• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar PKn Melalui Diskusi Make A Match Pada Siswa Kelas IV SDN Gelur Tahun 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar PKn Melalui Diskusi Make A Match Pada Siswa Kelas IV SDN Gelur Tahun 2013/2014."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn

MELALUI DISKUSI MAKE A MATCH PADA SISWA

KELAS IV SDN GELUR TAHUN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh: PUJIWATI NIM. A54E091017

PROGRAM STUDI S1 – PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTARAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI DISKUSI MAKE A MATCH PADA SISWA

KELAS IV SDN GELUR TAHUN 2013/2014

Pujiwati, A54E090017, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, 119 Halaman

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Pkn melalui penerapan strategi pembelajaran diskusi make a match. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini PTK.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV dan guru SDN Gelur pada tanggal 19 Agustus 2013. Tahapan penelitian terdiri atas 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tindakan dilaksanakan selama 2 siklus, siklus pertama dilakukan dua kali pertemuan sedangkan siklus kedua dilakukan satu kali pertemuan. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Gelur dengan jumlah siswa 11 siswa terdiri dari 6 putra dan 5 putri dan guru kelas IV. Obyek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dan diskusi make a match.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan lembar observasi, wawancara, dokumentasi, dan bahan ajar.

Hasil teknik analisis data interaktif dan kuantitatif ada peningkatan keaktifan belajar siswa kelas IV SDN Gelur setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi diskusi make a match. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap pra siklus diketahui keaktifan siswa rendah dengan presentase 36%. Pada siklus I terdapat keaktifan belajar siswa sedikit meningkat pada tahap sedang dengan nilai presentase kreativitas belajar siswa 64% dan pada siklus II keaktifan belajar siswa sangat baik dengan presentase 83%. Begitu juga hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yakni pada pra siklus siwa yang mencapai KKM 36 %, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 54 % dan setelah siklus II penungkatan hasil belajar siswa mencapai 91 %. Hal ini membuktikan adanya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan penerapan strategi diskusi make a match.

(4)

PENDAHULUAN

Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn di SD memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. Berpartisipasi secara aktif, bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, bernegara serta anti korupsi.

Pembelajaran yang berhasil biasanya ditunjukkan oleh dikuasainya materi pelajaran oleh siswa selain perubahan tingkah laku dalam kesehariannya juga ditentukan oleh penguasaan terhadap tingkat materi pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai. Dan selama ini nilai yang ditunjukkan dari hasil pembelajaran PKn kurang memuaskan.

Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut peneliti berusaha mengupayakan mencari jalan pemecahannya melalui pelaksanaan perbaikan pembelajaran termasuk penerapan metode pembelajaran, penyajian materi dengan alat peraga dalam penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini peneliti akan menerapkan penggunaan alat peraga kartu bergambar melalui diskusi model make a match sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kelas empat.

Kekurang berhasilan siswa dalam penguasaan materi tersebut adalah Guru lebih banyak ceramah sehingga siswa bosan, media yang diterapkan masih hitam putih sehingga siswa kurang tertarik, metode yang digunakan kurang tepat, perhatian siswa dalam pembelajaran kurang, minat siswa dalam pembelajan kurang, siswa kurang termotivasi, siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran Rumusan Masalah

1. Apakah melalui diskusi Make a Match dapat meningkatkan keaktifan belajar Pkn pada siswa kelas IV SDN Gelur Tahun 2013/2014 ?

2. Apakah melalui diskusi Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar Pkn pada siswa kelas IV SDN Gelur Tahun 2013/2014 ?

Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar Pkn melalui diskusi Make a Match pada siswa kelas IV SDN Gelur Tahun 2013/2014 ?

2. Untuk meningkatkan hasil belajar Pkn melalui diskusi Make a Match pada siswa kelas IV SDN Gelur Tahun 2013/2014 ?

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

(5)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru dan peneliti, mengetahui strategi pembelajaran dan metode yang cocok dalam pembelajaran PKn tentang globalisasi, serta meningkatkan kerjasama guru – guru satu sekolahan untuk meningkatkan kinerjanya. b. Siswa, timbulnya keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab

pertanyaan dalam pembelajaran PKn, Meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa.

c. Sekolah, Meningkatkan kualitas layanan pembelajaran terhadap siswa, profesionalisme gurudan dan hasil belajar mata pelajaran PKn

LANDASAN TEORI 1. Strategi Pembelajaran

Menurut Robert L. Cilstrap dan William R. Martin diskusi adalah kegiatan sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil yang diorganisir untuk kepentingan belajar. Teknik metode pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan baik secara berkelompok maupun individu.

