• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Pada awalnya Kebun Dolok Ilir dibuka oleh Maskapai bangsa Belanda yang diberi nama Namlodse venotshap Hendls Vereninging Amsterdam ((NV. HVA) pada tahun 1915 dengan ditanami komodity Serat Nenas (Agape Sisalana) & Serat Pisang (Manila Henep). Semasa Pengembalian Irian Barat ke Indonesia tahun 1958 Kebun Dolok Ilir di Nasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia dan mulai dikelola oleh bangsa Indonesia. Adapun periodesasi pengelolaannya dapat dilihat pada Tabel 2.1:

Tabel 2.1. Perkembangan Nama PTPN IV Dolok Ilir

No Periode Kesatuan Keterangan

1. 1915 s/d 1958 NV. HVA

2. 1958 s/d 1968 PPN. Aneka Tanaman Peraturan Pemerintah No.19 tahun 1959

3. 1968 s/d 1971 PNP-VII Keppress No. 144 tahun 1968

4. 1971 s/d 1994 PTP-VII Peraturan pemerintah No. 29 tahun 1971

5. 1994 s/d 1996 PTP SUMUT II

6. 1996 s/d Okt 2014 PT. Perkebunan Nusantara IV ( Persero)

Peraturan Pemerintah No. 9/1996 7. 2014 s/d Sekarang PT. Perkebunan Nusantara IV Menjadi anak perusahaan dibawah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding.

Peraturan Pemerintah No. 72/2014

(2)

Sejak tahun 1958 tanaman serat dialihkan menjadi tanaman kelapa sawit konversi ini dilakukan secara bertahap dan selesai tahun 1974. Secara Geografis Kebun Dolok Ilir berada :

1. Sebelah TIMUR Kebun Laras dan Kebun Bandar Betsy 2. Sebelah BARAT Dolok Merawan

3. Sebelah SELATAN Sinaksak – Pematang Siantar 4. Sebelah UTARA Kebun Sibulan, Pabatu & laut Tador

Unit Usaha dolok Ilir berada dikabupaten simalungun Kecamatan Dolok Batu Nanggar dan Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Dolok Merawan. Sesuai Izin HGU No. 13/HGU/BPN/2006 yang berlaku terhitung mulai tanggal 31 Desember 2005 s/d 31 Desember 2030, luas konsesi Unit usaha Dolok Ilir 7.348,81 Ha.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PTP. Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Minyak Sawit (Crude Palm Oil) dan Inti Sawit (Palm Kernel) yang telah dilakukan proses pengeringan sehingga diperoleh minyak yang diinginkan. Untuk hasil sampingan pengolahan (ampas) digunakan sebagai bahan bakar boiler dalam memproduksi uap. Hasil dari produksi PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir akan dijual kepada perusahaan yang membutuhkannya sebagai bahan yang akan diolah selanjutnya.

(3)

2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dan manajemen yang baik adalah struktur organisasi

yang fleksibel dimana struktur organisasi tersebut harus berkembang, hidup dan bergerak sesuai dengan kondisi yang dialami perusahaan. Berdasarkan pembagian tugas dan tanggung jawab maka struktur organisasi pada PTPN IV Dolok Ilir adalah merupakan organisasi dengan bentuk lini fungsional yang dipimpin oleh seorang Manajer Unit. Struktur organisasi pada PTPN IV Dolok Ilir dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :

Manajer Unit

Asisten Kepala Tanaman Rayon Utara

Masinis Kepala PengamananPerwira

Asisten Pengolahan Asisten Kepala Tanaman Rayon Selatan Asisten Kepala Tata Usaha Asisten SDM Umum & Keamanan Asisten Teknik Sipil Asisten Pengolahan (Plh) Asisten Teknik Pabrik Asisten Transport pool Asisten S. Gudang Asisten Tanaman AFD I (plh) Asisten Tanaman AFD. V Asisten Tanaman AFD. II Asisten Tanaman AFD. III Asisten Tanaman AFD. IV (plh) Asisten Tanaman AFD. VI Asisten Tanaman AFD. VII Asisten Tanaman AFD. VII Asisten Transp Produksi Asisten S. Emplasmen

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PTPN IV Dolok Ilir

Keterangan :

Hubungan lini Hubungan fungsional

(4)

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Salah satu sarana agar organisasi dapat berjalan dengan baik, sehat dan efisien haruslah melaksanakan azas-azas organisasi yaitu seperti pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap jabatan pada PTPN IV Dolok Ilir dapat dilihat dibawah ini :

