• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA SMA INOVATIF DAN TERINTEGRASI KARAKTER PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN TABEL PERIODIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA SMA INOVATIF DAN TERINTEGRASI KARAKTER PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN TABEL PERIODIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA SMA INOVATIF DAN TERINTEGRASI KARAKTER PADA POKOK BAHASAN

STRUKTUR ATOM DAN TABEL PERIODIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

DEVI ANRIANI SIREGAR NIM : 8136141002

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA SMA INOVATIF DAN TERINTEGRASI KARAKTER PADA POKOK BAHASAN

STRUKTUR ATOM DAN TABEL PERIODIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

DEVI ANRIANI SIREGAR NIM : 8136141002

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

ii ABSTRAK

DEVI ANRIANI SIREGAR. Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMA Inovatif dan Terintegrasi Karakter Pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Tabel Periodik Berdasarkan Kurikulum 2013. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar inovatif terintegrasi karakter pada pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik berdasarkan kurikulum 2013. Bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Jenis penelitian merupakan penelitian dan pengembangan (research and development). Subjek penelitian adalah bahan ajar pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik. Sampel yang digunakan adalah bahan ajar yang telah dikembangkan dan 40 siswa SMA/MA kelas X di kota Medan. Bahan ajar penerbit A dan B pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik dianalisa terlebih dahulu menggunakan format kurikulum 2013. Dari hasil analisa diperoleh rerata A (2,34) sebagian perlu direvisi, B (2,35) sebagian perlu direvisi. Berdasarkan hasil analisa tersebut dilakukan pengembangan bahan ajar. Penilaian pada bahan ajar yang telah dikembangkan dilakukan dengan 2 cara yaitu menggunakan format kurikulum 2013 dan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Hasil analisa berdasarkan kurikulum 2013 diperoleh nilai rerata 3,24 (cukup valid) artinya tidak perlu revisi. Hasil analisa berdasarkan BSNP diperoleh, aspek kelayakan isi 3,25 (cukup valid) artinya tidak perlu revisi, kelayakan bahasa 3,44 (valid) artinya tidak perlu revisi, kelayakan penyajian 3,48 (valid) artinya tidak perlu revisi. Isi bahan ajar yang telah dikembangkan kemudian diuji kepada siswa. Pengujian terhadap siswa dilakukan dengan menggunakan 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terhadap siswa kelas eksperimen diberi bahan ajar yang telah dikembangkan, sedangkan kelas kontrol menggunakan bahan ajar yang dibawanya. Setelah masing-masing siswa membaca bahan ajar, berikutnya dilakukan tes. Berdasarkan hasil tes terlihat bahwa nilai rerata siswa kelas eksperimen 88,50 lebih tinggi dibandingkan nilai rerata siswa kelas kontrol yaitu 80,75.

(7)

iii ABSTRACT

DEVI ANRIANI SIREGAR. Development of Chemical Teaching Materials and Integrated SMA Innovative Character on Topic Atomic Structure and the Periodic Table Based

Curriculum 2013. Postgraduate School of the State University of Medan, 2015.

This study aimed to obtain the integrated character of innovative teaching materials on the subject of the structure of atoms and the periodic table based curriculum 2013. Forms of research is a descriptive study. This type of research is a research and development (research and development). Subjects are subject teaching materials atomic structure and the periodic table. The samples are teaching materials that have been developed and 40 high school students / MA class X in Medan. Publisher of teaching materials A and B subjects atomic structure and the periodic table analyzed first using the curriculum format of 2013. The result of the analysis, a mean of A (2.34) in part needs to be revised, B (2.35) most in need of revision. Based on the analysis performed development of teaching materials. Assessment on teaching materials that have been developed done in 2 ways: using the curriculum in 2013 and BSNP format (National

Education Standards Agency). The results of the analysis based on the curriculum in 2013 obtained a mean value of 3.24 (quite valid) means do not need revision. The results of the analysis based BSNP obtained, feasibility aspects of the content of 3.25 (quite valid) means do not need revision, language feasibility 3.44 (valid) means do not need to be revised, the feasibility of presenting 3.48 (valid) means do not need to be revised. The contents of teaching materials that have been developed are then tested to students. Testing of students is done by using the 2 classes, experimental and control classes. Against the experimental class students were given teaching materials that have been developed, while the control class using teaching materials that it carries. After each student read teaching materials, subsequent tests. Based on the test results shows that the average value of 88.50 experimental class students is higher than average value control class is 80.75.