Pembelajaran dengan diskusi make a match berdasarkan temuan di lapangan mempunyai sedikit kelemahan yaitu diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan, waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran, guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai dan suasana ramai pada kelas yang gemuk (<30 siswa/kelas)

2. Penerapan Alat Peraga dalam Metode Diskusi Model Make A Match dalam pembelajaran PKn

Tahapan – tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh guru antara lain sebagai berikut :

a.Guru menjelaskan kembali materi ajar ( ceramah ) tentang globalisasi, dan cara menanggapi cerita pengalaman teman, dan semangat kerja.

b.Guru memberikan pertanyaan pada siswa yang belum aktif.

c.Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik ajar, sebagian kartu pertanyaan dan bagian lainnya kartu jawaban.

d.Guru menjelaskan cara menggunakan kartu dan cara diskusi model make a match sehingga semua siswa memahami dan memberikan motivasi pada siswa yang masih kurang aktif.

(6)

f. Guru memberikan contoh bagaimana cara bermain kartu dengan memanggil satu siswa untuk mencari pasangan kartunya..

g.Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.

h.Setiap siswa yang mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi point.

i. Setelah satu babak kartu ditarik dan guru memberikan kartu satu bendel untuk siswa satu kelas dan meminta siswa yang kurang aktif mengocok dan membagikan kepada teman – temannya

j. Demikian bergantian untuk babak berikutnya.

k.Guru mencatat point siswa dan menyimpulkan hasil diskusi l. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

Hisyam Zaini dkk ( 2008 : xiv ) Belajar aktif adalah suatu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya di otak. Dengan mengutip pernyataan Gibbs, E. Mulyasa ( 2003 ) mengemukakan hal – hal yang perlu dilakukan guru agar siswa lebih aktif dan kreatif,dan termotivasi. Siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran diskusi make a match jika :

a. Mempunyai kecepatan dalam mencari pasangan b. Mempunyai ketepatan mendapat pasangan

c. Mempunyai keseriusan dan konsentrasi dalam menyimak pertanyaan d. Mempunyai kemampuan bekerja sama

Saring Marsudi ( 2011 ) Belajar adalah suatu proses aktivitas psiko-fisik yang dilakukan secara sadar dalam Interaksi dengan lingkungan sehingga diperoleh perubahan perilaku yang relatif tetap sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

METODE PENELITIAN 1. Seting Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Juni sampai perkiraan bulan September. Lokasi pelaksanaan tindakan yaitu di SDN Gelur Kecamata Sukolilo Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian kualitatif yaitu Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Penelitian ini mampu menawarkan suatu cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Joko Suwandi ( 2011 ).

3. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian

(7)

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi menurut Rubino Rubiyanto ( 2011 : 85 ) adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi langsung yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh observer / pengamat. Dalam penelitian ini terdapat dua pedoman observasi yaitu observasi keaktifan siswa dan observasi pelaksanaan strategi pembelajaran Make a Match .

b. Tes

Harum Rasyid dan Mansyur ( 2009 : 11 ) Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Tes yang dilakukan penulis yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa yang berupa butir soal. Soal tanya jawab digunakan pada saat proses pembelajaran dan soal pilihan ganda dan isian digunakan saat evaluasi.

c. Wawancara

Rubino Rubiyanto ( 2011 : 83 ) Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan respondent menjawab secara lisan pula.

d. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen yang ada. Dalam penelitian ini akan menggunakan dokumen sekolah yang dapat mendukung pelaksanaan penelitian.

5. Instrumen Penelitian

Joko Suwandi ( 2011 : 39 ) Instrumen PTK adalah alat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan tindakan dan digunakan untuk mengumpulkan data – data yang dibutuhkan dalam penelitian. Instrumen penelitian ini akan berupa lembar observasi keaktifan siswa, soal tes hasil belajar dan pedoman wawancara.

6. Teknik Analisis Data

(8)

7. Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian akan penulis rumuskan sebagai berikut : a. Indikator keaktifan meliputi, Kecepatan dalam mencari pasangan,

ketepatan mendapat pasangan, keseriusan dan konsentrasi dalam menyimak pertanyaan, dan kerjasama dalam kelompok

b. Indikator hasil belajar yakni siswa dapat mencapai KKM yang ditetapkan ( 63 ) yaitu 83% dari seluruh siswa di kelas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan pra siklus terdapat masalah – masalah yang ditemui dalam pembelajaran PKn antara lain guru kurang bisa memilih metode yang paling tepat , guru lebih banyak ceramah sehingga siswa bosan dan media yang diterapkan masih hitam putih sehingga kurang dapat mengaktifkan siswa dan siswa tidak dapat menerima materi yang disampaikan guru dengan mudah.

Kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 19 Agustus dan selasa 20 Agustus 2013 . Pada kegiatan pra siklus guru memberikan apersepsi, memotivasi, mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi ajar, dan menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran, serta menggunakan metode diskusi make a match. Pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).

Hasil Observasi ditemukan 36 % siswa kurang aktif dan 64 siswa sudah aktif. Demikian juga hasil belajar juga meningkat menjadi 54 % siswa sudah tuntas dan 46 % belum tuntas. Ini berarti dibandingkan dengan sebelum diadakan siklus I ada peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa.

Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari senin 26 Agustus 2013 dan selasa 27 Agustus 2013 . Pada kegiatan inti guru menyampaikan kembali materi yang telah lalu, dan siswa mendengarkan penjelasan guru. Guru menjelaskan tentang penggunaan metode make a match sampai siswa faham betul sehingga tidak bingung dan pelaksanaan pembelajaran bisa lebih maksimal. Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang belum aktif dalam pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran tetap mengacu pada RPP.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II ternyata tingkat keaktifan siswa semakin meningkat dan hal ini semakin mempengaruhi hasil evaluaisi siswa pada akhir pembelajaran dan ditunjukkan dengan nilai yang diperoleh siswa sudah mengalami kemajuan dan hanya ada 1 siswa yang belum tuntas.

(9)

No Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II Skor

keakti fan

Hasil belajar

Skor keakti fan

Hasil belajar

Skor keakti fan

Hasil belajar

1. Arip Wijayanto 11 65 11 50 17 65

2. Rendi Setiawan 11 65 13 80 13 80

3. Nur Hidayat 4 35 5 40 7 50

4. Supar 8 50 6 50 14 65

5. Agam Adit C. 7 40 14 40 16 65

6. Fanky Nur H. 5 60 4 70 14 70

7. Fitriyani 5 55 7 70 7 80

8. Anisa Putri A. 17 70 18 80 19 100

9. Hilda Aliana 8 50 15 50 18 65

10. Ninung 15 70 17 80 17 100

11. Erra Ardika 8 60 12 70 12 70

Jumlah 620 680 810

Rata – rata persentase

(10)

Berdasarkan paparan pada pelaksanaan pembelajaran awal,siklus I, dan siklus II dapat dipaparkan pada diagram batang sebagai berikut :

1) Tingkat keaktifan siswa

Diagram 1.1 Tingkat keaktifan siswa

0% 20% 40% 60% 80% 100%

PRA SIKLUS

SIKLUS I SIKLUS II

Keaktifan siswa

2) Hasil belajar Siswa

Diagram 1.2 Hasil belajar siswa

0% 20% 40% 60% 80% 100%

PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

Hasil Belajar

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam kegiatan pembelajaran awal, penulis mendominasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah sehingga hasilnya masih sangat mengecewakan. Penulis pun akhirnya memutuskan untuk mengadakan perbaikan. Pada perbaikan pembelajaran siklus I penulis menerapkan metode diskusi model make a match untuk meningkatkan keaktifan siswa.

(11)

belajar siswa melalui tes formatif pada akhir pembelajaran ternyata siswa belum dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.

Setelah perbaikan siklus I selesai penulis melanjutkan ke siklus II . Berdasarkan pengamatan pada siklus II ini telah terjadi perubahan sesuai yang diharapkan. Siswa yang semula belum aktif menjadi lebih aktif dan tidak takut lagi dalam melakukan diskusi . Nilai evaluasi meningkat lebih tinggi dari siklus sebelumnya. Demikian juga banyak siswa yang nilainya diatas standar KKM dan hanya 1 siswa yang nilainya masih dibawah KKM.

Implikasi penggunaan metode pembelajaran diskusi Make a match yang dilaksanakan dengan 2 siklus dari seorang guru, telah diterima dan terbukti memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada keaktifan dan hasil belajar siswa meningkat. Maka dari itu diharapkan agar guru menggunakan metode belajar diskusi make a match terutama pada pelajaran Pkn.

Kesimpulan

Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang penulis lakukan, menunjukkan dengan jelas bahwa penerapan alat peraga kartu bergambar melalui diskusi model make a match dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tentang globalisasi bagi manusia di kelas IV SD Negeri Gelur Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati benar – benar dapat meningkatkan keaktifan siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Adapun peningkatannya yaitu pada siklus I siswa yang aktif 7 siswa dari 11 siswa yaitu 64 %. Pada Siklus II siswa yang aktif 9 siswa dari 11 yaitu 83 %. Dan peningkatan hasil belajar yaitu tingkat ketuntasan pada pembelajaran awal

36 % nilai, pada siklus I meningkat menjadi 54 % dan akhirnya pada siklus II mencapai tingkat ketuntasan 91 %.

