• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUASANA KONDUSIF DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA 1 MIN KALIKURMO KEC.BRINGIN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH SUASANA KONDUSIF DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA 1 MIN KALIKURMO KEC.BRINGIN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

S K

R

I P

S I

D iajukan u n tu k M em p e ro leh G elar S a rja n a P e n d id ik a n Islam

Oleh:

RISTIANA

NIM: 11408127

JURUSAN TARRIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)
(3)

Nama : Ristiana

NIM : 11408127 Jurusan : Tarbiyah

Program studi : Pendidikan Agam Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar - benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 6 Agustus 2010 Yang menyatakan,

(4)

Kepada Yth.

Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu ’alaikum Wr. Wb.

Setalah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa:

Nama : Ristiana

Untuk diajuan dalam Sidang Minaqosyah skripsi. Demikian harap menjadi periksa.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

NIM : 11408127

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul : PENGARUH SUASANA KONDUSIF DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH SISWA KELAS I MI NEGERI KALIKURMO KEC. BRINGIN TAHUN 2009/2010.

Salatiga, 6 Agustus 2010

(5)

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudari : RISTIANA dengan Nomor Induk Mahasiswa :

114 08 127 yang berjudul : "PENGARUH SUASANA KONDUSIF DALAM PEM BELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELA JA R FIQ IH SISWA KELAS 1 MIN KALIKURM O KECAM ATAN BRINGIN TAHUN

2009/2010". telah dimunaqasahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada h a r i: Sabtu, 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I.).

18 Ramadhan 1431 H

(6)

MOTTO

’’Orang yang paling baik adalah orang yang paling bermanfaat bagi

orang lain ”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

Orang tuaku bapak Muhari dan ibu Asiyah yang senantiasa

mendoakanku sehingga skripsi ini dapat terselesaikan,

Mertuaku bapak Rasim dan ibu Karsihyang

senantisa mendukungku,

Suamiku tercinta bapak siswadi yang

senantiasa mendorongku agar tetap optimis,

Putraku tersayang Zidane Maulana Al Faiz

(7)

Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs.Sumamo Widjadipa, M.Pd..

Kata kunci: Suasana, pembelajaran dan prestasi belajar.

Dengan alasan betapa pentingnya suasana kondusif dalam pembelajaran, namun masih banyak sekolah yang kurang memperhatikan hal tersebut sehingga menyebabkan kurang optimalnya prestasi belajar siswa. Rumusan masalahnya adalah: ’’Bagaimana suasana kondusif dalam pembelajaran dan prestasi belajar siswa kelas I MI Negeri Kalikurmo?. Adakah pengaruh suasana kondusif dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar Fiqih siswa kelas I MI Negeri Kalikurmo tahun 2009/2010?”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suasana kondusif dan prestasi belajar Fiqih Siswa kelas I dan untuk mengetahui pengaruh suasana kondusif dalam pemnelajaran terhadap prestasi belajar siswa kelas I MI Negeri Kalikurmo tahun 2009/2010. Dalam penelitian ini penulis menggunakan populasi yang berjumlah 25 siswa dikarenakan jumlah siswa kelas I kurang dari 100 siswa. Adapun teknik yang di gunakan adalah angket, observasi, dan dokumentasi.

(8)

limpahan Rahmat dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir kuliah ini dengan lancar dan kemudahan, solawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya selalu dinantikan. Selain itu penulis ucapkan terima kasih atas terselesaikannya penulisan skripsi ini kepada:

1. Dr Imam Sutomo,M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.

2. Drs. Siti Asdiqoh, M.Pd. selaku Kaprogdi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga

3. Drs.SoemamoWidjadipa,M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi 4. Para dosen STAIN Salatiga.

5. Bapak Basirun,S.Ag. selaku Kepala MI Negeri Kalikurmo 6. Kedua Orang Tuaku dan mertuaku

7. Suami dan Putraku 8. Sahabat - Sahabat baikku

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, mohon saran dan kritik yang membangun dan semoga skripsi ini berguna bagi para pembaca. Atas dukungan kalian penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Salatiga, 6 Agustus 2010 Penulis

(9)

Halaman L o g o ... ii

Halaman Pernyataan Keaslian Penulisan... iii

Halaman Nota Pembimbing... iv

Halaman Pengesahan... v

Motto dan Persembahan... vi

A bstrak... vii

Kata Pengantar... viii

Daftar I s i ... ix

Daftar Tabel... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar B elakang... 1

B. Rumusan M asalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Kegunaan Penelitian... 5

E. Landasan T eori... 5

F. H ipotesis... 8

G. Metode Penelitian... 9

(10)

2. Pengertian Pembelajaran... 17

3. Ciri - ciri Belajar... 17

4. Landasan dalam pembelajaran... 18

5. Prinsip - prinsip Belajar... 20

6. Faktor - faktor yang mempengaruhi Pembelajar PAI.... 21

B. Prestasi Belajar 1. Pengertian prestasi belajar... 29

2. Faktor - Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar... 29

3. Fungsi Prestasi... 31

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ketuntasan b elajar.... 33

C. Urgensi Suasana Kondusif terhadap Prestasi Belajar 1. Faktor - faktor yang mempengaruhi pengelolaan Kelas... 34

2. Proses Mengajar Fiqih... 36

3. Pendukung keberhasilan pembelajaran... 37

BAB III. Pelaksanaan Penelitian A. Gambaran Umum MIN Kalikurmo 1. Letak G eografis... 39

2. Visi dan M isi... 40

3. Tujuan Pendidikan... 40

(11)

8. Pembagian Tugas Mengajar... 46 9. Proses Pembelajaran Fiqih... ;... 46

10. Ekstrakulikuler... 47 B. Penyajian Data

1. Daftar Responden... 47 2. Data Jawaban A ngket... 49 3. Daftar N ilai... 52 BAB IV. Hasil Penelitian

A. Analisis Pertam a... 54 B. Analisis k e d u a ... 57 C. Analisis Lanjutan... 61 BAB V. Kesimpulan/ Penutup

A. Kesimpulan... 64 B. Saran-saran... 65

C. Kata Penutup... 66

DAFTAR PUSTAKA

(12)

2. Data siswa MIN Kalikurmo ... 43

3. Daftar Siswa Kelas Satu ... 47

4. Data Jawaban Angket tentang Kondusifitas ... 49

5. Jumlah Skor Kondusifitas ... 51

6. Daftar nilai Fiqih Kelas Satu ... 52

7. Skor Kondusifitas ... 55

8. Interval Kondusifitas Pembelajaran ... 57

9. Daftar N ila i... 58

10. Interval Prestasi Belajar Fiqih ... 59

(13)

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar saat ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dasar siswa berupa kemampuan akademik, ketrampilan hidup, pembentukan karakter, pengembangan moral, kemampuan untuk bekerja sama dan pengembangan estetika. Dalam pengembangan kemampuan siswa, perlu menekankan pada taraf perkembangan siswa, sehingga siswa dapat memberi makna pada proses pembelajaran yang ia alami, apa yang bermakna bagi siswa menunjukkan pada minatnya Center o f interest. Untuk mendukung hal itu dibutuhkan suatu lingkungan yang mendukung dan kondusif.

Proses pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, intelektual, dan nilai - nilai. Lingkungan fisik terdiri atas lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia, yang merupakan tempat dan sekaligus memberikan dukungan sekaligus hambatan bagi berlangsungnya proses pendidikan. Lingkungan fisik berupa sarana, prasarana serta fasilitas yang digunakan, fasilitas fisik yang memadai dan berkualitas akan mendukung berlangsungnya proses pendidikan, selain itu pemilihan metode yang tepat juga sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar yang maksimal.

