• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kepuasan pengunjung terhadap pelayanan supermarket : studi kasus pada pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Jalan Laksada Adisutjipto No.32-34 Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis kepuasan pengunjung terhadap pelayanan supermarket : studi kasus pada pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Jalan Laksada Adisutjipto No.32-34 Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

Jalan Laksda Adisutjipto No.32-34 Yogyakarta.

Skripsi

Dianjukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Dodi Susanto

NIM : 042214060

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv MOTTO

“hari ini harus lebih baik dari hari kemarin,

karena tidak ada hal yang sulit asal kita mau berusaha”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

ALLAH SW T sang pencipta, Nabi M uhammad SAW sebagai pengikut setia

yang menyampaikan amanat kepada umatNYA

Kedua Orang Tua Tercinta

Bapak Suhardi dan Ibu Sukeksi Tri Indarti

Kakakku Tersayang

Ujang Santoso

&

(5)
(6)

vii Dodi Susanto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik pengunjung supermarket, mengukur tingkat kepuasan mereka dan menganalisa perbedaan kepuasan mereka berdasarkan jenis kelamin, usia dan pendapatan. Penelitian ini dilakukan di supermarket Diamond, Yogyakarta pada bulan oktober 2008 sampai dengan November 2008.

Populasi dari penelitian ini adalah pengunjung supermarket Diamond, Yogyakarta yang dianggap mampu memahami dan menjawab pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase, analisis skala likert dan analisis Chi Kuadrat.

(7)

viii Dodi Susanto Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The Purpose of this research is to identify supermarket visitors characteristics, measure the level of their satisfaction and analyze their satisfaction differences based on gender, age and income. This research is conducted at Diamond Supermarket, Yogyakarta from oktober 2008 up to November 2008.

The population of this research is visitors of Diamond supermarket, Yogyakarta who are assumed to be able to understand and to answer the questions presented in the questionnaire. The Number of samples in this research is 100 respondents. The analysis techniques used in this research are percentage analysis, likert scale analysis and Chi Square analysis.

(8)
(9)

x

dan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyalesaiakan skripsi ini sebagai tugas akhir perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini berjudul “Analisis Kepuasan Pengunjung terhadap Pelayanan

Supermarket” Studi Kasus pada Pengunjung Supermarket Diamond, Yogyakarta. Tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan. Maka pada

kesempatan ini untuk rasa penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Drs. YP Supardiyono., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., MBA, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dra. Diah Utari BR, M.si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran

dan memberikan petunjuk serta saran-saran mulai dari penyusunan proposal penelitian hingga penyelesaian skripsi.

4. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., MBA, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu, meluangkan waktu untuk membimbing penulis, dan memberikan pengarahan serta saran-saran sehingga pebnulis dapat

(10)

xi

6. Segenap Staf dan Karyawan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi yang telah banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang perkuliahan.

7. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta yang selama ini memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.

8. Segenap Staf dan Karyawan Supermarket Diamond yang telah memberikan izin dalam penelitian, beserta pengunjung yang telah berkenan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.

9. Orang tua yang sangat saya hormati, cintai dan sayangi Bapak Suhardi dan Ibu Sukeksi Tri Indarti, yang selalu mendoakan, memberi perhatian, dan

memberikan dukungan baik secara materiil maupun moril serta kakakku tersayang Ujang Santoso yang selalu memberikan semangat kepada penulis. 10.Teman-temanku yang membantu dalam pelaksanaan penelitian Catur, Verry,

David, dan yang tidak akan pernah terlupakan temanku yang selalu memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan dalam penyusunan skripsi

(11)

xii

terimakasih telah memberi masukan serta dukungan kepada penulis dan terimakasih atas kebersamaannya selama ini.

13.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyampurnakan skripsi ini.

Yogyakarta,

(12)

xiii

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

(13)

xiv

B. Retailing ... 9

C. Perilaku Konsumen ... 11

D. Kepuasan Konsumen... 12

E. Kualitas Pelayanan ... 15

F. Keputusan Pembelian ... 19

G. Kerangka Pemikiran Penelitian... 23

H. Rumusan Hipotesis ... 24

BAB III: METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 25

B.Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 25

D. Variabel Penelitian... 26

E. Jenis dan Sumber Data ... 27

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

G. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 29

H. Teknik Pengujian Instrumen... 31

(14)

xv

C. Struktur Organisasi... 40

BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Uji Coba Kuesioner... 42

1. Hasil Uji Validitas Dimensi Kepuasan Konsumen... 42

2. Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Kepuasan Konsumen... 45

B. Karakteristik Responden ... 45

C. Deskripsi Kepuasan pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta ... 47

D. Perbedaan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Karakteristiknya 53 E. Pembahasan... 55

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran... 60

C. Keterbatasan... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN I : Surat Ketrangan Penelitian... 65

(15)

xvi

(16)

xvii

Tabel V.2 Hasil Uji Validitas Dimensi Reliability... 43

Tabel V.3 Hasil Uji Validitas Dimensi Responsiveness... 43

Tabel V.4 Hasil Uji Validitas Dimensi Assurance... 44

Tabel V.5 Hasil Uji Validitas Dimensi Empathy... 44

Tabel V.6 Hasil Uji Reliabilitas Terhadap Kepuasan Konsumen... 45

Tabel V.7 Gambaran Karakteristik responden Yang Berkunjung Ke Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta ... 46

Tabel V.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Dimensi Tangible... 48

Tabel V.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Dimensi Reliability... 49

Tabel V.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Dimensi Responsiveness... 50

Tabel V.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Dimensi Assurance... 51

(17)

xviii

Kelamin ... 53 Tabel V.15 Hasil Uji Perbedaan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Usia .. 54 Tabel V.16 Hasil Uji Perbedaan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan

(18)

1 A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan masyarakat di kota besar seperti Yogyakarta cukup kompleks, tetapi sekomplek apapun, kebutuhan hidup masih perlu memerlukan perhatian yang

cukup besar. Misalnya dalam memenuhi kebutuhan pangan dimana dulu harus pergi ke pasar tradisional, namun sekarang telah bermunculan banyak supermarket yang

menyediakan berbagai macam kebutuhan pangan. Supermarket didirikan untuk memenuhi target pasar berbeda yaitu masyarakat metropolis yang sibuk sehingga sedikit waktu tersisa untuk berbelanja. Dalam situasi seperti sekarang, keunggulan

bisnis bukan lagi berdasarkan pada strategi keunggulan keunggulan komparatif melainkan strategi keunggulan kompetitif.

Kualitas merupakan hal penting bagi konsumen, baik itu kualitas barang maupun kualitas layanan yang diberikan. Kenyataan ini mendorong pihak Diamond untuk memberikan kualitas layanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

Kualitas dibentuk dari keinginan konsumen. Oleh karena itu, kualitas erat hubungannya dangan kepuasan pelanggan. Tercapainya kepuasan pelanggan akan

(19)

Supermarket Diamond sebagai supermarket yang terkenal harus berusaha

mempertahankan citranya. Apalagi peta retail nasional kini makin sesak dengan hadirnya retail asing dan perang harga yang begitu ketat dalam merebut pelanggan.

Munculnya berbagai hypermarket sedikit banyak mempengaruhi pangsa pasar Diamond.

Kini banyak supermarket yang bersaing untuk meningkatkan pelayanannya,

contoh: IndoMaret, Mirota memiliki gerai toko yang menyebar di berbagai kawasan di Yogyakarta. Cirkle K, Citrouli yang buka 24 jam, supermarket Makro membuka

pusat grosir, supermarket Diamond terletak di pusat perbelanjaan sehingga memudahkan konsumen dalam berbelanja.

