Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan cuoi trong cuon phim buon. Nguoi da den nhu la giac mo roi ra di cho anh bat ngo...
http://www.freewebtown.com/gaigoisaigon/
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Umum Perusahaan
Unit Kebun Pabatu berasal dari Hak Konsensi Pabatu Gunung hataran dan dolok merawan milik Handless Vereninging Amsterdam yang diambil alih dan dinasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia dari BOCM pada tahun 1957 dengan luas areal keseluruhan saat itu 6.173,53 hektar. Pada awalnya sampai dengan tahun 1938, Unit kebun Pabatu adalah perkebunan tembakau yang dikonversi oleh BOCM menjadi perkebunan kelapa sawit.
Berdasarkan konstatering No: 110/-PPT/B, Menteri Dalam Negeri Cq.
Direktorat Jenderal Agraria melalui surat keputusan No: 19/HGU/DA/-1976 Tanggal 26 Juni 1976, memberikan Hak Guna Usaha kepada PNP-VI atas areal seluas 5.770, 07 hektar tersebut, unit kebun Pabatu ditopang oleh Sumber Daya Manusia. PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu terletak di kota Tebing Tinggi.
PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu mempunyai dua unit pabrik yaitu pabrik pengolahan CPO (Crude Palm Oil) dan pabrik pengolahan minyak inti sawit (CPKO) yang terletak saling berdekatan sehingga memudahkan proses
transportasi bahan baku untuk pabrik pengolahan minyak inti. Bahan baku berupa tandan kelapa sawit (TBS) diperoleh dari hasil perkebunan sendiri serta hasil perkebunan masyarakat yang berada di sekitar daerah perkebunan PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu. Sehingga dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
2.2. Ruang Lingkup
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Pabatu Tebing Tinggi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crued Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). Kemudian CPO dan PKO tersebut akan dijual kepada perusahaan yang membutuhkan sebagai bahan akan diolah lebih lanjut.
2.2.1. Lokasi Perusahaan
Unit Kebun Pabatu berjarak 07 km dari Kota Tebing Tinggi dan 87 km dari Kota Medan serta 40 km dari Kota Pematang Siantar. Unit Kebun Pabatu berada pada ketinggian 300 meter di atas permukaan laut dengan topografi bergelombang, curah hujan berdasarkan data stasiun penakar curah hujan Unit Kebun Pabatu periode s/d juni 2007 sebesar rata-rata 232 mm per tahun dan kelembapan udara 63,70%.
Batas-batas kebun sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan PTPN-III Kebun Gunung Para.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kebun Sibulan dan PTPN-IV Kebun Dolok Ilir.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan PTPN-III Kebun Gunung Pamela dan Kebun Bandar Jambu.
5. Di tengah-tengah dan pinggir areal kebun terdapat 12 Desa/13 Kampung.
Luas Areal PTPN-IV Unit Kebun Pabatu dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1. Luas Area PTPN IV unit Pabatu
AFD TM TBM III TBM II TBM I Lain-lain Jumlah
I - 74 33 252 9 368
II 1.002 - - - 8 1.010
III 903 - - - 7 910
IV 804 - -- - 201 1.005
V - - 52 334 205,07 591,07
VI 781 - - - 63 844
VII - - - 227 88 315
VIII - - 81 263 43 387
IX - - 336 4 340
Jumlah 3.490 74 166 1.412 626,07 5.770,07 Sumber : PTPN IV Unit Kebun Pabatu
2.2.2. Daerah Pemasaran
a. Daerah Pemasaran dan Distribusi Pasar
Pemasaran produk merupakan salah satu bidang yang terpenting dalam perusahaan. Bidang pemasaran yang mempengaruhi maju mundurnya suatu perusahaan sebab apabila pemasaran produk tersebut berjalan dengan lancar maka perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Pabrik pengolahan minyak inti PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu dalam memasarkan produknya tidak menangani secara langsung khususnya mencari pelanggan atau konsumen. PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu mempunyai instansi khusus bagian pemasaran baik untuk kebutuhan dalam negeri (lokal) maupun ekspor.
Pelaksanaan rencana penjualan atau pemasaran produk palm kernel oil PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu dan produk lainnya berdasarkan rencana kerja dan anggaran perusahaan. Pengiriman produk dilakukan oleh pihak PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu dengan memakai jasa Perumka, dan pihak ketiga dengan menggunakan mobil tangki. Pengiriman produk dengan menggunakan jasa Perumka dan mobil tangki diikat dengan surat perjanjian.
Perusahaan bertanggung jawab penuh terhadap jumlah dan mutu produk yang dikirim mulai dari pabrik sampai barang yang dimaksud diterima di tempat tujuan.
b. Segmen Pasar
Suatu organisasi yang beroperasi dalam pasar selalu menyadari bahwa pada hakekatnya pelanggan dalam pasar tidak dapat dilayani secara menyeluruh.
Pasar terdiri dari pasar pembeli, dan setiap pembeli berbeda dalam satu hal atau banyak hal. Perbedaan itu dapat berupa keinginan, sumber daya, lokasi
maupun perilaku pembeli. Hal ini dapat dilakukan memisah-misahkan pasar atau yang disebut juga dengan segmentasi pasar.
Minyak inti merupakan barang setengah jadi yang harus dilakukan proses pengolahan lebih lanjut. Oleh karenanya segmen pasarnya adalah industri-industri pengolahan minyak inti menjadi produk-produk jadi.
c. Strategi Pemasaran
Persaingan merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan. Untuk meningkatkan pasar maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan teknologi yang digunakannya dalam menghasilkan produk. Perusahaan juga harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Mutu produksi yang sesuai dengan standar minyak mentah Indonesia 2. Melayani pelanggan dengan waktu pelayanan yang tepat
3. Penetapan harga yang cukup bersaing disbanding dengan produk sejenis
4. Promosi produk ke dalam dan luar negeri yang dilakukan oleh Kantor Pemasaran Bersama (KPB).
2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1 Struktur Organisasi Perusahaan.
Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan struktur organisasi adalah kerangka antar hubungan dari orang-orang atau unit-unit organisasi yang masing-masing memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang tertentu.
Pengorganisasian dari bagian yang berbeda-beda diperlukan struktur organisasi yang akan memberikan pengertian yang mudah mengenai organisasi yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap karyawan dan pimpinan akan mengetahui batas kewajibannya, wewenangnya serta tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Dari struktur organisasi tersebut, dapat diketahui bahwa perusahaan menggunakan struktur organisasi garis dan fungsional dimana masing-masing manager merupakan pimpinan tingkat paling tinggi dalam satu unit dan adanya spesialisasi setiap fungsi organisasi untuk melakukan suatu pekerjaan. Struktur organisasi pada pabrik minyak inti PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu ini adalah stuktur organisasi funsional.
Pimpinan tertinggi dipegang oleh Kepala Unit/Manajer Unit, sebagai pimpinan tertinggi bertanggung jawab dan berwenang penuh terhadap jalannya pabrik minyak inti Pabatu ini. Struktur organisasi perusahaan pabrik minyak inti PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu dilihat pada Gambar 2.1.
2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab.
Pembagian kerja dalam organisasi dilakukan menurut struktur yang telah ditetapkan, dimana setiap personil akan diberikan tugas atas dasar kualifikasi dan tanggung jawab. Dalam melaksanakan tugasnya manajer dibantu oleh beberapa staff dengan bidangnya. Adapun pendelegasian tugas dan tanggung jawab masing- masing bagian pada PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu yaitu sebagai berikut : 1. Manajer unit
Adapun tugas-tugas manajer yaitu
a. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan perusahaan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
b. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum perkebunan sesuai dengan norma/pedoman dan intruksi dari pimpinan umum (direksi).
c. Menandatangani surat-surat keluar, laporan-laporan dan kontrak d. Menelaah dan mendisposisikan surat-surat masuk untuk menyelesaian
selanjutnya.
e. Mengajukan permintaan barang dan uang kepada kantor direksi.
2. Kepala Dinas Tanaman Sawit (KD. Tan. Sawit).
Adapun tugas-tugas Kepala Dinas Tanaman Kelapa Sawit (KD. Tan Sawit).
a. Meneliti, memberi petunjuk, dan mengawasi pelaksanaan administrasi dan laporan afdeling
b. Mengkoordinir dan memberi petunjuk dan mengawasi pelaksanaan norma-norma dan instruksi atasan
c. Mengkoordinir, meneliti dan mengajukan permintaan bahan-bahan dan alat kebutuhan tanaman
d. Mengkoordinir pelaksanaan penyusunan anggaran belanja afdeling dan meneliti serta mengajukannya
e. Mengajukan saran dan usulan untuk meningkatkan efisiensi guna penekanan biaya dibidang tanaman sawit
3. Kepala Dinas Teknik (KDT)
a. Mengkoordinir, memberikan petunjuk dan mengawasi penyusunan rancangan anggaran belanja di bidang teknik yang meneliti dan mengawasi pembuatan laporan-laporan teknik atau pengajuan permintaan kebutuhan bahan-bahan dan alat-alat produksi lainnya b. Bertanggung jawab atas pemeliharaan prasarana dan alat-alat
produksi lainnya
c. Meningkatkan efisiensi dan mengawasi biaya di bidang teknik
d. Meneliti, memberikan petunjuk dan mengajukan rencana serta perhitungan guna memelihara, rehabilitas, dan pembangunan
4. Kepala Dinas Pengolahan PPIS
Adapun tugas-tugas kepala dinas pengolahan PPIS yaitu:
a. Mengkoordinir, memberikan petunjuk dan mengawasi penyusunan rancangan anggaran belanja di bidang pengolahan PPIS yang meneliti dan mengawasi pembuatan laporan-laporan atau pengajuan permintaan kebutuhan bahan baku dan alat-alat keperluan pengolahan inti sawit
b. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan kebutuhan bahan baku untuk proses produksi
c. Meningkatkan efisiensi dan mengawasi biaya di bidang pengolahan inti sawit
d. Meneliti dan menandatangani surat pengiriman hasil jadi 5. Kepala Dinas Pengolahan PKS
Adapun tugas-tugas kepala Dinas Pengolahan PKS yaitu :
a. Meneliti dan menandatangani surat pengiriman hasil pengolahan b. Menilai dan mengendalikan mutu serta bertanggung jawab atas mutu
hasil sepanjang masih dalam pabrik
c. Mengkoordinir, memberi petunjuk, dan mengawasi penyusunan rancangan anggaran belanja pengolahan
d. Meneliti dan mengajukan permintaan kebutuhan bahan-bahan alat pengolahan
e. Mengatur dan mengawasi penggunaan mesin-mesin pengolahan serta membina kerja sama yang baik dengan dinas yang lain
f. Meneliti dan mengawasi penggunaan mesin-mesin pengolahan serta meningkatkan efisiensi dan pengawasan pengeluaran biaya pengolahan
6. Kepala Tata Usaha
Adapun Tugas-tugas Kepala Tata Usaha yaitu:
a. Membuat dan mengadministrasikan faktor-faktor penjualan lokal/ekspor hasil jadi
b. Mengadministrasikan surat-surat dan mempersiapkan surat-surat keluar
c. Mengkoordinasikan, membimbing dan mengawasi kelancaran dan mempersiapkan laporan manjemen dan laporan rugi laba
d. Bertanggung jawab mempersiapkan daftar barang-barang dan mengawasi kegiatan bidang kesejahteraan
7. Asisten Sumber Daya Manusia dan Umum
Adapun tugas-tugas Asisten Sumber Daya Manusia dan Umum yaitu : a. Membina hubungan kekeluargaan antara sesuatu karyawan atau
perusahaan
b. Memberikan Informasi perusahaan kepada instansi pemerintah/swasta c. Bertanggung jawab kepada manajer
8. Asisten Afdeling I, II, III, IV, V,VI, VII, VIII, IX.
Adapun Tugas-tugas Asisten Afdeling I, II, III, IV, V,VI, VII, VIII, IX.