1. Manajer Unit

a. Menyusun dan melaksanakan manajemen kebun/unit usaha sesuai dengan pedoman dan instruksi kerja dari Direksi

b. Mengkoordinir penyusunan Anggaran Belanja Tahunan

c. Memimpin rapat kerja asisten unit usaha yang dilaksanakan secara periodik

d. Bertanggung jawab kepada Direksi

e. Mengatur hubungan bidang kemasyarakatan 2. Asisten Kepala Tanaman

a. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin operasi dibidang tanaman. b. Mengkoordinir pelaksanan tugas asisten afdeling masing-masing c. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit

d. Dalam keadaan tertentu dapat menjabat sebagai Manajer Unit 3. Masinis Kepala

a. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin kegiatan di bidang teknik & Pengolahan

(5)

c. Mengkoordinir tugas-tugas harian asisten harian pengolahan dan asisten jaga pabrik

d. Mengawasi jalannya kegiatan pabrik e. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit 4. Asisten Kepala Tata Usaha

a. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin pelaksanaan tugas-tugas di bidang Administrasi, pembukuan termasuk keuangan, upah, pergudangan dan laporan-laporan bulanan sesuai dengan pedoman kerja.

b. Mengkoordinir tugas-tugas administrasi di sentral gudang c. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit

5. Asisten SDM Umum & Keamanan

a. Administrasi pekerja/penduduk di lingkungan unit usaha

b. Administrasi penerimaan karyawan baru & pemberhentian karyawan c. Perumahan karyawan di Emplasmen

d. Mengawasi pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah dan Pramuka (Gudep 015 –016)

e. Mengawasi Kegiatan Pos Yandu (KB, Penimbangan Balita) f. Melayani kegiatan masyarakat untuk beragama dan berolah raga

g. Membuat Laporan Sistem Informasi Manajemen Karyawan (SIMKAR), dan Laporan Peristiwa Masalah Umum (LPMU) bulanan ke Kantor Direksi PTPN-IV di Medan.

(6)

h. Mengajukan usulan jatah pakaian dinas karyawan dan mengusulkan karyawan yang berdinas 25, 30 & 35 tahun untuk menerima penghargaan/jubilaris.

i. Surat menyurat kepada Instansi Pemerintah, Sipil, TNI/Polri, dan melayani pihak-pihak yang berurusasn dengan perusahaan.

j. Mengelola Administrasi BPJS dan administrasi DAPENBUN. k. Mengelola Administrasi DAPENBUN

l. Urusan sosial dan lain-lain

m. Mengawasi Agraria tingkat unit usaha

n. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Unit. 6. Perwira Pengamanan (Pa.Pam)

a. Mengkoordinir anggota petugas keamanan/hansip/satpam

b. Memimpin tugas pengamanan dalam lingkungan kebun terutama objek-objek vital yang rawan terhadap gangguan.

c. Bertanggung jawab kepada Asisten SDM Umum & Keamanan 7. Asisten Transport

a. Mengkoordinir kegiatan dibidang tugas pengangkutan yang meliputi kenderaan truck untuk pengangkutan produksi TBS, kelapa sawit dari afdeling tanaman ke tempat pengolahan dan mobil dinas untuk kepentingan Manajer Unit dan Asisten Kepala

(7)

8. Asisten Tanaman

a. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam rangka pengelolaan bidang tanaman di afdeling kepada Dinas Tanaman

b. Mengawasi dan mengelola tenaga kerja di afdeling pada pekerjaan yang ada di bidang tanaman

c. Mengawasi pekerjaan di afdeling

d. Melaporkan hasil pekerjaan kepada Manajer Unit melalui Kepala Dinas Tanaman

e. Membuat Rencana Anggaran RKO dan RKAP

f. Mengevaluasi biaya tanaman di afdelingnya masing-masing 9. Asisten Teknik

a. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam rangka pengolahan Bengkel Teknik Reparasi kepada Masinis Kepala

b. Meminta pertanggungjawaban kepada bawahannya terhadap pelaksanaan pekerjaanya masing-masing

c. Mengawasi, mengoreksi/menghentikan operasi mesin dan peralatan tertentu dengan tetap berpegang pada petunjuk dan pembinaan dari Masinis Kepala

d. Membuat Rencana Anggaran RKO dan RKAP

(8)

10. Asisten Pengolahan

a. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam rangka pengolahan di Unit Usaha Dolok Ilir kepada Masinis Kepala b. Meminta pertanggungjawaban kepada bawahannya terhadap pelaksanaan

pekerjaanya masing-masing

c. Mengerjakan mengoreksi penggunaan dan pemeliharaan bangunan dengan tetap berpegang pada petunjuk dan pembinaan dari Masinis Kepala

d. Membuat Rencana Anggaran RKO dan RKAP e. Mengevaluasi pemakaian biaya di bidang pengolahan

2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam kerja

Untuk mendukung kelancaran proses pengoperasian pabrik PTPN IV

PKS Dolok Ilir memiliki tenaga kerja sebanyak 287 orang. Susunan dan jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN IV Dolok Ilir No Keterangan Jumlah ( Orang)