Supermarket Diamond yang terletak di pusat perbelanjaan menunjukkan

bahwa strategi yang dilakukan adalah strategi mendekatkan diri kepada konsumen. Selain kejelian strategi, terdongkraknya penjualan Diamond terjadi karena

belakangan ini terjadi migrasi dari pasar tradisional ke pasar modern. Secara keseluruhan migrasi ini cukup signifikan dalam memperbesar pasar modern termasuk dalam meningkatkan volume penjualan Diamond. Persaingan di sektor retail modern

akan semakin ramai seiring dengan perubahan lingkungan yang terus terjadi.

Langkah utama yang harus dilakukan oleh manajer operasional Diamond

(20)

maksimal. Dengan puasnya pengunjung berarti Supermarket Diamond telah

memberikan kenyamanan kepada pengunjung dalam berbelanja.

Namun belum diketahui secara pasti variabel layanan manakah yang perlu

mendapatkan prioritas perbaikan dan unsur-unsur dalam variabel layanan yang perlu diperbaiki.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai : “Analisis Kepuasan Pengunjung Terhadap Pelayanan Supermarket“ studi kasus pada pengunjung supermarket Diamond Saphir Square. Jalan Laksda.

Adisutjipto No.32-34 Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik pengunjung supermarket Diamond?

2. Bagaimana kepuasan pengunjung pada aspek Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty dari Supermarket Diamond?

3. Apakah ada perbedaan kepuasan pengunjung berdasarkan jenis kelamin, usia, pendapatan?

C. Batasan Masalah

Dalam penilitian ini penulis memberikan batasan-batasan terhadap

(21)

1. Penelitian dibatasi pada kepuasan pengunjung yang datang ke supermarket

Diamond Saphir Square. Jalan Laksda Adisutjipto No.32-34 Yogyakarta. 2. Karakteristik responden yang diteliti meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan,

penghasilan atau uang saku rata-rata perbulan.

3. Variabel layanan yang digunakan sebagai dasar penelitian kepuasan konsumen meliputi Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan

Emphaty.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristik responden yang berkunjung ke supermarket

Diamond.

2. Untuk mengetahui kepuasan pengunjung pada aspek Tangible, Reliability,

Responsiveness, Assurance dan Emphaty dari Supermarket Diamond.

3. Apakah ada perbedaan kepuasan pengunjung berdasarkan jenis kelamin, usia, pendapatan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pengunjung

(22)

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat membantu menambah referensi kepustakaan dan sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang kepuasan

pengunjung terhadap pelayanan supermarket. 3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat dipakai sebagai penerapan ilmu yang diperoleh kedalam

dunia usaha yang sesungguhnya agar teori dan praktek saling melengkapi. 4. Bagi Perusahaan

(23)

6 1. Definisi Pemasaran

Pemasaran mempunyai arti yang sangat luas, banyak para ahli memberikan definisi tentang pemasaran. Phillip Kotler (2002:9)

mendefinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran dapat pula diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkan itu dapat

diterima dan disenangi oleh pasar (Indriyo Gitosudarmo, 1994:1)

Menurut William J. Stanton (Basu Swasta, 1990 : 5) Pemasaran

adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat menuaikan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun

pembeli potensial. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan produk

tersebut dapat diterima oleh pasar. 2. Definisi Manajemen Pemasaran

(24)

“Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga,

promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi”. (1994

: 14).

Definisi ini memandang manajemen pemasaran sebagai suatu proses yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian bahwa ia

mencakup gagasan, barang dan jasa dimana tujuannya untuk menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat.

3. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran suatu perusahaan diarahkan untuk memenuhi tujuan guna memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan

pembeli/konsumen. Konsep pemasaran menurut Philip Kotler (2002:22) menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang

ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibanding para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Sudah sewajarnya jika

segala kegiatan perusahaan harus dicurahkan untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen dan kemudian memuaskan keinginan-keinginan itu

(25)

1. Orientasi pasar/ konsumen/ pembeli

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

b. Memilih kelompok pembeli sebagai sasaran penjualannya. c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

d. Mengadakan penilitian pada konsumennya.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik.

2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral (Integrated Marketing)

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan

perusahaan dapat direalisasikan. Artinya harga jual harus sesuai dengan kualitas produk, promosi harus disesuaikan dengan saluran distibusi, harga

dan kualitas produk, dan sebagainya. Usaha-usaha ini perlu juga dikoordinasikan dengan waktu dan tempat.

3. Kepuasan konsumen (Consumer Satisfaction)

Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba, yaitu banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang

(26)

B. Retailing (Penjualan Eceran) 1. Definisi Retailing

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam bukunya Principles

of Marketing bahwa “Retaling is all activites involed in selling good or service directly to final consumers for their personal, non business use”.

(1991 : 380).

Di mana artinya yaitu retailing adalah seluruh aktivitas termasuk dalam menjual barang-barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir

untuk keperluan pribadi mereka, tidak digunakan untuk bisnis.

Jadi retaling atau penjualan eceran adalah semua kegiatan yang mencakup penjualan barang atau jasa kepada konsumen akhir dan tidak untuk

dijual lagi.

2. Jenis-jenis Pengecer

Menurut Philip Kotler, klasifikasi pengecer dibedakan berdasar lini produk yang dijual ( 1997:563-565 ) yaitu :

a. Specialty Store

Adalah toko spesial yang menjual lini produk sempit dengan suatu ragam barang yang terdapat di dalam lini tersebut.

Dalam hal ini, retailer mencoba melayani konsumen dari satu atau sejumlah kecil segmen pasar dengan cara menyediakan produk-produk khusus (special).

(27)

- Tipe, pilihan dan mutu produk

- harga

- ukuran, lokasi toko

Contoh : Toko sepatu, toko mebel b. Departemen Store

Adalah lembaga eceran yang menawarkan berbagai lini produk dengan

mutu pilihan.

Ada 2 macam Departemen Store Retailing :

- Full Line Departemen Store

Menawarkan sejumlah besar jenis barang dagangan. - Limited Line Departemen Store

Menawarkan beberapa macam barang, pada umumnya barang-barang lunak seperti pakaian, handuk, sprei dengan berorientasi pada model dan

harga yang mahal. c. Convenient Store

Adalah tempat belanja, makan dan minum yang nyaman ditinjau dari segi

waktu (misalnya open 24 hours) dan tempat (strategis) d. Supermarket

(28)

Kini banyak supermarket yang melengkapi tawarannya dengan

barang-barang non food seperti detergen, sabun mandi, sendok dan garpu, dll. e. Superstore, toko kombinasi dan hypermarket

- Superstore

Adalah kombinasi dari supermarket dan discount store (toko yang menyediakan sejumlah besar barang (full line products) dengan harga

murah) dengan ukuran 100.000-180.000 square feets. - Hypermarket

Adalah toko yang lebih luas dari supermarket dengan ukuran > 230.000 square feets

C. Perilaku Konsumen

Selain mengevaluasi keadaan pasar, perusahaan juga mengetahui tingkah

laku konsumen agar dapat mengetahui kesempatan yang ada dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut James F. Engel (1994:3) menyatakan bahwa Perilaku Konsumen adalah sebagai tindakan yang langsung terlibat dan

menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mereka lakukan dan menyusul tindakan ini.

(29)

jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan

penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Dari uraian diatas, maka perusahaan dapat mempelajari bagaimana

individu membuat suatu keputusan pembelian dengan keterbatasan sumber daya yang dimilikinya.

D. Kepuasan Konsumen

1. Definisi Kepuasan Konsumen

Menurut Philip Kotler, “Satisfaction is the level of a person’s felt state resulting from comparing a product’s perceived performance (or out come) in

relation to the person’s expectation” (1994 : 40).

Yang memiliki makna Kepuasan adalah tingkat keadaan seseorang dengan membandingkan sebuah produk dalam kaitan dengan harapan

seseorang.

jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja (kenyataan) atau hasil yang dirasakan.

