• Tidak ada hasil yang ditemukan

BP2MI Badan Pallndungnn PtKarJa Migran Indonatia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BP2MI Badan Pallndungnn PtKarJa Migran Indonatia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BP2MI

Badan Pallndungnn PtKarJa Migran Indonatia

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA

BADAN PELINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA DAN

PENGURUS PUSAT PEMUDA KATOLIK TENTANG

PELINDUNGAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA

NOMOR : 57/KA-MoU/KS.01 A/1/2022 NOMOR : 142/EKS/PPA/II/2022

Pada hari ini, Kamis tanggal Empat belas bulan Juli tahun Dua ribu dua puluh dua (14-07-2022), kami yang bertandatangan di bawah ini:

I. BENNY RHAMDANI

II. STEFANUS GUSMA

ASAT

PIHAK KEDUA

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72/TPA Tahun 2020 tanggal 13 April 2020 tentang Pengangkatan Pejabat Tinggi Utama di Lingkungan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, beralamat di Jalan MT Haryono Kav. 52, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

Ketua Umum Pengurus Pemuda Katolik, yang diangkat berdasarkan Ketetapan Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik Nomor:

010/KONGRES-XVIII/TAP/XI/2021 tentang Ketua Umum Terpilih Pengurus Pusat Pemuda Katolik

1

PIHAK KESATU

(2)

Periode 2021-2024, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pengurus Pusat Pemuda Katolik, berkedudukan di Jakarta Pusat, beralamat di Jalan Pejompongan Dalam No.11 RT.004 RW.005 Bendungan Hilir, Tanah Abang, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama dalam Nota Kesepahaman ini disebut PARA PIHAK, dan secara sendiri-sendiri disebut PIHAK.

PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK KESATU adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas sebagai pelaksana kebijakan dalam pelayanan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia secara terpadu sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2019 tentang Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Kesatuan generasai muda Katolik yang terlibat aktif di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, berbentuk organisasi pembinaan dan perjuangan berdasarkan Pancasila, dijiwai iman dan moral Kristiani, bertaraf nasional dan meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagaimana dimakasud dalam Ketetapan Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik Nomor: 008/KONGRES- XVIII/TAP/XI/2021 tentang Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik.

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 148, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5067);

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

SM

(3)

Kemasyarakatan menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 239, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6139);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 242, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6141);

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 6819);

6. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2019 tentang Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 263);

7. Peraturan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Nomor 04 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 599);

8. Ketetapan Rapat Kerja Nasional Pemuda Katolik Nomor:

004/TAP/RAKERNASA/I/2019 tentang Peraturan dan Tata Kerja Organisasi Pemuda Katolik;

9. Ketetapan Kongres Nasional XVIII Pemuda Katolik Nomor: 008/KONGRES- XVIII/TAP/XI/2021 tentang Penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Katolik.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk melaksanakan Nota Kesepahaman antara Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dan Pengurus Pusat Pemuda Katolik tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, yang selanjutnya disebut Nota Kesepahaman, dengan ketentuan dan syarat sebagai berikut:

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

«M-

(4)

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

Nota Kesepahaman ini dibuat dengan maksud dan tujuan sebagai pedoman bagi PARA PIHAK untuk melakukan kerja sama dalam upaya penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Pasal 2 RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. sinergi dalam pemberantasan sindikasi penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia;

b. fasilitasi kegiatan sosialisasi penempatan dan pelindungan Calon Pekerja Migran Indonesia/Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya di seluruh wilayah Republik Indonesia;

c. kolaborasi penyelenggaraan pendidikan, pelatihan, dan keterampilan berbasis kompetensi bagi masyarakat yang berminat bekerja ke luar negeri;

d. kolaborasi pengkajian dalam rangka penguatan pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Pasal 3 PELAKSANAAN

PARA PIHAK sepakat bahwa untuk pelaksanaan Nota Kesepahaman yang bersifat teknis dituangkan dalam Perjanian Kerja Sama yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

(5)

Pasal 4 JANGKA WAKTU

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK dan dapat diubah, diperpanjang, dan/atau diakhiri atas persetujuan PARA PIHAK.

(2) Nota Kesepahaman ini dapat diubah dan/atau diperpanjang atas Kesepahaman PARA PIHAK dengan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum Nota Kesepahaman ini berakhir.

Pasal 5 PEMBIAYAAN

Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan pada anggaran masing-masing PIHAK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 6

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

(1) Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dilakukan secara berkala setiap 1 (satu) tahun sekali dan/atau sewaktu- waktu apabila diperlukan sesuai kewenangan PARA PIHAK.

(2) Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam merencanakan program kerja sama selanjutnya.

Pasal 7 KORESPONDENSI

(1) Setiap pemberitahuan, surat menyurat, permohonan, permintaan persetujuan maupun pelaporan yang berhubungan dengan Nota Kesepahaman ini disampaikan pada alamat, nomor telepon/faksimili, dan email, ditujukan kepada personal yang disebutkan sebagai berikut:

5

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

«U-

(6)

a. PIHAK KESATU

Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika Alamat : Jl. M.T. Haryono Kav. 52 Jakarta Selatan 12770 Telepon : 021-79188923

Faksimlli : 021-79188923

Email : kawasan1.asaf@bp2mi.go.id

Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama BP2MI

Alamat : Jl. M.T. Haryono Kav. 52 Jakarta. Selatan 12770 Telepon : 021-7994166

Faksimili : 021-7994166

Email : keriasama@bp2mi.go.id

b. PIHAK KEDUA

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pemuda Katolik

Alamat : Jalan Pejompongan Dalam No.11 RT.004 RW. 005, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat Telepon : 081364000207/081339643611

Email : sekretariat@pemudakatolik.or.id

(2) Apabila terjadi perubahan alamat, nomor telepon/faksimili, dan email yang tercantum dalam Nota Kesepahaman ini, maka PIHAK yang mengubah alamat, nomor telepon/faksimili, dan email tersebut wajib menyampaikan perubahannya paling lambat 7 (tujuh) hari setelah perubahan alamat, nomor telepon/faksimili, dan email.