(14)

Menurut Amin Abdullah, pakar keislaman. Ia mengatakan bahwa pendidikan agama kurang croncren terhadap persoalan bagaimana mengubah pengetahuan agama yang kongnitif menjadi ‘"makna” dan “nilai” yang perlu

diinternalisasikan dalam diri siswa lewat berbagai media dan forum (Ismail 2008: 2) metode berpengaruh terhadap suasana belajar siswa, dengan pemilihan metode yang tepat saat pembelajaran akan merubah suasana pembelajaran lebih menyenangkan. Dengan suasana yang kondusif akan menimbulkan tumbuhnya minat siswa terhadap pembelajaran Fiqih. Siswa akan lebih tertarik mendalami pelajaran fiqih, sehingga dapat menjalankan pelajaran yang terkandung didalamnya bukan hanya menghafalkan materi seperti cara tradisional dalam pembelajaran, tapi siswa akan lebih mendapatkan

(15)

merupakan lingkungan pergaulan antar manusia, dalam bidang pendidikan yaitu antara guru dan peserta didik, serta orang - orang yang terlibat dalam interaksi pendidikan.

Interaksi pendidikan dapat terjadi dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat serta lingkungan kerja. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama karena dalam lingkungan ini anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan, dan latihan. Pendidikan kemudian dilanjutkan di sekolah, selain lingkungan keluarga dan sekolah pendidikan anak juga dipengaruhi lingkungan masyarakat.

Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi kondusifitas sekolah, karena sebagian waktu yang efektif untuk belajar anak yaitu disekolah; kondusifitas mempunyai pengaruh terhadap hasil pembelajaran serta dari pengamatan penulis masih ada beberapa sekolah yang kurang memperhatikan kondusifitas pembelajaran di sekolah. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti dengan judul : PENGARUH SUASANA KONDUSIF DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH

(16)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat penulis merumuskan pokok masalah dari judul penelitian yang penulis paparkan diatas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana suasana kondusif dalam pembelajaran kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin Tahun 2009/2010.

2. Bagaimana prestasi belajar Fiqih siswa kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

3. Adakah pengaruh suasana kondusif dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar Fiqih siswa kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

C. Tujuan Penelitian.

1. Untuk mengetahui bagaimana suasana kondusif dalam pembelajaran kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar Fiqih kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

(17)

D. Kegunaan Penelitian

Dengan diadakannya penelitian dengan judul diatas tentu ada gunanya antara lain:

1. Bagi sekolah penelitian ini dapat meningkatkan motivasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar lebih kondusif, sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa, yang pada akhirnya membawa nama baik sekolah. 2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadikan

sumbangan pemikiran dalam rangka peningkatan kualitas peserta didk dilingkungan sekolah khususnya dan dimasyarakat pada umumnya.

3. Bagi penulis untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program study PAI pada jurusan Tarbiyah Program study Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga.

E. Landasan Teori

Sekolah adalah kegiatan yang paling menyenangkan disetiap kota, dan anak-anak akan sangat cepat belajar jika mereka dibimbing untuk menemukan sendiri prinsip-prinsip belajar (Hemowo, 2005 :15).

(18)

serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan materi yang di pelajari ), dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik. Menciptakan

kegembiraan ini jauh lebih penting daripada teknik atau metode yang mungkin digunakan (Hemowo, 2005 : 17 ).

1. Beberapa komponen pembangun suasana yang kondusif diantaranya sebagai berikut:

a. Ukuran kelas

Artinya jumlah peserta didik, ukuran yang biasa digunakan ialah ratio guru dengan peserta didik. Semakin besar jumlah peserta didik yang dilayani guru dalam satu kelas, semakin rendah kualitas pembelajaran. Secara umum satu kelas maksimal berjumlah dua puluh peserta didik untuk tingkat sekolah dasar.

b. Suasana belajar

Suasana belajar agar lebih kondusif diperlukan berbagai beberapa pendukung baik dari guru, siswa maupun lingkungan. Ketiganya perlu ada keterkaitan atau ketjasama untuk mencapai suasana belajar yang maksimal.

c. Fasilitas dan sumber belajar yang memadai

(19)

2. Faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Menurut Semiawan dalam bukunya :”Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar”( hal 11), faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:

a. Faktor intern diantaranya yaitu : 1) Pemenuhan kebutuhan psikologis 2) Intelegensi, Emosi, dan Motivasi 3) Pengembangan kreatifitas b. Faktor ekstern diantaranya:

Yang mempengaruhi belajar dari faktor ekstern yaitu: sekolah, keluarga, dan m asyarakat.

1) Keluarga

Keluarga merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, karena sebagian besar waktu yang digunakan anak terdapat didalam keluarga, orang tuanya sangat berperan dalam pemantauan belajar anak, termasuk yang mengetahui karakteristik anak adalah orang tua, mereka yang membimbing dan mengarahkan belajar anak dirumah, dan belajar itu yang merupakan jalan pencapaian prestasi belajar. Fungsi keluarga salah satunya yaitu menanamkan dasar pendidikan moral (Jumali dkk, 2008: 49).

2) Sekolah

(20)

komponen yang sangat berpengaruh dalam belajar diantaranya: guru, sarana prasarana / fasilitas baik ruang kelas, media pengajaran,maupun lingkungan sekitar sekolah. Fungsi dan peran sekolah yaitu untuk membantu pendidikan anak dan memberi pengetahuan, ketrampilan, nilai yang dibutuhkan anak (Jumali dkk, 2008:51 ).

3) Masyarakat

Masyarakat adalah komponen yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, dimasyarakat anak bersosialisasi dengan lingkungan, setiap orang membutuhkan orang lain untuk berinteraksi. Peranan masyarakat tentu mempunyai pengaruh terhadap belajar anak, masyarakat yang lingkungannya mendukung terhadap pendidikan, akan membawa dampak yang positif terhadap hasil belajar anak.

F. Hipotesis

(21)

pengaruh positif antara suasana yang kondusif dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa.

G. Metode Penelitian

1. Populasi dan sample

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan populasi untuk mendapatkan data. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sample adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti. Menurut Suharsimi Arikunto bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi, jika jum lah subjeknya lebih besar dapat diambil 25% - 30% (Arikunto,2005 :

95 ). Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh siswa kelas 1 MIN

Kalikurmo dengan jumlah 25 siswa. 2. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini vaiabel yang diteliti yaitu suasana kondusif dalam pembelajaran fiqih dan prestasi belajar siswa.

3. Definisi Operasional

Untuk memberi gambaran yang jelas agar tidak terjadi salah paham perlu kiranya penulis berikan penjelasan istilah sebagai berikut:

a. Suasana

(22)

b. Kondusif

Kondusif berarti memberi kesempatan pada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung; peluang yang dianggap dapat memberi kebaikan (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 481 ).

Standar kondusif secara umum diantaranya: kondusif baik segi fisik ( dalam dan luar kelas), juga dalam segi intelektual maupun sosial. Standar kondusif secara khusus dalam pembelajaran Fiqih yaitu: 1) Ukuran kelas Memadai

2) Suasana belajar yang mendukung

3) Fasilitas dan sumber belajar tersedia ( Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2001 : 80)

c. Prestasi Belajar

Prestasi artinya hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 895 ), sedangkan belajar adalah suatu aktifitas mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan - perubahan dalam pengetahuan,pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative konstan dan berbekas. Jadi prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.

(23)

mengajar di kelas, serta merupakan perwujudan dari kemampuan diri yang optimal setelah menerima pelajaran. Prestasi belajar juga dapat

digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Hasil belajar memuat kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Pengalaman belajar adalah semua kegiatan fisik dan mental yang dialami siswa selama proses belajar mengajar. Indikator prestasi belajar diantaranya nilai di atas 65, hal ini berdasarkan patokan nilai yang terdapat dalam nilai KKM Agama kurikulum sekolah.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :

a. Angket

Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan - pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang ingin diteliti atau responden secara tertulis(Arikunto, 2005: 101). Dalam hal ini berkaitan dengan suasana kondusif dalam pembelajaran dan prestasi belajar siswa.

b. Observasi

(24)

c Dokumentasi

Merupakan suatu kumpulan data yang berasal dari catatan - catatan, gambar - gambar, atau hal lain dari berbagai peristiwa atau kegiatan yang telah terjadi.

5. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data adalah cara - cara yang penulis gunakan

dalam menganalisis data yang terkumpul.

a. Data tentang suasana kondusif dalam pembelajaran dengan cara membuat daftar cheeklist dengan pernyataan yang berjumlah 25

pernyataan. Suasana kondusif dalam pembelajaran dibuat tingkatan yaitu: baik, cukup, dan kurang. Kemudian data diolah dengan teknik analisa prosentase.

Rumusnya y a itu :

P = — X \ 0 0 % N

Keterangan P = Prosentase Perolehan F = Frekuensi Mentah N = Jumlah Total Responden

b. Sedangkan untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh suasana kondusif dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar diolah

(25)

Rumus ujinya dengan :

r = A ^ I * y - ( l * X l y )

" “ C » 2!

Keterangan :

% : Koefisiensi korelasi antara variabel X dan variabel Y. x : Nilai atau skor variabel X (Remedial Teaching).

y : Nilai atau skor variabel Y (Kesulitan belajar Aqidah Akhlak). x : Nilai antau variabel X yang dikuadratkan.

y2 : Nilai atau variabel Y yang dikuadratkan. N : Jumlah sampel yang menjadi obyek penelitian. E : Sigma

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah memahami isi penelitian ini, maka penulisannya disusun dalam uraian sistematika sebagai berikut;

BAB I : Menerangkan tentang masalah - masalah yang berhubungan dengan Pendahuluan, dalam bab ini diuraikan tentang alasan pemilihan judul, metode penelitian, dan Sistimatika peniulisan. BAB II : Menerangkan masalah - masalah yang berhubungan dengan

(26)

BAB III : Menerangkan hasil penelitian, terdiri atas gambaran MIN Kalikurmo Kecamatan Bringin, pengumpulan dan penyajian data tentang suasana kondusif dalam pembelajaran dan prestasi belajar Fiqih siswa.

BAB IV :Menerangkan analisis data,

pembahasannya,meliputi :analisa masalah suasana kondusif dalam pembelajaran dan prestasi belajar Fiqih siswa.

(27)

2. Kodusifitas Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan. Belajar adalah anjuran bagi setiap

muslim, demikian yang tercantum dalam hadist Rosul yang artinya:

«IJj).

AJ

2

i

1

'dlL, ;> : 'Jis

(^iuM Artinya:

Hurairoh r.a. berkata : Rosulullah s.a.w. bersabda : Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan, Allah akan, memudahkan baginya jalan ke surga (H.R. Muslim)

Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Menurut Bell - Gradler manusia belajar mempunyai peran yang penting dalam mentransmisikan budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi ( Baharudin ,2008: 12 ). Belajar mempunyai makna yang luas tidak hanya di pahami sebagai aktivitas yang di lakukan peserta didik saja. Belajar merupakan aktivitas untuk merubah manusia ke arah yang lebih baik melalui bimbingan, pelatihan, atau pengalaman. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti "berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu", dengan demikian belajar memiliki arti

(28)

bahwa untuk mencapai kepandaian atau ilmu seseorang harus belajar dan berusaha agar apa yang belum di ketahuinya menjadi di mengerti.

Sedangkan belajar menurut Klien (.Learning Principles and

Application, 1993), adalah proses eksperiensial (pengalaman) yang menghasilkan perubahan perilaku yang relatif permanen dan tidak dapat di jelaskan dengan keadaan sementara kedewasaan atau tendensi alamiah (Semiawan, 2008:2).

Rumusan Klien bersifat behavioristik meski di pengaruhi

experintial learning (belajar melalui pengalaman ), artinya belajar di peroleh dari pengalaman yang di perolehnya. Pendapat ini sesuai dengan pendapat Cronbach (1954 ), Learning is shown by change in behavior as

result o f Experience. Belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman. Dengan pengalaman seseorang akan menggunakan pancaindranya untuk mendapatkan ilmu.

Selain dari berbagai pendapat dari tokoh - tokoh ini, pengertian belajar juga di kemukakan berbagai aliran yang berpengaruh di dunia ilmu dalam bukunya Conny R Semiawan yang berjudul: ’’Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar” (2008 : 3), diantaranya: a. Belajar menurut Behaviorisme

(29)

b. Belajar menurut Konstruktivisme

Belajar adalah membangun (to Construct) pengetahuan itu

sendiri (Bootzin, 1996), bukan isi pelajarannya, tapi cara menggunakan mental kita untuk menguasai hal - hal yang di pelajari. Pengetahuan itu diciptakan dan dibangun dari dalam diri seseorang melalui pengalaman, pengamatan, pencernaan (digest) dan pemahaman.

2. Pengertian pembelajaran

Pembelajaran menurut Oemar Hamalik adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur - unsur manusiawi, internal material, fasilitas perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Ismail, 2008: 9).

Menurut Mulyasa pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik (Ismail, 2008:10). Pembelajaran terkait bagaimana membelajarkan siswa agar dapat belajar dengan kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasi dalam kurikulum.

3. Ciri - Ciri belajar

Dari beberapa pengertian tentang belajar di atas dapat disimpulkan beberapa ciri - ciri belajar yaitu :

(30)

b. Perubahan prilaku relative permanent. Ini berarti bahwa perubahan

tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah - ubah.

c. Perubahan tingkah laku tidak dapat segera di amati pada saat proses belajar sedang berlangsung.

d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan dan pengalaman.

4. Landasan dalam Pembelajaran

a. Landasan religius Islami 1) Alqur’an dan Hadist

Alqur’an adalah sumber hukum Islam yang pertama dan merupakan pedoman pokok kehidupan. Di dalamnya ada beberapa ayat tentang pembelajaran di antaranya adalh Surat Al Alaq ayat 1 sampai 5 yang berbunyi:

Cr? C t ^ V '' < 3 ^ (i^S ^ (_£ jJ l i-LLj v*-*-»!-» IjSl

”Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan( 1 )Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah ( 2 )Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling sempurna ( 3 )yang mengajar manusia dengan perantara kalam ( 4 )D ia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya ( 5 )(Q . S. A l alaq :1 - 5 ).

(31)

Membaca dan menulis merupakan sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Gambaran ayat ini bahwa membaca menulis merupakan nikmat yang besar. Menulis bisa berfungsi sebagai sarana untuk memahami kepentingan manusia, tulisan dapat

menghubungkan ilmu umat terdahulu dengan umat berikutnya. Selain ayat diatas landasan Alqur’an yang kedua adalah surat An Nahl ayat 125 yang berbunyi:

JfJL) iJJj j ^j! £ o l

X -* ^

J Up I j Aj (J-yb J J p t j A

<tbj

£)l ^ ^ > 1 ^ A

x „ 9 J * *

Artinya : "Serulah manusia kejalan Tuhanmu dengan hikmah pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan jalan yang terbaik.Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari JalanNya, dan Dialah yang lebih mengetahui orang - orang yang mendapat petunjuk”.

2) Hadist

Proses pembelajaran harus di buat mudah dan menyenangkan agar siswa tidak merasa tertekan secara psikologis dan tidak merasa bosan terhadap suasana di kelas serta yang diajarkan guru.Hal ini sesuai dengan Hadist N a b i:

V j Ij^ u u ;cJG C P *Gc. ^ J ‘C P

(

l

SJ

4'j j) .1 j j ij j Vj Ij j j uIj j

”Dari Anas RA bahwa nabi bersabda: Mudahkanlah dan jangan kamu persulit. Gembirakanlah dan janganlah kamu membuat lari

(32)

b. Landasan Filosofis

Landasan filosofis berkaitan dengan makna atau hakikat pembelajaran, selain itu landasan filosofis berdasar atau bersifat

filsafat yang berarti mencintai hikmah, arif atau bijaksana. Kaitannya dengan pembelajaran filsafat berusaha merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedang pembelajaran mewujudkan citra

tersebut. Pembelajaran bertujuan memanusiakan manusia yaitu mendidik manusia sesuai dengan kemampuan yang di milikinya.

c. Landasan Sosiologis

Manusia adalah makhluk individu dan sosial, sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara dua individu atau lebih. Pendidikan di sekolah adalah sarana bagi pembelajaran yang sistematis yang di bentuk oleh masyarakat.

d. Landasan Psikologis

Faktor Psikologis yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas pembelajaran antara lain itingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat dan motivasi siswa.