1 Sentral Kantor 17 2 Kantor Aska 5 3 Kantor Hama 1 4 Sentral Gudang 7 5 Sentral Emplasmen 9 6 SDM & Umum 25

(9)

Tabel 2.2. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN IV Dolok Ilir (Lanjutan)

No Keterangan Jumlah ( Orang)

7 P. Keamanan 19 8 Transport 13 9 Pengolahan 115 10 Bengkel Umum 34 11 Bengkel Listrik 25 12 PLTA 11 13 T. Bangunan 6 Jumlah 287

Sumber: PTPN IV Dolok Ilir

Jam kerja karyawan pada bagian produksi pabrik PTP Nusantara IV PKS Dolok Ilir di bagi atas dua shift, dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Jam Kerja Bagian Produksi

Shift I Senin s/d Sabtu Jam Kerja Jam Istirahat 07.00-19.00 Wib 09.30-10.30 Wib dan 14.30-15.30.00 Wib Shif II Senin s/d Sabtu Jam Kerja Jam Istirahat 18.30- 06.30 WIB 20.30-21.30 WIB dan 02.00-03.00 WIB

(10)

Sedangkan untuk jam kerja karyawan pada bagian Administrasi dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Jam Kerja Bagian Administrasi

Senin s/d Kamis Jam Kerja Jam Istirahat 07.00-14.00 WIB (Dinas) 14.00-16.00 WIB (Lembur) 09.30-10.30 WIB 12.00-14.00 Wib Jumat Jam Kerja Jam Istirahat 07.00-12.00 WIB (Dinas) 12.00-15.00 WIB (Lembur) 09.30-10.30 WIB 12.00-14.00 Wib Sabtu Jam Kerja Jam Istirahat 07.00-13.00 WIB (Dinas) 13.00-15.00 WIB (Lembur) 09.30-10.30 WIB 12.00-14.00 Wib

Sumber: PTPN IV Dolok Ilir

2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan

Sistem pengupahan pada PTPN IV Dolok Ilir ditentukan berdasarkan menurut tingkat golongannya. Pekerja merupakan kegiatan yang dilakukan oleh karyawan dalam hubungan kerja dengan mendapat gaji pokok. Jika karyawan melakukan lembur, maka gaji pokok akan ditambah dengan gaji lembur. Jika karyawan dengan tingkat kehadiran tinggi akan diberikan intensif juga dari

(11)

perusahaan. Maka gaji bersih yang diterima setiap karyawan adalah gaji pokok+lembur+intensif.

Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh PTPN IV Dolok Ilir, diantaranya : 1. Perumahan untuk karyawan

2. Asuransi ketenagakerjaan yaitu BPJS

3. Tunjangan keselamatan kerja, duka cita dan hari raya 4. Sarana pendidikan

5. Fasilitas untuk beribadah 6. Rumah sakit

7. Listrik dan air 8. Sarana olah raga

9. Kendaraan kantor bagi manajer dan asisten kepala

Untuk menunjang kelancaran tugasnya perusahaan juga menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk meningkatkan keselamatan kerja seperti:

1. Safety shoes 2. Hand gloves 3. Alat pemadam api 4. Helm

5. Masker

(12)

2.4. Proses Produksi

2.4.1. Standard Mutu Bahan Baku dan Produk

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi ini adalah buah kelapa sawit yang disebut Tandan Buah Segar (TBS) yang memiliki kriteria kematangan yang dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Standar Mutu Tandan Buah Segar

Parameter Standard

Afkir (F00) adalah tandan buah segar yang

belum membrondol sama sekali Nihil Mentah (F0) adalah tandan buah segar

membrondol 1-9 butir Nihil

Matang adalah tandan buah segar sudah

membrondol ≥ 10 butir 100%

Jumlah brondolan ≥7%

Tandan bertangkai panjang > 2,5 cm Nihil

Sumber: PTPN IV Dolok Ilir

Produk yang diproduksi oleh PTPN IV Dolok Ilir adalah minyak sawit (CPO) dan inti sawit (Palm Kernel). Standard untuk mutu minyak sawit (Crude Palm Oil / CPO) pada PTPN IV Dolok Ilir dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6. Standar Mutu Minyak Sawit Crude Palm Oil

Parameter Standard

ALB (%) <5 maks

Kadar Air (%) 0,15 maks

Kadar Kotoran (%) 0,02 maks

(13)

Tabel 2.6. Standar Mutu Minyak Sawit Crude Palm Oil (Lanjutan)

Parameter Standard

β-carotene ≥ 500 ppn

Bilangan Peroksida (m.ek/kg) 5 maks Bilangan Anisidine (m.ek/kg) 5 maks

Bilangna Iod 51 min

Fe (ppm) 5 maks

Cu (ppm) 0,3 maks

Titik Cair (◦C) (39-41)

Sumber: PTPN IV Dolok Ilir

Standard untuk mutu inti sawit (Palm Kernel) pada PTPN IV Dolok Ilir dapat dilihat pada Tabel 2.7.

