• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Perusahaan yang bernama PT Sarana Panen Perkasa merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian terkhususnya perkebunan kelapa sawit. Perusahaan ini didirikan pada bulan maret 2008 dan pertama kali mulai beroperasi pada bulan Juni 2008. PT Sarana Panen Perkasa merupakan satu-satunya perusahaan yang ada di Indonesia yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian. Yang melatarbelakangi berdirinya perusahaan ini berawal dari sulitnya mendapatkan alat-alat pertanian terutama untuk alat perkebunan kelapa sawit sehingga alat tersebut diimpor dari Malaysia. Biaya impor cukup tinggi yang menyebabkan PT Sarana Panen Perkasa mengeluarkan tambahan biaya impor. Oleh sebab itu, agar lebih mudah untuk mendapatkan produk tersebut dan mengurangi biaya yang dikeluarkan perusahaan maka muncullah ide untuk mendirikan perusahaan sendiri yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian tersebut.

Sejak pertama kali didirikan perusahaan ini sudah menerima permintaan yang cukup besar dan hal ini sejalan dengan luasnya lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia sehingga permintaan terhadap produk ini cukup tinggi. Namun, seringkali perusahaan ini belum mampu memenuhi permintaan karena proses produksi yang ada belum menghasilkan output sesuai target produksi.

(2)

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Produk yang dihasilkan oleh PT Sarana Panen Perkasa merupakan alat-alat pertanian berupa egrek, dodos, kampak, parang, ganju, tojok, pinggang. Akan tetapi, perusahaan ini lebih banyak memproduksi alat-alat pertanian untuk memanen kelapa sawit yaitu egrek dan dodos karena permintaan akan produk tersebut jauh lebih banyak. Spesifikasi ukuran dan dimensi produk tersebut sudah distandarisasikan sehingga dalam proses produksinya pengukuran terhadap dimensi produk harus sesuai.

2.3. Lokasi Perusahaan

Kantor pusat PT Sarana Panen Perkasa beralamat di Jl. Cemara Boulevard Block C, No.7/150, Cemara Asri Medan mengatur semua sistem administrasi, pemasaran dan hal lainnya yang digunakan untuk keperluan perusahaan.

Kantor pusat ini akan menangani proses distribusi produk kepada PT Agrotama Tunas Sarana yang menjadi distributor yang kemudian akan menyebarkan produk ke seluruh wilayah Indonesia dan menghubungi pihak pabrik untuk melakukan proses produksi sesuai permintaan. Pabrik PT Sarana Panen Perkasa ini terletak di Jl. Irian Barat Pasar V Blok 241, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang.

2.4. Daerah Pemasaran

Hasil-hasil produksi PT Sarana Panen Perkas hanya dipasarkan di dalam negeri saja terutama di daerah yang lahan perkebunan kelapa sawitnya cukup luas,

(3)

misalnya Pekanbaru, Rantauprapat, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan daerah lainnya. Produk terlebih dahulu didistribusikan kepada PT Agrotama Tunas Sarana) yang berada di daerah KIM II Belawan, kemudian dari tempat inilah dilakukan pemasaran barang ke daerah-daerah dalam negeri.

2.5. Organisasi dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi

Sebuah perusahaan yang terdiri dari bagian yang berbeda-beda memerlukan struktur organisasi yang akan memberikan pengertian yang mudah mengenai organisasi yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi, maka setiap karyawan dan pimpinan akan mengetahui batas kewajiban, wewenang serta tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya.

Penentuan struktur organisasi sangat berperan penting dalam memperlancar jalannya roda perusahaan. Pengalokasian tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada struktur organisasi perusahaan, sehingga para pegawai dan karyawan akan mengetahui dengan jelas apa tugasnya dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa ia harus bertanggung jawab. Sehingga, akan tercipta suasana kerja yang baik karena perintah yang akan diterima oleh seorang bawahan dari atasannya tidak akan tumpang tindih dengan perintah atasan yang lain kepada bawahan tersebut.

Struktur organisasi yang digunakan oleh PT Sarana Panen Perkasa adalah struktur organisasi dengan sistem fungsional dan sistem lini. Hal ini dapat dilihat

(4)

dari pembagian tugas yang dilakukan menurut fungsi-fungsi pada tiap bagian dengan bidang pekerjaan yang telah ditentukan. Ini merupakan ciri dari struktur organisasi yang berbentuk fungsional. Selain itu, bawahan tersebut hanya menerima tugas, tanggung jawab, wewenang serta haknya dari atasannya tersebut. Ini merupakan ciri dari struktur organiasasi yang berbentuk lini. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Sarana Panen Perkasa dapat dilihat pada uraian di bawah ini.

