• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KULIT WAJAH BERJERAWAT DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA KELAS XI DI SMA N 1 PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN T.A. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KULIT WAJAH BERJERAWAT DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWA KELAS XI DI SMA N 1 PURBA KABUPATEN SIMALUNGUN T.A. 2012/2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KULIT WAJAH BERJERAWAT DENGAN RASA

PERCAYA DIRI PADA SISWA KELAS XI DI SMA N I PURBA

KABUPATEN SIMALUNGUN T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ASRI TAMBUNAN NIM. 508143012

PROGRAM STUDI TATA RIAS

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)

HUBUNGAN KULIT WAJAH BERJERAWAT DENGAN RASA

PERCAYA DIRI PADA SISWA KELAS XI DI SMA N I PURBA

KABUPATEN SIMALUNGUN T.A. 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ASRI TAMBUNAN NIM. 508143012

PROGRAM STUDI TATA RIAS

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(3)
(4)

i

ABSTRAK

ASRI TAMBUNAN, NIM: 508143012. Hubungan Kulit Wajah Berjerawat dengan Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun T.A. 2012/2013. Program Studi Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Kulit wajah berjerawat yang dialami oleh sebagian siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun berhubungan dengan kurangnya rasa percaya diri yang dimiliki oleh siswa tersebut, merasa minder ketika tampil di depan teman lainnya maupun gurunya. Kurangnya rasa percaya diri membuat anak merasa terasing dan menutup diri dari temannya yang tidak mengalami kulit wajah berjerawat. Akibatnya anak tidak dapat tampil apa adanya dan selalu merasa dirinya kurang dari teman yang lain.

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kulit wajah berjerawat dengan rasa percaya diri pada siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun T.A. 2012/2013. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun. Dengan quota sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 50 orang siswa kelas XI SMA N I Purba Kabupaten Simalungun T.A. 2012/2013 yang mengalami kulit wajah berjerawat. Pengumpulan data dilakukan dengan angket/kuesioner. Analisis data menggunakan teknik deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas, uji linieritas, dan uji hipotesis dengan korelasi product moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit wajah berjerawat pada siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun dikategorikan cenderung sedang (44%) dan rasa percaya diri dikategorikan cenderung kurang (52%). Untuk uji normalitas data menggunakan rumus Chi-kuadrat pada taraf signifikansi 5% dengan dk = 5, diperoleh variabel kulit wajah berjerawat berdistribusi normal karena X2hitung (1,378) < dari X2tabel (11,070) dan variabel rasa percaya diri juga

berdistribusi normal karena X2hitung(3,042) < dari X2tabel (11,070). Dengan uji korelasi product moment disimpulkan terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan dan

berarti antara kulit wajah berjerawat dengan rasa percaya diri pada siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi yang memberikan hasil nilai rhitung (0,3004) > rtabel (0,276) pada

taraf signifikansi 5%. Sedangkan persamaan regresi yang diperoleh dari hasil

pengolahan data adalah Ŷ = 87,040,585X.

Disarankan siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun agar menjaga dan meningkatkan kebersihan baik di lingkungan sekolah, maupun di luar sekolah dengan rajin membersihkan kulit wajah setelah pulang dari sekolah, ladang maupun sebelum istirahat di malam hari, menghindari makanan pedas dan berlemak, dan tidak salah memilih kosmetik. Selain itu, disarankan agar siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun yang mengalami kulit wajah berjerawat mampu menunjukkan prestasi di sekolah.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kasih

atas segala limpahan kasih karuniaNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Tata

Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penulis merasakan kebaikan Allah yang luar biasa melalui orang-orang

yang Dia tempatkan dalam kehidupan Penulis, mulai dari masa menjalani

perkuliahan, penelitian, sampai dengan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

bersifat membangun dari awal hingga akhir guna memperbaiki dan

menyempurnakan skripsi ini.

5. Narasumber (Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si dan Ibu Dra. Sulistiawikarsih,

M.Pd) yang sudah banyak memberikan masukan yang bersifat

membangun dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dessy Afianty Lubis, S.Pd selaku Dosen Pengajar Akademik Tata

Rias Kulit sekaligus sebagai saksi sidang meja hijau yang sudah banyak

memberikan ilmu selama perkuliahan.

