• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - BAB IV V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - BAB IV V"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Gambaran Umum

Luas wilayah kabupaten Nagan Raya secara keseluruhan adalah 311.480 Km² yang terdiri dari 10 kecamatan dan 222 desa. Secara detail pembagian wilayah kabupaten Nagan Raya terdiri dari : perkampungan seluas 3.476 Ha (1,03%), perkebunan seluas 77,664 Ha (23,08%), sawah seluas 33.818 Ha (10.05%), semak alang-alang seluas 9.923 Ha (2,95%), semak belukar seluas 51.198 Ha (15,22%) dan hutan seluas 159.013 Ha (47,27%).

Secara geografis Kabupaten nagan Raya terletak pada posisi 2º-5º Lintang Utara dan 25º-97º10’ Bujur Timur, dengan batas-batas :

Sebelah Utara berbatasan dengan : kabupaten Aceh Tengah Sebelah Selatan berbatasan dengan : Samudera Hindia

Sebelah Timur berbatasan dengan : Kabupaten Gayo Lues da Kabupaten Aceh Barat Daya

Sebelah Utara berbatasan dengan : Kabupaten Aceh Barat. 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit

RSUD Nagan Raya pada awalnya adalah pengembangan dari Puskesmas Perawatan Ujong Patihah dengan kapasitas 10 tempat tidur, satu rumah dinas dokter dan dua rumah dinas paramedis. Dalam perkembangannya, pada tahun 2004 Pemerintah Pusat melalui Departemen Kesehatan mengalokasikan dana APBN untuk membangun gedung poliklinik & Administrasi dan Provinsi NAD dari alokasi dana APBD untuk membangun gedung UGD. Pada tanggal 20 April 2005 dikeluarkan SK. bupati Nagan Raya nomor : 445/18/2005 tentang

(2)

peningkatan status pelayanan di puskesmas perawatan Ujong patihah menjadi kantor pelayanan Kesehatan RSUD Kabupaten Nagan Raya.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik Responden 1. Umur

Hasil perhitungan frekuensi dan persentase berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut dibawah ini:

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya

NO Umur Responden Frekuensi %

1 21-25 Tahun 17 25,0

2 26-30 Tahun 24 35,3

3 31-35 Tahun 13 19,1

4 36-40 Tahun 9 13,2

5 41-45 Tahun 3 4,4

6 > 46 Tahun 2 2,9

Total 68 100

Sumber: data primer 2016

Berdasarkan tabel 4.1 di ketahui bahwa responden tertinggi yang berumur 26-30 tahun adalah 24 responden (35,3%), sedangkan responden terendah yang berumur > 46 tahun adalah 2 responden (2,9%).

4.2.2 Analisis Univariat 1. Dukungan Informasional

(3)

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Informasional dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya

NO Dukungan Informasional Frekuensi %

1 Baik 28 41,2

2 Kurang Baik 40 58,8

Total 68 100

Sumber: data primer 2016

Berdasarkan tabel 4.2 dapat di ketahui bahwa responden dengan dukungan informasional kurang baik adalah 40 responden (58,8%). sedangkan responden dengan dukungan informasional baik adalah 28 responden (41,2%)

2. Dukungan Penilaiaan

Hasil perhitungan frekuensi dan persentase berdasarkan dukungan informasional dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut dibawah ini:

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Penilaiaan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya

NO Dukungan Penilaiaan Frekuensi %

1 Baik 24 36,3

2 Kurang Baik 44 64,7

Total 68 100

Sumber: data primer 2016

Berdasarkan tabel 4.3 dapat di ketahui bahwa responden dengan dukungan penilaiaan kurang baik adalah 44 responden (64,7%). sedangkan responden dengan dukungan penilaiaan baik adalah 24 responden (36,3%).

3. Dukungan Emosional

(4)

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dukungan Emosional dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya

NO Dukungan Emosional Frekuensi %

1 Baik 30 44,1

2 Kurang Baik 38 55,9

Total 68 100

Sumber: data primer 2016

Berdasarkan tabel 4.4 dapat di ketahui bahwa responden dengan dukungan emosional kurang baik adalah 38 responden (55,9%). sedangkan responden dengan dukungan emosional baik adalah 30 responden (44,1%).

