• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI KOMPOSISI TIPE RUMAH PADA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERANDA MUMBUL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPTIMALISASI KOMPOSISI TIPE RUMAH PADA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERANDA MUMBUL."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

IX-1

OPTIMALISASI KOMPOSISI TIPE RUMAH PADA PENGEMBANGAN

PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERANDA MUMBUL

Sheila Milka Stephani1, Ida Ayu Rai Widhiawati2, Putu Dharma Warsika3 1Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar

2Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar

e-mail: milkasheila@gmail.com

Abstrak : Banyak pengembang yang bermunculan untuk menyediakan kawasan hunian berupa perumahan dengan berbagai tipe yang siap huni untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Pengembang tentu ingin memperoleh keuntungan yang maksimal dari proyeknya, maka dari itu dilakukan penelitian untuk mengetahui komposisi paling optimal dari berbagai macam tipe rumah yang ada di suatu Perumahan sehingga didapatkan keuntungan yang maksimal . Sebagai objek studi adalah Perumahan Beranda Mumbul di daerah Benoa, Kabupaten Badung. Metode optimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simpleks dan program komputer Lingo. Ada tiga tipe rumah yang ditawarkan pada perumahan Beranda Mumbul ini yaitu tipe Sakura (60/128), tipe Jasmine (45/114) dan Tipe Rosella (36/105). Hasil analisa menunjukan komposisi optimal jumlah masing-masing tipe yang dibangun adalah rumah tipe A (Sakura) sebanyak 24 unit, rumah tipe B (Jasmine) sebanyak 96 unit dan rumah tipe C (Rosella) sebanyak 120 unit. Perumahan tersebut memiliki luas lahan keseluruhan 41.000 m2 sedangkan lahan efektif untuk pembangunan sebesar 26.650 m2. Keuntungan maksimum yang diperoleh sebesar Rp 13.440.000.000,-.

Kata kunci : komposisi optimalisasi, metode simpleks, program komputer lingo

OPTIMIZATION ON COSTRUCTION DEVELOPING OF HOUSE TYPE

COMPOSITION IN BERANDA MUMBUL RESIDENCE

Abstract : Many developers are popping up to provide a residential housing area with various types that are ready for habitation to meet the growing needs of the community. The developer would want to obtain the maximum benefit from development projects. Thus the purpose of this paper is to determine the optimal composition of various types of houses in a housing project in order to get the maximum profit. As an object of study, it is the Housing of Mumbul in Benoa, Badung district. Optimal method used in this paper is the simplex method and computer program Lingo. There are three types of housing offered in a residential Beranda Mumbul namely the type of Sakura’s house (60/128), Jasmine type (45/114) and the type of Rosella (36/105). The results of the analysis show that the composition of the optimal number of types of houses built is oftype A(Sakura) by 24 units, the type B (Jasmine) by 96 units and of type C (Rosella) by 120 units, which is built on land with a total area of 41,000 m2, while effective land for the construction of 26,650 m2. The maximum profit of IDR 13,440,000,000 obtained.

Keywords : optimal composition, simplex method, computer program lingo

PENDAHULUAN

Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan primer selain sandang dan pangan, salah satu kebutuhan primer manusia yaitu tempat tinggal/rumah. Melihat keadaan ini banyak pengembang perumahan yang bermunculan untuk menyediakan rumah tinggal yang siap huni dan tipenya pun beragam. Dengan semakin banyaknya pengembang di Bali akan lebih memudahkan masyarakat dalam memilih berbagai tipe dan lokasi perumahan yang sesuai dengan

(3)

IX-2

seberapa besar keuntungan maksimal yang diperoleh oleh PT. Bali Karisma Pratama selaku pengembang. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap proyek pengembangan perumahan Beranda Mumbul ini dengan mengoptimalkan komposisi lahan dan tipe rumah yang ada.

