• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FREE CASH FLOW, KOMITE AUDIT, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BEI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FREE CASH FLOW, KOMITE AUDIT, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BEI."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FREE CASH FLOW, KOMITE AUDIT, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN LQ-45

YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

ISMI OBSTARI SIBARANI NIM. 7113220022

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Bapa di Sorga dan Anak-Nya

Yesus Kristus karena kasih karunia serta berkat-Nya penulis akhirnya dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Free Cash Flow,

Komite Audit, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI.”

Penulis berharap penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi kalangan atau pihak yang membutuhkan. Dalam penyusunan skripsi ini ada

banyak pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaiannya baik secara

materil maupun moril. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan terimakasih dengan rasa hormat kepada:

1. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, M.E. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Thamrin, M.Si. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi,

(6)

vi

5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan, masukan, nasihat

kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Drs. Surbakti Karo-karo, M.Si, Ak., CA , Dr. Arfan Ikhsan Lubis SE,

M.Si dan Ibu Khairunnisa Harahap, SE, M.Si, selaku dosen penguji yang

memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Chandra Situmeang, SE, M.M, Ak, CA selaku dosen pembimbing

akademik penulis yang telah membimbing penulis selama perkuliahan.

8. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, khususnya

dosen-dosen di Jurusan Akuntansi yang telah memberikan ilmu dan motivasi

selama masa perkuliahan.

9. Kepada orang tua O. Sibarani dan M br. Tambun atas doa, semangat dan

motivasi yang tak henti-hentinya diberikan kepada penulis. Terimakasih telah

menjadi supporter fanatikku dan terimakasih buat kepercayaan yang diberikan

kepadaku.

10.Kepada abang dan adikku, Michael Yones Sibarani dan Harry Christ Even

Sibarani yang selalu memberi semangat dan dukungan kepada penulis.

11.Kepada Tante, Uda, Bapa Tua dan Mak Tua dan keluarga besarku terimakasih

atas doa dan motivasi yang diberikan kepada penulis.

12.Kepada sahabat everlastingku, Theofanie Lewina Tarigan terimakasih

dukungan, doanya, dan tawa yang diberikan. Akhirnya selesai juga, gak ada

(7)

vii

13.Kepada sahabat SMA Nelly Damayanti Sinaga (Nello), dan Dwi Rahma

Christy Meliala (Di, Bibir). Terimakasih dukungan dan doanya.

14.Aurelia Manik dan Nurdelima Gulo, ah..sudahlah :D. Terimakasih untuk

kebersamaan, tawa, dan tangis yang kita lewati bertiga dan kenanglah

soundtrack kita “kulakukan yang terbaikku Kau yang selebihnya” dengan

latar DPR.

15.Teman-teman Akuntansi B 2011 Rinche, Meirin, Helen, Lisnaria, Marisah,

Lamria, Malem, Rizqa, Laili, Indri (3 bebeb), Yani, Yayi, Winni, Mae, Reisa,

Yossi, Anggi, Lidya, Fatih, Suci, Dhanton, Wahyu (Teman Seminar), Eko,

Faldi, Fakar, Fikar (Teman Sidang), Joko (Sensus), Iman, Rifki (Padang).

Terimakasih untuk kebersaman kita kurang lebih 3,5 tahun ini.

16.Bang Ricky Adrian yang telah banyak membantu dalam pengurusan

administrasi.

17.Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

membantu penulis selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, oleh sebab itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca

demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih

semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Maret 2015

Penulis

(8)

iii ABSTRAK

Ismi Obstari Sibarani, NIM 7113220022. Pengaruh Free Cash Flow, Komite Audit, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan LQ-45 Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2015.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah free cash flow, komite audit, dan leverage secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap perubahan manajemen laba pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh free cash flow, komite audit, dan leverage terhadap manajemen laba pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Index LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2011-2013 sejumlah 45 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yang menjadi sampel sebanyak 20 perusahaan untuk tahun 2011-2013. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Pengolahan data dilakukan dengan metode pooling data. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan bantuan SPSS 20.