(8)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul: “Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMA Inovatif dan Terintegrasi Karakter Pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Tabel Periodik Berdasarkan Kurikulum 2013” sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Makmur Siregar, M.Pd dan ibunda Sarmaida Harahap, S.Pd yang telah bekerja keras dan tidak pernah lelah memanjatkan doa demi selesainya studi penulis.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Pascasarjana

Unimed.

2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia, sekaligus dosen pembimbing tesis ini.

3. Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia, sekaligus sebagai narasumber.

(9)

v

5. Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si dan bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si selaku validator ahli

6. Ibu Desi Yulian, S.Pd yang telah memberikan informasi dan membantu administrasi kepada penulis

7. Bapak/Ibu guru SMAN 1 Medan, SMAN 2 Medan, SMAN 3 Medan, SMAN 5 Medan, MAN 1 Medan, SMA Dharmawangsa, SMA CT Foundation.

8. Dirjen Dikti Kemdikbud atas bantuan dana yang diberikan untuk proyek hibah tim Pascasarjana tahun 2015 yang diketuai oleh Prof. Dr. Ramlan Silaban,M.Si.

9. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan tesis ini yang tak bisa disebut satu persatu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Februari 2015

(10)

vi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

ABSTRAK ii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 8

1.6. Manfaat Penelitian 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Buku Ajar 9

2.1.2. Pengertian Bahan Ajar 9

2.1.3. Tujuan Penyusunan Bahan Ajar 10

2.1.4. Jenis Bahan Ajar 11

2.1.5. Kriteria Bahan Ajar yang Baik 11

2.1.6. Evaluasi dan Revisi Pengembangan Bahan Ajar 13 2.1.7. Penelitian Pengembangan (Riset and Development) 14 2.1.8. Karakteristik Mata Pelajaran Kimia 18 2.1.9. Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif 22 2.2.Pendidikan Karakter 23

2.3.Kurikulum 26

2.3.1. Kurikulum 2013 26

2.3.2. Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Kimia 29

2.4.Penelitian yang Relevan 32

2.5.Kerangka Konseptual 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Lokasi dan Waktu Peneitian 35

3.2.Populasi dan Sampel 35

3.3.Jenis Penelitian 36

3.4.Prosedur Penelitian 36

3.5.Teknik Pengumpulan Data 38

(11)

vii BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Bahan Ajar Penerbit A 41

dan B Berdasarkan Kurikulum 2013

4.1.1. Analisis Bahan Ajar Penerbit A 41

4.1.2. Analisis Bahan Ajar Penerbit B 43

4.2. Analisis Bahan Ajar yang Telah Dikembangkan 45 berdasarkan Kurikulum 2013 dan BSNP

4.2.1. Berdasarkan Kurikulum 2013 45

4.2.2. Berdasarkan BSNP 47

4.3. Hasil Uji Coba Tingak Penguasaan Siswa terhadap 57 Isi Bahan yang telah Dikembangkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 61 5.2. Saran 61

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kriteria validitas analisis nilai rata-rata 40

(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Model pengembangan oleh Dick dan Carey 14

Gambar 3.1. Skema desain penelitian mulai dari survei sampai 37

menghasilkan produk bahan ajar Gambar 4.1. Hasil analisis bahan ajar A 41

Gambar 4.2. Hasil analisis bahan ajar B 43

Gambar 4.3. Hasil analisis bahan ajar yang dikembangkan 45

Gambar 4.4. Hasil analisis bahan ajar yang dikembangkan 47

berdasarkan komponen kelayakan isi Gambar 4.5. Hasil analisis bahan ajar yang dikembangkan 51

berdasarkan komponen kelayakan bahasa Gambar 4.6. Hasil analisis bahan ajar yang dikembangkan 55

Berdasarkan komponen kelayakan penyajian

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 67

Lampiran 2. Penjabaran indikator berdasarkan kompetensi dasar 70

Lampiran 3. Format analisis bahan ajar berdasarkan kurikulum 76 2013

Lampiran 4. Format analisis bahan ajar berdasarkan BSNP 78

Lampiran 5. Hasil analisis bahan ajar penerbit Tiga Serangkai 88 pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik

unsur berdasarkan kurikulum 2013

Lampiran 6. Hasil analisis bahan ajar penerbit Jatra pokok 89 bahasan struktur atom dan tabel periodik unsur

berdasarkan kurikulum 2013

Lampiran 7. Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan 90 pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik unsur

berdasarkan kurikulum 2013

Lampiran 8. Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan 91 pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik unsur

berdasarkan BSNP (kelayakan isi)

Lampiran 9. Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan 92 pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik unsur

berdasarkan BSNP (kelayakan bahasa)

Lampiran 10. Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan 93 pokok bahasan struktur atom dan tabel periodik unsur

berdasarkan BSNP (kelayakan penyajian)

Lampiran 11. Kisi-kisi soal uji pemahaman siswa 94

Lampiran 12. Nilai siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol 102

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan suatu bangsa salah satunya bergantung pada sumber daya

manusianya (SDM). Sumber daya manusia berkaitan erat dengan kualitas

pendidikan. Keikutsertaan Indonesia didalam studi Internasional Trends in

International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assesment (PISA) sejak tahun 1999 hingga sekarang masih menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia belum menggembirakan dalam

beberapa kali laporan yang dikeluarkan. Berdasarkan laporan National

Foundation for Educational Research, hasil terakhir TIMSS tahun 2011 menunjukkan peringkat anak-anak Indonesia berada di posisi 38 dari 42 negara

untuk prestasi matematika. Rendahnya mutu pendidikan Indonesia juga dapat

dilihat dalam laporan studi PISA tahun 2003 untuk literasi Sains dan Matematika

peserta didik usia 15 tahun berada di ranking ke 38 dari 41 negara peserta

(Arlitasari, dkk., 2013).

Dalam lampiran 1 PERMENDIKBUD Nomor 59 Tahun 2014 dikatakan hal

ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan

PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia, sehingga sudah selayaknya

diadakan perbaikan kurikulum di Indonesia. Perbaikan kurikulum bertujuan untuk

meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

pendidikan adalah melalui pengadaaan bahan ajar bermutu (Hosler dan Boomer.,

(16)

2

Kemajuan teknologi dan informasi sekarang ini sangat berkembang cepat.

Bahan ajar yang baik harus selalu mengikuti perkembangan teknologi, seni dan

realitas kehidupan di dalam masyarakat yang semakin mengglobal (Ho, dkk., 2009; Corrigan, dkk; 2009; Howe, 2009). Pendidikan harus mampu menyelaraskan diri dengan kemajuan teknologi dan informasi. Buku yang berisi

bahan ajar yang baik harus mampu menyajikan materi pelajaran sesuai dengan

tuntutan kurikulum, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta dapat menjembatani pembelajaran agar kompetensi yang telah ditetapkan

dapat tercapai (Jippes, dkk., 2010; Jungnickel, dkk., 2009).

Teknologi informasi sangat membantu didalam pengembangan bahan ajar

kimia SMA/MA karena ketersediaan berbagai software yang baik memungkinkan

untuk menyediakan ilustrasi yang sesuai sehingga memudahkan dalam

mempelajari konsep kimia (Situmorang, H., dan Situmorang, M., 2009).

Kehadiran teknologi pembelajaran dalam dunia pendidikan pada umumnya

dimaksudkan untuk memudahkan belajar (Harijanto, 2007). Namun, selain

dampak positif yang ditimbulkan, kemajuan teknologi dan informasi juga

mempengaruhi pola pikir dan karakter siswa.

Dari pemberitaan di media massa, terdapat beberapa kasus pergeseran

perilaku dan moral peserta didik, misalnya kasus tawuran antar pelajar, tindak

kekerasan saat ospek, demo yang berujung kericuhan, kasus Bullying di sekolah, kecurangan siswa saat ujian, dan yang paling sering adalah pelanggaran disiplin

sekolah. Fenomena perilaku peserta didik seperti ini menuntut perbaikan kualitas

(17)

3

Untuk mengatasi masalah kualitas pendidikan dan karakter peserta didik,

salah satu dari upaya pemerintah adalah melaksanakan penyempurnaan dan

perubahan kurikulum. Mulai tahun ajaran 2013 /2014 pemerintah memberlakukan

kurikulum 2013. Didalam pembelajaran kurikulum 2013, selain tujuan kognitif,

bahan ajar juga harus memuat nilai sikap dan karakter serta keterampilan yang

akan dicapai oleh peserta didik didalam pembelajaran.