MATERI DAN METODE

Materi

Materi yang dipakai sebagai objek studi adalah proyek pengembangan perumahan Beranda Mumbul. Lokasi perumahan ini berada di daerah Benoa, Kabupaten Badung. Perumahan ini mempunyai luas lahan keseluruhan sebesar 41.000 m2 hektar sedangkan lahan efektif untuk pembangunan rumah setelah dikurangi fasos dan fasum sebesar 26.650 m2. Tipe rumah yang akan dibangun ada sebanyak tiga tipe, yaitu :

1. Tipe rumah A (Sakura), mempunyai luas bangunan 60 m2 dibangun diatas tanah seluas 128 m2dengan harga Rp 475.000.000 2. Tipe rumah B (Jasmine), mempunyai luas bangunan 45 m2 dibangun diatas tanah seluas 114 m2dengan harga Rp 380.000.000 3. Tipe rumah C (Rosella), mempunyai luas bangunan 36 m2 dibangun diatas tanah seluas 105 m2dengan harga Rp 315.000.000

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Simpleks dan Program Komputer Lingo. Metode Simpleks ini merupakan salah satu dari model program linier.

Metode simpleks adalah suatu metode yang secara sistematis dimulai dari suatu pemecahan dasar yang

fisibel ke pemecahan fisibel lainnya dan ini dilakukan berulang-ulang (dengan jumlah

ulangan yang terbatas) sehingga akhirnya tercapai suatu pemecahan dasar yang optimum dan pada setiap langkah menghasilkan suatu nilai dari fungsi tujuan yang selalu lebih besar (lebih kecil) atau sama dari langkah-langkah sebelumnya.

Adapun langkah-langkah Metode Simpleks adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan fungsi tujuan menjadi fungsi implisit. Misalnya fungsi tujuan tersebut Z = C1X1 + C2X2 + …Cn Xn diubah menjadi Z - C1X1 +C2X2.+…CnXn = 0

Pada bentuk standar semua batasan mempunyai tanda ≤ Ketidak samaan ini harus diubah menjadi kesamaan. Caranya dengan menambah slack variabel yaitu variabel tambahan yang mewakili tingkat pengangguran atau kapasitas yang merupakan batasan variable slack ini adalah Xn+ 1, Xn + 2,…….. Xn + m seperti contoh dibawah ini:

1. a11 X1 ≤ b1 menjadi a11X1 + anX1 = b1 2. a2l X2 ≤ b2 menjadi a2l X2 + Xn +2 = b2 3. am 1X1+ am 2X2 ≤ bm me n j a d i

am 1X1+ am 2 X2 + am 2 X = bm

Berdasarkan perubahan persamaan-persamaan di atas dapat disusun formulasi yang diubah itu, sebagai berikut : Fungsi tujuan maksimum Z – C1 X1 – C2X2...–CnXn batasan-batasan:

1.

a11 X1 ≤b1 menjadi a21X1 + Xn + 1= b1

2.

a21 X2 ≤ b1 menjadi a21X2 + Xn + 2 = b2

3.

am1 X1 + am2 X2 ≤ bm menjadi

am1 X1 + am2 X = bm

Langkah 2: Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel

Setelah formulasi diubah kemudian disusun kedalam

tabel dalam bentuk simbol seperti pada tabel 1 Tabel 1 Tabel Simpleks Dalam Bentuk Simbol Variabel

dasar

Z X1 X2 …. Xn Xn + 1 Xn + 2 …. n + m NK

Z 1 -C1 -C2 …. -Cn 0 0 …. 0 0

Xn + 1 0 a11 a12 …. a1n 1 0 …. 0 b1

Xn + 1 0 a21 a12 …. a2n 0 1 …. 0 b2

. . . . …. . . . …. .

. . . . …. . . . …. .

. . . . …. . . . …. .

. . . . …. . . . …. .

Xn + m 0 am1 am 2

(4)

IX-3

NK adalah nilai kanan persamaan, yaitu nilai dibelakang tanda sama dengan (=).

Variabel dasar adalah variabel nilainya sama dengan sisi kanan dari persamaan. Apabila belum ada kegiatan apa-apa b e r a r t i n i l a i X1= 0 , d a n s e m u a k a p a s i t a s m a s i h menganggur, pada tabel tersebut nilai variabel dasar (Xn + 1, Xn + 2 , Xn + m) pada fungs i t uj ua n pada tabel per mulaan ini harus 0, dan nilainya pada batasan-batasan bertanda positif. Setelah data disusun didalam tabel di atas kemudian diadakan perubahan-perubahan agar nilai mencapai titik optimum, dengan langkah-langkah berikutnya. Langkah 3: Memilih kolom kunci

Kolom kunci adalah kolom yang merupakan dasar untuk mengubah tabel pada langkah ke 2 (dua). Pilihlah kolom yang me mpunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar. Segi empat dalam kolom tersebut. Kalau suatu tabel sudah tidak memiliki nilai negatif pada fungsi tujuan berarti tabel itu tidak bisa dioptimalkan lagi (sudah optimal).

Langkah 4: Memilih baris kunci

Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk mengubah tabel pada langkah ke 3 (tiga). Untuk itu terlebih dahulu carilah indeks tiap-tiap baris dengan cara membagi nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci.

Pilihlah baris yang mempunyai indeks positif dengan angka terkecil. Nilai yang masuk dalam kolom kunci dan juga termasuk dalam baris kunci disebut angka kunci.

Langkah 5: Mengubah nilai-nilai baris kunci Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci. Gantilah variabel dasar pada baris itu dengan variabel yang terdapat di bagian atas kolom kunci.

Langkah 6: Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci

Nilai-nilai baris yang lain selain pada baris kunci dapat diubah dengan rumus sebagai berikut: Baris baru = baris lama – (koefesien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci.

Langkah7:M e l a n j u t k a n p e r b a i k a n - p e r b a i k a n Ulangilah langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke 6 untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah diubah/diperbaiki nilainya. Perubahan baru berhenti setelah pada baris pertama, (fungsi tuj uan) tidak ada lagi yang bernilai positif.

Kalau dilihat baris pertama (Z) tidak ada lagi yang bernilai ne ga t i f , s e mu a p o s i t i f B e r a r t i t a b e l i t u t i d a k d a p a t dioptimalkan lagi, sehingga hasil dari tabel tersebut adalah sudah merupakan hasil optimal.

Kerangka penelitian dapat dilihat pada Gambar 1:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tipe Rumah

PT. Bali Karisma Pratama sebagai pihak pengembang pada kawasan Perumahan Beranda Mumbul membangun 3 (tiga) tipe rumah sebagai alternatif bagi para konsumen untuk menentukan pilihan apakah mereka ingin rumah besar, menengah

Studi Literatur

Menentukan Obyek Studi

Pengumpulan Data : - Gambar Peta lokasi

- Gambar denah masing-masing tipe rumah - Harga jual masing-masing tipe rumah - Harga Tanah

- Rencana Anggaran biaya (RAB) - Data pemanfaatan lahan untuk fasilitas

umum dan fasilitas sosial

Analisa Data : - Dengan Metode Simpleks - Dengan Program Komputer Lingo - Dengan Tabel Alternatif pilihan

Simpulan dan Saran Hasil Pengolahan Data :

- Penentuan variabel keputusan - Penyusunan fungsi tujuan - Penentuan fungsi batasan

(5)

IX-4

atau sederhana. Namun ketiga tipe yang dibangun sebenarnya merupakan kriteria rumah sederhana, dimana luasan lahan yang digunakan untuk tiap tipe tidak lebih besar dari 200 m2. Ketiga tipe rumah memiliki spesifikasi sama.

