R
ANCANG
B
ANGUN
A
MBIENT
E
LECTROMAGNETIC
H
ARVESTING
PADA
F
REKUENSI
TV
B
ROADCASTING
UNTUK
T
RANSFER
D
AYA
N
IRKABEL
Fajar Nurrahman
2207100074
Dosen pembimbing:
Eko Setijadi, S.T., M.T., Ph.D.
Dr. Ir. Wirawan, DEA
L
ATAR
B
ELAKANG
Banyak
Sumber EM
bebas
Pencatuan
perangkat
berdaya kecil
WSN
2P
ERMASALAHAN
Bagaimanakah rancangan antena penerima yang
sesuai untuk frekuensi yang digunakan stasiun
TV
Bagaimanakah rancangan power harvester yang
diigunakan dalam
ambient electromagnetic
system.
Bagaimanakah unjuk kerja antena penerima.
Bagaimanakah unjuk kerja sistem
ambient
electromagnetic harvesting
B
ATASAN
M
ASALAH
Antena penerima yang dibuat adalah
Log
Periodic Dipole Array
Frekuensi kerja antena penerima adalah 470
MHz- 760 MHz.
Pada pengukuran di laboratorium, pembangkit
sinyal menggunakan sinyal generator sebagai
pengganti transmitter TV
B
ATASAN
M
ASALAH
(
CONT
’
D
)
Pengukuran parameter unjuk kerja dari antena
penerima
yang dibuat meliputi VSWR, pola
radiasi, dan
gain
Pengukuran parameter-parameter unjuk kerja
dari
ambient electromagnetic harvester
yang
dibuat meliputi tegangan keluaran dan arus
keluaran
T
UJUAN
Mendesain dan membuat prototipe
antena penerima yang sesuai dengan
frekuensi kerja stasiun TV UHF
Mendesain dan membuat prototipe
rangkaian power harvester.
Memanfaatkan energi gelombang
elektromagnetik pada untuk pencatuan
daya perangkat berdaya listrik kecil
(misal WSN)
S
ISTEM
A
MBIENT
E
LECTROMAGNETIC
H
ARVESTING
UHF
NO Nama Frekeunsi1 Extremely Low Frequency (ELF) 3-30 Hz
2 Super Low Frequency (SLF) 30-300 Hz
3 Ultra Low Frequency (ULF) 300-3000 Hz
4 Very Low Frequency (VLF) 3-30 KHz
5 Low Frequency (LF) 30-300 Khz
6 Medium Frequency (MF) 300-3000 KHz
7 High Frequency (HF) 3-30 MHz
8 Very High Frequency (VHF) 30-300 MHz
9 Ultra High Frequency (UHF) 300-3000 Mhz
10 Super High Frequency (SHF) 3-30 GHz
11 Extremely High Frequency (EHF) 30-300 GHz
8
(Sumber : Kraus, John D, “Antennas for All Aplications”, McGraw-Hill, New York, 2003)
K
ANAL
F
REKUENSI
STASIUN
TV
DI
J
AWA
T
IMUR
(S
URABAYA
)
No Nama Kanal Frekuensi (MHz) Alamat Latitude Longitude (KW)TRP
1 Trans TV 22 478-486 Sambi Sari -7.274463° 112.675877° 30
2 ANTV 24 494-502 Prada Indah -7.284773° 112.677881° 10
3 TVRI 26 510-518 Jl MayJen Sungkono -7.289757° 112.714113° 10
4 Indosiar 28 526-534 Bibis Balongsari -7.262275° 112.674345° 40
5 RCTI 30 542-550 Jl Darmo Permai Selatan -7.278751° 112.678854°
6 MNC TV 32 558-566 Prada Indah -7.284773° 112.677881° 80
7 SCTV 34 574-582 Jl. Raya Darmo Permai III -7.277129° 112.696105° 60
8 Global TV 50 702-710 Jl Ahmad Yani -7.320106° 112.731441° 30
9 TV One 52 718-726 Sambi Sari -7.272931° 112.677095°
10 Metro TV 54 734-742 JlDarmo Permai Selatan -7.278168° 112.676362°
11 Trans 7 56 750-758 Jalan Sambi Kerep -7.279663° 112.652191° 30
9
(sumber : Keputusan Menteri Perhubungan NO: KM. 76 Tahun 2003 , google earth, asiawaves.net/indonesia-tv.htm)
P
ETA
PERSEBARAN
STASIUN
TV
DI
S
URABAYA
L
OG
P
ERIODIC
D
IPOLE
A
RRAY
(LPDA)
11 (Sumber gambar : ARRL, “Antenna Book : The ultimate reference for amateur radio
M
ETODOLOGI
R
ANCANG
B
ANGUN
A
NTENA
LPDA (1)
1.
