• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI I SIDAMANIK TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI I SIDAMANIK TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK

TALK WRITE (TTW) PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI I SIDAMANIK

TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh :

Sisca Verawaty Gultom NIM 408311046

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dianugrahkan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Think Talk Write pada materi kubus dan balok di kelas VIII SMP NEGERI I Sidamanik Tahun Ajaran 2012/2013, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. M. Manullang, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi dan Bapak Drs. J. Ambarita, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd., Bapak Drs. Sahat Siahaan, M.Pd., dan Bapak Prof. Dr. Asmin, M.Pd yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Bapak Drs. Syafari, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, dan Bapak Drs. Zul Amry,M.Si M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika yang telah membantu penulis dalam menyiapkan berkas-berkas sebagai syarat untuk meja hijau dan wisuda.

Teristimewa penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta, E. Gultom dan Ibunda tersayang, R. Tarigan yang telah banyak memberikan dukungan, doa, bantuan, dan penguatan selama perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kakak dan adik saya tercinta, Nova julianta Gultom S.Kep dan Baginta Suranta Gultom beserta seluruh sanak keluarga yang telah memberikan doa dan dorongan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

(4)

iv

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman seperjuangan kelas Ekstensi ’08, Helda Gultom, S.Pd., Iyen Sitinjak, S.Pd., Selvi Ginting, S.Pd., Ziporra, S.Pd., buat adik Satu kamar ku Margaret Manurung dan teman seperjuangan Julie simanjuntak beserta Seluruh penghuni kos’182 dan seluruh pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih juga kepada buat kakanda tersayang Hebron Siregar, S.Pd. yang selalu setia menemani penulis baik dalam suka maupun duka serta memberikan dukungan dan semangat selama penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap kiranya skripsi ini bermanfaat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(5)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE

PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK DI KELAS

VIII SMP NEGERI I SIDAMANIK

TAHUN AJARAN 2012/2013

Sisca Verawaty Gultom (408311046) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran Think Talk write dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

Instrumen penelitian terdiri dari tes, lembar observasi dan lembar wawancara. Tes berbentuk uraian yang terdiri dari tes Diagnostik sebanyak 4 soal, tes hasil belajar I pada siklus I sebanyak 5 soal dan tes hasil belajar II pada siklus II sebanyak 5 soal. Lembar observasi bertujuan untuk mengetahui aktivitas peneliti dan aktivitas belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi, setelah diberikan tindakan pada siklus I dengan menerapkan strategi pembelajaran Think Talk Write diperoleh data banyaknya siswa yang termasuk dalam kategori aktif ( ̅ ) sebanyak 17 orang siswa (42,5 %) dari 40 orang siswa dengan rata – rata 48,375 dan pada siklus II diperoleh data banyaknya siswa yang termasuk dalam kategori aktif ( ̅ ) sebanyak 31 orang siswa (77,5%) dari 40 orang siswa dengan rata – rata 73,25. Maka banyaknya siswa yang termasuk dalam kategori aktif dalam pembelajaran ini telah mengalami peningkatan sebanyak 35%, dan peningkatan rata – rata sebesar 27,75. Berdasarkan kriteria ketuntasan aktivitas belajar maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan.

Hasil analisis tes hasil belajar pada siklus I setelah dilakukan penerapan strategi pembelajaran Think Talk Write, banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 23 orang siswa (57,5%) dari 40orang siswa dengan rata – rata kelas 67,375. Hasil analisis data pada akhir siklus II ini dengan strategi pembelajaran yang sama, banyak siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 35 orang siswa (87,5%) dari 40 orang siswa dan rata – rata kelas 80,5. Maka banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar dalam pembelajaran ini telah mengalami peningkatan sebanyak 30%, dan peningkatan rata – rata sebesar 13,125. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan belajar klasikal.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman Lembar pengesahan i

Riwayat hidup ii

Abstrak iii

Kata pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Pengertian Belajar 9

2.1.2. Aktivitas Belajar 10

2.1.3. Hasil Belajar 15

2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif 17 2.1.4.1. Langkah – langkah PK 17 2.1.4.2 Cara pembentukan kelompok 19

