• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR HUKUM PAJAK. HERU SETIAWAN Ikatan Akuntan Indonesia Jawa Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGANTAR HUKUM PAJAK. HERU SETIAWAN Ikatan Akuntan Indonesia Jawa Timur"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR HUKUM PAJAK

Ikatan Akuntan Indonesia – Jawa Timur

PAJAK DAERAH PBB, BPHTB, BM PPN PPh

Introduction of Tax Law

HERU SETIAWAN

(2)

Pajak adalah

kontribusi wajib kepada negara

yang terutang oleh orang pribadi atau badan

yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung

dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat

( Pasal 1 angka 1 UU No. 28 Tahun 2007)

(3)

• Adalah pungutan daerah

• sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu

• yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan usaha.

Retribusi

• Adalah iuran yang diberikan oleh rakyat secara sukarela,

• yang digunakan untuk membantu

• kelompok masyarakat tertentu

Sumbangan

(4)

PENERIMAAN (BUDGETAIR)

MENGATUR (REGULERENT)

REDISTRIBUSI

DEMOKRASI

Sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran pemerintah baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan

Sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan (kebijakan) tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah

Menekankan pada unsur pemerataan dan kadilan di masyarakat, seperti tarif pajak progresif

Wujud dari sistem gotong royong dikaitkan dengan tingkat pelayanan

pemerintah kepada masyarakat pembayar pajak

(5)

UANG PAJAK DIGUNAKAN UNTUK MEMBIAYAI PENGELUARAN PUBLIK,SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS

NEGARA UNTUK MENYELENGGARAKAN PEMERINTAHAN

Sejak Bayi Kita telah menikmati Pajak..!

Biaya Rumah Sakit menjadi tidak terlampau mahal

Biaya Kesehatan menjadi tidak mahal

Sejak Sekolah dasar kita telah menerima subsidi sehingga biaya sekolah dapat terjangkau sampai ke Perguruan Tinggi

Fasilitas & Infrasruktur umum dibangun untuk kenyamanan kita seperti: jalan, jembatan, kebersihan, taman, pasar, dll

Keamanan dan ketertiban dapat terjaga sehingga kita merasa aman selama berpergian

Transportasi umum disediakan untuk memudahkan kita dalam mencapai tujuan (sekolah, tempat kerja)

Hal ini pun disubsidi oleh pemerintah

(6)

1. Equality

Bersifat final, adil, dan merata. Pajak yg dibayar adalah sebanding dengan kepentingan / manfaat pembayarnya

2. Certainty

Penetapan pajak tdk boleh sewenang-wenang. Pembayar pajak hrs tahu scr jelas & pasti berapa yang terhutang, kapan & batas waktu pembayarannya.

3. Convenience

Kapan pembayar pajak sebaiknya disesuaikan dgn saat yang tidak menyulitkan pembayar pajak.

4. Economy

Biaya pemungutan, pemenuhan, dan beban pajak diharapkan seminimal

mungkin.

(7)

Stelsel Pajak

Sistem Pemungutan

Stelsel Fiktif Stelsel Nyata

Stelsel Campuran

Self Assessment Official Assessment

With Holding

Asas Pemungutan

Asas Kebangsaan Asas Tempat Tinggal

Asas Sumber

(8)

1. Stelsel Nyata ( riil stelsel)

- Didasarkan pd obyek yg nyata

- Pemungutan baru dpt dilakukan setelah penghasilan sesungguhnya diketahui

- Kekuatan stelsel ini : lebih realistis

- Kelemahan stelsel ini : baru dpt dikenakan pd akhir periode

2. Stelsel Anggapan (fictif stelsel)

- Didasarkan pd anggapan yg diatur oleh undang-undang, misal penghasilan suatu thn dianggap sama sama dgn thn sebelumnya shg di awal thn dpt ditetapkan besarnya pajak dlm thn berjalan

- Kekuatan stelsel ini : pajak dpt dibayar selama thn berjalan

- Kelemahan stelsel ini : pajak yg dibayar tdk berdasarkan pada keadaan yg sebenarnya

3. Stelsel Campuran

- Didasarkan pada anggapan yang diatur oleh undang-undang, dan pada akhir thn besarnya pajak disesuaikan dgn keadaan yg sebenarnya.

- Jika pajak berdasarkan kenyataan lebih besar dari anggapan  WP hrs lunasi pajaknya

- Jika pajak berdasarkan kenyataan lebih kecil dari anggapan  WP dpt meminta kelebihan pajak

(9)

CARA PEMUNGUTAN PAJAK

- Asas Pemungutan

1.

