• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian - PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian - PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA - repository perpustakaan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei, metode ini digunakan untuk mendapatkan

data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam

pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur

dan sebagainya (Sugiyono, 2011).

B.Populasi Dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono, (2011) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek maupun subjek yang mempunyai kualitas dan kareteristik tertentu yang

ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh perawat RSUD Hajah.Anna Lasmanah

Banjarnegara yang berjumlah 107 perawat.

2. Sampel

Sampe adalah sebagian populasi yang akan di teliti dan yang di anggap dapat

menggambarkan populasinya. Ukuran sample dalam penelitian ini di tentukan dengan

rumus Slovin (Herlambang 2013), yaitu :

Dimana :

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Ukuran Populasi

(2)

Sehingga :

n = 84

Berdasarkan perhitungan di atas, maka peneliti mengambil sampel sebesar

84 responden. Teknik pengambilan sample penelitian ini dengan menggunakan

simple purposive sampling yakni teknik pengambilan sample sumber data dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013). Kriteria pengambilan sampel dalam

penelitian ini yaitu perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

C.Metode Pengumpulan Data.

Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode pengumpulan data. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut yaitu:

1. Data primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data Sugiyono, (2011). Metode pengambilan data dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner (daftar pertanyaan).

Kuisioner merupakan alat bantu utama atau data primer dari penelitian ini

yang berisi pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden.

2. Data sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yaitu

pemrosesan dari data primer. Selain itu, data sekunder berasal dari

dokumen-dokumen tertulis yang didapatkan dari RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara, data-data kepuasan kerja perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara, buku-buku, jurnal-jurnal,dan internet yang berkaitan dan

(3)

D. Skala Pengukuran

Dalam kuisioner pada penelitian ini jawaban akan mengacu pada teknik skala Likert,

yauitu metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuanya

terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. 5 angka penilaian dengan skala ini adalah

sebagai berikut:

1. Sangat setuju (SS) dengan nilai 5

2. Setuju (S) dengan nilai 4

3. Cukup setuju (CS) dengan nilai 3

4. Tidak setuju (TS) dengan nilai 2

5. Sangat tidak setuju (STS) dengan nilai 1

E.Variabel penelitian 1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

atau timbulnya variabel variabel terikat Sugiyono, (2011). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas Sugiyono, (2011). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

Kepuasan kerja Perawat RSUD Banjaarnegara.

F. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini definisi oprasional setiap variabel yang digunakan dapat dilihat

dari tabel berikut:

1. Kompensasi.

Kompensasi merupakan timbal balik dari rumah sakit kepada perawat atas

(4)

berupa gaji, upah dan tunjangan lainnya sesuai dengan prinsip yang telah ditetapkan.

Adapun indikator-indikator faktor internal sebagai berikut:

a. Gaji/upah: pemberian gajih/upah sesuai dengan jabatan di rumah sakit tersebut.

b. Insentif : bonus di berikan kepada perawat.

c. Tunjangan : tunjangan hari raya di peroleh seorang perawat saat di hari raya

2. Gaya kepemimpinan.

Gaya kepemimpinan dalam menejemen keperawatan merupakan suatu cara

pemimpin untuk mempengaruhi perawat yang dinyatakan dalam bentuk pola

tingkah laku atau kepribadian. Adapun indikator-indikator faktor internal sebagai

berikut:

a. Pemimpin yang mewujudkan kepentingan dan tujuan orang dengan

bawahanya.

b. Pemimpin yang senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari

bawahannya.

c. Pemimpin yang selalu berusaha mengutamakan kerja sama dan team work

dalam usaha mencapai tujuan.

d. Pemimpin yang ikhlas memberikan kebebasan yang seluas luasnya kepada

bawahanya.

e. Pemimpin yang selalu berusaha untuk menjadikan bawahanya lebih sukses

dari padanya.

(5)

3. Komitmen organisasi

adalah keadaan psikologis perawat yang berhubungan dengan, kepercayaan dan

penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai RSUD, kemauan yang kuat

untuk bekerja demi RSUD dan tingkat sampai sejauh mana ia tetap ingin menjadi

anggota RSUD. Adapun indikator-indikator faktor internal sebagai berikut:

a. Komitmen efektif.

1) perawat ingin menjadi dari bagian organisasi karena adanya ikatan

emosiaonal

2) Perawat Harus menganggap organisasinya lebih baik.

3) perawat merasa bangga dengan organisasinya

4) Perawat merasa loyalitas

5) Perawat harus ikut adil dalam pengembangan organisasinya

b. Komitmen berkelanjutan

1) perawat tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan

gaji.

2) perawat merasa tidak tertarik mengikuti organisasi lain.

3) Perawat merasa bekerja pada organisasi merupakan keasempatan yang

terbaik

4) Perawat merasa berat meninggalkan organisasi tempat iya bekerja.

5) Perawat merasa rugi apabila keluar dari organisasi tempat iya bekerja.

c. Komitmen normatif

1) Perawat mempunyai kesetiaan pada organisasi di tempat iya bekerja.