Tabel 2.7. Standar Mutu Inti Sawit (Palm Kernel)

Parameter Standard

ALB (%) 2 maks

Kadar Air (%) 7 maks

Kadar Kotoran (%) 6 maks

Inti Pecah:

- Kracker Konvensional - Ripple Mill

9-12 15-20

Sumber: PTPN IV Dolok Ilir

2.4.2. Bahan-Bahan yang Digunakan 2.4.2.1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi pada PTPN IV adalah buah sawit yang disebut dengan Tandan Buah Segar (TBS) yang diperoleh dari

(14)

kebun sendiri maupun diperoleh dari pihak ketiga (milik rakyat atau perusahaan swasta).

2.4.2.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk/menyempurnakan hasil produk tapi keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahan tambahan yang digunakan adalah Steam uap dan air panas. Uap dihasilkan dari panas air pada boiler (ketel uap) yang digunakan memutar turbin, untuk menghasilkan tenaga listrik dan uap bekas ditampung pada BPV. Air panas diperoleh dari hasil pemanasan air bersih oleh uap bekas pada suatu tangki yang disebut hot water tank. Dari tangki ini air panas disalurkan pada proses yang memerlukan.

2.4.3. Uraian Proses Produksi

Secara ringkas proses pengolahan kelapa sawit di pabrik pengolahan PTPN IV Dolok Ilir terdiri dari dua bagian, yaitu :

1. Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

Pengolahan minyak kelapa sawit dimaksudkan untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berasal dari daging buah, sedangkan inti sawit untuk memperoleh inti dari biji (Nut). Proses pengolahan minyak kelapa sawit terdiri dari beberapa proses antara lain :

(15)

1. Stasiun Penerimaan Buah ( Fruit Station)

Penerimaan Tandan Buah Sawit (TBS) yang diangkut dari kebun sebelum diterima, ditimbang terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :

a. Truk berisi TBS ditimbang dan dinyatakan sebagai bruto.

b. Setelah ditimbang TBS dibongkar di Loading Ramp dan truk kosong ditimbang kembali dan dinyatakan sebagai tara.

c. Selisih antara bruto dan tara adalah netto dan merupakan berat TBS yang diterima di pabrik.

TBS yang diterima dimasukan ke dalam Loading Ramp yang sebelumnya diadakan peyortiran terhadap mutu dan buah kelapa sawit yang dilakukan sesuai kriteria panen yang diterapkan. Setelah itu buah dikirim ke perebusan menggunakan conveyor dengan nama Scrapper TBS.

2. Stasiun Rebusan (Sterilizing Station)

Rebusan merupakan suatu bejana besar terbuat dari besi yang memiliki pintu masuk Scrapper TBS. Dibagian atas terdapat pipa keluar uap untuk merebus TBS. Dibagian bawah terdapat pipa pembuangan air kondensat dan dibagian belakang terdapat pipa pembuangan udara. Untuk merebus buah digunakan uap air dengan tekanan 3,2 Kg/cm2. Siklus waktu perebusan berkisar 120 menit. Tujuan Perebusan TBS. :

a. Menghentikan aktifitas enzim pembentuk ALB. Enzim pada umumnya tidak aktif lagi pada suhu 50 C, karena itu suhu 140 – 150 C menghentikan kegiatan enzim.

(16)

b. Melunakkan buah agar brondolan mudah terlepas dari tandannya c. Menurunkan kadar air dalam buah

d. Memudahkan proses pemisahan minyak dari serabut e. Mengurangi kadar air dalam inti

Sistem perebusan yang dipakai pada PTPN IV Dolok Ilir memakai sistem 3 puncak (Triple Peak System) atau dikenal dengan sistem tiga kali membuang angin/uap.

3. Stasiun Bantingan (Threshing Station)

Pada proses ini dilakukan pelepasan buah dari tandan setelah perebusan yang dilakukan mesin perontok buah. Mesin ini berupa bejana silinder berbentik drui dari baja berkisi berjarak 40 mm. Untuk meloloskan buah yang terlepas. Tandan akan terbantung kedinding, pada suatu ketinggian tertentu sehingga buah menjadi terlepas dari tandan. Tandan dimasukkan dari atas dan karena letaknya miring maka tandan akan kembali terpental keatas dan terjatuh lagi kebawah. Tandan sudah sempurna kosong diambil dan yang belum kosong dipisahkan dan dibawa kembali melalui conveyer untuk direbus ulang. Tandan kosong melalui confeyor dibawa ketempat penampungan sementara untuk dibawa ke lapangan sebagai mulsa/pupuk. Setelah dari Thresher station buah selanjutnya dimasukkan ke dalam Digester yaitu tabung/ketel yang berdiri tegak dan mempunyai putaran yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk/perombak.