yaitu:
a. Bertanggung jawab kepada kepala dinas tanaman sawit b. Mengawasi pelaksanaan kegiatan di afdeling
c. Bertanggung jawab atas pemeliharaan di afdeling
d. Membimbing bawahan dan menjalankan tugas masing-masing serta memberi petunjuk
9. Pengamanan
Adapun Tugas-tugas Pengamanan yaitu
a. Membantu pimpinan perkebunan dalam usaha memantapkan dan menciptakan kondisi keamanan agar PTP Nusantar IV Unit Kebun Pabatu dapat melaksanakan program peningkatan produksi yang diharapkan semaksimal mungkin
b. Memelihara keamanan dan ketertiban di lingkungan PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu agar tercipta kondisi yang aman dan tertib.
2.3.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
a. Jumlah Tenaga kerja
Tenaga kerja atau karyawan merupakan faktor produksi yang disebut dengan man power yang sangat mendukung keberhasilan dari suatu perusahaan atau
pabrik. Tenaga kerja ini direkrut oleh PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu.
Tenaga kerja ditempatkan sesuai dengan keahlian dan kemampuan dari masing- masing karyawan tersebut.
Jumlah tenaga kerja yang terdapat pada PPIS PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi berjumlah 1.611 orang. Tenaga kerja di PPIS PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu terbagi dalam 2 golongan yaitu :
1. Pegawai Staf
Pegawai staf adalah para pimpinan, kepala dinas, asisten.
2. Pegawai Pelaksana
Pegawai pelaksana adalah karyawan harian yang bekerja pada perusahaan, surat pengangkatannya dikeluarkan oleh kantor direksi PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu. Dapat diangkat menjadi pegawai staff berdasarkan usulan dan penilaian prestasi kerja pegawai. Jumlah tenaga kerja karyawan di setiap bagian kerja dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Susunan Karyawan PKS Dan PPIS Pabatu
AFD/BAG
Karyawan
Pimpinan Karyawan Pelaksana Total
Lk Pr Jlh Lk Pr Jlh
I 1 - 1 47 30 77 155
II 1 - 1 124 30 154 155
II 1 - 1 105 31 136 137
IV 1 - 1 125 66 191 192
V 1 - 1 40 67 107 108
VI 1 - 1 83 46 129 130
VII 1 - 1 31 39 70 71
VIII 1 - 1 42 38 80 81
IX 1 - 1 41 34 75 76
PPIS A 2 - 3 50 3 53 55
PPIS B - - 19 - 19 19
PPBK - - - 17 1 18 18
KDP 2 - 2 28 3 31 33
PKS 3 - 3 75 2 77 80
B. Umum 1 - 1 36 - 36 37
B. Listrik 1 - 1 10 - 10 11
B.M/Air - - - 41 - 41 41
Transport - - - 30 - 30 30
CD-1 1 - 1 57 22 79 80
Tabel 2.2. Susunan Karyawan PKS Dan PPIS Pabatu (Lanjutan)
AFD/BAG
Karyawan
Pimpinan Karyawan Pelaksana Total
Lk Pr Jlh Lk Pr Jlh
CD-2 - - - 53 1 54 54
M. Unit 1 - - - 1
DinasTU 1 - - 17 6 23 24
SDM & U 1 - 1 - - - 1
Dinas Tan. 2 - 2 7 3 10 12
C. Gudang 1 - 1 7 1 8 9
Pam. 1 - 1 39 - 39 40
Guru SMP 5 3 - - - 8
Jumlah 31 3 34 1.137 440 1.577 1.611 Sumber: PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu
b. Jam Kerja
Waktu Kerja karyawan di PPIS Pabatu di bagi 2 kelompok kerja yaitu :
1. Waktu kerja non shift (harian)
Senin-jum’at : 07.00-15.30 WIB
Sabtu : 07.00-12.30 WIB
Istirahat : 10.00-11.00 WIB
Minggu : Libur
2. Waktu Kerja Menurut Shift
Shift 1 : 06.30-18.30 WIB
Shift 2 : 18.360-0630 WIB
Khusus untuk karyawan di pabrik (karyawan produksi) waktu kerjanya menurut shift secara bergantian. Pergantian shift dilakukan setiap minggu atau per minggu .Pada pabrik Inti sawit PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu proses produksi berlangsung 24 jam setiap hari. Berdasarkan Syarat Kerja Umum (SKU), karyawan memiliki waktu kerja 7-8 jam kerja per hari dan bekerja 6 hari kerja seminggu, jadi setiap karyawan memiliki hari libur satu hari dalam satu minggu.
Untuk itu dilakukan pergiliran waktu libur agar tidak terjadi kekosongan operator pada setiap stasiun kerja sehingga dengan demikian proses produksi tetap berjalan dengan baik. Apabila jam kerja karyawan lebih dari 7 jam perhari, maka jam kerja berikutnya dihitung lembur.
2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya a. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan pada PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu diatur dan ditetapkan oleh dewan direksi PTP Nusantara IV. Upah atau gaji yang diberikan kepada karyawan tergantung kepada golongan dan masing-masing karyawan.
Setiap karyawan memiliki :
1. Sistem Pengupahan Karyawan Harian Tetap (KHT)
Karyawan harian tetap memiliki gaji pokok dan mendapatkan jaminan social serta tunjangan premi lembur yang besarnya berdasarkan nilai catu
beras. Perhitungan lembur pada hari biasa atau pada waktu hari kerja normal yaitu: untuk jam pertama kali dengan 1,5. Untuk jam kedua dan seterusnya dikali dengan 2. Sedangkan perhitungan lembur untuk hari minggu dan hari- hari besar yaitu : jam pertama sampai jam ketujuh dikali dengan 2, untuk jam kedelapan dikali dengan 3. Gaji total yang diterima oleh karyawan KHT adalah gaji pokok + premi lembur + tunjangan keluarga (untuk karyawan yang sudah menikah) + tunjangan kota + nilai catu beras yang sudah dikonversi ke dalam nilai rupiah.
2. Sistem Pengupahan Pegawai Rendah Bulanan (PRB)
Karyawan PRB mendapat gaji pokok, tunjangan dan jaminan sosial. Premi lembur yang diberikan kepada karyawan PRB bervariasi berdasarkan nilai catu beras. Perhitungan lembur untuk karyawan PRB sama halnya dengan karyawan KHT. Untuk lembur pada hari kerja normal yaitu : jam pertama dikali dengan 1,5. Untuk jam kedua dan seterusnya dikali dengan 2.
Sedangkan untuk hari minggu dan hari-hari besar yaitu : jam pertama sampai jam ketujuh dikali dengan 2, untuk jam kedelapan dan seterusnya dikali dengan 3. Gaji total yang diterima oleh karyawan PRB adalah : gaji pokok + premi lembur + nilai catu beras + tunjangan keluarga (untuk karyawan yang sudah menikah) + tunjangan kota + tunjangan variabel.
Tunjangan kota adalah tunjangan yang diberikan kepada karyawan karena perumahan karyawan.
b. Fasilitas-Fasilitas
Dalam memnuhi kesejahtean kayawan, pabrik minyak inti PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu membeikan berbagi fasilitas kepada kayawan antara lain :
1. Perumahan
Fasilitas perumahan dibeikan perusahaan kepada kayawan staff maupun non staff dan keluarganya. Fasilitas perumahan diberikan lengkap dengan listrrik dan air.
2. Pendidikan anak-anak
Perusahaan juga menyediakan fasilitas pendidikan untuk anak-anak karyawan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak kayawan. Fasilitas pendidikan yang diberikan berupa : Sekolah Dasar (SD), Sekolah lanjutan menengah pertama (SLTP) dan sekolah lanjutan menengah atas perusahaan tidak menyediakannya karena perumahan Pabatu dekat dengan kota Tebing inggi.
Untuk tunjangan SLTA dan Perguruan Tinggi perusahaan memberikan tunjangan pemondokan.
3. Cuti
Karyawan PPIS PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu berhak mendapatkan cuti setiap tahunnya selama 12 hari kerja untuk karyawan yang telah bekerja terus menerus selama setahun. Pengaturan cuti ditetapkan oleh dewan direksi PTPN IV Unit Kebun Pabatu.
4. Kesehatan dan Asuransi
Semua karyawan dan anggota keluarga mereka mendapatkan layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan, untuk melindungi keselamatan kerja
maka semua karyawan mendapat asuransi. Perusahaan telah memberikan rujukan pada beberapa rumah sakit di kota Tebing Tinggi dan Medan untuk tempat berobat karyawan dan anggota keluarga yang masih dalam tanggungan keluarga.
5. Tunjangan
Pensiun dilaksanakan pada karyawan yang telah mencapai usia 55 tahun.
Karyawan yang telah pensiun mendapat uang pensiun yang besarnya tergantung masa pengabdian dan golongan/jabatan masing-masing karyawan.
6. Pesangon
Pesangon adalah imbalan yang diberikan perusahaan kepada karyawan yang diberhentikan bukan karena masa jabatannya berakhir tetapi karena perubahan struktur pada perusahan sehingga terjadi perubahan tenaga kerja yang mengkibatkan beberapa tenaga kerja harus diberhentikan dengan hormat dalam rangka perampingan perusahaan. Pemberhentian ini juga dapat terjadi apabila ada karyawan yang telah melakukan kesalahan fatal.
7. Tunjangan Hari Raya
Tunjangan hari raya ini dilakukan setahun sekali dan dilakukan beberapa hari sebelum hari raya. Besarnya Tunjangan Hari Raya yang diberikan sesuai dengan golongan atau jabatan karyawan tersebut.
8. Koperasi
Koperasi didirikan perusahaan untuk membantu karyawan dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Koperasi ini biasanya menyediakan barang- barang kebutuhan pokok seperti : Minyak goreng, gula, telur, dan lain lain
dengan harga yang lebih murah dari harga umum. Selain itu pembayarannya dapat dilakukan dengan sistem cicilan.
2.4. Proses Produksi 2.4.1. Standar Mutu Produk
Mutu suatu produk adalah hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan sebab mutu produk mempengaruhi maju mundurnya suatu perusahaan sebab mutu produk mempengaruhi maju mundurnya suatu perusahaan. Oleh karena PPIS PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu mempunyai standart mutu produk yang harus dicapai dalam mengolah produknya sehingga mendapatkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar atau produk yang mempunyai daya saing tinggi.
Dalam mempertahankan mutu produk tersebut PPIS PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu melakukan pengawasan mutu. Pengawasan mutu ini dilakukan mulai dari bahan baku (PKO) sampai produk akhir minyak inti.