(6)

3) Perawat mempunyai rasa tidak tertarik pada organisasi lain yang

mungkin lebih baik tempat iya bekerja.

4) Perawat menganggap loyalitas itu adalah penting

5) Perawat berkeinginan menghabiskan sisa karirnya pada organisasi

tempat iya bekerja.

4. Kepuasan kerja.

Kepuasan kerja adalah keadaan emosianal yang positif yang merupakan hasil

dari efaluasi pengalaman kerja seseorang perawat dan ketidak puasan kerja muncul

ketika harapan seorang perawat tidak terpenui. Adapun indikator-indikator faktor

internal sebagai berikut:

a. Pay Satisfaction : perawat mendapatkan bayaran yang sesuai dengan

pekerjaannya

b. Promotion Satisfaction : perawat mendapatkan promosi dari perusahaan.

c. Supervision Satisfaction : perawat menilai pemimpin di RS tersebut.

d. Cowokers Satisfaction : perawat bekerja sama dengan baik dengan rekan

kerjanya

e. Satisfaction with the work itself : pekerjaan yang sedang di lakukan

memcerminkan kemampuan seorang perawat.

f. Altruism : perawat mempunyai sifat suka membantu orang lain

g. Status : perawat mempunyai kekuasan atau jabatan di RS tersebut.

h. Environment : lingkungan yang baik akan menunjukan perasaan nyaman dan

(7)

G.Metode Analisis Data 1. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis data dalam bentuk angka-angka yang

pembahasannya, melalui penghitungan statistik berdasarkan jawaban kuesioner dari

responden. Hasil penghitungan dari skor atau nilai tersebut kemudian dalam analisis

statistik yang dilakukan dengan bantuan program SPSS untuk membuktikan hubungan

dan pengaruh antara variabel-variabel penelitian, dengan melakukan uji data sebagai

berikut:

a. Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner

Ghazali (2011). Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara

korelasi validitas (r hitung) dengan nilai r table correlation product moment dengan

derajat kebebasan sebesar (df=n-2) dengan tingkat kepercayaan 95% atau a = 0,05

b. Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner di katakan reliabel atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan seseorang adalah konsisten

atau stabil dari waktu-kewaktu.

2. Uji Asumsi klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel diambil dari

populasi yang berdistribusi normal. Untuk uji normalitas, penelitian ini

menggunakan Teknik uji Kolmogorov-Smirnov dengan pedoman sebagai berikut

(8)

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dapat dideteksi dengan menghitung koefisien ganda dan

membandingkannya dengan koefisien korelasi antar variabel bebas Ghozali,

(2011).Uji multikolinearitas dilakukan dengan uji regresi, dengan melihat nilai VIF

(Variance Inflation Factor) masing-masing variabel independen, jika nilai VIF ˂ 10

maka terjadi multikolineratitas (Ghozali, 2011)

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regeresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang

lain. Metode pengujian Glejser akan digunakan oleh peneliti untuk menguji

heterokedasitas. Suatu data dikatakan tidak mengandung heterokedastisitas jika

tingkat signifikasinya lebih besar dari tingkat kepercayaannya yaitu 5%. Model

regeresi yang baik adalah yang tidak mengandung heterokedastisitas atau disebut

homokedastisitas (Ghozali, 2011).

3. Uji Hipotesis

a. Analisis Linier Berganda

Analisis regresi berganda ini digunakan untuk mengetahui analisis regresi yang

melibatkan empat variabel yang ditentukan penulis. Maka model persamaan regresi

yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah Ghozali, (2011):

Keterangan :

Y = Kepuasan kerja Perawat

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

(9)

X1 = Kompensasi

X2 = gaya kepemimpinan

X3 = komitmen organisasi

5. Uji kecocokan Model

a) Koefisien Determinasi (R2)

Koefesien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh model

dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefesien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan

variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu, berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011)

b. Uji F (Simultan)

Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh signifikan variabel bebas

secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut:

1. Kriteria Pengujian Hipotesis pertama.

1) Ho :β1,β2,β3 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas

secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja perawat.

2) Ha :β1,β2,β3 ≠0, artinya ada pengaruh signifikan dari variabel bebas secara

bersama-sama terhadap kepuasan kerja perawat.

Penentuan besarnya F-hitung menggunakan rumus :

Keterangan :

(10)

n = Jumlah observasi

k = Jumlah variabel

Dalam pengujian hipotesis, perlu menentukan tingkat signifikansi (α) misalnya

1 %, 2 %, 10 % dan seterusnya. Selanjutnya tingkat signifikansi tersebut

digunakan dalam mencari F tabel dengan rumus sebagai berikut:

Dimana:

k = jumlah variabel (bebas+terikat)

n = jumlah sampel

2. Kriteria Penerimaan Hipotesis pertama

Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat digunakan kriteria pengujian

sebagai berikut :

1) Ho diterima dan Ha ditolak apabila Fhitung ≤ Ftabel. Artinya variabel Kompensasi,

Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi secara bersama-sama tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Kepuasan kerja perawat.