Penentuan frekuensi kerja dan operating bandwidth (B)
antena
2.
Pemilihan nilai τ dan σ
3.
Perhitungan nilai cotangen α
4.
Perhitungan bandwidth dari daerah aktif (B
ar)
5.Perhitungan bandwidth struktur/array (B
s)
6.Perhitungan panjang boom (L)
7.
Perhitungan jumlah elemen dipole (N)
8.Perhitungan panjang tiap elemen (l
n)
9.Perhitungan jarak tiap elemen
10.
Perhitungan impedansi karakteristik rata-rata elemen
11.Perbandingan
𝑍𝑎𝑅𝑖𝑛
12.
Spasi rata-rata relatif
13.Penentuan nilai
𝑍0𝑅𝑖𝑛
14.
Perhitungan impedansi karakteristik saluran feeder (Z
0)
(Sumber : ARRL, “Antenna Book : The ultimate reference for amateur radio antennas,
transmission lines and propagation”, Newington, 2007)
R
ANCANG
B
ANGUN
A
NTENA
LPDA (2)
1. Penentuan frekuensi kerja dan operating bandwidth (B) antena
fl = 470 MHz fu = 760 MHz B = 𝑓𝑢 𝑓𝑙 B = 760 470 = 1,617021277
2. Pemilihan nilai τ dan σ
14
Rentang nilai τ standar : 0.8 ≤ τ ≤ 0.98 Dipilih nilai τ = 0.85
σopt = 0.243τ – 0.051 = 0.243 (0.85) – 0.051 = 0.15555
R
ANCANG
B
ANGUN
A
NTENA
LPDA (3)
3. Perhitungan nilai cotangen α
Cot α = 4𝜎
1− 𝜏
Cot α = 4(0.1555)
1− 0.85 = 4.148
4. Perhitungan bandwidth dari daerah aktif (Bar)
Bar = 1.1 + 7.7 (1 - τ)2 cot α
Bar = 1.1 + 7.7 (1 – 0.85) 2 x (4.148)
= 1.1 + 7.7 (0.15) 2 x 4.148
= 1.818641
5. Perhitungan bandwidth struktur/array (Bs)
Bs = B x Bar
Bs = 1.617021277 x 1.818641 = 2.940781191
R
ANCANG
B
ANGUN
A
NTENA
LPDA (4)
6. Perhitungan panjang boom (L)
L = 1 − 𝐵1 𝑠 cot α x 𝜆𝑚𝑎𝑥 4 L = 1 − 1 2.940781191 x 4.148 x 0.6382978 4 = 0.436833 m λmax = 300
470 (v adalah kecepatan cahaya di ruang hampa, 3x108 m/s)
= 0.6382978 m
7. Perhitungan jumlah elemen dipole (N)
N = 1 + log 𝐵𝑠 log1𝜏 = 1 + ln 𝐵𝑠 ln1𝜏 = 1 + log 2.940781191 log0.851 = 7.637 ≈ 8 buah elemen 16
R
ANCANG
B
ANGUN
A
NTENA
LPDA (4)
8. Perhitungan panjang tiap elemen (ln)
l1 = 𝜆𝑚𝑎𝑥
2
l1 = 0.6382978
2 = 0.319148 m
Panjang elemen yang lain :
ln = τ x ln-1
9. Perhitungan jarak tiap elemen (dn)
d1-2 = (𝑙1− 𝑙2)cot α
2
d1-2 = 0.319148 − 0.271276 x 4.148
2
d1-2 = 0.099287 m
Jarak tiap elemen yang lain : d(n-1)-n = τ d(n-2)-(n-1)
D
IMENSI
ANTENA
Elemen Panjang (l) (cm) Jarak antar elemen (dn-n+1)
(cm) 1 31.9148 2 27.1276 d1-2 9.9287 3 23.0585 d2-3 8.4394 4 19.5997 d3-4 7.1735 18 5 16.6598 d4-5 6.0974 6 14.1608 d5-6 5.1828 7 12.0367 d6-7 4.4054 8 10.2312 d7-8 3.7446
H
ASIL
PROTOTIPE
ANTENA
LPDA 8-
ELEMEN
19
50 cm
R
ANCANG
BANGUN
P
OWER
H
ARVESTING
20
R
ANCANG
BANGUN
P
OWER
H
ARVESTING
(
CONT
’
D
)
R
ANCANG
BANGUN
P
OWER
H
ARVESTING
(
CONT
’
D
)
22
P
ENGUKURAN
PARAMETER
ANTENA
Pengukuran VSWR
576.11 MHz nilai VSWR yang didapat adalah 1.433. 589.30 MHz nilai VSWR adalah 1.813,
721.6 MHz nilai VSWR yang didapat adalah 1.574.
P
ENGUKURAN
PARAMETER
ANTENA
(
CONT
’
D
)
Pengukuran Pola Radiasi
24 -70 -68 -66 -64 -62 -60 0⁰ 30⁰ 60⁰ 90⁰ 120⁰ 150⁰ 180⁰ 210⁰ 240⁰ 270⁰ 300⁰ 330⁰ -80 -75 -70 -65 -60 -55 -50 0⁰ 30⁰ 60⁰ 90⁰ 120⁰ 150⁰ 180⁰ 210⁰ 240⁰ 270⁰ 300⁰ 330⁰
Pola radiasi bidang E
Pola radiasi bidang H
P
ENGUKURAN
PARAMETER
ANTENA
(
CONT
’
D
)
0 2 4 6 8 10 12 470 500 530 560 590 620 650 680 710 740 ga in (d B i)frekuensi kerja LPDA (MHz)
25 Gain min = 5.68 dBi
Gain maks = 10.05 dBi Rata-rata gain = 7 dBi
P
ENGUKURAN
PARAMETER
A
MBIENT
E
LECTROMAGNETIC
H
ARVESTING
Pengukuran Tegangan Keluaran
a.
Pengukuran Tegangan Keluaran Di Lokasi Stasiun Pemancar
TVRI
b.
Pengukuran Tegangan Keluaran Di Lokasi Stasiun Pemancar
SCTV
c.
Pengukuran Tegangan Keluaran Di Lokasi Lab B.301
d.
Pengukuran Tegangan Keluaran Di Lokasi Lab B.301 Dengan
Pengaruh Signal Generator
Pengukuran Arus Keluaran
P
ENGUKURAN
T
EGANGAN
K
ELUARAN
D
I
L
OKASI
S
TASIUN
P
EMANCAR
TVRI
0 50 100 150 200 250 300 350 400 te g a ng a n (mV) waktu (s) 27
Tegangan maks
= 371 mV
Tegangan min
= 239 mV
Tegangan rata-rata
= 300.1 mV
Tegangan yang dihasilkan mengalami fluktuasi karena proses
pengambilan data dilakukan secara bergerak dan posisi arah
antena tidak tetap terhadap pemancar
P
ENGUKURAN
T
EGANGAN
K
ELUARAN
D
I
L
OKASI
S
TASIUN
P
EMANCAR
SCTV
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5 0,55 0,6 0,65 0,7 0,75 0,8 0,85 0,9 0,95 1 te g a ng a n (mV) waktu (ms) 28 Tegangan maks = 1766 mV Tegangan min = 1173 mV Tegangan rata-rata = 1480.1 mV• Tegangan output besar karena lokasi pengukuran dekat beberapa stasiun TV
• perlakuan yang relatif stabil terhadap perangkat, sehingga loss karena kabel dan konektor yang bergerak dapat dikurangi
P
ENGUKURAN
T
EGANGAN
K
ELUARAN
D
I
L
OKASI
L
AB
B.301
0 100 200 300 400 500 600 700 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 0,5 0,55 0,6 0,65 0,7 0,75 0,8 0,85 0,9 0,95 1 te g a ng a n (mV) waktu (s) 29tegangan maks
= 591 mV
tegangan min
= 136 mV
tegangan rata-rata
= 357.9 mV
•
Kondisi perangkat sangat stabil
P
ENGUKURANT
EGANGANK
ELUARAND
IL
OKASIL
ABB.301
D
ENGANP
ENGARUHS
IGNALG
ENERATOR0 500 1000 1500 2000 2500 3000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 te g a ng a n (mV) waktu (s) 30
Tegangan maks
= 2409 mV
Tegangan min
= 1324 mV
Tegangan rata-rata
= 1882.67 mV
•
Kondisi perangkat stabil
P
ENGUKURAN
A
RUS
KELUARAN
Menggunakan multimeter digital
Arus keluaran di pengukuran lab 301 relatif
stabil di angka 0.008 mA
P
ERHITUNGAN
W
AKTU
U
NTUK
M
ENCATU
B
ATERAI
Contoh alat elektronik adalah sensor Mica2 yang
digunakan pada penelitian
Wireless Sensor
Network
(WSN).