2. Memaksimalkan Kepuasan Konsumen

Semakin banyak konsumen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan

(30)

Menurut Philip Kotler, ada hal- hal yang perlu diperhatikan perusahaan

untuk menciptakan kepuasan konsumen (1991 : 155) yaitu :

a. Perusahaan dapat meningkatkan kepuasan konsumen dengan cara

menurunkan harga atau meningkatkan pelayanannya namun hal ini menyebabkan laba rendah bagi perusahaan.

b. Perusahaan dapat melakukan perbaikan manufaktur atau perbaikan pada

badan penelitian dan pengembangan (R&D).

c. Perusahaan memiliki beberapa stakeholders termasuk pekerja, penyalur,

pemasok, dan pemegang saham.

Oleh karena itu perusahaan harus mengatahui kebutuhan konsumen, merancang produk atau jasa yang tepat dalam memenuhi kebutuhan

konsumen agar perusahaan mendapat keuntungan dan dapat memaksimalkan kepuasan konsumen.

3. Metode Penelusuran dan Pengukuran Kepuasan Konsumen

Menurut Philip kotler, ada 4 metode yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen yaitu : (1994 : 41)

a. Sistem penyampaian keluhan dan saran (Complaint and Suggestion System)

Organisasi yang berpusat pada konsumen seharusnya mempermudah penyampaian saran dan keluhan dari konsumennya. Beberapa rumah makan dan hotel menyadiakan lembar khusus sebagai sarana konsumen

(31)

b. Survey kepuasan konsumen (Customer Satisfaction survey)

Kepuasan konsumen dapat diukur dalam beberapa cara :

- Laporan kepuasan konsumen secara langsung (Directly Reported

Satisfaction)

Menunjukkan sejah mana kepuasan konsumen pemakai produk X memulai skala sangat tidak puas (high dissatisfaction), tidak puas

(dissatisfaction), cukup / netral (indifferent), puas (satisfied), sangat puas (high satisfied).

- Merasa tidak puas (derived Dissatisfaction)

Responden akan diberikan pertanyaan tentang tingat harapan mereka terhadap produk dan atributnya serta keadaan yang sebenarnya produk

tersebut.

- Analisis masalah (Problem Analysis)

Salah satu cara memberikan pertanyaan terhadap responden tentang masalah apa yang ditemuinya dengan produk tersebut dan melakukan perbaikan sesuai dengan saran dari responden.

- Rata-rata kepentingan (Importance / Performance Rating)

Perusahaan dapat mananyakan respondennya tentang bagian-bagian

(32)

c. Ghost Shoping

Cara lain untuk mengetahui kepuasan adalah dengan menggaji seseorang sebagai pembeli yang potensial untuk melaporkan kekuatan dan

kelemahan dari pengalaman mereka membeli produk perusahaan dan pesaing.

d. Analisa Kepuasan Konsumen yang Hilang (Lost Costumer Analysis)

Perusahaan seharusnya menghubungi kembali konsumen yang sudah berhenti memakai produk perusahaan dan jika rata-rata kehilangan

konsumen semakin meningkat berarti perusahaan tersebut gagal dalam memuaskan konsumennya.

E. Kualitas Pelayanan

1. Definisi Kualitas Pelayanan

Menurut Wyckof (Fandy Tjiptono, 1996 : 59) kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen.

Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (Fandy Tjiptono, 1996 : 59-60) ada 2 faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu:

a. Pelayanan yang diharapkan (Expected Service) b. Pelayanan yang diterima (Perceived service)

Apabila pelayanan yang diterima sesuai dengan pelayanan yang

(33)

Apabila pelayanan yang diterima melampaui harapan pelanggan maka

kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan.

Namun sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah daripada

yang diharapkan maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk dan tidak memuaskan.

2. Dimensi Kualitas Pelayanan

Parasuraman, Zeithhaml, dan Berry (Christopher Lovelock, 1994 : 100)menemukan 5 dimensi pokok kualitas pelayanan, yaitu:

a. Tangibles, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan dan sarana transportasi.

b. Reliability, yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan

dengan segera, akurat dan memuaskan.

c. Responsiveness, yaitu keinginan para karyawan untuk membantu para

konsumen dan memberikan pelayanan yang tanggap.

d. Assurance, mencakup kemampuan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para karyawan serta bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

e. Empathy, mencakup kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para konsumen.

3. Model Kualitas Pelayanan

Zeithaml, Pasuraman dan Berry merumuskan model kualitas pelayanan yang dibutuhkan untuk penyerahan kualtas pelayanan yang

(34)

menyebabkan ketidaksuksesan penyampaian pelayanan (service delivery),

yaitu :

a. Perbedaan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen

Manajemen tidak selalu memandang benar apa yang diinginkan konsumen atau bagimana konsumen menilai komponen service. Misalnya seorang pegawai supermarket berpikir bahwa konsumen menilai

pelayanan supermarket dari kecekatan layanan tetapi konsumen lebih mencemaskan tanggung jawab pegawai.

b. Perbedaan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas layanan Manajemen mungkin tidak menyiapkan standar kualitas secara jelas tetapi tidak realistik atau jelas dan realistik tetapi tidak seluruhnya

dilaksanakan tingkat kualitasnya. Misalnya manajemen operasional supermarket ingin agar karyawan rapi dalam menata produk, numun

sering ceroboh dalam melaksanakan tugasnya.

c. Perbedaan antara spesifikasi kualitas layanan dan penyampaian layanan Beberapa faktor yang mmpengaruhi service delivery yaitu mungkin

personelnya tidak terlatih atau terlalu banyak pekerjaan, peralatan rusak sehingga akan melawan pengendalian untuk kepuasan konsumen.

Misalnya karyawan yang kurang terlatih ehingga terlalu lama dalam melayani konsumen.

(35)

Harapan pelanggan dipengaruhi oleh janji yang dibuat oleh

komunikasi dengan pemberi service. Misalnya jika produk yang baru jelek kualitasnya maka akan diganti yang baru kembali.

e. Perbedaan antara layanan yang diterima dengan yang diharapkan Gap ini menyebabkan satu atau lebih gap yang kemudian timbul. 4. Mengelola Kualitas Pelayanan

Salah satu cara utama untuk membedakan suatu perusahaan service adalah secara konsisten memberikan kualitas pelayanan tertinggi

(higher-quality service) daripada pesaingnya.

Kuncinya adalah layak atau melebihi kualitas service yang diharapkan target pelanggan. Harapan pelanggan dibentuk dari pengalaman masa lalu,

dari mulut ke mulut, iklan perusahaan sevice. Pelanggan memilih pemberi pelayanan berdasarkan basis itu dan setelah menerima service, pelanggan

membandingkan perceived service dengan expected service. Jika pelayanan di bawah yang diharapkan, pelanggan akan kehilangan kesan pada pemberi pelayanan.

5. Pelayanan yang Unggul

Sehubungan dengan peranan contact personnel yang sangat penting

dalam menentukan kualitas pelayanan, setiap perusahaan memerlukan pelayanan yang unggul (service excellence).

Menurut Elhaitammy (Fandy Tjiptono, 1996 : 58) pelayanan yang

(36)

Pelayanan yang uggul adalah sikap atau cara karyawan dalam

melayani pelanggan secara memuaskan.

Secara garis besar ada 4 unsur dalam konsep ini, yaitu :

a. kecepatan b. ketepatan c. keramahan

d. kenyamanan

Selain itu untuk mencapai tingkat excellence, setiap karyawan harus :

a. Berpenampilan baik dan rapi b. Bersikap ramah

c. Memperlihatkan gairah kerja dan sikap selalu siap untuk melayani

d. Tenang dalam bekerja

e. Tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan

f. Menguasai pekerjaannya baik tugas yang berkaitan pada bagian/departemennya maupun bagian lainnya

g. Mampu berkomunikasi dengan baik

h. Bisa memahami bahasa isyarat (gesture) pelanggan

i. Memiliki kemampuan menangani keluhan pelanggan secara professional

F. Keputusan Pembelian

(37)

Pengambilan keputusan pembelian pada dasarnya merupakan proses

pemecahan masalah. Konsumen, baik individu maupun pembelian organisasi akan melalui suatu proses dalam memutuskan produk atau merk apa yang

akan dibeli. Walupun pada akhirnya mereka akan membeli barang-barang yang berbeda yang disebabkan pada perbedaan karakteristik pribadi (kebutuhan, manfaat yang dicari, sikap, nilai, pengalaman masa lalu, dan gaya

hidup) dan pengaruh sosial (perbedaan kelas sosial,.kelompok rujukan, atau kondisi keluarga). Maka dalam pengambilan keputusan akan dipengaruhi juga

oleh perilaku pembelian konsumen.

Menurut Philip Kotler (2002:202) ada empat jenis perilaku pembelian, antara lain:

a. Perilaku Pembelian yang rumit

Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga langkah, yaitu pembeli

mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut, membangun sikap tentang produk tersebut dan membuat pilihan pembelian yang cermat. Konsumen mempunyai perilaku pembelian yang kompleks jika

mempunyai keterlibatan tinggi dan menyadari adanya perbedaan merek yang signifikan.

b. Perilaku Pembelian yang mengurangi ketidaknyamanan

(38)

berbagai merek. Perilaku ini didasari oleh fakta bahwa pembelian tersebut

mahal, jarang dilakukan dan beresiko. c. Perilaku Pembelian karena kebiasaan

Perilaku pembelian ini mempunyai keterlibatan konsumen yang rendah dan tidak adanya perbedaan merek yang signifikan atau tidak adanya loyalitas terhadap suatu merek tertentu, misalnya pembelian garam,

permen, dan lain- lain.

d. Pembelian yang mencari variasi

Perilaku pembelian ini ditandai dengan perilaku pembelian konsumen yang rendah, namun ada perbedaan merek yang signifikan. Dalam situasi ini, konsumen akan melakukan peralihan merek dengan pembeli merek

yeng lain, misalnya kue kering. Konsumen akan memilih kue kering yang merek lain karena ingin mencari rasa yang berbeda.

2. Tahap-tahap proses Keputusan Pembelian

Perusahaan yang jeli akan melakukan riset atas proses keputusan pembelian kategori produk mereka.

Dalam proses keputusan pembelian konsumen akan melalui beberapa tahap (Philip Kotler, 2002:204), antara lain:

a. Pengenalan Masalah/Identifikasi Masalah

Proses keputusan dipicu oleh keinginan dan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Proses pembelian dilakukan saat pembeli mengenali sebuah

(39)

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sesudah pembeli menyadari adanya masalah

atau kebutuhan, maka pembeli mencari informasi tentang produk yang akan membantu memecahkan masalah atau memuaskan kebutuhan.

c. Evaluasi Alternatif

Untuk mengevaluasi produk, konsumen harus melakukan perbandinagn dari berbagai merek produk, berupan ciri-ciri atau keistimewaan produk

yang diinginkan pembeli. Konsumen dihadapkan pada pemilihan merek-merek alternatif dalam berbagai pilihan. Oleh karena itu, konsumen harus melakukan evaluasi altenatif pembelian.

d. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek- merek

dalam kumpulan pilihan. Kemudian dari preferensi atas merek- merek tersebut, konsumen membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah mebeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau

ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan berlanjut hinnga periode pasca pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan

(40)

Reliability

Responsiveness

Assurance

Empathy Tangible

berusaha memastikan tercapainya kepuasan konsumen pada semua tingkat

dalam proses pembelian.

G. Kerangka Pemikiran

Adapun kerangka pemikiran dari peneliitian ini adalah sebagai berikut:

supermarket

kepuasan pengunjung

- tempat parkir

- tempat penitipan barang

- fasilitas keranjang dan kereta dorong - tata letak produk yang teratur

- jumlah kasir yang mencukupi - kebersihan supermarket

- tersedianya fasilitas pembayaran nontunai (debit card, credit card) - pakaian staf yang seragam

- kelengkapan barang - rentang waktu operasi - ketelitian kasir

- kecepatan kasir dalam menghitung - kecekatan staf melayani

- kemampuan staf memberi informasi produk yang ditawarkan

- kemampuan staf menunjukkan letak produk

- penanganan berbagai keluhan dan saran

- keamanan tempat parkir - mutu barang

- keamanan tata letak produk - kejelasan berbagai informasi - keramahan staf

(41)

Perusahaan dalam hal ini adalah supermarket Diamond berharap agar

pelayanan yang diberikan mampu memberikan kepuasan kepada pengunjung terutama dalam jangka panjang. Untuk mengetahui kepuasan pengunjung dapat

dilihat melalui 5 dimensi pelayanan: tangible, assurance, responsiveness, reliability, empathy.

H. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara, belum benar-benar berstatus sebagai teori. Sifat sementara dari

hipotesis ini mempunyai arti bahwa suatu hipotesis dapat diubah atau digantikan dengan hipotesis lainnya yang lebih.

Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan

pengunjung pada aspek Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan

Emphaty dari Supermarket Diamond, selain itu juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan pengunjung berdasarkan jenis kelamin, usia, pendapatan. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

1. Ada kepuasan pengunjung pada aspek Tangible, Reliability,

Responsiveness, Assurance dan Emphaty dari Supermarket Diamond.

2. Ada perbedaan kepuasan pengunjung berdasarkan jenis kelamin, usia,

(42)

25 A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian studi kasus. Penelitian hanya dilakukan terhadap objek tertent u yang populasinya terbatas. Sehingga

kesimpulan yang diambil hanya terbatas pada objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : Supermarket Diamond Saphir Square Jalan Laksda Adisutjipto No.32-34 Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian : Bulan Oktober sampai dengan November 2008

C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pengunjung yang

datang ke supermarket Diamond Saphir Square Jalan Laksda. Adisutjipto No.32-34 Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

(43)

pelayanan supermarket Diamond Saphir Square Jalan Laksda. Adisutjipto

No.32-34 Yogyakarta. D. Variabe l Penelitian

Variabel penelitian adalah merupakan atribut, ciri, sifat, kemampuan dan ukuran yang berbeda-beda (bervariasi) yang ditetapkan oleh peneliti untuk dikaji dan dipelajari (Widayat dan Amirullah, 2002:18). Variabel yang diteliti adalah

kepuasan pengunjung yang mencakup 5 dimensi pokok pelayanan :

1. Tangible: Terkait dengan daya tarik fasilitas fisik perlengkapan dan material

yang digunakan.

Meliputi: tempat parkir, tempat penitipan barang, fasilitas keranjang dan kereta dorong, tata letak produk, jumlah kasir yang mencukupi,

kebersihan supermarket, tersedianya fasilitas pembayaran non tunai (debit card, credit card), pakaian staf berseragam.

2. Reliability: Terkait dengan kemampuan perusahaan untuk menawarkan produk sesuai yang dijanjikan dan memberikan pelayanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya

sesuai dengan transaksi yang sedang terjadi.

Meliputi: kelengkapan jenis barang, rantang waktu operasi, ketelitian kasir,

kecepatan kasir menghitung.

(44)

Meliputi: kecekatan staf melayani, penguasaan staf mengenai tata letak

produk, kemampuan staf memberikan informasi produk, penanganan berbagai keluhan dan saran. pengetahuan staf.

4. Assurance: Terkait dengan kemampuan staf menumbuhkan kepercayaan pengunjung terhadap perusahaan dan mampu menciptakan rasa aman bagi pengunjung.

Meliputi: keamanan tempat parkir, mutu barang, tidak menyadiakan barang kadaluarsa, keamanan tata letak produk.

5. Empathy: Terkait dengan kemampuan staf dalam bertindak demi kepentingan pengunjung.

Meliputi: kejelasan berbagai informasi, keramahan staf, kesopanan straf,

kepedulian staf.

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data dari penelitian ini adalah:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian

yang berkaitan dengan penelitian dan merupakan data utama. Dalam penelitian ini data primer adalah data hasil pengisian kuisioner yang diperoleh

dari responden atas objek penelitian.

(45)

Dalam penelitian ini data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi

pustaka dan informasi yang berkaitan dengan penelitian. F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menyusun laporan, dilakukan cara penelitian dan pengumpulan data sebagai berikut :

a. Wawancara

Metode wawancara merupakan metode yang memberi pertanyaan terstruktur kepada sampel dan populasi yang dirancang untuk memperoleh informasi

(data) dari responden (Widayat dan Amirullah, 2002:68). Data yang diperoleh berupa hasil Tanya jawab dengan manager Supermarket Diamond untuk memperoleh data pendukung mengenai layana n dan fasilitas di Supermarket

Diamond. b. Observasi

Observaasi meliputi kegiatan pencatatan pola perilaku orang, objek dan kejadian-kejadian dalam suatu cara sistematis untuk mendapatkan informasi tentang fenomena- fenomena yang diamati (Widayat dan Amirullah, 2002:66).

c. Kuesioner

Kuesioner merupakan kumpulan dari pertanyaan-pertanyaan untuk

mendapatkan informasi dari para responden (Widayat dan Amirullah, 2002:70), dalam penelitian ini kuesioner diberikan kepada pengunjung yang datang ke Supermarket Diamond sehingga diperoleh data primer untuk

(46)

Dalam penelitian ini kuesioner dibagi menjadi 2 bagian :

Bagian pertama, karakteristik responden, yang berupa jenis kelamin, umur/usia, pekerjaan dan penghasilan/uang saku per bulan

Bagian kedua, tanggapan tentang kepuasan pengunjung terhadap variabel pelayanan (Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy) dari Supermarket Diamond.

Data mengenai tingkat kepuasan pengunjung terhadap masing- masing variabel pelayanan dalam dimensi kualitas pelayanan digunakan skala likert

sebagai pengukurnya. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2001:86). Skala ini terdiri dari Lima kategori yang dimulai

dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Bobot nilai diperoleh berdasarkan tanggapan responden terhadap pertanyaan atau pernyataan

kuesioner. Berikut merupakan bobot nilai yang diberikan untuk setiap tanggapan:

Tanggapan Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 5

Tanggapan Setuju (S) mendapat nilai 4

Tanggapan Netral (N) mendapat nilai 3

Tanggapan Tidak Setuju (TS) mendapat nilai 2 Tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat nilai 1

G. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

(47)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:55).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung supermarket Diamond Yogyakarta.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili

populasinya (Sugiyono, 2005:56). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pengunjung supermarket Diamond Yogyakarta, yang bersedia dan mampu menjawab pernyataan yang diajukan dalam kuesioner

c. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non

probability yaitu metode pengambilan sampel yang tidak memberikan

kesempatan atau peluang yang sama bagi setiap unsur dalam populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan teknik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penyampelan secara Insidental sampling yaitu metode pengambilan sampel dimana hanya individu- individu atau grup-grup yang

kebetulan dijumpai atau yang dapat dijumpai saja untuk diselidiki, individu-individu atau grup-grup tersebut adalah anggota sampel (Sugiyono, 2003:60), yaitu pengunjung supermarket Diamond Yogyakarta yang secara kebetulan

(48)

digunakan karena jumlah populasi tidak terbatas, mengingat pengunjung

supermarket Diamond tidak bisa diketahui jumlahnya secara tepat. Menurut Fraenkel dan Wallen (Sigit, 1999:56) bahwa untuk penelitian survey sampel

minimum adalah 100 responden.

H. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, maka untuk mengukur validitas dan keandalannya (reliabilitas), dilakukan pengujian terlebih

dahulu

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur

benar-benar cocok atau sesuai sebagai alat ukur yang diinginkan (Wahyuni, 1993:42). Suatu pengukuran disebut valid bila suatu skala pengukuran

melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur, sehingga dapat mengungkapkan data secara tepat. Bila skala pengukuran tidak valid, maka skala pengukuran tersebut tidak

bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan (Kuncoro, 2003:151). Dengan demikian, yang dapat

kita lakukan adalah menganalisis tiap item berdasarkan konsistensi jawaban para responden, dengan cara meninjau item mana yang perlu dikesampingkan atau diganti. Untuk menguji validitas setiap butir, maka skor yang ada pada

(49)

skor total dipandang sebagai Y . Rumus yang digunakan adalah korelasi

product moment dengan taraf signifikansi

( )

α 0.05. Berikut rumus validitas tersebut (Sugiyono, 2001:109):

( ) ( )

Di mana, rxy=koefisien korelasi setiap item

x =nilai jawaban dari masing- masing responden y =total butir dari jawaban responden

n =banyaknya responden

Apabila rhitung lebih besar dari rtabel dengan taraf signifikansi 0.05, maka

butir-butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Namun jika rhitung lebih kecil dari

tabel

r dengan taraf signifikansi 0.05, maka butir-butir pernyataan tersebut

dinyatakan tidak valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas dimaksudkan sebagai terdapatnya konsistensi alat ukur dalam

penggunaannya (Wahyuni, 1993: 44). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2001: 110). Dengan

(50)

akurat dan konsisten. Dikatakan konsisten jika pengukuran terhadap subyek

yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Untuk menguji reliabilitas, teknik yang digunakan ialah teknik dari Cronbach. Rumus ini ditulis seperti

berikut (Umar, 2003: 96-97):

Jumlah varian butir dicari dulu dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian jumlahkan seperti yang dipaparkan berikut ini. Rumus varian yang digunakan (Umar, 2003: 96-97):

(51)

Berdasarkan rumus tersebut dapat diartikan bahwa dengan taraf signifikansi

( )

α 0.05, jika rhitung lebih besar dari rtabel maka kuesioner sebagai alat ukur dikatakan dapat diandalkan (reliabel).

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Persentase

Analisis ini digunakan untuk menganalisis jawaban dari pengunjung yang

telah ditunjuk sebagai responden dan untuk menjawab masalah tentang karakteristik responden, antara lain: jenis kelamin, usia, pekerjaan,

pendapatan/uang saku perbulan.

Rumus analisis persentase (sugiyono. 1993:63)

% 100 × =

N nX P

Dimana:

P = jumlah persentase

nX = jumlah yang akan dianalisis N = jumlah total

2. Analisis Skala Likert

(52)

responden terhadap pertanyaan atau pernyataan kuesioner. Berikut merupakan

bobot nilai yang diberikan untuk setiap tanggapan:

Tanggapan Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 5

Tanggapan Setuju (S) mendapat nilai 4

Tanggapan Netral (N) mendapat nilai 3

Tanggapan Tidak Setuju (TS) mendapat nilai 2

Tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat nilai 1

Dari jawaban atas pertanyaan kuisioner dapat diketahui tingkat kepuasan

pengunjung yang ditunjuk menjadi responden terhadap variabel- variabel pelayanan, dengan interval penilaian :

Sangat Puas : 4,1 - 5

Puas : 3,1 - 4

Tidak Puas : 2,1 - 3

Sangat Tidak Puas : 1,1 - 2 3. Analisis Chi Kuadrat

Adalah teknik statistik yang digunakan untuk meenguji hipotesis deskriptif.

Dalam penelitian digunakan untuk menguji perbedaan kepuasan pengunjung berdasarkan jenis kelamin, usia, pendapatan.

(53)

Dimana :

= Chi Kuadrat

fo = Frekuensi yang diobservasi

fh = Frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian adalah : tolak H jika

x

² =

x

²(1-a ) (k-1) dengan a = taraf nyata

(54)

37 A. Sejarah Supermarket Diamond

Supermarket Diamond berdiri sejak 1988, dibawah PT Kusuma Philio

Selaras, Diamond mengutamakan pelayanan yang murni milik orang lokal, saat ini memiliki 7 cabang yang berada di Kelapa Gading Jakarta, Makasar, Batam,

Palembang, Solo, Yogyakarta. Salah satu konsep Diamond adalah menyediakan

seluruh keperluan masayarakat secara lengkap. One stop shopping. Mulai dari furniture, elektronik, fesyen, keperluan rumah tangga sehari-hari termasuk kebutuhan

dapur.

