PROPOSAL SKRIPSI
PUTRI KHOLISOTUN NAWA 082210101015
ANALISIS KONTAMINASI LEMAK BABI DALAM MINYAK
GORENG SAWIT (RBD
PALM OIL
) MENGGUNAKAN
SPEKTROSKOPI
FOURIER TRANSFORM INFRARED
(FTIR)
DAN KEMOMETRIK
LATAR BELAKANG
• Sebagai kebutuhan dasar • Minyak goreng sebagai salah satu kebutuhan pokok Makanan dan lemak • Ketidakjelasan bahan baku dan pengolahan • Pencampuran dengan bahan lain Perkembangan produk makanan • Menambah cita rasa • Pencampuran dengan minyak lain misalnya pada mie Lemak babi dalam makananLatar Belakang (cont..)
• Babi sebagai hewan yang diharamkan • Indonesia mayoritas muslim (87.2%) Masalah kehalalan • Melalui protein, DNA dan lemaknya • FTIR sebagai salah satu metode analisis untuk lemak babi Analisis babidalam makanan • Perbedaan
spektrum FTIR sulit
diinterpretasi secara visual
Rumusan Masalah
1) Bagaimana karakteristik pola spektrum inframerah pada minyak goreng sawit dan lemak babi pada spektrometer FTIR?
2) Bagaimana analisis lemak babi yang dicampurkan pada minyak goreng sawit menggunakan metode analisis
Partial Least Square?
3) Bagaimana cara untuk membedakan lemak babi dengan minyak goreng sawit berdasarkan spektrum inframerahnya menggunakan metode Analisis Diskriminan?
4) Bagaimana penerapan metode FTIR untuk menganalisis lemak babi yang terdapat pada minyak dalam sampel mie instan yang beredar di pasaran?
Manfaat Penelitian
1) Memberikan metode sederhana, cepat, mudah dan
relatif murah untuk mengidentifikasi adanya
kontaminasi lemak babi dalam sampel makanan.
2) Memberikan informasi tentang identifikasi lemak
babi dan minyak goreng sawit melalui spektrum
inframerah dengan menggunakan metode analisis
kemometrik.
3) Bagi mahasiswa pelaksana program dapat
mengasah kemampuan, kreativitas, dan keahlian di
bidang analisis farmasi.
Babi (Sus sp.)
•
Merupakan hewan omnivora
yang tergolong dalam famili
Suidae
dan genus Sus.
•
Kandungan lemak dalam babi
bisa mencapai 60% pada babi
berukuran sedang
3 kali
lemak pada sapi
•
Beberapa agama terutama
Islam mengharamkan Babi (Al
an’am 145)
Lemak dan minyak
• Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair dan biasanya disebut minyak.
• Setiap minyak mempunyai komposisi asam lemak yang berbeda-beda dan mempunyai struktur yang spesifik
Minyak goreng sawit (RBD palm oil)
• Minyak kelapa sawit diperoleh dari buah kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq).
• Untuk mendapatkan mutu yang dapat diterima konsumen, minyak sawit mentah diolah melalui beberapa proses yaitu rafinasi (penyulingan), bleaching (pemucatan), dan deodorisasi (penghilangan bau).
Mie Instan
•
SNI
: mie instan adalah produk
makanan kering yang
dibuat
dari tepung terigu dengan atau penambahan
makanan lain dan bahan tambahan makanan yang
diizinkan. Produk ini
berbentuk khas mie
dan siap
dihidangkan setelah dimasak atau
diseduh dengan
air mendidih.
•
Dalam sebungkus mie instan, biasanya terdapat tiga
atau empat macam komponen yaitu
mie, bumbu,
minyak
dan ada yang menambahkan
sayuran
kering.
Spektroskopi inframerah
•
merupakan metode fisika kimia yang didasarkan
pada pengukuran
vibrasi dari molekul yang
tereksitasi oleh radiasi IR.