1. Direktur

a. Sebagai pemimpin tertinggi perusahaan

b. Mengkoordinir seluruh departemen yang ada di perusahaan c. Menandatangani surat-surat ekstern dan intern perusahaan

d. Mendelegasikan tugas-tugas dan mengarahkan kegiatan-kegiatan kepada setiap kepala bagian

2. Audit

a. Mengecek dokumentasi yang bersifat intern dan ekstern yang bersangkutan dengan seluruh kegiatan perusahaan sesuai dengan yang telah distandardkan.

b. Menyusun langkah-langkah perbaikan terhadap kesalahan dokumentasi. c. Mempunyai wewenang untuk mengatur pelaksanaan penyusunan

(5)

DIREKTUR

AUDIT

FINANCE

CONTROLLER FACTORY MANAGER MARKETING

MANAGER

HUMAN RESOURCE/ DEVELOPMENT

IMPORT

CASHIER LOGISTIC BOOK KEEPING QC PPIC PRODUCTION MANAGER

CUTTER HAMMER GRINDING TREATMENT FINISHING ACCOUNT PAYABLE SALES ADMINISTRASI PURCHASING INVENTORY SEKTRETARIS

(6)

d. Bertanggung jawab kepada direktur terhadap pelaksanaan dokumentasi perusahaan baik yang bersifat intern maupun bersifat ekstern.

3. Sekretaris

a. Mempersiapkan kontrak kerja sama berdasarkan perjanjian dan pesanan. b. Melakukan dan menjaga komunikasi yang baik dengan pihak customer

dan perusahaan-perusahaan lain.

c. Bertanggung jawab kepada direktur terhadap tugas-tugas sekretaris dan administrasi

d. Bertanggung jawab terhadap surat-surat izin dan lisensi yang penting. 4. Factory Manager

a. Mengatur jadwal pelaksanaan proyek di lapangan.

b. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga kerja yang akan digunakan pada setiap proyek.

c. Menetapkan kebijakan penjadwalan kerja di proyek apabila diperlukan. d. Bertanggung jawab kepada direktur terhadap pelaksanaan tugasnya. 5. Marketing Manager

a. Memuat rencana dan pengendalian kegiatan pemasaran perusahaan b. Menganalisa keadaan pasar

c. Mengusahakan agar volume penjualan meningkat dan memperluas daerah pemasaran

d. Mengadakan surat kontrak penjualan produk dengan pihak konsumen dan menetapkan waktu penyerahan produk kepada pelanggan.

(7)

6. Human Resource

a. Mengkoodinir tenaga kerja perusahaan seperti pembagian kerja dan lainnya.

b. Melakukan penambahan atau pengurangan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

c. Memberikan izin yang menyangkut dengan personalia seperti cuti dan lainnya.

d. Berhak dalam hal perekrutan tenaga kerja.

e. Bertanggung jawab atas masalah-masalah personalia yang terjadi di perusahaan.

7. Finance Controller

a. Melakukan analisa terhadap biaya dan pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.

b. Mengawasi secara rutin posting ke buku besar, buku pembelian, buku penjualan, buku penerimaan kas dan pengeluaran kas.

c. Melaporkan setiap transaksi yang mempunyai indikasi yang merugikan perusahaan.

d. Memastikan selesainya laporan keuangan setiap bulan.

e. Bertanggung jawab kepada direktur atas penerimaan, pengeluaran dan pembukuan perusahaan

8. Production Manager

a. Mengatur jadwal produksi dan mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan produksi.

(8)

b. Melakukan pengawasan atas jalannya mesin-mesin agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.

c. Mengadakan penambahan jadwal kerja lembur untuk pencapaian target produksi.

d. Bertanggung jawab atas produk pesanan agar selesai tepat waktu sehingga kegiatan produksi dapat berjalan seefektif dan seefisien mungkin terhadap manajer pabrik.