5. Prinsip - Prinsip Belajar

(33)

a. Apapun yang di pelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain.

b. Setiap siswa belajar sesuai dengan kemampuannya.

c. Siswa akan dapat belajar dengan baik jika mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama dalam proses belajar.

d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan lebih berarti.

e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila dia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.

6. Faktor - Faktor yang mempengaruhi Pembelajaran Pendidikan

agama Islam ( fiq ih )

Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen yang saling berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yaitu: kondisi pembelajaran fiqih, metode pembelajaran, hasil pembelajaran. Namun secara umum faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini saling berpengaruh satu sama lain,

a. Faktor internal

(34)

1) Faktor Fisiologis

Faktor Fisiologis berhubungan dengan kondisi fisik siswa. Keadaan jasmani seseorang pada umumnya mempengaruhi aktivitas belajar. Kondisi fisik yang sehat akan membawa pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar, namun sebaliknya kondisi fisik yang tidak sehat atau lemah akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Cara untuk menjaga kondisi fisik agar

tetap sehat y a itu :

a) Menjaga pola makan yang benar dengan memperhatikan nutrisi yang tepat, karena jika tubuh lata kekurangan nutrisi akan menyebabkan tubuh lemah, letih dan lesu, sehingga gairah untuk belajar menjadi menurun.

b) Rajin olah raga agar tubuh selalu bugar dan sehat. c) Istirahat yang cukup

(35)

2) Faktor Psikologis

Faktor - faktor Psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang mempengeruhi proses belajar. Faktor Psikologis yang mempengaruhi proses belajar adalah:

a) Kecerdasan/ intelegensi siswa

Menurut C.P.Chaplin (1975) intelegensi adalah sebagai kemampuan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap

situasi baru secara cepat dan efektif (Syamsu Yusuf, 2002:106). Kecerdasan merupakan faktor Psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang semakin besar peluang untuk meraih sukses, semakin rendah tingkat intelegensi, semakin sulit seseorang mencapai kesuksesan belajar.

Para ahli membagi tingkatan IQ bermacam - macam, salah satunya menurut Stanford Binet yang telah di revisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut (Ismail, 2008:21 ).

(36)

Tabel 1

Distribusi Kecerdasan IQ menurut Stanford Revision

Tingkat Kecerdasan

Klasifikasi

1 4 0 -1 6 9 Amat superior 120-139 superior

110-119 Rata - rata tinggi

90 -109 Rata - rata

8 0 -8 9 Rata - rata rendah 7 0 -7 9 Batas lemah mental 2 0 -6 9 Lemah mental

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat Intelegensi menurut Bayley (1979) diantaranya: Keturunan, Latar belakang sosial ekonomi, Lingkungan hidup, kondisi fisik, dan iklim emosi. ( slameto, 1987:132 )

b) Motivasi

(37)

1) Dorongan ingin tahu

2) Adanya keinginan untuk maju dengan sifat positif dan kreatif.

3) Adanya keinginan untuk mencapai prestasi.

4) Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya.

Sedangkan motivasi ekstrinsik mengacu pada faktor - faktor dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat berupa penghargaan, pujian, atau hukuman. (Depag RI, 2001: 83 ).

c) Minat

Minat sama halnya dengan kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Jika seseorang tidak memiliki minat ia tidak akan bersemangat untuk belajar, untuk itu untuk membangkitkan minat belajar dapat dengan cara dengan membuat materi semenarik mungkin agar tidak membosankan, membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang di pelajari, melibatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

d) Sikap

(38)

atau membuat suasana belajar dalam keadaan gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura- hura, kegembiraan berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta

terciptanya makna, pemahaman (penguasaan materi yang di pelajari ), dan nilai yang membahagiakan pada diri peserta didik. Menciptakan kegembiraan ini jauh lebih penting dari pada teknik atau metode yang mungkin digunakan (Hemowo, 2005 : 17).

e) Bakat

Berkaitan dengan belajar Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki setiap orang, dengan demikian bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang di perlukan dalam proses belajar (Baharudin, 2008 : 25). Individu yang memiliki bakat tertentu akan lebih mudah menyerap informasi yang sesuai dengan bakatnya. Karena di pengaruhi oleh bakat, maka orang tua dan guru perlu mengetahui bakat dan ikut mengembangkan bakat tersebut,

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal digolongkan menjadi dua yaitu faktor lingkungan sosial dan nonsosial.

1. Lingkungan sosial

(39)

Seperti: guru, administrasi, dan teman - teman sekelas. Hubungan yang baik antara ketiga komponen ini sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

b) Lingkungan sosial Masyarakat

Lingkungan masyarakat sangat berpengaruh terhadap belajar

siswa, lingkungan masyarakat yang warganya mempunyai semangat belajar yang tinggi akan membantu motivasi siswa dalam belajar.

c) Lingkungan sosial Keluarga

Keharmonisan rumah tangga, demografi keluarga, pengelolaan

keluarga memberi dampak terhadap aktivitas belajar anak. 2. Lingkungan nonsosial

a) Lingkungan almiah, seperti kondisi udara yang segar, sinar yang tidak terlalu silau/ tidak terlalu gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Dalam penelitian ini suasana kondusif sangat berperan terhadap keberhasilan siswa dalam belajar.

(40)

guru dengan siswa, ukuran umum adalah 9 x 8 m dengan syarat

kelayakan dan standar tertentu misal ukuran, pencahayaan alami, sirkulasi udara, persyaratan yang dibakukan pihak berwenang terkait. Posisi kelas ada dua yaitu : posisi kelas

tetap (remaining class) dan (moving class) kelas bepindah (http://ld.wikipedia.org/wiki/ruang kelas), semakin banyak jumlah siswa yang harus di layani guru dalam satu kelas akan menyebabkan rendahnya kualitas pmbelajaran, demikian sebaliknya. Sedangkan alat-alat belajar meliputi media pembelajaran. Sekolah yang memiliki media pembelajaran sangat membantu dalam proses pembelajaran. Adanya Mushola sangat membantu pembelajaran agama terutama pelajaran Fiqih, karena dapat di gunakan untuk praktek, dalam penelitian ini untuk materi kelas I tentang wudu dan sholat. Kedua,

softwear, seperti kurikulum sekolah, peraturan - peraturan sekolah, buku panduan dan silabi.

(41)

B. Prestasi belajar

1. Pengertian prestasi belajar

Prestasi artinya hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 895 ), sedangkan belajar adalah suatu aktifitas mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan - perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relative konstan dan berbekas. Jadi prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.

Setiap kegiatan belajar dan mengajar dilakukan tentu seorang siswa akan mendapatkan hasil belajar yang biasa disebut dengan prestasi belajar. Hasil pembelajaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu; pertam a, keefektifan yang biasa diukur dengan tingkat pencapaian si belajar, kedua efisiensi yang dapat diukur dengan ratio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai dan jumlah biaya yang digunakan, ketiga daya tarik yaitu diukur dengan mengamati kecendrungan siswa untuk tetap belajar (Hamzah, 2006: 21 ).

2. Faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut: a. faktor intern diantaranya yaitu :

(42)

Pendidikan secara potensial berakar dari pergaulan, jadi setiap pergaulan itu adalah lapangan yang memiliki kemungkinan kesiapan untuk menjadi situasi pendidikan dimana mendidik dilandasi oleh nilai moral dan mengacu pada potensi bakat yaitu suatu tindakan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan psikologis. 2) Intelegensi, Emosi, dan Motivasi

Prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh kemampuan intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi emosi, motifasi, dan kepribadian, serta berbagai pengaruh lingkungan. 3) Pengembangan kreatifitas

Setiap anak mempunyai bakat yang merupakan potensi kemampuan (Inherent Component o f ability) yang berbeda - beda dan terwujud karena interaksi antara individu dengan lingkungan. Pada waktu manusia lahir, kelengkapan organisasi otak yang memuat 100 - 200 miliar sel otak diaktualisasikan mencapai tingkat perkembangan tertinggi (Teyler, 1977 dan Clart 1986 ). b. Faktor ekstern diantaranya:

Yang mempengaruhi belajar dari faktor ekstern yaitu: sekolah, keluarga, dan masyarakat.