Asas tempat tinggal

-

Pajak dipungut dari seluruh penghasilan berdasarkan tempat tinggal (penghasilan dari manapun)

2.

Asas Kebangsaan

-

Pajak dikenakan dgn memperhatikan kabangsaan subyek pajak.

-

Diperlakukan atas setiap orang asing yg tinggal di Indonesia.

3.

Asas Sumber

-

Pajak dipungut atas penghasilan yang bersumber dari suatu

negara yg memungut pajak.

(10)

CARA PEMUNGUTAN PAJAK

- Sistem Pemungutan

1.

Official Assessment System

-

Wewenang unt menetapkan besarnya pajak tergantung pada fiscus

-

WP bersifat pasif

-

Utang pajak timbul setelah terbit Surat Ketetapan Pajak

2.

Self Assessment System

Memberi kewenangan, kepercayaan, tanggung jwb kepada WP unt menghitung, memperhitungkan, membayar & melaporkan sendiri

besarnya pajak yg harus dibayar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan perpajakan

3.

Witholding System

Memberi kewenangan kepada pihak ketiga untuk memotong /

memungut pajak yg terhutang oleh WP

(11)

Hak/Kewajiban WP dlm Self Assessment : 4M

Mulai diterapkan sejak berlakunya UU KUP 1983

Menyetor Menghitung

Melapor

SELF ASSESSMENT SYSTEM

DALAM PERPAJAKAN INDONESIA

Memperhitungkan

Top Next Back

(12)

SKEMA PERPAJAKAN SELF ASSESSMENT

Memperoleh Identitas sbg Wajib Pajak

NPWP &

Pengukuhan PKP

Menghitung Sendiri, Memotong & Memungut

Menyetor Sendiri Pajak yang Terutang

Surat Setoran Pajak (SSP)

Melaporkan Sendiri Penghitungan &

Penyetoran Pajak

Surat Pemberitahuan

(SPT) Top

Next Back

(13)

A. Menurut Golongannya

Pajak Langsung

Pajak yang bebannya harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat

dilimpahkan kepada pihak lain serta dikenakan secara

berulang-ulang pada waktu-waktu tertentu,

misalnya PPh

Pajak Tidak Langsung

Pajak yang bebannya dapat dilimpahkan kepada

pihak lain dan hanya dikenakan pada hal-hal

tertentu atau peristiwa-peristiwa

tertentu saja, misalnya; PPN

(14)

B. Menurut Sifatnya

Pajak Subjektif

Jenis pajak yang dikenakan dengan memperhatikan keadaan pribadi wajib pajak

(subjeknya).

Setelah diketahui keadaan subjeknya barulah

diperhatikan keadaan

objektifnya sesuai daya pikul apakah dapat dikenakan

pajak atau tidak,

misalnya, Pajak Penghasilan

Pajak Objektif

Jenis pajak yang dikenakan dengan memperhatikan

objeknya baik berupa keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang menyebabkan timbulnya

kewajiban membayar pajak.

Setelah diketahui objeknya barulah dicari subjeknya yang mempunyai hubungan hukum

dengan objek yang telah diketahui,

misalnya PPN

(15)

C. Menurut Pemungutnya

PAJAK PUSAT

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH (PPnBM)

BEA MATERAI

PAJAK DAERAH

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB)

PAJAK KENDARAAN BERMOTOR

PAJAK RESTORAN

PAJAK HOTEL

PAJAK REKLAME

PAJAK HIBURAN

PAJAK PENERANGAN UMUM

DLL.

(16)

Pemerintah Pusat

Departemen Keuangan

Direktorat Jenderal Pajak

2 1

Pemerintah Daerah

Dinas pendapatan Daerah (Dispenda) Direktorat Jenderal Bea & Cukai Departemen Keuangan

Dinas pendapatan Daerah (Dispenda)

(17)

Tarif Proporsional/Sebanding

Tarif Tetap

Tarif Progresif

Tarif Degresif

(18)

Hukum Pajak merupakan bagian dari Hukum Publik yang mengatur hubungan hukum antara negara dan orang-orang atau badan-badan (hukum) yang berkewajiban membayar pajak (Wajib Pajak).

Hukum Pajak memuat pula unsur-unsur hukum tata negara dan hukum pidana.