9. PPIC (Production Planning and Inventory Control)

a. Membuat rencana produksi sesuai dengan pemasaran yang telah disetujui. b. Mengatur kegiatan produksi.

c. Mengontrol persediaan bahan baku.

d. Menetapkan penjadwalan pemesanan bahan baku kepada pemasok.

e. Bertanggung jawab kepada manajer pabrik terhadap pelaksanaan tugasnya. 10. QC (Quality Control)

a. Mengecek kualitas bahan baku dan hasil produksi. b. Melakukan tahap-tahap peningkatan kualitas produksi.

c. Membuat daftar pemasok dan menetapkan pemasok bahan baku.

d. Bertanggung jawab kepada manajer pabrik terhadap pelaksanaan tugasnya. 11. Cashier

a. Menerima uang masuk dari hasil penjualan dan melakukan pengeluaran uang untuk pembelian bahan baku.

b. Membuat daftar harga produk dan harga bahan baku. c. Bertanggung jawab terhadap finance controller.

(9)

12. Logistic

a. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pembelian dan persediaan.

b. Membuat kebijakan terhadap penetapan pembelian dan persediaan. c. Bertanggung jawab terhadap finance controller.

13. Book Keeping

a. Membuat secara rutin posting ke buku besar, buku pembelian, buku penjualan, buku penerimaan kas dan pengeluaran kas.

b. Memeriksa transaksi yang mempunyai indikasi yang merugikan perusahaan.

c. Bertanggung jawab terhadap finance controller. 14. Purchasing

a. Melakukan kegiatan pembelian kebutuhan produksi.

b. Mencari pemasok yang memenuhi standar kualitas dan biaya c. Membuat daftar bahan yang akan dibeli.

d. Bertanggung jawab terhadap bagian logistik. 15. Inventory

a. Melakukan kegiatan pembelian kebutuhan produksi dan makanan. b. Mencari pemasok yang memenuhi standar kualitas dan biaya c. Membuat daftar bahan yang akan dibeli.

(10)

16. Account payable

a. Mengidentifikasi transaksi yang mempunyai indikasi yang merugikan perusahaan..

b. Memberikan laporan pembelian dan pengeluaran kas. c. Bertanggung jawab terhadap bagian book keeping. 17. Sales administrasi

a. Membuat transaksi-transaksi penjualan yang terjadi. b. Memberikan laporan penjualandan penerimaan kas. c. Bertanggung jawab terhadap bagian book keeping. 18. Cutter

a. Melakukan proses pemotongan aluminium untuk pembuatan tiap produk b. Memberikan informasi ke bagian hammer untuk mengambil produk yang

telah dipotong

c. Bertanggung jawab terhadap bagian PPIC 19. Hammer

a. Melakukan proses hammer/penekanan bahan yang telah dipotong sesuai dengan spesifikasinya

b. Memberikan informasi ke bagian gerinda untuk mengambil produk yang telah dihammer.

c. Bertanggung jawab terhadap bagian manajer produksi. 20. Grinding

(11)

b. Memberikan informasi ke bagian treatment untuk mengambil produk yang telah digerinda.

c. Bertanggung jawab terhadap bagian manajer produksi. 21. Treatment

a. Melakukan proses penyepuhan setelah digerinda pada tungku pemanasan. b. Memberikan informasi ke bagian finishing untuk mengambil produk yang

telah disepuh.

c. Bertanggung jawab terhadap bagian manajer produksi. 22. Finishing

a. Melakukan proses pengecatan, sebagai proses akhir sekalian dengan proses pengeringan.

b. Memberikan informasi mengenai jumlah produk di gudang bahan jadi. c. Bertanggung jawab terhadap bagian manajer produksi.

2.5.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.5.3.1. Tenaga Kerja

PT Sarana Panen Perkasa memiliki jumlah staff dan tenaga kerja sebanyak 66 orang. Rincian tenaga kerja pada PT Sarana Panen Perkasa beserta jumlahnya dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Tenaga Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja Jabatan Pria Wanita Jumlah

Direktur 1 1

Sekretaris 1 1

(12)

Tabel 2.1. Tenaga Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja (Lanjutan) Jabatan Pria Wanita Jumlah

Manajer Pabrik 1 1 Manajer pemasaran 1 1 Bagian personalia 1 1 Manajer produksi 1 1 PPIC 1 1 QC 1 1 Finance controller 1 1 Cashier 1 1 Logistic 1 1 Book keeping 1 1 Account payable 1 1 Sales administrasi 1 1

Karyawan bagian produksi 50 50

Satpam 1 1

Total 59 7 66

Sumber : PT Sarana Panen Perkasa

2.5.3.2. Jam Kerja

Hari kerja di PT Sarana Panen Perkasa adalah enam hari kerja, yaitu hari Senin sampai dengan hari Jumat. Jam kerja per hari adalah delapan jam. Sedangkan pada hari sabtu jam kerja per hari selama 5 jam. Jam kerja lembur terhitung apabila seorang pekerja bekerja lebih dari 8 jam per hari.