Rumah Tipe A (Tipe Sakura)

Luas Bangunan : 60 m2 Luas Tanah : 128 m2

Harga Jual : Rp 475.000.000 Biaya Konstruksi : Rp 197.475.011 Jumlah Lantai : 1 Lantai Ruang TidurUtama : 1 Ruang Ruang Tidur : 2 Ruang

Rumah Tipe B (Tipe Jasmine)

Luas Bangunan : 45 m2 Luas Tanah : 114 m2

Harga Jual : Rp 380.000.000 Biaya konstruksi : Rp 166.724.828 Jumlah Lantai : 1 Lantai

Rumah Tipe C (Tipe Rosella)

Luas Bangunan : 36 m2 Luas Tanah : 105 m2

Harga Jual : Rp 315.000.000 Biaya Konstruksi : Rp 156.100.352 Jumlah Lantai : 1 Lantai

Tiga variabel keputusan pada penelitian ini menunjukkan jumlah tipe rumah yang akan dibangun pada pengembangan Perumahan Beranda Mumbul, yaitu :

Fungsi tujuan adalah persamaan yang ditujukan untuk menghitung keuntungan yang didapat oleh pengembang, dimana keuntungan dari tiap tipe rumah harus diketahui terlebih dahulu dengan cara mengurangi harga jual rumah dengan beberapa komponen biaya diantaranya:

A. Harga tanah/lahan. B. Biaya konstruksi. C. Biaya notaris

D. Biaya pemasangan jaringan air bersih. E. Biaya pemasangan jaringan listrik.

Dari data dan perhitungan telah diketahui keuntungan masing-masing tipe rumah adalah: - Tipe A sebesar Rp 118.792.226,-

- Tipe B sebesar Rp 73.313.562,- - Tipe C sebesar Rp 30.790.178,-

Untuk perhitungan selanjutnya, maka keuntungan masing-masing tipe rumah tersebut dibulatkan kebawah (dalam juta rupiah), seperti tertulis dibawah ini:

- Tipe A = Rp 118.792.226 ≈ 118 - Tipe B = Rp 73.313.562 ≈ 73 - Tipe C = Rp 30.790.178 ≈ 30

Sehingga fungsi tujuan dapat ditulis sebagai berikut: Z = 118X1+73X2+ 30X3

Fungsi Batasan

Fungsi batasan adalah persamaan dari berbagai variabel yang dapat mengurangi laba maksimal yang diperoleh oleh pengembang. Untuk menghitung fungsi batasan maka diperlukan berbagai data yaitu: 1. Luas lahan yang dipergunakan untuk fasilitas

umum dan fasilitas sosial, serta luas lahan yang sepenuhnya dibangun untuk rumah yang akan dijual.

2. Perbandingan waktu penyelesaian pembangunan rumah.

3. Perbandingan permintaan konsumen terhadap masing-masing tipe rumah atau pangsa pasar pada perumahan tersebut.

Untuk mengetahui besaran angka dan persamaan dari fungsi batasan pada data diatas, maka dapat dijelaskan pada uraian dibawah ini: 1. Luas lahan untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Yaitu 35% dari luas lahan keseluruhan pada proyek pengembangan perumahan = 35% x 41.000 m2 = 14.350 m2. Luas lahan sepenuhnya yang dibangun untuk rumah yang akan dijual, yaitu luas lahan keseluruhan dikurangi luas lahan yang digunakan sebagai fasilitas umum dan fasilitas sosial = 41.000 m2 – 14.350 m2 = 26.650 m2.