Pemberlakuan kurikulum 2013 menjadi tantangan terhadap guru SMA/MA.

Salah satu upaya yang perlu mendapat perhatian adalah melakukan inovasi

pembelajaran sesuai materi pelajaran yang diajarkan (Gravagna, 2009). Inovasi

pembelajaran dapat dituangkan dalam bahan ajar kimia agar kesan pembelajaran

lebih lama diingat oleh siswa (Bain, dkk., 2005; Ebert., 2005; Goto, dkk., 2010). Menurut Machtmes, dkk (2009) inovasi dalam pembelajaran kimia sangat perlu

dilakukan karena berhubungan dengan peningkatan kualitas lulusan dalam

mengisi lapangan kerja bidang kimia.

Buku ajar menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 11 Tahun

2005 adalah buku acuan wajib yang digunakan disekolah yang memuat materi

pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti

dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun

berdasarkan standar nasional pendidikan (Ratnawati, dkk., 2014). Perbaikan kurikulum harus mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan meliputi standar

isi (tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi), standar proses (pendekatan

(18)

4

keterampilan), standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian

pendidikan.

Berdasarkan 8 standar pendidikan nasional tersebut, pemerintah telah

menunjuk beberapa penerbit untuk menerbitkan buku berbasis kurikulum 2013.

Salah satunya adalah penerbit Tiga Serangkai (A) dan penerbit Jatra (B) yang

menerbitkan buku Kimia SMA. Buku ajar yang beredar seharusnya sudah

memenuhi standar pengembangan buku yang dianjurkan menurut Badan Standar

Nasional Pembelajaran (BNSP), namun berdasarkan penelitian yang dilakukan

masih terdapat kekurangan pada buku yang beredar tersebut (Millah, dkk., 2012). Dari hasil survei buku ajar kimia SMA/MA dibeberapa toko buku di

Provinsi Sumatera Utara diketahui bahwa buku umumnya belum mengikuti

kurikulum 2013 ( Situmorang, M., 2013; Simatupang dan Situmorang., 2013).

Tidak tersedianya buku ajar standar sesuai tuntutan kurikulum 2013 semakin

membuat siswa sulit belajar kimia (Situmorang, M.,2013; Buxton, dkk., 2003). Berdasarkan hasil analisis beberapa pakar (guru dan dosen) terhadap beberapa

buku ajar berbasis kurikulum 2013 ( analisis yang dilakukan pada buku ajar

penerbit A dan B), hasilnya menunjukkan buku ajar belum sepenuhnya sesuai

dengan tuntutan kurikulum 2013.

Dalam beberapa buku ajar tersebut materi struktur atom dan tabel periodik

unsur, materinya belum sepenuhnya menggambarkan kompetensi dasar yang

harus dicapai seperti perkembangan model atom yang tidak dijelaskan dari

(19)

5

untuk meningkatkan motivasi siswa karena dengan memanfaatkan kemajuan

teknologi pengembangan buku ajar dapat lebih dimaksimalkan dengan

penambahan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan

melalui kata-kata atau kalimat tertentu (Djamarah, 2000). Selain itu uraian materi

yang belum menggambarkan pendekatan saintifik sehingga dimungkinkannya

dilakukan penilaian autentik seperti tuntutan kurikulum 2013.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian pengembangan

bahan ajar kimia inovatif pada pokok bahasan Struktur Atom dan Tabel Periodik

Unsur sesuai dengan kurikulum 2013, dalam hal ini penulis mengangkat judul

penelitian “Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMA Inovatif dan Terintegrasi

Karakter pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Tabel Periodik Berdasarkan Kurikulum 2013”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

masalah-masalah yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Apakah judul bahan ajar materi kelas X semester I beberapa buku ajar

berbasis kurikulum 2013 sesuai dengan kompetensi dasar (KD) yang harus

dicapai?