Pengawasan mutu ini dilakukan oleh bagian laboratorium, standar mutu produk pabrik pengolahan inti sawit (PPIS) ini adalah :
1. Inti sawit (Kernel)
a. Kadar air : 0.20 – 0.30 % b. Asam Lemak Bebas (ALB) : 2.0 – 3.50 % c. Kotoran : 0.02 – 0.03 % 2. Norma di Kempa Inti
a. Kadar air : 8-9 %
b. Kadar minyak : 16- 17 % 3. Norma di Kempa Cake
a. Kadar minyak : 9 -9.50 %
b. Kadar air : 4 -5 %
2.4.2. Bahan-bahan yang digunakan
1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan minyak inti sawit (CPKO) di perkebunan PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu adalah Inti Kelapa Sawit (IKS/kernel) yang hanya diperoleh dari seluruh pabrik kelapa sawit milik PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu yang berada di daerah Sumatera Utara.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produk CPKO pada kernel, faktor-faktor tersebut adalah :
a. Kadar air
Kadar air yang tinggi akan menyebabkan terjadinya proses hidrolisa pada minyak yang menyebabkan kenaikan kadar asam lemak bebas (Free Fatty Acid).
Kadar air yang baik untuk mengurangi kenaikan kadar asam lemak bebas adalah dibawah 7%.
b. Inti Pecah
Pada inti yang pecah akan mudah sekali terjadi proses hidrolisa yang akan menyebabkan kenaikan kadar asam lemak bebas. Persentase inti pecah yang dapat diterima maksimum sebesar 15% Inti yang pecah dapat menaikkan kadar FFA selama penyimpanan.
c. Kotoran
Inti sawit yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit telah banyak mengalami perpindahan tempat mulai dari pemisahan inti dari buah sampai
dengan penerimaan di loading ramp dan disimpan di kernel silo. Selama perpindahan tersebut banyak kotoran-kotoran yang terikut seperti halnya cangkang, serabut kelapa sawit dengan besi-besi yang berada dalam kumpulan IKS. Kotoran ini dapat mempengaruhi mutu minyak inti ataupun ataupun dapat mempengaruhi proses produksi. Kotoran-kotoran ini sebaiknya dikurangi dengan berbagai inspeksi seperti pada bagian penerimaan dan proses pada mesin lainnya.
2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam suatu produk, untuk meningkatkan mutu produk tersebut agar lebih baik. Pada proses pengolahan inti sawit ini tidak memerlukan bahan tambahan karena memiliki proses yang sederhana.
3. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah suatu bahan yang ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk.
Bahan penolong yang digunakan adalah uap air dimana mempunyai fungsi untuk pemurnian minyak.
2.4.3. Uraian Proses Produksi 1. Stasiun Penerimaan.
a. Penerimaan Kernel dari pabrik kelapa sawit
Bahan baku kernel yang datang dari pabrik kelapa sawit melalui alat transportasi darat ditimbang beratnya. Kemudian muatan truk tersebut diterima pada bagian loading pengisapan sebelum dihisap ke tangki silo.
Kernel yang diterima dari pabrik kelapa sawit (PKS), diuji dan dianalisa
untuk melihat mutu dari kernel yang akan diolah dengan cara pengambilan sampel dari Loading Pengisapan.
b. Pemindahan Kernel ke Tangki Silo.
Kernel yang telah diterima di Loading pengisapan dipindahkan ke tangki Silo dengan mesin peniup inti melalui timba (Elevator) masuk ke tangki Silo 1, Silo 2, Silo 3. Masing-masing tangki berkapasitas 500 ton.
2. Stasiun Pembagian Inti.
a. Pemindahan Kernel ke Bunker Inti
Kernel yang berapa pada tangki Silo dibawa ularan (Conveyor) menuju ke Bunker inti melalui timba-timba (Elevator), Bunker inti berjumlah 14 bunker
dengan kapasitas 11 ton per bunker. Bunker berbentuk silinder tegak dengan bagian bawah berbentuk kerucut. Bentuknya ini memungkinkan kernel yang pertama masuk dapat diproses lebih dahulu sehingga tidak terjadi penyimpanan kernel terlalu lama. Pada bagian bawah bunker terdapat lubang keluaran kernel yang memiliki tutup yang diatur secara manual.
b. Pemindahan Kernel ke Kernel Bunker
Bagian bawah dari Tangki Silo yang berbentuk kerucut terdapat katup yang dapat mengatur jumlah kernel yang keluar dari Tangki Silo. Kernel yang jatuh dari Tangki Silo ditampung oleh Kernel Conveyor yang dikirim ke Bunker penyimpanan sementara. Penyimpanan ini dilakukan untuk mengetahui kernel yang akan diproduksi.
3. Stasiun Pengempaan.
a. Penghancuran Kernel pada Mesin Kempa
Kernel yang jatuh dari Bunker dengan kapasitas 11 ton/jam langsung masuk ke Mesin Kempa. Pada Mesin ini kernel dihancurkan oleh ular-ularan yang ada pada mesin Kempa akan menghasilkan minyak dan cake (Kernel yang telah halus). Minyak akan dihantar oleh coveyor ke mesin niagara dan cake akan dihantar oleh Conveyor ke Mesin Kempa Cake untuk diproses kembali.
b. Pemindahan Kernel yang hancur Ke Kempa Cake.
Kernel yang dihantar oleh conveyor dibawa oleh Timba-timba (Elevator) kelantai atas dan dijatuhkan kembali ke Conveyor lainnya kemudian dijatuhkan ke Cake Bunker. Pada bagian bawah Bunker terdapat sekat pengatur cake yang berfungsi mengatur keluaran Cake ke Mesin Kempa Cake. Dibagian Kempa Cake, Cake diproses kembali untuk mengambil kadar
minyak yang tersisa yang menghasilkan dua keluaran, yaitu minyak dan ampas dari Cake yang masih memiliki kadar minyak 12%. Minyak akan dibawa oleh Conveyor ke Mesin Niagara dan ampas akan dibawa ketempat penampungan ampas dengan conveyor, evapolator, dan dihisap dengan Blower.