Saran

Berdasarkan hasil PTK yang telah dilakukan oleh penulis, ada beberapa saran yang diberikan sehingga dapat dijadikan pertimbangan pembaca yaitu : 1. Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing guru untuk melaksanakan

dan menggunkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan topik pembelajaran.

2. Guru hendaknya memperhatikan kelebihan dan kekurangan siswa sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna.

3. Dalam meningkatkan motivasi siswa agar pembelajaran dapat berhasil sesuai yang direncanakan, guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan metode dengan model pembelajaran yang sesuai dengan

(12)

materi yang diajarkan. Dalam PTK ini dipilih metode diskusi make a match dengan menggunakan kartu bergambar.

4. Agar siswa dapat berperan serta lebih aktif guru hendaknya dapat mengembangkan diskusi Make A Match dengan kartu bergambar pada materi dan mata pelajaran yang lain.

5. Dalam kegiatan apapun di sekolah hendaknya guru menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi sehingga hal ini akan mempermudah siswa dalam menerima materi yang akan diberikan.

6. Demikian juga untuk peneliti lain hendaknya menggunakan strategi

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara

Depdikbud. ( 1994 ). Kurikulum Pendidikan Dasar Garis Garis Besar Program Pengajaran. Jakarta : Depdikbud.

Depdiknas. ( 2006 ). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Dirjen Dikdasmen. _________________, 2004. Pembelajaran Alat Peraga. Jakarta :

Rineka Cipta

Harun Rasyid dan Asra. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV Wacana Prima

Hisyam Zaini dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani

Joko Suwandi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Qinant Maryadi dkk. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi. FKIP Universitas

Muhammadiyah Surakarta : Qinant

Nana Sudjana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru

Prayoga Bestari. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Menjadi Warga yang Baik untuk Kelas IV SD/MI. Jakarta : Pusat

Perbukuan Depdiknas

Rini Ningsih. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV SD. Bogor : Yudhistira

Rubino Rubiyanto. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta : Qinant

Slamet. 2011. Statistika Dasar. FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta : Qinant

Sri Hartini. 2011. “ Evaluasi Pembelajaran“. PSKGJ-FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta : Qinant

(14)

Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima

Suminingsih, ( 2007 ). Model Model Pembelajaran SD, Jawa Tengah : LPMP

Surtikanti dan Joko Santoso. 2008. Strategi Belajar Mengajar.

Unuversitas Muhammadiyah Surakarta : BP – FKIP UMS Udin S. Winata Putra, ( 1997 ). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta :

Universitas Terbuka.

Wahyudi, Agus Budi dan Sutan S.Z, 2011, “ Strategi Penulisan Karya

Ilmiah“FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta, Qinant

Winata Putra, Udin S,dkk. ( 2007 ). Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta : BSE

Agus Riyanto. 2013. Peningkatan Ketuntasan Belajar Penggalan Sejarah di Indonesia melalui teknik mencari pasangan

( make a match ) pada peserta didik kelas V SDN Wonorejo Polokarto Sukoharjo Semester I Tahun 2012/2013. Sokoharjo : Tidak diterbitkan

Siti Emi Wulansari. 2011. Penggunaan alat peraga kartu bergambar melalui diskusi model make a matdh untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Siswa kelas III SD dalam pembelajaran IPS Semester II. Pati : Tidak diterbitkan Suminah, 2013, Upaya meningkatkan kreativitas Belajar IPA melalui

penerapan Strategi Index Card Match( Mencari pasangan ) pada siswa kelas IV SD N Sumbersari 01 Tahun 2012/2013 Kec. Kayen Kab. Pati, Pati : Tidak diterbitkan

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/metode-make-match.html#ixzz299FH1UY

Referensi

Dokumen terkait

Pemakaian cahaya buatan pada permukaan ceiling dan sisi dalam ceiling yang berbeda yang dipadukan dengan bentuk ceiling yang berbeda maka akan menghasilkan suatu bayangan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Layout tata letak ruang di pabrik Aditex Bangun Cipta. 2) Efisiensi tata letak ruang terhadap kelancaran alur

Menyediakan biaya-rendah, cara yang mudah untuk mengorganisir informasi dan komunikasi data. Handheld

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT MENGGUNAKAN PETA KONSEP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Beberapa guru memang terlihat mendominasi dalam pengajaran, tetapi pada akhirnya murid tetap ikut aktif di setiap sesi

Peningkatan kemampuan analisis matematika siswa yang pembelajaran matematikanya melalui pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe probing-prompting lebih

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C.. Fakultas Matematika dan Ilmu

63.000.000,00 APBD awal: akhir: Januari Desember Honorarium Pengelola Keuangan Sanggau (Kab.) Sanggau (Kab.). 3 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke