• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SEMESTER II SMP SWASTA MUHAMMADIYAH-06 BELAWAN T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SEMESTER II SMP SWASTA MUHAMMADIYAH-06 BELAWAN T.A 2013/2014."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

U MB E L AJ ARA N I NQUI R Y TR A I NI N G TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK TEKANAN KELAS VIII SEMESTER II SMP SWASTA MUHAMMADIYAH-06 BELAWAN T.A

2013/2014

Oleh :

Fatima Hannum NIM 4101121008

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Siabu pada tanggal 31 Oktober 1991. Ayah bernama

Aman Efendi, S.Pd dan ibu bernama Erlina Hasibuan. Penulis merupakan anak

keempat dari enam bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk TK ABA

Simangambat, dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998 penulis masuk SD

Impres 145599 Siabu dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis

melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Siabu dan lulus pada tahun 2007.

Kemudian pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah

atas ke SMA Negeri 1 Siabu dan lulus pada tahun 2010. Kemudian pada tahun

2010, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan

karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga

skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah

direncanakan.

Skiripsi berjudul ” Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan Kelas VIII semester II SMP Swasta

Muhammadiyah-06 Belawan T.A 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Prof.

Dr. Nurdin Bukit, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai

dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, M.Si, Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd dan

Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rappel

Situmorang, M.Si dan Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku dosen Validator yang

telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan penelitian dan juga

ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Marabangun Harahaf, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik dan Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku ketua jurusan Fisika dan

Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku ketua prodi pendidikan Fisika, juga

kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA

UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga

kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku dekan FMIPA Unimed.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Aman Efendi,

S.Pd dan ibunda tercinta bernama Erlina Hasibuan yang telah membesarkan,

(5)

serta memberikan dorongan moril, spiritual, materil dan penguatan selama

perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan tepat waktu. Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua saya

sebagai tanda terimakasih yang terdalam. Terima kasih juga kepada semua Saudara –

saudara kandung saya, khususnya buat Abang Saiful Bahri, S.T, Kakak Efrida Ariani,

Amd.Keb, SST, Kakak Purnama Sari, SH, Adekku Rahmida Yanti, Reski Afandi

serta untuk Kakak Ipar Roswita Siregar, Amd.Keb dan Abang Ipar M. Jafar Lubis,

STP yang telah banyak memberi dorongan moril dan spiritual dalam kehidupan

sehari-hari hingga terselesaikannya skripsi ini.

Ucapan Terima kasih juga disampaikan kepada sahabat-sahabat tercinta dik b

Isni Nadia Siregar, Leny Khairani Daulay, Sepdian Anggreani Siahaan, Warmita

Oktami, Yeni Arisa, Mentari, Hevvi Adelina Lubis, Edi Susanto, Abdul Qodir Jailani

(Komting), Saripuddin Siregar, Primsya dan Khazali Fahmi yang telah memberi

motivasi dan saran-saran untuk menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga untuk

teman-teman fisika dik b yang tidak sempat disebutkan namanya satu persatu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan

kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini.

Kiranya skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya

penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 2014

Penulis,

(6)

PE NG AR UH MO D E L PE MB E L AJA R AN I N QUI R Y TR A I NI NG T E RH ADA P HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

TEKANAN KELAS VIII SEMESTER II SMP SWASTA MUHAMMADIYAH-06 BELAWAN T.A 2013/2014

Fatima Hannum NIM 4101121008

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran inquiry training lebih baik daripada pembelajaran konvensional pada materi pokok tekanan di kelas VIII SMP Swasta Muhammadiyah-06 Belawan.

Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain two group Pre-test dan Pos-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Semester II SMP Swasta Muhammadiyah-06 Belawan yang terdiri dari 7 kelas berjumlah 260 orang. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VIII-3 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VIII-1 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 37 siswa ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran inquiry training dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes essai yang telah divalidkan oleh validator.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 43,81 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 44,05. Melalui pengujian uji hipotesis diperoleh hasil yang signifikan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah setara. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran inquiry training dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data postes yang diperoleh yaitu hasil rata-rata kelas eksperimen 80,05 dan kelas kontrol 68,81. Hasil ini menggambarkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran inquiry training melalui pengujian uji hipotesis terhadap hasil belajar Fisika.