(19)

Hukum Materiil

Objek Pajak

Keadaan

Perbuatan

Peristiwa

Subjek Pajak

Tarif Pajak

Timbul dan Hapusnya Utang Pajak

Hubungan Hukum Antara Pemerintah dan Wajib Pajak

Hukum Formal

Bentuk dan Tata Cara

Mewujudkan Hukum Materiil menjadi Kenyataan, seperti:

Tata Cara Mendaftar Sebagai Wajib Pajak

Tata Cara Membayar Pajak dan Melaporkan SPT

Tata Cara Penetapan Utang Pajak

Hak-hak Fiskus

Hak-hak Wajib Pajak

(20)

• UU PPN/PPnBM

• UU PPh

Hukum Materiil

• UU KUP

• UU PPSP

• UU PP

Hukum Formil

• UU PBB

• UU BPHTB

• UU Bea Materai

Hukum Materiil

& Formil Dalam

Satu Naskah

(21)

1983

1. Warisan Belanda

(Sifatnya kolonialistik)

2. Sistem official assessment.

Melakukan reformasi

• Memperkenalkan Self Assessment

• Menghilangkan kelemahan sistem perpajakan yang ada dgn memperluas objek dan subjek pajak,

menyederhanakan sistem dan prosedur perpajakan

1983 - ……..

…….. - 1983

(22)

Jenis dan hierarki Peraturan

Perundang-undangan Perpajakan

-

• Undang-Undang Dasar

-

• Undang-Undang/Perpu

-

• Peraturan Pemerintah

-

• PerMenKeu

-

• Per Dirjen

(23)

K U P P P h

PPN

&

PPnBM

P B B B P H T B

Bea Materai

P P S P

P P

(24)

No Materi Undang Undang

Perubahan

1 Perubahan 2 Perubahan 3 Perubahan 4

1 KUP No. 6

Tahun 1983

No. 9

Tahun 1994

No. 16

Tahun 2000

No. 28

Tahun 2007

No 16

Tahun 2009

2 PPh No. 7

Tahun 1983

No. 7

Tahun 1991

No. 10

Tahun 1994

No. 17 Tahun 2000

No. 36

Tahun 2008 3 PPN &

PPnBM

No. 8

Tahun 1983

No. 11

Tahun 1994

No. 18

Tahun 2000

No. 42 Tahun 2009

4 PBB No. 12

Tahun 1985

No. 12

Tahun 1994 5 Bea Materai No. 13

Tahun 1985 6 Pengadilan

Pajak

No. 14

Tahun 2002

7 PPSP No. 19

Tahun 1997

No. 19

Tahun 2000 8 BPHTB No. 21

Tahun 1997

No. 20

Tahun 2000

(25)
(26)

PEMAHAMAN AWAL PERPAJAKAN (PUSAT)

Ikatan Akuntan Indonesia – Jawa Timur 14 November 2018

Introduction of Tax Law

(27)

Memahami Subjek Pajak dan Objek Pajak

Subjek Pajak dan Objek Pajak akan menentukan Pajak mana

yang akan terutang??

Subjek Pajak?

Objek Pajak?

PENGHASILAN yang diterima atau diperoleh dengan nama dan bentuk apapun

(28)

Memahami Subjek Pajak dan Objek Pajak

Memahami tata cara HITUNG, BAYAR, dan LAPOR Pajak

Memahami mekanisme pembayaran Pajak (bisa disetor sendiri, di potong pihak lain, atau di pungut pihak lain)

Memahami peraturan perpajakan

Withholding Tax

(29)

Withholding tax system

▪ Withholding tax system adalah suatu sistem perpajakan dimana pihak ketiga diberi kepercayaan (kewajiban),

atau diberdayakan (empowerment) oleh undang-undang perpajakan untuk memotong pajak penghasilan sekian persen dari penghasilan yang dibayarkan kepada Wajib Pajak.

Provisional (sementara) Final

kredit pajaknya dapat diperhitungkan sesudah akhir tahun dengan jumlah pajak

penghasilan yang terutang atas seluruh penghasilan

kredit pajaknya dapat diperhitungkan sesudah akhir tahun dengan jumlah pajak

penghasilan yang terutang atas seluruh penghasilan

(30)

Orang Pribadi Badan Meliputi:

Pembayar, Pemotong, atau Pemungut

Ketentuan Perpajakan

Hak di bidang Perpajakan

&

Kewajiban Perpajakan :

yang mempunyai :

Siapakah WAJIB PAJAK itu ….?

Pasal 1 angka 2 UU KUP

atau

Sesuai

(31)

ORANG PRIBADI

Tidak menjalankan usaha/pekerjaan Bebas (Karyawan)

Menjalankan Usaha & Pekerjaan Bebas

Orang Pibadi selain yang di atas

(32)

BAIK YANG MELAKUKAN USAHA MAUPUN YANG TIDAK MELAKUKAN USAHA

SEKUMPULAN ORANG DAN ATAU MODAL YANG MERUPAKAN KESATUAN

B A D A N

Ps. 1 angka 3 UU KUP

Top Back Next

PERSEROAN TERBATAS;

PERSEROAN KOMANDITER;

PERSEROAN LAINNYA;

BUMN / BUMD (Dengan Nama Dan Dalam Bentuk Apapun)

FIRMA, KONGSI; KOPERASI; DANA PENSIUN; PERSEKUTUAN;

PERKUMPULAN; YAYASAN; ORGANISASI MASSA; ORGANISASI SOSPOL, Atau ORGANISASI LAINNYA; LEMBAGA

DAN BENTUK BADAN LAINNYA TERMASUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DAN BENTUK USAHA TETAP (BUT)

MELIPUTI :

(33)

Pembayar Pajak….?

Top Back Next

PT. X

PT. Y

PT. Z

Bank ABC

Memiliki Saham Memperoleh Deviden

PT. menerima Penghasilan

sehingga PT. X-lah yang mempunyai kewajiban

membayar pajak Maka :

PT. X mempunyai kewajiban

menghitung, membayar dan melaporkan pajak atas seluruh

penghasilan yang diperolehnya

(34)

Pembayar Pajak….?

Top Back Next

Pak Ahmad PT. Y

PT. Z

Bank ABC

Memperoleh Gaji, dll

Pak Ahmad menerima Penghasilan sehingga Pak Ahmadlah yang mempunyai kewajiban membayar pajak

Maka:

Pak Ahmad

mempunyai kewajiban menghitung,

membayar dan

melaporkan pajak atas seluruh penghasilan yang diperolehnya

(35)

Pemotong/Pemungut Pajak

Top Back Next

PT. X

Karyawan

Konsultan

Pemilik Gedung

Membayar Jasa konsultan Memotong PPh

PT. X membayar

penghasilan ke pihak lain yang menurut ketentuan perpajakan merupakan objek pemotongan/

pemungutan PPh

PT. X wajib memotong / memungut PPh atas transaksi tersebut Maka:

PT. X mempunyai

kewajiban menghitung, memotong/memungu, menyetorka dan

melaporkan pajak atas pemotongan/ pemungutan tersebut

(36)

Peraturan Baru mencabut

Peraturan Lama

Aturan yang mendasari

Lihat bagian penutup

(37)

Peraturan Baru merubah Peraturan

Lama

(38)

Terima Kasih

Ikatan Akuntan Indonesia – Jawa Timur

Heru Setiawan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa pemberian metode intervensi psikoedukasi dan mind mapping merupakan bentuk perlakuan yang dapat digunakan

Besarnya zona yang rusak “ Crushed Zone ” yang dibentuk oleh Gun Perforasi yang mengakibatkan adanya hambatan aliran atau skin, sehingga dapat diketahui

Hasil tersebut belum melibatkan selection bias, setelah melibatkan adanya selection bias perbedaan log pendapatan antara lulusan sekolah negeri dengan lulusan swasta dinikmati

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa 1) kelayakan modul memperbaiki roda dan ban yang telah divalidasi dan diujikan

Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat Menerima, menghargai, mengenal, menunjukkan dan mengilustrasikan konsep Atma sebagai sumber hidup bagi

Ikan Sapu-sapu (Hypostomus plecostomus) yang terdapat di sungai Pabelan Kartasura tahun 2012 diambil 3 lokasi untuk sampling yaitu bagian batas awal sungai, area tengah

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa t esis yang berjudul: “PERB EDAAN KEMATANGAN SOSIAL PADA ANAK PENDERITA EPILEPSI DENGAN TERAPI OBAT ANTI EPILEPSI KURANG DARI 1

Pekerja tetap adalah pekerja yang memiliki hubungan kerja untuk jangka waktu yang tidak ditentukan berdasarkan hari kerja yang melebihi dua puluh hari dalam satu bulan dan