Hasil penelitian menunjukkan secara parsial perubahan free cash flow berpengaruh terhadap manajemen laba. Dapat dilihat dari t

hitung (-4,359) > t tabel (2,006) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Sedangkan komite audit tidak berpengaruh terhadap perubahan manajemen laba. Dapat dilihat t

hitung (0,783) < t

tabel (2,006) dan nilai signifikansi 0,437 > 0,05. Leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Nilai t

hitung (-1,494) < t tabel (2,006) dan nilai signifikansi 0,141 > 0,05. Secara simultan free cash flow, komite audit, dan

leverage berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil uji F menunjukkan free cash flow, komite audit, dan leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.

Dapat dilihat dari nilai F

hitung (6,662) > F tabel (2,77), dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05). Nilai Adjusted R Square sebesar 0,224 hal ini berarti variabel dependen mampu dijelaskan variabel independen sebesar 22,4%, sedangkan sisanya 77,6% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian.

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa secara parsial free cash flow berpengaruh terhadap manajemen laba, sedangkan komite audit dan leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Secara simultan, free cash flow, komite audit, dan leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.

(9)

iv ABSTRACT

Ismi Obstari Sibarani, NIM 7113220022. The influence of free cash flow, audit committee, and leverage toward Earning Management of the LQ-45 companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Undergraduate thesis. Accounting Department, Faculty of Economics State University of Medan.2015

The problem the research is whether Free Cash Flow, Audit Committee

and Leverage partially or simultaneously influence the Earning Management on the Lq-45 Companies Listed on The Indonesia Stock Exchange. This research

aims to determine and to explain the influence of price earning ratio’s changes,

Free Cash Flow, Audit Committee and Leverage towards earning management on the Lq-45 Companies Listed on The Indonesia Stock Exchange.

The population in this research is the Lq-45 Companies Listed on The Indonesia Stock Exchange as many as 45 companies since 2011-2013. The sampling method used was purposive sampling, the sample of 20 companies for the years 2011-2013. The source of data is secondary data which is gained from website www.idx.co.id. Data processing is done by pooling data. The method of data analysis used was multiple regression analysis with SPSS 20.

The result of the research partially shows that free cash flow’s, influenced the earning management which t

count (-4,359) > t tabel (2,006) with level

significant 0,000 < 0,05, while no significant affect of audit committe on earning management which t

count (0,783) < t tabel (2,006) and 0,437 > 0,05. Leverage

has not significant affect earning management which t

count (-1,494) < t tabel

(2,006) and 0,141 > 0,05. While free cash flow, audit committee and leverage significantly affect the earning management, which F

count (6,662) > F tabel (2,77),

and 0,05 (0,001 < 0,05). Adjusted R Square value of the output 0,224 of dependent variabel earning management can be explain by independent variables 22,4%, where as the 77,6% affected other variables outside this research.

The conclusion of this research is shows that free cash flow influenced to earning management, while audit committee and leverage not significant. Simultaneously free cash flow, audit committee and leverage significantly have a significant effect on earning management.

(10)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 2.1 Teknik-teknik Manajemen Laba ...14

Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ...23

Tabel 4.1 Kriteria Pengambilan Sampel ...38

Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian ...39

Tabel 4.3 Free Cash Flow ...41

Tabel 4.4 Komite Audit...42

Tabel 4.5 Leverage ...43

Tabel 4.6 Manajemen Laba ...44

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ...46

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas ...48

Tabel 4.9 Hasil Uji Durbin-Watson ...49

Tabel 4.10 Interpretasi Nilai Durbin-Watson...49

Tabel 4.11 Hasil Uji F ...52

Tabel 4.12 Hasil Uji T, Free Cash Flow ...53

Tabel 4.13 Hasil Uji T, Komite Audit ...53

Tabel 4.14 Hasil Uji T, Leverage ...54

Tabel 4.15 Hasil Uji Regresi Berganda ...55

(11)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 28

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram ... 47

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas P-Plot Residual... 47

(12)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Daftar Nama Sampel & Tabulasi Data

Lampiran B Hasil Output SPSS

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan, serta perubahan

posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan merupakan media yang

dipakai perusahaan untuk menginformasikan apa yang telah dilakukan dan

dialami perusahaan itu selama satu periode tertentu. Oleh sebab itu, laporan

keuangan harus mudah dimengerti dan dipahami oleh semua pihak yang

membutuhkan informasi itu (Sulistyanto 2008:31).

Menurut PSAK No.1 (2009:11) laporan keuangan yang dinilai sebagai

informasi yang berkualitas apabila menyajikan informasi yang relevan, netral,

lengkap (komprehensif), serta mempunyai daya banding dan uji. Sebaliknya

laporan keuangan yang disusun tanpa memenuhi kaidah di atas akan diragukan

validitas informasinya. Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No.

1 (1978) menyatakan bahwa laporan keuangan seharusnya memberikan informasi

yang berguna untuk investor dan kreditor saat ini dan potensial untuk membuat

keputusan investasi, kredit, dan keputusan lain yang sejenis. Informasi akuntansi

merupakan kunci investasi yang digunakan sebagai acuan oleh berbagai pihak

yang berkepentingan atas informasi tersebut.

Salah satu informasi dalam laporan keuangan adalah informasi laba,

(14)

2

keputusan investasi dan kredit. Statement of Financial Accounting Concepts

(SFAC) No. 1 dengan tegas menyatakan bahwa informasi laba selain untuk

menilai kinerja manajemen, juga membantu mengestimasi kemampuan laba

representatif dalam jangka panjang, memprediksi laba dan menaksir resiko dalam

investasi atau kredit. Kecenderungan investor dan pihak eksternal lainnya yang

lebih berfokus pada informasi laba sehingga mendorong manajemen untuk

bersifat oportunis (memaksimumkan kepentingan pribadinya) dengan melakukan

pengelolaan laba dalam perusahaan yaitu manajemen laba (earnings management)

atau manipulasi laba (earning manipulation). Upaya manajerial untuk

mengintervensi informasi dalam laporan keuangan dengan cara memanfaatkan

kebebasan memilih dan menggunakan metode akuntansi dan menentukan nilai

estimasi akuntansi dapat dikatakan sebagai upaya manajemen laba (Sulistyanto

2008:19).

Belkaoui (2006:74) mendefinisikan manajemen laba adalah suatu

kemampuan untuk memanipulasi pilihan-pilihan yang tersedia dan mengambil

pilihan yang tepat untuk dapat mencapai tingkat laba yang diharapkan.

Manajemen laba memang merupakan sisi lain dari teori agensi yang menekankan

pentingnya penyerahan operasionalitas perusahaan dari pemilik (principal) kepada

pihak lain yang mempunyai kemampuan untuk mengelola perusahaan dengan

lebih baik (agents) (Sulistyanto 2008:29). Hubungan agensi antara pemilik dan

pengelola perusahaan ini seharusnya menghasilkan hubungan simbiosis

mutualisme yang menguntungkan semua pihak, khususnya apabila setiap pihak

(15)

3

terjadi justru sebaliknya, yaitu munculnya permasalahan agensi antara pemilik dan

pengelola perusahaan (Sulistyanto 2008:30). Manajemen laba muncul akibat

masalah keagenan yang terjadi, yaitu adanya ketidakselarasan kepentingan antara

principal (pemegang saham) dan agent (manajemen perusahaan).

Di Indonesia kasus manajemen laba di Bursa Efek Jakarta yaitu pada PT

Kimia Farma, Tbk. Berdasarkan hasil BAPEPAM (2002) diperoleh bukti bahwa

terdapat kesalahan penyajian dalam laporan keuangan PT. Kimia Farma,Tbk

berupa kesalahan dalam penilaian persediaan barang jadi dan kesalahan

pencatatan penjualan, dimana dampak kesalahan tersebut mengakibatkan

overstead laba pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001

sebesar Rp 32,7 Milyar. Kasus yang sama juga terjadi pada PT Indofarma Tbk.

Beberapa contoh kasus diatas menunjukkan bahwa parktik manajemen laba

bukanlah suatu hal yang baru. Meningkatnya pertumbuhan perusahaan dan

tingginya tingkat persaingan menimbulkan dorongan perusahaan untuk

berlomba-lomba menunjukkan kualitas dan kinerja perusahaan terlihat baik tanpa

memperdulikan cara yang digunakan. Pihak agent termotivasi untuk

memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain

dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi,

sedangkan principal termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan

dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat.