(3) Segala akibat yang terjadi karena perubahan alamat, nomor telepon/faksimili, dan email yang tidak disampaikan sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK yang melakukan perubahan alamat, nomor telepon/faksimili, dan email.

6

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

(7)

Pasal 8 ADENDUM

Hal-hal yang belum diatur dalam Nota Kesepahaman Ini maupun perubahan yang perlu dilakukan, akan diatur lebih lanjut dalam Perjanjian Tambahan (Adendum) yang disepakati PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Nota Kesepahaman ini.

Pasal 9

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan penafsiran terhadap Nota Kesepahaman ini maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan dengan cara musyawarah mufakat.

Pasal 10

BERAKHIRNYA KESEPAHAMAN

(1) Nota Kesepahaman ini dapat berakhir disebabkan oleh:

a. berakhirnya jangka waktu;

b. diputus oleh salah satu pihak dalam hal salah satu pihak tidak dapat memenuhi ketentuan dalam Nota Kesepahaman ini; dan

c. adanya ketentuan peraturan perundang-undangan yang tidak memungkinkan berlangsungnya Nota Kesepakatan ini.

(2) Pengakhiran Nota Kesepahaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. PIHAK KESATU dapat melakukan pemutusan secara sepihak dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi ketentuan dalam Nota Kesepahaman ini;

b. PIHAK KEDUA dapat melakukan pemutusan secara sepihak dalam hal PIHAK KESATU tidak dapat memenuhi ketentuan dalam Nota Kesepahaman ini; dan

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

(8)

c. PIHAK berkehendak untuk mengakhiri Nota Kesepahaman ini, maka PIHAK yang menghendaki pengakhiran tersebut wajib memberitahukan maksudnya kepada PIHAK lainnya paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki.

Pasal 11

KEADAAN KAHAR {FORCE MAJEURE)

(1) Dalam hal salah satu PIHAK tidak dapat memenuhi kewajiban sebagaimana disepakati dalam Nota Kesepahaman ini disebabkan adanya kejadian seperti bencana alam, banjir, gempa bumi, dan kebakaran serta peristiwa lainnya seperti terjadinya keadaan/peristiwa kerusakan atau gangguan sistem dan komunikasi, serangan virus/software, epidemi, pemberontakan, perang, huru-hara, kerusuhan sipil, peledakan, perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan perubahan kebijakan ekonomi moneter yang secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan Nota Kesepahaman ini yang tidak disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan PIHAK yang mengalami

keadaan kahar (force majeure) tersebut, maka segala keterlambatan atau kegagalan dalam memenuhi kewajiban oleh PIHAK tersebut tidak dianggap sebagai kesalahan.

(2) Apabila terjadi keadaan kahar {force majeure) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PIHAK yang mengalami keadaan kahar {force majeure) harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya dengan melampirkan bukti dari instansi berwenang mengenai tanggal terjadinya peristiwa dan penyebab keadaan kahar {force majeure).

(3) Setelah berakhirnya atau dapat diatasinya keadaan kahar {force majeure) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK yang mengalami kegagalan dan keterlambatan dalam melaksanakan kewajibannya akibat keadaan kahar {force majeure) wajib dengan Itikad baik segera melaksanakan kewajiban yang tertunda berdasarkan Nota Kesepahaman ini.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

(9)

Pasal 12 PENUTUP

Demikian Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta, pada hari dan tanggal tersebut di atas dalam 2 (dua) rangkap asli bermeterai cukup, dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

4LA-

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, sesuai dengan kedudukan dan kewenangan masing-masing, PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk melaksanakan Nota Kesepakatan antara Badan

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, sesuai dengan kedudukan dan kewenangan masing-masing, PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk melaksanakan Nota Kesepakatan antara Badan

52 Pancoran Jakarta Selatan, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72/TPA Tahun 2020 tanggal 13 April 2020 tentang Pengangkatan Pejabat Tinggi Utama di Lingkungan

sinergi dalam pemberantasan sindikasi penempatan ilegal bagi Pekerja Migran Indonesia sesuai dengan kewenangan PARA PIHAK;.. sosialisasi peluang kerja Pekerja Migran Indonesia d

(1) Maksud Nota Kesepakatan ini adalah sebagai dasar PARA PIHAK untuk menjalin kerja sama dalam upaya penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia yang berasal dari

f. menyampaikan informasi hasil pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang penempatan dan pelindungan Pekerja Migran Indonesia. mendapatkan

memberikan data Calon Pekerja Migran Indonesia yang akan mengikuti peningkatan kualitas melalui pengembangan dan penyesuaian kompetensi untuk memenuhi persyaratan agar dapat

PARAF PIHAK KEDUA.. menyediakan mahasiswa dan lulusan yang akan mengikuti sosialisasi informasi peluang kerja bidang kesehatan di negara tujuan penempatan. mendapatkan informasi