7. Kepala Sekolah SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun, Bapak Drs.

Tulus M. Tambunan dan guru serta staf pegawai yang sudah banyak

(6)

iii

8. Secara khusus orang tua Penulis, Ayahanda (M. Tambunan) dan Ibunda

(R. Sormin). Terimakasih buat semua dukungan yang kalian berikan

buatku. Kasih sayang yang tiada batasnya serta dukungun doa yang tak

pernah putus bagiku. Kepercayaan kalian padaku menguatkanku untuk

melakukan yang terbaik. Sungguh, Aku sangat mencintai kalian. Semoga

Tuhan memberkati kalian.

9. Abang dan kakak (Don Juano Tambunan, M.Pd/Lady Rosary Pasaribu,

M.Kes) dan Hero Tambunan, M.Pd/Elia Siagian, M.Si). Buat kedua

keponakanku (Shienkeiko Haraito Tambunan dan Zaneta Tambunan),

kehadiran kalian menambah semangat dan mewarnai hidupku.

10. Teman-teman seperjuangan di Tata Rias angkatan 2008. Secara khusus

Pio, Melina, Merliana, Ruziqna, Yuan, Ade, dan Retni.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

Penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi perkembangan ilmu

kecantikan. Terima kasih dan kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita.

Medan, Februari 2013 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

2.1.Penyebab Timbulnya Jerawat ... 10

2.2.Tahap Terjadinya Jerawat ... 13

2.3.Jenis Jerawat ... 14

2.4.Faktor-faktor yang Menyebabkan Timbulnya Jerawat 17 2.5.Pencegahan Timbulnya Jerawat ... 20

2.6.Penanganan Terhadap Jerawat ... 21

3. Rasa Percaya Diri ... 22

3.1.Jenis-jenis Percaya Diri ... 23

3.2.Cara Mengembangkan Rasa Percaya Diri ... 24

3.3.Akibat Kurang Percaya Diri ... 26

3.4.Cara Membangun Rasa Percaya Diri ... 28

3.5.Ciri-ciri Orang yang Memiliki Rasa Percaya Diri... 30

B. Kerangka Berpikir ... 32

C. Pengajuan Hipotesis ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Tempat Penelitian ... 34

B. Populasi dan Sampel ... 34

(8)

v

D. Defenisi Operasional ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 36

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 39

G. Teknik Analisa Data Penelitian ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 47

1. Kulit Wajah Berjerawat (X) ... 47

2. Rasa Percaya Diri (Y) ... 48

B. Uji Kecenderungan Data Penelitian ... 50

1. Kecenderungan Data Variabel Kulit Wajah Berjerawat (X) ... 50

2. Kecenderungan Data Variabel Rasa Percaya Diri (Y) ... 50

C. Uji Persyaratan Analisis ... 51

1. Uji Normalitas Data ... 51

1.1.Uji Normalitas Data Variabel X ... 51

1.2.Uji Normalitas Data Variabel Y ... 52

2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ... 53

3. Uji Hipotesis ... 54

D. Pembahasan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 61

2. Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Kulit

Wajah Berjerawat Siswa Kelas XII SMA N 1 Purba Kabupaten

Simalungun... 67

3. Tabulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Rasa

Percaya Diri Siswa Kelas XII SMA N 1 Purba Kabupaten

Simalungun... 68

4. Perhitungan Uji Validitas Angket ... 69

5. Perhitungan Uji Reliabilitas Angket ... 72

6. Tabulasi Data Hasil Penelitian Angket Hubungan Kulit Wajah

Berjerawat dengan Rasa Percaya Diri Siswa Kelas XI SMA N

1 Purba Kabupaten Simalungun ... 75

7. Perhitungan Distribusi Frekuensi, Mean, Median, Modus, dan

Standar Deviasi dari Data Variabel Penelitian ... 76

8. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 84

9. Uji Normalitas Data Variabel Penelitian ... 87

10.Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan

Keberartian, Persamaan Regresi Rasa Percaya Diri (Y) Atas

Kulit Berjerawat (X) pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Purba

Kabupaten Simalungun ... 90

11.Uji Hipotesis ... 97

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar ... Halaman

1. Anatomi Kulit... 9

2. Komedo Tertutup (Whitehead) ... 14

3. Komedo Terbuka (Blackhead) ... 15

4. Pustel ... 16

5. Nodul ... 16

6. Abses ... 17

7. Histogram Kulit Wajah Berjerawat Siswa Kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun ... 48

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Sagala (2007), pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat

penting bagi kehidupan setiap manusia. Tidak ada seorang pun yang dapat hidup

secara sempurna tanpa melalui proses pendidikan. Pendidikan sebagai upaya atau

kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemampuan seseorang dalam segala

bidang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Sekolah sebagai suatu instansi atau lembaga pendidikan merupakan

sarana untuk melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan. Kegiatan

inti dari sekolah adalah mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) yang

diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan

kebutuhan masyarakat.

Masa belajar yang dijalani sepanjang waktu disertai dengan

perkembangan fisik anak (Sagala, 2007). Pendidikan yang diperoleh sejak dalam

kandungan, TK, SD, SMP, SMA menjadi pendidikan yang wajib diperoleh setiap

orang. SMA merupakan masa dimana seorang anak mengalami banyak perubahan

yang ditandai dengan munculnya gangguan kulit pada wajah berupa jerawat.

SMA N 1 Purba yang terletak di Kabupaten Simalungun dengan jarak

tempuh 4 (empat) jam dari Kota Medan secara geografis merupakan daerah

beriklim dingin karena berada di daerah dataran tinggi dengan mayoritas mata

pencaharian masyarakatnya adalah bertani sehingga siswa di sekolah tersebut

(12)

2

Menurut Mumpuni (2010), kelembaban yang tinggi dapat memperburuk

kondisi jerawat. Pada keadaan lembab, bakteri berkembang biak dan tumbuh

dengan pesat sehingga memperparah keadaan jerawat. Udara yang dingin juga

akan mengakibatkan pori-pori kulit lebih tertutup sehingga jarang mengeluarkan

keringat yang mengakibatkan kotoran dari dalam kulit tidak dapat keluar dengan

baik. Dengan demikian kotoran tersebut akan mendorong munculnya jerawat.

Lingkungan sekolah yang kurang bersih, kondisi ruangan kelas yang tidak bersih

dari kotoran debu, lingkungan bermain di luar ruangan yang kurang sehat,

kurangnya motivasi guru tentang pentingnya menjaga kebersihan kulit wajah,

polusi asap kendaraan ketika siswa pulang sekolah dan terik matahari yang

memicu kulit wajah berkeringat sehingga kulit akan kotor dan berminyak. Hal ini

dapat menyebabkan munculnya kulit wajah berjerawat pada sebagian siswa di

SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun.

Menurut Winaris (2010), munculnya jerawat sering terjadi pada masa

pubertas antara usia 14 hingga 22 tahun yang disebabkan oleh perubahan hormon

pada remaja. Faktor lain yang dapat menyebabkan timbulnya kulit wajah

berjerawat pada sebagian siswa di SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun yaitu

kurangnya informasi tentang cara mencegah timbulnya jerawat, produk kosmetik

yang tersedia di daerah tersebut relatif kurang lengkap, kemungkinan kurangnya

kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan, kemungkinan pola makan yang

salah dengan seringnya mengkonsumsi makanan pedas yang dipengaruhi oleh

cuaca yang dingin dengan tujuan untuk menghangatkan badan, sehingga dapat

berpengaruh terhadap produksi kerja hormon yang tidak seimbang karena dapat

(13)

3

itu juga didukung pula dengan kulit wajah yang memang berbakat jerawat

(genetik/keturunan).

Kulit wajah berjerawat yang dialami oleh sebagian siswa kelas XI SMA

N 1 Purba Kabupaten Simalungun berhubungan dengan kurangnya rasa percaya

diri yang dimiliki oleh siswa tersebut, merasa minder ketika tampil di depan

sesama siswa maupun guru. Kurangnya rasa percaya diri tersebut membuat anak

merasa terasing dan menutup diri dari teman lainnya yang tidak mengalami kulit

wajah berjerawat, sehingga anak tidak dapat tampil apa adanya dan selalu merasa

dirinya kurang dari teman yang lain.

