• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFURDIOKSIDA KAPASITAS TON PER TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFURDIOKSIDA KAPASITAS TON PER TAHUN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

Windra Arsa Sahistya

D 500 040 002

Dosen pembimbing :

1. Tri Widayatno, ST, MSc

2. Emi Erawati, ST

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA

2009

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Indonesia pada saat ini sedang berada pada suatu tahap yang penting dalam memasuki era industrialisasi. Untuk itu pemerintah Indonesia melakukan pengembangan dalam berbagai bidang industri. Salah satu jalan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa adalah dengan pembangunan industri termasuk diantaranya adalah industri kimia, baik yang menghasilkan produk jadi maupun produk antara untuk di olah lebih lanjut. Pembangunan industri kimia yang menghasilkan produk ini sangat penting, karena dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap industri luar negeri yang pada akhirnya akan dapat mengurangi pengeluaran devisa negara untuk mengimpor bahan tersebut. Salah satunya adalah butadienasulfon atau 3-sulfolen (2,5-Dihydrothipen 1,1-Dioxida), yang mana merupakan turunan sulfon terpenting setelah sulfolen. Butadienasulfone atau 3-sulfolen yang sebagian besar dalam industri digunakan sebagai bahan baku pembuatan sulfolan atau tetrahydrothiophen - 1,1 dioxid yang berfungsi sebagai solvent untuk ekstraksi senyawa alifatiknya, pelarut polar yang memiliki banyak keunggulan, diantaranya adalah kestabilan thermal, kimia serta selektivitas kelarutan, serta untuk proses pemurnian ester asam lemak, extractive distillation solvent, proses sulfonil dalam gas treating, pelarut polimer, plastilizer,aplikasi dalam bidang kelistrikan dan tekstil.

Adapun kegunaan yang lain dari butadienasulfon yaitu pada industri plastik dimana butadienasulfone atau 3 –sulfolen berfungsi untuk menambah fleksibilitas dari plastik, sebagai bahan sintetis sulfolanil eter yang digunakan sebagai aditif cairan hidrolisis. Butadienasulfon serta turunannya juga digunakan untuk pembuatan kosmetik (Kirk and Othmer, 1978).

Melihat cukup luasnya kemungkinan dan penerapan serta perkembangannya,maka di Indonesia perlu didirikan pabrik butadienasulfon dari 1,3 butadiena dan sulfurdioksida.

(3)

1.2. Kapasitas Rancangan

Kebutuhan butadienesulfon di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang, dalam hal ini ada kaitannya dengn perkembangan industri kosmetik dan plastik sehingga kebutuhan butadienasulfon akan mengalami peningkatan. Butadienasulfon Sebagai perbandingan kebutuhan butadienasulfon seperti terlihat pada table 1.1.

Tabel 1.1 Data Impor Butadienasulfone Tahun Kebutuhan (Ton / tahun)

2001 7.331

2002 8.281

2004 9.612

2005 9.238

(Badan Pusat Statistik Semarang) Adapun pabrik Butadienasulfone yang menguntungkan adalah 4.535,92 Ton/tahun ( Mc.Ketta, 1983 ).

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka kapasitas produksi Butadienasulfon dirancang 15.150 ton/tahun. Kapasitas yang direncanakan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan selebihnya dapat diekspor.

1.3. Penentuan Lokasi Pabrik

Letak geografis suatu pabrik sangat berpengaruh terhadap kelangsungan pabrik tersebut. Untuk itu sebelum mendirikan suatu pabrik perlu dilakukan suatu survey untuk mempertimbangkan faktor – faktor penunjang yang satu dengan yang lainnya. Pabrik butadienasulfon akan didirikan didaerah Gresik, Jawa Timur. Dasar pemilihan lokasi tersebut adalah ketersediaan bahan baku, sarana transportasi, tenaga kerja dan lain-lain.