Luas lahan diatas adalah luas lahan yang sepenuhnya akan dibangun rumah yang akan dijual dan terdiri dari tiga tipe rumah yaitu:

(6)

IX-5

Sehingga dapat disusun suatu fungsi batasan yang pertama, yaitu

128 X1 + 114 X2 + 105X3 ≤ 26.650.

2. Untuk pembangunan rumah keseluruhan direncanakan selesai dalam waktu 4 tahun atau 192 minggu. Asumsi, penyelesaian pembangunan masing-masing tipe rumah berbanding lurus dengan luas lantai bangunan masing-masing tipe rumah, sehingga didapat perbandingan sebagai berikut: Tipe A : Tipe B : Tipe C = X1: X2: X3= 60 : 45 : 36 Selanjutnya koefisien persamaan diatas disederhanakan menjadi:

X1: X2: X3 = 1 : 0,75 : 0,60

Sehingga diperoleh persamaan fungsi batasan yang kedua yaitu:

X1 + 0,75 X2 + 0,60 X3 ≤ 192

Apabila pembangunan rumah dikehendaki selesai dalam jangka waktu 2 tahun (96 minggu), maka

3. Perbandingan permintaan konsumen terhadap masing-masing tipe rumah atau pangsa pasar pada perumahan tersebut.

Berdasarkan keterangan dari pengembang yaitu PT. Bali Karisma Pratama terhadap permintaan rumah tipe A (Sakura), tipe B (Jasmine), tipe C (Rosella), dalam 6 (enam) bulan kedua (periode Februari 2011 sampai dengan Juli 2011) sejak penulis menyusun Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

- Rumah tipe A/Sakura sebanyak 12 unit. - Rumah tipe B/Jasmine sebanyak 47 unit. - Rumah tipe C/Rosella sebanyak 58 unit.

Sehingga dapat ditulis perbandingan permintaan terhadap ketiga tipe rumah tersebut menjadi: Tipe A : Tipe B : Tipe C = X1: X2: X3 = 12 : 47: 58 Menyederhanakan perbandingan diatas dengan cara membagi sama rata, maka akan diperoleh perbandingan X1: X2: X3 = 1 : 3,92 : 4,83

Perbandingan minat terhadap ketiga tipe rumah tersebut kemudian dibulatkan menjadi

X1: X2: X3 = 1 : 4 : 5

Sehingga diperoleh persamaan fungsi batasan ketiga dan keempat, yaitu:

4X1 ≤ X2 dan 5X2≤ 4X3

Perhitungan dengan Metode Simpleks

Masalah ini dapat diformulasikan sebagai berikut: Memaksimumkan Z = 118X1+73X2+ 30X3, tambahan yang digunakan untuk suatu pertidaksamaan, sehingga dapat mengubah bentuk pertidaksamaan menjadi persamaan.

Tabel simpleks awal disusun berdasarkan persamaan fungsi tujuan dan fungsi batasan yang sudah diketahui pada tahap sebelumnya.

Tabel 2 Tabel Simpleks Awal

Tabel 3 Mengubah nilai-nilai baris kunci iterasi pertama

Untuk mencari besaran nilai kuantitas pada baris ke 1 (Z), maka dilakukan perhitungan dengan mengurangkan baris ke 1 (Z) dengan hasil perkalian dari hasil perkalian faktor pengali (dari kolom X1) dengan baris ke 4 (S3) sehingga akan diperoleh nilai baru yang kemudian dimasukkan ke tabel simpleks kedua. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga diperoleh tabel simpleks optimal.

(7)

IX-6

Tabel 4 Tabel Simpleks Kedua

Variabel

Tabel 5 Mengubah nilai-nilai baris kunci iterasi kedua

Tabel 6 Tabel Simpleks Ketiga Variab

Tabel 8 Tabel simpleks Keempat Variabel seluruhnya telah bernilai positif atau lebih besar sama dengan nol (X1, X2, X3, X4 dan kuantitas ≥ 0), maka iterasi dihentikan dan tabel simpleks sudah mencapai nilai optimal.

Tabel 9 Tabel Simpleks Akhir

Dari perhitungan menggunakan metode simpleks diperoleh hasil optimal yaitu keuntungan maksimal sebesar Rp 13.457.170.000,- dengan membangun rumah tipe A sebanyak 24,03066 unit, rumah tipe B sebanyak 96,12263 unit dan rumah tipe C sebanyak 120,1533 unit. Hal ini tidak mungkin dilakukan karena hasil perhitungan masih dalam bentuk desimal, sehingga perlu dianalisa kembali dengan tabel alternatif pilihan.

Perhitungan dengan Program Komputer

Lingo

Perhitungan menggunakan program komputer Lingo digunakan untuk membandingkan hasil perhitungan manual menggunakan Metode Simpleks dengan perhitungan melalui program komputer yaitu program Lingo.

Langkah-langkah dalam menggunakan program komputer Lingoakan dijabarkan pada uraian dibawah ini:

1. Masuk ke program Lingo. 2. Membuka File-New.

3. Masukkan persamaan yangakan dihitung. - Persamaan pertama adalah pengisian untuk fungsi tujuan, sehingga pada persamaan ini ditulis dengan:

MAX= 118*X1+73*X2+30*X3;

- Setelah persamaan pertama selesai ditulis lalu tekan Enter, selanjutnya persamaan kedua hingga

(8)

IX-7

kelima adalah persamaan untuk fungsi batasan. Untuk persamaan kedua ditulis:

128*X1+114*X2+105*X3< 26650;

- Setelah persamaan kedua selesai ditulis lalu tekan Enter, selanjutnya diisi dengan persamaan ketiga. Untuk persamaan ketiga ditulis:

1*X1+0.75*X2+0.60*X3< 192

- Setelah persamaan ketiga selesai ditulis lalu tekan Enter, selanjutnya diisi dengan persamaan keempat. Untuk persamaan keempat ditulis:

4*X1–1*X2< 0;

- Setelah persamaan keempat selesai ditulis lalu tekan Enter, selanjutnya diisi dengan persamaan kelima. Untuk persamaan kelima ditulis:

5*X2–4*X3< 0;

- Jika semua persamaan sudah ditulis, maka untuk mengakhiri penulisan persamaan ditulis END. 4. Setelah melakukan langkah ke 3 (tiga) dilanjutkan dengan memilih menu Lingo-Solve, maka Solution Report/hasil optimasi dari data pada papan editor data secara lengkapakan ditampilkan. 5. Didapat hasil akhir yaitu tipe A sebanyak 24,03066 unit, tipe B sebanyak 96,12263 unit, tipe C sebanyak 120,1533 unit, dan nilai optimal sebesar Rp 13.457.170.000,-.

Apabila pembangunan rumah akan dipercepat dalam jangka waktu 2 tahun atau 96 minggu, maka persamaan batasan kedua yang dipakai adalah: 0,5X1 + 0,375 X2 + 0,30 X3≤ 96

Tabel Alternatif Pilihan

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode simpleks dan program komputer Lingo diperoleh nilai sama. Karena tidak mungkin membangun rumah dalam nilai desimal, maka dibutuhkan pembulatan nilai desimal tersebut dalam Tabel Alternatif Pilihan. Tabel ini dibuat dengan membulatkan bentuk desimal dari hasil akhir

Tabel 9 Tabel Alternatif Pilihan

perhitungansebelumnya dan mengkombinasikannya. Berdasarkan tabel alternatif pilihan dari segi keuntungan alternatif 8 memiliki keuntungan yang paling tinggi yaitu sebesar Rp 13.661.000.000,- tetapi altenatif ini melampaui batasan luasan lahan yang ada. Sehingga, dipilih alternatif nomer 1 yaitu sebesar Rp 13.440.000.000,- dan membutuhkan lahan kurang dari 26.650 m2 dan sudah sesuai dengan batasan waktu yang ditentukan. Bila ditinjau dari jumlah rumah yang akan dibangun terlihat bahwa rumah tipe A sebanyak 24 unit, rumah tipe B sebanyak 96 unit, dan rumah tipe C sebanyak 120 unit.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari analisa yang telah dilakukan pada proyek Pembangunan Perumahan Beranda Mumbul dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan keuntungan maksimal, maka komposisi optimal dari tipe rumah yang dibangun adalah rumah tipe A sebanyak 24 unit, rumah tipe B sebanyak 96 unit dan rumah tipe C sebanyak 120 unit. Dengan komposisi rumah seperti tersebut, maka didapat keuntungan maksimal adalah sebesar Rp 13.440.000.000,- Dimana total keseluruhan luas lahan 41.000 m2 sedangkan luas lahan efektif untuk pembangunan sebesar 26.650 m2.