(17)

4. Pengadukan (Digester)

Buah yang membrondol dari Thresher dimasukkan ke dalam Digester yaitu tabung/ketel yang berdiri tegak dan mempunyai putaran yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk/perombak.

Di dalam tabung pengadukan, buah diremas oleh pisau-pisau pengaduk yang berputar, sehingga daging buah dirombak menjadi lumat dan lepas dari bijinya, lama waktu perombakan adalah 20-30 menit. Tujuan dari perombakan daging buah adalah untuk memudahkan pengembalian dan pengepressan minyak dari masa adukkan.

5. Stasiun Presan (Pressing Station)

Disini buah akan dilumatkan untuk melepaskan daging buah dari biji melalui proses pemanasan. Digester berupa bejana yang dilengkapi pisau pengaduk, Buah yang lepas dari tandan pada proses terdahulu daging buahnya akam dilumatkan guna memecahkan jaringan sel minyaknya. Untuk pemanasannya dipakai uap panas, untuk mencapai temperatur tersebut diperlukan 30 menit. Umpan yang masuk dijaga agar seimbang dengan yang keluar. Massa minyak yang terbentuk bubur diperoleh dari tanki adukan kemudian dikempa atau dipress agar minyak terpisah dari ampasnya, alat yang dipakai adalah Srew Press yang menghasilkan tekanan oleh kerja 2 uliran yang berputar berlawanan arah. Tekanan sangat menentukan keberhasilan proses ini. Tekanan yang sesuai harus dapat menghasilkan atau memisahkan minyak yang tinggi dari ampas dan sedikit mungkin bijimpecah. Waktu pengempaan 6 – 10 menit dan suhu 85

(18)

– 90 C. Minyak kasar yang keluar ditampung pada bak tertentu melalui saringan getar untuk memisahkan serabut biji.

6. Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)

Minyak dari pengadukan dan pengempaan dialirkan ke Crude Oil Tank melalui Sand Trap Tank yang berfungsi menangkap pasir yang terikut dengan minyak dan Vibrating Screen yang berfungsi memisahkan kotoran berupa sabut dan kotoran lainnya yang tidak dapat lolos dari saringan/ayakan.

Kemudian minyak dari Crude Oil Tank dipompakan ke stasiun klarifikasi yang terdiri dari

a. Continuous Settling Tank

Continuous Settling Tank adalah bejana pengendap. Minyak dalam tangki ini masih bercampur dengan sludge ( Lumpur, air dan kotoran lainnya ). Pemisahan minyak dari sludge berdasarkan perbedaan berat jenis antar minyak dengan sludge melalui proses pengendapan. Agar pemisahan minyak dan sludge dapat berlangsung terus menerus dan sempurna, maka temperature di dalam tangkiperlu dijaga 950 C dengan mengalirkan uap melalui pipa pemanas (coil). Minyak dialirkan ke Pure Oil Tank Sludge dan dialirkan ke Sludge Tank.

b. Pure Tank

Pure Tank adalah bejana penampang minyak sebelum diolah dengan menggunakan Oil Purifier. Temperatur minyak tetap 900-950 C agar minyak tetap cair sehingga mudah diproses.

(19)

c. Oil Purifier

Oil Purifier adalah suatu mesin yang berfungsi memisahkan minyak dari kotoran dan air. Pemisahan minyak dari kotoran/sludge adalah berdasarkan dengan berat jenis dengan cara memberikan gaya Centrifugal. Putaran alat ini 7500 permenit, kemudian minyak yang dihasilkan dipompakan ke Vacum Drier untuk dikeringkan, sedangkan sludge dialirkan ke fat-fit.

d. Vacuum Drier

Vacuum Drier berfungsi mengeringkan minyak. Proses pengeringan adalah dengan cara mengabutkan minyak di dalam vacum. Air akan menguap meninggalkan minyak kemudian minyak yang sudah bebas air ini dipompakan kedalam tangki timbun.

e. Sludge Tank

Sludge Tank adalah bejana penampung sludge sebelum diolah menggunakan sludge separator. Temperatur sludge tetap dijaga 900 – 950 C agar tetap mencair, sehingga mudah diproses.

f. Sludge Separator.

Sludge Sparator adalah suatu mesin yang berfungsi memisahkan minyak dari kotoran kasar dan air. Pemisahan minyak dari kotoran/sludge adalah berdasarkan perbedaan berat jenis dengan cara memberikan gaya centrifugal. Minyak yang dihasilkan dipompakan ke Continuous Settling Tank sedangkan sludgenya dialirkan ke fat –fit. Seluruhnya sludge dari pabrik dialirkan ke fat-fit untuk mengutip minyak yang masih ada, sisanya berupa limbah yang dialirkan ke sistem penanganan limbah.