Adapun dasar-dasar pertimbangannya adalah : 1. Bahan Baku

(4)

Bahan baku merupakan kebutuhan utama bagi kelangsungan suatu pabrik, karena pabrik dapat beroperasi atau tidak sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku. Adapun bahan baku yang kami gunakan berupa 1,3 Butadiena dan Sulfur dioksida.Dimana untuk bahan baku semuanya kami peroleh dari Canada.

2. Fasilitas Transportasi

Lokasi pabrik di Gresik karena dekat dengan pelabuhan sehingga arus dari bahan baku import lebih mudah dan lancar. Sarana transportasi yang baik dibutuhkan sebagai penunjang untuk penyediaan bahan baku maupun pemasaran produk. Fasilitas transportasi berupa darat maupun air sangat dibutuhkan agar perhubungan antar daerah tidak mengalami hambatan.

3. Utilitas

Utilitas merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pengoperasian suatu pabrik. Utilitas utama meliputi penyediaan air, steam, bahan bakar dan listrik.

4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dapat diperoleh dari masyarakat sekitar pabrik sehingga dapat memperluas lapangan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran.

1.4. Tinjauan Pustaka

Pembuatan butadienasulfon dengan proses sulfonasi antara 1,3 butadiena dan sulfurdioksida pada fase cair. Dimana pada reaksi terjadi pengubahan senyawa ikatan rantai terbuka menjadi senyawa siklik. Proses ini bersifat eksotermis dan reversible. Temperatur operasi reaktor 90 oC, tekanan operasinya adalah 10 atm dengan konversi 95 %.

Reaksi :

CH2 = CH CH = CH2 + SO2 HC = CH ..……… (1.1) H2C H2C

SO2

(5)

Adapun reaksi samping yang dapat dihindarkan sebagai berikut : 1. Tidak adanya oksigen dalam sistem proses.

2. Perbandingan mol SO2 dan C4H6 harus sama dengan atau lebih dari 1.0

1.5. Kegunaan Produk

Kegunaan butadienasulfon diantaranya sebagai bahan baku pembuatan sulfolan, dalam industri plastik digunakan untuk menambah fleksibilitas dari plastik dan sebagai bahan pembuatan plastik.

1.6. Sifat Bahan Baku dan Produk 1.6.1. Bahan Baku

a. 1,3 Butadiena

Sifat – sifat fisis :

Rumus kimia : C4H6

Berat molekul : 54,092 kg/kgmol Kemurnian : 100 % berat Densitas (32oC ) : 605,7720 kg/m3 Viskositas (32oC) : 1,3004E-01 Cp Titik didih pada 1 atm : -4,411oC Titik lebur pada 1 atm : -108.902oC Suhu Kritis : 152.22 oC Tekanan Kritis : 42.7 atm

(6)

Sifat – sifat kimia :

1. 1,3 butadiene dapat dibuat dari etanol pada suhu 400 – 450oC 2 CH3CH2OH CH2= CH-CH=CH2+ 2 H2O + H2 H H H C C OH H H H H O C C H H H H C C + + H2 H H O H H H H H C C OH H H

2. 1,3 butadiene dari ethanol dan asetaldehida pada suhu 325 – 350 oC CH3CH2OH + CH3CHO CH2=CH-CH=CH2+ 2 H2O H H H C C OH H H O H H H H H C C H C C + O H H H OH H H H C C O H (http://en.wikipedia.org/wiki/Butadiene) b. Sulfurdioksida Rumus kimia : SO2

(7)

Kemurnian : 100 % berat Densitas (32oC) : 1346,3658 kg/cm3 Viskositas (32oC) : 2,3458E-01 Cp Titik didih pada 1 atm : -10oC

Titik beku pada 1 atm : -75,9oC Suhu Kritis : 157.6oC Tekanan Kritis : 77.81 atm

(Sulfur dioxide MSDS [20-4-2008] www.chemtrade logistics.com & Chemcad 5.2)

Sifat – sifat kimia :

