru mata pelajaran matematika
dan siswa kelas VIII C SMP Kanisius Tirtomoyo pada semester satu tahun ajaran
2009/2010. SMP Kanisius Tirtomoyo merupakan sekolah swasta yang berada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kabupaten Wonogiri. Sekolah ini dipilih dengan pertimbangan bahwa dalam kegiatan
pembelajaran khususnya pembelajaran matematika, SMP Kanisius Tirtomoyo ingin
menumbuh kembangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri siswa dengan
menyaturagakan aspek akademis dan aspek nilai-nilai kemanusiaan yang
dikembangkan dengan pola PPR. Penelitian ini berfokus pada bagaimana
langkah-langkah pembejaran matematika dilaksanakan dan sejauh mana prinsip-prinsip
evaluasi dengan pola PPR diterapkan dalam kegiatan pembejaran matematika.
C.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada empat kali pertemuan, yaitu pada tanggal 5, 6,
12 dan 13 Oktober 2009. Pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga
merupakan kegiatan belajar mengajar atau penyampaian materi sedangkan pertemuan
keempat dilaksanakan kegiatan ulangan harian. Penelitian dilaksanakan di ruang
kelas XIII C SMP Kanisius Tirtomoyo.
D.
Metode Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan dalam pelaksanaan pembelajaran selama
empat kali pertemuan, setiap pertemuan berlangsung maksimal 2 jam pelajaran.
Dalam setiap pertemuannya dilakukan perekaman dengan menggunakan alat perekam
handy-cam
secara menyeluruh. Peneliti menggunakan rekaman video, agar dapat
melihat secara berulang-ulang sehingga ketika terdapat data yang terlewati dapat
23
langsung, data yang akan diperoleh tidak terperinci secara lengkap. Selain
menggunakan rekaman video, peneliti juga mengumpulkan data-data pendukung
berupa dokumen-dokumen pengajaran yang digunakan oleh guru yaitu rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan hasil evaluasi siswa. Dalam penelitian ini
peneliti juga dibantu oleh 3 teman yang melakukan penelitian, 1 orang sebagai
perekam sedangkan yang lain mencatat hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Hasil
catatan ini digunakan untuk meningkatkan validitas pengumpulan data, yaitu
membandingkan dengan hasil transkipsi dari video nantinya.
E.
Metode Analisis Data
Secara garis besar kegiatan analisis data pada penelitian ini dapat dibagi
menjadi tiga langkah, yaitu: reduksi data, kategorisasi data, dan penarikan
kesimpulan.
1.
Reduksi data
Reduksi data merupakan proses membandingkan bagian-bagian data untuk
menghasilkan topik-topik data. Reduksi data dapat dirinci menjadi dua kegiatan,
yaitu :
a.
Transkripsi Rekaman Video
Proses transkripsi ini merupakan penyajian kembali segala sesuatu yang
tampak dalam hasil rekaman video berupa proses pelaksanaan pembelajaran
selama empat pertemuan ke dalam bentuk narasi tertulis dilengkapi hasil
pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
Penentuan topik-topik Data
Topik-topik data merupakan rangkuman bagian data yang mengandung
makna tertentu yang diteliti. Sebelum menentukan topik-topik data peneliti
menentukan makna-makna apa saja yang terkandung dalam penelitian.
Berdasarkan makna-makna tersebut peneliti membandingkan bagian-bagian
data tertentu pada hasil transkripsi sesuai makna yang terkandung di dalamnya
dan membuat suatu rangkuman bagian data, yang selanjutnya disebut
topik-topik data.
2.
Kategorisasi data
Kategorisasi data merupakan proses membandingkan topik-topik data satu sama
lain sehingga menghasilkan suatu kategori-kategori data. Topik-topik data yang
mempunyai kesamaan kandungan makna kemudian dikumpulkan dan ditentukan
suatu gagasan abstrak yang mewakili. Gagasan abstrak tersebut selanjutnya
disebut sebagai kategori data. Pengelompokan topik-topik data akan
menghasilkan kategori-kategori data yang bersesuaian.
3.
Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan proses analisis data peneliti dapat membuat suatu kesimpulan yang
berupa bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran pada pembelajaran
matematika dengan materi Dalil Phytagoras kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Kanisius Tirtomoyo dan sejauh mana prinsip-prinsip evaluasi
kemajuan belajar siswa menurut Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) diterapkan
25 BAB IV ANALISIS DATA
A. Hasil Observasi
Penelitian dilakukan selama empat kali pertemuan dengan subjek peneliti
adalah guru mata pelajaran matematika dan siswa kelas VIII C SMP Kanisius
Tirtomoyo. Data berupa proses pembelajaran yang telah direkam dengan handy–
cam. Perekaman bertujuan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
B. Transkipsi Data
Transkipsi data pembelajaran yang dilakukan oleh subjek terdapat dalam
lampiran A.