Diamond adalah salah satu perusahaan retail besar yang hadir di Yogyakarta

sejak Desember 2005, menambah deretan pilihan bagi masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan sehari- hari. Menempati basemennt Saphir Square mall, JL Adi Sutjipto no 32-34 Yogyakarta. Supermarket Diamond menawarkan tempat belanja yang lebih nyaman. Namun karena terjadi gempa bumi pada tanggal 27 mei 2006 yogyakarta, yang menyebabkan Saphir Square mengalami kerusakan dan terpaksa ditutup untuk

sementara waktu, setelah menjalani proses rehabilitasi akibat gempa bumi, Saphir

Square resmi beroperasi kembali sejak tanggal 1 September 2006.

(55)

berdasarkan kelompoknya sendiri. Sehingga masyarakatpun terasa nyaman dan

leluasa mencari barang yang dibutuhkan.

Barang-barang yang ditawarkan di supermarket Diamond, termasuk barang

pilihan dengan kualitas dan mutu yang terbaik. Bahkan diantara barang tersebut ada yang tersedia di supermarket Diamond, misal konter batik Keris dan lainnya. Sedangkan untuk segmen pasar, supermarket Diamond membidik kalangan

menengah keatas. Dengan harga bersaing dengan retail yang lainnya. Barang yang tersedia di supermarket Diamond merupakan barang import dan lokal, termasuk

Yogyakarta, seperti buah-buahan.

Setiap moment tertentu, supermarket Diamond akan menyediakan barang sesuai yang dibutuhkan. Seperti saat menyambut natal supermarket Diamond

menyediakan pernak-pernik natal dan pohon natal. Suasana pun diselaraskan dengan moment. Hari raya Idul Fitri, Natal, Agustusan, atau suasana lainnya. Banyak cara

yang dapat dilakukan untuk memberikan rasa nyaman bagi masyarakat ketika saat mereka berebelanja. Salah satunya dengan menggabungkan konsep tradisional kedalam supermarket. Diantaranya dalam segi penyediaan dan penempatan barang,

khususnya barang dapur di supermarket, masyarakat yang ingin membeli keperluan dapur dan sayuran. Konsep tradisional masuk supermarket misalnya cabai, bawang,

kentang, wortel, dapat dipilih seperti ketika memilih di pasar tradisional. Barang tersebut diletakkan diatas bok tinggi yang berukuran cukup besar. Saat memilih barang yang dibutuhkan konsumen seperti berada di pasar tradisional tetapi

(56)

kebersihan yang diutamakan. Sedangkan kebutuhan sehari- hari lainnya tertata dengan

rapi yang berada di areal yang sama. Di supermarket Diamond, sega la macam kebutuhan tersedia, mulai dari sayur mayur hingga kebutuhan pokok. Buah-buahan

dan ikan segar adalah salah satu yang menjadi andalan di supermarket Diamond, sebab buah-buahan dan ikan yang tersedia tersebut masih sangat segar dan cukup lengkap. “malah” ada buah-buahan yang belum musim tetapi sudah tersedia di

supermarket Diamond.

Untuk menarik minat dan sekaligus sebagai apresiasi dan memanjakan

customer yang berbelanja, maka beberapa program digelar di supermarket Diamond. Diantaranya promo temporer yang yang sudah menjadi trade mark Diamond. Ikon supermarket Diamond adalah program “tebus murah”, program ini merupakan

program nasional yang berlaku diseluruh Diamond, program tebus murah adalah setiap pembelanjaan Rp 25.000,00 di supermarket dan Rp 50.000,00 di departemen

store, customer bisa membeli atau menebus barang lainnya dengan harga yang jauh lebih murah dari harga pasar. Barang yang dapat ditebus dengan harga spesial itu merupakan kebutuhan pokok ataupun kebutuhan rumah tangga. Misalnya panic atau

yang lainnya.

Sementara program yang temporer, misalnya promo berhadiah voucher setiap

pembelanjaan dengan nilai tertentu. Atau dalam merayakan HUT Diamond, HUT kemerdekaan, akan diadakan program yang berkaitan dengan moment tersebut. “Hampir dua bulan sekali Diamond melakukan promo-promo seperti itu dan yang tak

(57)

tinggi. Bahkan diskon hingga mencapai 50 persen, barang tersebut diantaranya

sepatu, tas, pernak-pernik menyambut hari-bari besar.

B. Tujuan Perusahaan

Penentuan tujuan sangat penting karena merupakan titik tolak ke arah mana

seluruh aktivitas perusahaan di tujukan. Tujuan supermarket Diamond adalah:

- Memuaskan konsumen

- Mempertahankan konsumen yang ada dan merambah konsumen baru

- Mencapai laba maksimum

- Menciptakan citra baik bagi perusahaan

C. Struktur Organisasi Supermarket Diamond

Perusahaan ini menggunakan struktur organisasi lini. Dalam organisasi ini

(58)

Gambar IV.1

STRUKTUR ORGANISASI SUPERMARKET DIAMOND

Kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkjbhkkgkjkjkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk kkkkkkkkkk kkkkkkkkkk

(59)

42

Pada bab ini akan dianalisis kepuasan pengunjung terhadap pelayanan supermarket berdasarkan jenis kelamin, usia dan pendapatan. Banyaknya responden

penelitian ini adalah 100 orang yang merupakan pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square di Jalan Laksda Adisutjipto No.32-34 Yogyakarta. Dari 100 kuesioner

yang disebarkan kepada responden, seluruhnya kembali dengan isian yang lengkap

sehingga tingkat respon dari responden yaitu sebesar 100%.

A. Uji Coba Kuesioner

Sebelum kuesioner penelitian ini digunakan untuk mengambil data

kepuasan pengunjung, kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian telah

diuji coba terlebih dahulu terhadap 30 responden dimana datanya diuji validitas dan reliabilitas yang hasilnya adalah sebaga i berikut.

1. Hasil Uji Validitas Dimensi Kepuasan Konsumen

Kriteria pengujian ini adalah bila nilai rhitung suatu butir lebih besar dari

rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan

valid. Dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 dan derajat bebas sebesar 28 diperoleh nilai rtabel sebesar 0,241. Hasil uji validitas terhadap 5 dimensi

(60)

Tabel V.1. Hasil Uji Validitas Dimensi Tangible

Butir no. rhitung rtabel Kesimpulan

1 Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Berdasarkan Tabel V.1 dapat dilihat bahwa 8 butir pertanya an pada

dimensi tangible adalah valid. Jadi 8 butir pertanyaan pada dimensi tangible

tersebut dapat digunakan untuk mengukur dimensi tangible.

Tabel V.2. Hasil Uji Validitas Dimensi Reliability

Butir no. rhitung rtabel Kesimpulan

1 Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Berdasarkan Tabel V.2 dapat dilihat bahwa 4 butir pertanyaan pada dimensi reliability adalah valid. Jadi 4 butir pertanyaan pada dimensi reliability tersebut dapat digunakan untuk mengukur dimensi reliability.

Tabel V.3. Hasil Uji Validitas Dimensi Responsiveness

Butir no. rhitung rtabel Kesimpulan

(61)

Berdasarkan Tabel V.3 dapat dilihat bahwa 4 butir pertanyaan pada dimensi responsiveness adalah valid. Jadi 4 butir pertanyaan pada dimensi

responsiveness tersebut dapat digunakan untuk mengukur dimensi

responsiveness.

Tabel V.4. Hasil Uji Validitas Dimensi Assurance

Butir no. rhitung rtabel Kesimpulan

1 Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Berdasarkan Tabel V.4 dapat dilihat bahwa 4 butir pertanyaan pada

dimensi assurance adalah valid. Jadi 4 butir pertanyaan pada dimensi assurance tersebut dapat digunakan untuk mengukur dimensi assurance.