(20)

2. Pengolahan Inti Sawit

Proses pengolahan inti sawit terdiri dari beberapa tahap proses, yaitu : a. Pemisahan Sabuk dari Biji

Pengepresan masa adukan menghasilkan 2 bagian besar, yaitu minyak dan press cake (bungkil). Press Cake adalah terdiri dari sabut (Fiber) dan inti (Nut). Bungkil yang sudah terurai ke Separating Columb, oleh fan diisap dan masuk ke Conveyor bahan bakar ketel uap melalui Fibre Cyclone, sedangkan biji jatuh dan masuk ke Polishing Drum, proses pemisahan sabut disebut Depericarper.

b. Pemisahan Inti dan Cangkang

Selama biji berada di dalam Nut Silo diberi panas untuk menurunkan kadar air biji dengan tujuan agar inti lepas dari cangkangnya. Setelah keluar biji dari Nut Silo, dipecahkan melalui mesin pemecah biji (Nut Craker), misalnya Sludge Grading Nut Craker, Ripple Mill dan sejenisnya. Pecahan biji (Cracker Mixer) diteruskan ke pneumatic system menggunakan conveyor dan elevator. Pneumatic sistem berfungsi untuk memisahkan inti (Kernel) dari Craker Mixer. Alat pemisah inti ini ada juga yang menggunakan Hydrocyclone.

c. Pengeringan Inti Sawit

Inti sawit yang sudah terpisah, oleh conveyor dan elevator dibawa dan dimasukkan ke dalam Kernel Silo, cangkang dan kotoran lainnya diisap oleh fan dan masuk ke konveyor bahan bakar ketel uap melalui Shell Cyclone dan Shell Transport Fan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler,

(21)

sedangkan janjangan yang dibuang dengan truck dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman Kelapa Sawit.

2.4.4. Mesin Dan Peralatan 2.4.4.1. Mesin Produksi

Mesin dan peralatan yang digunakan dalam menjalankan proses pengolahan dari bahan baku sampai bahan setengah jadi yang berupa minyak, yaitu kelapa sawit dengan bahan bakunya. Beberapa jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi dimana prinsip kerja dari setiap masing-masing mesin berbeda dalam sistem kerja dan hasil dari mesin produksi yang digunakan. Adapun mesin dan peralatan yang digunakan PTPN IV Dolok Ilir dalam kegiatan produksi pengolahan minyak sawit Crude Palm Oil dan Inti Sawit Palm Kernel adalah sebagai berikut:

1. Sterilizer

- Type : Vertical (2 pintu 900 mm) - Tinggi : 7.200 mm - Roundcell : 2.800 mm - Ukuran pintu : 900 mm - Kapasitas : 29-30 ton - Tekanan uap : 3,5 kg/cm2 - Temperatur uap : 145°C - Asal : Malaysia - Jumlah : 3 unit

(22)

2. Automatic feeder - Panjang : 5860 mm - Lebar : 3300 mm - Kapasitas : 35 ton/jam - Putaran : 24 rpm - Buatan : PT. Atmindo

- Fungsi : Untuk menggerakkan dan mengatur kecepatan pada

mesin polishing drum (bantingan).

3. Theresher ( Mesin penebah )

- Diameter : 2057 mm - Panjang : 5029 mm - Putaran : 22 – 25 rpm - Kapasitas : 35 ton/jam - Buatan : PMT

- Fungsi : Sebagai tempat bantingan agar buah dapat terlepas dari tandannya.

4. Empty Bunches Conveyor

- Panjang : 25.000 mm 20.000 mm - Garpu/timba : 109 pcs 82 pcs

(23)

- Type : Reinold Reinold - Pitch : 4” 4”

- Panjang rantai : 46.000 mm 40.000 mm - Daya : 3 Kw 5,5 Kw

- Putaran : 11 rpm 15 rpm

- Fungsi : Membawa janjangan kosong.

5. Empty Bunch Hopper ( Penimbun Janjangan Kosong )

- Tinggi : 5000 mm - Panjang : 17500 mm - Lebar : 10000 mm - Putaran : 27 rpm - Buatan : PMT

- Fungsi : Untuk membongkar jajangan langsung ke trailer – trailer atau truk truk yang ditempatkan di bawah hopper.

6. Fruits Elevator ( Timba – timba buah )

- Panjang : 3000 mm - Kapasitas : 35 ton/jam - Daya : 5,5 Kw - P.Timba : 525 mm - L.Timba : 220 mm - Putaran : 45 rpm

(24)

- Buatan : PMT

- Fungsi : Mengangkat buah untuk disuplai ke Fruits distributing Conveyor.