•
Daerah inframerah (10-14000 cm
-1) dari spektrum
elektromagnetik dibagi menjadi tiga bagian
a. inframerah dekat (
Near IR
): 14000-4000 cm
-1,
b. inframerah tengah (
Mid IR
): 4000-400 cm
-1,
c. inframerah jauh (
Far IR
): 400-4 cm
-1.
•
Spektrum
IR
mempunyai
sifat
fisik
yang
karakteristik
kemungkinan dua senyawa punya
spektrum yang sama adalah sangat kecil
Spektroskopi FTIR
•
Keunggulan FTIR
dari spektroskopi IR lain adalah
adanya
interferometer
yang
memungkinkan
mengukur semua frekuensi optik secara simultan.
•
Fungsi matematis yang disebut
transformasi fourier
mengubah interferogram (intensitas vs waktu)
menjadi spektrum inframerah (intensitas vs frekuensi)
•
Asesoris
ATR (
Attenuated Total Reflectance
)
meningkatkan efisiensi FTIR
yaitu tidak memerlukan
preparasi sampel, non destruktif, meningkatkan
reprodusibilitas antar sampel, meminimalisir variasi
spektra
Analisis Kemometrik
disiplin ilmu kimia yang menggunakan matematika
dan
metode
statistik
untuk
memproses,
mengevaluasi, dan menginterpelasi sejumlah besar
data dari analisis kimia.
• Kemometrik
Multivariat
Interpretasi dataKlasifikasi
Kalibrasi
• PCA • LDA • SIMCA • ANN • PLS • PCRPCA (
Principal Component Analysis
)
Pereduksi data mengurangi jumlah variabel dalam suatu matriks untuk menghasilkan variabel baru dengan tetap mempertahankan informasi yang dimiliki oleh data.
• Variabel baru : skor atau komponen utama
• Loading: vektor antara skor dengan variabel awal
• Bisa mengurangi pengaruh noise dan memanfaatkan perbedaan halus dari spektrum iR
PLS (
Partial Least Squares
)
• Sejenis dengan PCA dalam mereduksi data namun melibatkan variabel respon dalam korelasinya dengan prediktor.
• Variabel baru hasil reduksi data diregresikan dengan Ordinary Least Square (OLS)
PCR (
Principal Component Regression
)
• Teknik kalibrasi multivariat dengan PCA dahulu kemudian dilanjutkan dengan regresi antara komponen utama yg baru dengan respon
• Perbedaan dengan PLS: pada PCR, penentuan PC berdasarkan variasi maksimum data spektrum. Pada PLS, berdasarkan variasi maksimum data spektrum dan data respon secara bersamaan
Analisis Diskriminan
• Variabel respon: data kualitatif
• Variabel prediktor: data kuantitatif
• Menggunakan fungsi diskriminan untuk menghasilkan pemisah yang baik antar kategori
Validasi Silang
• Metode untuk menguji validitas model analisis
dengan menggunakan data uji di luar data yang
digunakan dalam pembentukan analisis
• Menentukan seberapa kuat model prediksi yang
dibuat untuk dapat diimplementasikan
•
Training set
untuk membuat model prediksi,
test
set (set validasi) untuk memvalidasi
Validasi Silang
1. Leave one out
: 1 sampel dikeluarkan dari model dan
sisanya digunakan untuk membuat model lalu
sampel yang 1 diujikan pada model yang baru.
2. K-fold cross validation
: membagi data sampel dalam
k subset sampel. Satu subset sebagai
test set
dan k-1
subset sebagai
training set.
Proses cross validation
akan diulang sampai k-kali
3. 2-fold cross validation
: penyederhanaan dari
K-fold
cross validation
yaitu membagi sampel menjadi dua
bagian yaitu
training se
t dan
test set
Metode
Penelitian
Ekstraksi Lemak Babi
Pengujian sifat kimia lemak babi dan minyak goreng sawit
Uji Bilangan Iodin Uji Bilangan Penyabunan
Akuisisi spektrum dan pemilihan daerah bilangan gelombang menggunakan FTIR
Analisis dengan PLS
Klasifikasi menggunakan Analisis Diskriminan
Analisis kontaminasi lemak babi dalam minyak goreng sawit pada sampel
Validasi model kalibrasi PLS
Validasi model klasifikasi Analisis Diskriminan Karakterisasi spektrum
lemak babi dan minyak goreng sawit
Ekstraksi Lemak Padat
(Hermanto, 2007)• 50 gram lemak babi dicuci, diiris kecil
• Dioven dengan suhu 75
oC selama 12 jam hingga
jaringan lemaknya mencair.