Tabel V.5. Hasil Uji Validitas Dimensi Empathy

Butir no. rhitung rtabel Kesimpulan

1 Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Berdasarkan Tabel V.5 dapat dilihat bahwa 4 butir pertanyaan pada dimensi empathy adalah valid. Jadi 4 butir pertanyaan pada dimensi empathy

(62)

2. Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Kepuasan Konsumen

Kriteria pengujian ini adalah bila nilai alpha suatu dimensi lebih besar

dari rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka kuesioner untuk dimensi

tersebut dikatakan dapat diandalkan (reliabel). Dengan taraf signifikansi sebesar 0,05 dan derajat bebas sebesar 28 diperoleh nilai rtabel sebesar 0,241.

Hasil uji reliabilitas terhadap 5 dimensi kepuasan konsumen adalah sebagai berikut.

Tabel V.6. Hasil Uji Reliabilitas Terhadap Dimensi Kepuasan Konsumen

Dimensi alpha rtabel Kesimpulan

Tangible Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Berdasarkan Tabel V.6 dapat diketahui bahwa nilai alpha untuk kelima dimensi kepuasan konsumen lebih besar dari nilai r tabel. Berarti bahwa data

yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner kelima dimensi kepuasan

konsumen tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

B. Karakteristik Responden

Subjek penelitian ini adalah pengunjung yang datang ke Supermarket

Diamond Saphir Square Yogyakarta. Banyaknya pengunjung yang menjadi

responden berjumlah 100 orang. Karakteristik responden yang berkunjung ke Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta menurut jenis kelamin, usia,

(63)

Tabel V.7. Gambaran Karakteristik Responden Yang Berkunjung Ke Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta

Karakteristik Responden Jumlah (orang)

350.000 – 699.999 700.000 – 1.050.000 > 1.050.000 Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Berdasarkan Tabel V.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

adalah wanita yaitu ada 62 orang (62%). Sedangkan responden pria ada 38 orang (38%). Data tersebut mengindikasikan sebagian besar pengunjung Supermarket

Diamond Saphir Square Yogyakarta adalah wanita.

Sementara itu bila ditinjau dari usianya, sebagian besar responden berusia antara 17 sampai 26 tahun yaitu ada 68 orang (68%). Sedangkan jumlah

responden yang paling sedikit adalah responden yang berusia kurang dari 17 tahun yaitu ada 5 orang (5%). Data tersebut mengindikasikan sebagian besar

(64)

Bila ditinjau dari pekerjaannya, sebagian besar responden merupakan pelajar/mahasiswa yaitu ada 52 orang (52%). Sedangkan responden yang

jumlahnya paling sedikit adalah responden yang bekerja sebagai pegawai negeri

yaitu ada 6 orang (6%). Data tersebut mengindikasikan sebagian besar pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta adalah

pelajar/mahasiswa.

Sementara itu dari segi pendapatannya, sebagian besar responden

mempunyai pendapatan per bulan sekitar Rp.350.000 – Rp.699.999 yaitu ada 35

orang (35%). Sedangkan jumlah responden yang paling sedikit mempunyai pendapatan kurang dari Rp.350.000 yaitu ada 12 orang (12%). Data tersebut

mengindikasikan sebagian besar pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta mempunyai status ekonomi menengah ke atas.

C. Deskripsi Kepuasan Pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta

Untuk mengetahui kepuasan pengunjung pada dimensi tangible, reliability,

responsiveness, assurance dan empathy digunakan analisis deskriptif terhadap skor kepuasan pengunjung. Deskriptif kepuasan pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta terhadap pelayanan supermarket tersebut

adalah sebagai berikut.

1). Deskripsi kepuasan pengunjung terhadap dimensi tangible

(65)

fasilitas keranjang dan kereta dorong, tata letak produk, jumlah kasir, kebersihan, fasilitas pembayaran non tunai dan pakaian staf/petugas

pelayanan. Gambaran kepuasan pengunjung terhadap dimensi ini adalah

sebagai berikut.

Tabel V.8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Dimensi Tangible

Tingkat Kepuasan Jumlah

(orang)

Sangat Tidak Puas

29

Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Dari Tabel V.8 diketahui bahwa sebagian besar responden puas

terhadap tarik fasilitas fisik perlengkapan dan material yang digunakan

Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta yaitu ada 66 orang (66%). Sedangkan 29 orang lainnya (29%) menyatakan sangat puas dan 5 orang

(5%) menyatakan tidak puas. Berdasarkan hasil tersebut dapat diindikasikan bahwa sebagian besar pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square

Yogyakarta puas terhadap fasilitas fisik perlengkapan dan material yang

digunakan Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta. 2). Deskripsi kepuasan pengunjung terhadap dimensi reliability

Dimensi reliability terkait dengan kemampuan Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta menawarkan produk sesuai yang dijanjikan dan

memberikan pelayanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat

(66)

operasi, ketelitian kasir dan pengetahuan staf. Gambaran kepuasan pengunjung terhadap dimensi ini adalah sebagai berikut.

Tabel V.9. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Dimensi Reliability

Tingkat Kepuasan Jumlah

(orang)

Sangat Tidak Puas

15

Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Dari Tabel V.9 diketahui bahwa sebagian besar responden puas

terhadap kemampuan dan keakuratan Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta dalam memberikan pelayanan yaitu ada 64 orang (64%).

Sedangkan 21 orang lainnya (21%) menyatakan tidak puas dan 15 orang

(15%) menyatakan sangat puas. Berdasarkan hasil tersebut dapat diindikasikan bahwa sebagian besar pengunjung Supermarket Diamond

Saphir Square Yogyakarta puas terhadap kemampuan dan keakuratan Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta dalam memberikan

pelayanan.

3). Deskripsi kepuasan pengunjung terhadap dimensi responsiveness

Dimensi responsiveness terkait dengan kesediaan dan kemampuan staf

Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta untuk membantu para pengunjung dan memberikan layanan dengan tanggap. Dimensi ini meliputi

kecekatan staf melayani, penguasaan staf mengenai tata letak produk,

(67)

keluhan dan saran serta pengetahuan staf. Gambaran kepuasan pengunjung terhadap dimensi ini adalah sebagai berikut.

Tabel V.10. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Dimensi Responsiveness

Tingkat Kepuasan Jumlah

(orang)

Sangat Tidak Puas

12

Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Dari Tabel V.10 diketahui bahwa sebagian besar responden puas

terhadap kesediaan dan kemampuan staf Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta untuk membantu dan melayani para pengunjung yaitu ada

75 orang (75%). Sedangkan 13 orang lainnya (13%) menyatakan tidak puas

dan 12 orang (12%) menyatakan sangat puas. Berdasarkan hasil tersebut dapat diindikasikan bahwa sebagian besar pengunjung Supermarket Diamond

Saphir Square Yogyakarta puas terhadap kesediaan dan kemampuan staf Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta untuk membantu dan

melayani para pengunjung.

4). Deskripsi kepuasan pengunjung terhadap dimensi assurance

Dimensi assurance terkait dengan kemampuan staf menumbuhkan

kepercayaan pengunjung terhadap Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta dan mampu menciptakan rasa aman bagi pengunjung. Dimensi

ini meliputi keamanan tempat parkir, mutu barang, tidak menyediakan barang

(68)

Tabel V.11. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Dimensi Assurance

Tingkat Kepuasan Jumlah

(orang)

Sangat Tidak Puas

20

Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Dari Tabel V.11 diketahui bahwa sebagian besar responden puas

terhadap kemampuan staf menumbuhkan kepercayaan dan menumbuhkan rasa aman pengunjung terhadap Supermarket Diamond Saphir Square

Yogyakarta yaitu ada 75 orang (75%). Sedangkan 20 orang lainnya (20%) menyatakan sangat puas dan 5 orang (5%) menyatakan tidak puas.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diindikasikan bahwa sebagian besar

pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta puas terhadap kemampuan staf menumbuhkan kepercayaan pengunjung terhadap

Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta dan mampu menciptakan rasa aman bagi pengunjung.