Manajer perusahaan cenderung bertindak oportunis untuk mendapatkan

pendapatan pribadi, dan cenderung melibatkan diri dalam proyek-proyek yang

(16)

4

(Bukit dan Iskandar, 2009). Jensen (1986) berargumentasi bahwa manajer

memiliki insentif untuk memperbesar perusahaan melebihi ukuran optimalnya

sehingga mereka tetap melakukan investasi meskipun memberikan nilai

perusahaan yang negatif. Investasi seperti ini dinamakan investasi berlebih

(overinvestment). Overinvestment semacam ini umumnya dilakukan dengan

menggunakan dana yang dihasilkan dari sumber internal perusahaan yaitu aliran

kas bebas (free cash flow) untuk menghindari pengawasan yang berhubungan

dengan penambahan modal dari luar perusahaan.

Free cash flow adalah kas lebih perusahaan yang dapat didistribusikan

kepada kreditor atau pemegang saham yang tidak diperlukan untuk modal kerja

atau investasi pada asset (Siswandi, 2011). Free cash flow tidak akan menjadi

masalah jika investasi yang dilakukan manajemen perusaahaan dengan

menggunakan free cash flow berhasil, namun yang akan menjadi masalah adalah

ketika investasi tersebut gagal (Zuhri,2011), free cash flow seharusnya dibayarkan

kepada pemegang saham dalam bentuk peningkatan dividen atau pembelian

kembali saham perusahaan (Rosdini, 2009). Manajer akan menerapkan prosedur

akuntansi yang meningkatkan laba yang dilaporkan untuk menyembunyikan

dampak negatif dari proyek tersebut. Dalam hal ini manajer akan melakukan

manajemen laba melalui diskresi akuntansi, Chung et al, 2005 dalam Zuhri

(2011). Semakin besar free cash flow yang tersedia dalam suatu perusahaan, maka

semakin sehat perusahaan tersebut karena memiliki kas yang tersedia untuk

(17)

5

Perusahaan dengan aliran kas bebas menunjukkan memiliki kinerja yang

lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya karena perusahaan tersebut dapat

memperoleh keuntungan atas berbagai kesempatan yang mungkin tidak dapat

diperoleh perusahaan lain. Perusahaan dengan aliran kas bebas tinggi bisa diduga

lebih mampu bertahan dalam situasi yang buruk. Aliran kas bebas menunjukkan

gambaran bagi investor bahwa dividen yang dibagikan oleh perusahaan tidak

sekedar strategi menyiasati pasar dengan maksud meningkatkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian oleh Isnawati (2011) yang menyatakan bahwa Free Cash

Flow berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba, Bukit dan

Iskandar (2009) menyatakan bahwa free cash flow berpengaruh positif terhadap

manajemen laba, sedangkan Kangarluei et al. (2011) memberikan bukti lain

bahwa besar kecilnya nilai Free Cash Flow suatu perusahaan tidak mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap kemungkinan terjadinya manajemen laba

Salah satu upaya untuk menghindari atau mengurangi praktik manajemen

laba banyak dilakukan oleh emiten adalah dengan melakukan antisipasi risiko

dengan cara meningkatkan pengawasan terhadap manajemen. Salah satu caranya

adalah dengan keberadaan komite audit. Hal ini dimaksudkan agar perilaku

oportunistik manajer dapat diminimalkan Bedard, Chtourou dalam Bukit dan

Iskandar (2009).

Bursa Efek Indonesia melalui Kep.Direksi BEJ

No.Kep-315/BEJ/06/2000 menyatakan bahwa komite audit adalah komite yang dibentuk

oleh dewan komisaris perusahaan, yang anggotanya diangkat dan diberhentikan

(18)

6

atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam

pengelolaan perusahaan. Komite audit dibentuk untuk memeriksa

pertanggungjawaban keuangan direksi perusahaan kepada para pemegang saham.

Diharapkan dengan pelaksaanaan audit ini, dapat mengurangi perilaku

oppurtunistic para manajer seperti manajemen laba. Hasil penelitian oleh Lin et al.