2.1.5. Strategi Pembelajaran 19

2.1.6. Strategi Pembelajaran TTW 21

2.1.6.1. Kelebihan dan Kekurangan Strategi TTW 23

2.2. Geometri 24

2.2.1. pengertian Bangun Ruang 25

(7)

2.2.2.1. Unsur – unsur kubus dan balok 25

2.2.2.2. Jaring – jaring kubus dan balok 30

2.2.2.3. Luas permukaan kubus dan balok 33

2.2.2.4. Volume kubus dan balok 35

3.1. Kerangka Konseptual 37 3.2. Hipotesis 38

BAB III METODE PENELITIAN 39

3.1. Jenis Penelitian 39 3.2. Lokasi Dan Waktu Penelitian 39 3.3. Subjek Dan Objek Penelitian 39 3.3.1 Subjek Penelitian 40 3.3.2 Objek Penelitian 40 3.4. Defenisi Operasional 40 3.5. prosedur Penelitian 41 3.6. Instrumen dan Alat Pengumpul Data 49 3.6.1 Tes 49

3.6.2 Observasi 50 3.7. Analisis Data 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 55 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 55

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I 55

4.1.1.1. Permasalahan I 55

4.1.1.2. Perencanaan Tindakan I 56

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I 57

4.1.1.4. Observasi I 58

4.1.1.5. Analisis Data I 59

1. Analisis Hasil Observasi I 59

a. hasil observasi guru mata pelajran 59

b. hasil observasi terhadap aktivitas siswa 63

(8)

4.1.1.6. Refleksi I 65

4.1.2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II 67

4.1.2.1. Permasalahan II 67

4.1.2.2. Perencanaan Tindakan II 68

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II 69

4.1.2.4. Observasi II 70

4.1.2.5. Analisis Data II 70

1. Analisis Hasil Observasi II 70

a. hasil observasi guru 70

b. hasil observasi aktivitas siswa II 73

2. Analisis Data Tes Hasil Belajar II 74

4.1.2.7. Refleksi II 75

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79

5.1. Kesimpulan 79

5.2. Saran 80

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Diagnostik 3

Tabel 2.1. Kisi – Kisi Observasi Aktivitas Siswa 14

Tabel 3.1. Format Aktivitas Siswa 50

Tabel 3.2. Tingkat Penguasaan Siswa 52

Tabel 4.1. Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa

pada tes Diagnostik 56 Tabel 4.3.1. Deskripsi hasil observasi Guru observer I 60

Tabel 4.3.2. Deskripsi Hasil Observasi Observer II 61 Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas siswa siklus I 63 Tabel 4.4. Deskripsi Tingkat Hasil Tes Belajar I 64

Tabel 4.5. Gambaran Persentase THB I 65

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perkembangan pesat di bidang teknologi dan informasi dewasa ini tidak lepas

kaitannya dengan pendidikan. Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap

dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan ( KBBI, dalam Sagala 2009 : 2 ).

Sejalan dengan itu Pendidikan juga merupakan salah satu usaha untuk

meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan yang memiliki

karakteristik tertentu seperti wawasan pengetahuan yang luas dan kemempuan

untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang dihadapinya, sikap dan

perilaku yang positif terhadap lingkungan sekitarnya.

Pendidikan matematika merupakan pendidikan yang penting dalam

kehidupan. Sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah,

matematika telah menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari ilmu pengetahuan

lainnya. Merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting

dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti yang

dikemukakan oleh Paling (Abdurrahman 2009: 252) :

”Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia; suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan pengetahuan tentang menghitung, dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hugungan - hubungan .”

Pentingnya matematika dapat kita amati dari waktu yang digunakan dalam

pelajaran di sekolah yaitu waktu yang digunakan lebih lama dibandingkan dengan

mata pelajaran lainnya, serta pelaksanaan pendidikan diberikan pada semua

jenjang pendidikan yang dimulai dari Sekolah Dasar sampai dalam Perguruan

Tingggi. Seperti yang dikemukakan oleh Cockroft (dalam Abdurahman, 2009 :

253) bahwa :

(12)

2

yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan ; dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha terhadap usaha memecahkanmasalah yang menantang.

Demikian juga cornelius (dalam Abdurraham 1999 : 253) mengemukakan :

“lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari, (3) sarana mengenal pola – pola hubungan dan generelisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreatifitas dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Keabstrakan obyek – obyek matematika perlu diupayakan agar dapat

diwujudkan secara lebih konkret, sehingga akan mempermudah siswa

memahaminya. Inilah kunci yang harus diketahui guru matematika, dan

diharapkan dapat dijadikan pendorong untuk lebih kreatif dalam merencanakan

pembelajaran.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi, metode,

cara yang digunakan oleh guru matematika dalam mengajar matematika,

merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keinginan siswa dalam

belajar, yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasil survei peneliti berupa pemberian tes diagnostik kepada 40 orang

siswa kelas VIII-F SMP Negeri I Sidamanik diperoleh tingkat ketuntasan siswa

pada tes diagnostik terdapat 1 orang dari 40 siswa atau 2,5 % yang memiliki

tingkat ketuntasan sangat tinggi, 3 orang siswa atau 7,5 % memiliki tingkat

ketuntasan tinggi, 8 orang siswa atau 20 % yang memiliki tingkat ketuntasan

sedang, 7 orang siswa atau 17,5 % yang memiliki tingkat kemampuan rendah, 21

orang atau 52,5 % yang memilikitingkat kemampuan sangat rendah Skor rata –

(13)

3

Tabel 1.1 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Diagnostik

Persentase Penguasaan Tingkat Kemampuan Banyak Siswa Persentase Jumlah Siswa

Rata-rata Skor Kemampuan 90% - 100% Sangat tinggi 1 2,5%

53 Sangat rendah

80% - 89% Tinggi 3 7,5%

65% - 79% Sedang 8 20%

55% - 64% Rendah 7 17,5%

0% - 54% Sangat rendah 21 52,5%

40 100%

Rendahnya hasil belajar matematika disebabkan karena aktivitas dalam

pengajaran matematika masih sangat rendah. Siswa jarang sekali mengajukan

pertanyaan walaupun guru telah memancing dengan pertanyaan – pertanyaan

sekiranya siswa belum jelas. Selain itu aktivitas siswa dalam membaca, dan

memahami materi, mengemukakan pendapat dan mengerjakan soal – soal masih

rendah. Dalam proses pembelajaran selama ini, pada umumnya guru senantiasa

mendominasi kegiatan dan segala inisiatif datang dari guru , senantiasa siswa

menjadi obyek untuk menerima apa – apa yang dianggap penting dan menghapal

materi – materi yang disampaikan oleh guru serta tidak berani mengeluarkan ide –

ide pada saat pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil observasi awal (tanggal 25 maret 2012)di SMP Negeri I

Sidamanik, dari siswa kelas VIII-F, hanya 30 % yang menyukai matematika

sedangkan 70 % tidak menyukai mata pelajaran matematika. Alasan mereka tidak

menyukai pelajaran matematika adalah matematika sangat rumit dan

membosankan. Hal ini mengakibatkan kurangnya kertarikan siswa untuk belajar

matematika.

Untuk mengetahui aktivitas siswa terhadap pelajaran matematika, kegiatan belajar mengajar matematika di kelas peneliti melakukan observasi. Dari 40 siswa yang diobsevasi diperoleh data sebagai berikut :

(14)

4

Tabel 1.2 Deskripsi keadaan awal aktivitas siswa

No. Aktivitas siswa Rata - rata

Aktivitas yang dilakukan selama 40’

1. Bertanya 2 kali

2. Menjawab pertanyaan 1 kali

3. Berdiskusi 2 kali

4. Mengemukakan

pendapat

1 kali

5. Menyimpulkan materi 3 kali

Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi Matematika (Rubiah

Damanik S.Pd) di SMP Negeri I Sidamanik menyatakan aktivitas siswa dalam

mengikuti materi kubus dan balok masih kurang, kebanyakan siswa hanya

memperhatikan saja tanpa mau bertanya. Padahal siswa masih kesulitan memahami

materi kubus dan balok, bahkan ada yang enggan dan acuh dalam mengikuti proses

pembelajaran, akibatnya banyak siswa yang tidak mendapat ketuntasan belajar

matematika.