• Lemak padat yang mencair disaring dengan kain tipis
• Lemak cair disaring dengan kertas saring yang telah
ditambahkan Na
2SO
4• Hasil ekstraksi ditimbang dan ditentukan persen
randemennya.
Uji Bilangan Iodin
(
Sudarmadji et al., 1997)• 0,3 g minyak dalam erlenmeyer tertutup +10 mL kloroform + 1 mL reagen hanus, dan biarkan di tempat gelap selama 30
menit dengan sekali-kali digojog,
• +1 mL KI 15% + 20 mL akuades mendidih, titrasi dengan Na2S2O3 0,1 N sampai larutan berwarna kuning pucat,
• + indikator amilum, titrasi lanjut sampai warna biru hilang, • Blanko:1 mL hanus +1 mL KI 15% + 20 mL aquadest mendidih,
dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 N • Bilangan iodin:
Uji Bilangan Penyabunan
(Sudarmadji et al.,1997) • 5 gram minyak dalam labu 200 ml, ditambah larutan KOH 4%dalam alkohol.
• Campuran direfluks selama 30 menit di atas pemanas dan didinginkan,
• Ditambahkan beberapa tetes indikator phenolphthalein (PP) dan larutan KOH yang berlebih dititrasi dengan larutan standar HCl 0.5 N.
• Dibuat titrasi blanko dengan prosedur yang sama kecuali tanpa bahan minyak.
Akuisisi spektrum FTIR
1 • Scan background
2 • Sampel diletakkan kontak langsung dengan plat ATR 3
• Scan 4000-650 cm-1 dengan 32 kali scan dan resolusi 4 cm-1
4
• Setiap pergantian sampel, plat ATR dibersihkan dengan tisu basah isopropyl 70% dua kali tisu kering
5 • Spektrum direkam sebagai nilai absorbansi, 6 • Pengukuran diulangi untuk 2 replikasi
Pemilihan daerah bilangan gelombang
metode PLS• 14 campuran lemak babi dalam
minyak sawit 0.5-80%
1
• Spektra dipotong di 1500-1000 cm
-1,
3030-2820 cm
-1, 1030-900 cm
-1, dan
1150-1050 cm
-1dan gabungannya
2
• dipilih berdasarkan nilai R
2yang
paling besar dan nilai RMSECV yang
paling rendah
Pembuatan dan validasi model PLS
• Set kalibrasi: 14 campuran lemak babi cair dalam minyak goreng sawit pada konsentrasi 0.5-80% v/v
• Set validasi: 10 sampel independen yang terdiri dari campuran lemak babi dengan minyak goreng sawit dengan konsentrasi di dalam set kalibrasi.
Parameter yang dilihat adalah nilai R2 dan RMSEP
Memvalidasi model kalibrasi dengan set validasi. Parameter: R2, RMSECV
Tahapan ini dilakukan untuk spektrum normal, turunan pertama, dan turunan kedua.
Pembuatan dan validasi model Analisis
Diskriminan
• Training set: 20 sampel dengan 10 sampel minyak goreng sawit dan dan 10 sampel campuran antara minyak goreng sawit dengan lemak babi.
• Data spektrum pada bil.gelombang terpilih diolah dengan Linear Discriminant Analysis
• Sampel yang mengandung lemak babi ditandai sebagai ‘campuran’ sedangkan sampel yang tidak mengandung minyak ditandai sebagai ‘murni’.
• Test set: masing-masing 5 sampel campuran dan murni yang telah diketahui klasifikasinya sebelumnya.