4. Stasiun Pengutipan Minyak.
a. Pemisahan kotoran pada bak screening
Minyak yang dihantar oleh Conveyor akan jatuh ke Bak screening. Pada mesih ini minyak yang masih mengandung kotoran akan dipisahkan oleh Bak screening dimana ampas yang berasal dari bak screening dihantarkan
kembali ke mesin kempa (Kempa no 14) untuk diproses kembali untuk memperoleh serat minyaknya.
5. Stasiun Pemurnian Minyak.
a. Pemindahan minyak ke OBD Machine.
Pada tangki pemurnian, hasil minyak yang diperoleh akan dimurnikan melalui dua proses dengan menggunakan OBD Machine. Pada proses pertama minyak diolah pada saringan 1 untuk memisahkan minyak dan kotoran yang tersisa, didalam OBD Machine ini terdapat saringan kotoran yang dapat diangkat dan dibersihkan pada jam 12.00 siang, dan saringan ke 2 merupakan proses pengendapan sehingga diperoleh minyak dengan kadar kotoran yang rendah dan di dalam saringan ini diberi uap air untuk memisahkan kadar air pada minyak, proses ini membentuk suatu siklus.
Kemudian akan dibawa ke tangki timbun.
6. Stasiun Penimbunan Minyak.
a. Di stasiun penimbunan minyak, minyak yang telah dikeringkan kadar airnya akan disimpan di dalam tangki timbun dengan kapasitas 1000 ton sebanyak 3 unit, di tangki timbun dilakukan pengukuran pada setiap tangku pada pukul 06.30 Wib, hal ini dilakukan untuk menormalisasi kapasitas tangki timbun.
Blok Diagram Proses pembuatan minyak inti kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 2.2.
PALM KERNEL MEAL
UAP AIR
Gambar 2.2. Block Diagram Proses Pengolahan Minyak Inti Sawit PTPN IV Unit Kebun Pabatu
BAHAN BAKU
STASIUN PENERIMAAN INTI
STASIUN PENIMBUNAN INTI
STASIUN PEMBAGI INTI
STASIUN KEMPA
STASIUN PEMURNIAN MINYAK
STASIUN PENIMBUNAN MINYAK
CPKO
2.5. Mesin dan Peralatan a. Mesin Produksi
Mesin-mesin yang digunakan berdasarkan unit kerjanya pada pabrik pengolahan inti sawit PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu terdiri dari : 1. Mesin-mesin pada stasiun penerimaan inti
2. Mesin-mesin pada stasiun Kempa
3. Mesin-mesin pada stasiun pengutipan minyak 4. Mesin-mesin Pada stasiun umum/bengkel
1. Stasiun Penerimaan inti
Mesin -mesin yang digunakan dalam stasiun penerimaan inti 1. Dresser Root Holmes
Fungsi : Pengumpul inti pada stasiun penerimaan
Merk : XLP Range
Asal : Johor Mas (Malaysia) Elektromotor
Fungsi : Motor penggerak Root Holmes Jumlah : 2 Buah
Merk : EM Electrim Motor
Type : SG 280 S2
Daya : 75 Kw
Rpm : 2935
Cos θ : 0.85
2. Blower
Fungsi : Menghisap kernel ke Elevator Jumlah : 2 Buah
Merk : Chigago Blower
Asal : Andalas
Elektromotor
Fungsi : Motor penggerak blower Jumlah : 2 Buah
Merk : TECO
Type : EBKA 0250
Daya : 37 Kw
Rpm : 2973
Asal : Singapura
3. Air Lock
Fungsi : Pengaturan besarnya tenaga pengisapan Jumlah : 2 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
Gear Motor
Fungsi : Motor penggerak conveyor penerimaan inti Jumlah : 2 Buah
Merk : TECO
Type : EARAKA 047
Daya : 5.5 Kw
Rpm : 1450
Asal : Singapura
2. Stasiun Kempa
Mesin -mesin yang digunakan dalam stasiun kempa a. Mesin Kempa Inti
Fungsi : Memecah Inti untuk mengambil kadar minyak pada Inti
Jumlah : 14 Buah
Merk : PMT
Kapasitas : 540 kg/jam
Asal : PMT
Elektromotor
Fungsi : Motor penggerak mesin kempa Jumlah : 14 Buah
Merk : Electrim
Daya : 45 Kw
Rpm : 985
b. Mesin kempa Cake
Fungsi : Mengepres cake untuk mengambil kadar minyak yang tersisa Jumlah : 12 Buah
Merk : Ekspeller Kapasitas : 320 kg/jam Asal : Johor Mas Elektromotor
Fungsi : Motor penggerak mesin kempa cake Jumlah : 12 Buah
Merk : Electrim
Daya : 45 Kw
Rpm : 985
Cos θ : 0.8
2. Gear Motor ularan pembawa cake
Fungsi : Motor penggerak ularan pembawa kempa cake Jumlah : 2 Buah
Merk : NORD
Type : 132 M
Daya : 7.5 Kw
Rpm : 1420
Asal : Singapura
Gear motor ularan pembawa minyak inti
Fungsi : Motor penggerak ularan pembawa minyak Inti Jumlah : 2 Buah
Merk : NORD
Type : SK 100L
Daya : 3 Kw
Rpm : 1420
Asal : Singapura 3. Gear motor timba cake
Fungsi : Motor penggerak timba cake Jumlah : 2 Buah
Merk : NORD
Type : SK 100L
Daya : 3 Kw
Rpm : 1420
Asal : Singapura 4. Gear motor pembagi cake
Fungsi : Motor penggerak pembagi cake Jumlah : 2 Buah
Merk : NORD
Type : 160 M
Daya : 11 Kw
Rpm : 1460
Asal : Singapura 5. Gear motor ularan meal
Fungsi : Membawa meal ke gudang meal Jumlah : 2 Buah
Merk : NORD
Type : 160 M
Daya : 11 Kw
Rpm : 1460
Asal : Singapura
6. Gear motor ularan minyak di bawah kempa
Fungsi : Motor penggerak ularan minyak di bawah kempa Jumlah : 2 Buah
Merk : NORD
Type : SK 100L
Daya : 2.2 Kw
Rpm : 1435
Asal : Singapura 7. Gear motor timba meal
Fungsi : Motor penggerak timba meal Jumlah : 2 Buah
Merk : NORD
Type : SK 100L
Daya : 3 Kw
Rpm : 1420
Asal : Singapura 8. Gear motor ularan pembawa meal
Fungsi : Motor penggerak ularan pembawa meal Jumlah : 2 Buah
Merk : NORD
Type : SK 100L
Daya : 3 Kw
Rpm : 1420
Asal : Singapura
9. Fungsi : Motor penggerak ularan pembawa meal Jumlah : 1 Buah
Merk : NORD
Type : 160 M
Daya : 11 Kw
Rpm : 1450
Asal : Singapura 10. Gear motor timba pembagi meal
Fungsi : Motor penggerak timba pembagi meal Jumlah : 2 Buah
Merk : NORD
Type : 132 M
Daya : 75 Kw
Rpm : 1450
Asal : Singapura
3 Stasiun Pengutipan Minyak
Mesin-mesin yang digunakan dalam stasiun pengutipan minyak
1. Preasure Leaf (Niagara)
Fungsi : Membersihkan kotoran dari cake Jumlah : 2 Buah
Asal : Malaysia 4. Stasiun Umum
Mesin-mesin Yang digunakan dalam stasiun umum 1. Handing Granding Machine
Fungsi : Menggerinda mesin dan peralatan Jumlah : 1 Buah
Merk : Hitachi
Type : G 155 A
Asal : Jepang
2. Mesin Bubut
Fungsi : Membentuk tirus, ulir pada benda kerja.