Pembagian jam kerja untuk golongan staf dan karyawan atau operator dapat dilihat pada Tabel 2.2 dan 2.3.

(13)

Tabel 2.2. Jadwal Jam Kerja Golongan Staf PT. Sarana Panen Perkasa

Hari Jam Kerja Jam Istirahat

Senin - Kamis

08.00 – 12.00 WIB Kerja aktif 12.00 – 13.00 WIB Istirahat 13.00 – 17.00 WIB Kerja aktif

Jumat

08.00 – 12.00 WIB Kerja aktif 12.00 – 13.30 WIB Istirahat 13.30 – 17.00 WIB Kerja aktif

Sabtu

08.00 – 12.00 WIB Kerja aktif 12.00 – 13.00 WIB Istirahat 13.00 – 14.00 WIB Kerja aktif Sumber : PT Sarana Panen Perkasa

Tabel 2.3. Jadwal Jam Kerja Golongan Karyawan PT. Sarana Panen Perkasa

Hari Jam Kerja Jam Istirahat

Senin – Kamis & Sabtu

08.00 – 12.00 WIB Kerja aktif 10.00 – 10.30 WIB Istirahat 10.30 – 12.00 WIB Kerja aktif 12.00 – 13.00 WIB Istirahat 13.00 – 15.00 WIB Kerja aktif 15.00 – 15.30 WIB Istirahat 13.00 – 17.00 WIB Kerja aktif

Jumat

08.00 – 12.00 WIB Kerja aktif 10.00 – 10.30 WIB Istirahat 10.30 – 12.00 WIB Kerja aktif 12.00 – 13.30 WIB Istirahat 13.30 – 15.00 WIB Kerja aktif 15.00 – 15.30 WIB Istirahat 13.00 – 17.00 WIB Kerja aktif Sumber : PT Sarana Panen Perkasa

(14)

2.5.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Penghargaan terhadap hasil kerja karyawan diwujudkan dengan memberi upah dan fasilitas-fasilitas yang dapat menjamin kesejahteraan karyawan dan keluarganya dengan tujuan selain untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan juga untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka.

Penentuan upah di PT Sarana panen Perkasa pada dasarnya ditetapkan/disesuaikan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Biasanya karyawan yang sudah lama bekerja di perusahaan ini akan memperoleh kenaikan gaji sedangkan karyawan yang masih baru atau dalam istilah magang diberikan gaji yang lebih rendah. Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur akan mendapatkan tambahan upah yang dihitung berdasarkan tarif lembur.

Pihak perusahaan memberikan upak pokok karyawan dan memberikan tunjangan misalnya Tunjangan Hari Raya (THR) yaitu hari raya Idul Fitri, Natal ataupun Imlek. Selain itu diberikan juga tunjangan insentif yang diberikan kepada karyawan apabila mempunyai prestasi dalam melakukan pekerjaannya. Tunjangan ini dilakukan dengan cara menambahkannya ke dalam upah karyawan setiap bulannya.

Untuk fasilitas dari perusahaan, pada jam istirahat, yaitu pukul 15.00 WIB, perusahaan memberikan snack dan juga minuman. Sedangkan makan siang ditanggung oleh pihak karyawan sendiri.

(15)

2.6. Proses Produksi

Proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber daya seperti tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan baku/material, manajemen,sumber energi, metode dan uang yang ada. PT Sarana Panen Perkasa adalah sebuah perusahaan yang mengolah carbon steel berbentuk plat strip untuk menghasilkan egrek serta alat-alat pertanian lainnya seperti dodos, kampak.

PT Sarana Panen Perkasa menggunakan tipe batch production karena pada proses produksi perusahaan ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk pada laju produksi dalam suatu jumlah tertentu yang memungkinkan untuk mengadakan persediaan, dan kemudian merubah proses produksi untuk menghasilkan macam produk yang lain seperti kampak, parang, pinggang, dll. Mesin atau peralatan dirancang mengarah pada tipe general purpose machine tetapi untuk produksi dengan laju yang tinggi.

2.6.1. Bahan yang Digunakan 2.6.1.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan sebuah produk. Bahan ini memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya.

Bahan Baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase yang besar

(16)

dibandingkan bahan-bahan lainnya. Kualitas bahan baku yang digunakan sangat menentukan kualitas produk yang akan dihasilkan. Oleh karena itu perusahaan PT Sarana Panen Perkasa sangat memperhatikan hal tersebut.

Bahan baku yang digunakan oleh PT Sarana Panen Perkasa dalam pembuatan egrek adalah carbon steel yang merupakan bahan yang kandungan bajanya cukup tinggi dan bahan ini diimport dari negara Jepang. Bahan baku tersebut dikirim 5000 batang setiap sekali pemesanan dengan spesifikasi panjang 5 m dan tebal 6 mm dan biasanya bahan baku tersebut akan bertahan selama 6 bulan.

2.6.1.2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses

produksi tetapi tidak terdapat dalam produk akhir. Bahan ini secara tidak langsung mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Pada PT. Sarana Panen Perkasa, bahan penolong yang digunakan terutama arang kayu dan air karena pada proses

hammering dan treatment (sepuh) diperlukan pembakaran atau pemanasan.

2.6.1.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan merupakan bahan yang ditambahkan ke produk untuk meningkatkan citra produk itu ke konsumen serta untuk melindungi produk. Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan egrek adalah cat dan tiner, yang tujuannya agar egrek tersebut lebih menarik.

(17)

2.6.2. Standard Mutu Produk

Produk yang dihasilkan dalam sebuah perusahaan harus memiliki standar mutu yang akan digunakan sebagai batasan, jaminan atau kendali dalam produksi. Standar mutu produk di PT Sarana Panen Perkasa sangat dipengaruhi oleh kualitas proses produksi yang baik yang dilakukan dari awal, saat proses berlangsung sampai produk jadi (Finishing Product) siap dikirim kepada distributor. Untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas, tiap aktivitas proses produksi selalu dilakukan pemeriksaan seperti misalnya pada bagian hammer, format, penggerindaan sampai ke tahap akhir yaitu finishing.

Egrek dan dodos merupakan produk utama yang dihasilkan oleh PT. Sarana Panen Perkasa. Target produksi perbulan perusahaan ini adalah 7500 pcs untuk produk egrek sedangkan untuk dodos dan kampak 8000 pcs tetapi pihak perusahaan belum mampu mencapai target produksi tersebut karena proses produksi memakan waktu yang lama namun metode kerja yang digunakan perusahaan ini belum mendukung karena lebih padat karya dan manual.

Permintaan akan produk tersebut sangat tinggi karena perusahaan mempunyai standar mutu produk dengan spesifikasi yaitu ukuran yang terdiri dari ukuran besar dan kecil, bahan baku yang cukup kuat terutama untuk egrek di impor dari jepang yaitu bahan platstrip, desain produk ada yang diberi warna tetapi ada juga yang hanya dilapisi cat clear.

(18)

2.6.3. Uraian Proses Produksi

Untuk proses pembuatan egrek pada PT. Sarana Panen Perkasa harus melalui enam tahapan proses, yaitu hammering, formatting, gerinda kasar,

treatment (sepuh), gerinda halus, dan finishing. Pada proses produksi egrek ini,

bahan baku yang dikirim yaitu berupa platstrip yang telah dipotong sesuai dengan ukuran egrek yang standard. Oleh karena itu, proses yang terjadi di lantai produksi yang pertama kali dialami oleh plat strip yaitu hammering. Tetapi sebelum mengalami tahap/proses pertama yaitu proses hammer, terlebih dahulu dilakukan pembakaran arang karena proses hammer dapat berjalan apabila pembakaran arang sudah mencapai suhu di atas 1200 oC. Proses pembakaran arang dilakukan selama ± 30 menit.

1. Proses Hammering

a. Pertama kali plat strip dipanaskan dalam dapur pemanasan selama 15 menit dengan tujuan untuk memudahkan penarikan ekor.

b. Plat strip ditarik ekornya, maksudnya ujung dari plat strip ditarik hingga akan berbentuk ekor.

c. Kemudian plat strip dipanaskan kembali agar semakin memanjang karena mengalami proses pemuaian.

d. Setelah dipanaskan maka dibuka bagian depan.

e. Plat strip dibawa ke mesin potong dan dipotong menggunakan mesin potong. f. Plat strip dibawa ke dapur pemanasan dan dipanaskan kembali.

g. Plat strip dibengkokkan sesuai bentuk egrek. h. Egrek dipukul rata dengan mesin hammering.