Saran

Pada perencanaan awal pengembang perumahan Beranda Mumbul telah diketahui tipe rumah yang akan dibangun yaitu tipe A sebanyak 24, tipe B sebanyak 91 dan tipe C sebanyak 122 akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp Alternatif

Tipe A

60/128

Tipe B

45/114

Tipe C

36/105

Luas Lahan (m2)

Waktu Pembangunan Rumah

(minggu)

Keuntungan

(juta rupiah)

1 24 96 120 26.616 168 13440

2 24 96 121 26.721 169 13470

3 24 97 120 26.730 169 13513

4 24 97 121 26.835 169 13543

5 25 96 120 26.744 169 13558

6 25 96 121 26.849 170 13588

7 25 97 120 26.858 170 13631

(9)

IX-8

13.135.000.000,- dan keuntungan ini lebih kecil dari penelitian yang dilakukan. Maka dari itu dalam

Tugas Akhir ini terdapat saran yaitu pengembang perlu mempertimbangkan langkah perhitungan jumlah masing-masing tipe, sesuai hasil penelitian ini untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Optimalisasi Komposisi Tipe Rumah Pada Pengembangan Pembangunan Perumahan Beranda Mumbul”.

Tersusunnya Tugas Akhir ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA

Blaang C, Djemabut, 1986. Perumahan Dan

Pemukiman Sebagai Kebutuhan Pokok,

Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Heizer Jay, Render Barry. 2005. Operation

Management, Edisi Ketujuh, Salemba Empat,

Jakarta.

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomer 31/Permen/M/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Yang

Berdiri Sendiri. Tidak Dipublikasikan, pp. 6-7.

Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek (Dari

Konseptual Sampai Operasional), Jilid 1,

Erlangga, Jakarta.

Taylor III, Bernard W. 2001. Sains Manajemen,

Salemba Empat, Jakarta.

Gambar

tabel dalam bentuk simbol seperti pada tabel 1 Tabel 1 Tabel Simpleks Dalam Bentuk Simbol
Gambar Peta lokasi
Tabel 2 Tabel Simpleks Awal
Tabel 5 Mengubah nilai-nilai baris kunci iterasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

(1) Setiap penyelenggaran usaha sarana pariwisata, Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta jasa pramuwisata sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (1), (2), dan (3)

Dengan usaha yang sungguh-sungguh dari perguruan tinggi untuk mengembangkan profesionalisme para dosennya, diharapkan akan tercipta para dosen yang mampu menjalankan

Dari hasil penelitian menemukan bahwa (H1) Faktor sosial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan orang tua siswa memilih SD El- Ma’arif yang

Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal 1 September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Dari hasil analisis selektifitas bagan tancap selama penelitian, dari keseluruhan hasil tangkapan yang lolos pada mata jaring, dapat dikemukakan bahwa hanya ikan teri

Nilai dari RSS yang berasal dari CELL-ID yang terpasang di lokasi penelitian digunakan untuk menyimpulkan lokasi dari pengukuran RSS-based menggunakan metode

Anda dapat menggunakan monitor dengan model atau resolusi berbeda secara rutin, dan dapat menerapkan tata letak jendela yang berbeda pada monitor tersebut. DDM dapat

Seperti dalam pembangunan ekonomi pada umumnya, maka dalam mewujudkan tujuan pembangunan pedesaan, terdapat paling sedikit empat jenis strategi, yaitu (1) Strategi