(2006) dan Alves (2011) juga mengungkapkan kesimpulan yang sama, yaitu

keberadaan komite audit di perusahaan terbukti berpengaruh negatif terhadap

praktik manajemen laba. Namun hasil penelitian itu berbeda dengan Alkdaei dan

Hanefah (2012) yaitu bahwa besar kecilnya ukuran komite audit terbukti tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

ketidakkonsistenan hasil penelitian dengan menggunakan variabel yang sama,

mendorong peneliti untuk melakukan pengujian mengenai pengaruh free cash

flow, komite audit terhadap manajemen laba terkhusus pada perusahaan yang

tergabung dalam perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Penelitian ini

merupakan pengembangan dari penelitian Zuhri (2011). Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumya adalah adanya penambahan variable leverage, serta

penelitian ini juga dilaksanakan di perusahaan yang tergabung dalam indeks

LQ-45. Pemilihan saham yang termasuk dalam LQ-45 karena saham dalam indeks

tersebut adalah saham-saham yang aktif diperdagangkan dan sesuai dengan tujuan

indeks LQ-45 adalah sebagai pelengkap IHSG dan khususnya untuk menyediakan

sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi dan

(19)

saham-7

saham yang aktif diperdagangkan, dianggap tepat sebagai indikator kegiatan pasar

modal (Jogiyanto:105) dan LQ-45 suatu forum yang didalamnya berisi 45

perusahaan yang sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang

tinggi. Untuk dapat masuk dalam daftar LQ-45, perusahaan harus memiliki

berbagai kriteria yang harus dipenuhi, antara lain : (a) Saham tersebut harus

masuk dalam rangking 60 besar dari total transaksi saham di pasar regular yang

dapat dilihat dari rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir, (b) saham

tersebut harus masuk ke dalam peringkat teratas berdasarkan kapitalisasi pasar

yang dapat dilihat dari rata-rata kapitalisasi pasar selama 12 bulan terakhir, (c)

saham tersebut harus tercatat di Bursa Efek Indonesia selama minimal 3 bulan, (d)

keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhan dari perusahaan pemilik

saham harus baik begitu juga frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi di

pasar regulernya juga harus baik.

Hasil penelitian Zuhri (2011) menyatakan bahwa free cash flow memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba dengan arah negatif, dan

komite audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba.

Penambahan variabel leverage dipilih karena semakin tinggi utang berarti

semakin tinggi pula tuntutan pihak kreditur terhadap perusahaan maupun

manajemen untuk memastikan dapat mengembalikan pokok pinjaman dan bunga.

Dalam kondisi perusahaan memiliki leverage tinggi, manajer melakukan

manajemen laba agar dapat menarik kreditor dan menunjukkan kepada pasar

bahwa kinerja perusahaannya baik, walaupun sebenarnya perusahaan tersebut

(20)

8

manajemen sering malakukan hal-hal seperti mengolah laporan keuangan

sehingga mencerminkan keadaan yang baik dan memiliki prospek yang bagus.

Berdasarkan latar belakang dan penelitian-penelitian terdahulu tersebut maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Free Cash Flow,

Komite Audit, dan Leverage terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI

1.2Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan latar belakang masalah tersebut, dapat

diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apakah tujuan laporan keuangan?

2. Apakah Free Cash Flow berpengaruh terhadap manajemen laba?

3. Apakah Komite Audit berpengaruh terhadap manajemen laba?

4. Apakah Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba?

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti memberikan batasan

pada penelitian ini hanya melihat pengaruh Free Cash Flow, Komite Audit, dan

Leverage terhadap Manajemen Laba.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan

masalah pada penelitian ini adalah

1. Apakah Free Cash Flow berpengaruh terhadap manajemen laba?

(21)

9

3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba?

4. Apakah free cash flow, komite audit, dan leverage berpengaruh secara

simultan terhadap manajemen laba pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar

di BEI?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh free cash flow terhadap manajemen laba

2. Pengaruh komite audit terhadap manajemen laba

3. Pengaruh Leverage terhadap manajemen laba

4. Pengaruh Free Cash Flow, Komite Audit, dan Leverage secara simultan

terhadap manajemen laba.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti, untuk menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan

peneliti khususnya mengenai pengaruh free cash flow,komite audit, dan

leverage terhadap manajemen laba.