Alasan Penulis memilih SMA N 1 Purba kabupaten Simalungun menjadi

tempat penelitian karena di daerah tersebut masih jarang terdapat sarana internet

yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk mengetahui tentang penyebab

dan cara mencegah timbulnya jerawat, kesadaran akan pentingyna menjaga

kebersihan kulit wajah dan kebersihan lingkungan sekolah juga masih rendah.

SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun Kelas XI memiliki 4 (empat)

kelas dan 1 (satu) kelas terdiri dari 35 orang, dimana terdapat 50 orang siswa yang

mengalami kulit wajah yang terdiri dari kelas XI-1 (14 orang), kelas XI-2 (16

orang), kelas XI-3 (12 orang), kelas XI-4 (8 orang).

Dari hasil pengamatan tersebut, Penulis tertarik untuk menjadikan

kondisi ini sebagai latar belakang untuk meneliti “Hubungan Kulit Wajah

(14)

4

B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana kondisi kulit wajah pada siswa kelas XI di SMA N 1 Purba

Kabupaten Simalungun?

2. Faktor-faktor apa saja yang dapat menimbulkan kulit wajah berjerawat

pada siswa kelas XI di SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun?

3. Bagaimana sikap rasa percaya diri pada siswa kelas XI SMA N 1 Purba

Kabupaten Simalungun?

4. Bagaimana pola makan siswa kelas XI di SMA N 1 Purba Kabupaten

Simalungun yang dilakukan setiap hari?

5. Bagaimana hubungan kulit wajah berjerawat dengan rasa percaya diri

pada siswa kelas XI di SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh peneliti untuk

meneliti permasalahan yang ada yaitu tentang kulit berjerawat, maka perlu

dilakukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Kulit wajah berjerawat pada siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten

Simalungun T.A. 2012/2013.

2. Rasa percaya diri pada siswa kelas I SMA N 1 Purba Kabupaten

(15)

5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sejauhmana tingkat kecenderungan wajah pada siswa kelas XI SMA N 1

Purba Kabupaten Simalungun T.A. 2012/2013.

2. Sejauhmana tingkat kecenderungan Rasa percaya diri pada siswa kelas

XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun T.A. 2012/2013.

3. Sejauhmana hubungan Kulit wajah berjerawat dengan rasa percaya diri

pada siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun T.A.

2012/2013.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat kecenderungan kulit wajah pada

siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun T.A. 2012/2013.

2. Untuk mengetahui sejauhmana tingkat kecenderungan rasa percaya diri

pada siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun T.A.

2012/2013.

3. Untuk mengetahui hubungan kulit wajah berjerawat dengan rasa percaya

diri pada siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun T.A.

(16)

6

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi, masukan, dan pembelajaran dalam hal karya

ilmiah bagi peneliti dalam meneliti hubungan kulit wajah berjerawat

dengan rasa percaya diri Kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten

Simalungun T.A. 2012/2013.

2. Sebagai bahan dan sumber pengetahuan bagi mahasiswa PKK khususnya

Program Studi Tata Rias Universitas Negeri Medan untuk lebih

memahami tentang kulit wajah berjerawat.

3. Sebagai bahan informasi bagi siswa khususnya yang bermasalah dengan

jerawat yang terdapat di kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten

Simalungun agar dapat menyadari pentingnya menjaga kebersihan untuk

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat

disimpulkan:

1. Hasil penelitian kulit wajah berjerawat pada siswa kelas XI SMA N 1

Purba Kabupaten Simalungun dikategorikan cenderung sedang dengan

jumlah frekuensi 22 siswa (44%) dari 50 siswa.

2. Hasil penelitian rasa percaya diri pada siswa kelas XI SMA N 1 Purba

Kabupaten Simalungun dikategorikan cenderung kurang dengan jumlah

frekuensi 26 siswa (52%) dari 50 siswa.

3. Dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat pada taraf signifikansi 5%

dengan dk = 5, diperoleh variabel kulit wajah berjerawat berdistribusi

normal karena X2hitung(1,378) < dari X2tabel (11,070) dan variabel rasa percaya

diri juga berdistribusi normal karena X2hitung(3,042) < dari X2tabel(11,070).