1. Reaksi Penghilangan Sulfite :

SO2 + 2 NaOH Na2SO3 + H2O

2. Reaksi oksidasi dengan halogen menghasilkan sulfur halide :

2 H2S(g)+ 11 O2(g) 2 H2(g)+ 2 SO2(g)

3. Sulfur dioksida dapat diperoleh dari pembakaran sulfur atau dari hydrogen sulfide dan sulfur :

S8 + 8 O2 8 SO2

2 H2S(g) + 3 O2(g) 2 H2O(g) + 2 SO2(g)

4. Sulfur dioxide meruapakan hasil samping dari pabrik semen :

2 CaSO4(s) + 2SiO2(s) + C(s) 2 CaSiO3(s) + 2 SO2(g) + CO2(g)

(8)

1.6.2. Spesifikasi Produk (Butadienasulfon)

Sifat – sifat fisis :

Rumus kimia : C4H6SO2

Berat molekul : 118,16 kg/kgmol Kemurnian : 99,2% berat

Impuritas : 1,3 butadiena 0,5% berat Sulfur dioksida 0,3% berat Densitas (32oC) : 772,2 kg/m3

Viskositas (32oC) : 7,2920E-01 Cp Titih didih : 151oC

Titik Beku : 49oC Suhu Kritis : 456.74oC Tekanan Kritis : 65.5978 atm

Sifat-sifat kimia :

- Berbentuk cairan berwarna putih

- Larut dalam air, aseton, toluene, dan Mudah terbakar.

(9)

NIM

: D 500 040 002

Judul TPP : Prarancangan Pabrik Butadienasulfon dari 1,3 Butadiena dan

Sulfurdioksida kapasitas 15.150 Ton/Tahun

Dosen Pembimbing : 1. Tri Widayatno, ST, MSc

2. Emi Erawati, ST

Surakarta, 6 Maret 2009

Menyetujui :

Dosen pembimbing I

Tri Widayatno, ST, MSc

NIK:100.960

Dosen pembimbing II

Emi Erawati, S.T.

NIK: 100.989

Mengetahui:

Dekan Teknik

Ir. H. Sri Widodo, M.T.

NIK: 542

Ketua Jurusan

Ir. H. Haryanto AR, M.S.

NIP: 131.902.382

(10)

lain : ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, transportasi, dan konsumen maka pabrik

direncanakan didirikan di Gresik Jawa Timur.

Butadienasulfon diproduksi di dalam reaktor alir tangki berpengaduk. Reaksi

berlangsung pada suhu 90

o

C dan tekanan 10 atm tanpa menggunakan katalis, yang

berlangsung pada fase cair-cair, reversible, eksotermis secara non adiabatic dan

isothermal. Kebutuhan 1,3 butadiena sebanyak 917,7383 kg/jam dan sulfurdioksida

sebanyak 1.299,6596 kg/jam menghasilkan produk berupa butadienasulfon sebanyak

1.912,8788 kg/jam. Utilitas pendukung proses meliputi : penyediaan air sebesar

213.426,5229 liter/jam yang diperoleh dari air sungai, penyediaan steam sebesar

373,5361 liter/jam, dengan bahan bakar fuel oil sebesar 31,0812 liter/jam, kebutuhan

listrik sebesar 646,6362 kW diperoleh dari PLN dan dua buah generator set sebagai

cadangan. Untuk menjalankan generator set tersebut membutuhkan bahan bakar solar

sebesar 28,5722 liter/jam. Pabrik ini didirikan dengan luas tanah 12.000 m

2

dan

jumlah karyawan 96 orang dimana sistem kerja karyawan bedasarkan pembagian

menurut jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Bentuk perusahaan

yang digunakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem struktur organisasi

line dan staf.

Dari analisa ekonomi yang dilakukan terhadap pabrik ini dengan modal tetap

Rp. 124.417.023.310,8 dan modal kerja Rp. 102.154.413.850. Dari analisis ekonomi

terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak adalah

Rp.113.189.663.100,69 pertahun setelah dipotong pajak 30% keuntungan mencapai

Rp. 79.232.764.170,48 pertahun. Return On Investment (ROI) sebelum pajak 46,2031

% dan setelah pajak 32,3422 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak adalah 1,7793

tahun dan setelah pajak 2,3617 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 42,2509 %

dan Shut Down Point (SDP) sebesar 26,1705 %. Dari data anlisis kelayakan diatas

disimpulkan, Pabrik ini menguntungkan dan layak didirikan.