Jumlah : 1 Buah Power : 4 Hp
Merk : BT Tegengan : 220 volt, 3 Phasa
Type : CS 6266 B Kuat arus : 6 Amp
Asal : Sanghai
3. Mesin Bor
Fungsi : Melubangi benda kerja
Jumlah : 1 Buah Power : 4 Hp
Asal : Sanghai Kuat arus : 5 Amp
4. Mesin Scrap
Fungsi : Meratakan benda kerja
Jumlah : 1 Buah Power : 3 Hp
Type : Y 100 L 4 RH Kuat Arus : 4 Amp
Asal : Sanghai
5. Mesin Gerinda
Fungsi : Menghaluskan permukaan benda kerja
Jumlah : 1 Buah Power : 3 Hp
Type : S 35 L-350 Kuat arus : 4 Amp
Asal : Sanghai
6. ARC Wellding Transformacib
Fungsi : Menaikkan dan menurunkan tegangan Jumlah : 1 Buah
Merk : Steadyarc Asal : New Zealand 7. Trafo Las Listrik
Fungsi : Sumber tegangan yang menghasilkan arus listrik pada mesin las.
Jumlah : 1 Buah Voltase : 220 Volt
Merk : AC ARC Wellding Phase : 3 Phasa
Type : AT SS 5 Power : 4 Hp
Asal : Jepang Kuat arus : 6 Amp
8. Trafo Las Listrik
Fungsi : Sumber tegangan yang menghasilkan arus listrik pada mesin las.
Jumlah : 2 Buah
Merk : AC Wekkding Plant Type : Transarc 400
Asal : Australia
b. Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan berdasarkan unit kerjanya pada pabrik pengolahan inti sawit PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu terdiri dari : 1. Peralatan-peralatan pada stasiun penimbunan inti
2. Peralatan-peralatan pada stasiun pembagi inti 3. Peralatan-peralatan pada stasiun Kempa
4. Peralatan-peralatan pada stasiun pengutipan minyak 5. Peralatan-peralatan pada stasiun penimbunan minyak
1. Stasiun penimbunan Inti
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam stasiun Penimbunan Inti 1. Silo Inti
Fungsi : Menyimpan sementara Kernel Jumlah : 3 Buah
Merk : PMT
Kapasitas : 500 Ton
Asal : PMT
2. Ularan Inti di bawah Silo
Fungsi : Membawa inti ke bagian Bunker Jumlah : 1 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
3. Timba-timba Inti
Fungsi : Membawa inti ke Lantai yang lebih tinggi Jumlah : 1 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
4. Ular-ularan Pembawa Inti
Fungsi : Membawa inti ke bagian ke kempa cake Jumlah : 1 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
5. Ular-ularan Pembagi Inti
Fungsi : Membagi inti Jumlah : 2 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
2. Stasiun Pembagi Inti
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam stasiun Pembagian Inti : 1. Bunker Pengumpan Inti
Fungsi : Pengumpan inti ke bagian Kempa Jumlah : 2 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
3. Stasiun Kempa
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam stasiun Kempa : 1. Ularan PK Meal di Bawah Kempa
Fungsi : Membawa inti ke bagian Jumlah : 2 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
2. Timba PK Meal
Fungsi : Membawa inti ke bagian penumpukan meal Jumlah : 2 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
3. Ularan Pembawa PK Meal Jumlah : 2 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
4. Fungsi : Membawa inti ke bagian gudang meal Jumlah : 2 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
5. Ularan Pembagi PK Meal
Fungsi : Membagi inti ke bagian penumpukan meal Jumlah : 2 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
6. Ularan Pembawa Minyak
Fungsi : Membawa minyak ke bagian pengutipan minyak Jumlah : 3 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
4. Stasiun Pengutipan Minyak
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam stasiun Pengutipan Minyak 1. Ularan pengumpul Minyak
Fungsi : Pengumpul Minyak Jumlah : 1 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT 2. Tangki Minyak Screaning
Fungsi : Menyimpan Minyak Jumlah : 1 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
3. Pompa Minyak kasar ke Niagara
Fungsi : Memompa minyak ke Niagara Jumlah : 2 Buah
Merk : Southerm croos
Asal : MAS
4. Tangki Minyak Bersih
Fungsi : Menyimpan Minyak Bersih Jumlah : 1 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
5. Pompa Minyak Bersih
Fungsi : Memompa Minyak ke Tangki Minyak Jumlah : 2 Buah
Merk : EBS RAY PUMPS
Asal : MAS
5 Stasiun Penimbunan Minyak
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam stasiun Penimbunan Minyak 1. Tangki Timbun Minyak
Fungsi : Menimbun Minyak Jumlah : 4 Buah
Merk : PMT
Asal : PMT
2. Pompa Pengiriman Minyak Bersih
Fungsi : Memompa Minyak bersih Jumlah : 2 Buah
Type : T 24 V 30 P 62288
Asal : Sidney
c. Utilitas
Tenaga utilitas (peralatan pendukung) adalah sarana pendukung dalam suatu pabrik untuk memperlancar dan meningkatkan efisiensi proses, sehingga hasil yang diperoleh optimum. Peralatan pendukung yang digunakan pada pabrik pengolahan minyak inti ini adalah :
1. Tenaga listrik dan Diesel