7. Fruits Distributing Conveyor - Diameter : 600 mm

- Panjang : 7.000 mm

- Daya : 4 Kw

- Putaran : 35 rpm

- Fungsi : untuk membawa berondolan-berondolan menuju digester.

8. Digester - Internal diameter : 1200 mm - Tinggi kontener : 3000 mm - Isi : 3200 ltr - Kapasitas : 10 ton/jam - Putaran : 25 rpm - Daya : 22 Kw - Type : LD 3200 - Jumlah : 4 unit - Asal : Jerman

- Fungsi : melumatkan berondolan-berondolan sebelum di press.

(25)

9. Screw Press - Panjang : 4910 mm - Lebar : 1478 mm - Tinggi : 1035 mm - Kapasitas : 10 – 12 ton/jam - Putaran : 10 rpm - Type : LP 10 – 12 - Jumlah : 4 unit - Asal : Malaysia

- Fungsi : untuk memisahkan buah yang sudah lumat menjadi minyak dan cake. 10. Vibrio Separator - Merek : Takuma - Diameter : ± 1524 mm (60” ) - Jumlah : 2 unit - Putaran : 1480 rpm - Merk : Amco

- Fungsi : untuk memisahkan partikel-partikel besar yang ada dalam crude

(26)

oil yang dialirkan dari sand trap tank. 11. Crude Oil Tank

- Kapasitas : 5 M3 - Jumlah : 1 unit - Diameter : 5000 m

- Buatan : PMT

- Fungsi : untuk penampungan minyak pertama.

12. Continuous Settling Tank - Kapasitas : 90 M3 - Jumlah : 1 unit - Diameter : 5000 m - Merk : Electrim

- Fungsi : untuk memisahkan minyak dari bahan lain bukan minyak

13. Sludge Tank

- Kapasitas : 24 M3 - Jumlah : 1 unit - Buatan : PT Atmindo

- Fungsi : untuk mempersiapkan cairan sisa agar lebih muda diproses

(27)

14. Oil Tank

- Kapasitas : 24 M3 - Jumlah : 4 unit - Buatan : PT Atmindo

- Fungsi : untuk menampung minyak yang berasal dari continious tank

dan untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam minyak.

15. Sludge Drain Tank

- Kapasitas : 15 M3 - Panjang : 5000 m

- Lebar : 2000 m

- Tinggi : 1500 m

- Buatan : PT Atmindo

- Fungsi : untuk menampung hasil pengutipan minyak dari sludge

separator.

16. Oil Purifier

- Type : SPT 207 - Kapasitas : 5 ton/ jam - Jumlah : 6 unit

(28)

17. Depericarper

- Kapasitas : 30 ton TBS/jam - Jumlah : 1 unit - Putaran : 1500 rpm

- Fungsi : untuk memisahkan biji atau nut dari sabut/fibre dan campuran

lain yang tergolong fraksi ringan.

18. Cake Breaker Conveyor

- Diameter : 700 mm - Daya : 18,5 Kw

- Putaran : 60 rpm - Kapasitas : 35 ton TBS/jam - Jumlah : 1 unit

- Fungsi : untuk memecahkan gumpalan-gumpalan ampas yang keluar

dari screw press dan juga untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam ampas agar memiliki persyaratan bagi bahan bakar boiler.

19. Polishing Drum

(29)

- Panjang : 7900 mm

- Putaran : 47 rpm - Daya : 4 Kw

- Fungsi : untuk memisahkan kernel dengan bahan lain yang bukan kernel. 20. Fibre Cyclone - Diameter : 2500 mm - Tinggi : 2440 mm - Kapasitas : 35 ton/jam - Jumlah : 1 unit

- Fungsi : untuk menampung serat-serat yang terangkat akibat tekanan

isap.

21. Nut Conveyor

- Diameter : 300 mm - Kapasitas : 5 ton biji/jam - Putaran : 1440 rpm

- Fungsi : untuk membawa kernel menuju transport pneumatic biji.

(30)

- Kapasitas : 5 ton biji/jam - Daya : 25 Kw

- Putaran : 2900 rpm - Jumlah : 1 unit

- Fungsi : untuk membawa kernel menuju Nut Silo. 23. Nut Silo

- Kapasitas : 30 M3 - Jumlah : 2 unit

- Fungsi : untuk tempat penampung nut sebelum dipecahkan.

24. Ripple Mill - Type : E 450

- Rotor speed : 960 rpm - Kapasitas : 6 ton nut/jam - Daya : 7,5 Kw

- Jumlah : 2 unit

- Fungsi : untuk memecahkan nut yang diperoleh dari silo nut.