3. Tingkat Kecemasan Pasien

Hasil perhitungan frekuensi dan persentase berdasarkan tingkat kecemasan pasien dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut dibawah ini:

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya

NO Tingkat Kecemasan Pasien Frekuensi %

1 Tidak ada gejala 9 13,2

2 Ringan 11 16,2

3 Sedang 13 19,1

4 Berat 12 17,6

5 Sangat Berat 23 33,8

Total 68 100

Sumber: data primer 2016

(5)

4.2.3 Analisis Bivariat

a. Hubungan Faktor Dukungan Informasional dengan Tingkat Kecemasan Pasien

Tabel 4.6. Faktor Dukungan Informasional yang berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Persalinan di Rumah memiliki dukungan informasional baik, sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan pasien Tidak ada gejala yaitu 8 (28,6%). Dan dari total 40 responden dukungan informasional kurang baik sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan pasien sangat berat yaitu 14 (35,0%),. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan informasional dengan tingkat kecemasan pasien.

(6)

b. Hubungan Faktor Dukungan Penilaian dengan Tingkat Kecemasan Pasien

Tabel 4.7 Faktor Dukungan Penilaian yang berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya

Dukungan Penilaian

Tingkat Kecemasan Pasien Total Tidak

ada gejala

Ringan Sedang Berat Sangat Berat

n % n % n % n % n % f % Valu

e Baik 5 20,8 1 4,2 8 33,3 5 20,8 5 20,8 24 100 0,028 Kurang Baik 4 9,1 10 22,7 5 8,4 7 15,9 18 40,9 44 100

sumber : data primer 2016

Tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa dari total 24 responden yang memiliki dukungan penilaian baik, sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan pasien Tidak ada gejala yaitu 5 (20,8%). Dan dari total 44 responden dukungan penilaian kurang baik sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan pasien sangat berat yaitu 18 (40,9%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan penilaian dengan tingkat kecemasan pasien.

(7)

c. Hubungan Faktor Dukungan Emosional dengan Tingkat Kecemasan Pasien

Tabel 4.8 Faktor Dukungan Emosional yang berhubungan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya

Dukungan Emosional

Tingkat Kecemasan Pasien Total Tidak

ada gejala

Ringan Sedang Berat Sangat Berat

n % n % n % n % n % f % Valu

e Baik 7 23,3 5 16,7 8 26,7 7 23,3 3 10,0 30 100 0,003 Kurang Baik 2 5,3 6 15,8 5 13,2 5 13,2 20 52,6 38 100

sumber : data primer 2016

Tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa dari total 30 responden yang memiliki dukungan emosional baik, sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan pasien Tidak ada gejala yaitu 7 (23,3%). Dan dari total 38 responden dukungan emosional kurang baik sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan pasien sangat berat yaitu 20 (52,6%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan emosional dengan tingkat kecemasan pasien.

(8)

4.3 Pembahasan

4.3.1 Hubungan Faktor Dukungan Informasional dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Persalinan

Berdasarkan hal ini sesuai dengan hasil uji statistik didapat nilai Pvalue = 0,040 dan ini lebih kecil dari α = 0,05 (Pvalue = 0,024 < α = 0,05) sehingga diuraikan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan informasional dengan tingkat kecemasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya.

Berdasarkan hasil temuan peneliti diperoleh, responden dukungan informasional baik dan tingkat kecemasannya ringan karena pasien mendapatkan informasi tambahan dari keluarga dan petugas kesehatan, sedangkan responden dukungan informasionalnya kurang baik dan ringan tingkat kecemasannya karena pasien kurang mendapatkan informasi mengenai operasinya dan responden berat tingkat kecemasannya karena pasien tidak mendapatkan dukungan sama sekali akan informasi mengenai persalinan dari siapa saja baik keluarga atau petugas kesehatan.

Dukungan informasional, yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disseminator (penyebar informasi). bantuan informasi yang disediakan agar dapat digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan-persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian nasihat, pengarahan, ide-ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan dan informasi ini dapat disampaikan kepada orang lain yang mungkin mengahadapi persoalan yang sama atau hampir sama. (Setiadi, 2008).

(9)

4.3.2 Hubungan Faktor Dukungan Penilaiaan dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Persalinan

Berdasarkan hal ini sesuai dengan hasil uji statistik didapat nilai Pvalue = 0,026 dan ini lebih kecil dari α = 0,05 (Pvalue = 0,028 < α = 0,05) sehingga diuraikan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan penilaiaan dengan tingkat kecemasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya.

Berdasarkan hasil temuan peneliti diperoleh, responden dukungan penilaiaan baik dan tingkat kecemasannya ringan karena pasien diberikan semangat oleh dari keluarga dan petugas kesehatan, sedangkan responden dukungan penilaiaannya kurang baik dan ringan tingkat kecemasannya karena pasien kurang mendapatkan berupa semangat dan penghargaan mengenai operasinya dan responden berat tingkat kecemasannya karena pasien tidak mendapatkan dukungan sama sekali akan penghargaan atau berupa bimbingan mengenai persalinan dari siapa saja baik keluarga atau petugas kesehatan.