2. Apakah materi dan cakupan materi pada bahan ajar kimia kelas X semester

I beberapa buku ajar berbasis kurikulum 2013 sesuai dan memenuhi

(20)

6

3. Apakah pendahuluan bab bahan ajar kimia kelas X semester I beberapa

buku ajar berbasis kurikulum 2013 dapat memotivasi siswa untuk belajar?

4. Apakah uraian materi pada bahan ajar kimia kelas X semester I beberapa

buku ajar berbasis kurikulum 2013 memfasilitasi pembelajaran dengan

pendekatan saintifik?

5. Apakah penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam bahan ajar

kimia kelas X semester I beberapa buku ajar berbasis kurikulum 2013

sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013?

6. Apakah tugas dalam bahan ajar kimia kelas X semester I beberapa buku

ajar berbasis kurikulum 2013 sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013?

7. Apakah bahan ajar beberapa buku ajar berbasis kurikulum 2013 sudah

memenuhi kriteria untuk digunakan pada proses pembelajaran Struktur

Atom dan Tabel Periodik?

8. Bagaimana pendapat guru terhadap kualitas bahan ajar beberapa buku ajar

berbasis kurikulum 2013?

9. Bagaimana tingkat penguasaan siswa terhadap isi bahan ajar yang

dikembangkan?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasi di atas, beberapa hal

(21)

7

1. Buku ajar berbasis kurikulum 2013 yang dianalisis adalah buku terbitan A

dan B. Adapun materi yang dianalisis untuk kelayakan bahan ajar penerbit

A dan B adalah materi Struktur Atom dan Tabel Periodik.

2. Validator terhadap tingkat kelayakan beberapa buku ajar berbasis

kurikulum 2013 dan juga bahan ajar yang telah dikembangkan adalah guru

kimia SMA kelas X yang telah mendapatkan pelatihan kurikulum 2013

dan memiliki kelayakan akademis SI pendidikan kimia, dan juga dosen

Kimia Universitas Negeri Medan dengan kriteria pendidikan minimal S2,

sedang aktif mengajar dan menguasai materi kimia dasar yang relevan

dengan materi kimia SMA sebanyak 2 orang.

3. Responden terhadap tingkat pemahaman bahan ajar yang telah

dikembangkan adalah siswa SMA yang telah mempelajari materi struktur

atom dan tabel periodik.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan

diteliti adalah:

1. Apakah bahan ajar penerbit A dan B pada materi struktur atom dan

tabel periodik memerlukan adanya revisi?

2. Bagaimana tingkat kelayakan bahan ajar yang telah dikembangkan

secara inovatif dan terintegrasi karakter?

3. Bagaimana tingkat penguasaan siswa terhadap isi bahan ajar yang

(22)

8

1.5 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini

secara umum adalah :

1. Mengetahui perlu tidaknya revisi pada bahan ajar struktur atom dan tabel

periodik penerbit A dan B.

2. Memperoleh data tentang tingkat kelayakan bahan ajar yang telah

dikembangkan

3. Memperoleh data tentang tingkat pemahaman siswa terhadap isi bahan

ajar yang telah dikembangkan

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menyusun bahan ajar kimia SMA yang inovatif dan terintegrasi karakter

2. Bahan ajar yang telah disusun dapat dijadikan sebagai buku pegangan bagi

siswa

3. Sebagai masukan bagi peneliti lainnya untuk mengembangkan bahan ajar

(23)

61

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu:

1. Bahan ajar struktur atom dan sistem periodik unsur yang terdapat dalam

bahan ajar A dan B memiliki kriteria penilaian 2,34 dan 2,35 artinya

sebagian isi bahan ajar perlu direvisi. Oleh karena itu perlu dilakukan

pengembangan pada bahan ajar tersebut.

2. Bahan ajar inovatif terintegrasi pendidikan karakter yang disusun memiliki

tingkat kelayakan valid untuk digunakan sebagai sumber belajar.

3. Penguasaan siswa terhadap isi bahan yang telah dikembangkan lebih

tinggi dibandingkan dengan beberapa buku kimia berbasis kurikulum

2013.

5.2. SARAN

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan maka

peneliti menyarankan:

1. Bagi guru dan pengguna bahan ajar sebaiknya terlebih dahulu

memperhatikan standar kelayakan isi, bahasa dan penyajian dari bahan

ajar yang akan digunakan sehingga dapat meminimalkan penggunaan

bahan ajar yang tidak memenuhi standar BSNP.

