1
Pendidikan merupakan masalah yang menarik untuk dibahas, karena melalui usaha pendidikan diharapkan tujuan pendidikan akan tercapai. Belajar disekolah menjadi pola umum kehidupan warga masyarakat di Indonesia. Belajar telah dijadikan alat hidup dan wajib belajar selama sembilan tahun telah dijadikan program utama pemerintah dalam bidang pendidikan. Salah satu hal yang menjadi tolak ukur masyarakat dalam menilai kualitas pendidikan di sekolah yaitu dengan melihat hasil ujian nasional.
Dalam ujian nasional dari jenjang sekolah dasar hingga menengah atas mata pelajaran matematika selalu diujikan, alokasi waktu mata pelajaran matematika lebih banyak dibandingkan mata pelajaran lain. Maka dari itu, mata pelajaran matematika merupakan salah satu bidang studi yang punya peranan penting dalam dunia pendidikan. Dalam penerapannya pembelajaran matematika mencakup proses belajar mengajar dengan pemikiran yang kritis. Melalui pemikiran yang kritis, siswa dapat memahami kebermaknaan pembelajaran matematika dalam kehidupan nyata.
Dengan adanya pelajaran matematika pada semua jenjang pendidikan diharapkan siswa yang mempelajari matematika memiliki ciri-ciri karakteristik matematika seperti berfikir logis, kritis, praktis, berfikir positif, dan berjiwa kreatif. Arikunto (2010:4) menyebutkan beberapa karakter siswa dalam pembelajaran sebagai berikut: (1) semangat belajar rendah, (2) mencari jalan pintas, (3) tidak tahu belajar untuk apa, dan (4) pasif dan acuh.
Keaktifan siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Salah satu kegiatan pembelajaran yang menekankan berbagai kegiatan tindakan adalah menggunakan strategi tertentu dalam pembelajaran, karena suatu strategi dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara yang teratur dan terpikir secara sempurna untuk mencapai tujuan pengajaran. Menurut Dimyati(2010:114) keaktifan adalah dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasi sendiri. Salah satu cara mengaktifkan belajar siswa adalah dengan memberikan rangsangan tugas,memecahkan masalah atau mengembangkan pembiaasan agar dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa belajar itu penting dan menjadi kebutuhan hidupnya.
Dalam pembelajaran matematika SMP ditemukan banyak masalah yang berkaitan dengan keaktifan siswa. Masalah-masalah tersebut adalah: (1) para siswa jarang mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta agar siswa bertanya jika ada hal-hal yang belum paham, (2) kurangnya keberanian untuk mengerjakan soal di depan kelas, (3) siswa merasa takut dalam mengemukakan idenya, (4) rendahnya keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan, (5) rendahnya kemampuan siswa dalam menyanggah ide teman (Hamzah, 2007:128-129).
Berdasarkan hasil wawancara guru matematika SMP N 1 Ngemplak pada tanggal 02 desember 2015 mengungkapkan bahwa siswa kelas VIII di SMP Negeri 1Ngemplak yang mempunyai hasil belajar dan keaktifan tinggi baru 45%. Presentase keaktifan siswa terhadap pembelajaran tersebut dibilang masih rendah. Hal tersebut tidak hanya bersumber pada kemampuan siswa yang kurang tetapi ada faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar matematika, salah satu diantaranya strategi pembelajaran yang dipilih guru sebagai pengajar atau penyampe materi.
peningkatan hasil belajar. Guru bertanggung jawab untuk mengatur, mengelola, dan mengorganisasi kelas.
Dari permasalahan-permasalahan di atas untuk mengantisipasi masalah tersebut yang berkelanjutan maka perlu dicarikan formula pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran matematika. Salah satu strategi pembelajaran yang menarik dan dapat memacu untuk berfikir kritis serta siswa dapat memahami konsep secara menyeluruh dalam kegiatan belajar mengajar yaitu dengan menggunakan strategi pmbelajaran Numbered Head Together dan Snowball Drilling sehingga dapat mengantisipasi rendahnyahasil belajar matematika.
Salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah strategi Numbered Head Together. Menurut Agus Suprijono (2015:111)
Numbered Head Together adalah pembelajaran yang diawali dengan
numbering, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, jumlah
kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang dipelajari. Selain NHT, alternatif lain yang dapat digunakan adalah strategi Snowball
Drilling. Menurut Agus Suprijono (2015:124) strategi Snowball Drilling
merupakan suatu strategi yang menggambarkan kecepatan suatu kelompok menyelesaikan paket soal dengan benar dalam waktu yang sesingkat-singkatnya pada suatu putaran.
Melalui metode ini, suasana belajar yang akan ditimbulkan akan serasa lebih menyenangkan karena siswa belajar dan saling tukar pikiran dengan temannya sendiri. Selain dapat meningkatkan kemampuan siswa secara individu juga dapat melatih dalam bekerja sama dalam kelompok yang pada akhirnya memacu peningkatan hasil belajar matematika.
Berdasarkan permasalahan tersebut, mska penulis pada penelitian ini akan mencoba melakukan penelitian pembelajaran matematika dengan strategi
Numbered Head Together dan Snowball Drilling terhadap hasil belajar
B. Identifikasi Masalah
Dari latarbelakang tersebut dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut. 1. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam
penyampaian materi
2. Masih rendahnya hasil belajar matematika siswa sehingga masih perlu peningkatan
3. Siswa kurang serius dalam mengikuti pelajaran matematika
4. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji maka pembatasan masalah dalam penelitian ini difokuskan pada hal-hal berikut: a. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Number Head
Together dan Snowball Drilling
b. Hasil belajar yang dicapai dibatasi pada :
1. Memberikan tugas rumah berupa rangkuman materi dan pemahaman materi.
2. Menunjuk beberapa siswa untuk menyampaikan materi yang dipahami. 3. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
4. Memberikan soal-soal latihan.
5. Memberikan tes pada akhir pertemuan.
D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut dapat diajukan tiga rumusan masalah yaitu: 1. Apakah terdapat pengaruh strategi Number Head Together dan Snowball
Drilling terhadap hasil belajar siswa?
2. Apakah terdapat pengaruh tingkat keaktifan siswa terhadap hasil belajar siswa?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan keaktifan terhadap hasil belajar siswa?
E. Tujuan Masalah
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengajaran matematika dengan strategi pembelajaran Number Head Together
dan Snowball Drilling ditinjau dari keaktifan siswa.
Tujuan secara khusus dapat dirinci sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pengaruh strategi Number Head Together dan Snowball
Drilling terhadap hasil belajar siswa.
b. Untuk mengetahui pengaruh tingkat keaktifan siswa terhadap hasil belajar siswa.
c. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan keaktifan siswa terhadap hasil belajar matematika.
F. Manfaat Penelitian
Secara umum hasil penelitian ini bermanfaat dalam pembelajaran ini. 1. Manfaat Teoritis
Memberi gambaran tentang pengaruh Number Head TogetherdanSnowball
Drilling terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari keaktifan siswa.
2. Manfaat praktis a. Bagi siswa
1) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa
1) Sebagai informasi dan pertimbangan bagi guru matematika mengenai penggunaan strategi pembelajaran melalui Number Head
Together dan Snowball Drilling.
2) Sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dan memberikan alternatif kepada guru matematika serta menentukan strategi pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran.
c. Bagi peneliti
1) Untuk mengetahui efektivitas penggunaan strategi pembelajaran
Number Head Together dan Snowball Drilling ditinjau dari keaktifan
siswa.