1) Keluarga

(43)

dalam pemantauan belajar anak, termasuk yang mengetahui karakteristik anak adalah orang tua, mereka yang membimbing dan

mengarahkan belajar anak dirumah, dan belajar itu yang merupakan jalan pencapaian prestasi belajar.

2) Sekolah

Sekolah adalah tempat kedua setelah keluarga yang berpengaruh terhadap belajar anak,didalamnya terdapat berbagai komponen yang sangat berpengaruh dalam belajar diantaranya: guru, sarana prasarana/ fasilitas baik ruang kelas, media pengajaran, maupun lingkungan sekitar sekolah.

3) Masyarakat

Masyarakat adalah komponen yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, dimasyarakat anak bersosialisasi dengan lingkungan, setiap orang membutuhkan orang lain untuk berinteraksi. Peranan masyarakat tentu mempunyai pengaruh terhadap belajar anak, masyarakat yang lingkungannya mendukung terhadap pendidikan, akan membawa dampak yang positif

terhadap hasil belajar anak. 3. Fungsi Prestasi Belajar

Sedangkan Prestasi mempunyai beberapa fungsi sebagaimana Arifin mengemukakan fungsi utama prestasi belajar adalah (Arifin, 1999: 74): a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan

(44)

b. Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu c. Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan

d. Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

(kecerdasan) anak didik.

Tercapainya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari prestasi. Prestasi dapat dikatakan sebagai hasil akhir dari proses belajar mengajar di kelas serta merupakan perwujudan dari kemampuan diri yang optimal setelah menerima pelajaran. Adapun prestasi belajar seorang siswa biasanya ditunjukkan dengan nilai/ score. Dalam menentukan nilai atau score seorang guru harus mempunyai patokan nilai yang dapat membedakan ketuntasan belajar anak. Ketuntasan belajar dapat di sebut juga dengan

m astery learning. Belajar secara tuntas yaitu suatu upaya belajar di mana siswa dituntut menguasai hampir seluruh pelajaran. Karena menguasai 100% bahan ajar sangat sukar, maka yang biasa di jadikan ukuran biasanya 85% tujuan yang harus di capai (Nana Syaodih S, 2004: 190). Di Indonesia ide Mastery Laming atau belajar tuntas di populerkan oleh BP3K( Badan Pengembangan dan Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan).

(45)

4. Faktor - faktor yang mempengaruhi Ketuntasan belajar di antaranya: a. Bakat untuk mempelajari sesuatu

Bakat yang ada dalam setiap anak berbeda , bakat sangat berpengaruh terhadap pencapaian untuk menguasai sesuatu.

b. Mutu pengajaran

Mutu pengajaran perlu di perhatikan agar pengajaran menjadi berkualitas, hal ini dapat di peroleh guru dengan pelatihan - pelatihan, dan seminar, sehingga menghasilkan siswa yang berkualitas.

c. Kesanggupan untuk memahami pengajaran

Kemampuan siswa dalam memahami pelajaran tergantung pada kemampuannya untuk memahami ucapan guru. Agar pelajaran dapat di pahami, guru harus fasih berbahasa dan menyesuaikan bahasanya dengan kemampuan siswa ( Nasution, 2005: 38).

C. Urgensi Suasana Kondusif Dalam Pembelajaran Fiqih Terhadap

Prestasi belajar siswa.

(46)

Program kelas akan berkembang dengan menggunakan potensi kelas yang terdiri dari tiga unsur yaitu: guru, siswa, dan proses atau dinamika kelas.

1. Beberapa Faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas adalah: kurikulum, bangunan dan sarana, guru, dinamika kelas, dan Lingkungan sekitar (Hadari Nawawi,1985: 116).

a. Kurikulum

Aktivitas kelas sangat dipengaruhi kurikulum yang digunakan di sekolah. Kurikulum modem akan membuat aktivitas kelas bersifat dinamis.Kurikulum modem diartikan sebagai semua kegiatan yang berpengaruh pada pembentukan kepribadian siswa, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas / sekolah, termasuk lingkungan sekitar yang bersifat nonedukatif seperti: kanten sekolah, pesuruh, kondisi bangunan dan sarana dan masjid.

b. Gedung dan sarana kelas / sekolah

Perencanaan dalam pembangunan gedung sekolah haras disesuaikan dengan kurikulum, tetapi karena kurikulum dapat berubah, maka diperlukan kreativitas dalam pendayagunaan ruang. Jumlah kelas sangat dipengaruhi oleh rencana penerimaan siswa bara. Dengan perencanaan yang tepat, maka ruang kelas dapat di bangun sesuai dengan ratio jumlah siswa.

c. Guru

(47)

dalam arti luas guru berarti orang yang bekerja dalam bidang pendidikan yang membantu siswa untuk menjadi dewasa. Seorang guru harus memahami kompetensi yang harus di milikinya, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Guru yang demokratis selalu menghargai kemampuan siswa yang di pimpinnya. Anak akan merasa nyaman dan tidak tertekan dalam melaksanakan kegiatan - kegiatan di kelas, sehingga akan menumbuhkan kesadaran untuk mematuhi tata tertib yang ada.

d. Siswa

Siswa sebagai unsur kelas memiliki kebersamaan sangat penting artinya dalam menciptakan suasana kondusif. Setiap siswa harus memiliki rasa di terima (membership) agar tercipta sikap bertanggung jawab terhadap aktifitas di kelas, yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan siswa.

e. Dinamika Kelas

(48)

berpengaruh terhadap pengelolaan kelas juga dapat diterapkan dalam pembelajaran Fiqih.

2. Proses Pengajaran / Pembelajaran Fiqih

Dalam pembelajaran fiqih harus mencakup tiga ranah yaitu: Kognitif, afektif, dan Psikomotorik. Untuk itu guru harus dapat menyesuaikan apa yang diajarkan dan cara mengajar sesuai dengan apa yang dimiliki siswa berdasarkan pengalamannya. Misalnya dalam mengajarkan wudu dan salat, guru harus terbiasa melaksanaknnya dengan benar, sehingga siswa dapat mempraktekkannya. Tanpa ada keterkaitan antara ketiga ranah tersebut menandakan tidak ada koordinasi antara otak, hati dan anggota badan. Untuk ranah psikomotorik perlu adanya praktek, sedangkan untuk ranah afektif perlu kebakuan dalam praktek yang di lakukan siswa. Pada dasarnya bukan hanya ranah kognitif yang harus dikuasai siswa dengan hanya menghafalkan materi saj, tapi harus bersifat komprehensif sehingga lebih bermakna.

Tujuan umum pengajaran fiqih adalah agar siswa dapat menerapkan prinsip - prinsip syari’ah dalam kehidupan sehari - hari. Salah satunya siswa dapat mengetahui dan memahami ajaran Islam tentang tata cara salat serta mempedomaninya, materi ini terutama untuk kelas I Madrasah Ibtidaiyah.

(49)

Selain itu perlu disampaikan tujuan pembelajaran agar siswa mengetahui pengetahuan dan kemampuan yang mereka peroleh.

3. Adapun hal - hal yang dapat mendukung keberhasilan dalam

pembelajaran fiqih ad alah :

a. Dalam mengajarkan unsur pokok fiqih hendaknya menggunakan pendekatan fungsional artinya memfungsikan ajaran Agama Islam

dengan menekankan segi manfaat dan hikmahnya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari - hari sesuai tingkat perkembangannya.

b. Materi fiqih sebaiknya dikaitkan dengan hal - hal yang terjadi dilingkungan sekitar agar pelajaran lebih bermakna.

c. Dalam kegiatan belajar dan mengajar lebih ditekankan segi psikisnya di banding dengan segi teoritisnya.

d. Usahakan dalam penyajian materi melalui tahapan intelektual skills, Strategi kognitif, informasi, ketrampilan motoris dan pengambilan sikap.