Untuk pencatuannya sensor Mica2
menggunakan baterai NiMH AA 1.2V 1200mAh.
𝐼
ℎ
=
𝐼
𝑆
𝑥 3600
𝐼
ℎ
=
0.008 𝑥3600
𝐼
(ℎ)
= 28.8 mAh
t = 1200 / 28.8
= 41.67 jam ≈ 41 jam 41 menit
K
ESIMPULAN
Antena
log periodic dipole array
yang dibuat dapat
digunakan sebagai antena UHF dengan VSWR dan
gain
7
dBi.
Pengukuran tegangan rata-rata di stasiun TVRI adalah
300.1 mV, di stasiun SCTV 1480.1 mV, di lab b.301 sebesar
357.9 mV dan di lab b.301 dengan pengaruh
signal
generator
1882.67 mV
Hasil perbandingan pengukuran di lab b.301 dengan dan
tanpa SSG menunjukkan bahwa
ambient electromagnetic
harvesting
menghasilkan tegangan lebih tinggi jika berada
dekat sumber elektromagnetik.
Perhitungan untuk pencatuan sebuah baterai NiMH
AA 1.2 V 1200 mAH membutuhkan waktu 41 jam 41
S
ARAN
Penggunaan antena yang lebih kecil sehingga
memudahkan untuk pemakaian dan lebih
praktis seperti
miniaturized
LPDA atau
microstrip
LPDA
Pembuatan rangkaian
power harvester
yang
menghasilkan penguatan yang lebih besar
.
Proses pengambilan gelombang elektromagnetik
harus dilakukan pada kondisi antena dan
power
harvester
yang stabil.
P
USTAKA
[1] Kraus, John D, “Antennas for All Aplications”, McGraw-Hill, New York, 2003.
[2] Keputusan Menteri Perhubungan No: KM.76 th 2003, “Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Televisi Siaran Analog pada Pita Ultra High Frequency (UHF)”.
[3] Balanis, Constantine A, “Antenna Theory Third Edition : Analysis and Design”, John Wiley & Sons, INC, New York, 2005.
[4] Isbell, D.E, “Log periodic Dipole Arrays”, Trans. Antennas Propagat, Vol AP-8, pp. 260-267, May 1960/
[5] ARRL, “Antenna Book : The ultimate reference for amateur radio antennas, transmission lines and propagation”, Newington, 2007.
[6] Carrel, R. L. “Analysis and Design of the Log-Periodic Dipole Antenna”, Ph.D.Dissertation, Elec. Eng. Dept., University of Illinois, 1961
[7] Harrist, Daniel W, “Wireless Battery Charging System Using Radio Frequency Energy Harvesting”, University of Pittsburgh, 2011.
[8] Sample, Alanson dan Smith, Joshua R, “Experimental Result with two wireless power transfer systems”.
[9] Nazar, Muhammad Luqman, dkk, “Size Reduction of Log Periodic Dipole Array Antenna”, 6th international conference on Emerging Technologies (ICET), 2010.