Jika masalah ini dibiarkan terus-menerus, maka akan sangat

memprihatinkan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan mutu

pendidikan. Upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan

menggunakan komponen dalam pendidikan. Guru sebagai seorang sosok yang

memberikan kontribusi yang penting dalam dunia pendidikan menjadi salah satu

faktor pendukung keberhasilan pengajaran dan pencapaian ketuntasan belajar

siswa, khususnya dalam bidang studi Matematika. Kesulitan belajar siswa dalam

mempelajari Matematika harus menjadi tanggung jawab guru sebagai aktor utama

dalam proses belajar Matematika. Taruastuti (dalam Limas 2006:38) mengatakan

(15)

5

“Guru memiliki tiga peranan utama yaitu sebagai pengajar, pelatih dan pendidik. Sebagai pengajar, guru bertugas menyiapkan rencana pembelajaran, menyajikan program sampai dengan melakukan evaluasi ketuntasan program pengajaran. Sekiranya ketuntasan itu belum tercapai, maka guru wajib melakukan remedial. Sebagai pelatih, guru wajib membekali siswanya dengan keterampilan-keterampilan yang akan mendukung kemampuan kognitif siswa untuk menunjang masa depannya kelak. Dan sebagai pendidik, guru berkewajiban membekali siswanya dengan nilai dan sikap tingkah laku yang sesuai dengan norma agama dan hukum negara”.

Oleh karena itu untuk menyelesaikan permasalahan di atas, dibutuhkan

suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa sehingga

akhirnya hasil belajar siswa pun meningkat, dimana siswa dikondisikan untuk

berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik.

Strategi think-talk-write digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan lancar

dan melatih bahasa sebelum menuliskannya. Strategi think-talk-write

memperkenankan siswa untuk mempengaruhi dan memanipulasi ide – ide

sebelum menuliskannya, strategi think-talk-write juga membantu siswa dalam

mengumpulkan dan mengembangkan melalui percakapan terstruktur.

Dalam strategi pembelajaran ini siswa berpikir secra individual kemudian

mendiskusikannya dengan teman kelompoknya untuk kemudian menuliskan ide –

ideyang diperolehnya sendiri. Dengan strategi ini siswa akan mampu

meningkatkan aktivitas dan hasil belajarnya sendiri.

Anshari (2009;44) mengatakan:

“Teori belajar yang mendasari pembelajaran dengan strategi think -talk-write antara lain adalah teori belajar penemuan dan kontruktivisme. Teori belajar penemuan (discovery) dari Brunner menegaskan bahwa siswa belajar bukan untuk memperoleh kumpulan pengetahuan belaka, tetapi dengan adanya belajar siswa memperoleh kesempatan untuk berpikir dan berpartisipasi dalam memperoleh pengetahuan.”

Secara khusus Hanbury (dalam Anshari,2009:47) mengemukakan:

(16)

6

konstruktivisme menegaskan bahwa, pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Ini berarti, siswaitu sendiri harus aktif secara mental membangun stuktur pengetahuan berdasarkan perkembangan tahapberpikirannya.

Ciri – ciri pembelajaran yang berbasis konstruktivisme dan discovery sangat

sesuai dengan strategi belajar think-talk-write, sehingga peranan guru dalam

strategi ini sebagai stimulation of learning benar – benar dapat membantu siswa

dalam berperan aktif mengkonstruk pengetahuan sehingga memperoleh hasil

belajar yang baik.

Menurut hasil penelitian Manzo (dalam Anshari, 2009:67), bahwa

pengenalan kembali informasi atau terstruktur teks melalui membaca keras

merupakan alat bantu bagi pemahaman isi teks, dan membuat catatan penting dari

hasil bacaan dapat meningkatkan berpikirdan keterampilan menulis.

Dilatarbelakangi oleh masalah – masalah dan penelitian dan penelitian yang

pernah dilakukan diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Upaya meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Think Talk Write Pada Materi Pokok kubus dan balok di

Kelas VIII SMP Negeri I Sidamanik Tahun Ajaran 2012/2103

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, ada

beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu :

1. Siswa kurang tertarik dalam pembelajaran matematika karena

dianggap membosankan.

2. Masih rendahnya ketuntasan belajar matematika dari siswa.

3. Aktivitas belajar siswa pada materi kubus dan balok pada proses

belajar mengajar di dalam kelas masih rendah.