2. Bagi penulis bahan ajar hendaknya memperhatikan kelayakan buku

(24)

62

3. Bagi peneliti berikutnya hendaknya melakukan inovasi-inovasi yang baru

(25)

63

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cita.

Arlitasari, O., Pujayanto, Budiharti, R., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dengan Tema Biomassa Sumber Energi

Alternative Terbarukan, Jurnal Pendidikan Fisika, 1(11): 82.

Bain, R., Jacobsen, J.J., Maynard, J.H., dan Moore, J.W., (2005), Chemistry

Comes Alive, Journal of Chemical Education, 82: 1102-1104.

Bandono, ( 2009), Pengembangan Bahan Ajar, http://bandono.web.id. Diakses

12 Oktober. 2014.

Badan Standar Nasional Pendidikan, (2006), Standar Isi untuk Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Buxton, C.A., dan Austin, P., (2003), Better books, better teaching, Science and

Children, 41(2): 28-32.

Corrigan, M.J., Bill, M.L., dan Slater, J.R., (2009) The Development of A Substance Abuse Curriculum In A Master’s of Social Work Program, Journal of Social Work Education, 45(3): 513-521.

Departemen Pendidikan Nasional, (2005), Pedoman Pengembangan Buku

Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

________, (2006), Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Dick, W dan Carey, (2005), The Systemic Design Of Intructional (6 th ed). New

York : Omegatype Typography, Inc.

Djamarah, S.B., (2008), Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ebert, J., (2005), Georgia court bans biology textbook stickers, Nature433: 182.

Goto, K., Pelto, H., Pelletier, D.L., dan Tiffany, J.S., (2010), “It Really Opened My Eyes” The Effects on Youth Peer Educators of Participating in an

Action Research Project, Human Organization, 69(2): 192-200.

Gravagna, N.G., (2009), Creating alternatives in science, Journal of Commercial

(26)

64

Harijanto, M., (2007), Pengembangan Bahan Ajar Untuk Peningkatan Kualitas

Pembelajaran Program Pendididkan Pembelajar Sekolah Dasar, Jurnal

Didaktika, 2(1): 216-217.

Hosler, J. dan Boomer, K.B., (2011), Are Comic Books an Effective Way to

Engage Nonmajors in Learning and Appreciating Science, CBE-Life

Sciences Education, 10: 309-317.

Ho, S.S.S., Kember, D., Lau, C.B.S., Yeung, M.Y.M.A., Leung, D.Y.P., dan Chow, M.S.S., (2009), An Outcomes-based Approach to Curriculum

Development in Pharmacy, Am J Pharm Educ, 73(1): 14-19.

Howe, E.M., (2009), Henry David Thoreau, Forest Succession & The Nature of

Science: A Method for Curriculum Development, The American

Biology Teacher, 71(7): 397-405.

Jippes, E.; van Engelen, J.M. L.; Brand, P.L.P. dan Qudkerk, M., (2010), Competency-based (CanMEDS) residency training programme in radiology: systematic design procedure, curriculum and success

factors, Eur Radiol, 20(4): 967-977.

Jungnickel, P.W., Kelley, K.W., Hammer, D.P., Haines, S.T. dan Marlowe, K.F., (2009), Addressing Competencies for the Future in the Professional

Curriculum American, Journal of Pharmaceuticat Education, 73(8):

1-15.

Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D. dan Nyquist, J., (2010), How to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer Reviewed Journal A

Review of the Literature, The Journal of Chiropractic Education,

24(1): 57-69.

Lickona, T., (2012), Educating for Character, Mendidik untuk Membantu

Karakter, Bumi Aksara, Jakarta.

Listryarti, R., (2012), Pendidikan Karakter dalam Metode Aktif, Inovatif, dan

Kreatif, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lubis, R.K., (2014), Pengembangan buku ajar kimia SMA/MA. kelas X Semester

(27)

65

Machtmes, K., Johnson, E., Fox, J. dan Burke, M.S., (2009), Teaching Qualitative

Research Methods through Service-Learning, The Qualitative Report,

4(1): 155-165.