(50)
(51)

A. Gambaran Umum MIN Kalikurmo

MIN Kalikurmo adalah peralihan dari MI Islamiyah Kalikurmo yang berdiri mulai tahun 1958, namun atas dukungan masyarakat yang peduli tentang pendidikan Islam, MI Islamiyah Kalikurmo mulai di usulkan agar menjadi MI Negeri, supaya pendidikan di dalamnya dapat meningkat. Dan mulai di resmikan menjadi MI Negeri Sejak tanggal 5 Mei 2009.

Lembaga pendidikan MIN Kalikurmo merupakan salah satu wadah yang cocok bagi anak didik untuk diberikan pendidikan baik pendidikan yang bersifat umum maupun yang bersifat keagamaan. Karena itulah siswa di MIN Kalikurmo mempunyai kesempatan yang baik dalam rangka mendapatkan ilmu agama Islam dan ilmu pengetahuan umum, setelah siswa mendapatkan pendidikan diharapkan mampu menjadi insan yang berguna baik di dunia maupun di akhirat.

Dengan pengertian bahwa setelah siswa mendapatkan pendidikan di MIN Kalikurmo mampu mengamalkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam amar ma’ruf nahi mungkar. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari perubahan tingkah laku peserta didik ke arah yang lebih baik, baik hubungannya dengan Allah, dengan sesama manusia maupun dengan lingkungan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

(52)

1. Letak Geografis

Letak MIN Kalikurmo merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Jawa Tengah. MIN Kalikurmo terletak di Desa Kalikurmo yang letaknya di sebelah selatan Kecamatan Bringin. Adapun batas-batas dari MIN Kalikurmo sebagai b erikut:

a. Sebelah selatan berbatasan dengan pekarangan warga desa Kalikurmo b. Sebelah timur berbatasan dengan jalan desa dan mushola

c. Sebelah utara berbatasan dengan jalan desa Kalikurmo d. Sebelah barat berbatasan dengan pekarangan penduduk

Posisi lokasi MIN Kalikurmo sangat strategis untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan lokasi MIN Kalikurmo letaknya dekat dengan jalan raya dan dekat dengan pemukiman penduduk , yang merupakan salah satu faktor untuk memudahkan untuk melaksanakan aktifitas belajar di MIN Kalikurmo. Bagi masyarakat yang jauh dari lokasi, dapat menggunakan fasilitas kendaraan umum yang setiap waktu melintas disamping MIN Kalikurmo. Kemudian bagi siswa yang dekat dengan sekolah cukup dengan jalan kaki agar sampai di sekolah.

MIN Kalikurmo telah memiliki gedung sendiri, dekat dengan masjid, dan halaman yang cukup luas. Bangunan-bangunan itu berdiri

'j

(53)

2. Visi dan Misi MIN K alikurino

Visi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kalikurmo Kec. Bringin Kab. Semarang Provinsi Jawa Tengah sebagai lembaga pendidikan dasar

berciri khas agama Islam perlu mempertimbangkan harapan murid, Orang tua murid, Lembaga pengguna lulusan Madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kalikurmo juga di harapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, era informasi dan globalisasi yang sangat cepat.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kalikurmo ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi sebagai berikut: Terwujudnya Generasi yang Islami, Berakhlak mulia, Berpengetahuan dan Terampil.

Misi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kalikurmo sebagai berikut: a. Mendidik siswa sesuai dengan ajaran Islam

b. Menanamkam dasar - dasar kepemimpinan yang islami

c. Menanamkan jiw a yang santun dan selalu taat pada orang tua, guru,

dan sesama

d. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

e. Memiliki jiw a yang mandiri dan terampil dalam bertindak, dan bertanggung j awab

3. Tujuan Pendidikan

(54)

serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan yang

lebih lanjut. Adapun tujuan MI Negeri Kalikurmo secara khusus yaitu:

a. Mewujudkan masyarakat yang memahami dan mengamalkan ajaran

agama islam.

b. Menanamkan dasar - dasar kepemimpinan yang diilhami oleh syri’at

agama Islam.

c. Mewujudkan manusia yang berjiwa santun dan menghargai jasa - jasa

orang lain.

d. Mewujudkan insan yang mampu menguasai Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi, serta mampu mengikuti perkembangannya.

e. Mewujudkan insan yang memiliki kemandirian, terampil dalam

bertindak, dan bertanggung jawab.

4. Upaya - upaya untuk mencapai tujuan

Untuk mencapai tujuan tersebut MI Negeri Kalikurmo melakukan berbagai upaya diantaranya:

a. Dengan cara pembiasaan segala perilaku sesuai dengan ajaran Islam b. Dengan pemberian teladan dari guru

c. Pembiasaan bertegur sapa dan ucapan salam, serta berjabat tangan antar warga sekolah

(55)

b. Keadaan Siswa

Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 129

orang siswa yang dapat digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 2

Data Siswa MIN Kalikurmo 2009/2010

No Kelas L P Jumlah

1 I a 8 “ 8

2 I b 9 8 17

3 Ha 2 " 2

4 Hb 8 9 17

5 III 17 8 25

6 IV 11 10 21

7 V 13 8 21

8 VI 9 9 18

Jumlah 81 48 129

6. Struktur Organisasi

(56)

fungsi masing - masing. Dalam hal ini struktur organisasi MIN

Kalikurmo terlampir.

7. Sarana P rasaran a

Untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar MIN Kalikurmo dibangun diatas tanah seluas 1589 m2, dengan perincian sebagai berikut a. Ruang Belajar 252 m2

b. Halaman Sekolah 150 m2 c. Ruang Kepala Sekolah : 9 m2

d. Gudang : 24 m2

e. Ruang Guru : 15 m2 f. Kamar Kecil : 6 m2

Gedung yang digunakan sebagai tempat belajar di M3N Kalikurmo adalah gedung yang permanen dan layak pakai, sehingga dengan tersedianya lokal yang baik untuk kelas maupun kantor,

merupakan salah satu faktor yang harus disiapkan dalam lembaga pendidikan.

Gedung yang permanen dan lengkap, baik untuk ruang belajar, ruang praktek, maupun ruang ibadah dapat digunakan dengan maksimal oleh lembaga pendidikan, supaya proses pendidikan yang dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan dapat berhasil dengan baik dan mampu mendidik siswa menjadi siswa yang berakhlak mulia.

(57)

sebab pelajaran teori yang diberikan pada siswa tidak akan ditenma

dengan cepat, apabila tidak diberikan alat pendukung yang tepat 8. Pembagian tugas M engajar ( t e r l a m p i r )

9. Proses Pem belajaran Fiqih

a. Sistem pengajaran/ pembelajaran

Dalam pengajaran Fiqih terdapat beberapa kelemahan dilihat dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Proses belajar yang memberikan nilai tambah ketiga ranah adalah belajar yang bermakna.

Guru MI Negeri Kalikurmo harus dapat menyesuaikan apa yang diajarkan dan cara mengajarnya dengan apa yang ada pada diri anak, sebagai buah pengalaman.

Dalam mengajarkan wudu dan solat guru harus terlebih tahu cara wudu dan solat yang benar, sehingga dapat melatih dan membimbing anak didik dengan cara yang benar agar mereka bersedia mempraktekkan.Pengajaran fiqih tidak hanya mengedepankan ranah kognitif saja,dengan hafalan - hafalan saja, karena anak akan lebih suka mempraktekkan jika berkaitan dengan ketiga ranah tersebut.

(58)

b. Materi pelajaran

Materi pelajaran di kelas 1 MI Negeri Kalikurmo adalah materi wudu dan solat.Dengan Standar Kompetensi Mengenal tata cara wudu

dan solat untuk semester II. Materi ini terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( R P P ).