C. Topik Data
Topik data adalah rangkuman bagian data yang mengandung makna
yang sedang diteliti, dalam penelitian ini mengenai topik data langkah-langkah
pembelajaran dan penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola PPR.
Berikut akan ditentukan menjadi beberapa topik data dalam tabel IV.1.1 sampai
dengan IV.1.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan;
G = Guru S = Siswa SS = Semua Siswa
SBS = Sebagian Besar Siswa BS = Beberapa siswa
1. Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2009 dan
kegiatan pembelajaran diadakan di ruang kelas SMP Kanisius Tirtomoyo. Materi
yang disampaikan pada pertemuan pertama adalah mencari luas persegi, luas
segitiga dan mencari luas persegi dengan menggunakan luas segitiga siku-siku.
Topik-topik data pada pertemuan pertama dibagi menjadi dua, yaitu topik-topik
data pertemuan pertama tentang langkah-langkah pembelajaran dan topik-topik
penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola PPR.
a. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Tabel IV.1.1.
Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil Pythagoras
No. Topik Data Bag. Data
1. G mengawali kegiatan pembelajaran dengan bercerita singkat tentang
seorang tokoh Phytagoras yang berkaitan dengan pokok bahasan Teorema Phytagoras.
Semua siswa memperhatikan G.
I.7-8
2. G menekankan pentingnya menguasai prasarat untuk mempelajari
Teorema Phytagoras kepada siswa dengan memberikan suatu cerita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yaitu tentang seseorang yang sedang berlatih mengendarai sepeda motor,dalam berlatih, harus bias menjaga keseimbangan dahulu, kemudian akan lebih mudah lagi untuk belajar mengendarai sepeda.
I.9-18
3. Dengan Tanya jawab G ingin mengetahui sejauh mana SS menguasai
rumus luas persegi yang telah dipelajari oleh siswa pada jenjang pendidikan sebelumnya. SBS aktif menjawab pertanyaan dari G. kemudian G menuliskan jawaban dari SBS di papan tulis. (lihat gambar 4.1)
27
Teorema Phytagoras Mengingat kembali tentang: Luas Persegi;
Luas persegi = panjang sisi x panjang sisi = s x s
= s2
(gambar 4.1)
(gambar 4.3)
4. Untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai materi luas
persegi, G memberikan kepada SS sebuah soal latihan mencari luas persegi dengan panjang sisi 7 cm.
G memberi waktu singkat untuk SS dalam mengerjakan soal itu.
I.37-39
5. G membahas soal latihan bersama-sama dengan SS. G menuliskan
langkah-langkah penyelesaiannya di papan tulis. (lihat gambar 4.2)
I.40-46
6. G mengadakan tanya jawab dengan SS
tentang persegi berdasarkan gambar 4.3. Pertanyaannya meliputi berapa panjang sisi, satuan dari panjang sisi , dan berapa luas persegi pada gambar 4.3
SBS dapat menjawab pertanyaan dari G.
I.53-57
7. G membahas langkah-langkah penyelesaian dari pertanyaan luas dari
persegi yang berdasarkan gambar 4.4 bersama-sama dengan SS. G menuliskan langkah-langkah penyelesaian tersebut di papan tulis.
I.59-67
Jawab :
L = s x s = 7 x 7 = 49
(gambar 4.2)
Jadi Luas Persegi itu 49 cm2
(gambar 4.4)
Pada gambar di samping hitunglah luasnya!
Jadi luas persegi itu = 4 x 4
= 16 satuan luas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. G mengajak SS untuk mengingat-ingat rumus luas segitiga siku-siku yang telah dipelajari oleh siswa saat Sekolah Dasar. G mengadakan tanya jawab kepada SS sesuai
dengan gambar 4.5. Pertanyaannya meliputi bagaimana rumus luas segitiga siku-siku, dan sisi-sisi segitiga ABC.
BS dapat menjawab pertanyaan yang diberikan G.
I.77-93
9. G mengadakan tanya jawab dari
soal yang lain tentang sisi miring dalam segitiga siku-siku
berdasarkan segitiga PQR pada gambar 4.6.
SBS dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh G.