2) Ho ditolak dan Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel. Artinya variabel Kompensasi,

Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi secara bersama –sama

(11)

Ftabel

Gambar 4

Daerah Penerimaan atau Penolakan Ho Untuk Uji-F

c. Uji t (Parsial)

Untuk menguji keberartian koefisien regresi secara parsial digunakan Uji t,

yaitu untuk mengetahui pengaruh signifikan variabel bebas secara individual atau

parsial terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan dua pihak

karena dalam hipotesis tidak menunjukkan arah. Apabila menggunakan dua

pihak, maka menggunakan df = n-k dimana n adalah jumlah sampel dan k adalah

jumlah variabel baik bebas maupun terikat. Untuk menghitung besarnya nilai t

hitung digunakan rumus sebagai berikut:

Dimana :

t = Nilai t hitung

bj = Koefisiensi regresi

Sbj = Kesalahan baku Koefisien regresi

Adapun langkah – langkah untuk menguji variabel – variabel independen

(12)

a. Hipotesis kedua.

Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Perawat.

1) Kriteria Pengujian Hipotesis

H0 : β1 = 0 : artinya Kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

Kepuasan Kerja Perawat.

Ha : β1 ≠ 0 : artinya Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan

Kerja Perawat.

2) Kriteria Penerimaan Hipotesis

Ho diterima jika -ttabel≤ thitung ≤ ttabel maka Ha ditolak

Ho ditolak jika -ttabel > thitung atau thitung > ttabel maka Ha diterima

3) Kriteria signifikan sebagai berikut

Selain itu pada pengujian juga memiliki tingkat signifikan yang digunakan

adalah 0,05 (5%) dengan tingkat kepercayaan 0,95% (95%). Dikatakan

signifikan apabila α ≤ 0,05 (Ghozali, 2011).

Gambar 3.1

Daerah Penerimaan Ho Uji t Hipotesis kedua

b. Hipotesis Ketiga.

Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Perawat.

(13)

0

H0 : β2 = 0 : artinya Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan

terhadap Kepuasan Kerja Perawat.

Ha : β2 ≠0 : artinya Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap

Kepuasan Kerja Prawat.

2) Kriteria Penerimaan Hipotesis

Ho diterima jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka Ha ditolak

Ho ditolak jika -ttabel > thitung atau thitung > ttabel maka Ha diterima

3) Kriteria signifikan sebagai berikut

Selain itu pada pengujian juga memiliki tingkat signifikan yang digunakan

adalah 0,05 (5%) dengan tingkat kepercayaan 0,95% (95%). Dikatakan

signifikan apabila α ≤ 0,05 (Ghozali, 2011).

Gambar 3.2

Daerah Penerimaan Ho Uji t Hipotesis ketiga c. Hipotesis Keempat

Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja Perawat.

1) Kriteria Pengujian Hipotesis

H0 : β3 = 0 : artinya Komitmen Organisasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap Kepuasan Kerja Perawat.

Ha : β3 ≠ 0 : artinya Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap

(14)

2) Kriteria Penerimaan Hipotesis

Ho diterima jika -ttabel≤ thitung ≤ ttabel maka Ha ditolak

Ho ditolak jika -ttabel > thitung atau thitung > ttabel maka Ha diterima

3) Kriteria signifikan sebagai berikut

Selain itu pada pengujian juga memiliki tingkat signifikan yang digunakan

adalah 0,05 (5%) dengan tingkat kepercayaan 0,95% (95%). Dikatakan

signifikan apabila α ≤ 0,05 (Ghozali, 2011)

Gambar 3.3

Gambar

     Gambar 4   Daerah Penerimaan atau Penolakan Ho Untuk Uji-F
 Gambar 3.1 Daerah Penerimaan Ho Uji t Hipotesis kedua
Gambar 3.2 Daerah Penerimaan Ho Uji t Hipotesis ketiga
Gambar 3.3 Daerah Penerimaan Ho Uji t Hipotesis Keempat

Referensi

Dokumen terkait

Karena Fhitung lebih besar dari Ftabel (4,106>3,16), sehingga H3 diterima yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara emotional exhaustion dan motivasi

35 orang, netral atau ragu-ragu 10 orang, dan sisanya yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang, Jadi dapat disimpulkan mayoritas responden sangat setuju bahwa

merupakan kekuatan dalam kegiatan siswa mempelajari sikap belajar didasarkan pada motif atau alasan siswa mempelajari. Motif siswa mempelajari baha n mata pelajaran sangat

data menggunakan uji T berpasangan. Kesimpulan : Ada perbedaan pengetahuan dan prektek pencegahan pada ibu di wilayah endemis dan non endemis DBD. Kata Kunci :

Dalam kasih dan pendampingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH PERAYAAN EKARISTI BAGI KETERLIBATAN KAUM MUDA DALAM HIDUP MENGGEREJA DI WILAYAH

phonocardiografh (PCG). Ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan kecepatan denyut nadi yang signifikan antara orang yang tinggal di daerah pantai dengan orang yang tinggal di

Menurut SK Menpora Nomor 053 A/MENPORA/1994 (dalam Nurhasan, 2005:2), pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematis

Hasil penelitian: Analisis multivariate menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kehamilan tidak diinginkan dengan kejadian stunting pada anak balita usia 12-59