4. Terdapat hubungan (korelasi) yang signifikan dan berarti antara kulit

wajah berjerawat dengan rasa percaya diri pada siswa kelas XI SMA N 1

Purba Kabupaten Simalungun. Hal ini dibuktikan dengan hasil

perhitungan korelasi yang memberikan hasil nilai rhitung (0,3004) > rtabel (0,276)

(18)

59

B. Saran

Berdasarkan hasil dan simpulan penelitian serta implikasinya, maka

dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk dapat meningkatkan rasa percaya diri, sebaiknya siswa kelas XI

SMA N 1 Purba Kabupaten Simalungun perlu menjaga dan

meningkatkan kebersihan baik di lingkungan sekolah, maupun di luar

sekolah dengan rajin membersihkan kulit wajah, menghindari makanan

pedas dan berlemak.

2. Disarankan kepada siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten

Simalungun yang mengalami kulit wajah berjerawat untuk

membersihkan wajah setelah pulang dari sekolah maupun ladang maupun

sebelum istirahat di malam hari.

3. Disarankan kepada siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten

Simalungun yang mengalami kulit wajah berjerawat untuk tidak salah

dalam memilih kosmetik. Siswa sebaiknya memilih kosmetik yang sesuai

dengan kulit wajah berjerawat seperti pembersih wajah yang

mengandung belerang.

4. Disarankan kepada siswa kelas XI SMA N 1 Purba Kabupaten

Simalungun yang mengalami kulit wajah berjerawat untuk tetap bisa

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, Amit. 2004. Personality Development Through Possitive Thinking

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik: PT Bumi Aksara

_______ . 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta

Djoko, Winarno. 1997. Dasar-Dasar Make-up & Tata Rias. Surabaya

Heller. 2011. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penyakit_kulit&oldid dilansir 17 Juli 2012

Herni, Kusantanti. 2008. Tata Kecantikan Kulit Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK

Mumpuni, Yekti. 2010. Cara Jitu Mengatasi Jerawat. Yogyakarta: Penerbit ANDI

Nurmalina, Rina. 2011. Jurus Ampuh Menaklukkan Jerawat. Jakarta: Kelompok Gramedia

Setiabudi, Irawan. 2002. http://gayahidupsehat.org/apa-itu-jerawat/dilansir pada 12 Agustus 2012.

Sagala, Syaiful. 2007. Manajemen Strategi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta,

Sugyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung: ALFABETA

Surya, Hendra. 2007. Percaya Diri Itu Penting. Jakarta: Kelompok Gramedia

Thantaway. 2005. Kamus Istilah Bimbingan dan Konseling

Tjokrominoto, Moeljarto. 2004. Pembangunan, Dilema, dan Tantangan

Van, Riel Paul. 2000. Jerawat Apa Penyebabnya, Bagaimana Mengobatinya. Jakarta

Valley, Bandung dan Nurmalina Rina. 2001. Jurus Ampuh Menaklukkan Jerawat. Jakarta: Kelompok Gramedia

Gambar

Gambar ...................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembelajaran IPS medianya hanya berupa peta dan goble jadi untuk materi lain saya tidak menggunakan media, apalagi media audio visual membutuhkan waktu

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN LEBAK. Daerah adalah Kabupaten Lebak. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah

Permasalahan ini dipengaruhi oleh sifat alami ternak kerbau yaitu memiliki pertumbuhan yang lambat, angka reproduksi rendah, masa kebuntingan yang lebih panjang daripada sapi, serta

Pendidikan pranikah dengan materi seksualitas dari prespektif Kristen oleh dosen teologi kepada kedua calon pasutri.. Rangkuman proses pendidikan pranikah oleh pendeta jemaat

Akhirnya, di akhir tulisan ini saya ingin menyampaikan pergulatan ideologi yang juga menjadi sandungan bagi terbentuknya ikatan alumni ini, saya akan merasakan kesedihan yang

Abstrak: waktu berjalan linear pada aksi yang kita lakukan, tetapi setelah aksi tersebut dilakukan, akan menjadi masa lalu yang tersusun menjadi alur waktu yang telah kita lakukan

Makanan salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas, karena bila jumlah makanan dan porsi makanan lebih banyak, maka tubuh akan merasa mudah lelah, dan tidak

Untuk ibu bersalin yang mengalami hipertensi, ternyata 15 ibu bersalin (19,2%) memiliki bayi yang tidak asfiksia, hal ini dikarenakan penanganan efektif pada saat