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model inquiry training 16

Tabel 2.2. Peneliti terdahulu Beserta Sintaks Model Yang Digunakan 33

Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postest Design 38

Tabel 3.2. Kriteria Penskoran Tes Uraian 41

Tabel 3.3. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Tekanan 42

Tabel 3.4. Kategori dan Nilai Reliabilitas 44

Tabel 3.5. Kategori dan Nilai Taraf Kesukaran 45

Tabel 3.6. Kategori dan Nilai Daya Pembeda 46

Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran (P) 50

Instrumen Tes Hasil Belajar

Tabel 4.2. Kriteria Taraf Kesukaran Tes 51

Tabel 4.3. Kriteria Daya Beda Tes 51

Tabel 4.4. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 53

Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Pretes 54

Tabel 4.6. Uji Homogenitas Data Pretes 54

Tabel 4.7. Uji Hipotesis Data Pretes 55

Tabel 4.8. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50

Tabel 4.9. Uji Normalitas Data Postes 56

Tabel 4.10.Uji Homogenitas Data Postes 57

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Segitiga rumus tekanan 24

Gambar 2.2. Air pada dasar bejana memancar lebih jauh karena 25 tekanan paling besar

Gambar 2.3. Prinsip kerja dongkrak hidrolik 27

Gambar 2.4. Skema sistem rem pada mobil 28

Gambar 2.5. Cara kerja mesin hidrolik 28

Gambar 2.6. Bejana Berhubungan 29

Gambar 2.7. Pipa U yang diisi dengan air dan minyak 29

Gambar 2.8. Percobaan Torricelli 32

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 40

Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 53

dan Kelas Kontrol

Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen 56

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 66 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 83 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 100

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 1 115

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 2 122

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 3 128

Lampiran 7 Tabel Kisi-kisi Soal 133

Lampiran 8 Soal – Soal Tes Hasil Belajar 138

Lampiran 9 Rekapitulasi Reliabilitas Instrumen Penelitian 141

Lampiran 10 Urutan Nilai 143

Lampiran 11 Kelompok Atas 145

Lampiran 12 Kelompok Bawah 146

Lampiran 13 Rekapitulasi Daya Beda 147

Lampiran 14 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran Tes 148 Lampiran 15 Menentukan Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar 150 Lampiran 16 Menentukan Daya Beda Instrumen Tes Hasil Belajar 153 Lampiran 17 Menentukan Kriteria Taraf Kesukaran Instrumen 155

Tes Hasil Belajar

Lampiran 18 Rekapitulasi Hasil Belajar 157

Lampiran 19 Perhitungan Rata-Rata (Xi), Simpangan Baku (S), 165 Dan Varians (S2) Nilai Hasil Belajar Siswa

Lampiran 20 Uji Normalitas Data 169

Lampiran 21 Uji Homogenitas 174

Lampiran 22 Uji Hipotesis (Uji T Dua Pihak) Nilai Pretes 176 Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Lampiran 23 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 180 Lampiran 24 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 181 Lampiran 25 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 182 Lampiran 26 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 183

Lampiran 27 Lembar Angket Siswa 185

Lampiran 28 Lembar Angket Guru 188

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Sains di Indonesia terdapat pada setiap tingkat satuan

pendidikan baik SD, SMP, atau SMA. Pendidikan sains merupakan pengetahuan

yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar siswa mampu menjelajahi atau memahami alam sekitar secara

alamiah. Pendidikan sains diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga

banyak membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih.

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di SMP yang

tergabung dalam IPA terpadu, yang mempelajari tentang perisitiwa dan fenomena

alam. Oleh karena itu, pelajaran fisika termasuk salah satu pelajaran yang cukup

menarik karena langsung berkaitan dengan alam, nyata, dan dapat dibuktikan juga

dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi hal tersebut berkebalikan

dengan apa yang di alami siswa, fisika menjadi tidak menarik, karena siswa jarang

sekali dapat membuktikan dan mengaplikasikan materi-materi fisika di sekolah,

hal ini disebabkan karena jarangnya melakukan praktikum fisika di sekolah. Dan

siswa juga tidak mampu mengerjakan soal-soal yang diberikan dengan baik

apalagi soal tersebut membutuhkan perhitungan matematika.

Hal ini menyebabkan munculnya anggapan dari kebanyakan siswa bahwa

fisika itu pelajaran yang sulit untuk dipahami baik konsep maupun dari segi

matematiknya. Pada kenyataannya, pelajaran fisika termasuk salah satu mata

pelajaran yang memiliki nilai terendah. Rendahnya nilai fisika hasil belajar siswa

merupakan gambaran bagaimana tingkat kemampuan guru untuk melaksanakan

proses belajar mengajar sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar secara

optimal.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang

didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di

(11)

anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut

untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan

kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik lulus dari sekolah mereka

pintar secara teoritik tetapi mereka miskin secara aplikasi (Sanjaya,2008).