25. Cracked Mixture Conveyor - Diameter : 380 mm - Jumlah : 2 unit

(31)

- Daya : 2,2 Kw

- Putaran : 35 rpm

- Fungsi : untuk membawa inti agar dipisahkan menjadi kernel dan sheel.

26. Kernel Pneumatic Separator - Tinggi I ; 1730 mm - Diameter : 1830 mm - Tinggi II : 610 mm - Diameter : 910 mm

- Jumlah : 2 unit

- Fungsi : untuk memisahkan cracker mixture pada LTDS, dimana

sheel tenera yang halus dapat dibuang.

27. Claybath Separator

- Panjang : 6.000 mm

- Lebar : 2.006 mm

- Grafity lumpur : 1.11 – 1.14 kg/dm3

- Jumlah : 1 unit

- Fungsi : untuk memisahkan inti dengan cangkang berdasarkan pada

(32)

28. Kernel Silo Dryer - Kapasitas : 40 M3 - Motor kipas : 15 Kw - Putaran : 1450 rpm - Kec. Kipas : 2100 rpm - Jumlah : 2 unit

- Fungsi : untuk mengeringkan inti dengan jalan pemanasan dengan

uap dan juga menurunkan kadar air sehingga asam lemak bebas.

29. Kernel Bulk Silo

- Kapasitas : 400 ton inti - Jumlah : 1 unit

- Fungsi : untuk gudang penimbunan kernel yang siap untuk dipasarkan.

2.4.4.2. Peralatan

Peralatan-peralatan yang digunakan pada proses produksi di PTPN IV Dolok Ilir adalah sebagai berikut:

1. Garpu Besi : Mengangkat janjangan ke atas truk

2. Las listrik : Menyambungkan 2 (dua) elemen mesin yang patah (putus) akibat dan proses kerja mesin tersebut

(33)

3. Kunci pas : Mengencangkan atau melepas baut dan mur yang tidak terlalu kuat momen pengencangannya

4. Obeng : Memasang atau membuka baut

5. Martil : Memukul agar meyeimbangkan baut-baut mesin dan juga

untuk meluruskan plat ulir elevator dan conveyor

2.5. Utilitas

Utilitas merupakan sarana pendukung yang harus dipenuhi dalam proses produksi, setiap perusahaan mempunyai peralatan baik itu yang langsung berhubungan dengan proses produksi maupun peralatan penunjang lainnya. Untuk menghasilkan produk setengah jadi ataupun produk jadi, untuk itu utilitas harus dijaga keberadannya untuk mengoptimalkan kerja.

1. Penyedia Listrik

Kebutuhan listrik di PTPN IV Dolok Ilir dipenuhi oleh pembangkit listrik milik sendiri yaitu PLTA Bah Bolon yang dibangun tahun 1922 dengan kapasitas terpasang 3x800 Kw.

2. Penyedia Air

Kebutuhan air di PTPN IV Dolok Ilir dipenuhi oleh unit pengolahan air milik sendiri yang airnya berasal dari mata air di Afdeling 7 tepatnya pada hutan Brombos yang diolah di mesin pengolahan air lalu didistribusikan.

(34)

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PTPN IV Dolok Ilir
Tabel 2.2. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN IV Dolok Ilir  No  Keterangan  Jumlah ( Orang)
Tabel 2.2. Susunan dan Jumlah Tenaga Kerja PTPN IV Dolok Ilir  (Lanjutan)
Tabel 2.4. Jam Kerja Bagian Administrasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Nusantara III merupakan salah satu pabrik kelapa sawit yang tidak hanya mengolah tandan buah segar (TBS) menjadi minyak kasar kelapa sawit (crude palm oil dan

London Sumatera Indonesia Tbk Turangie Oill Mill adalah perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pengolahan Fresh Fruit Bunch (FFB) atau tandan buah segar menjadi Crude

Di dalam proses produksi pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Unit Usaha Adolina, bahan baku yang digunakan adalah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang diperolah

Untuk dapat melihat alur proses pengolahan Tandan Buah Segar Kelapa Sawit menjadi CPO dan Kernel dapat dilihat pada layout pabrik kelapa sawit berikut, dimana dari gambar

Multimas Nabati Asahan terdiri dari unit pengolahan minyak sawit kasar (Dept. Refinery), unit pengolahan inti sawit (Dept. Palm kernel Plant), dan unit.. pengolahan kelapa

Adapun tujuan dari proses pengolahan Tandan Buah Sawit (TBS) di PTPN II PKS Pagar Merbau adalah untuk memperoleh minyak sawit mentah dan inti yang berkualitas.. Proses pengolahan

Di dalam proses produksi pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Kebun Adolina, bahan baku yang digunakan adalah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang diperoleh dari

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu �ubsektor agribisnis menghasilkan Tandan Buah Segar TBS yang jika dip�·oses lanjut akan menghasilkan Crude Palm Oil CPO clan Palm Kernel