1.3. Batasan Masalah

(17)

7

baik dan terarah. Penelitian ini hanya dibatasi pada aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa dengan strategi pembelajaran Think Talk Write dan penelitian dilakukan di SMP N I Sidamanik khususnya pada materi pokok “Kubus Dan Balok”.

1.4. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write pada

materi kubus dan balok dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika

siswa di kelas VIII SMP Negeri I Sidamanik?

2. Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write pada

materi kubus dan balok dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa

di kelas VIII SMP Negeri I Sidamanik?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas

VIII SMP Negeri I Sidamanik pada materi pokok kubus dan Balok

dengan menerapkan strategi pembelajaran Think Talk Write.

2. Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VIII

SMP Negeri I Sidamanik pada materi pokok kubus dan balok dengan

menerapkan strategi pembelajaran Think Talk Write.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini merupakan refleksi dalam mengajar yang akan memberikan kontribusi positif bagi :

1. Guru

Sebagai masukan dan pertimbangan dalam menerapkan strategi pembelajaran Think Talk Write untuk meningkatkan aktivitas dan Hasil belajar siswa.

2. Siswa

(18)

8

3. Sekolah

Sebagai bahan masukan dalam peningkatan kualitas pengajaran serta menjadi pertimbangan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya dalam pelajaran matematika.

4. Peneliti

(19)

88 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam penelitian ini setelah dilakukan analisis data adalah sebagai berikut:

1. Melalui penerapan strategi pembelajaran Think Talk write dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa SMP Negeri I Sidamanik pada kelas VIII-F tahun ajaran 2012/2013.

2. Melalui penerapan strategi Think Talk Write dapat meningkatkan hasil belajar matematika siwa SMP Negeri I Sidamanik pada kelas VIII-F tahun ajaran 2012/2013.

3. Dari tindakan yang telah dilakukan ditemukan strategi pembelajaran Think Talk Write yang terbaru yaitu strategi pembelajaran Think Talk Write yang menggunakan alat peraga.

4. Dari siklus I dan siklus II maka Thinkk Talk Write yang dimodifikasi yaitu berikut langkah – langkahnya :

Langkah I

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

 Menyampaikan salam

 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

 Melakukan apersepsi : membantu siswa untuk mengingatkan kembali materi pelajaran mengenai kubus dan balok

Menyajikan materi dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Talk Write dimana pada beberapa fase diadakan perbaikan. Seperti pada

(20)

91

juga saat fase-5 siswa harus lebih dimotivasi dalam memberikan ide maupun tanggapan pada hasil diskusi yang dipersentasikan sehingga saat evaluasi siswa benar-benar memahami penyelesaian masalah.

 Sebelum memasuki siklus II, (setelah tes hasil belajar I) dilaksanakan pembahasan penyelesaian tes hasil belajar I

Langkah II

 Menyampaikan informasi

 Motivasi : menjelaskan materi kubus dan balok untuk dikuasai dengn baik, karena dapat membantu siswa dalam mempelajari materi – materi selanjutnya.

 Menjelaskan langkah – langkah strategi Think Talk Write (TTW) Langkah III

 Mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok belajar, dengan strategi Think Talk Write

 Guru mengubah anggota kelompok, dimana pembagian kelompok pada siklus II ini dibagi dengan memperhatikan kemampuan akademik siswa yang dilihat dari tes hasil belajar I siswa. Hal ini diharapkan supaya siswa yang lebih paham mampu mengajari teman yang kurang paham dalam satu kelompok. Selain itu, jumlah setiap anggota kelompok dikurangi menjadi 3 orang setiap kelompok agar kerja sama setiap anggota kelompok lebih intens.

 Memberi alat peraga model kubus dan balok yang terbuat dari kertas karton.