(19)

2. Proses Formating

a. Menggambar mata egrek yang telah dibengkokkkan sesuai dengan ukuran b. Memformat dengan menggunakan mesin format sesuai dengan gambar mata. c. Untuk pertama kali dibawa ke bagian flating dan diflating dengan

menggunakan palu agar permukaan egrek tersebut tidak baling. 3. Proses Gerinda Kasar

a. Dalam proses ini, plat strip mengalami gerinda kasar dengan menggunakan 2 mesin gerinda yang berbeda, yaitu pertama kali digerinda dengan menggunakan mesin gerinda besar kemudian digerinda kembali dengan menggunakan gerinda kecil.

b. Untuk kedua kali dibawa ke bagian flating dan diflating dengan palu.

4. Proses Treatment

a. Egrek dihardenning atau istilah lainnya dicepuh dalam dapur pemanasan selama 5 menit di atas suhu 850 oC. Ini bertujuan untuk mengeluarkan kandungan baja sehingga egrek tersebut makin keras.

b. Egrek ditempering dalam wadah berisi air untuk meratakan kekerasan egrek. c. Untuk ketiga kali dibawa ke bagian flating dan diflating dengan palu.

5. Proses Gerinda Halus

Digerinda dengan menggunakan mesin gerinda kecil hingga mengkilap 6. Proses Finishing

a. Dicelupkan ke dalam wadah berisi tiner atau disebut cat clear b. Dikeringkan dalam lemari pengering.

(20)

2.6.4. Mesin dan Peralatan 2.6.4.1.Mesin Produksi

Berikut ini diuraikan spesifikasi mesin produksi yang ada di PT. Sarana Panen Perkasa, yang dapat dilihat dalam Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Mesin Produksi pada PT. Sarana Panen Perkasa

No. Mesin Fungsi

Tegan gan (Volt) Frek uens i (Hz) Daya (KW) Juml ah (Unit) Kecepa tan (rpm) Arus Tekan an (atm) 1 Mesin hammer

Untuk pukul rata

(proses penekanan) 380 - - 6 200 - 6 2 Mesin potong Untuk memotong platstrip sehingga dimensinya 240 60 15 1 - - - 3 Mesin format Untuk memotong platstrip sehingga dimensinya 380 80 - 6 1000 - - 4 Mesin Gerinda Kasar Untuk menghaluskan egrek / produk lain 240 60 715 12 1000 - - 5 Mesin Gerinda Halus Untuk menghaluskan egrek / produk lain agar lebih mengkilap

240 60 700 16 1000 - -

Sumber : PT. Sarana Panen Perkasa

2.6.4.2.Peralatan (Equipment)

Adapun peralatan yang digunakan oleh PT. Sarana Panen Perkasa untuk mendukung kegiatan produksinya dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Peralatan pada PT. Sarana Panen Perkasa

No. Peralatan Fungsi

1 Beko Sebagai alat transportasi

2 Timbangan Untuk menimbang berat a platstrip (bahan baku)

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Sarana Panen Perkasa
Tabel 2.1. Tenaga Kerja dan Jumlah Tenaga Kerja (Lanjutan)  Jabatan  Pria  Wanita  Jumlah
Tabel 2.3. Jadwal Jam Kerja Golongan Karyawan PT. Sarana Panen Perkasa
Tabel 2.4. Mesin Produksi pada PT. Sarana Panen Perkasa

Referensi

Dokumen terkait

Sari Lembah Subur, sebagai salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan minyak mentah kepala sawit yang mempunyai aktivitas yang dijalankan

Batanghari Tebing Pratama adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pengolahan bokar (bahan olahan karet) menjadi karet remah (crumb rubber) yang digolongkan

Di dalam proses produksi pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Unit Usaha Adolina, bahan baku yang digunakan adalah tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang diperolah

Komoditi tanaman yang dominan dan potensial untuk dikembangkan adalah kelapa sawit, kelapa dalam, kulit manis gambir, tebu dan kakao. Pengembangan kawasan perkebunan

Multimas Nabati Asahan terdiri dari unit pengolahan minyak sawit kasar (Dept. Refinery), unit pengolahan inti sawit (Dept. Palm kernel Plant), dan unit.. pengolahan kelapa

Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Minyak Sawit (Crude Palm Oil) dan Inti Sawit (Palm

Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) menjadi Minyak Sawit (Crude Palm Oil) dan Inti Sawit (Palm

Lahan perkebunan perusahan tersebut di Propinsi Sumatera Utara seluas 144.580 Ha dalam pengolahan perusahaan, sedangkan bahan baku untuk pabrik kelapa sawit dan pabrik karet