Millah, E.S., Budipramana, S.L., dan Isnawati, (2012), Pengembangan Buku Ajar Materi Bioteknologi di Kelas XII SMA IPIEMS Surabaya Berorientasi Sains, Teknologi, Lingkungan, dan Masyarakat (SETS), ejournal.unesa.ac.id,1(1): 21.

Munafifah, E., (2013), Pengembangan Bahan ajar Buku Teks Pelajaran

IPA-Kimia SMP/MTs, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

Munthe, S.D., (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Berdasarkan Standar Isi KTSP, Program Studi Pendidikan Kimia, Program

Pascasarjana, Universitas Negeri Medan.

National Foundation for Educational Research., (2011), TIMSS 2011

International Results in Mathematics,

(https://www.google.com/#q=+TIMSS+2011+, diakses 20 Oktober 2014).

Nugraha, D.A., Binadja, A., dan Supartono, (2013), Pengembangan Bahan Ajar

Reaksi Redoks Bervisi SETS Berorientasi Konstruktivistik, Journal of

Innovative Science Education, 2(1): 28.

Padmo, D., (2004), Teknologi Pembelajaran: Peningkatan Kualitas Belajar

Melalui Teknologi Pembelajaran, Ciputat: Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, (2014), Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pusat Perbukuan Depdiknas, (2003), Standar Penilaian Buku Pelajaran Sains,

(http-//www.dikdaski.go.id, diakses 5 September 2014).

Rahardjo, S.B., dan Ispriyanto, (2013), Kimia Berbasis Eksperimen, Solo: Tiga

(28)

66

Ratnawati, B.M., Silaban, R., dan Eddiyanto. (2014), Analisis dan Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas X Semester I SMK Farmasi Sesuai KTSP, Jurnal Pendidikan Kimia, 6(1): 1.

Ridwan, (2003), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Bandung:

Alfabeta.

Setyosari, P, (2010), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Simatupang, N.I., dan Situmorang, M.,(2013), Innovation of Senior High School Chemistry Textbook to Improve Students Achievement In Chemistry,

Proceeding of The 2nd International Conference of the Indonesian

Chemical Society 2013 October, 22-23th 2013,p.44-52.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa, Prosiding Seminar dan Rapat Tahunan BKS

PTN-B Bidang MIPA di Bandar Lampung, Tgl 10-12 Mei 2013, p.237-246.

Situmorang, H., dan Situmorang, M., (2009), Keefektifan Media Komputer Dalam Meningkatkan Penguasaan Kimia Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

Pada Pengajaran Materi dan Perubahannya, Jurnal Pendidikan

Matematika dan Sains, 3(1):45-51.

Susilowati,E., dan Harjani,T., (2013), Kimia Untuk SMA/MA Kelas X, Solo: Jatra.

Tim Pascasarjana Universitas Negeri Medan, (2010), Pedoman Administrasi dan

Penulisan Tesis & Disertasi. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Tocharman, M., (2009), Seri Pembelajaran, DIKLAT/BIMTEK KTSP DIT,

Gambar

Tabel 3.1.
Gambar 2.1. Model pengembangan oleh Dick dan Carey
tabel periodik memerlukan adanya revisi?

Referensi

Dokumen terkait

Relasi ini digunakan apabila terdapat dua atau lebih aktor melakukan hal yang sama (use case yang sama). Use case tersebut kemudian dipisahkan dan dihubungkan dengan

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Gelap terang di dalam karya seni rupa 2 dimensi memiliki beberapa fungsi, antara lain: menunjukkan kesan ruang atau kedalaman, menggambarkan kesan tiga dimensi pada sebuah benda,

nama pelakunya tidak nyata namun tujuannya jelas untuk memotivasi agar kita tidak jadi seseorang yang mudah tersinggung. Berbeda dengan parable, parable adalah cerita

15.3 Sekiranya Kontraktor gagal membaiki kecacatan, ketidaksempurnaan, kekecutan atau apa-apa jua kerosakan lain seperti yang diarahkan, Pegawai Inden berhak

Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif untuk dapat mengetahui bagaimana bentuk-bentuk partisipasi politik penyandang disabilitas dalam

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan analisis data yang bersifat deskriptif (descriptive analisys). Hasil penelitian ini menunjukan: 1)