 Membagikan LAS yang telah disiapkan oleh peneliti

Think : meminta masing – masing siswa membaca teks berupa soal (LAS) dan membuat catatan – catan kecil dari hasil bacaan secara individual, untuk dibawa kedalam forum diskusi

(21)

91

Talk : memberikan kesempatan kepada siswa dalam kelompok untuk melakukan tukar pikiran (berdiskusi)

Write : meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya ntuk membahas isi catatan yang berisi tentang ide – ide yang terdapat pada bacaan dan hal – hal yang tidak dipahami oleh masing – masing – masing siswa, sehingga dapat menyelesaikan soal – soal pada LAS. Langkah IV

 Membantu kerja kelompok dalam belajar ,memberikan arahan dalam mengerjakan LAS

 Memberi pertanyaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari – hari sehingga merangsang siswa untuk berkomentar

 Memberi bantuan individual berupa bimbingan langsung pada siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan latihan mengenai materi kubus dan balok

Langkah V  Evaluasi

Menyuruh siswa untuk menuliskan atau mempersentasikan hasil diskusi dari kelompok mereka kemudian mengungkapkan hasil diskusi mereka di depan kelas dan siswa dari kelompok lain mendengarkan hasil dari diskusi mereka.

Langkah VI

 Guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, dengan memberikan penghargaan bagi siswa yang aktif

 Setelah selesai pelaksanaan siklus II, maka diadakan tes hasil belajar II kepada siswa untuk melihat (mengetahui) peningkatan hasil belajra siswa atau ketuntasan hasil belajar siswa.

5.2. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah:

(22)

91

2. Pada penelitian ini hasil observasi guru tidak sinkron dengan hasil aktivitas dan belajar siswa,oleh sebab itu bagi peneliti selanjutnya yang akan ingin melakukan penelitian sejenis sebaiknya sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu memahamkan atau lebih menjelaskan tentang strategi pembelajaran Think Talk Write tersebut kepada observer sehingga observer tersebut memberikan

penilaian yang tepat dan mengingatkan observer agar mengobservasi secara jujur demi kebaikan dan keberhasilan penelitian ini.

3. Pada penelitian ini peneliti tidak menentukan indikator – indikator kategori aktivitas siswa yang baik itu sehingga melihatnya dari rata – rata jumlah siswanya , karena tidak ada indikatornya saktivitas iswa dengan baik maka tidak dapat ditentukan aktivitas – aktivitas siswa termasuk kategori yang baik itu berapa kali. oleh sebab itu bagi peneliti selanjutnya yang akan ingin melakukan penelitian sejenis sebaiknya sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu menentukan indikator aktivitas siswa yang diobservasi supaya dapt menentukan kategori aktivitas meningkat demi keberhasilan penelitian ini.

4. Pada penelitian ini RPP yang yang dirancang oleh peneliti pada saat proses pembelajaran tidak membuat atau mencantumkan skenario pembelajaran sehingga tidak jelas berapa kali guru bertanya selama proses pembelajaran. Sebaiknya bagi peneliti selanjutnya yang akan ingin melakukan penelitian sejenis sebaiknya sebelum melakukan penelitian sebelum melakukan penelitian peneliti terlebihh dahulu merancang RPP yang didalamnya terdapat skenario pembelajaran sehingga jelas terlihat berapa kali peneliti yang bertindak sebagai guru itu bertanya kepada siswa demi kebaikan dan keberhasilan penelitian ini.

(23)

91

(24)

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Tabel 1.1 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Diagnostik
Gambar 3.1 Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Tabel 1.1 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Diagnostik
Tabel 1.2 Deskripsi keadaan awal aktivitas siswa

Referensi

Dokumen terkait

Pembebasan Bea Masuk atas Impor Barang Modal dalam Rangka Pembangunan atau Pengembangan Industri Pembangkitan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum.. The Investment Coordinating

[r]

Elango ( 2013 ), penelitiannya menjelaskan bahwa salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui bahan baku yang dikirim dari supplier dapat diterima (kualitas produk sesuai

The reality social reflected in literary works includes the social aspect (social structure, social status and social relation), economic aspect, political aspect,

DIAGNOSA TRAUMA ABDOMEN POST LAPARATOMI ATAS INDIKASI INTERNAL BLEEDING DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)RS.Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Penyusun Laporan Komprehensif ini

Mengapa penulis memilih shonen anime adalah karena objek penelitian yang ingin diteliti merupakan kata ganti orang kedua omae sebagai danseigo (bahasa pria), sehingga

Tokoh perempuan utama dalam keempat novel ini secara ekonomi tidak digambarkan sebagai pihak yang kekurangan, begitu pula dalam kehidupan sosial, jauh sebelum kehadiran

Sandy dan Tae Wo, tetapi akhirnya mereka luluh ketika Sandy yang saat itu akan.. ke bandara mengalami