2. Bagi ilmu pengetahuan, diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat

berupa bukti empiris yang berkaitan dengan free cash flow, komite audit, dan

leverage terhadap manajemen laba.

3. Bagi pengembangan ilmu, dengan topik free cash flow, komite audit, dan

leverage terhadap manajemen laba, diharapkan hasil penelitian ini dapat

menjadi referensi untuk dapat digunakan peneliti selanjutnya.

(22)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan,

maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Free cash flow berpengaruh terhadap manajemen laba

2. Komite Audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

3. Leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba

4. Free cash flow, komite audit, dan leverage berpengaruh secara simultan

terhadap manajemen laba pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar dapat mendapatkan hasil

penelitian yang lebih baik. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Perusahaan yang dipilih menjadi populasi dan sampel hanya perusahaan

LQ-45 yang ditentukan oleh peneliti tidak dapat dijadikan acuan untuk

melakukan generalisasi pada seluruh perusahaan public yang terdaftar fi

BEI.

2. Pengukuran komite audit dalam penelitian ini hanya menggunakan

kuantitas keanggotaan (dilihat dari jumlah dan proporsi). Besaran jumlah

tersebut mungkin belum dapat mempresentsikan secarariil kinerja komite

(23)

62

menjelaskan 22,4% dari variabel dependen, sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang belum diteliti.

5.3 Saran

Dengan memperhatikan keterbatasan yang ada, diharapkan peneliti

selanjutnya dapat mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Untuk peneliti selanjutnya disarankan mengambil sampel yang lebih luas

misalnya dari semua sektor perusahaanyang terdaftar di BEI.

2. Dalam penelitian selanjutnya,untuk variabel komite audit dapat digunakan

proksi lain yang lebih spesifik misalnya transparansi komite audit, dan

(24)

63

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Naufal. 2013. Pengaruh Kualitas Auditor, Debt To Asset dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan

Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia tahun

2010-2012). Skripsi.Universitas Maritim Raja Ali Haji

Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash

Flow, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan

Keuangan, Vol.15, No.1, Mei 2013,27-42

Alkdaei, H. and Hanefah, M. 2012. Audit Committee Characteristics And

Earnings Management In Malaysian Shariah-Compliant Companies.

Business and Management Review, 2(2), 52-61.

Alves, Sandra Maria G. 2011. The Effect of the Board Structure on Earnings

Management Evidence From Portugal. Journal of Financial Reporting

and Accounting, 9(2), 141-160.

Aritonang, Dora Dina. 2013. Pengaruh Diversifikasi Operasi, Free Cash Flow,

dan Debt Ratio Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Terdaftar di BEI.Medan: Universitas Negeri Medan.

Bapepam.2004. Peraturan IX.I.5. Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja

Komite Audit. Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal.

Belkaoui, Ahmed R.2006. Accounting Theory, Edisi 5, Jilid 2. Alih Bahasa: Ali

Akbar Yulianto, Risnawati Dermauli. Penerbit: Salemba Empat.

Jakarta.

Brigham, Eugene, F., and Houston, J. F. 2010. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan (Essential of Financial Management). Edisi ke sebelas, buku

1.Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.

Bukit, Rina Br And Iskandar Takiah Mohd, 2009. Surplus Free Cash Flow,

Earnings Management and Audit Committee, Int. Journal of Economics

and Management 3(1): 204 – 223

Efendi. Arief. 2009. The Power of Good Corporate Governance Teori dan

(25)

64

Emirzon, Joni. 2007. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance, Genta Press:

Jogjakarta.

Fakultas Ekonomi. 2012. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Universitas

Negeri Medan.

Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis, Second Edition, Englewood

Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, A Division of Simon & Schuster, Inc.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

2. Semarang: Universitas Diponegoro.

Healy, P.M. dan James M. Wahlen. 1999. A Review of The Earnings Management

Literature and Its Implications for Standard Setting. Accounting

Horizon, 13 (December): 365-383.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), 2009. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Tahun

2009. Salemba Emapat, Jakarta.

Isnawati. 2011. Pengaruh Free Cash Flow Dan Growth Terhadap Manajemen

Laba dengan Moderasi Komisaris Independen. Tesis tidak diterbitkan.

Surabaya Universitas Airlangga.

