iv
TINJAUAN TERHADAP PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 PK/PDT.SUS/2010 TENTANG PEMBATALAN PERNYATAAN PAILIT PT. ALTRA EXCIS INVESTAMA DALAM ANALISIS UNDANG-UNDANG
NOMOR 37 TAHUN 2004 DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
Pandu Adityawirawan 110110090354
ABSTRAK
Kasus kepailitan terjadi antara PT. Bank Bukopin, Tbk selaku Pemohon Pailit sebagai kreditor yang merasa dirugikan oleh PT. Altra Excis Investama selaku Termohon Pailit sebagai debitor. Dalam kasus ini, permohonan paiilit di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dikabulkan kemudian dibatalkan ditingkat kasasi sehingga diajukan permohonan Peninjauan Kembali yang kemudian permohonan tersebut ditolak oleh Mahkamah Agung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pertimbangan hukum oleh Majelis Hakim Mahkamah Agung ditingkat Peninjauan Kembali sudah sesuai dengan UUKPKPU dan tindakan hukum apakah yang dapat dilakukan oleh PT. Bank Bukopin selaku Kreditor untuk membatalkan pembayaran yang PT. Altra Excis Investama terhadap keditor lainnya ditinjau dari UUKPKPU dan KUH Perdata.
Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan yuridis normatif, yang menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dan Kitab Undang-undang Hukum Perdata, dikaitkan dengan teori-teori hukum dalam praktik pelaksanaan yang menyangkut kasus kepailitan dimana PT. Altra Excis Investama melakukan pembayaran terhadap kreditor lainnya pada saat permohonan pernyataan pailit telah didaftarkan. Pengumpulan data untuk penulisan ini adalah melaluli studi kepustakaan terhadap bahan-bahan hukum yang relevan.
Berdasarkan hasil analisis, yang pertama, pertimbangan hukum Majelis Hakim Mahkamah Agung pada tingkat Peninjauan Kembali yang menyatakan
offsetting jaminan sudah sesuai dengan Pasal 55 ayat (1) UUKPKPU adalah suatu