I.94-103
10. G menekankan pentingnya para siswa untuk menguasai sifat dan sisi
dari segitiga siku-siku sebagai dasar memahami teorema phytagoras dengan mengadakan tanya jawab tentang sisi miring dalam segitiga siku-siku. Pertanyaannya adalah apa itu sisi miring dalam segitiga siku-siku. Dengan tanya jawab itu, G mengajak SS untuk mendefinisikan sisi miring dalam segitiga siku-siku.
I.104-115
11. G memberikan kesempatan kepada SS untuk menjawab pertanyaan
tentang apa itu sisi miring pada segitiga siku-siku.
Ada S1 yang menjawab bahwa sisi miring adalah sisi yang terpanjang dalam segitiga siku-siku. Menurut G jawaban tersebut benar.
I.126-128
12. G menuntun siswa untuk mendefinisikan sisi miring berdasarkan
letak sisi miring dalam segitiga siku-siku. G memancing pemahaman siswa dengan pernyataan “sisi miring adalah sisi yang letaknya”.
I.129-141
13. Ada S2 yang menjawab sisi miring adalah sisi yang letaknya miring.
Menurut G jawabannya salah. G dan SBS merespon dengan tertawa karena dianggap lucu.
I.144-145
14. G memberikan kesempatan kepada SS untuk mencatat definisi sisi
miring. G mendikte definisi tentang sisi miring, yaitu sisi yang letaknya selalu di depan sudut siku-siku.
I.161
15. G memberikan pertanyaan tentang definisi sisi siku-siku dalam
segitiga siku-siku. G memberikan kesempatan kepada SS untuk menjawab pertanyaannya.
I.167-177
16. G membuat kesimpulan
rumus luas segitiga siku-siku dan menuliskannya di papan tulis. (lihat gambar 4.7)
I.179-191 Luas Segitiga Siku-siku ABC
= ½ x AB x AC
Luas Segitiga Siku-siku
= ½ x sisi siku-siku x sisi siku-siku
(gambar 4.7) (gambar 4.5)
C
A B
(gambar 4.6)
Q
29
17. G memberikan soal latihan tentang
menghitung luas segitiga siku-siku ABC yang digambarkan G di papan tulis (lihat gambar 4.8). G
menuliskan soal tersebut di papan tulis.
I.199-206
18. G memberikan waktu yang singkat kepada siswa untuk mengerjakan
soal menghitung luas segitiga ABC (lihat gambar 1.9)
I.207
19. G membahas langkah-langkah penyelesaian dari
soal latihan menghitung luas segitiga ABC secara bersama-sama dengan SS. G menuntun SS untuk mengerjakan penyelesaiannya. G menuliskan penyelesaiannnya di papan tulis. (lihat gambar 4.9)
I.209-219
20. G memberikan soal tentang
menghitung luas segitiga siku-siku yang telah ia gambar dipapan tulis (lihat gambar 4.10)
I.227
21. Bersama-sama dengan SS, G membahas penyelesaian soal tentang
menghitung luas segitiga G menuliskan penyelesaiannya di papan tulis.(lihat gambar 4.11)
I.229-235
22. G memberikan kesempatan kepada SS untuk mengerjakan sendiri
soal dari buku paket.
I.237
23. G memberikan penjelasan kepada SS, halaman dari buku paket dan
soal nomor berapa yang akan dikerjakan. G membagikan kertas folio kepada SS untuk mengerjakan soal latihan dari buku paket tersebut.
I.239-245
24. G memberikan waktu yang cukup kepada SS untuk mengerjakan soal
dari buku paket tersebut. SBS mengerjakan soal dari buku paket itu dengan sungguh-sungguh. G mengamati dan memperhatikan SS selama mengerjakan. G jg berkeliling kelas, mengamati dan
I.246-268
(gambar 4.8)
B
A C
15
10
Luas ∆ ABC = ½ x AB x AC = ½ x 10 x 15 = 75 cm2
(gambar 4.9)
(gambar 4.10)
Hitunglah Luas Segitiga pada gambar di samping!
L = ½ x 6 x 4 = 12
Jadi Luas Segitiga itu adalah 12 satuan luas.
(gambar 4.11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memperhatikan SBS secara lebih dekat.
25. G mengambil soal dari buku
paket, kemudian menyalin soal ke papan tulis (lihar gambar 4.12). dengan menggunakan media pengaris segitiga samakaki dan segitiga siku-siku.
I.271-273
26. G menjelaskan kepada SS tentang cara menghitung luas persegi
dengan bantuan luas segitiga (lihat gambar 4.12). SBS memperhatikan penjelasan dari guru.