10. Ekstrakurikuler

Untuk saat ini kegiatan ekstrakurikuler di MI Negeri Kalikurmo

yaitu kegiatan pramuka yang di laksanakan setiap satu minggu sekali. Kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat mengembangkan bakat dan

minatnya secara optimal, sehingga di masa yang akan datang berguna bagi kehidupannya di masyarakat.

B. Penyajian Data

1. Daftar Responden

Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 25 siswa dengan laki- laki sebanyak 17 siswa dan perempuan sebanyak 8 siswi.

Tabel 3

Daftar siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kalikurmo

No No Induk Siswa Nama Siswa L / P

1 1580 Dimas Aris Setiawan L

2 1581 Emawati P

3 1582 Farid Irfan Sandi L

(59)

5 1584 Irma Febriyanti P

6 1585 Muhammad Ichsan L

7 1586 Muhammad Rio M a’arif L

8 1587 R auf Muktadir Muiz L

9 1588 Rusmanto L

10 1589 Sekar Lara Citra P

11 1590 Setiyani P

12 1591 Slamet Dwi Wahyudi L

13 1592 Tania Sari P

14 1593 Tantri Listianingsih P

15 1594 Wastini P

16 1595 Winda Novita sari P

17 1596 Septa Eka Wardana L

18 1575 Rudi setiawan L

19 1556 Alam Munawar L

20 1576 Mohamad Raian Ananda L

21 1577 Muhammad Hasan Alwi L

22 1578 Muhammad Miftahul Huda L

23 1579 Kuntari L

24 1580 Aditya Supratio L

(60)

2. Data jawaban angket tentang kondusifitas pembelajaran

Tabel 4

Data Jawaban Angket Tentang Kondusifitas Pembelajaran

No Pernyataan baik cukup kurang

A. Kondusifitas Fisik Sekolah

1 Luas Kampus Sekolah

V

2 Standar ukuran ruangan

V

3 Adanya fentilasi udara

V

4 Pencahayaan ruangan

V

5 Standar ukuran meja kursi

V

6 Standar lantai

V

7 Ketersediaan listrik

V

8 Standar papan tulis

V

9 Kebersihan kelas

V

3.Kondusifitas luar Kelas 10 Kualitas Lapangan Upacara

11 Letak Geografis Sekolah

V

12 Ketersediaan sarana bermain

V

13 Ketersediaan dan kebersihan

kamar kecil

V

14 Ketersediaan mushola

V

(61)

19 Ketersediaan perpustakaan kelas

V

20 Ketersediaan media Pembelajaran

V

). Kondusifitas sosial

21 Kerukunan antarsiswa

V

22 Toleransi antarsiswa

V

23 Kepedulian antar siswa

a/

24 Kebiasaan bertegur sapa

V

25 Kesopanan siswa

V

Keterangan : Kurang memiliki skor 60 - 69

(62)

Tabel 5

Jumlah skor kondusifitas pembelajaran fiqih siswa kelas 1 MIN Kalikurmo

Responden No pernyataan Skor / nilai

Nama : B asirun, S.Pd.I 1 75

(63)

3. Daftar nilai fiqih kelas I MIN Kalikurmo Tabel 6

Daftar Nilai Fiqih (prestasi belajar) Siswa Kelas 1 MIN Kalikurmo Tahun 2009/2010

No No Induk Siswa Nama Siswa Nilai

1 1580 Dimas Aris Setiawan 80

2 1581 Emawati 86

3 1582 Farid Irfan Sandi 73

4 1583 Handono Prayogo 67

5 1584 Irma Febriyanti 73

6 1585 Muhammad Ichsan 73

7 1586 Muhammad Rio M a’arif 73

8 1587 Rauf Muktadir Muiz 73

9 1588 Rusmanto 67

10 1589 Sekar Lara Citra 80

11 1590 Setiyani 67

12 1591 Slamet Dwi Wahyudi 73

13 1592 Tania Sari 80

14 1593 Tantri Listianingsih 60

15 1594 Wastini 60

16 1595 Winda Novita sari 86

(64)

21 1577 Muhammad Hasan Alwi 80

22 1578 Muhammad Miftahul Huda 73

23 1579 Kuntari 67

24 1580 Aditya Supratio 67

25 1581 Ahmad Farid 53

(65)

Setelah data dari hasil terkumpul selanjutnya mengklasifikasi data tersebut sesuai proporsinya mengacu pada tujuan penelitian yaitu :

1. Untuk mengetahui bagaimana suasana kondusif dalam pembelajaren kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar Fiqih kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

3. Untuk mengetahui pengaruh suasana kondusif dalam pembelajaran terhadap prestasi belajar Fiqih siswa kelas 1 MIN Kalikurmo kecamatan Bringin tahun 2009/2010.

Selanjutnya untuk menganalisis tujuan pertama dan kedua dengan rumus :

P = — X 100% N

Sedangkan untuk mengetahui tujuan ketiga dengan rumus :

A. Analisis Pertama

Data tentang kondisifitas pembelajaran diperoleh dengan pengisian angket yang ditujukan kepada sekolah dengan bentuk cheek list yang berjumlah 25 item dengan alternatif jawaban:

(66)

- baik memiliki skor 80 - 89

- sedang memiliki skor 70 - 79 - kurang memiliki skor 60 - 69

Tabel 7

Kondusifitas Pembelajaran

Responden No pernyataan Skor / nilai

Nama : B asirun, S.Pd.I 1 75

Jabatan : Kepala Sekolah 2 79

Jenis kelamin : Laki-laki 3 73

Alamat : Kesongo, 4 78

Tuntang 5 75

6 78

7 85

8 80

9 71

10 70

11 85

12 80

13 60

14 60

15 60

16 82

(67)

18 85

19 80

20 68

21 80

22 82

23 80

24 70

25 70

Total nilai / Skor 25 item 1886

Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

{ x t - xr ) + \ ( 8 5 - 6 0 ) + l

/ = --- --- = --- = 5,6

ki 3

(68)

Tabel 8

Interval Kondusifitas Pembelajaran

Interval Jumlah item Kriteria Kualifikasi

6 0 -6 9 4 C Rendah

7 0 -7 9 10 B Sedang

8 0 -8 9 11 A Tinggi

Dengan demikian Kondusifitas Pembelajaran di MI Negeri Kalikurmo, menurut jawaban kepala sekolah di anggap Tinggi, yakni antara 80 - 89 sebanyak 11 item pernyataan, dengan prosentase 44 % yaitu dengan rumus:

P = — X 100% N

= — M 00% = 44% 25

B. Analisis kedua

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Membuat tabel daftar nilai hasil observasi

(69)

Tabel 9

Daftar nilai Fiqih Kelas I MI Negeri Kalikurmo

No Nama Siswa Nilai

1 Dimas Aris Setiawan 80

2 Emawati 86

3 Farid Irfan Sandi 73

4 Handono Prayogo 67

5 Irma Febriyanti 73

6 Muhammad Ichsan 73

7 Muhammad Rio M a’arif 73

8 R auf Muktadir Muiz 73

9 Rusmanto 67

10 Sekar Lara Citra 80

11 Setiyani 67

12 Slamet Dwi Wahyudi 73

13 Tania Sari 80

14 Tantri Listianingsih 60

15 Wastini 60

16 Winda Novita sari 86

17 Septa Eka Wardana 53

18 Rudi setiawan 67

(70)

20 Mohamad Raian Ananda 53

21 Muhammad Hasan Alwi 80

22 Muhammad Mifiahul Huda 73

23 Kuntari 67

24 Aditya Supratio 67

25 Ahmad Farid 53

Jumlah 1764

Berdasarkan tabel diatas jumlah nilai keseluruhan siswa kelas 1 MIN Kalikurmo Tahun 2009/2010 yang diteliti adalah 1764, setelah dibagi dengan jumlah responden sebanyak 25, maka nilai Fiqih rata-rata siswa adalah 70,56. Kemudian diintervalkan dengan rumus :

. _ ( jc r - ^ r ) + l _ (8 6 -5 3 )+ ! _ ^

ki 3

2. Klasifikasi dan Kualifikasi

Tabel 10

Interval Prestasi Belajar Fiqih siswa Kelas I MI Negeri Kalikurmo Interval Jumlah Kriteria Prosentase Kualifikasi

Responden

5 3 -6 4 5 C 20% Rendah

6 5 -7 6 13 B 52% Sedang

(71)

3. Memprosentasekan Jawaban

a. Untuk mengetahui prerstasi belajar dengan kualifikasi rendah

sebanyak 5 responden dengan perhitungan :

P = — X 100% N

= — *100% = 20% 25

b. Untuk mengetahui prerstasi belajar dengan kualifikasi sedang sebanyak 8 responden dengan perhitungan :

P = — X \0 0 % N

= — *100% = 52% 25

c. Untuk mengetahui prerstasi belajar dengan kualifikasi tinggi sebanyak 7 responden dengan perhitungan :

P = — X 100% N

= — *100% = 28% 25

4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden. Berdasrkan perhitungan diatas maka tingkat prestasi belajar siswa dalam pelajaran

(72)

C. Analisis Lanjutan

Untuk mengetahui tujuan ketiga dengan rumus statistik korelasi

product moment dengan langkah sebagai berikut:

1. Membuat tabel persiapan untuk mencari kondusifitas pembelajaran dengan

prestasi belajar Fiqih

2. Mencari x, y, x2 , y2 dan xy dengan cara mengalikan. 3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada.

Tabel 11

Persiapan untuk mencari kortelasi antara Kondusifitas pembelajaran dengan prestasi belajar Fiqih siswa kelas 1 MIN Kalikurmo

No Responden

X Y X2 Y2 XY

1 75 80 5625 6400 6000

2 79 86 6241 7396 6794

3 73 73 5329 5329 5329

4 78 67 6084 4489 5226

5 75 73 5625 5329 5475

6 78 73 6084 5329 5694

7 85 73 7225 5329 6205

8 80 73 6400 5329 5840

9 71 67 5041 4489 4757

10 70 80 4900 6400 5600

(73)

12 80 73 6400 5329 5840

13 60 80 3600 6400 4800

14 60 60 3600 3600 3600

15 60 60 3600 3600 3600

16 82 86 6724 7396 7052

17 80 53 6400 2809 4240

18 85 67 7225 4489 5695

19 80 80 6400 6400 6400

20 68 53 4624 2809 3604

21 80 80 6400 6400 6400

22 82 73 6724 5329 5986

23 80 67 6400 4489 5360

24 70 67 4900 4489 4690

25 70 53 4900 2809 3710

1886 1764 143676 126656 133592

Dari data diatas kemudian di masukkan ke dalam rumus:

_ = » s i y - c s r ) c s y )

v

{ fT ^ K - Y } [n ^ t *

- ( j r ) ^ }

___________ 25x1 3 3 5 9 2- ( 1 8 8 6) (1 7 6 4) ___________ f f 18S6)*} 1 2 6 * b V — ( 17&4)*]

(74)

12896 ~~ y/ 1909388416

12896 ~ 43697

= 0,295

Dari perhitungan diatas ternyata angka korelasi antara Variabel X(

Kondusifitas belajar) dan variabel Y ( Prestasi belajar Fiqih siswa) sebesar 0,295. Korelasi tersebut bertanda positif. Untuk mengetahui hipotesis diterima harus dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat dalam tabel product moment, sehingga diketahui bahwa r hitung dengan r tabel signifikan, hal ini dikarenakan bila r hitung sama dengan / lebih

besar dari r tabel 5% maka dikatakan signifikan. Sesuai dengan data responden sebanyak 25 siswa maka dapat dilihat dari tabel nilai-nilai r product

moment adalah pada taraf 5%= 0,396 dan untuk taraf signifikan 1% = 0,505. Sehingga diperoleh perbandingan berdasar tabel nilai yang diperoleh

ialah 0,2950,396 pada taraf signifikan 5% , dikarenakan r hitung kurang

dari r tabel sesuai dengan data responden sebanyak 25 siswa.

Dari analisis data tersebut maka, hipotesis keija (Ha) yang berbunyi

(75)

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian diatas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasar skor jawaban yang di berikan kepala sekolah, kondusifitas pembelajaran Fiqih pada siswa kelas I berada pada kualifikasi tinggi atau menunjukkan 44% dari kualifikasi standar kondusifitas pembelajaran.

2. Nilai rata - rata prestasi belajar siswa kelas I MI Negeri Kalikurmo Bergolong sedang yakni:

a. Antara klasifikasi 65 - 76 sebanyak 13 siswa.

b. Menurut KKM (Kriteria Ketuntasan M inimal) yang di tentukan 65 maka dari 25 siswa 20 diantaranya telah tuntas

c. Sedangkan 5 siswa yang lain belum tuntas.

3. Bahwa kondusifitas belajar di sekolah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas I MI Negeri Kalikurmo pada mata pelajaran Fiqih.

(76)

--- .2005. Managemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta. Arifin.1999.

At Tirmidzi, Muhammad Isa bin Surah. 1992. Sunan At Tirmidzi, Juz IV. Terj. Moh.Zuhri, Dipl. TAFL, dkk. Semarang : Asy-syifa'.

Baharudin dan Esa Wahyuni.2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ar Ruzz. Conny, Semiawan.2008. Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah dan Sekolah Dasar,

Jakarta: Indeks.

Depag RI .2001. Metodologi Pendidikan Agama Islam.

Hemowo. 2005. Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara Menyenangkan. Bandung: MLC.

Ismail.2002. Strategi Pembelajaran Agama Berbasis PAIKEM. Yogyakarta: Rasail Media Group.

Jumali, Surtikanti, Taurat dan Sundari.2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,Jakarta.

Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.

Nawawi, Hadari. 1985. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan kelas sebagai Lembaga Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.

Slameto.1987. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sunarto, Achmad. 1992. Tarjamah Shahih Bukhari. Semarang : Asy-syifa'.

Syaodih, Nana.2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(77)

Yusuf, Syamsu. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda Karya.

(78)

1...

A.Kondusilltas bisik Sok 4ah Luas Kampus Sekolah

16 Ketersediaan dan kebersihan kamar kecil 17 Ketersediaan mushola

18 Ketersediaan kanten Sekolah 19 Ketersediaan pagar sekolah 20 Standar kualitas bel masuk/pulang

Gambar

Tabel 1. Distribusi Kecerdasan IQ ................................................................
Tabel 1Distribusi Kecerdasan IQ menurut Stanford Revision
Tabel 2Data Siswa MIN Kalikurmo 2009/2010
Tabel 3Daftar siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kalikurmo
+7

Referensi

Dokumen terkait

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER APOTEK KIMIA FARMA 24.. JALAN

Berdasarkan hasil tes siklus I terkait tes akhir, persentase siswa yang tuntas tes akhir siklus dan rata-rata skor tesnya dapat dijelaskan bahwa hasil belajar menulis siswa

&#34;Semua pegawai negeri yang sebagai demikian dan tidak dalam tugas sebagai bendaharawaan, dengan melakukan perbuatan yang melanggar hukum atau dengan melalaikan kewajiban

Masalah lainnya adalah, mengingat korupsi sudah merupakan kejahatan yang bersifat lintas negara ( transnasional ), baik yang dilakukan oleh warga negara Indonesia maupun

Menguraikan dan menjelaskan Fisiologi dan metabolism pada tenaga kerja kebutuhan Gizi pada tenaga kerja, penentuan Status Gizi pada Tenaga kerja masalah Gizi pada tenaga

Kesimpulan berdasarkan hasil analisis didapatkan jumlah peningkatan sel limfosit pada penderita malaria falciparum dan vivax yang menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kulikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan penerapan teori yang diperoleh dalam

SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran jigsaw , maka dapat disimpulkan bahwa: (a) model