(11)

Sons, Inc., New York.

Coulson, J.M. and Richardson, J.F., 1983,

Chemical Engineering

, Vol. 6,

Pergamon Press, Oxford.

Holman, J. P., 1988,

Perpindahan Kalor ,

alih bahasa Jasifi E., edisi ke-6, Erlangga,

Jakarta.

Kern, D.Q., 1950,

Process Heat Transfer

, McGraw-Hill International Book

Company Inc., New York.

Kirk,R.E & Othmer,D.F., 1965,

Encyclopedia of Chemical Technology

, Vol 10, 1

st

,

Interscience Encyclopedia, Inc., New York.

Kirk,R.E & Othmer,D.F., 1965,

Encyclopedia of Chemical Technology

, Vol 12,

2

nd

, Interscience Encyclopedia, Inc., New York.

Kirk,R.E & Othmer,D.F., 1965,

Encyclopedia of Chemical Technology

, Vol 17, 1

st

,

Interscience Encyclopedia, Inc., New York.

Mc.Ketta, J.J., and Cunningham W.A., 1977,

Encyclopedia of Chemical Processing

and Design

, vol.31, Marcel Dekker, Inc., New York.

Peters, M.S. and Timmerhaus, K.D., 2003,

Plant Design and Economic for

Chemical Engineering

, 5

th

ed., McGraw-Hill International Book Company

Inc., New York

Rase, H.F., and Holmes, J. R., 1977,

Chemical Reactor Design for Process Plant,

Volume One : Principles and Techniques

, John Wiley and Sons, Inc., New

York

Smith, J.M.,and Van Ness, C.H.,1978,

Introduction to Chemical Engineering

Thermodynamics

, 2

nd

ed., Mc. Graw Hill Book co, Inc., Tokyo.

(12)

1,3 butadiena MSDS [20-4-2008] www.science lab.com

3-sulfolene MSDS [20-4-2008] www.science lab.com

http://finance.yahoo.com/currency-converter?amt=1&from=USD&to=EUR

http://goliath.ecnext.com/coms2/gi_0199-8021863/Chemical-Engineering-Plant-Cost-Index.html

http://library.usu.ac.id/download/fmipa/kimia-emma2.pdf

http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/g4774.htm

http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/n3660.htm

http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/s3242.htm

Gambar

Tabel 1.1 Data Impor Butadienasulfone Tahun  Kebutuhan  (Ton  /  tahun)

Referensi

Dokumen terkait

Persaingan bisnis dalam memperebutkan proyek PT.NNT juga membuat para pengusaha di desa terjerat hutang dengan pihak lain (peminjam uang tidak resmi) karena

Buatlah query dengan nama vwStock_uncheck dimana Code tidak sama dengan 11111111111111111111 ProdCode NULL, TransactionType adalah Sales, jenis Discontinue dari table

Rancangan interface Menu admin berisi menu menu untuk memanipulasi data yang ada di Aplikasi evaluasi diantaranya manage user (mengolah data siswa dan guru),

Berdasarkan pemilihan variabel faktor-faktor yang memengaruhi daya saing hasil olahan rumput laut, diduga faktor-faktor yang berpengaruh adalah nilai ekspor hasil olahan rumput

Permasalahan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini, yaitu (1) bagaimana suasana dan kondisi penumpang dengan sarana angkutan kereta api kelas ekonomi menjadi bagian dalam

 Menyelesaikan persoalan integral tertentu yang sederhana dengan menggunakan kaidah-kaidah integral tertentu dan metode penyelesaian yang ada.  Menentukan nilai

 Fokus dalam mencapai tujuan pemasaran Mahasiswa mampu menjelaskan fokus dalam. mencapai