Jensen & Meckling. 1976. Theory of the Firm: Manajerial Behaviour, Agency

Costs and Ownership Structure. Journal of Economics, Oktober 1976,

Vol 3. NO. 4, pp. 305-360

Jensen, Michael C. 1986. Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance,

and Takeovers. Journal of American Economic Review. Vol 76 No. 2.

Pp 323-329

Jogiyanto, Hartono. 2009. Teori Portopolio dan Analisis Investasi.Yogyakarta.

BPFE-Yogyakarta.

Kangarluei, S.J., Morteza, M., and Taher, A. (2011). The Investigation And

Comparison Of Free Cash Flows In The Firms Listed In Tehran Stock

Exchange (Tse) With An Emphasis On Earnings Management. Int.

Journal of Economics and Business Modeling, 2(2), 118-1123.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi.Jakarta:

(26)

65

Keown, Arthur J, John D Martin, Petty J William, David F Scott, JR. (2008).

Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jilid 1. Indeks.

Lestari, Ni Made.2011. Praktik Manajemen Laba pada perusahaan yang

melanggar perjanjian hutang.

Lin, J. W., Li, J. F., and Yang, J. S. 2006. The Effect Of Audit Committee

Performance On Earnings Quality. Managerial Auditing Journal,

21(9), 921-933.

Nasution, Marihot, dan Doddy Setiawan. 2007. Pengaruh Corporate Governance

Terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia. SNA X.

Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Mediakom:

Yogyakarta

Rosdini, Dini. 2009. “Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio”. Working Paper in Accounting and Finance, October 2009, hal

1-9.

Sawir, Agnes. 2004. Kebijakan Pendanaan dan Restruktursasi Perusahaan.

Jakarta: PT. Gramedia Utama.

Scott, W.R. 2003. Financial Accounting Theory . Prentice Hall Inc. Canada.

Setiawati, L. dan A. Naíim. 2000. Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Mei: 159-176.

Siswandi, Afri, 2011. Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan

Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Universitas Sumatera

Utara.

Sulistyanto, H.S. 2008. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Cetakan

Pertama. Jakarta: Gramedia

Tresnaningsih, E. 2008. Manajemen Laba pada Perusahaan Dengan

Permasalahan Free Cash Flow dan Peran Moderasi dari Monitoring

Eksternal. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 5 No.1, Hal 30-49

Ujiyantho, Muh Arief dan Pramuka, Bambang Agus, 2006, Mekanisme

Corporate Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan

(27)

66

White, Gerald I., Sondhi, Ashwinpul C., dan Fried, Dov. 1998. The Analysis and

Use Of Financial Statements. John Wiley and Sons, Inc. New York.

Xie, B., Davidson, W.N. and DaDalt, P.J.2003. Earnings Management and

Corporate Governance: The Role of the Board and the Audit

Committee, Journal of Corporate Finance, 9, 295 – 316.

Zuhri, A.B. 2011. Pengaruh Arus Kas Bebas dan Komite Audit Terhadap

Gambar

Gambar  Hal

Referensi

Dokumen terkait

Sudah tidak mempunyai tanggungan peminjaman/ penggantian peralatan laboratorium, maupun buku/ jurnal/ majalah milik Universitas Airlangga. Surat keterangan ini untuk digunakan

Pendekatan yang digunakan pada optimasi formula gel antiacne adalah penggunaan metode simplex lattice design dari 2 komponen yang diaplikasikan untuk menguji potensi antibakteri

PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL MELALUI PENYULUHAN DAN SIMULASI PENGGUNAAN KONDOM PADA PEKERJA SEKSUAL DI KLINIK MENTARI PUSKESMAS PANJANG..

Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 2016, di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dimulai.. 07.33

Hasil dari penelitian ini adalah petani partisipatif menilai hampir seluruh komponen teknologi PROLIGA bawang merah memiliki keunggulan relatif, sesuai, tidak rumit, mudah

Alhamdulillahhirobbil’alamin, puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan segala taufik, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

Dengan mengucap Puji Tuhan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan penyertaan-Nya, seingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENGARUH RISIKO

Studi ini merupakan bagian dari suatu design research, bertujuan untuk mendesain suatu pembelajaran yang dapat memberikan pemahaman kepada siswa tentang konsep