5). Deskripsi kepuasan pengunjung terhadap dimensi empathy

Dimensi empathy terkait dengan kemampuan staf dalam bertindak demi kepentingan pengunjung. Dimensi ini meliputi kejelasan berbagai informasi,

(69)

Tabel V.12. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Dimensi Empathy

Tingkat Kepuasan Jumlah

(orang)

Sangat Tidak Puas

21

Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Dari Tabel V.12 diketahui bahwa sebagian besar responden puas

terhadap kemampuan staf dalam bertindak demi kepentingan pengunjung yaitu ada 66 orang (66%). Sedangkan 21 orang lainnya (21%) menyatakan

sangat puas, 12 orang (12%) menyatakan tidak puas dan 1 orang (1%) menyatakan sangat tidak puas. Berdasarkan hasil tersebut dapat diindikasikan

bahwa sebagian besar pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square

Yogyakarta puas terhadap kemampuan staf dalam bertindak demi kepentingan pengunjung.

6). Deskripsi kepuasan pengunjung secara umum

Gambaran kepuasan pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square

Yogyakarta terhadap pelayanan yang diberikan supermarket tersebut secara

umum adalah sebagai berikut.

Tabel V.13. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Terhadap Pelayanan Secara Umum

Tingkat Kepuasan Jumlah

(orang)

Sangat Tidak Puas

19

(70)

Dari Tabel V.13 diketahui bahwa sebagian besar responden puas terhadap pelayanan yang diberikan Supermarket Diamond Saphir Square

Yogyakarta yaitu ada 78 orang (78%). Sedangkan 19 orang lainnya (19%)

menyatakan sangat puas dan 3 orang (3%) menyatakan tidak puas. Berdasarkan hasil tersebut dapat diindikasikan bahwa sebagian besar

pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta puas terhadap pelayanan yang diberikan supermarket secara umum.

D. Perbedaan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Karakteristik nya

Perbedaan kepuasan pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square

Yogyakarta berdasarkan karakteristik nya yaitu jenis kelamin, usia dan pendapatan per bulan sesuai dengan yang dihipotesiskan akan dipaparkan

dibawah ini.

1). Perbedaan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil uji perbedaan kepuasan pengunjung berdasarkan jenis kelaminnya

dengan menggunakan uji Chi Kuadrat dapat dilihat pada Tabel V.14 berikut ini.

Tabel V.14. Hasil Uji Perbedaan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin

Kepuasan Jenis

Kelamin Sangat

Puas Puas

(71)

Berdasarkan Tabel V.14 di atas terlihat bahwa nilai χ2 sebesar 3,712. Sedangkan nilai χ2 tabel sebesar 5,991. Oleh karena nilai χ2 < χ2 tabel maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan kepuasan pengunjung yang signifikan berdasarkan jenis kelaminnya. Jadi dapat dikatakan kelompok jenis kelamin

tidak membedakan kepuasan pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta.

2). Perbedaan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Usia

Hasil uji perbedaan kepuasan pengunjung berdasarkan usianya dengan

menggunakan uji Chi Kuadrat dapat dilihat pada Tabel V.15 berikut ini. Tabel V.15. Hasil Uji Perbedaan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Usia

Kepuasan

Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Berdasarkan Tabel V.15 di atas terlihat bahwa nilai χ2 sebesar 10,648. Sedangkan nilai χ2 tabel sebesar 12,592. Oleh karena nilai χ2 < χ2 tabel maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan kepuasan pengunjung yang signifikan

(72)

3). Perbedaan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Pendapatan per Bulan

Hasil uji perbedaan kepuasan pengunjung berdasarkan pendapatan per

bulannya dengan menggunakan uji Chi Kuadrat dapat dilihat pada Tabel V.16

berikut ini.

Tabel V.16. Hasil Uji Perbedaan Kepuasan Pengunjung Berdasarkan Pendapatan per Bulan

Kepuasan

Sumber: Data Hasil Penelitian, diolah November 2008

Berdasarkan Tabel V.16 di atas terlihat bahwa nilai χ2 sebesar 11,154. Sedangkan nilai χ2 tabel sebesar 12,592. Oleh karena nilai χ2 < χ2 tabel maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan kepuasan pengunjung yang signifikan berdasarkan pendapatan per bulannya. Jadi dapat dikatakan status sosial ekonomi tidak membedakan kepuasan pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta.

E. Pembahasan

Berdasarkan analisis deskriptif terhadap karakteristik responden yang berkunjung ke Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta dapat mengindikasikan karakteristik pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta tersebut. Ditinjau dari jenis kelaminnya, sebagian besar pengunjung

Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta adalah wanita. Hal ini

(73)

menghilangkan kepenatan rutinitas dengan jalan-jalan di pusat pertokoan. Berbeda halnya dengan pria yang umumnya lebih suka menghabiskan waktunya

dengan aktivitas yang menantang seperti travelling.

Sementara itu bila ditinjau dari usianya, sebagian besar pengunjung Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta adalah remaja yang berusia

sekitar 17 sampai 26 tahun dimana sebagian besar dari mereka merupakan pelajar/mahasiswa. Sebab, mahasiswa maupun pelajar mempunyai kesempatan

yang lebih besar dari segi waktu untuk melakukan aktivitas mengunjungi

tempat-tempat perbelanjaan, khususnya pada saat pulang sekolah bersama teman-temannya.

Bila ditinjau dari pendapatan per bulan, sebagian besar Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta mempunyai status ekonomi menengah ke

atas. Hal ini dikarenakan konsumen yang mempunyai status sosial ekonomi

menengah lebih memilih untuk berkunjung ke pusat-pusat perbelanjaan seperti Supermarket Diamond Saphir Square Yogyakarta daripada ke pasar tradisional.

Sebab selain mendapat produk dan pelayanan yang baik, sekaligus digunakan untuk melepaskan kepenatan terhadap aktivitas sehari- hari.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, Supermarket Diamond Saphir Square

Yogyakarta berusaha untuk memberikan kualitas layanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. Sebab untuk memenangkan persaingan dalam bisnis pada

masa sekarang ini terutama jasa harus mempunyai pelayanan yang prima terhadap konsumennya karena kualitas merupakan hal yang penting bagi

Gambar

Gambar IV.1
Tabel V.2. Hasil Uji Validitas Dimensi Reliability
Tabel V.4. Hasil Uji Validitas Dimensi Assurance
Tabel V.6. Hasil Uji Reliabilitas Terhadap Dimensi Kepuasan Konsumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat hampir 220 orang murid yang menduduki Ujian Saringan yang ditentukan oleh pihak sekolah (Ujian pertama ketika memasuki Tahun Satu). Daripada 220 orang murid yang

Untuk dapat memulai Meeting online, pada grid course klik bbb yang sudah dibuat pada waktu yang ditentukan, lalu klik Join session untuk masuk bbb. Contoh

adalah 40 meter dan jarak pengamat ke dinding gedung adalah 50 meter, tentukan panjang tiang bendera... Sehingga

Sedangkan buku panduan pelaksanaan permainan berdasarkan hasil validasi ahli Bimbingan dan Konseling diperoleh data bahwa rerata keseluruhan dari semua bagian

Masjid yang paling tua usianya yaitu masjid Syamsul Huda terletak di desa Lambangan Kulon. Masjid ini berdiri tahun 1930 luas tanah/ luas bangunan tidak di

Dampak negatif dari adanya konflik yang dikemukakan oleh Dubrin (1984:356) seperti yang dikutip oleh Wahyudi dan Akdon (2005:28) yaitu “berupa stress pada

 Anda berkewajiban menginvestigasi sendiri untuk kepuasan Anda dan sepenuhnya bertanggung jawab menentukan apakah Anda diijinkan membeli dan memiliki produk ini

Anggur (wine) merupakan minuman hasil fermenasi perasan buah anggur yang dilakukan oleh sel khamir pada proses fermentasi gula yang terdapat di dalam perasan buah anggur