I.275-293
27. G memberi waktu SS untuk menyalin gambar di papan tulis (lihat
gambar 4.12) dan cara-cara menghitung luas persegi dalam buku catatan masing-masing.
I.295-298
28. G memberikan soal kepada SS
untuk menghitung luas persegi ABCD (lihat gambar 4.13)
I.299-326
29. G memberi kesempatan SS untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya dalam mengerjakan soal dari buku paket. SBS menggunakan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya saat mengerjakan yang diberikan oleh G.
I.327-340
30. G berkeliling mengamati danmembantu jika ada S yang
mengalamikesulitan dalam mengerjakan soal yang diberikan, dengan membimbing langkah demi langkah.
I.331-344
31. Pada akhir pelajaran, G memberitahukan perubahan jadwal
pembelajaran matematika kepada SS. G juga menganjurkan kepada masing-masing siswa untuk membawa peralatan yang lengkap seperti buku berpetak, pena berwarna dan penggaris untuk mendukung kegiatan pembelajaran selanjutnya.
I.361-365
(gambar 4.12)
D
A H G
C E F
B
31
b. Penerapan prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola PPR. Tabel IV.1.2
Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar berpola PPR
No. Topik Data Bag. Data
1. Dengan Tanya jawab G ingin mengetahui sejauh mana SS
menguasai rumus luas persegi yang telah dipelajari oleh siswa pada jenjang pendidikan sebelumnya. SBS aktif menjawab pertanyaan dari G. kemudian G menuliskan jawaban dari SBS di papan tulis.
I.7-8
2. Untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai materi luas
persegi, G memberikan sebuah soal latihan mencari luas persegi dengan panjang sisi 7 cm dan memberi waktu pada SS untuk mengerjakan soal tersebut.
I.9-39
3. G mengadakan tanya jawab dari soal yang lain tentang sisi miring
dalam segitiga siku-siku berdasarkan segitiga PQR (lihat gambar 4.6).
SBS dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh G.
I.94-103
4. G memberikan kesempatan kepada SS untuk menjawab
pertanyaan tentang apa itu sisi miring pada segitiga siku-siku. Ada S1 yang menjawab bahwa sisi miring adalah sisi yang terpanjang dalam segitiga siku-siku. Menurut G jawaban tersebut benar.
I.126-128
5. G memberikan soal latihan tentang menghitung luas segitiga
siku-siku ABC sesuai dengan gambar 4.9 yang digambarkan guru di papan tulis. G menuliskan soal tersebut di papan tulis.
I.199-206
6. G memberikan penjelasan kepada SS, halaman dari buku paket
dan soal nomor berapa yang akan dikerjakan. G membagikan kertas folio kepada SS untuk mengerjakan soal latihan dari buku paket tersebut
I.239-245
7. G memberikan waktu yang cukup kepada SS untuk mengerjakan
soal dari buku paket tersebut. SBS mengerjakan soal dari buku paket itu dengan sungguh-sungguh. G mengamati dan
memperhatikan SS selama mengerjakan. G jg berkeliling kelas, mengamati dan memperhatikan SBS secara lebih dekat.
I.246-268
8. G memberikan soal kepada SS untuk menghitung luas persegi
ABCD sesuai dengan gambar 4.13
I.299-326
9. G memberi kesempatan SS untuk berdiskusi dengan teman
sebangkunya dalam mengerjakan soal dari buku paket. SBS menggunakan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya saat mengerjakan soal sesuai dengan gambar 4.13.
I.327-340
10. G mengamati SS saat mengerjakan soal latihan dari buku paket
dan membantu beberapa siswa yang menemui kesulitan dalam mengerjakan soal sesuai dengan gambar 4.13.
I.331-344
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2009 dan kegiatan
pembelajaran diadakan di ruang kelas SMP Kanisius Tirtomoyo. Kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan adalah melanjutkan materi pada pertemuan
pertama, kegiatan pembelajaran dilakukan dengan kegiatan mengerjakan soal dan
kemudian membahas soal bersama-sama. Untuk melihat sejauh mana pemahaman
siswa tentang materi, guru memberikan tugas-tugas yang dikerjakan secara
kelompok. Topik-topik data pada pertemuan kedua dibagi menjadi dua, yaitu
topik-topik data pertemuan kedua tentang langkah-langkah pembelajaran dan
topik-topik penerapan prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola PPR.
a. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Tabel IV.1.3
Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Dalil Pythagoras
No. Topik Data Bag. Data
1. G melakukan kegiatan apersepsi kemudian melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya.
II.1-2
2. G menjelaskan cara-cara menentukan luas persegi dengan membagi persegi
menjadi beberapa segitiga siku-siku. SS masih sibuk dengan buku paket dan
buku catatan masing-masing.