Berdasarkan hasilwawancara dengan Bapak Jasanta dan 2 orang guru

fisika di SMP Swasta Muhammadiyah-06 Belawan, rendahnya hasil belajar siswa

tersebut dikarenakan rendahnya kemampuan awal siswa mengenai konsep-konsep

fisika, siswa tidak mau belajar maksimal, karena fasilitas kurang (alat-alat

praktikum), dan kemampuan guru yang kurang baik, sementara motivasi siswa

yang tinggi dapat menjadi faktor tingginya hasil belajar fisika siswa.Model

pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional, dengan metode

ceramah, mencatat, dan mengerjakan soal saja. Kegiatan pembelajaran fisika di

kelas masih berpusat pada guru (teacher-centered). Ketuntasan kompetensi

minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika adalah 75. Namun

dikatakan bahwa nilai rata-rata siswa masih belum optimal.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa

yaitu, siswa sulit memahami konsep fisika sehingga siswa sering menghapal tanpa

membentuk pengertian terhadap materi yang dipelajari dan siswa kurang aktif dan

terlatih dalam proses pembelajaran, sarana dan prasarana di sekolah tersebut tidak

menunjang untuk bidang studi Fisika, masalah-masalah yang dihadapi saat proses

belajar mengajar yaitu kelas ribut, kelas tidak disiplin, siswa kurang respon

dengan materi yang sedang dibahas.

Salah satu pembenahan dalam proses belajar mengajar yang dapat

dilakukan adalah seorang guru harus mampu berhubungan dan berinteraksi secara

baik dengan siswa. Seorang guru harus mampu memilih metode dan media

pembelajaran yang digunakan dengan tepat dalam menyampaikan setiap konsep

yang diajarkan. Dengan metode dan media pembelajaran yang tepat dapat

membuat pelajaran fisika menjadi lebih menyenangkan dan mampu memancing

siswa untuk lebih aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Manfaat

(12)

minat, mempermudah siswa dalam memahami materi fisika dan akhirnya dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa.

Berdasarkan pemaparan masalah-masalah tersebut, salah satu usaha yang

akan dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan

pemilihan model pembelajaran yang tepat yaitu pembelajaran yang dapat

melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa belajar dengan suasana yang

menyenangkan.

Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi

hasil dari proses menemukan sendiri. Mengingat bahwa proses pembelajaran

fisika merupakan proses pembelajaran untuk membuktikan sesuatu yang masih

teori. Perlu diterapkan model pembelajaran dari fakta menuju teori (Joyce, dkk.

2011). Model dari fakta menuju teori adalah Model Latihan Inkuiri.

Model pembelajaran inquiry training dirancang untuk membawa siswa

secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan yang dapat

memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode waktu yang singkat.

Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan disiplin dan

mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan

pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya (Joyce,

dkk.2011).

Penelitian mengenai model pembelajaran inquiry training ini sudah pernah

dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti, yaitu : bahwa ada pengaruh model

pembelajaran inquiry training (latihan inkuiri) terhadap peningkatan hasil belajar

siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa menjadi lebih mendalam, dan siswa

lebih aktif dalam belajar. Kelas eksperimen mempunyai tigkat penguasaan konsep

yang lebih tinggi sehingga mampu menjawab dengan lebih banyak tes hasil

belajar dibandingkan dengan kelas kontrol.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti akan melakukan

(13)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah

adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa.

2. Kurangnya peran aktif siswa dalam proses pembelajaran.

3. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang rumit dan sulit

untuk dipahami.

4. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.

5. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep fisika dengan

benar.

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda dalam penelitian ini,

maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yakni:

1. Menerapkan Model pembelajaran inquiry training di kelas eksperimen

dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa SMP Swasta

Muhammadiyah-06 Belawankelas VIII semester II T.A. 2013/2014.

3. Materi yang diajarkan adalah materi pokok Tekanan pada siswa kelas

VIII Semester II.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian di kelas VIII Semester II SMP Swasta

Muhammadiyah-06 Belawan Tahun Ajaran 2013/2014 adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa dengan menerapkan model

pembelajaran inquiry training dan menerapkan pembelajaran konvensional

pada materi pokok Tekanan?

2. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa akibat pengaruh model

pembelajaran inquiry training dan pembelajaran konvensional pada materi

(14)

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan di kelas VIII Semester II SMP

Swasta Muhammadiyah-06 Belawan Tahun Ajaran 2013/2014 adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa menggunakan model

pembelajaran inquiry training pada materi pokok Tekanan.

2. Untuk mengetahui adanyapengaruh hasil belajar fisika siswa dengan

penerapan model pembelajaran inquiry training dan penerapan

pembelajaran konvensional.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi bagi guru dan calon guru tentang hasil belajar

siswa pada materi pokok Tekanan dengan menggunakan model

pembelajaran inquiry training di dalam pembelajaran.

2. Sebagai bahan informasi alternatif dalam pemilihan model pembelajaran.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.

1.7. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran adalah pola interaksi peserta didik dengan guru di

dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode dan teknik

pembelajaran yang ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

2. Metode mengajar adalah cara mengajar atau cara menyampaikan materi

pelajaran kepada siswa yang kita ajar.

3. Hasil Belajar adalah kemampuan perolehan peserta didik sebagai hasil dari

proses belajar yang ia lakukan dan upaya belajar yang dicapai siswa

setelah mengalami proses belajar-mengajar dan menunjukkan sejauh mana

perkembangan ataupun daya tangkap siswa terhadap materi yang

diajarkan.

4. Fisika merupakan suatu ilmu yang mempelajari gejala alam yang tidak

hidup atau materi dalam ruang lingkup dan waktu.

(15)

secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihan-latihan

meringkaskan proses ilmiah itu ke dalam waktu yang relatif singkat.

6. Model pembelajarn inquiry training akan membawa pikiran siswa untuk

melakukan eksperiman dan mengumpulkan data. Dengan demikian berarti

siswa telah terpancing untuk mengeluarkan ide-ide ketika guru

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model inquiry training pada

materi Tekananmengalami peningkatan dari nilai rata-rata pretes 43,81

menjadi 80,05 pada nilai rata-rata postes dan hasil belajar siswa dengan

menggunakan pembelajaran konvensional pada materi Tekanan juga

mengalami peningkatan dari nilai rata-rata pretes 44,05 menjadi 68,81

pada nilai rata-rata postes. Perbedaan peningkatan hasil belajar antara

kelas kontrol dengan kelas eksperimen adalah sebesar 11,24.

2. Ada pengaruh model pembelajaran inquiry trainingterhadap hasil belajar

siswa pada materi pokok tekanan kelas VIII Semester II SMP Swasta

Muhammadiyah-06 Belawan T.A 2013/2014.

5.2. Saran

Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai

berikut:

1. Kepada guru, calon guru dan peneliti yang ingin menggunakan model

pembelajaran inquiry traininghendaknya menyusun RPP yang sesuai

dengan fase-fase model pembelajaran inquiry trainingdan mempersiapkan

alat dan bahan untuk bereksperimen dengan baik dan benar.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran inquiry trainingini supaya menyusun instrumen soal yang

berupa masalah-masalah yang menarik agar siswa tertarik untuk

memecahkan masalah tersebut.

3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model

pembelajaraninquiry training, ada baiknya memberikan motivasi terlebih

dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil karya untuk

(17)

4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan

kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agartidak terjadi

kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas.

Gambar

Tabel Kisi-kisi Soal   Soal – Soal Tes Hasil Belajar  Rekapitulasi Reliabilitas Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel tanah terhadap stabilitas lereng pada model tanggul dengan menggunakan software Geo Slope , sehingga

Akan tetapi, informasi pada situs OGSA-DAI sebagai acuan utama penulis tidak diberikan secara detil dalam hal pustaka yang terkait dengan sistem operasi dan paket GT yang

Format basisdata yang digunakan dalam Sistem lnforrnasi DAS Citanduy adalah sistem basisdata relasional yaitu sistem basisdata yang didaiamnya terdiri dari kumpulan tabel

Selain sebagai langkah pengurangan penggunaan plastik, pelaku bisnis laundry dapat menggunakan tas Lacaca ini sebagai media promosi untuk menarik pelanggan

[r]

[r]

The Governments of Brunei Darussalam, the Kingdom of Cambodia, the Republic of Indonesia, the Lao People's Democratic Republic, Malaysia, the Union of Myanmar, the Republic of

Bank Rakyat Indonesia (Persero) kantor cabang Kudus perlu diadakan evaluasi agar memenuhi pengendalian yang disyaratkan, sehingga sistem pengendalian intern dalam perusahaan