Mesin pembangkit listrik yang digunakan di pabrik ini adalah generator (Genset). Genset yang terdapat pada PPIS PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu berjumlah 3 unit yang digunakan secara bergantian, bahan bakar yang di pakai
untuk menjalankan genset adalah solar. Genset digunakan untuk menggerakkan dan menjalankan mesin-mesin pengolahan (produksi) dan juga mengoperasikan ketel Uap, besar daya masing-masing genset dapat di lihat pada Tabel 2.3 dibawah ini :
Tabel 2.3. Penggunaan daya genset Diesel
A B C
KVA 850 750 790
100% 680 600 600
80% 540 480 480
Sumber: PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu.
2. Penyediaan air
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia, seperti untuk keperluan proses produksi, keperluan para pekerja sehari hari. Air yang digunakan untuk pabrik pengolahan minyak inti berasal dari sungai hulu yang sebelumnya telah melalui perlakuan sehungga dapat memenuhi syarat untuk digunakan.
Air yang di proses diantaranya adalah air bersih yang masuk ke storage tank. Air ini dibagikan ke boiler pada pabrik pengolahan crude palm oil (CPO) dan juga untuk keperluan tenaga kerja dan lain-lain.
3. Bengkel
Bengkel merupakan peralatan pendukung dari pabrik. Di pabrik minyak inti PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu, mesin-mesin dan peralatan yang terdapat pada bengkel adalah :
− Mesin Bubut
− Mesin Gerinda
− Mesin Las
− Gergaji mesin
− Kikir
− Dll
Apabila ada mesin atau peralatan di pabrik yang rusak ringan biasanya mesin tidak terhambat. Bengkel di pabrik minyak inti PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu ini diawasi oleh asisten teknik. Asisten teknik inilah yang bertanggung jawab atas kondisi peralatan yang terdapat di bengkel.
d. “Safeti and Fire Protection
Keselamatan dan keselamatan kerja sangat penting diperhatikan. Kesehatan dan keselamatan kerja adalah pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran dan kerusakan pada hasil olah, dan terutama untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja, maka diharapkan proses pengolahan dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi serta terjaminnya kesehatan dan keselamatan para pekerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja lingkungan produksi meliputi kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja dan lingkungan pabrik.
1. Kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja di pabrik meliputi kontruksi bangunan, lantai, dinding, atap, ventilasi. Bangunan didirikan untuk melindungi pekerja, peralatan, dan bahan yang sedang diproses dari pengaruh lingkungan serta mengamankan seluruh barang yang terdapat didalamnya. Bangunan di pabrik minyak inti PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu merupakan kontruksi baangunan bertingkat tiga. Di lantai bawah pada stasiun kempa terbuat dari ubin berwarna coklat. Pada lantai 2 dan 3 merupakan tempat aliran alat –alat pengangkut bahan yang diproses seperti conveyor dan evapolator, lantai sendiri ini terbuat dari besi. Bangunan tidak mempunyai dinding dan atap bangunan terbuat dari seng, tahan terhadap hujan dan bocor.
2. Kesehatan dan keselamatan kerja dilingkungan pekerja
kesehatan dan keselamatan pekerja harus mendapatkan perhatian yang baik, karena dengan terjaminnya kesehatan dan keselamatan pekerja akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan di samping lebih meningkatkan semangat kerja karyawan. Kesehatan dan keselamatan kerja terhadap perkerja dilakukan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas keselamatan kerja berupa :
− Penutup kepala ( Helm)
− Sepatu karet
− Membuat titik evakuasi pabrik yang berad di areal terbuka yang apabila terjadi keadaan darurat semua tenaga kerja dari tiap stasiun dapat berkumpul di daerah tersebut.
− Membuat larangn pada daerah yang berbahaya
− Membuat slogan-slogan
− Memasang racun api pada setiap titik di sekitar pabrik sebagai antisipasi apabila terjadi kebakaran.
e. Waste Treatment
Setiap perusahaan perlu memperhatikan masalah limbah yang dihasilkan sepanjang proses produksi berlangsung terdiri dari limbah padat dan limbah cair.
Masing-masing limbah tersebut dikelola dengan cara yang berbeda sebelum dibuang ke lingkungan.
Limbah padat berupa cake meal atau ampas sisa perasan kernel cake dialirkan ke gudang penampungan cake meal yang dapat diproses lebih lanjut.
Pada perusahaan tersebut terdapat limbah cair yang diakibatkan oleh bahan-bahan kimia pada perlakuan proses produksi di mana limbah tersebut dialirkan ke stasiun pengolahan limbah. Di stasiun pengolahan limbah, limbah cair tersebut akan diproses lebih lanjut sebelum dibuang ke lingkungan sekitar.