Dukungan penilaian yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan validator identitas keluarga. yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita. Penilaian ini bisa positif dan negative yang mana pengaruhnya sangat berarti bagi seseorang. Berkaitan dengan dukungan sosial keluarga maka penilaian sangat membantu adalah penilaian positif. (Setiadi, 2008).

(10)

4.3.2 Hubungan Faktor Dukungan Emosional dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Persalinan

Berdasarkan hal ini sesuai dengan hasil uji statistik didapat nilai Pvalue = 0,043 dan ini lebih kecil dari α = 0,05 (Pvalue = 0,003 < α = 0,05) sehingga diuraikan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan emosional dengan tingkat kecemasan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya.

Berdasarkan temuan peneliti diperoleh, responden dukungan emosional baik dan tingkat kecemasannya ringan karena pasien diberikan kepercayaan dan perhatian sepenuhnya dari keluarga dan petugas kesehatan, sedangkan responden dukungan emosionalnya kurang baik dan ringan tingkat kecemasannya karena pasien kurang mendapatkan berupa perhatian mengenai operasinya dan responden berat tingkat kecemasannya karena pasien tidak mendapatkan dukungan sama sekali akan perhatiaandan penghargaan mengenai operasi persalinan dari siapa saja baik keluarga atau petugas kesehatan.

Dukungan emosional yaitu keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Setiap orang pasti membutuhkan bantuan afeksi dari orang lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati, cinta, kepercayaan, dan penghargaan. (Setiadi, 2008).

(11)

5.1 Kesimpulan

1. Adanya hubungan yang signifikan antara faktor dukungan informasional dengan tingkat kecemasan pasien dibuktikan dengan nilai (Pvalue = 0,024 < α = 0,05).

2. Adanya hubungan yang signifikan antara faktor dukungan penilaiaan dengan tingkat kecemasan pasien dibuktikan dengan nilai (Pvalue = 0,028 < α = 0,05). 3. Adanya hubungan yang signifikan antara faktor dukungan emosional dengan

tingkat kecemasan pasien dibuktikan dengan nilai (Pvalue = 0,003 < α = 0,05).

5.2 Saran

1. Disarankan kepada pasien untuk mengikuti setiap anjuran petugas kesehatan mengenai operasi yang akan dijalankan dan kepada keluarga untuk saling mendukung mulai dari dukungan perhatian dan emosional yang diberikan kepada pasien dalam menghadapi operasinya.

2. Disarankan kepada tenaga kesehatan yang menangani pasien pre operasi persalinan untuk meningkatkan kepercayaan diri pasien dalam menghadapi operasi persalinan pasien, dan juga memberitahu kepada keluarga pasien untuk memberi dukugan kepada pasien sehingga operasi yang akan berjalan dengan semaksimal mungkin.

3. Disarankan kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya untuk memberikan berupa informasi untuk mencegah terjadinya kecemasan yang dialami pasien saat akan proses operasi berlangsung.

Gambar

Tabel 4.2. Distribusi  Frekuensi  Berdasarkan Dukungan  Informasional

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kepentingan yang lebih teknis, banjir dapat di sebut sebagai genangan air yang terjadi di suatu lokasi yang diakibatkan oleh : (1) perubahan tata guna lahan di Daerah

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan : diagnosa penyakit diabetes mellitus dapat dibangun dengan pendekatan logika fuzzy, penentuan diagnosa

Pada penelitian ini, penurunan indeks plak terlihat masih terdapat 2 responden dengan kategori buruk, hal ini dikarenakan kedua respoden tersebut memiliki tingkat

Dalam kaitan ini, maka momen historis pembentukan kemiskinan pada suatu masyarakat lokal sebenarnya bermula dari konflik tenurial semacam di atas, yaitu ketika

Perlakuan kolkisin juga mempengaruhi fenotip tanaman cabe keriting yang dilihat dari karakter morfologi, seperti tinggi tanaman, diameter batang, ukuran daun dan

Sejalan dengan hal tersebut, uji-t menunjukkan hasil uji beda sebesar 14,20 lebih besar dari ttabel 2,092, sehingga dapat disimpulkan penerapan media video berpengaruh

Beberapa pernyataan remaja yang selisih usia dengan pasangannya 1-3 tahun dan lebih dari 5 tahun yang memiliki penyesuaian diri yang tinggi terhadap pasangan menyatakan

Tempat/Tanggal Lahir : Makassar, 21 Desember 1968 Alamat Tempat Tinggal : Kota Kembang Depok Raya sektor. Anggrek -3 Blok F1/14, Depok, Jabar Jenis Kelamin