II.3-16
3. G memberi dua buah soal, meski dalam suasana gaduh SS mengerjakan
soal-soal yang diberikan.
II. 17-24
4. G memberikan petunjuk dengan menggambar persegi terlebih dahulu
kemudian baru menggambarkan segitiga-segitiga siku-siku yang ada di
didalmnya.
II. 25-27
5. G berjalan mengamati SS yang mengerjakan soal, kemudian menyuruh S
untuk mengerjakan didepan sedangkan yang lain tetap mengerjakan.
II. 28-32
6. Melihat SS mengalami kesulitan G meminta SS memperhatikan G dalam menggambar persegi dan segitiga siku-siku penyusunnya. Kemudian
meminta SS untuk kembali mencoba menggambar.
II. 33-39
7. SS mencoba menggambar lagi di catatan, G kembali mengamati SS yang
sedang menggambar dan menuntun S yang kembali mengalami kesulitan.
33
8. G meminta perhatian siswa, kemudian G menunjuk gambar dipapan tulis
dan bertanya mengenai luas persegi yang akan dicari.
II. 59-61
9. Guru mengajak siswa untuk kembali mengingat pelajaran pada pertemuan
kemarin mengenai segitiga siku-siku yang memiliki luas yang sama dan
siswa pun merespons dengan baik sambil tetap memperhatikan.
II. 61-68
10. Guru menggunakan metode Tanya jawab untuk menuntun siswa
menemukan jawaban luas persegi dalam contoh soal.
II .69-102
11. Guru memberikan latihan soal tetapi sebelumnya ia meminta siswa untuk
mencatat hal yang penting.
II. 103-106
12. G berjalan ke arah meja siswa untuk memperhatikan pekerjaan mereka,
memberikan penjelasan kepada beberapa siswa yang kurang mengerti dan
menunjuk salah seorang siswa untuk mengerjakan hasil pekerjaannya di
papan tulis.
II. 107-116
13. G bersama-sama dengan siswa mengecek pekerjaan siswa yang di tulis di
papan tulis dan beberapa siswa menulisnya di buku.
II. 117-120
14. G menjelaskan tugas yang harus didiskusikan tiap kelompok dan meminta
siswa untuk membentuk kelompok seperti biasanya.
II.121-127
15. SS membentuk kelompok, masing-masing terdiri dari 4 anak. G berjalan menuju kelompok siswa dan menjelaskan hal-hal yang harus mereka
kerjakan.
II.128-144
16. G membantu siswa mengingatkan materi lalu dan memberikan pertanyaan
dalam rangka menyelesaikan latihan soal.
II. 145-160
17. G memberitahukan kepada siswa batas waktu untuk mengerjakan latihan
soal yaitu selama 10 menit. G kembali berkeliling melihat siswa
mengerjakan latihan soal.
II.160-164
18. G memberikan pertanyaan arahan kepada beberapa kelompok yang
mengalami kesulitan.
II. 165-171
19. G meminta siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok dan beberapa siswa
maju sebagai perwakilan kelompok.
II. 172-174
20. G memberikan tugas rumah membuat alat peraga yang terbuat dari kertas karton dengan mencatatnya di papan tulis. G pun menjelaskan tugas
tersebut.
II. 175-181
21. G dan SS bersiap-siap untuk pulang, kemudian di tutup dengan doa dan SS
bersalaman dengan guru.
II. 182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Penerapan prinsip-prinsip evaluasi kemajuan belajar berpola PPR Tabel IV.1.4
Tabel Topik Data Penerapan Prinsip Evaluasi Kemajuan Belajar berpola PPR
No. Topik Data Bag. Data
1. G memberi dua buah soal, meski dalam suasana gaduh SS mengerjakan
soal-soal yang diberikan.
II. 17-24
2. G berjalan mengamati SS yang mengerjakan soal, kemudian menyuruh S
untuk mengerjakan didepan sedangkan yang lain tetap mengerjakan.
II. 28-32
3. G memberikan latihan soal tetapi sebelumnya ia meminta siswa untuk mencatat hal yang penting.
II. 103-106
4. G berjalan ke arah meja S untuk memperhatikan pekerjaan mereka,
memberikan penjelasan kepada beberapa siswa yang kurang mengerti dan
menunjuk salah seorang siswa untuk mengerjakan hasil pekerjaannya di
papan tulis.
II. 107-116